SlideShare a Scribd company logo
PERTEMUAN 6
Skala Pengukuran Variabel
SKALA PENGUKURAN VARIABEL
Skala pengukuran merupakan
seperangkat aturan yang
diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data dari
pengukuran suatu variabel.
MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (1)
1. Skala Nominal
Penelitian dengan instrument penelitian
skala nominal, sebenarnya tidak melakukan
pengukuran tetapi lebih pada
mengkategorikan, memberi nama, dan
menghitung fakta-fakta dari obyek yang
diteliti.
Contoh:
Peneliti dapat mengkategorikan: pegawai
pria dan wanita, suku Sunda, Jawa, Batak
dan lain-lain.
MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (1)
• Skala nominal akan menghasilkan
data yang disebut data nominal atau
data diskrit, yaitu data yang diperoleh
dari mengkategorikan, memberi nama
dan menghitung fakta-fakta dari obyek
yang diobservasi.
MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (2)
2. Skala Ordinal
• Skala ordinal adalah skala yang
berjenjang dimana sesuatu “lebih”
atau kurang dari yang lain. Data yang
diperoleh dari pengukuran dengan
skala ini disebut data ordinal yaitu data
berjenjang yang jarak antara satu data
dengan data yang lain tidak sama.
• Contoh: golongan gaji pegawai.
MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (3)
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala yang jarak
antara satu data dengan data lain sama
tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut
(nol yang berarti tidak ada nilainya)
4. Skala Ratio
Skala ratio adalah skala yang jarak antara
satu data dengan data lain mempunyai
jarak yang sama tetapi mempunyai nilai nol
(0) absolut .
SKALA MENURUT FENOMENA SOSIAL YANG
DIUKUR
• Skala pengukuran untuk mengukur perilaku
susila dan kepribadian.
Contoh: skala sikap, skala moral, test
karakter, skala partisipasi sosial.
• Skala pengukuran untuk mengukur
berbagai aspek budaya lain dan lingkungan
sosial.
Contoh: skala untuk mengukur status sosial
ekonomi, lembaga2 sosial,
kemasyarakatan, kondisi kerumahtanggaan.
SKALA SIKAP
Skala likert
Skala Guttman
Rating Scale
Semantic Defferensial
Skala Thurstone
SKALA LIKERT (1)
• Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
• Dengan skala likert , maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi sub variabel,
kemudian subvariabel dijabarkan menjadi
komponen2 yang dapat terukur (indikator).
Indikator ini kemudian dijadikan titik tolak untuk
menyusun item instrument yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan yang kemudian
dijawab oleh responden.
SKALA LIKERT (2)
• Jawaban setiap item instrument yang
menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat
negative, yang dapat berupa kata-kata
antara lain:
Sangat Setuju (sangat positif)
Setuju (Positif)
Ragu-ragu (netral)
Tidak setuju (negatif)
Sangat tidak setuju (sangat negatif)
SKALA LIKERT (3)
• Untuk keperluan analisis secara kuantitatif (untuk
pernyataan positif), maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
• Sangat Setuju / Sangat positif diberi skor 5
• Setuju / Positif diberi skor 4
• Ragu-ragu / Netral diberi skor 3
• Tidak setuju / negative diberi skor 2
• Sangat tidak setuju / sangat negatif diberi skor 1
SKALA GUTTMAN (1)
Skala ini didapat jawaban yang tegas,
ya-tidak, benar-salah, positif-negatif,
pernah-tidak pernah. Penelitian dengan
menggunakan skala Guttman bila ingin
mendapat jawaban yang tegas terhadap
suatu permasalahan yang ditanyakan.
Skala Guttman selain dapat dibuat dalam
bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat
dalam bentuk checklist.
SKALA GUTTMAN (2)
 Jawaban diberi skor tertinggi 1 dan
terendah nol. Misal untuk jawaban setuju
diberi skor 1 dan jawaban tidak setuju diberi
skor 0.
Contoh:
Pernahkah pimpinan melakukan
pemeriksaan di ruang kerja anda?
a. Tidak pernah
b. Pernah
SEMANTIC DEFFERENSIAL
 Skala pengukuran yang berbentuk semantic
defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala
ini juga untuk mengukur sikap hanya bentuknya
tidak checklist atau pilihan ganda, tetapi tersusun
dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat
positifnya teletak dibagian kanan garis, dan
jawaban sangat negative terletak terletak di
bagian kiri garis atau sebaliknya.
 Data yang diperoleh adalah data interval, dan
biasanya skala ini digunakan untuk mengukur
sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh
seseorang.
RATING SCALE
Dari ketiga skala pengukuran, data yang
diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang
kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating
scale data mentah yang diperoleh berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel,
tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi
untuk mengukur persepsi responden terhadap
fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur
status sosial ekonomi, kelembagaan,
pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dll.
Contoh:
Kenyaman ruang loby kampus UNIKOM:
5 4 3 2 1
Kebersihan area parkir Kampus UNIKOM:
5 4 3 2 1

