SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LAPORAN KOMPREHENSIF
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN
PADA Ny. L UMUR 36 TH G2P1A0 UK 40+3 MINGGU
INPARTU KALA I FASE LATEN DENGAN OLIGOHIDRAMNION
DI RSU RAJAWALI CITRA
BANTUL
Devi Adelia
2220106099
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
World Health Organization (WHO) membentuk suatu tujuan bersama disebut dengan
Sustainable Development Goals (SDG’s) untuk membantu menurunkan AKI dan AKB. Tujuan
SDG’s pada tahun 2016 – 2030 yaitu merencanakan target menurunkan AKI sebesar 70/100.000
KH dan AKB kurang dari 12/100.000. Secara umum di Indonesia terjadi penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015, begitu pula dengan Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami
penurunan pada tahun 2017. Hasil Survei Penduduk Antara Sensus (SUPAS) pada periode 1991-
2015 terjadi penurunan kematian ibu dari 390 menjadi 305/100.000 kelahiran hidup, sedangkan
Angka Kematian Bayi (AKB) menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2017 menunjukkan AKB sebesar 24/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2018).
Latar Belakang
Upaya pemerintah untuk percepatan penurunan AKI dan AKB yaitu dilakukan dengan
menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti
pelayanan kesehatan ibu hamil dengan melakukan pelayanan sesuai dengan 10 T (Kemenkes RI,
2018).
Oligohidramnion adalah kondisi ibu hamil yang memiliki terlalu sedikit air ketuban,
indeks AF kurang dari 5cm. Diagnosis oligohidramnion sebagai tidak adanya kantong cairan
dengan kedalaman 2-3 cm, atau volume cairan kurang dari 500 mL. Kejadian oligohidramnion
adalah 60,0% pada primigravida (Mohamed, 2015)
Penyebab pasti terjadinya oligohidramnion masih belum diketahui. Beberapa keadaan
berhubungan dengan oligohidramnion hampir selalu berhubungan dengan obsrtuksi saluran
traktus urinarius janin atau renal agenesis (Walyani, 2017)
Tujuan
STRATEGY
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Manfaat
Pasien
Mahasiswa Bidan
BAB II
Tinjauan Pustaka
Persalinan
01
Pengertian
02
Sebab-sebab Mulainya
Persalinan
03
Tanda-tanda
Persalinan
04
Perubahan Fisiologis
Persalinan
SOCIAL
MEDIA
STRATEGY
Persalinan
05
Perubahan Psikologis
Persalinan
06
Tahapan Persalinan
07
Faktor yang Mempengaruhi
Persalinan
08
Mekanisme Persalinan
SOCIAL
MEDIA
STRATEGY
Oligohidramnion
01
Pengertian
02
Etiologi
Oligohidramnion
03
Patofisiologi
Oligohidramnion 04
Klasifikasi
Oligohidramnion
SOCIAL
MEDIA
STRATEGY
Oligohidramnion
05
Tanda dan Gejala
06
Komplikasi
Oligohidramnion
07
Pemeriksaan Penunjang
Oligohidramnion 08
Penatalaksanaan
Oligohidramnion
SOCIAL
MEDIA
STRATEGY
BAB III
Tinjauan Kasus
Pada tanggal 28 Juli 2023 pukul 18.00 WIB, Ny. L umur 36 tahun G2P1A0 UK 40 +3 minggu datang dari IGD
ke ruang bersalin mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan keluar flek dari jalan lahir sejak pukul
16.30 WIB dan kenceng-kenceng belum teratur serta ketika janinnya bergerak, ibu merasa sakit. HPM tanggal 17
Oktober 2022, HPL 24 Juli 2023. Ibu mengatakan rutin periksa ANC, riwayat TT 5 kali. Gerakan janinnya aktif, dalam
sehari kurang lebih 15x. Baik ibu, suami maupun keluarga tidak pernah/tidak sedang menderita penyakit menular,
menurun atau menahun. Ibu mengatakan alergi antibiotic ceftriaxone. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari ibu makan
3x sehari dengan jenis nasi, sayur, lauk pauk dan buah buahan. Minum 8 gelas perhari dengan jenis air putih. BAK 5-6x
