3. Overview
Dilakukan secara mandiri,
kolaborasi, konsultasi dan
rujukan
Ditujukan untuk kesehatan reproduksi
perempuan sepanjang siklus
kehidupannya, termasuk bayi dan anak
Balita.
Bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan
PELAYANAN
KEBIDANAN
4.
5. TUGASDANWEWENANGBIDAN
Pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang
Pelaksanaan tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu
Pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan KB
Pelayanan Kesehatan Anak
Pelayanan Kesehatan Ibu
S ( Sumber : UU No. 4 tahun 2019 tentang KEBIDANAN Pasal 46 )
6. DEFINISI PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
▰ Pelayanan antenatal adalah setiap kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
sejak terjadinya masa konsepsi hingga sebelum
mulainya proses persalinan yang komprehensif dan
berkualitas dan diberikan kepada seluruh ibu hamil.
▰ (Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi Ketiga Tahun 2020)
7. TUJUAN ANTENATAL TERPADU
▰ Semua ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang
komprehensif dan berkualitas sehingga ibu hamil dapat
menjalani kehamilan dan persalinan dengan pengalaman
yang bersifat positif serta melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas. Pengalaman yang bersifat positif adalah
pengalaman yang menyenangkan dan memberikan nilai
tambah yang bermanfaat bagi ibu hamil dalam
menjalankan perannya sebagai perempuan, istri dan ibu.
8. TUJUAN KHUSUS
1. Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu, termasuk konseling, dan gizi ibu hamil,
konseling KB dan pemberian ASI.
2. Terlaksananya dukungan emosi dan psikososial sesuai dengan keadaan ibu hamil pada
setiap kontak dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis/kebidanan dan
interpersonal yang baik.
3. Setiap ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu minimal 6 kali selama
masa kehamilan.
4. Terlaksananya pemantauan tumbuh kembang janin.
5. Deteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil.
6. Dilaksanakannya tatalaksana terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu hamil sedini
mungkin atau rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem
rujukan yang ada.
12. PROGRAM PELAYANAN ASUHAN ANTENATAL 10T
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Tetapkan status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA)
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetantus difteri (Td) bila diperlukan
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan
8. Tes laboratorium: tes kehamilan, kadar hemoglobin darah, golongan darah, tes triple eliminasi (HIV, sifilis,
dan hepatitis B) dan malaria pada daerah endemis. Tes lainnya dapat dilakukan sesuai indikasi seperti:
gluko-protein urin, gula darah sewaktu, sputum basil tahan asam (BTA), kusta, malaria daerah nonendemis,
pemeriksaan feses untuk kecacingan, pemeriksaan darah lengkap untuk deteksi dini thalassemia dan
pemeriksaan lainnya
9. Tata laksana/penanganan kasus sesuai kewenangan
10. Temu wicara (konseling)
13. PEMERIKSAAN TRIMESTER 1
Pemeriksaan pada awal
kehamilan di trimester 1
(K1) melibatkan dokter →
melakukan deteksi dini
kelainan medis dan skrining
preeklampsia pada ibu
hamil
14. SKRINING PREEKLAMPSIA
Apabila ibu datang pada usia
kehamilan > 20 minggu → skrining
harus tetap dilakukan
2 kotak kuning atau 1 kotak merah →
risiko preeklampsia tinggi → Rujuk
FKRTL/SpOG
Kesimpulan:
1. Tidak didapatkan risiko
preeklampsia
2. Meragukan untuk risiko
preeklampsia
3. Terdapat risiko preeklampsia
15. PERSIAPAN MELAHIRKAN
• Suami atau keluarga mendampingi ibu saat ANC
• Tanyakantanggal perkiraan persalinan
• Siapkan pendonor
• Siapkan tabungan
• Daftar ke kantor BPJS dan siapkan Kartu Jaminan
Kesehatan Nasional
• Siapkan KTP,KK, dan keperluan lainnya
• Siapkan kendaraan
• Rencanakan persalinan di faskes
• Menyepakati amanah persalinan dalam stiker P4K
• Rencanakan KB pasca persalin
16. TANDA AWAL PERSALINAN
• Mulas yang teratur, semakin lama
semakin sering
• Lendir campur darah atau keluar air
ketuban dari jalan lahir
• Segera bawa ibu ke FASKES jika terdapat
salah satu dari tanda diatas
18. FISIOLOGI NIFAS
• Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu
• Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, meliputi:
1. Upaya pencegahan
2. Deteksi dini
3. Pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi
4. Penyediaan pelayanan pemberian ASI
5. Cara menjarangkan kehamilan
6. Imunisasi
7. Nutrisi bagi ibu
19. FISIOLOGI NIFAS
• Pelayanan pasca persalinan adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan bagi ibu (nifas) dan bayi baru lahir dalam kurun waktu
6 jam sampai 42 hari setelah melahirkan, yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan komprehensif
• Ibu nifas dan bayi baru lahir dipulangkan setelah 24 jam pasca
melahirkan
• Sebelum pulang diharapkan ibu dan bayinya mendapat 1 kali
pelayanan pasca persalinan
20. FISIOLOGI NIFAS
Nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau masa
puerperium mulai setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira-kira enam minggu atau 42 hari
(Wiknojosastro, Hanifa, 1999: 237).
21. SKRINING PADA NIFAS
• Periksa tekanan darah1, perdarahan pervaginam2, kondisi perineum3,
tanda infeksi4, kontraksi uterus5, tinggi fundus6, dan , temperatur7 secara
rutin
• Nilai fungsi berkemih1, fungsi cerna2, penyembuhan luka3, sakit
kepala4, rasa lelah5, dan nyeri punggung6
• Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana dukungan
yang didapatkannya dari keluarga, pasangan, dan masyarakat
untuk perawatan bayinya
22. SKRINING PADA NIFAS
Tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukanmasalah
Lengkapi vaksinasi tetanus toksoid bila diperlukan
Hubungi tenaga kesehatan jika menemukan salah satu tanda
berikut:
1. Perdarahan berlebihan
2. Sekret vagina berbau
3. Demam
4. Nyeri perut berat
5. Kelelahan atau sesak
6. Bengkak di tangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur
7. Nyeri payudara, pembengkakan payudara, luka atau perdarahan puting
8. Gangguan psikologis pada masa pasca persalinan meliputi (postpartum blues,
postpartum depression, dan postpartum psychotic)
23. ELEMENKUNCI DALAMPELAYANAN POSTPARTUM
6 - 12 jam postpartum 3 – 6 hri postpartum 6 minggu postpartum 6 bulan postpartum
Bayi
• Pernafasan
• Tetap pada suhu yg
hangat
• ASI
• Perawatan tali pusat
• Imunisasi
oASI
oInfeksi
oPemeriksaan rutin
▪ Menimbang
▪ ASI
▪ Imunisasi
➢Masa perkembangan
➢Masa menyapih
Ibu
• Kehilangan darah
• Nyeri
• Tekanan darah
• Tanda-tanda bahaya
oPerawatan payudara
oDemam
oInfeksi
oLochia
oSuasana hati
▪ Masa pemulihan
▪ Anemia
▪ Kontrasepsi
▪ Libido
➢Status kesehatan secara
umum
➢Kontrasepsi
➢Kesakitan yang
berkelanjutan
25. PELAKSANA PELAYANAN
Pelayanan pasca persalinan dilakukan oleh
tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat)
yang kompeten.
