Dokumen tersebut membandingkan hasil analisis pasang surut di Pulau Mandangin, Jawa Timur menggunakan metode Admiralty dan Least Square. Kedua metode menghasilkan tipe pasang surut yang sama, yaitu campuran dengan kecenderungan semidiurnal, meskipun terdapat perbedaan nilai amplitudo komponen harmonik antara kedua metode.
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...Luhur Moekti Prayogo
Teks tersebut merupakan studi karakteristik pasang surut di pesisir selatan dan utara Kabupaten Sumenep, Madura. Menggunakan metode Least Square, didapatkan bahwa pesisir selatan memiliki tipe pasang surut campuran semi-diurnal, sedangkan pesisir utara bersifat diurnal. Perbedaan tipe tersebut disebabkan kondisi geografis wilayah masing-masing.
Comparison of Normalized Difference Water Index (NDWI) and Sobel Filter Metho...Luhur Moekti Prayogo
For a country, the existence of a coastline has an important value because it acts as a protection for marine resources and determines maritime boundaries between countries. There are various methods used for coastline analysis, both manual by digitizing and automatic by edge detection. This study compares the Normalized Difference Water Index (NDWI) method with the Sobel filter for coastline extraction in the South Coast of Sampang, Madura using Landsat 8 imagery. The best approach is then applied to the image to determine changes in coastlines from 2015 to 2020. This research shows that visually, the NDWI method produces better edges than the Sobel filter because the resulting lines are close to the original conditions in Landsat 8 or Basemap World Imagery. Sobel filter, the resulting accuracy is not very good. It does not approach field conditions, but this filter has the advantage of a relatively fast processing time because it can use a single band. Then the NDWI value generated in this study has a range of -0.497121 to 0.377046. The first class, which is a non-water body object, has a value of -0.497121 to 0. Then the second class, which is a body of water object, has a value of 0 to 0.377046. The coastline change for five years shows a shift in the coastline with a range of 0.62 to 2.75 meters. The Landsat 8 pixel size is 30 meters, while the shift is only <3 meters. So that this experiment does not show any significant coastline changes. Suggestions for further research: It is necessary to conduct a study using high-resolution imagery to confirm changes in the coastline accurately.
Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...Luhur Moekti Prayogo
Pasang surut merupakan fenomena naik turunnya muka air laut secara periodik akibat gaya tarik antar benda langit yaitu bumi, bulan dan matahari. Pengetahuan mengenai pasang surut penting dilakukan karena setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing dan berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat wilayah pesisir seperti pelayaran, tambak garam dan penangkapan ikan. Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dimana lima wilayahnya yang berbatasan langsung dengan laut Jawa, yaitu kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, Tuban dan Palang. Kelima kecamatan tersebut merupakan tepat aktivitas yang berkaitan dengan pelayaran dan navigasi serta pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut air laut di perairan Tuban, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Least Square atau Kuadrat Terkecil. Data pasang surut yang digunakan yaitu data pada bulan Januari 2021 yang mewakili data musim penghujan (angin muson barat) dan data bulan Agustus 2021 yang mewakili data musim kemarau (angin muson timur) yang bersumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan interval satu jam. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tipe pasang surut wilayah perairan Tuban yaitu Diurnal atau Harian Tunggal dengan bilangan Formzahl sebesar 5.65 dan 10.25. Pada musim barat, pasang tertinggi terjadi pada awal dan pertengahan bulan. Sedangkan surut terendah terjadi di sekitar tanggal 7-9 dan 21-25 Januari 2021. Sedangkan pada musim timur, pasang tertinggi terjadi pada 7-13 dan 19-25 Agustus 2021 dan surut terendah terjadi pada 15-17 Agustus 2021. Komponen harmonik cenderung lebih besar pada komponen pembentuk pasang surut Diurnal yaitu K1, O1, dan P1.
Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...Luhur Moekti Prayogo
Studi ini menganalisis karakteristik pasang surut di perairan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada musim barat dan timur menggunakan metode Least Square. Hasilnya menunjukkan bahwa tipe pasang surutnya adalah campuran dengan kecenderungan semi-diurnal, yaitu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari dengan tinggi yang hampir sama."
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...Luhur Moekti Prayogo
Teks tersebut merupakan studi karakteristik pasang surut di pesisir selatan dan utara Kabupaten Sumenep, Madura. Menggunakan metode Least Square, didapatkan bahwa pesisir selatan memiliki tipe pasang surut campuran semi-diurnal, sedangkan pesisir utara bersifat diurnal. Perbedaan tipe tersebut disebabkan kondisi geografis wilayah masing-masing.
Comparison of Normalized Difference Water Index (NDWI) and Sobel Filter Metho...Luhur Moekti Prayogo
For a country, the existence of a coastline has an important value because it acts as a protection for marine resources and determines maritime boundaries between countries. There are various methods used for coastline analysis, both manual by digitizing and automatic by edge detection. This study compares the Normalized Difference Water Index (NDWI) method with the Sobel filter for coastline extraction in the South Coast of Sampang, Madura using Landsat 8 imagery. The best approach is then applied to the image to determine changes in coastlines from 2015 to 2020. This research shows that visually, the NDWI method produces better edges than the Sobel filter because the resulting lines are close to the original conditions in Landsat 8 or Basemap World Imagery. Sobel filter, the resulting accuracy is not very good. It does not approach field conditions, but this filter has the advantage of a relatively fast processing time because it can use a single band. Then the NDWI value generated in this study has a range of -0.497121 to 0.377046. The first class, which is a non-water body object, has a value of -0.497121 to 0. Then the second class, which is a body of water object, has a value of 0 to 0.377046. The coastline change for five years shows a shift in the coastline with a range of 0.62 to 2.75 meters. The Landsat 8 pixel size is 30 meters, while the shift is only <3 meters. So that this experiment does not show any significant coastline changes. Suggestions for further research: It is necessary to conduct a study using high-resolution imagery to confirm changes in the coastline accurately.
