SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
i
LAPORAN
REKAYASA HIDROLOGI
Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Hidrologi.
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil.
Dikerjakan Oleh :
1. CHUSNUL HABIBAH ( 30202000001 )
2. ADE SHOPIYAN ( 30202000012 )
3. DWI APRILLIANTI ( 30202000058 )
4. ELSA AMALIA MOHAN ( 30202000062 )
5. MUHAMMAD HILMI WAFA ( 30202000126 )
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan ini
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Rekayasa Hidrologi.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Rekayasa Hidrologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara
menghitung curah hujan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam
laporan ini. Oleh karena itu, penyusun mengaharapkan saran yang membangun dari semua
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun mengharapkan semoga dari laporan Rekayasa
Hidrologi ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Demikian makalah ini disusun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat
kekurangan, penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semarang, 23 Oktober 2021
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
A. Data Topografi DAS Tuntang........................................................................................... 1
B. Uji Sebaran Menggunakan Chi Kuadrat ....................................................................... 12
C. Perhitungan Debit Banjir Rencana ................................................................................ 18
KESIMPULAN.......................................................................................................................... 24
1
A. Data Topografi DAS Tuntang
Gambar 1.1 Data Kondisi Topografi DAS Tuntang
NO WARNA KELERENGAN LUAS (Ha) PROSENTASE
1
Datar 91.090,51 70,05 %
2
Landai 19.371,94 14,90 %
3
Agak Curam 10.990,80 8,45
4
Curam 4.479,39 3,44
5
Sangat Curam 4.104,18 3,16
Topografi di wilayah SWP DAS Tuntang meliputi Dataran,Perbukitan, dan
Pegunungan. Dengan tinggi tempat antara 0 sampai dengan 2800 m dari permukaan laut.
Sedangkan kemiringan lahan mulai dari Datar, Landai, Agak Curam, Curam,
Hingga Sangat Curam.
2
Menurut batas wilayah DAS Tuntang :
- Sebelah Selatan berbatasan dengan daerah pegunungan Merbabu,
Telomoyo dan Ungaran.
- Sebelah Timur berada di Kabupaten Grobogan dan Kecamatan Telawa
(Kabupaten Demak).
- Sebelah Barat berada di Kabupaten Semarang.
- Dan sebelah Utara yaitu laut Jawa adalah Muara Sungai Tuntang.
Secara administrasi Daerah Aliran Sungai Tuntang meliputi Kabupaten
Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Demakdan
Kota Salatiga.Data stasiun hujan untuk lokasi pekerjaan diperoleh dari peta
stasiun hujan Jawa Tengah dan instansi terkait. Penggunaan stasiun hujan
direncanakan dengan menggunakan stasiun hujan terdekat yang berpengaruh
pada rencana lokasi check dam serta kelengkapan data dan kesahihan data yang
terekam (record). Berdasarkan hal tersebut, maka konsultan menggunakan
stasiun hujan sebagai berikut :
1. Sta. Hujan Cepoko Kodya dengan koordinat UTM 49 M 448093 9188207, No
2. Sta 88a berada di Ds. Nyamat Kec. Tengaran Kab. Semarang.
3. Sta. Hujan Grenjeng Lebak dengan koordinat UTM 49 M 450532 9200038, No Sta 82a
berada di Ds. Lebak, Kec. Bringin Kab. Semarang.
4. Sta. Hujan Silumut Pabelan dengan koordinat UTM 49 M 446618 9194871, No Sta. 85a
berada di Ds. Kauman Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang.
5. Sta. Hujan Salatiga dengan koordinat UTM 49 M 444471 9189806, No Sta. 86 berada di
Ds. Mangunsari, Kec. Sidomukti Kota Salatiga
Data hujan harian maksimum tahunan pada setiap stasiun hujan disajikan pada :