WAKTU PELAYANAN PASCA PERSALINAN
minimal 4 kali dengan waktu kunjungan ibu dan
bayi baru lahir bersamaan
• 6 - 48 jam setelah persalinan
• 3-7 hari setelah persalinan
• 8-28 hari setelah persalinan
• 29-42 hari setelah persalinan (ibu dan bayi di
atas 28 hari)
26. INFORMASI PENTING PADA SETIAP KUNJUNGAN
1. Kebersihan diri
• Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang
setelah buang air kecil atau besar dengan sabun dan air
• Mengganti pembalut minimal dua kali sehari
• Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelamin
2. Istirahat
• Beristirahat yang cukup
• Kembali melakukan rutinitas rumah tangga secara
27. INFORMASI PENTING PADA SETIAP KUNJUNGAN
3.Latihan
• Menjelaskan pentingnya otot perut dan panggul
• Mengajarkan latihan untuk otot perut dan panggul
• Menarik otot perut bagian bawah selagi menarik napas dalam posisi tidur terlentang
dengan lengan di samping, tahan napas sampai hitungan 5, angkat dagu ke dada, ulangi
sebanyak 10 kali
• Berdiri dengan kedua tungkai dirapatkan. Tahan dan kencangkan otot pantat, pinggul
sampai hitungan 5, ulangi sebanyak 5 kali
28. INFORMASI PENTING PADA SETIAP KUNJUNGAN
4. Gizi
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori/hari
• Diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin)
• Minum minimal 3 liter/hari
• Suplemen besi diminum setidaknya selama 3 bulan pascasalin, terutama di
daerah dengan prevalensi anemia tinggi
5. Menyusui dan merawat payudara
• Jelaskan kepada ibu mengenai cara menyusui
dan merawat payudara
29. INFORMASI PENTING PADA SETIAP KUNJUNGAN
6. Senggama
• Senggama aman dilakukan setelah darah tidakkeluar dan ibu tidak
merasa nyeri ketika memasukan jarike dalam vagina
• Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan
7. Perawatan bayi
• Jelaskan cara perawatan bayi yang benar
• Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan
membuat bayi stress
• Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayisedini mungkin
bersama suami dan keluarga
30. INFORMASI PENTING PADA SETIAP KUNJUNGAN
8. Instruksi saat memulangkan
• Memberikan nomer telepon yang dapat dihubungi Ketika terjadi kejadian
kegawatdaruratan pada ibu atau bayi pada periode nifas
• Penjelasan tentang aktifitas fisik yang dapat dilakukan baik pada keadaan
pasca melahirkan normal ataupun pasca operasi
• Kunjungan nifas diharapkan dapat membantu ibu dan keluarganya untuk
dapat pulih sesegera mungkin
• Skrining untuk kondisi depresi post partum perlu dilakukan
31. Kesimpulan Dan Take Home Messages
1. Bidan merupakan kunci dalam menurunkan AKI/AKB terutama dari segi promotif dan
preventif
2. Tenaga medis dan semua tenaga kesehatan harus memahami buku KIA Revisi 2020
sebagai Panduan dalam pemantauan Bumil, Bulin dan Nifas
3. Evaluasi kehamilan selama ANC dan menjelang persalinan harus dilakukan oleh bidan &
dokter, agar persiapan persalinan pasien dapat optimal
4. Lakukan rujukan segera (secara dini) apabila terdapat risiko medis obstetri dan non
obstetri atau permasalahan saat kehamilan → Kolaborasi dengan Dokter
5. Pemeriksaan secara menyeluruh dan seksama sangat penting saat masa nifas
6. Ketika pasien sudah dipulangkan perlu dipastikan risiko – risiko perburukan telah
diidentifikasi dan ditangani
7. Informasi perlu disampaikan pada pasien dan keluarga dengan baik, sehingga pasien dan
keluarga dapat berjaga dengan kondisinya
32. Referensi
1. Petunjuk Pelaksanaan TeknisBuku KIA Revisi 2020
2. Buku Acuan Peningkatan Kapasitas Dokter Dalam YankesIbu dan Bayi di 120 Kabupaten/Kota Lokus
Percepatan Penurunan AKI dan AKB Melalui Metode Blended Learning
3. Buku Pedoman Antenatal Terpadu Edisi Ketiga, Kemenkes RI, 2020.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan. World Health
Organization. Edisi Pertama. 2013.
5. Petunjuk Pelaksanaan Teknis Buku KIA Revisi 2020
6. Buku Acuan Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Yankes Ibu dan Bayi di 120 Kab/Kota
Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB Melalui Metode Blended Learning
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Pelayanan Pasca Persalinan bagi
Ibu dan Bayi Baru Lahir. 2019