Penerapan Metode Least Square untuk Analisis Harmonik Pasang Surut Air Laut d...Luhur Moekti Prayogo
Pasang surut merupakan fenomena naik turunnya muka air laut secara periodik akibat gaya tarik antar benda langit yaitu bumi, bulan dan matahari. Pengetahuan mengenai pasang surut penting dilakukan karena setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing dan berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat wilayah pesisir seperti pelayaran, tambak garam dan penangkapan ikan. Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dimana lima wilayahnya yang berbatasan langsung dengan laut Jawa, yaitu kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, Tuban dan Palang. Kelima kecamatan tersebut merupakan tepat aktivitas yang berkaitan dengan pelayaran dan navigasi serta pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasang surut air laut di perairan Tuban, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Least Square atau Kuadrat Terkecil. Data pasang surut yang digunakan yaitu data pada bulan Januari 2021 yang mewakili data musim penghujan (angin muson barat) dan data bulan Agustus 2021 yang mewakili data musim kemarau (angin muson timur) yang bersumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan interval satu jam. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tipe pasang surut wilayah perairan Tuban yaitu Diurnal atau Harian Tunggal dengan bilangan Formzahl sebesar 5.65 dan 10.25. Pada musim barat, pasang tertinggi terjadi pada awal dan pertengahan bulan. Sedangkan surut terendah terjadi di sekitar tanggal 7-9 dan 21-25 Januari 2021. Sedangkan pada musim timur, pasang tertinggi terjadi pada 7-13 dan 19-25 Agustus 2021 dan surut terendah terjadi pada 15-17 Agustus 2021. Komponen harmonik cenderung lebih besar pada komponen pembentuk pasang surut Diurnal yaitu K1, O1, dan P1.
Karakteristik Pasang Surut Air Laut di Perairan Trenggalek Jawa Timur (Studi ...Luhur Moekti Prayogo
Studi ini menganalisis karakteristik pasang surut di perairan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada musim barat dan timur menggunakan metode Least Square. Hasilnya menunjukkan bahwa tipe pasang surutnya adalah campuran dengan kecenderungan semi-diurnal, yaitu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari dengan tinggi yang hampir sama."
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...robert peranginangin
Studi ini mengembangkan model spasial temporal untuk menilai kerentanan permukiman di pulau-pulau kecil dari kenaikan muka air laut dengan kasus Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan, Jepara. Model ini menggabungkan sistem dinamis dan SIG berdasarkan kondisi lingkungan pulau kecil. Hasilnya menunjukkan bahwa kenaikan muka air laut akan mengurangi lahan permukiman dan menyebabkan genangan air laut di area permukiman. Diperlukan upaya
Kajian ini menganalisis transformasi penjalaran gelombang di Pantai Tapak Paderi Kota Bengkulu melalui pengukuran lapangan dan simulasi model. Hasil pengukuran menunjukkan tinggi gelombang 1,6 m dan periode 7,75 detik. Simulasi menunjukkan gelombang tertinggi terjadi pada musim timur dan peralihan II dengan tinggi masing-masing 2,23 m dan 2 m. Gelombang berasal dari barat laut dan selatan. Simulasi menunjukkan refraksi
Dokumen tersebut membahas penggunaan teknologi penginderaan jauh untuk pemetaan terumbu karang di seluruh perairan Indonesia agar dapat mengelola sumber daya terumbu karang secara efektif dan efisien. Pemetaan dilakukan menggunakan citra satelit Landsat-TM untuk menghasilkan data luasan dan sebaran terumbu karang secara nasional. Pemetaan dilaksanakan dalam dua tahap untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang pemodelan spasial genangan banjir di Sungai Mangottong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dengan menggunakan data DEM dan volume banjir. Model ini menggunakan algoritma aproksimasi untuk menganalisis ketinggian genangan berdasarkan perbandingan antara volume air genangan dan banjir. Hasil validasi model menunjukkan akurasi cukup baik untuk kedalaman genangan banjir tahun 2006. Luas genangan diprediksi untuk peri
Analisa Hujan lebat Citra satelit banjarnegara.pdfAbdulMutalib45
1. Analisis data citra satelit Himawari-8 dan curah hujan menunjukkan hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara pada 18 Juni 2016 disebabkan oleh pertumbuhan awan Cumulonimbus yang diikuti hujan dari sore hingga subuh.
Laporan ini membahas data topografi DAS Tuntang dan uji sebaran curah hujan dengan metode Chi Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov. Perhitungan debit banjir dilakukan menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik Gama I.
1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garutHeri Riswandi
Laporan ini bertujuan untuk memetakan potensi dan arah aliran air tanah di wilayah kritis Kabupaten Garut dengan melakukan survey geologi, muka air tanah, dan geolistrik untuk menghasilkan peta rinci yang berguna untuk kebijakan pengelolaan sumber daya air tanah.
Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...Andrew Hidayat
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian perencanaan tata ruang pesisir Kota Agung yang berbasis analisis risiko bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko tsunami di pesisir Kota Agung untuk mengetahui besar risiko di setiap area, yang kemudian akan digunakan sebagai dasar penyusunan rencana tata ruang yang lebih aman dari ancaman tsunami. Metode penelitian ini meliputi simulasi gelombang tsunami
Laporan hasil penelitian studi komparatif alat tangkap jaring ingsan dan baga...Dwi Saputra
LAPORAN HASIL PENELITIAN
STUDI KOMPARATIF ALAT TANGKAP
JARING INSANG DAN BAGAN PERAHU
TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN YANGDIDARATKAN
DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA
KARANGANTU,SERANG, BANTEN
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter lingkungan di pesisir Pulau Bungkutoko yang mendukung rehabilitasi mangrove dan menentukan strategi terbaik dengan mengukur parameter fisika-kimia seperti kemiringan pantai, ukuran substrat, gelombang, pasang surut, arus, sedimen, dan salinitas. Hasilnya menunjukkan parameter-parameter tersebut cocok untuk rehabilitasi mangrove dengan memperhatikan waktu tanam dan teknik penanaman langsung
Paparan pak Dodo webinar-psb_ipb-layanan-PI-15Sep2020-DG.pdfSafriyantiR
Dokumen ini membahas dukungan BMKG dalam pengendalian perubahan iklim, termasuk pengukuran parameter iklim, proyeksi dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan dan sumber daya air, serta strategi adaptasi untuk menghadapi dampak perubahan iklim di masa depan seperti kenaikan suhu dan perubahan pola hujan.