More Related Content

Similar to 6. Skala Pengukuran variabel.ppt

Skala pengukuran
Skala pengukuran Skala pengukuran
Skala pengukuran
Lili Lulu
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
Lili Lulu
 
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptxPPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
nelvy2
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1
elyhayyin
 
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptxPPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
AkbarSutanIbrahim1
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
OctaViano5
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Mamah Rohimah Sardin
 
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika  dan konsep data.pdfKonsep dasar statistika  dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
at Poltekkes Kemenkes Surakarta
 
Silabus Statistik 1
Silabus Statistik 1Silabus Statistik 1
Silabus Statistik 1
Nurzaman Lubi
 
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, intervalMakalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
Sutikno Java
 
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
SalmonRen1
 
Measurement Scale - Eva Adytyas Cahyani.pptx
Measurement Scale - Eva Adytyas Cahyani.pptxMeasurement Scale - Eva Adytyas Cahyani.pptx
Measurement Scale - Eva Adytyas Cahyani.pptx
EvaAdytyascahyani
 
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.pptBahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
ssuser1fe126
 
Statistik Non-Par.pptx
Statistik Non-Par.pptxStatistik Non-Par.pptx
Statistik Non-Par.pptx
fitrianadewi20
 
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
madiah jaafar
 
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dan Definisi Operasional VariabelVariabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Universitas Pendidikan Indonesia
 
pengukuran-variabel-definisi-operasional-dan-skala.pptx
pengukuran-variabel-definisi-operasional-dan-skala.pptxpengukuran-variabel-definisi-operasional-dan-skala.pptx
pengukuran-variabel-definisi-operasional-dan-skala.pptx
aciambarwati
 
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabel
Pertemuan 1   data & skala pengukuran variabelPertemuan 1   data & skala pengukuran variabel
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabel
punggawamovie
 
Skala pengukuran dalam Metode Penelitian
Skala pengukuran dalam Metode PenelitianSkala pengukuran dalam Metode Penelitian
Skala pengukuran dalam Metode Penelitian
Fandi Rahmat
 

Similar to 6. Skala Pengukuran variabel.ppt (20)

Skala pengukuran
Skala pengukuran Skala pengukuran
Skala pengukuran
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptxPPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
PPT SKALA PENGUKUN DATAGHGHGFH_MMPP.pptx
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1
 
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptxPPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
 
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika  dan konsep data.pdfKonsep dasar statistika  dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
 
Silabus Statistik 1
Silabus Statistik 1Silabus Statistik 1
Silabus Statistik 1
 
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, intervalMakalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
 
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
 
Measurement Scale - Eva Adytyas Cahyani.pptx
Measurement Scale - Eva Adytyas Cahyani.pptxMeasurement Scale - Eva Adytyas Cahyani.pptx
Measurement Scale - Eva Adytyas Cahyani.pptx
 
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.pptBahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
 
Statistik Non-Par.pptx
Statistik Non-Par.pptxStatistik Non-Par.pptx
Statistik Non-Par.pptx
 
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
1. konsep pengukuran dan skala pengukuran
 
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dan Definisi Operasional VariabelVariabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
 
pengukuran-variabel-definisi-operasional-dan-skala.pptx
pengukuran-variabel-definisi-operasional-dan-skala.pptxpengukuran-variabel-definisi-operasional-dan-skala.pptx
pengukuran-variabel-definisi-operasional-dan-skala.pptx
 