Tabel 1.1 Data Harian Hujan Maksimum Stasiun Salatiga 86
3
Tabel 1.2 Data Harian Hujan Maksimum Stasiun Grenjeng 82a
Tabel 1.3 Data Harian Hujan Maksimum Stasiun Cepoko 88
Tabel 1.4 Data Harian Hujan Maksimum Stasiun Silumut 85a
4
Pada perhitungan curah hujan rata – rata rencananya akan dihitung dengan
menggunakan metode Poligon Thiessen. Pertimbangan pemilihan Metode Poligon
Thiessen adalah metode yang mempunyai ketelitian yang lebih baik jika
dibandingkan dengan metode rata-rata aljabar dan metode Isohyet karena
memperhitungkan luas daerah pengaruh masing-masing stasiun hujan dan tidak
membutuhkan analis berpengalaman.
Sketsa metode Poligon Thiessen DAS Sungai Tuntang diperoleh dengan cara
menghubungkan Stasiun hujan Cepoko Kodya, Stasiun hujan Grenjeng Lebak,
Stasiun hujan Silumut Pabelan dan Stasiun hujan Salatiga sehingga membentuk
trapesium, kemudian dibuat garis berat (garis tegak lurus ditarik di tengah sisi
trapesium) sehingga membentuk luasan yang mewakili dari masing-masing stasiun
curah hujan tersebut.
Gambar 1.2 : Sketsa metode Poligon Thiessen DAS
5
Pada DAS Sungai Tuntang di atas, terdapat empat Stasiun Pengamat Hujan
yang berada di dekat DAS Sungai Tuntang, yaitu : Stasiun Cepoko Kodya, Stasiun
Hujan Grenjeng Lebak, Stasiun Hujan Silumut Pabelan dan Stasiun Hujan Salatiga.
Setelah dibuat Poligon Thiessen dari empat Stasiun Pengamat Hujan tersebut,
ternyata keempat Stasiun Hujan tersebut mempengaruhi DAS Tuntang, sehingga
metode Poligon Thiessen dapat digunakan.
Tabel 1.5 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2006
Tabel 1.6 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2007
Tabel 1.7 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2008
6
Tabel 1.8 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2009
Tabel 1.9 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2010
Tabel 1.10 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2011
Tabel 1.11 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2012
7
Tabel 1.12 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2013
Tabel 1.13 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2014
Tabel 1.14 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2015
Berdasarkan curah hujan harian maksimum di atas, perlu ditentukan kemungkinan
terulangnya curah hujan harian maksimum tersebut untuk menentukan debit banjir rencana.
8
Suatu kenyataan bahwa tidak semua nilai dari suatu variabel hidrologi terletak atau ama
dengan nilai rata-ratanya, tetapi kemungkinan ada nilai yang lebih besar atau lebih sama
rata-ratanya, tetapi kemungkinan ada nilai rata-ratanya. Esarnya derajat dari sebaran varian
di sekitar nilai rata-ratanya disebut variasi atau dispesi. Untuk memudahkan perhitungan
disperser maka
9
Tabel 1.15 : Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan
10
11
Tabel 1.16 : Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan dengan Data Log
10
11
12
Berdasarkan pada parameter – parameter statistik di atas dipilih jenis distribusi
yang sesuai.
Tabel 1.17 : Macam Distribusi dan Kriteria Pemilihannya
Berdasarkan hasil perhitungan dengan syarat-syarat yang tersebut di atas, maka
dipilih distribusi Log Pearson tipe III
B. Uji Sebaran Menggunakan Chi Kuadrat
13
Tabel 1.18 : Tabel Nilai Kritis Smirnov-Kolmogorov
14
Tabel 1.19 : Perhitungan Pengujian Metode Smirnov-Kolmogorof
15
Tabel 1.20 : Nilai X2
cr kritis untuk Metode Chi-Kuadrat
16
Tabel 1.21 : Perhitungan Metode Chi-Kuadrat
17
Tabel 1.22 : Nilai K Berdasarkan Harga Koefisien Skewness (Cs) dan Periode Ulang (Tr)
18
Tabel 1.23 : Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Log Pearson III
C. Perhitungan Debit Banjir Rencana
Analisis debit banjir dihitung dengan menggunakan metode Hidrograf Satuan