perhari, BAB 1x perhari. Pola istirahat, ibu tidur siang 1-2 jam perhari, tidur malam 6-7 jam perhari. Ibu sudah memiliki
persiapan untuk menjalani proses persalinan secara psikososialspiritual .
hasil pemeriksaan keadaan umum baik, composmentis, TD: 132/92 mmHg, N : 89x/menit, S: 36,6 o c, R:
20x/menit, SpO2 : 99%, BB sebelum hamil 67 kg, BB saat hamil 71 kg, TB : 158 cm. Punggung kanan, preskep dan sudah
masuk PAP. TFU 30 cm, TBJ 3000 gram, His 1x/10’10”, DJJ 142x/menit. Sudah terpasang infus RL di tangan sebelah kiri.
Hasil pemeriksaan VT jam 18.00 WIB, V/U tenang, dinding vagina teraba licin, portio tipis lunak, pembukaan 2 cm, selket
(+), kepala turun di hodge I, preskep, UUK di jam 12 , tidak ada bagian janin yang menumbung, STLD (+), AK (-).
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif didapatkan diagnosis pasien adalah Ny. L umur 36
tahun G2P1A0 UK 40 +3 minggu janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka Inpartu Kala I Fase Laten dengan
Oligohidramnion.
Penatalaksanaan yaitu memberitahu ibu hasil pemeriksaan, mengajarkan teknik relaksasi nyeri, melakukan
kolaborasi tindakan dengan dokter Sp.OG dan memantau kemajuan persalinan. Meminta keluarga untuk selalu
mendampingi ibu serta memberikan makan atau minum kepada ibu dan melakukan pendokumentasian di lembar evaluasi
kemajuan persalinan.
Kala I
Pada pukul 22.30 WIB ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering serta ada dorongan ingin
meneran dan ketuban pecah spontan pada pukul 22.30 WIB. Hasil pemeriksaan keadaan umum baik,
composmentis, TD : 128/84 mmHg, N : 91x/menit, R : 22x/menit, S : 36,8 o c, SpO2 : 98%. DJJ :
148x/menit, His : 4x/10’40”. Hasil pemeriksaan VT V/U tenang, dinding vagina teraba licin, portio tidak
teraba, pembukaan 10 cm, preskep, kepala turun di Hodge III, selket (-), UUK di jam 12, lender darah (+),
AK (+) jernih.
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif didapatkan diagnosis pasien adalah Ny. L
usia 36 tahun G2P1A0 UK 40+3 minggu Inpartu Kala II dengan Oligohidramnion.
Pada kasus ini asuhan yang diberikan saat kala II yaitu memberitahu ibu hasil pemeriksaan, mengatur
posisi ibu agar lebih nyaman tanpa membahayakan janin, mengajarkan dan menganjurkan ibu untuk
meneran apabila ada his yang adekuat, melibatkan suami untuk mendukung dan mendampingi ibu saat
bersalin, meminta suami untuk memberi makan dan minum sesuai dengan yang ibu butuhkan, dan
melakukan prosedur asuhan pertolongan persalinan normal (APN)
Kala II
Pada pukul 23.00 WIB ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, lelah setelah melahirkan,
senang setelah mendengar suara tangisan bayinya serta lega karena bayinya lahir dengan selamat. Dari
hasil pemeriksaan objektif didapatkan keadaan umum baik, composmentis, kontraksi uterus baik, fundus
teraba setinggi pusat, kandung kemih teraba kosong dan tampak tali pusat di vagina, perdarahan 100 cc
setelah bayi lahir, rupture perineum derajat II.
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif, maka diagnosis yang diperoleh adalah Ny. L
usia 36 tahun P2A0Ah2 dengan Inpartu Kala III
Penatalaksanaan pada kasus ini adalah setelah plasenta lahir bidan segera melakukan tuga langkah
utama manajemen aktif kala II yaitu pemberian injeksi oksitosin di 1/3 paha ibu secara IM, melakukan
peregangan tali pusat terkendali (PTT), dan rangsangan masase fundus uterus sehingga uterus
berkontraksi dan menghindari terjadinya perdarahan.
Kala III
