Dokumen tersebut memberikan contoh penyelesaian 6 soal pencarian akar persamaan non-linier menggunakan metode biseksi di Microsoft Excel dengan memberikan penjelasan langkah-langkah algoritmanya dan kesimpulannya.
pertemuan 3 (Operasi Fungsi), fungsi komposisi.pptagidahtiar1
Matematika sub materi operasi fungsi yang memebahas tentang komposisi fungsi, bagaimana mengoprasikan fungsi dan lain sebagainya. Menentukan definisi fungsi yang diperoleh dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dari fungsi-fungai yang diberikan; Menentukan definisi fungsi. Dua bilangan dapat ditambahkan untuk menghasilkan sebuah bilangan baru, demikian pula dua fungsi dapat ditambahkan. Misalkan ada dua fungsi f dan g maka dapat dibuat fungsi baru dengan operasi penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pemangkatan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
1. Nama : Erna Juliawati
NPM :1610501005
Kelas: SIE
Contoh soal penyelsaian metode biseksi
menggunakan excel
2. Contoh Soal
Selsaikanlah soal berikut dengan metode biseksi,
1. f(x) = x^3 + 3x – 5, dimana xb = 1, xa = 2 dengan eror = 0.01
2. f(x) = 2x^3 + 2x^2 – x + 2, dimana xb = 1, xa = 6 dengan eror
= 0.01
3. F(x) = 3* (x^3) + 2*(x^2) + 3, dimana xb = 1, xa = 2 dengan
eror = 0.01
4. F(x) = x^2- 2x – 2, dimana xb = 2 dan xa = 3 dengan eror =
0,001
5. F(x) = x^3 - 3x^2 – 1, dengan xb = 0 dan xa = 2 dan eror =
0,001
6. F(x) = x^2 - 2x +1 ,dengan xb = 1 dan xa = 2 dimana
eror= 0.001
3. Algoritma metode biseksi
1. Definisikan fungsi f(x) yang akan dicari akarnya
2. Tentukan nilai a dan b
3. Tentukan toleransi e dan maksimum N
4. Hitung f(a) dan f(b)
5. Jika f(a).F(b)>0 maka proses dihentikan karena tidak ada akar, bila
tidak dilanjutkan
6. Hitung x = (a+b)/2
7. Hitung f(x)
8. Bila f(x).f(a)<0 maka b = x dan f(b) = f(x), bila tidak a = x dan f(a) =
f(x)
9. Jika |b-a|<e atau iterasi> maksimum maka proses dihentikan dan
didapatkan akar = x, dan bila tidak, ulangi langkah 6
5. Penjelasan
soal 1
1. f(x) yang akan dicari akarnya adalah, = x^3 + 3x – 5, dimana xb = 1, xa = 2
dengan eror = 0.01
2. nilai a = 1 dan b = 2
3. toleransi eror =0.01
4. Hituglah f(a) = B5^3+3*B5-5
5. Hitunglah x =(a+b)/2 diexcel =(B5+C5)/2
6. Hitunglah f(x) diexcel = 2*((D3^3)+2*(D3^2)-(D3))+2
7. Bila f(x).f(a)<0 maka b = x dan f(b) = f(x), bila tidak a = x dan f(a) = f(x)
contohnya pada iterasi 1 sesuai dengan = IF(E3*F3<0;"tanda
berlawanan";"tanda sama") maka jika tanda berlawanan b=x dan f(b) =f(x),
jika sama a=x dan f(a) = f(x)
8. Jika |b-a|<e atau iterasi> maksimum maka proses dihentikan dan didapatkan
akar = x, dan bila tidak, ulangi langkah 6
9. Proses berhenti pada iterasi ke – 10 karena sudah dinyatakan bahwa jika |b-
a|<eror. Dimana erornya = 0,01
7. penjelasan
Soal 2
1. f(x) yang akan dicari akarnya adalah, = 2x^3 + 2x^2 – x + 2 , dimana xb = 1, xa = 6 dengan
eror = 0.01
2. nilai a = 1 dan b = 6
3. toleransi eror =0.01
4. Hituglah f(a) = 2*((B3^3)+2*(B3^2)-(B3))+2
5. Hitunglah x =(a+b)/2 diexcel =(B3+C3)/2
6. Hitunglah f(x) diexcel =
7. Bila f(x).f(a)<0 maka b = x dan f(b) = f(x), bila tidak a = x dan f(a) = f(x) contohnya pada
iterasi 1 sesuai dengan =IF(E5*F5<0;”tanda berlawanan”;”tanda sama”) maka jika tanda
berlawanan b=x dan f(b) =f(x), jika sama a=x dan f(a) = f(x)
8. Jika |b-a|<e atau iterasi> maksimum maka proses dihentikan dan didapatkan akar = x, dan
bila tidak, ulangi langkah 6
9. Proses berhenti pada iterasi ke – 8 karena sudah dinyatakan bahwa jika |b-a|<eror. Dimana