Sintetik (HSS) Gama I, metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu, metode Hasper,
dan metode Passing Capacity.
1. Metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama I
Hidrograf Satuan Sintetik Gama I menggunakan parameter DAS dengan
langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :
a. Menentukan data – data yang digunakan dalam perhitungan. Data yang
digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut :
19
- Jumlah sungai tingkat 1(sungai paling hulu) = 16 buah.
- Jumlah sungai semua tingkat = 26 buah.
- Jumlahpertemuan anak sungai (JN) = 23 buah.
- Kelandaian sungai (S) = 0,08.
- Kecepatan jaringan kuras (D)
= Ps / A = 56,8 / 55,9= 1,02
.
Gambar 1.3 : DAS Sungai Banyuapit
- Luas DAS (A) = 55,9 km2
.
- Panjang sungai utama (L) = 21,8 km.
- Panjang sungai semua tingkat (Ps) = 56,8 km.
- Panjang sungai tingkat 1 (P1) = 5,3 km.
20
- Faktor sumber (SF) merupakan perbandingan antara panjang sungai
tingkat 1 dengan panjang sungai semua tingkat.
SF = P1 / Ps
= 5, 3 / 56,8 = 0,09.
- Faktor lebar (WF) adalah perbandingan antara lebar DAS yang diukur
berjarak 3
4L dengan lebar DAS yang diukur dari titik yang berjarak 1
4L dari tempat pengukuran.
Wu = 3,4 km.
Wi = 1,5km.
WF = Wu / Wi
= 2,27.
- Perbandingan antara luas DAS yang diukur di hulu yang ditarik tegak
lurus garis hubung antara stasiun pengukuran dengan titik yang paling
dekat dengan DAS melewati titik tersebut dengan luas DAS total
(RUA).
Au = 16,04 km2
.
RUA = Au / A
= 0,29.
21
- Faktor simetri ditetapkan sebagai hasil perkalian antara faktor lebar
(WF) dengan luas relatif DAS sebelah hulu (RUA).
SIM =WF*RUA
= 0,66
- Frekuensi sumber (SN) yaitu perbandingan antara jumlah segmen
sungai-sungai tingkar (P1) dengan jumlah segmen sungai semuai
sungai (Ps).
SN = P1 / Ps
= 0,09
b. Menghitung waktu naik (TR) Time of Resesion dalam jam.
c. Menghitung debit puncak (Qp) dalam m3
/s
d. Menghitung waktu dasar (TB) Time Base dalam jam
e. Menghitung koefisien tampungan (k)
f. Membuat unit hidrograf dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Qt = Qp * ⁄
Contoh perhitungan Unit Hidrograf Satuan pada t=1jam:
Qt = 1,79 *
2,718
⁄ ,
= 6,704
22
`
Berdasarkan perhitungan Unit Hidrograf Satuan Gama I di atas, maka dibuat
kurva yang menggambarkan hubungan antara Unit Hidrograf Satuan (m3
/det) dengan
waktu (jam).
Tabel 1.24 : Unit Hidrograf HSS Gama I
T (Jam) Qp k (jam) e -t/k Qt
0 0 23.030 2.718 0.000 0.000
1 1.790 23.030 2.718 -0.043 1.714
2 1.790 23.030 2.718 -0.087 1.641
3 1.790 23.030 2.718 -0.130 1.571
4 1.790 23.030 2.718 -0.174 1.505
5 1.790 23.030 2.718 -0.217 1.441
6 1.790 23.030 2.718 -0.261 1.379
7 1.790 23.030 2.718 -0.304 1.321
8 1.790 23.030 2.718 -0.347 1.265
8.09 1.790 23.030 2.718 -0.351 1.260
9 1.790 23.030 2.718 -0.391 1.211
10 1.790 23.030 2.718 -0.434 1.160
11 1.790 23.030 2.718 -0.478 1.110
12 1.790 23.030 2.718 -0.521 1.063
13 1.790 23.030 2.718 -0.564 1.018
14 1.790 23.030 2.718 -0.608 0.975
15 1.790 23.030 2.718 -0.651 0.933
16 1.790 23.030 2.718 -0.695 0.894
17 1.790 23.030 2.718 -0.738 0.856
18 1.790 23.030 2.718 -0.782 0.819
19 1.790 23.030 2.718 -0.825 0.784
20 1.790 23.030 2.718 -0.868 0.751
21 1.790 23.030 2.718 -0.912 0.719
22 1.790 23.030 2.718 -0.955 0.689
23 1.790 23.030 2.718 -0.999 0.659
24 1.790 23.030 2.718 -1.042 0.631
Sumber : Perhitungan
23
Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama-I
Qt
(m3/dt)
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6 Gama 1
0.4
0.2
0
0 5 10 15 20 25 30
t (Jam)
Gambar 1.4 : Hidrograf Satuan Sintetik Gama I
24
KESIMPULAN
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan data curah hujan yang
ada, seseorang bisa menentukan debit banjir rencana dengan perhitungan menggunakan Metode
Hidrograf Satuan Sintetik Gama I.