Pada pukul 23.30 WIB Ny. L mengeluh perutnya masih terasa mulas. Berdasarkan hasil pengkajian
data objektif, keadaan umum baik, composmentis, TD: 129/82 mmHg, N: 82x/menit, R: 21x/menit, S: 37 O c,
SpO2 : 98%, kandung kemih teraba kosong, kontraksi uterus baik dan teraba keras, TFU 2 jari dibawah
pusat, total perdarahan 50 cc
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan data objektif, maka diperoleh diagnosis Ny. L usia 36
tahun P2A0Ah2 dengan Inpartu Kala IV.
Penatalaksanaan asuhan kebidanan kala IV dilakukan prosedur asuhan pertolongan persalinan normal
(APN). Penatalaksanaan yang dilakukan selama 2 jam pasca persalinan adalah memantau keadaan umum
ibu, vital sign, kontraksi uterus, TFU, perdarahan, dan kandung kemih. Pemantauan dilakukan secara berkala
sesuai dengan prosedur pada langkah APN.
Kala IV
BAB IV
Pembahasan
Pada pemeriksaan data subjektif, ibu mengatakan adanya keluhan nyeri saat janinnya bergerak. Hal ini sejalan dengan
teori yang dikemukakan oleh Mochtar (2013) dan Marmi (2015) yang mengatakan gambaran klinis dari oligohidramnion salah
satunya adalah ibu merasa nyeri di perut pada tiap pergerakan janin.
Pada pemeriksaan objektif, didapatkan hasil pemeriksaan USG pada tanggal 28 Juli 2023 yang menunjukkan bahwa
jumlah air ketuban yang sedikit. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Poerwoko (2018), yaitu oligohidramnion
adalah air ketuban kurang dari 500 cc. Oligohidramnion kurang baik untuk pertumbuhan janin karena pertumbuhan dapat
terganggu oleh perlekatan antara janin dan amnion atau karena janin mengalami tekanan dinding rahim. Oligohidramnion
adalah kondisi ibu hamil yang memiliki terlalu sedikit air ketuban, indeks AF kurang dari 5 cm. Diagnosis oligohidramnion
sebagai tidak adanya kantong cairan dengan kedalaman 2-3 cm, atau volume cairan kurang dari 500 mL.
Berdasarkan penatalaksanaan kala I, ibu diberi dukungan secara psikologis, meminta suami untuk selalu mendampingi
ibu, meminta suami atau keluarga untuk memberi makan/minum kepada ibu. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Yulizawati (2019), yang menyatakan tentang asuhan saying ibu yang bisa diberikan pada ibu bersalin kala I antara lain
memberi dukungan emosional, pendamping persalinan dari anggota keluarga, meminta keluarga untuk berperan aktif dalam
mendampingi ibu, mengatur posisi yang nyaman untuk ibu, serta memberikan makan dan minum kepada ibu.
Kala I
Keluhan kenceng-kenceng semakin sering serta ada dorongan ingin meneran merupakan hal yang
wajar. Menurut Kurniawan (2016), menyatakan bahwa ketika kepala bayi semakin turun ibu akan
merasakan sakit yang semakin kuat karena fase persalinan dan ingin meneran serta ada rasa ingin BAB
disebabkan oleh adanya tekanan pada anus. Hal ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Indrayani (2016) yang menjelaskan mengenai proses persalinan pada kala II yang disebut juga dengan kala
pengeluaran bayi, salah satu tanda dari kala II yaitu ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi.
Berdasarkan uraian di atas, tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus, dimana tanda dan
gejala dimulainya persalinan kala II pada kasus sesuai dengan teori dan asuhan pertolongan persalinan
yang diberikan sesuai dengan teori APN. Hal ini juga membuktikan bahwa tidak ada kesenjangan antara
teori dengan kasus.
Kala II
