SlideShare a Scribd company logo
STUDI DAERAH BERPOTENSI RENTAN
 TSUNAMI DENGAN PEMODELAN FISIK
 SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA
DI PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA




                
I. PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang   pemilihan masalah


 A. Mengapa Pantai Parangtritis Jogjakarta??

 B. Mengapa Pemodelan Fisik..??
Mengapa Jogjakarta..??
•   Karena daerah-daerah di jawa, termasuk Pantai
    Parangtritis di selatan Jogjakarta termasuk daerah rawan
    Tsunami, tapi belum mendapat perhatian yang cukup.

•   Pantainya unik, dengan usia lempeng yang masih muda
    dibandingkan pantai sumatera.
•   Gerakan gempa pelan tapi tsunami besar karena adanya
    endapan sedimentasi dengan ketebalan lebih 60 meter
    yang berada di atas lempeng
                                                 (BPPD)
MENGAPA PEMODELAN FISIK..??
Banyak    hal permasalahan-permasalahan
 teknik pantai sering kali tidak bisa
 dipecahkan dengan hanya mengandalkan
 model matematis ataupun secara numerik
Dapat mempelajari bagaimana sebenarnya
 proses itu berjalan.
Daerah Rawan Tsunami di Indonesia
1.2. Tujuan


    Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menyusun
 mitigasi bencana dengan studi mengenai daerah yang
 berpotensi rentan terkena dampak tsunami dengan
 menggunakan pemodelan fisik.
 1.3.   Pendekatan masalah

  Menyusun mitigasi bencana untuk mengurangi resiko
  kerusakan, di butuhkan studi mengenai keadaan wilayah,
  sehingga di dapat gambaran wilayah yang akan di modelkan
  dengan skala lebih kecil dalam pemodelan fisik, kemudian
  dapat dilihat daerah yang berpotensi dan rawan terkena
  Tsunami melalui simulasi, dan upaya mitigasi dapat dilakukan.
   1.4. Manfaat Penelitian

   mengetahui dan memodelkan secara fisik
    bilaman Tsunami terjadi dan melanda daerah
    pantai Parangtritis Yogyakarta dengan lebih
    rinci

   Hasil penelitian berupa peta daerah rawan
    potensi Tsunami ini, dapat digunakan sebagai
    upaya mitigasi bencana oleh pemerintah daerah
    dan pihak-pihak terkait dalam
 1.5.   WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

       Waktu     : Januari – Februari 2013
       Tempat    :       :Badan     Pengkajian dan
  Penerapan                       Teknologi (BPPT)
  Jogjakarta
II. TINJAUAN PUSTAKA
◦ 2.1 Tsunami


◦ Tsunami adalah suatu rangkaian gelombang laut yang terjadi
  karena perpindahan cepat dari suatu volume air akibat
  adanya gangguan impulsif pada volume air tersebut.
  Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan
  bentuk dasar laut secara tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond
  and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and
  Satake, 1995).

◦ Perubahan tersebut disebabkan oleh tiga sumber utama,
  yaitu gempa tektonik, letusan gunung api, atau longsoran
  yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982). Dari ketiga sumber
  tersebut, di Indonesia gempa merupakan penyebab utama
  (Puspito dan Triyoso, 1994).
◦
Proses terjadinya Tsunami akibat
pergeseran lempeng bumi
 2.2   Pemodelan Fisik
 Pemodelan   fisik adalah salah satu jenis pemodelan penyederhanaan
  atau penggambaran suatu hal, objek, sistem atau permasalahan dalam
  bentuk 3 dimensi.
 Model   fisik mengambil dari sebagian sifat fisik dari hal-hal yang
  diwakilinya, sehingga menyerupai sistem yang sebenarnya namun dalam
  skala yang berbeda. Walaupun jarang dipakai, model ini cukup berguna
  dalam rekayasa sistem


 Pemodelan    fisik   memiliki   keunggulan   tersendiri   dibandingkan
  pemodelan secara matematis atau analisis numerik.
Gambar pemodelan fisik, lorong air
Simulasi pemodelan fisik
2.3 Mitigasi Bencana
Secara umum mitigasi bencana dapat diartikan
 sebagai pengurangan dampak bencana. Atau
 usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi
 korban ketika bencana terjadi, baik korban jiwa
 maupun harta.
Yang harus kita pahami selanjutnya ialah tentang
 kerentanan       (vulnerability).   Kerentanan
 (Vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang
 menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam
 maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat
 menimbulkan bencana (disaster) atau tidak.
III. MATERI DAN METODE
 3.1 Materi Penelitian
   Bahan
    Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah:

   Data Primer:
    Data exsitu mengenai pemodelan fisik Pantai Parangtritis Yogyakarta
    apabila terkena tsunami dari BPPT.