More Related Content

What's hot

Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.pptPenurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.pptmuhammad316072
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airIren Doke
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseinfosanitasi
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRPPGHybrid1
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)afifsalim
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk21010115410004
 
Kp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranKp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranArizki_Hidayat
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran betonindah0330
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasiAndre Az
 

What's hot (20)

Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Pkki Pertemuan 3
Pkki Pertemuan 3Pkki Pertemuan 3
Pkki Pertemuan 3
 
Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.pptPenurunan Pondasi Dangkal.ppt
Penurunan Pondasi Dangkal.ppt
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
Kp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranKp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaran
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Perancangan campuran beton
Perancangan campuran betonPerancangan campuran beton
Perancangan campuran beton
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasi
 

Similar to LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI

Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdfAhmadIbrahim451295
 
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptxTUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptxalexdecaprio
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfkhoirulanam357251
 
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisDigital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisChoirul Umam
 
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
 
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKDebora Elluisa Manurung
 
PPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxPPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxRazgriz3
 
8 parameter polycyclic aromatic hydrocarbo ns
8   parameter polycyclic aromatic hydrocarbo ns8   parameter polycyclic aromatic hydrocarbo ns
8 parameter polycyclic aromatic hydrocarbo nsSamson Supeno
 
Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanaditya
 

Similar to LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI (20)

Perencanaan hidrology
Perencanaan hidrologyPerencanaan hidrology
Perencanaan hidrology
 
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdfPPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
 
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptxTUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
 
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisDigital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
 
PPT S1.ppt
PPT S1.pptPPT S1.ppt
PPT S1.ppt
 
Jurnal hendra
Jurnal hendraJurnal hendra
Jurnal hendra
 
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
 
1.pdf
1.pdf1.pdf
1.pdf
 
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
PPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxPPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptx
 
drainase kota tugas
drainase kota tugasdrainase kota tugas
drainase kota tugas
 
8 parameter polycyclic aromatic hydrocarbo ns
8   parameter polycyclic aromatic hydrocarbo ns8   parameter polycyclic aromatic hydrocarbo ns
8 parameter polycyclic aromatic hydrocarbo ns
 
GLOBE_SENIARWAN_2013
GLOBE_SENIARWAN_2013GLOBE_SENIARWAN_2013
GLOBE_SENIARWAN_2013
 
Article Text.pdf
Article Text.pdfArticle Text.pdf
Article Text.pdf
 
Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilan
 
Laporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi DasarLaporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi Dasar
 
1100 2441-1-sm
1100 2441-1-sm1100 2441-1-sm
1100 2441-1-sm
 
120-617-2-PB.pdf
120-617-2-PB.pdf120-617-2-PB.pdf
120-617-2-PB.pdf
 

Recently uploaded

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (8)