Setelah bayi lahir, uterus akan teraba keras dan setinggi pusat serta perdarahan yang keluar berjumlah 100 cc. hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Jannah (2016) yang menyatakan bahwa setelah bayi lahir, uterus teraba
keras dan fundus uteri sedikit diatas pusat. Beberapa saat kemudian, uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta
dari dindingnya. Biasanya plasenta akan lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan akan secara spontan atau dengan
tekanan pada fundus uteri.
Pada tinjauan teori terdapat tiga langkah utama manajemen aktif kala III yaitu pemberian suntikan oksitoksin dalam 1
menit pertama setelah bayi lahir, melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT), dan masase fundus uteri (Indrayani,
2016).
Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara crede pada fundus uteri. Biasanya plasenta lepas
dalam 6-15 menit setelah bayi lahir. Lepasnya plasenta secara schultze biasanya tidak ada perdarahan sebelum plasenta
lahir dan banyak mengeluarkan darah setelah plasenta lahir. Sedangkan dengan cara ducan yaitu plasenta lepas dari
pinggir, biasanya darah mengalir keluar antara selaput ketuban (Indrayani, 2016).
Kala III
Kala empat dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dalam dua jam. Pada kala empat ini sering terjadinya
perdarahan post partum. Masalah atau komplikasi yang dapat muncul pada kala empat adalah perdarahan yang mungkin
disebabkan oleh atonia uteri, laserasi jalan lahir dan sisa plasenta. Pemantauan kala empat dilakukan setiap 15 menit
pada jam pertama pasca persalinan, setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan. Observasi yang dilakukan pada
kala empat antara lain tingkat kesadaran, pemeriksaan tanda-tanda vital, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih dan
perdarahan (dikatakan normal jika tidak melebihi 500 cc) (Indrayani, 2016)
Berdasarkan kasus diatas, maka tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan kasus, dimana
penatalaksanaan kala IV sudah sesuai dengan prosedur APN dan asuhan sayang ibu.
Kala IV
BAB V
Penutup
1. Pada anamnesis subjektif, ibu mengatakan ibu mengatakan keluar flek dari jalan lahir sejak pukul
16.30 WIB dan kenceng-kenceng belum teratur serta ketika janin bergerak, ibu merasa nyeri. Pada
pemeriksaan objektif, hasil USG menunjukkan air ketuban dalam jumlah yang sedikit.
2. Asessment pada kasus ini adalah Ny. L umur 36 tahun G2P1A0 dengan oligohidramnion.
3. Perencanaan tindakan sesuai dengan kasus Ny. L adalah melakukan observasi kemajuan persalinan,
melakukan kolaborasi tindakan dengan dokter Sp.OG, dan melakukan pertolongan persalinan sesuai
dengan prosedur APN.
4. Penatalaksanaan kasus pada Ny. L adalah melakukan observasi kemajuan persalinan, melakukan
kolaborasi tindakan dengan dokter Sp.OG, dan melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan
prosedur APN .
5. Melakukan pendokumentasian tindakan dan telah dilampirkan pada lembar observasi kemajuan
persalinan dan lembar partograf
Simpulan
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu memahami teori dan dapat menerapkan asuhan kebidanan pada Ny.
L khususnya pada kasus ibu bersalin dengan oligohidramnion.
2. Bagi Bidan
Laporan komprehensif ini dapat menambah dan memberikan informasi tambahan bagi
bidan pelaksana di RSU Rajawali Citra khususnya dalam kasus ibu bersalin dengan
oligohidramnion.
3. Bagi Pasien
Laporan komprehensif ini diharapkan akan menambah pengetahuan tentang kesehatan
untuk dirinya sendiri khususnya pada kasus persalinan dengan oligohidramnion
Saran
Terima Kasih
^-^