   Data Sekunder:
     Data indeks topografi pantai dan perairannya pada tahun 2011-2012
    BPPT
     Data citra MODIS Samudera Hindia pada bulan Maret - Mei 2011 dan
    bulan yang sama pada tahun 2012.
3.2 Alat
   Tabel 1. Alat yang digunakan untuk penelitian dan
    pengolahan data

      No                Alat                        Kegunaan
       1   Model Fisik Pantai     Sebagai media pemodelan pantai

       2   Alat simulasi          Alat pengambil dan penyimpan sampel

       3   Seperangkat komputer   Mengolah dan menampilkan hasil
                                  pengukuran
       4   Software SeaDAS        Mengolah data citra MODIS
       5   Arc View               Mengolah data dan menampilkan data
       6   Microsoft Excel 2007   Perhitungan korelasi.
       7   GPS                    Mengetahui lokasi penelitian
       8   Kapal/Perahu           Sarana menuju lokasi
3.2 Metode Penelitian
  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
  Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara
  sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat daerah
  tertentu

Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan
  dan menerangkan bagaimana pemodelan fisik dapat memperlihatakan apa
  yang terjadi dan bagaimana proses serta dampak yang terjadi bilamana
  tsunami terjadi, kemudian menjadikannya sebagai dasar pembentukan
  mitigasi pencegahan
3.3 Metode Pemodelan
Metode yang digunakan untuk memodelkan objek
  dan sistem yang ada, adalh dengan menggunakan
  pemodelan fisik yang menggambarkan objek secara
  3 dimensi
Simulasi pemodelan dilakukan dengan meniru
  proses-proses yang terjadi dalam proses tsunami
  yang terjadi dengan bantuan model atau gambaran
  pantai yang di skalakan lebih kecil
3.4 Metode Pengambilan Data
 Perolehan Data Topografi
Data  Topografi didapatkan dari data yang
 dimiliki oleh Badan Pengkajian dan
 Penerapan Teknologi (BPPT) Jogjakarta,
 dan dari survey lapangan

 ◦ Perolehan Citra MODIS
Citra
     MODIS level 2 diperoleh dari situs
 NASA, yaitu http://oceancolor.gsfc.nasa.gov
 /.
3.4.3. Pengambilan Data dan Verifikasi
          Data Citra
Pengambilan data dilakukan dengan melihat dan
mempelajari secara berulang simulasi tsunami
pada model fisik pantai parangtritis Yogyakarta.
Dilihat bagaimana proses yang terjadi, bilamana
tsunami menerpa daerah tersebut.

Kemudian dilihat daerah-daerah yang terkena
dampak, dan bagaimana dampaknya sebelum
kemudian di verivikasi dengan data itra yang ada
untuk melihat daerah yang terkena dampak
tsunami.
Metode Pengolahan dan Analisis Data



Alur  kerja yang dilakukan dalam penelitian ini
 adalah menentukan daerah yang diteliti, dan
 berpotensi terkena dampak tsunami, kemudian
 diselidiki data topografi pantai dan perairannya.
 Setelah itu dilakukan pengolahan citra MODIS
 untuk melihat bentuk daerah pantai, garis pantai,
 dan keberadaan fisik lainnya. Kemudian, hasil data
 yang di dapat di simulasikan dalam pemodelan
 fisik untuk melihat proses terjadinya bencana
 tsunami bilamana teradi di panatai tersebut.
Data yang di dapat di analisa dan di gambarkan
 dalam bentuk hasil peta, sebagai upaya mitigasi.
DAFTAR PUSTAKA
 