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
Bangkalan Regency is one of Madura, East Java, where some of its areas are located in a coastal environment. The coastal environment can experience economic development due to the transportation aspect so that many industries have been established in that environment. Studies on oceanographic parameters are essential because management of coastal environments can not be separated from oceanographic information: The tides information about the tidal characteristics can be obtained after performing a harmonic analysis, which produces the value of harmonic components. This study analyses the residue and tidal harmonic components using the LP-Tides Matlab software in the Sepulu district, Bangkalan Regency, East Java. The data used are January 2021 data from the Geospatial Information Agency. This research shows that the main harmonic components generated include K2, M4, MS4, M2, S2, N2, K1, O1, and P1. The tidal type shows that the Sepulu district is a semi-diurnal type with a Formzahl number = 0.08566. The maximum observation and prediction data values for January 2021 in the Sepulu district are 978 and 1273.64 mm. The MSL value is 434 mm, with an average tidal residue value between the observation and predictive data = 166.01 mm. Then the calculation of the RMSE value and standard deviations are 12.88 and 125.90 mm
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this study is to increase a solid understanding for teachers of SDN Karangasem, Jenu about the basic concepts of AI, including how AI works, the types of algorithms used and teachers can overcome their lack of knowledge in utilization in improving the quality of learning and preparing students to face an increasingly connected and technology-oriented world. The method used by an extension is to increase teacher understanding of the importance of PTK in improving the quality of education. And the implementation of socialization regarding the process and steps in making PTK with the help of AI technology through GPT Chat media. The results obtained that advances in Artificial Intelligence Technology help teachers to create a learning process that is more exciting/interesting and not boring with various applications available and eases the task of teachers in the evaluation or administration process.
More Related Content
Similar to Comparison of Admiralty and Least Square Methods for Tidal Analysis in Mandangin Island, Sampang Regency, East Java
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...robert peranginangin
Studi ini mengembangkan model spasial temporal untuk menilai kerentanan permukiman di pulau-pulau kecil dari kenaikan muka air laut dengan kasus Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan, Jepara. Model ini menggabungkan sistem dinamis dan SIG berdasarkan kondisi lingkungan pulau kecil. Hasilnya menunjukkan bahwa kenaikan muka air laut akan mengurangi lahan permukiman dan menyebabkan genangan air laut di area permukiman. Diperlukan upaya
Kajian ini menganalisis transformasi penjalaran gelombang di Pantai Tapak Paderi Kota Bengkulu melalui pengukuran lapangan dan simulasi model. Hasil pengukuran menunjukkan tinggi gelombang 1,6 m dan periode 7,75 detik. Simulasi menunjukkan gelombang tertinggi terjadi pada musim timur dan peralihan II dengan tinggi masing-masing 2,23 m dan 2 m. Gelombang berasal dari barat laut dan selatan. Simulasi menunjukkan refraksi
Dokumen tersebut membahas penggunaan teknologi penginderaan jauh untuk pemetaan terumbu karang di seluruh perairan Indonesia agar dapat mengelola sumber daya terumbu karang secara efektif dan efisien. Pemetaan dilakukan menggunakan citra satelit Landsat-TM untuk menghasilkan data luasan dan sebaran terumbu karang secara nasional. Pemetaan dilaksanakan dalam dua tahap untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang pemodelan spasial genangan banjir di Sungai Mangottong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dengan menggunakan data DEM dan volume banjir. Model ini menggunakan algoritma aproksimasi untuk menganalisis ketinggian genangan berdasarkan perbandingan antara volume air genangan dan banjir. Hasil validasi model menunjukkan akurasi cukup baik untuk kedalaman genangan banjir tahun 2006. Luas genangan diprediksi untuk peri
Analisa Hujan lebat Citra satelit banjarnegara.pdfAbdulMutalib45
1. Analisis data citra satelit Himawari-8 dan curah hujan menunjukkan hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara pada 18 Juni 2016 disebabkan oleh pertumbuhan awan Cumulonimbus yang diikuti hujan dari sore hingga subuh.
Laporan ini membahas data topografi DAS Tuntang dan uji sebaran curah hujan dengan metode Chi Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov. Perhitungan debit banjir dilakukan menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik Gama I.
1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garutHeri Riswandi
Laporan ini bertujuan untuk memetakan potensi dan arah aliran air tanah di wilayah kritis Kabupaten Garut dengan melakukan survey geologi, muka air tanah, dan geolistrik untuk menghasilkan peta rinci yang berguna untuk kebijakan pengelolaan sumber daya air tanah.
Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...Andrew Hidayat
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian perencanaan tata ruang pesisir Kota Agung yang berbasis analisis risiko bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko tsunami di pesisir Kota Agung untuk mengetahui besar risiko di setiap area, yang kemudian akan digunakan sebagai dasar penyusunan rencana tata ruang yang lebih aman dari ancaman tsunami. Metode penelitian ini meliputi simulasi gelombang tsunami
Laporan hasil penelitian studi komparatif alat tangkap jaring ingsan dan baga...Dwi Saputra
LAPORAN HASIL PENELITIAN
STUDI KOMPARATIF ALAT TANGKAP
JARING INSANG DAN BAGAN PERAHU
TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN YANGDIDARATKAN
DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA
KARANGANTU,SERANG, BANTEN
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter lingkungan di pesisir Pulau Bungkutoko yang mendukung rehabilitasi mangrove dan menentukan strategi terbaik dengan mengukur parameter fisika-kimia seperti kemiringan pantai, ukuran substrat, gelombang, pasang surut, arus, sedimen, dan salinitas. Hasilnya menunjukkan parameter-parameter tersebut cocok untuk rehabilitasi mangrove dengan memperhatikan waktu tanam dan teknik penanaman langsung
Paparan pak Dodo webinar-psb_ipb-layanan-PI-15Sep2020-DG.pdfSafriyantiR
Dokumen ini membahas dukungan BMKG dalam pengendalian perubahan iklim, termasuk pengukuran parameter iklim, proyeksi dampak perubahan iklim terhadap produksi pangan dan sumber daya air, serta strategi adaptasi untuk menghadapi dampak perubahan iklim di masa depan seperti kenaikan suhu dan perubahan pola hujan.