More Related Content

Similar to PPT PERSALINAN.pptx

COPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.ppt
COPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.pptCOPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.ppt
COPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.pptforfiles3
 
FORM LOG BOOK LISMA.docx
FORM LOG BOOK LISMA.docxFORM LOG BOOK LISMA.docx
FORM LOG BOOK LISMA.docxwulan64
 
FORM LOG BOOK LISMA.docx
FORM LOG BOOK LISMA.docxFORM LOG BOOK LISMA.docx
FORM LOG BOOK LISMA.docxwulan64
 
contoh dokumentasi nifas.pdf
contoh dokumentasi nifas.pdfcontoh dokumentasi nifas.pdf
contoh dokumentasi nifas.pdfMarayanAmanah
 
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL.pptx
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL.pptxMAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL.pptx
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL.pptxrijkiirsandi
 
askeb_midwifery12344_kerenmc asmc macmascaxcmamxs
askeb_midwifery12344_kerenmc asmc macmascaxcmamxsaskeb_midwifery12344_kerenmc asmc macmascaxcmamxs
askeb_midwifery12344_kerenmc asmc macmascaxcmamxshellokarin81
 
Manajemen asuhan kebidanan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Manajemen asuhan kebidanan  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
LAPORAN KASUS BIDAN ROSITA.pptx
LAPORAN KASUS BIDAN ROSITA.pptxLAPORAN KASUS BIDAN ROSITA.pptx
LAPORAN KASUS BIDAN ROSITA.pptxNurlailaRamadhan2
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisManajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisManajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisOperator Warnet Vast Raha
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbWarnet Raha
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbWarnet Raha
 

Similar to PPT PERSALINAN.pptx (20)

COPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.ppt
COPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.pptCOPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.ppt
COPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.ppt
 
Ppt study kasus fix
Ppt study kasus fixPpt study kasus fix
Ppt study kasus fix
 
askeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptxaskeb pitaa.pptx
askeb pitaa.pptx
 
FORM LOG BOOK LISMA.docx
FORM LOG BOOK LISMA.docxFORM LOG BOOK LISMA.docx
FORM LOG BOOK LISMA.docx
 
FORM LOG BOOK LISMA.docx
FORM LOG BOOK LISMA.docxFORM LOG BOOK LISMA.docx
FORM LOG BOOK LISMA.docx
 
contoh dokumentasi nifas.pdf
contoh dokumentasi nifas.pdfcontoh dokumentasi nifas.pdf
contoh dokumentasi nifas.pdf
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL.pptx
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL.pptxMAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL.pptx
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL.pptx
 
askeb_midwifery12344_kerenmc asmc macmascaxcmamxs
askeb_midwifery12344_kerenmc asmc macmascaxcmamxsaskeb_midwifery12344_kerenmc asmc macmascaxcmamxs
askeb_midwifery12344_kerenmc asmc macmascaxcmamxs
 
COC
COCCOC
COC
 
Soal vignette Nifas.pptx
Soal vignette Nifas.pptxSoal vignette Nifas.pptx
Soal vignette Nifas.pptx
 
ASKEB ANC
ASKEB ANCASKEB ANC
ASKEB ANC
 
Manajemen asuhan kebidanan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Manajemen asuhan kebidanan  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis pada ny AKBID PARAMATA RAHA
 
LAPORAN KASUS BIDAN ROSITA.pptx
LAPORAN KASUS BIDAN ROSITA.pptxLAPORAN KASUS BIDAN ROSITA.pptx
LAPORAN KASUS BIDAN ROSITA.pptx
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisManajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
 
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologisManajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
Manajemen asuhan kebidanan ante natal fisiologis
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
Aaaaaaaaaaasssssssskb
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
Aaaaaaaaaaasssssssskb
 

Recently uploaded

#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 

Recently uploaded (20)