   Davis, M.L., and D.A. Cornwell. 1991. Introduction to Environmental
    Engineering . Second edition. Mc-Graw-Hill, Inc. New York
   Dahuri, R, J. Rais, S.P. Ginting dan M.J Sitepu. 1996. Pengolhan
    Sumberdaya Wilayah Pantai dan Laut Secara Terpadu. PT Pradnya
    Paramita. Jakarta.
   Hutabarat, S., dan S.M. Evans. 1984. Pengantar Oseonografi. UI Press.
    Jakarta.
   Ningsih, N.S. 2002. Diktat Kuliah Oseanografi Fisis. ITB. Bandung
   Supangat, Agus dan Susanna. 2002. Oseanografi. Badan Riset
    Kelautan dan Perikanan. DKP. Jakarta.
   Nybakken, J.W. 1982. Marine Biology: An Ecological Approach. Alih
    bahasa. H. Muhammad Eidman. PT. Gramedia: Jakarta
   Affeltrnger, B., Alcedo., Amman,W.J., Arnold, M., 2006.  Living with
    Risk, “A Global Review of Disaster Reduction Initiatives”. Buku
    terjemahan oleh MPBI (Masyarakat Penanggulangan Bencana
    Indonesia), Jakarta.

More Related Content

What's hot

Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal
FajriTio1
 
Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Salah S...
Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove   Sebagai Salah S...Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove   Sebagai Salah S...
Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Salah S...
bramantiyo marjuki
 
Pengantar Geologi dan Tata Lingkungan
Pengantar Geologi dan Tata LingkunganPengantar Geologi dan Tata Lingkungan
Pengantar Geologi dan Tata Lingkungan
Universitas Islam Bandung
 
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF IndonesiaReport Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
bramantiyo marjuki
 
PENELITIAN GEOGRAFI
PENELITIAN GEOGRAFIPENELITIAN GEOGRAFI
PENELITIAN GEOGRAFI
Tuti Rina Lestari
 
LST
LSTLST
Kkm geografi kelas x xi xii
Kkm geografi kelas x xi xiiKkm geografi kelas x xi xii
Kkm geografi kelas x xi xii
Dudi Ridwan
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
Ade Fathurahman
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar edit
Suryati Purba
 
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanianKontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Gusti Rusmayadi
 
X geografi kd 3.5_dinamika litosfer terhadap kehidupan
X geografi kd 3.5_dinamika litosfer terhadap kehidupanX geografi kd 3.5_dinamika litosfer terhadap kehidupan
X geografi kd 3.5_dinamika litosfer terhadap kehidupan
jopiwildani
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
Abdul El-Rappoo
 
Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1
Albert Tiar
 
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
Ade Fathurahman
 
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsatAnalisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
mataraga nay
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Fajar Perdana
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Paper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijenPaper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijen
Dwitantri Rezkiandini
 
X geografi kd 3.6_karakteristik iklim di indonesia dan lembaga- lembaga yang ...
X geografi kd 3.6_karakteristik iklim di indonesia dan lembaga- lembaga yang ...X geografi kd 3.6_karakteristik iklim di indonesia dan lembaga- lembaga yang ...
X geografi kd 3.6_karakteristik iklim di indonesia dan lembaga- lembaga yang ...
jopiwildani
 

What's hot (20)

Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal
 
Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Salah S...
Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove   Sebagai Salah S...Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove   Sebagai Salah S...
Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Salah S...
 
Pengantar Geologi dan Tata Lingkungan
Pengantar Geologi dan Tata LingkunganPengantar Geologi dan Tata Lingkungan
Pengantar Geologi dan Tata Lingkungan
 
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF IndonesiaReport Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
 
FISBUM CICI
FISBUM CICIFISBUM CICI
FISBUM CICI
 
PENELITIAN GEOGRAFI
PENELITIAN GEOGRAFIPENELITIAN GEOGRAFI
PENELITIAN GEOGRAFI
 
LST
LSTLST
LST
 
Kkm geografi kelas x xi xii
Kkm geografi kelas x xi xiiKkm geografi kelas x xi xii
Kkm geografi kelas x xi xii
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar edit
 
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanianKontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
 
X geografi kd 3.5_dinamika litosfer terhadap kehidupan
X geografi kd 3.5_dinamika litosfer terhadap kehidupanX geografi kd 3.5_dinamika litosfer terhadap kehidupan
X geografi kd 3.5_dinamika litosfer terhadap kehidupan
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1
 
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
 
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsatAnalisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
Analisis persebaran hutan mangrove di bali dengan memanfaatkan citra landsat
 
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
Pengolahan Data Magnetik KARSAM 2012
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Paper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijenPaper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijen
 
X geografi kd 3.6_karakteristik iklim di indonesia dan lembaga- lembaga yang ...
X geografi kd 3.6_karakteristik iklim di indonesia dan lembaga- lembaga yang ...X geografi kd 3.6_karakteristik iklim di indonesia dan lembaga- lembaga yang ...
X geografi kd 3.6_karakteristik iklim di indonesia dan lembaga- lembaga yang ...
 