Similar to Comparison of Admiralty and Least Square Methods for Tidal Analysis in Mandangin Island, Sampang Regency, East Java (20)
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
Bangkalan Regency is one of Madura, East Java, where some of its areas are located in a coastal environment. The coastal environment can experience economic development due to the transportation aspect so that many industries have been established in that environment. Studies on oceanographic parameters are essential because management of coastal environments can not be separated from oceanographic information: The tides information about the tidal characteristics can be obtained after performing a harmonic analysis, which produces the value of harmonic components. This study analyses the residue and tidal harmonic components using the LP-Tides Matlab software in the Sepulu district, Bangkalan Regency, East Java. The data used are January 2021 data from the Geospatial Information Agency. This research shows that the main harmonic components generated include K2, M4, MS4, M2, S2, N2, K1, O1, and P1. The tidal type shows that the Sepulu district is a semi-diurnal type with a Formzahl number = 0.08566. The maximum observation and prediction data values for January 2021 in the Sepulu district are 978 and 1273.64 mm. The MSL value is 434 mm, with an average tidal residue value between the observation and predictive data = 166.01 mm. Then the calculation of the RMSE value and standard deviations are 12.88 and 125.90 mm
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
The purpose of this study is to increase a solid understanding for teachers of SDN Karangasem, Jenu about the basic concepts of AI, including how AI works, the types of algorithms used and teachers can overcome their lack of knowledge in utilization in improving the quality of learning and preparing students to face an increasingly connected and technology-oriented world. The method used by an extension is to increase teacher understanding of the importance of PTK in improving the quality of education. And the implementation of socialization regarding the process and steps in making PTK with the help of AI technology through GPT Chat media. The results obtained that advances in Artificial Intelligence Technology help teachers to create a learning process that is more exciting/interesting and not boring with various applications available and eases the task of teachers in the evaluation or administration process.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknik untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari jarak jauh tanpa kontak langsung menggunakan sensor. Penginderaan jauh memiliki keunggulan seperti dapat menangkap daerah luas, sifatnya permanen, dan dapat digunakan untuk berbagai bidang seperti pertanian, kehutanan, dan pemetaan.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Udis Sunardi, NIM : 1310210011, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
Makalah ini membahas tentang prinsip dasar penginderaan jauh kelautan, termasuk cara kerja, komponen, dan aplikasi penginderaan jauh untuk memantau kondisi laut dan sumber daya perikanan. Dijelaskan pula tantangan dan peran penginderaan jauh dalam pengelolaan sumber daya kelautan."
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Fajar Kurniawan, NIM : 1310210012, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Agus Vandiharjo, NIM : 1310210009, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Ristyan Tri Rahayu, NIM : 131021001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Saiful Mukminin, NIM : 1310210008, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penetapan dan Penegasan Batas Laut (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 1310210001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
Dokumen tersebut membahas sengketa wilayah Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan yang melibatkan beberapa negara. Sengketa ini timbul karena adanya klaim yang tumpang tindih atas kepulauan yang kaya sumber daya alam tersebut oleh Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei sejak tahun 1980-an. Sengketa ini menimbulkan berbagai insiden militer dan memburuknya hubungan diplomatik antar negara yang terlibat. Penye
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Luhur Moekti Prayogo
Cilacap merupakan kabupaten yang mempunyai luas area mencapai 225.360,840 ha yang terletak pada wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Kabupaten ini menghadap langsung dengan Samudera Indonesia disebelah selatannya. Karakteristik elevasi harmonik suatu wilayah perairan bermanfaat untuk mengetahui interaksi pembentuk pasang surut pada wilayah tertentu. Hal ini dibutuhkan untuk keperluan pengelolaan lingkungan lebih lanjut serta bangunan pantai dan kegiatan lain di wilayah pesisir. Penelitian ini dilakukan menggunakan data primer berupa data elevasi pasang surut yang terekam setiap jam selama satu 31 hari pada bulan Januari 2019. Analisis harmonik menggunakan T-Tide untuk mengekstrak komponen-komponen pasang surut. Komponen pasut yang dominan diantaranya Q1, O1, NO1, K1, N2, M2. Perairan cilacap memiliki tipe pasang surut yang diklasifikasikan sebagai pasang surut campuran condong harian ganda dengan nilai indeks Formzahl sebesar 0.531856. Elevasi muka air laut di Perairan Cilacap MSL yang menunjukan nilai rata-rata muka air laut sebesar 3.46m, HAT 4.74m, MHWL 4.3m, MLWL 2.62m dan LAT 2.18m.
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Luhur Moekti Prayogo
This document summarizes a study that compares land cover classification using decision trees and maximum likelihood classification algorithms on Landsat 8 satellite imagery of Surabaya and Bangkalan areas in Indonesia. Regions of interest were created for four land cover classes: vegetation, buildings, sea, and mixed. The decision trees method produced classification rules based on pixel values in red, green, and blue bands. Both methods achieved over 90% accuracy based on a confusion matrix. While results were similar, decision trees produced classifications closer to actual land cover conditions. The study was limited by using manual interpretation for validation; future work could incorporate larger validation datasets.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Imam Asghoni Mahali, NIM : 1310190011, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Nur Uswatun Chasanah, NIM : 1310190015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Abdul Wahid, NIM : 1310190016, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Luhur Moekti Prayogo
1. Dokumen membahas tentang mitigasi bencana abrasi di wilayah pesisir.
2. Beberapa mitigasi struktural seperti pemcah gelombang, perendam abrasi, dan penahan sedimentasi dapat dilakukan untuk mengurangi risiko abrasi.