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabel
Pertemuan 1   data & skala pengukuran variabelPertemuan 1   data & skala pengukuran variabel
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabel
 
Skala pengukuran dalam Metode Penelitian
Skala pengukuran dalam Metode PenelitianSkala pengukuran dalam Metode Penelitian
Skala pengukuran dalam Metode Penelitian
 
Skala pengukuran1
Skala pengukuran1Skala pengukuran1
Skala pengukuran1
 

Recently uploaded

EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
MrBready
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 

Recently uploaded (13)

EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 

6. Skala Pengukuran variabel.ppt

  • 2. SKALA PENGUKURAN VARIABEL Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel.
  • 3. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (1) 1. Skala Nominal Penelitian dengan instrument penelitian skala nominal, sebenarnya tidak melakukan pengukuran tetapi lebih pada mengkategorikan, memberi nama, dan menghitung fakta-fakta dari obyek yang diteliti. Contoh: Peneliti dapat mengkategorikan: pegawai pria dan wanita, suku Sunda, Jawa, Batak dan lain-lain.
  • 4. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (1) • Skala nominal akan menghasilkan data yang disebut data nominal atau data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari mengkategorikan, memberi nama dan menghitung fakta-fakta dari obyek yang diobservasi.
  • 5. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (2) 2. Skala Ordinal • Skala ordinal adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih” atau kurang dari yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala ini disebut data ordinal yaitu data berjenjang yang jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama. • Contoh: golongan gaji pegawai.
  • 6. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (3) 3. Skala Interval Skala interval adalah skala yang jarak antara satu data dengan data lain sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut (nol yang berarti tidak ada nilainya) 4. Skala Ratio Skala ratio adalah skala yang jarak antara satu data dengan data lain mempunyai jarak yang sama tetapi mempunyai nilai nol (0) absolut .
  • 7. SKALA MENURUT FENOMENA SOSIAL YANG DIUKUR • Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Contoh: skala sikap, skala moral, test karakter, skala partisipasi sosial. • Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Contoh: skala untuk mengukur status sosial ekonomi, lembaga2 sosial, kemasyarakatan, kondisi kerumahtanggaan.
  • 8. SKALA SIKAP Skala likert Skala Guttman Rating Scale Semantic Defferensial Skala Thurstone
  • 9. SKALA LIKERT (1) • Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. • Dengan skala likert , maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian subvariabel dijabarkan menjadi komponen2 yang dapat terukur (indikator). Indikator ini kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden.
  • 10. SKALA LIKERT (2) • Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Setuju (sangat positif) Setuju (Positif) Ragu-ragu (netral) Tidak setuju (negatif) Sangat tidak setuju (sangat negatif)
  • 11. SKALA LIKERT (3) • Untuk keperluan analisis secara kuantitatif (untuk pernyataan positif), maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: • Sangat Setuju / Sangat positif diberi skor 5 • Setuju / Positif diberi skor 4 • Ragu-ragu / Netral diberi skor 3 • Tidak setuju / negative diberi skor 2 • Sangat tidak setuju / sangat negatif diberi skor 1
  • 12. SKALA GUTTMAN (1) Skala ini didapat jawaban yang tegas, ya-tidak, benar-salah, positif-negatif, pernah-tidak pernah. Penelitian dengan menggunakan skala Guttman bila ingin mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist.
  • 13. SKALA GUTTMAN (2)  Jawaban diberi skor tertinggi 1 dan terendah nol. Misal untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan jawaban tidak setuju diberi skor 0. Contoh: Pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang kerja anda? a. Tidak pernah b. Pernah
  • 14. SEMANTIC DEFFERENSIAL  Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak checklist atau pilihan ganda, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positifnya teletak dibagian kanan garis, dan jawaban sangat negative terletak terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya.  Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
  • 15. RATING SCALE Dari ketiga skala pengukuran, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dll.
  • 16. Contoh: Kenyaman ruang loby kampus UNIKOM: 5 4 3 2 1 Kebersihan area parkir Kampus UNIKOM: 5 4 3 2 1