Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian. Secara singkat, dibahas empat jenis skala pengukuran yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio beserta contoh-contohnya. Selanjutnya dibahas pula beberapa jenis skala sikap seperti skala Likert, Guttman, semantic differential, rating scale, dan Thurstone beserta cara pengaplikasiannya dalam penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian. Secara singkat, dibahas empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio beserta contohnya. Kemudian dijelaskan pula beberapa jenis instrumen penelitian seperti kuesioner, alat ukur ilmiah, serta uji validitas dan reliabilitasnya. Terakhir dibahas prinsip-prinsip penyusunan kuesioner yang baik
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dalam penelitian, termasuk pengertian skala pengukuran, macam-macam skala pengukuran seperti skala nominal, ordinal, interval dan rasio, serta contoh-contoh penggunaan skala tersebut dalam penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang data dan pengukuran data, termasuk definisi data, syarat-syarat data yang baik, pengelompokan data berdasarkan cara memperoleh, waktu pengumpulan, dan sifatnya. Juga dibahas tentang metode pengumpulan data, skala pengukuran, instrumen penelitian, serta konsep populasi dan sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian. Terdapat empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio yang menghasilkan data berbeda. Dokumen juga menjelaskan beberapa jenis skala sikap dan cara menyusun instrumen penelitian termasuk contoh judul dan instrumennya.
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian. Secara singkat, dibahas empat jenis skala pengukuran yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio beserta contoh-contohnya. Selanjutnya dibahas pula beberapa jenis skala sikap seperti skala Likert, Guttman, semantic differential, rating scale, dan Thurstone beserta cara pengaplikasiannya dalam penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian. Secara singkat, dibahas empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio beserta contohnya. Kemudian dijelaskan pula beberapa jenis instrumen penelitian seperti kuesioner, alat ukur ilmiah, serta uji validitas dan reliabilitasnya. Terakhir dibahas prinsip-prinsip penyusunan kuesioner yang baik
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dalam penelitian, termasuk pengertian skala pengukuran, macam-macam skala pengukuran seperti skala nominal, ordinal, interval dan rasio, serta contoh-contoh penggunaan skala tersebut dalam penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang data dan pengukuran data, termasuk definisi data, syarat-syarat data yang baik, pengelompokan data berdasarkan cara memperoleh, waktu pengumpulan, dan sifatnya. Juga dibahas tentang metode pengumpulan data, skala pengukuran, instrumen penelitian, serta konsep populasi dan sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian. Terdapat empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio yang menghasilkan data berbeda. Dokumen juga menjelaskan beberapa jenis skala sikap dan cara menyusun instrumen penelitian termasuk contoh judul dan instrumennya.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian, yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan ratio. Setiap skala memiliki karakteristik tertentu dalam mengukur variabel penelitian secara kuantitatif atau kualitatif. Dokumen juga menjelaskan beberapa jenis instrumen penelitian seperti skala Likert, Guttman, semantic differential, dan rating scale beserta cara menyusun instrumen penelitian.
Dokumen tersebut membahas konsep dan metode pengembangan alat ukur atribut non-kognitif. Secara umum, dibahas mengenai pengukuran ranah afektif, psikomotorik, dan kinerja menggunakan berbagai skala seperti Likert, Thurstone, Guttman, dan diferensial. Langkah-langkah pengembangan instrumen juga dijelaskan untuk masing-masing ranah.
Dokumen tersebut membahas tentang skala dan pengukuran data dalam penelitian ilmiah. Terdapat empat jenis skala pengukuran yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio beserta contoh-contoh penerapannya dalam penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang skala bertingkat sebagai salah satu skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan data. Secara singkat, skala bertingkat menggunakan sistem angka yang disusun secara bertingkat untuk mengukur sikap, pandangan, atau nilai-nilai kualitatif secara kuantitatif. Contoh skala bertingkat juga diberikan untuk mengukur tingkat suka dari 1 untuk tidak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar statistika dan data, termasuk pengertian, pembagian, landasan kerja, dan jenis-jenis data serta skala pengukurannya.
2. Ada beberapa jenis statistika yang dibahas yaitu statistika deskriptif, statistika induktif, dan statistika parametrik nonparametrik.
3. Dokumen juga membahas proses pengolahan data yang meliputi pengolahan
1. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengumpulan, analisis, interpretasi, dan representasi data.
2. Terdapat dua fase utama statistika yaitu deskriptif dan inferensial. Fase deskriptif hanya menggambarkan sampel sedangkan inferensial menggeneralisasi hasil sampel ke populasi.
3. Terdapat empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio yang masing-masing memiliki operasi matematika yang berbeda.