3. Mitigasi nonstruktural seperti sosialisasi dan SOP penyelamatan juga perlu dilakukan.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Dewi Anggraeni, NIM : 1310190001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mitigasi bencana dan penghijauan hutan mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi dampak bencana di wilayah pesisir. Penghijauan hutan mangrove dilakukan secara bertahap melalui beberapa tahapan untuk memulihkan hutan mangrove yang rusak. Hutan mangrove bermanfaat dalam aspek ekologi, ekonomi, dan biologi dengan menahan abrasi dan banjir serta men
Comparison of Admiralty and Least Square Methods for Tidal Analysis in Mandangin Island, Sampang Regency, East Java
1. Jurnal Perikanan dan Kelutan p – ISSN 2089 - 3469
Volume 10 Nomor 2. Desember 2020 e – ISSN 2540 - 9484
Halaman : 59 - 69
Perbandingan metode … 59
Perbandingan Metode Admiralty dan Least Square untuk Analisis Pasang Surut
di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, Jawa Timur
(Comparison of Admiralty and Least Square Methods for Tidal Analysis in
Mandangin Island, Sampang Regency, East Java)
Luhur Moekti Prayogo1
1
Magister Teknik Geomatika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
Jl. Grafika No. 2 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281
Corresponding author, e-mail: luhur.moekti.prayogo@mail.ugm.ac.id
Diterima : 8 Januari 2021 / Disetujui : 31 Maret 2021
ABSTRAK
Keberadaan informasi hidro-oseanografi seperti pasang surut berperan penting
dalam menunjang transportasi wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan hasil analisis pasang surut di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang,
Jawa Timur menggunakan metode Admiralty dan Least Square. Data yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan data pasang surut bulan Mei dan November 2020 yang
mewakili musim kemarau dan penghujan di wilayah Indonesia. Data pasang surut
diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan interval satu jam. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tipe pasang surut yang dihasilkan dari metode
Admiralty dan Least Square di Pulau Mandangin, Jawa Timur bertipe campuran dengan
kecenderungan semidiurnal. Penggunaan metode Admiralty dan Least Square
menghasilkan selisih nilai amplitudo komponen harmonik. Komponen M2 dan O1
memiliki selisih paling besar pada bulan Mei 2020 dengan nilai amplitudo secara
berturut-turut sebesar 0.0003 dan 0.0002. Selisih nilai amplitudo komponen harmonik
juga terjadi pada bulan November 2020. Komponen M2 memiliki selisih paling besar
dibandingkan dengan komponen yang lain yaitu sebesar 0.0011. Kemudian komponen
O1, P1 dan MS4 pada bulan yang sama menghasilkan selisih nilai amplitudo yang
relatif kecil dengan nilai secara berturut-turut sebesar 0.0002, 0.0002 dan 0.0001. Untuk
penelitian pasang surut selanjutnya, hendaknya mempertimbangkan koreksi data salah
satunya koreksi nodal untuk menghasilkan data pengamatan yang lebih teliti. Koreksi
ini dapat dilakukan menggunakan program T_Tide dengan konstanta yang diperoleh
dari proses analisis.
Kata Kunci: Pasang Surut, Admiralty, Least Square, Nodal, Pulau Mandangin
ABSTRACT
The existence of hydro-oceanographic information such as tides plays an essential role
in supporting coastal areas' transportation. This study aims to compare the tidal
analysis results in Mandangin Island, Sampang Regency, East Java using the Admiralty
and Least Square methods. The data used in this study are tidal data for May and
2. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Prayogo 60
November 2020, which represent the dry and rainy seasons in Indonesia. Tide data are
obtained from the Geospatial Information Agency (BIG) at one-hour intervals. From
this research, it can be concluded that the tidal types generated from the Admiralty and
Least Square methods in Mandangin Island, East Java, are mixed types with
semidiurnal tendencies. The use of the Admiralty and Least Square methods results in
the difference in the harmonic components' amplitude values. The M2 and O1
components have an enormous difference in May 2020, with amplitude values of 0.0003
and 0.0002, and the difference in the amplitude values of the harmonic components also
occurred in November 2020. The M2 component has the most significant difference
compareto other components, namely 0.0011. The components O1, P1, and MS4 in the
same month result in a relatively small difference in amplitude values with values of
0.0002, 0.0002, and 0.0001. For further tidal research, data corrections should be
considered, a nodal correction to produce more accurate observational data. This
correction can use the T_Tide program with constants obtained from the analysis
process.
Keywords: Tides, Admiralty, Least Square, Nodal, Mandangin Island
PENDAHULUAN
Kapubaten Sampang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan letak
geografis pada 06o
05’ - 07o
13’ Lintang Selatan (LS) dan 113o
08’ - 113o
39’ Bujur
Timur (BT) (Pemerintah Kabupaten Sampang 2019). Secara umum wilayah Kabupaten
Sampang berupa daratan luas dan memiliki salah satu pulau bernama Pulau Mandangin.
Pulau tersebut memiliki panjang 1.8 km dan luas 1,65 km2
(Ariani dan Hayati 2020).
Pulau ini dihuni oleh cukup banyak penduduk yang mencapai 19.570 jiwa dan termasuk
wilayah terpadat di Kabupaten Sampang (Badan Pusat Statistik Kabupaten Sampang
2019).
Kondisi perairan Pulau Mandangin yang masih jernih menjadi kawasan yang
sesuai dengan berbagai ekowisata salah satunya adalah Selam. Ariani dan Hayati
(2020); Muhsoni (2016) menyatakan bahwa pulau ini memiliki kesesuain ekowisata
selam sekitar 69%. Dengan potensi ekowisata yang dimiliki serta letaknya yang pisah
dengan pulau Madura, membuat transportasi laut menjadi penting untuk akses ke pulau
tersebut.
Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) merupakan
lembaga yang mempunyai kewenangan dalam pengadaan data hidrografi (Prayogo dan
Basith 2020). Beberapa data dan informasi yang penting untuk diketahui adalah
batimetri (kedalaman laut), arus, gelombang dan pasang surut. Dalam kajian ini
parameter yang dikaji berfokus pada fenomena pasang surut air laut. Pasang surut
3. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Perbandingan metode … 61
merupakan fenomena naik turunnya air laut yang terjadi secara periodik akibat gaya
gravitasi benda-benda langit (Triatmodjo 2012). Fenomena ini dipengaruhi oleh banyak
faktor yang menyebabkan tipe pasang surut berbeda pada setiap wilayah (Fadilah dan
Suripin 2014).
Pengetahuan mengenai pasang surut menjadi penting dikarenakan setiap wilayah
memiliki karakteristik masing-masing. Hal ini akan mengakibatkan pengaruh terhadap
aktivitas masyarakat wilayah tersebut, dimana secara tidak langsung akan mendorong
pertumbuhan ekonomi wilayah pesisir yang salah satunya karena faktor transportasi
(Hidayah et al. 2018). Selain itu, pengetahuan mengenai pasang surut dapat digunakan
nelayan untuk menentukan waktu kapal berlabuh dan berlayar. Tidak hanya itu,
informasi ini juga digunakan masyarakat untuk mengisi tambak garam saat air pasang.