Similar to Kolokium pinardo k2e008043

PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
fikrul islamy
 
Bab 3 Geo XII PEMANFAATAN PETA DAN SIG.pptx
Bab 3 Geo XII PEMANFAATAN PETA DAN SIG.pptxBab 3 Geo XII PEMANFAATAN PETA DAN SIG.pptx
Bab 3 Geo XII PEMANFAATAN PETA DAN SIG.pptx
KurikulumwaSman14
 
Inling 2018
Inling 2018Inling 2018
Inling 2018
tereamap
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Luhur Moekti Prayogo
 
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjirManajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Agus Witono
 
SILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docxSILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docx
elfyteti
 
SILABUS.docx
SILABUS.docxSILABUS.docx
SILABUS.docx
neniati
 
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Luhur Moekti Prayogo
 
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docxsilabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
SiskaSulle
 
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...
Luhur Moekti Prayogo
 
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunanOperator Warnet Vast Raha
 
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
Operator Warnet Vast Raha
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Luhur Moekti Prayogo
 
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docxINTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
AgusIftidah
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaOperator Warnet Vast Raha
 
@Bab 3 (oke)[1]
@Bab 3 (oke)[1]@Bab 3 (oke)[1]
@Bab 3 (oke)[1]
fahmy_05
 
Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...
Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...
Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...
widodopranowo
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Luhur Moekti Prayogo
 

Similar to Kolokium pinardo k2e008043 (20)

PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
PERMODELAN TSUNAMI UNTUK PENENTUAN ZONA MITIGASI DAN ANALISIS DAMPAK TERHADAP...
 
Bab 3 Geo XII PEMANFAATAN PETA DAN SIG.pptx
Bab 3 Geo XII PEMANFAATAN PETA DAN SIG.pptxBab 3 Geo XII PEMANFAATAN PETA DAN SIG.pptx
Bab 3 Geo XII PEMANFAATAN PETA DAN SIG.pptx
 
Inling 2018
Inling 2018Inling 2018
Inling 2018
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan jauh erna
Penginderaan jauh ernaPenginderaan jauh erna
Penginderaan jauh erna
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
 
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjirManajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjir
 
SILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docxSILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docx
 
SILABUS.docx
SILABUS.docxSILABUS.docx
SILABUS.docx
 
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
 
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docxsilabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
 
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...
 
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
 
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
55422614 an-jauh-dasar-kontribusi-penginderaan-jauh-dalam-pembangunan
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docxINTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
 
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamriaPeran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan zamria
 
@Bab 3 (oke)[1]
@Bab 3 (oke)[1]@Bab 3 (oke)[1]
@Bab 3 (oke)[1]
 
Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...
Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...
Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
 

More from ferosiscaa

Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasar
ferosiscaa
 
Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budayaPengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budayaferosiscaa
 
2010 kolokium he 1
2010 kolokium he 12010 kolokium he 1
2010 kolokium he 1ferosiscaa
 
2010 kolokium he 1
2010 kolokium he 12010 kolokium he 1
2010 kolokium he 1ferosiscaa
 
2010 kolokium he 1
2010 kolokium he 12010 kolokium he 1
2010 kolokium he 1ferosiscaa
 
Pengenalan tsunami
Pengenalan tsunamiPengenalan tsunami
Pengenalan tsunamiferosiscaa
 
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009ferosiscaa
 
Registrasi peta dari google earth
Registrasi peta dari google earthRegistrasi peta dari google earth
Registrasi peta dari google earthferosiscaa
 
2010 kolokium he 1
2010 kolokium he 12010 kolokium he 1
2010 kolokium he 1
ferosiscaa
 

More from ferosiscaa (9)

Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasar
 
Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budayaPengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
 
2010 kolokium he 1
2010 kolokium he 12010 kolokium he 1
2010 kolokium he 1
 
2010 kolokium he 1
2010 kolokium he 12010 kolokium he 1
2010 kolokium he 1
 
2010 kolokium he 1
2010 kolokium he 12010 kolokium he 1
2010 kolokium he 1
 
Pengenalan tsunami
Pengenalan tsunamiPengenalan tsunami
Pengenalan tsunami
 
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009Arus ekman dan upwelling k2 e008009
Arus ekman dan upwelling k2 e008009
 