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI

  • 1. i LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Hidrologi. Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil. Dikerjakan Oleh : 1. CHUSNUL HABIBAH ( 30202000001 ) 2. ADE SHOPIYAN ( 30202000012 ) 3. DWI APRILLIANTI ( 30202000058 ) 4. ELSA AMALIA MOHAN ( 30202000062 ) 5. MUHAMMAD HILMI WAFA ( 30202000126 ) FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Rekayasa Hidrologi. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Rekayasa Hidrologi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara menghitung curah hujan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam laporan ini. Oleh karena itu, penyusun mengaharapkan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun mengharapkan semoga dari laporan Rekayasa Hidrologi ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca. Demikian makalah ini disusun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semarang, 23 Oktober 2021 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii A. Data Topografi DAS Tuntang........................................................................................... 1 B. Uji Sebaran Menggunakan Chi Kuadrat ....................................................................... 12 C. Perhitungan Debit Banjir Rencana ................................................................................ 18 KESIMPULAN.......................................................................................................................... 24
  • 4. 1 A. Data Topografi DAS Tuntang Gambar 1.1 Data Kondisi Topografi DAS Tuntang NO WARNA KELERENGAN LUAS (Ha) PROSENTASE 1 Datar 91.090,51 70,05 % 2 Landai 19.371,94 14,90 % 3 Agak Curam 10.990,80 8,45 4 Curam 4.479,39 3,44 5 Sangat Curam 4.104,18 3,16 Topografi di wilayah SWP DAS Tuntang meliputi Dataran,Perbukitan, dan Pegunungan. Dengan tinggi tempat antara 0 sampai dengan 2800 m dari permukaan laut. Sedangkan kemiringan lahan mulai dari Datar, Landai, Agak Curam, Curam, Hingga Sangat Curam.
  • 5. 2 Menurut batas wilayah DAS Tuntang : - Sebelah Selatan berbatasan dengan daerah pegunungan Merbabu, Telomoyo dan Ungaran. - Sebelah Timur berada di Kabupaten Grobogan dan Kecamatan Telawa (Kabupaten Demak). - Sebelah Barat berada di Kabupaten Semarang. - Dan sebelah Utara yaitu laut Jawa adalah Muara Sungai Tuntang. Secara administrasi Daerah Aliran Sungai Tuntang meliputi Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Demakdan Kota Salatiga.Data stasiun hujan untuk lokasi pekerjaan diperoleh dari peta stasiun hujan Jawa Tengah dan instansi terkait. Penggunaan stasiun hujan direncanakan dengan menggunakan stasiun hujan terdekat yang berpengaruh pada rencana lokasi check dam serta kelengkapan data dan kesahihan data yang terekam (record). Berdasarkan hal tersebut, maka konsultan menggunakan stasiun hujan sebagai berikut : 1. Sta. Hujan Cepoko Kodya dengan koordinat UTM 49 M 448093 9188207, No 2. Sta 88a berada di Ds. Nyamat Kec. Tengaran Kab. Semarang. 3. Sta. Hujan Grenjeng Lebak dengan koordinat UTM 49 M 450532 9200038, No Sta 82a berada di Ds. Lebak, Kec. Bringin Kab. Semarang. 4. Sta. Hujan Silumut Pabelan dengan koordinat UTM 49 M 446618 9194871, No Sta. 85a berada di Ds. Kauman Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang. 5. Sta. Hujan Salatiga dengan koordinat UTM 49 M 444471 9189806, No Sta. 86 berada di Ds. Mangunsari, Kec. Sidomukti Kota Salatiga Data hujan harian maksimum tahunan pada setiap stasiun hujan disajikan pada : Tabel 1.1 Data Harian Hujan Maksimum Stasiun Salatiga 86
  • 6. 3 Tabel 1.2 Data Harian Hujan Maksimum Stasiun Grenjeng 82a Tabel 1.3 Data Harian Hujan Maksimum Stasiun Cepoko 88 Tabel 1.4 Data Harian Hujan Maksimum Stasiun Silumut 85a