Kajian untuk mengetahui tipe pasang surut suatu wilayah dibutuhkan analisa
perhitungan baik menggunakan metode Admiralty maupun Least Square. Metode
Admiralty merupakan metode perhitungan pasang surut air laut yang dapat menghitung
hanya dengan rentang data yang pendek atau sedikit yaitu sebesar 15 piantan dan 29
piantan (Fitriana et al. 2019). Pariwono (1989) menyatakan bahwa metode ini efektif
digunakan untuk menghitung pasang surut karena menghasilkan 9 komponen.
Perhitungan pasang surut juga dapat dilakukan dengan metode Least Square. Metode
Least Square merupakan metode perhitungan pasang surut yang menghasilkan beberapa
komponen yang memerlukan proses perhitungan dengan dimensi matrik yang besar
(Gumelar et al. 2016; Yoganda et al. 2019). Metode ini dapat menganalisa komponen
pasang surut sehingga elevasinya dapat diketahui (Ongkosongo dan Suyarso 1989).
Hasil perhitungan dari kedua metode tersebut penting untuk diketahui untuk
melihat seberapa besar perbedaan dari hasil nilai komponen dan tipe pasang surut. Oleh
karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian perbedaan hasil analisis
pasang surut dari metode Admiralty dan Least Square. Studi kasus dilakukan di Pulau
Mandangin Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini terletak di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, Jawa Timur
dengan letak geografis 7°18'25.70"S dan 113°12'29.34"E tepatnya di sekitar pelabuhan
rakyat pulau Mandangin. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
4. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Prayogo 62
pasang surut dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan interval 1 jam. Data pasang
surut yang digunakan yaitu pada bulan Mei 2020 yang mewakili musim kemarau (angin
muson timur) dan November 2020 yang musim penghujan (angin muson barat). Gambar
1 merupakan lokasi penelitian di pulau Mandangin Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Gambar 1. Peta lokasi penelitian Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, Jawa Timur
Metode Perhitungan Pasang Surut
Metode Admiralty
Metode Admiralty ditemukan oleh AT Doodson pada tahun 1921 untuk
keperluan sebuah kantor Hidrografi, British Admiralty yang digunakan untuk
perhitungan pasang surut dengan 15 piantan dan 29 piantan (Fitriana et al. 2019).
Menurut Supriyadi et al. (2019), amplitudo dan beda fase merupakan dua komponen
utama yang dihitung menggunakan metode ini. Perhitungan pasang surut menggunakan
metode Admiralty dapat dilakukan dengan menggunakan tabel bantuan atau skema
(Pariwono 1989). Menurut Fadilah dan Suripin (2014), perhitungan menggunakan
metode Admiralty dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu perhitungan ketinggian air
5. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Perbandingan metode … 63
harian, pengelompokan konstanta pasang surut dan perhitungan matrik dengan
menyusun kombinasi dari tabel pengali.
Metode Least Square
Metode kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah Least Square.
Ongkosongo dan Suyarso (1989) menyatakan bahwa persamaan metode Least Square
yaitu sebagai berikut:
( ) ∑ ( ) ( )
Dimana:
η(t) = Elevasi pasang surut (fungsi waktu)
Pi = Fase ke-i
S0 = Mean Sea Level
Ai = Amplitudo ke-i
T = waktu
N = Jumlah Komponen
ωi =
Komponen harmonik dihitung menggunakan metode Admiralty dan Least
Square yang terdiri dari empat komponen dan bagian dari komponen utama pasang
surut. Penelitian ini dibatasi hanya menghitung nilai Amplitudo (A) pada kedua metode
yang digunakan yaitu Admiralty dan Least Square. Tabel 1 menunjukkan komponen
harmonik yang dihitung dalam penelitian ini.
Tabel 1. Komponen Harmonik Pasang Surut
Keterangan Komponen Harmonik Simbol
Komponen yang disebabkan pengaruh gaya tarik menarik bulan dan bumi M2
Komponen harmonik yang dipengaruhi oleh deklinasi bulan O1
Komponen harmonik yang dipengaruhi oleh interaksi antara M2 dan S2
(Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh posisi matahari) MS4
Konstanta harmonik yang dipengaruhi oleh deklinasi matahari P1
Bilangan Formzahl
Penentuan tipe pasang surut air laut dari perhitungan menggunakan metode
Admiralty maupun Least Square dengan melihat nilai bilangan Formzahl yang
6. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Prayogo 64
dihasilkan. Rumus bilangan Formzahl dalam perhitungan tersebut yaitu (Prayogo 2021;
Triatmodjo 2009):
( )
( )
( )
Keterangan :
F = Bilangan Formzahl
M2 = Konstanta (dipengaruhi posisi bulan)
O1 = Konstanta (dipengaruhi deklinasi bulan)
S2 = Konstanta (dipengaruhi posisi matahari)
K1 = Konstanta (dipengaruhi deklinasi bulan dan matahari)
Apabila nilai F>3, maka tipe pasut adalah diurnal, bila F < 0.25 tipe pasut adalah
semidiurnal, apabila nilai F antara 0.25 – 1.25 maka tipe pasut adalah campuran dengan
kecenderungan semidiurnal dan apabila nilai F antara 1.25 - 3.0, maka tipe pasut adalah
campuran dengan kecenderungan diurnal (Triatmodjo 2009).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tipe Pasang Surut
Perhitungan pasang surut menggunakan metode Admiralty menunjukkan bahwa
pada bulan Mei 2020, bilangan Formzahl yang dihasilkan sebesar 1.0121. Kemudian
pada bulan November 2020, perhitungan dengan metode yang sama meghasilkan nilai
bilangan Formzahl sebesar 1.0344. Selanjutnya, penggunaan metode Least Square
menunjukkan bahwa pada bulan Mei dan November 2020 menghasilkan bilangan Formzahl
secara bertutut-turut sebesar 1.0121 dan 1.0343. Dari percobaan perhitungan yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa tipe pasang surut yang dihasilkan dari keseluruhan
metode yaitu bertipe Campuran dengan kecenderungan semidiurnal (F=0.25 – 1.25).