#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 

PPT PERSALINAN.pptx

  • 1. LAPORAN KOMPREHENSIF ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA Ny. L UMUR 36 TH G2P1A0 UK 40+3 MINGGU INPARTU KALA I FASE LATEN DENGAN OLIGOHIDRAMNION DI RSU RAJAWALI CITRA BANTUL Devi Adelia 2220106099
  • 3. Latar Belakang World Health Organization (WHO) membentuk suatu tujuan bersama disebut dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) untuk membantu menurunkan AKI dan AKB. Tujuan SDG’s pada tahun 2016 – 2030 yaitu merencanakan target menurunkan AKI sebesar 70/100.000 KH dan AKB kurang dari 12/100.000. Secara umum di Indonesia terjadi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015, begitu pula dengan Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan pada tahun 2017. Hasil Survei Penduduk Antara Sensus (SUPAS) pada periode 1991- 2015 terjadi penurunan kematian ibu dari 390 menjadi 305/100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan AKB sebesar 24/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2018).
  • 4. Latar Belakang Upaya pemerintah untuk percepatan penurunan AKI dan AKB yaitu dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil dengan melakukan pelayanan sesuai dengan 10 T (Kemenkes RI, 2018). Oligohidramnion adalah kondisi ibu hamil yang memiliki terlalu sedikit air ketuban, indeks AF kurang dari 5cm. Diagnosis oligohidramnion sebagai tidak adanya kantong cairan dengan kedalaman 2-3 cm, atau volume cairan kurang dari 500 mL. Kejadian oligohidramnion adalah 60,0% pada primigravida (Mohamed, 2015) Penyebab pasti terjadinya oligohidramnion masih belum diketahui. Beberapa keadaan berhubungan dengan oligohidramnion hampir selalu berhubungan dengan obsrtuksi saluran traktus urinarius janin atau renal agenesis (Walyani, 2017)
  • 5. Tujuan STRATEGY Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Pasien Mahasiswa Bidan
  • 8. Persalinan 05 Perubahan Psikologis Persalinan 06 Tahapan Persalinan 07 Faktor yang Mempengaruhi Persalinan 08 Mekanisme Persalinan SOCIAL MEDIA STRATEGY
  • 10. Oligohidramnion 05 Tanda dan Gejala 06 Komplikasi Oligohidramnion 07 Pemeriksaan Penunjang Oligohidramnion 08 Penatalaksanaan Oligohidramnion SOCIAL MEDIA STRATEGY
  • 12. Pada tanggal 28 Juli 2023 pukul 18.00 WIB, Ny. L umur 36 tahun G2P1A0 UK 40 +3 minggu datang dari IGD ke ruang bersalin mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan keluar flek dari jalan lahir sejak pukul 16.30 WIB dan kenceng-kenceng belum teratur serta ketika janinnya bergerak, ibu merasa sakit. HPM tanggal 17 Oktober 2022, HPL 24 Juli 2023. Ibu mengatakan rutin periksa ANC, riwayat TT 5 kali. Gerakan janinnya aktif, dalam sehari kurang lebih 15x. Baik ibu, suami maupun keluarga tidak pernah/tidak sedang menderita penyakit menular, menurun atau menahun. Ibu mengatakan alergi antibiotic ceftriaxone. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari ibu makan 3x sehari dengan jenis nasi, sayur, lauk pauk dan buah buahan. Minum 8 gelas perhari dengan jenis air putih. BAK 5-6x perhari, BAB 1x perhari. Pola istirahat, ibu tidur siang 1-2 jam perhari, tidur malam 6-7 jam perhari. Ibu sudah memiliki persiapan untuk menjalani proses persalinan secara psikososialspiritual . hasil pemeriksaan keadaan umum baik, composmentis, TD: 132/92 mmHg, N : 89x/menit, S: 36,6 o c, R: 20x/menit, SpO2 : 99%, BB sebelum hamil 67 kg, BB saat hamil 71 kg, TB : 158 cm. Punggung kanan, preskep dan sudah masuk PAP. TFU 30 cm, TBJ 3000 gram, His 1x/10’10”, DJJ 142x/menit. Sudah terpasang infus RL di tangan sebelah kiri. Hasil pemeriksaan VT jam 18.00 WIB, V/U tenang, dinding vagina teraba licin, portio tipis lunak, pembukaan 2 cm, selket (+), kepala turun di hodge I, preskep, UUK di jam 12 , tidak ada bagian janin yang menumbung, STLD (+), AK (-). Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif didapatkan diagnosis pasien adalah Ny. L umur 36 tahun G2P1A0 UK 40 +3 minggu janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka Inpartu Kala I Fase Laten dengan Oligohidramnion. Penatalaksanaan yaitu memberitahu ibu hasil pemeriksaan, mengajarkan teknik relaksasi nyeri, melakukan kolaborasi tindakan dengan dokter Sp.OG dan memantau kemajuan persalinan. Meminta keluarga untuk selalu mendampingi ibu serta memberikan makan atau minum kepada ibu dan melakukan pendokumentasian di lembar evaluasi kemajuan persalinan. Kala I