Dokumen tersebut merupakan prosiding seminar nasional statistika Universitas Diponegoro tahun 2011 yang membahas perbedaan pandangan tentang skala Likert apakah termasuk skala ordinal atau interval. Peneliti menggunakan metode analisis kualitatif, korelasi rank spearman, korelasi product moment, regresi, dan jalur untuk membandingkan hasil analisis data skala Likert yang belum dan sudah ditransformasi menggunakan metode successive interval. Hasilnya menunjukkan korelasi
Dokumen tersebut membahas konsep pengukuran psikologis, yang meliputi beberapa poin penting:
1) Pengukuran psikologis melibatkan penentuan domain dan konstruk yang akan diukur, serta pengembangan indikator dan aspek-aspeknya.
2) Terdapat berbagai tingkat pengukuran data yang berbeda, seperti nominal, ordinal, interval, dan rasio.
3) Pengukuran yang baik melibatkan definisi operasional dari konsep-konsep yang
STATISTIK :
kumpulan data atau fakta-fakta yang disajikan dalam bentuk daftar, Tabel, Grafik, Diagram dsb. agar mudah diinterpretasi dan digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu.
STATISTIKA :
suatu pengetahuan mengenai cara/metode/ teknik pengumpulan data, menganalisis data, menyajikan data guna membuat keputusan-keputusan
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabelpunggawamovie
Dokumen tersebut membahas tentang statistika, termasuk definisi statistika, jenis-jenis statistika seperti statistika deskriptif dan inferensial, konsep-konsep dasar seperti populasi dan sampel, jenis data berdasarkan sumber, sifat, cara memperoleh dan waktu pengumpulan, serta skala pengukuran variabel seperti nominal, ordinal, interval dan rasio.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian, yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan ratio. Setiap skala memiliki karakteristik tertentu dalam mengukur variabel penelitian secara kuantitatif atau kualitatif. Dokumen juga menjelaskan beberapa jenis instrumen penelitian seperti skala Likert, Guttman, semantic differential, dan rating scale beserta cara menyusun instrumen penelitian.
Dokumen tersebut membahas konsep dan metode pengembangan alat ukur atribut non-kognitif. Secara umum, dibahas mengenai pengukuran ranah afektif, psikomotorik, dan kinerja menggunakan berbagai skala seperti Likert, Thurstone, Guttman, dan diferensial. Langkah-langkah pengembangan instrumen juga dijelaskan untuk masing-masing ranah.
Dokumen tersebut membahas tentang skala dan pengukuran data dalam penelitian ilmiah. Terdapat empat jenis skala pengukuran yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio beserta contoh-contoh penerapannya dalam penelitian."
Dokumen tersebut membahas tentang skala bertingkat sebagai salah satu skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan data. Secara singkat, skala bertingkat menggunakan sistem angka yang disusun secara bertingkat untuk mengukur sikap, pandangan, atau nilai-nilai kualitatif secara kuantitatif. Contoh skala bertingkat juga diberikan untuk mengukur tingkat suka dari 1 untuk tidak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar statistika dan data, termasuk pengertian, pembagian, landasan kerja, dan jenis-jenis data serta skala pengukurannya.
2. Ada beberapa jenis statistika yang dibahas yaitu statistika deskriptif, statistika induktif, dan statistika parametrik nonparametrik.
3. Dokumen juga membahas proses pengolahan data yang meliputi pengolahan
1. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengumpulan, analisis, interpretasi, dan representasi data.
2. Terdapat dua fase utama statistika yaitu deskriptif dan inferensial. Fase deskriptif hanya menggambarkan sampel sedangkan inferensial menggeneralisasi hasil sampel ke populasi.
3. Terdapat empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio yang masing-masing memiliki operasi matematika yang berbeda.
Dokumen tersebut merupakan prosiding seminar nasional statistika Universitas Diponegoro tahun 2011 yang membahas perbedaan pandangan tentang skala Likert apakah termasuk skala ordinal atau interval. Peneliti menggunakan metode analisis kualitatif, korelasi rank spearman, korelasi product moment, regresi, dan jalur untuk membandingkan hasil analisis data skala Likert yang belum dan sudah ditransformasi menggunakan metode successive interval. Hasilnya menunjukkan korelasi
Dokumen tersebut membahas konsep pengukuran psikologis, yang meliputi beberapa poin penting:
1) Pengukuran psikologis melibatkan penentuan domain dan konstruk yang akan diukur, serta pengembangan indikator dan aspek-aspeknya.
2) Terdapat berbagai tingkat pengukuran data yang berbeda, seperti nominal, ordinal, interval, dan rasio.
3) Pengukuran yang baik melibatkan definisi operasional dari konsep-konsep yang
STATISTIK :
kumpulan data atau fakta-fakta yang disajikan dalam bentuk daftar, Tabel, Grafik, Diagram dsb. agar mudah diinterpretasi dan digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu.