erornya = 0,01
9. penjelasan
Soal 3
1. f(x) yang akan dicari akarnya adalah, = 3* (x^3) + 2*(x^2) + 3, dimana xb = 1, xa = 2
dengan eror = 0.01
2. nilai a = 1 dan b = 2
3. toleransi eror =0.01
4. Hituglah f(a) =3*((B3^3) + 2*(B3^2))+3
5. Hitunglah x =(a+b)/2 diexcel =(B3+C3)/2
6. Hitunglah f(x) diexcel =3* ((D3^3)+2*(D3^2))+3
7. Bila f(x).f(a)<0 maka b = x dan f(b) = f(x), bila tidak a = x dan f(a) = f(x) contohnya pada
iterasi 1 sesuai dengan =IF(E3*F3<0;"tanda berlawanan";" tanda sama") maka jika tanda
berlawanan b=x dan f(b) =f(x), jika sama a=x dan f(a) = f(x)
8. Jika |b-a|<e atau iterasi> maksimum maka proses dihentikan dan didapatkan akar = x, dan
bila tidak, ulangi langkah 6
9. Proses berhenti pada iterasi ke –8 karena sudah dinyatakan bahwa jika |b-a|<eror. Dimana
erornya = 0,01
11. penjelasan
Soal 4
1. f(x) yang akan dicari akarnya adalah, = x^2- 2x – 2 dimana xb =2 , xa = 3 dengan eror =
0.001
2. nilai a = 2 dan b = 3
3. toleransi eror =0.001
4. Hituglah f(a) = ((B6^2) - (2*B6)) -2
5. Hitunglah x =(a+b)/2 diexcel =(B6+C6)/2
6. Hitunglah f(x) diexcel = ((D6^2) -(2*D6))-2
7. Bila f(x).f(a)<0 maka b = x dan f(b) = f(x), bila tidak a = x dan f(a) = f(x) contohnya pada
iterasi 1 sesuai dengan = IF(E6*F6<0;"tanda berlawanan";"tanda sama") maka jika tanda
berlawanan b=x dan f(b) =f(x), jika sama a=x dan f(a) = f(x)
8. Jika |b-a|<e atau iterasi> maksimum maka proses dihentikan dan didapatkan akar = x, dan
bila tidak, ulangi langkah 6
9. Proses berhenti pada iterasi ke –10 karena sudah dinyatakan bahwa jika |b-a|<eror. Dimana
erornya = 0,001
13. penjelasan
Soal 5
1. f(x) yang akan dicari akarnya adalah, = x^3 - 3x^2 – 1 dimana xb =0 , xa = 2 dengan eror =
0.001
2. nilai a = 0 dan b = 2
3. toleransi eror =0.001
4. Hituglah f(a) = =((B5^3)- 3*(B5^2))-1
5. Hitunglah x =(a+b)/2 diexcel = (B5+C5)/2
6. Hitunglah f(x) diexcel =((D5^3) - 3*(D5^2))-1
7. Bila f(x).f(a)<0 maka b = x dan f(b) = f(x), bila tidak a = x dan f(a) = f(x) contohnya pada
iterasi 1 sesuai dengan =IF(E5*F5<0;"tanda berlawanan";"tanda sama") maka jika tanda
berlawanan b=x dan f(b) =f(x), jika sama a=x dan f(a) = f(x)
8. Jika |b-a|<e atau iterasi> maksimum maka proses dihentikan dan didapatkan akar = x, dan
bila tidak, ulangi langkah 6
9. Proses berhenti pada iterasi ke –11 karena sudah dinyatakan bahwa jika |b-a|<eror. Dimana
erornya = 0,001
15. penjelasan
Soal 6
1. f(x) yang akan dicari akarnya adalah, = x^2 - 2x +1 dimana xb =1 , xa = 2 dengan eror =
0.001
2. nilai a = 1 dan b = 2
3. toleransi eror =0.001
4. Hituglah f(a) = ((B6^2)-2*(B6)+1
5. Hitunglah x =(a+b)/2 diexcel = =(B6+C6)/2
6. Hitunglah f(x) diexcel =((D6^2)-2*(D6)+1)
7. Bila f(x).f(a)<0 maka b = x dan f(b) = f(x), bila tidak a = x dan f(a) = f(x) contohnya pada
iterasi 1 sesuai dengan =IF(E6*F6<0;"tanda berlawanan";"tanda sama") maka jika tanda
berlawanan b=x dan f(b) =f(x), jika sama a=x dan f(a) = f(x)
8. Jika |b-a|<e atau iterasi> maksimum maka proses dihentikan dan didapatkan akar = x, dan
bila tidak, ulangi langkah 6
9. Proses berhenti pada iterasi ke –12 karena sudah dinyatakan bahwa jika |b-a|<eror. Dimana
erornya = 0,001
16. Kesimpulan
Metode biseksi adalah salah satu metode tertutup untuk
menentukan solusi akar dari persamaan non linier. Untuk
menghentikan iterasi metode biseksi adalah dengan
menggunakan toleransi eror atau iterasi maksimum.
Semakin teliti atau erornya semakin kecil maka semakin
besar jumlah iterasi yang dibutuhkan.