Registrasi peta dari google earth
Registrasi peta dari google earthRegistrasi peta dari google earth
Registrasi peta dari google earth
 
2010 kolokium he 1
2010 kolokium he 12010 kolokium he 1
2010 kolokium he 1
 

Kolokium pinardo k2e008043

  • 1. STUDI DAERAH BERPOTENSI RENTAN TSUNAMI DENGAN PEMODELAN FISIK SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DI PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA  
  • 2. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang pemilihan masalah A. Mengapa Pantai Parangtritis Jogjakarta?? B. Mengapa Pemodelan Fisik..??
  • 3. Mengapa Jogjakarta..?? • Karena daerah-daerah di jawa, termasuk Pantai Parangtritis di selatan Jogjakarta termasuk daerah rawan Tsunami, tapi belum mendapat perhatian yang cukup. • Pantainya unik, dengan usia lempeng yang masih muda dibandingkan pantai sumatera. • Gerakan gempa pelan tapi tsunami besar karena adanya endapan sedimentasi dengan ketebalan lebih 60 meter yang berada di atas lempeng (BPPD)
  • 4. MENGAPA PEMODELAN FISIK..?? Banyak hal permasalahan-permasalahan teknik pantai sering kali tidak bisa dipecahkan dengan hanya mengandalkan model matematis ataupun secara numerik Dapat mempelajari bagaimana sebenarnya proses itu berjalan.
  • 5. Daerah Rawan Tsunami di Indonesia
  • 6.
  • 7. 1.2. Tujuan  Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menyusun mitigasi bencana dengan studi mengenai daerah yang berpotensi rentan terkena dampak tsunami dengan menggunakan pemodelan fisik.
  • 8.  1.3. Pendekatan masalah Menyusun mitigasi bencana untuk mengurangi resiko kerusakan, di butuhkan studi mengenai keadaan wilayah, sehingga di dapat gambaran wilayah yang akan di modelkan dengan skala lebih kecil dalam pemodelan fisik, kemudian dapat dilihat daerah yang berpotensi dan rawan terkena Tsunami melalui simulasi, dan upaya mitigasi dapat dilakukan.
  • 9. 1.4. Manfaat Penelitian  mengetahui dan memodelkan secara fisik bilaman Tsunami terjadi dan melanda daerah pantai Parangtritis Yogyakarta dengan lebih rinci  Hasil penelitian berupa peta daerah rawan potensi Tsunami ini, dapat digunakan sebagai upaya mitigasi bencana oleh pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait dalam
  • 10.  1.5. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu : Januari – Februari 2013 Tempat : :Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jogjakarta
  • 11. II. TINJAUAN PUSTAKA ◦ 2.1 Tsunami ◦ Tsunami adalah suatu rangkaian gelombang laut yang terjadi karena perpindahan cepat dari suatu volume air akibat adanya gangguan impulsif pada volume air tersebut. Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995). ◦ Perubahan tersebut disebabkan oleh tiga sumber utama, yaitu gempa tektonik, letusan gunung api, atau longsoran yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982). Dari ketiga sumber tersebut, di Indonesia gempa merupakan penyebab utama (Puspito dan Triyoso, 1994). ◦
  • 12. Proses terjadinya Tsunami akibat pergeseran lempeng bumi
  • 13.
  • 14.  2.2 Pemodelan Fisik  Pemodelan fisik adalah salah satu jenis pemodelan penyederhanaan atau penggambaran suatu hal, objek, sistem atau permasalahan dalam bentuk 3 dimensi.  Model fisik mengambil dari sebagian sifat fisik dari hal-hal yang diwakilinya, sehingga menyerupai sistem yang sebenarnya namun dalam skala yang berbeda. Walaupun jarang dipakai, model ini cukup berguna dalam rekayasa sistem  Pemodelan fisik memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan pemodelan secara matematis atau analisis numerik.
  • 15.
  • 17.
  • 19. 2.3 Mitigasi Bencana Secara umum mitigasi bencana dapat diartikan sebagai pengurangan dampak bencana. Atau usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi korban ketika bencana terjadi, baik korban jiwa maupun harta. Yang harus kita pahami selanjutnya ialah tentang kerentanan (vulnerability). Kerentanan (Vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau tidak.