STATISTIKA :
suatu pengetahuan mengenai cara/metode/ teknik pengumpulan data, menganalisis data, menyajikan data guna membuat keputusan-keputusan
Pertemuan 1 data & skala pengukuran variabelpunggawamovie
Dokumen tersebut membahas tentang statistika, termasuk definisi statistika, jenis-jenis statistika seperti statistika deskriptif dan inferensial, konsep-konsep dasar seperti populasi dan sampel, jenis data berdasarkan sumber, sifat, cara memperoleh dan waktu pengumpulan, serta skala pengukuran variabel seperti nominal, ordinal, interval dan rasio.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
2. SKALA PENGUKURAN VARIABEL
Skala pengukuran merupakan
seperangkat aturan yang
diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data dari
pengukuran suatu variabel.
3. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (1)
1. Skala Nominal
Penelitian dengan instrument penelitian
skala nominal, sebenarnya tidak melakukan
pengukuran tetapi lebih pada
mengkategorikan, memberi nama, dan
menghitung fakta-fakta dari obyek yang
diteliti.
Contoh:
Peneliti dapat mengkategorikan: pegawai
pria dan wanita, suku Sunda, Jawa, Batak
dan lain-lain.
4. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (1)
• Skala nominal akan menghasilkan
data yang disebut data nominal atau
data diskrit, yaitu data yang diperoleh
dari mengkategorikan, memberi nama
dan menghitung fakta-fakta dari obyek
yang diobservasi.
5. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (2)
2. Skala Ordinal
• Skala ordinal adalah skala yang
berjenjang dimana sesuatu “lebih”
atau kurang dari yang lain. Data yang
diperoleh dari pengukuran dengan
skala ini disebut data ordinal yaitu data
berjenjang yang jarak antara satu data
dengan data yang lain tidak sama.
• Contoh: golongan gaji pegawai.
6. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN (3)
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala yang jarak
antara satu data dengan data lain sama
tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut
(nol yang berarti tidak ada nilainya)
4. Skala Ratio
Skala ratio adalah skala yang jarak antara
satu data dengan data lain mempunyai
jarak yang sama tetapi mempunyai nilai nol
(0) absolut .
7. SKALA MENURUT FENOMENA SOSIAL YANG
DIUKUR
• Skala pengukuran untuk mengukur perilaku
susila dan kepribadian.
Contoh: skala sikap, skala moral, test
karakter, skala partisipasi sosial.
• Skala pengukuran untuk mengukur
berbagai aspek budaya lain dan lingkungan
sosial.
Contoh: skala untuk mengukur status sosial
ekonomi, lembaga2 sosial,
kemasyarakatan, kondisi kerumahtanggaan.
9. SKALA LIKERT (1)
• Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
• Dengan skala likert , maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi sub variabel,
kemudian subvariabel dijabarkan menjadi
komponen2 yang dapat terukur (indikator).
Indikator ini kemudian dijadikan titik tolak untuk
menyusun item instrument yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan yang kemudian
dijawab oleh responden.
10. SKALA LIKERT (2)
• Jawaban setiap item instrument yang
menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat
negative, yang dapat berupa kata-kata
antara lain:
Sangat Setuju (sangat positif)
Setuju (Positif)
Ragu-ragu (netral)
Tidak setuju (negatif)
Sangat tidak setuju (sangat negatif)
11. SKALA LIKERT (3)
• Untuk keperluan analisis secara kuantitatif (untuk
pernyataan positif), maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
• Sangat Setuju / Sangat positif diberi skor 5
• Setuju / Positif diberi skor 4
• Ragu-ragu / Netral diberi skor 3
• Tidak setuju / negative diberi skor 2
• Sangat tidak setuju / sangat negatif diberi skor 1
12. SKALA GUTTMAN (1)
Skala ini didapat jawaban yang tegas,
ya-tidak, benar-salah, positif-negatif,
pernah-tidak pernah. Penelitian dengan
menggunakan skala Guttman bila ingin
mendapat jawaban yang tegas terhadap
suatu permasalahan yang ditanyakan.
Skala Guttman selain dapat dibuat dalam
bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat
dalam bentuk checklist.
13. SKALA GUTTMAN (2)
Jawaban diberi skor tertinggi 1 dan
terendah nol. Misal untuk jawaban setuju
diberi skor 1 dan jawaban tidak setuju diberi
skor 0.
Contoh:
Pernahkah pimpinan melakukan
pemeriksaan di ruang kerja anda?
a. Tidak pernah
b. Pernah
14. SEMANTIC DEFFERENSIAL
Skala pengukuran yang berbentuk semantic
defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala
ini juga untuk mengukur sikap hanya bentuknya
tidak checklist atau pilihan ganda, tetapi tersusun
dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat
positifnya teletak dibagian kanan garis, dan
jawaban sangat negative terletak terletak di
bagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval, dan
biasanya skala ini digunakan untuk mengukur
sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh
seseorang.
15. RATING SCALE
Dari ketiga skala pengukuran, data yang
diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang
kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating
scale data mentah yang diperoleh berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Oleh karena itu rating scale ini lebih fleksibel,
tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi
untuk mengukur persepsi responden terhadap
fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur
status sosial ekonomi, kelembagaan,
pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dll.