  • 13. Pada pukul 22.30 WIB ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin sering serta ada dorongan ingin meneran dan ketuban pecah spontan pada pukul 22.30 WIB. Hasil pemeriksaan keadaan umum baik, composmentis, TD : 128/84 mmHg, N : 91x/menit, R : 22x/menit, S : 36,8 o c, SpO2 : 98%. DJJ : 148x/menit, His : 4x/10’40”. Hasil pemeriksaan VT V/U tenang, dinding vagina teraba licin, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, preskep, kepala turun di Hodge III, selket (-), UUK di jam 12, lender darah (+), AK (+) jernih. Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif didapatkan diagnosis pasien adalah Ny. L usia 36 tahun G2P1A0 UK 40+3 minggu Inpartu Kala II dengan Oligohidramnion. Pada kasus ini asuhan yang diberikan saat kala II yaitu memberitahu ibu hasil pemeriksaan, mengatur posisi ibu agar lebih nyaman tanpa membahayakan janin, mengajarkan dan menganjurkan ibu untuk meneran apabila ada his yang adekuat, melibatkan suami untuk mendukung dan mendampingi ibu saat bersalin, meminta suami untuk memberi makan dan minum sesuai dengan yang ibu butuhkan, dan melakukan prosedur asuhan pertolongan persalinan normal (APN) Kala II
  • 14. Pada pukul 23.00 WIB ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, lelah setelah melahirkan, senang setelah mendengar suara tangisan bayinya serta lega karena bayinya lahir dengan selamat. Dari hasil pemeriksaan objektif didapatkan keadaan umum baik, composmentis, kontraksi uterus baik, fundus teraba setinggi pusat, kandung kemih teraba kosong dan tampak tali pusat di vagina, perdarahan 100 cc setelah bayi lahir, rupture perineum derajat II. Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif, maka diagnosis yang diperoleh adalah Ny. L usia 36 tahun P2A0Ah2 dengan Inpartu Kala III Penatalaksanaan pada kasus ini adalah setelah plasenta lahir bidan segera melakukan tuga langkah utama manajemen aktif kala II yaitu pemberian injeksi oksitosin di 1/3 paha ibu secara IM, melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT), dan rangsangan masase fundus uterus sehingga uterus berkontraksi dan menghindari terjadinya perdarahan. Kala III
  • 15. Pada pukul 23.30 WIB Ny. L mengeluh perutnya masih terasa mulas. Berdasarkan hasil pengkajian data objektif, keadaan umum baik, composmentis, TD: 129/82 mmHg, N: 82x/menit, R: 21x/menit, S: 37 O c, SpO2 : 98%, kandung kemih teraba kosong, kontraksi uterus baik dan teraba keras, TFU 2 jari dibawah pusat, total perdarahan 50 cc Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan data objektif, maka diperoleh diagnosis Ny. L usia 36 tahun P2A0Ah2 dengan Inpartu Kala IV. Penatalaksanaan asuhan kebidanan kala IV dilakukan prosedur asuhan pertolongan persalinan normal (APN). Penatalaksanaan yang dilakukan selama 2 jam pasca persalinan adalah memantau keadaan umum ibu, vital sign, kontraksi uterus, TFU, perdarahan, dan kandung kemih. Pemantauan dilakukan secara berkala sesuai dengan prosedur pada langkah APN. Kala IV
  • 17. Pada pemeriksaan data subjektif, ibu mengatakan adanya keluhan nyeri saat janinnya bergerak. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Mochtar (2013) dan Marmi (2015) yang mengatakan gambaran klinis dari oligohidramnion salah satunya adalah ibu merasa nyeri di perut pada tiap pergerakan janin. Pada pemeriksaan objektif, didapatkan hasil pemeriksaan USG pada tanggal 28 Juli 2023 yang menunjukkan bahwa jumlah air ketuban yang sedikit. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Poerwoko (2018), yaitu oligohidramnion adalah air ketuban kurang dari 500 cc. Oligohidramnion kurang baik untuk pertumbuhan janin karena pertumbuhan dapat terganggu oleh perlekatan antara janin dan amnion atau karena janin mengalami tekanan dinding rahim. Oligohidramnion adalah kondisi ibu hamil yang memiliki terlalu sedikit air ketuban, indeks AF kurang dari 5 cm. Diagnosis oligohidramnion sebagai tidak adanya kantong cairan dengan kedalaman 2-3 cm, atau volume cairan kurang dari 500 mL. Berdasarkan penatalaksanaan kala I, ibu diberi dukungan secara psikologis, meminta suami untuk selalu mendampingi ibu, meminta suami atau keluarga untuk memberi makan/minum kepada ibu. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Yulizawati (2019), yang menyatakan tentang asuhan saying ibu yang bisa diberikan pada ibu bersalin kala I antara lain memberi dukungan emosional, pendamping persalinan dari anggota keluarga, meminta keluarga untuk berperan aktif dalam mendampingi ibu, mengatur posisi yang nyaman untuk ibu, serta memberikan makan dan minum kepada ibu. Kala I