  • 20. III. MATERI DAN METODE  3.1 Materi Penelitian  Bahan Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah:  Data Primer: Data exsitu mengenai pemodelan fisik Pantai Parangtritis Yogyakarta apabila terkena tsunami dari BPPT.  Data Sekunder: Data indeks topografi pantai dan perairannya pada tahun 2011-2012 BPPT Data citra MODIS Samudera Hindia pada bulan Maret - Mei 2011 dan bulan yang sama pada tahun 2012.
  • 21. 3.2 Alat  Tabel 1. Alat yang digunakan untuk penelitian dan pengolahan data No Alat Kegunaan 1 Model Fisik Pantai Sebagai media pemodelan pantai 2 Alat simulasi Alat pengambil dan penyimpan sampel 3 Seperangkat komputer Mengolah dan menampilkan hasil pengukuran 4 Software SeaDAS Mengolah data citra MODIS 5 Arc View Mengolah data dan menampilkan data 6 Microsoft Excel 2007 Perhitungan korelasi. 7 GPS Mengetahui lokasi penelitian 8 Kapal/Perahu Sarana menuju lokasi
  • 22. 3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat daerah tertentu Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan menerangkan bagaimana pemodelan fisik dapat memperlihatakan apa yang terjadi dan bagaimana proses serta dampak yang terjadi bilamana tsunami terjadi, kemudian menjadikannya sebagai dasar pembentukan mitigasi pencegahan
  • 23. 3.3 Metode Pemodelan Metode yang digunakan untuk memodelkan objek dan sistem yang ada, adalh dengan menggunakan pemodelan fisik yang menggambarkan objek secara 3 dimensi Simulasi pemodelan dilakukan dengan meniru proses-proses yang terjadi dalam proses tsunami yang terjadi dengan bantuan model atau gambaran pantai yang di skalakan lebih kecil
  • 24. 3.4 Metode Pengambilan Data Perolehan Data Topografi Data Topografi didapatkan dari data yang dimiliki oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jogjakarta, dan dari survey lapangan ◦ Perolehan Citra MODIS Citra MODIS level 2 diperoleh dari situs NASA, yaitu http://oceancolor.gsfc.nasa.gov /.
  • 25. 3.4.3. Pengambilan Data dan Verifikasi Data Citra Pengambilan data dilakukan dengan melihat dan mempelajari secara berulang simulasi tsunami pada model fisik pantai parangtritis Yogyakarta. Dilihat bagaimana proses yang terjadi, bilamana tsunami menerpa daerah tersebut. Kemudian dilihat daerah-daerah yang terkena dampak, dan bagaimana dampaknya sebelum kemudian di verivikasi dengan data itra yang ada untuk melihat daerah yang terkena dampak tsunami.
  • 26. Metode Pengolahan dan Analisis Data Alur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan daerah yang diteliti, dan berpotensi terkena dampak tsunami, kemudian diselidiki data topografi pantai dan perairannya. Setelah itu dilakukan pengolahan citra MODIS untuk melihat bentuk daerah pantai, garis pantai, dan keberadaan fisik lainnya. Kemudian, hasil data yang di dapat di simulasikan dalam pemodelan fisik untuk melihat proses terjadinya bencana tsunami bilamana teradi di panatai tersebut. Data yang di dapat di analisa dan di gambarkan dalam bentuk hasil peta, sebagai upaya mitigasi.
  • 27. DAFTAR PUSTAKA    Davis, M.L., and D.A. Cornwell. 1991. Introduction to Environmental Engineering . Second edition. Mc-Graw-Hill, Inc. New York  Dahuri, R, J. Rais, S.P. Ginting dan M.J Sitepu. 1996. Pengolhan Sumberdaya Wilayah Pantai dan Laut Secara Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta.  Hutabarat, S., dan S.M. Evans. 1984. Pengantar Oseonografi. UI Press. Jakarta.  Ningsih, N.S. 2002. Diktat Kuliah Oseanografi Fisis. ITB. Bandung  Supangat, Agus dan Susanna. 2002. Oseanografi. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. DKP. Jakarta.  Nybakken, J.W. 1982. Marine Biology: An Ecological Approach. Alih bahasa. H. Muhammad Eidman. PT. Gramedia: Jakarta  Affeltrnger, B., Alcedo., Amman,W.J., Arnold, M., 2006.  Living with Risk, “A Global Review of Disaster Reduction Initiatives”. Buku terjemahan oleh MPBI (Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia), Jakarta.