Tabel 2 menunjukkan hasil bilangan Formzahl yang diperoleh menggunakan metode
Admiralty dan Least Square.
Tabel 2. Hasil bilangan Formzahl
Wilayah Bulan
Bilangan
Formzahl
Tipe Pasut
Admiralty
Mei 1.0121
Campuran dengan kecenderungan
semidiurnal
Novembe
r
1.0344
Campuran dengan kecenderungan
semidiurnal
7. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Perbandingan metode … 65
Least
Square
Mei 1.0121
Campuran dengan kecenderungan
semidiurnal
Novembe
r
1.0343
Campuran dengan kecenderungan
semidiurnal
Nilai Amplitudo Komponen Harmonik Pasang Surut
Komponen harmonik yang dihitung dalam penelitian ini terdiri dari empat
komponen yaitu M2, O1, MS4 dan P1. Analisis pasang surut diawali pada bulan Mei
2020 yang menunjukkan bahwa komponen M2 memiliki nilai paling besar
dibandingkan dengan komponen lain. Nilai yang dihasilkan menggunakan metode
Admiralty dan Least Square secara berturut-turut sebesar 0.6928 dan 0.6925. Kemudian
perhitungan dilanjutkan pada bulan November 2020 dengan metode yang sama. Dari
hasil analisis nilai amplitudo pada bulan tersebut menunjukkan bahwa komponen MS4
memiliki nilai paling kecil dibandingkan dengan komponen lain. Nilai amplitudo MS4
yang dihasilkan menggunakan metode Admiralty dan Least Square secara berturut-turut
sebesar 0.0067 dan 0.0066. Tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan amplitudo komponen
harmonik menggunakan metode Admiralty dan Least Square.
Tabel 3. Hasil perhitungan amplitudo
Komponen
Admiralty Least Square Admiralty Least Square
Mei Mei November November
M2 0.6928 0.6925 0.5222 0.5211
O1 0.6665 0.6663 0.6925 0.6923
MS4 0.0315 0.0314 0.0067 0.0066
P1 0.2148 0.2147 0.1754 0.1752
Selisih Nilai Amplitudo (A)
Pada penelitian ini, terdapat selisih nilai amplitudo komponen harmonik pasang
surut dengan menggunakan metode Admiralty dan Least Square pada kedua bulan yaitu
Mei dan November 2020. Tabel 4 menggambarkan bahwa komponen M2 dan O1 pada
bulan Mei 2020 memiliki selisih paling besar dibandingkan dengan komponen yang
lain. Selisih nilai amplitudo dari kedua komponen tersebut secara berturut-turut sebesar
0.0003 dan 0.0002. Sedangkan komponen MS4 dan P1 memiliki nilai selisih yang sama
yaitu sebesar 0.0001.
Tabel 4. Selisih nilai amplitudo bulan Mei 2020
Komponen Admiralty Least Square Selisih (A)
M2 0.6928 0.6925 0.0003
8. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Prayogo 66
O1 0.6665 0.6663 0.0002
MS4 0.0315 0.0314 0.0001
P1 0.2148 0.2147 0.0001
Selanjutnya, terdapat selisih nilai amplitudo komponen harmonik pasang surut
pada bulan November 2020. Tabel 5 menggambarkan bahwa komponen M2 pada bulan
November 2020 memiliki selisih paling besar dibandingkan dengan komponen yang
lain. Selisih nilai amplitudo dari komponen tersebut sebesar 0.0011. Kemudian
komponen O1, P1 dan MS4 menghasilkan selisih nilai amplitudo yang relatif kecil
dengan nilai secara berturut-turut sebesar 0.0002, 0.0002 dan 0.0001.
Tabel 5. Selisih nilai amplitudo bulan November 2020
Komponen Admiralty Least Square Selisih (A)
M2 0.5222 0.5211 0.0011
O1 0.6925 0.6923 0.0002
MS4 0.0067 0.0066 0.0001
P1 0.1754 0.1752 0.0002
Pembahasan
Perbandingan hasil perhitungan pasang surut menggunakan metode Admiralty
dan Least Square sebelumnya pernah dilakukan oleh (Gracella 2019). Penelitian
tersebut menggunakan data 15 hari pada wilayah Tanjung Medang, LOTT Brondong –
Lamongan, Pantai Rindu Alam di Kalimantan Selatan dan Pulau Seraya di Batam.
Pemilihan lokasi berdasarkan perbedaan tipe pasang surut. Dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa metode Least Square menghasilkan residu lebih kecil
dibandingkan dengan metode Admiralty (Gracella 2019). Terdapat selisih pada
komponen tunggal diakibatkan oleh posisi bulan terhadap bumi (K1) sebesar 0.139
meter. Uji Root Mean Square Error (RMSE) juga menunjukkan bahwa metode Least
Square menghasilkan nilai RMSE lebih kecil dibandingkan dengan metode Admiralty
pada data perhitungan (Gracella 2019).
Pada penelitian ini terdapat selisih pada data nilai amplitudo komponen
harmonik pasang surut pada bulan Mei dan November 2020 menggunakan metode
Admiralty dan Least Square. Hal ini disebabkan karena tidak ada koreksi nodal pada
data pasang surut yang digunakan. Pemrosesan data pasang surut pada penelitian ini
menggunakan software Microsoft Excel dan keseluruhan perhitungan dilakukan secara
manual tanpa perhitungan koreksi nodal terlebih dahulu. Gumelar et al. (2016)
9. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Perbandingan metode … 67
menyarankan dalam penelitiannya mengenai analisis harmonik dengan menggunakan
teknik kuadrat terkecil (Least Square), bahwa perlu dilakukan koreksi data pasang surut
salah satunya adalah koreksi nodal untuk menghasilkan data pengamatan yang lebih
teliti. Menurut Kurniawan et al. (2019), koreksi nodal dapat dilakukan menggunakan
program T_Tide dengan konstanta yang diperoleh dari analisis pasang surut.
KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tipe pasang surut yang dihasilkan
dari metode Admiralty dan Least Square di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang,
Jawa Timur bertipe campuran dengan kecenderungan semidiurnal. Penggunaan metode
Admiralty dan Least Square menghasilkan selisih nilai amplitudo pada komponen
harmonik. Komponen M2 dan O1 memiliki selisih paling besar pada bulan Mei 2020
dibandingkan dengan komponen yang lain. Selisih nilai amplitudo dari kedua
komponen tersebut secara berturut-turut sebesar 0.0003 dan 0.0002. Sedangkan
komponen MS4 dan P1 memiliki nilai selisih yang sama yaitu sebesar 0.0001. Selisih
nilai amplitudo komponen harmonik juga terjadi pada bulan November 2020.
Komponen M2 memiliki selisih paling besar dibandingkan dengan komponen yang lain.
Selisih nilai amplitudo dari komponen tersebut sebesar 0.0011. Kemudian komponen
O1, P1 dan MS4 pada bulan yang sama menghasilkan selisih nilai amplitudo yang
relatif kecil dengan nilai secara berturut-turut sebesar 0.0002, 0.0002 dan 0.0001.
Penelitian kedepannya perlu mempertimbangkan koreksi data pasang surut salah
satunya adalah koreksi nodal untuk menghasilkan data pengamatan yang lebih teliti.
Koreksi nodal dapat dilakukan menggunakan program T_Tide dengan konstanta yang
diperoleh dari analisis pasang surut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Badan Informasi Geospasial
(BIG) yang telah menyediakan data pasang surut sehingga dapat digunakan dalam
penelitian ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Abdul
Basith, ST., M.Si., Ph.D yang telah memberikan wawasan baru mengenai pasang surut
pada matakuliah Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir di program studi Magister
10. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Prayogo 68
Teknik Geomatika, Universitas Gadjah Mada. Tidak lupa penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah
membiayai penulis dalam melakukan studi pada jenjang S2.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani RR, Hayati M. 2020. Persepsi Daya Dukung Ekowisata Bahari Pulau Mandangin
Kabupaten Sampang. Agriscience, 1(1): 244–259.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sampang [internet]. 2019. Pulau Mandangin.
Sumenep: BPS Kabupaten Sumenep [diakses pada tanggal 19 Desember 2020].
Tersedia pada: https://sampangkab.bps.go.id/#:~:text=Pulau Mandangin atau sering
dikenal,km2 dan dihuni 19.570 jiwa.
Fadilah, Suripin DPS. 2014. Menentukan Tipe Pasang Surut dan Muka Air Rencana
Perairan Laut Kabupaten Bengkulu Tengah Menggunakan Metode Admiralty.
Maspari Journal 6(1): 1–12.
Fitriana D, Oktaviani N, Khasanah IU. 2019. Analisa Harmonik Pasang Surut Dengan
Metode Admiralty Pada Stasiun Berjarak Kurang Dari 50 Km. Jurnal Meteorologi
Klimatologi Dan Geofisika: 38–48. DOI: https://doi.org/10.36754/jmkg.v6i1.113.
Gracella. 2019. Uji Kualitas Hasil Analisa Perbandingan Prediksi Pasang Surut Metode
Admiralty Dan Meode Least Square [Skripsi]. Malang: Teknik Geodesi, Institut
Teknologi Nasional Malang, 60 hlm.
Gumelar J, Sasmito B, Amarrohman FJ. 2016. Analisis Harmonik Dengan
Menggunakan Teknik Kuadrat Terkecil Untuk Penentuan Komponen-komponen
Pasut di Wilayah Laut Selatan Pulau Jawa Dari Satelit Altimetri Topex/poseidon
Dan Jason-1. Jurnal Geodesi Undip 5(1): 194–203.
Hidayah Z, Prayogo LM, Wardhani MK. 2018. Sea level rise impact modelling on small
islands: Case study gili raja island of east Java. MATEC Web of Conferences:1–8.
DOI: https://doi.org/10.1051/matecconf/201817701017.
Kurniawan R, Kushadiwijayanto AA, Risko R. 2019. Pengaruh Kelengkapan Data
Pasang Surut Laut Terhadap Kualitas Hasil T_Tide. Jurnal Laut Khatulistiwa,
2(3): 137–143.
Muhsoni FF. 2016. Kesesuaian Ekowisata Selam di Pulau Mandangin Kabupaten
Sampang. Prosiding Seminar Nasional Kelautan: 1–9.
Ongkosongo OSR, Suyarso. 1989. Pasang Surut. Jakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 257 hlm.
Pariwono. 1989. Gaya Penggerak Pasang Surut. Jakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 13-23 hlm.
Pemerintah Kabupaten Sampang [internet]. 2019. Gambaran Umum Geografis.
Sumenep: Pemerintah Kabupaten Sampang [diakses pada tanggal 20 Desember
2020]. Tersedia pada: https://sampangkab.go.id/gambaran-umum/.
Prayogo LM. 2021. Analisis Kenaikan Muka Air Laut di Perairan Kalianget Kabupaten
Sumenep Tahun 2000-2020. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 2(1):
61–68. https://doi.org/https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i1.10035.
Prayogo LM, Basith A. 2020. Uji Performa Citra Worldview 3 dan Sentinel 2A untuk
Pemetaan Kedalaman Laut Dangkal (Studi Kasus di Kepulauan Karimunjawa,
Jawa Tengah). JGISE: Journal of Geospatial Information Science and Engineering
3(2): 161–167. DOI: 10.22146/jgise.59572.
11. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 10 Nomor 2 : 59 – 69. Desember 2020
Perbandingan metode … 69
Supriyadi E, Siswanto S, Pranowo, WS. 2019. Karakteristik Pasang Surut di Perairan
Pameungpeuk, Belitung, dan Sarmi Berdasarkan Metode Admiralty. Jurnal
Meteorologi Dan Geofisika 19(1): 29–38. DOI:
https://doi.org/10.31172/jmg.v19i1.518.
Triatmodjo B. 2009. Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. 490 hlm.
Triatmodjo B. 2012. Perencanaan Bangunan Pantai. Yogyakarta: Beta Offset. 327 hlm.
Yoganda M, Hendri A, Suprayogi I. 2019. Kajian Pasang Surut dengan Metode Least
Square di Perairan Kabupaten Bengkalis. Jom FTEKNIK 6(1): 1–9.