  • 18. Keluhan kenceng-kenceng semakin sering serta ada dorongan ingin meneran merupakan hal yang wajar. Menurut Kurniawan (2016), menyatakan bahwa ketika kepala bayi semakin turun ibu akan merasakan sakit yang semakin kuat karena fase persalinan dan ingin meneran serta ada rasa ingin BAB disebabkan oleh adanya tekanan pada anus. Hal ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Indrayani (2016) yang menjelaskan mengenai proses persalinan pada kala II yang disebut juga dengan kala pengeluaran bayi, salah satu tanda dari kala II yaitu ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi. Berdasarkan uraian di atas, tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus, dimana tanda dan gejala dimulainya persalinan kala II pada kasus sesuai dengan teori dan asuhan pertolongan persalinan yang diberikan sesuai dengan teori APN. Hal ini juga membuktikan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus. Kala II
  • 19. Setelah bayi lahir, uterus akan teraba keras dan setinggi pusat serta perdarahan yang keluar berjumlah 100 cc. hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Jannah (2016) yang menyatakan bahwa setelah bayi lahir, uterus teraba keras dan fundus uteri sedikit diatas pusat. Beberapa saat kemudian, uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta akan lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan akan secara spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pada tinjauan teori terdapat tiga langkah utama manajemen aktif kala III yaitu pemberian suntikan oksitoksin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT), dan masase fundus uteri (Indrayani, 2016). Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara crede pada fundus uteri. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir. Lepasnya plasenta secara schultze biasanya tidak ada perdarahan sebelum plasenta lahir dan banyak mengeluarkan darah setelah plasenta lahir. Sedangkan dengan cara ducan yaitu plasenta lepas dari pinggir, biasanya darah mengalir keluar antara selaput ketuban (Indrayani, 2016). Kala III
  • 20. Kala empat dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dalam dua jam. Pada kala empat ini sering terjadinya perdarahan post partum. Masalah atau komplikasi yang dapat muncul pada kala empat adalah perdarahan yang mungkin disebabkan oleh atonia uteri, laserasi jalan lahir dan sisa plasenta. Pemantauan kala empat dilakukan setiap 15 menit pada jam pertama pasca persalinan, setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan. Observasi yang dilakukan pada kala empat antara lain tingkat kesadaran, pemeriksaan tanda-tanda vital, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan (dikatakan normal jika tidak melebihi 500 cc) (Indrayani, 2016) Berdasarkan kasus diatas, maka tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan kasus, dimana penatalaksanaan kala IV sudah sesuai dengan prosedur APN dan asuhan sayang ibu. Kala IV
  • 22. 1. Pada anamnesis subjektif, ibu mengatakan ibu mengatakan keluar flek dari jalan lahir sejak pukul 16.30 WIB dan kenceng-kenceng belum teratur serta ketika janin bergerak, ibu merasa nyeri. Pada pemeriksaan objektif, hasil USG menunjukkan air ketuban dalam jumlah yang sedikit. 2. Asessment pada kasus ini adalah Ny. L umur 36 tahun G2P1A0 dengan oligohidramnion. 3. Perencanaan tindakan sesuai dengan kasus Ny. L adalah melakukan observasi kemajuan persalinan, melakukan kolaborasi tindakan dengan dokter Sp.OG, dan melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan prosedur APN. 4. Penatalaksanaan kasus pada Ny. L adalah melakukan observasi kemajuan persalinan, melakukan kolaborasi tindakan dengan dokter Sp.OG, dan melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan prosedur APN . 5. Melakukan pendokumentasian tindakan dan telah dilampirkan pada lembar observasi kemajuan persalinan dan lembar partograf Simpulan
  • 23. 1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa mampu memahami teori dan dapat menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. L khususnya pada kasus ibu bersalin dengan oligohidramnion. 2. Bagi Bidan Laporan komprehensif ini dapat menambah dan memberikan informasi tambahan bagi bidan pelaksana di RSU Rajawali Citra khususnya dalam kasus ibu bersalin dengan oligohidramnion. 3. Bagi Pasien Laporan komprehensif ini diharapkan akan menambah pengetahuan tentang kesehatan untuk dirinya sendiri khususnya pada kasus persalinan dengan oligohidramnion Saran