  • 7. 4 Pada perhitungan curah hujan rata – rata rencananya akan dihitung dengan menggunakan metode Poligon Thiessen. Pertimbangan pemilihan Metode Poligon Thiessen adalah metode yang mempunyai ketelitian yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode rata-rata aljabar dan metode Isohyet karena memperhitungkan luas daerah pengaruh masing-masing stasiun hujan dan tidak membutuhkan analis berpengalaman. Sketsa metode Poligon Thiessen DAS Sungai Tuntang diperoleh dengan cara menghubungkan Stasiun hujan Cepoko Kodya, Stasiun hujan Grenjeng Lebak, Stasiun hujan Silumut Pabelan dan Stasiun hujan Salatiga sehingga membentuk trapesium, kemudian dibuat garis berat (garis tegak lurus ditarik di tengah sisi trapesium) sehingga membentuk luasan yang mewakili dari masing-masing stasiun curah hujan tersebut. Gambar 1.2 : Sketsa metode Poligon Thiessen DAS
  • 8. 5 Pada DAS Sungai Tuntang di atas, terdapat empat Stasiun Pengamat Hujan yang berada di dekat DAS Sungai Tuntang, yaitu : Stasiun Cepoko Kodya, Stasiun Hujan Grenjeng Lebak, Stasiun Hujan Silumut Pabelan dan Stasiun Hujan Salatiga. Setelah dibuat Poligon Thiessen dari empat Stasiun Pengamat Hujan tersebut, ternyata keempat Stasiun Hujan tersebut mempengaruhi DAS Tuntang, sehingga metode Poligon Thiessen dapat digunakan. Tabel 1.5 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2006 Tabel 1.6 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2007 Tabel 1.7 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2008
  • 9. 6 Tabel 1.8 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2009 Tabel 1.9 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2010 Tabel 1.10 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2011 Tabel 1.11 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2012
  • 10. 7 Tabel 1.12 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2013 Tabel 1.13 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2014 Tabel 1.14 : Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum Rerata Tahunan Tahun 2015 Berdasarkan curah hujan harian maksimum di atas, perlu ditentukan kemungkinan terulangnya curah hujan harian maksimum tersebut untuk menentukan debit banjir rencana.
  • 11. 8 Suatu kenyataan bahwa tidak semua nilai dari suatu variabel hidrologi terletak atau ama dengan nilai rata-ratanya, tetapi kemungkinan ada nilai yang lebih besar atau lebih sama rata-ratanya, tetapi kemungkinan ada nilai rata-ratanya. Esarnya derajat dari sebaran varian di sekitar nilai rata-ratanya disebut variasi atau dispesi. Untuk memudahkan perhitungan disperser maka
  • 12. 9 Tabel 1.15 : Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan
  • 13. 10
  • 14. 11 Tabel 1.16 : Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan dengan Data Log
  • 15. 10
  • 16. 11
  • 17. 12 Berdasarkan pada parameter – parameter statistik di atas dipilih jenis distribusi yang sesuai. Tabel 1.17 : Macam Distribusi dan Kriteria Pemilihannya Berdasarkan hasil perhitungan dengan syarat-syarat yang tersebut di atas, maka dipilih distribusi Log Pearson tipe III B. Uji Sebaran Menggunakan Chi Kuadrat
  • 18. 13 Tabel 1.18 : Tabel Nilai Kritis Smirnov-Kolmogorov
  • 19. 14 Tabel 1.19 : Perhitungan Pengujian Metode Smirnov-Kolmogorof
  • 20. 15 Tabel 1.20 : Nilai X2 cr kritis untuk Metode Chi-Kuadrat
  • 21. 16 Tabel 1.21 : Perhitungan Metode Chi-Kuadrat
  • 22. 17 Tabel 1.22 : Nilai K Berdasarkan Harga Koefisien Skewness (Cs) dan Periode Ulang (Tr)
  • 23. 18 Tabel 1.23 : Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Log Pearson III C. Perhitungan Debit Banjir Rencana Analisis debit banjir dihitung dengan menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama I, metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu, metode Hasper, dan metode Passing Capacity. 1. Metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama I Hidrograf Satuan Sintetik Gama I menggunakan parameter DAS dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : a. Menentukan data – data yang digunakan dalam perhitungan. Data yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut :
  • 24. 19 - Jumlah sungai tingkat 1(sungai paling hulu) = 16 buah. - Jumlah sungai semua tingkat = 26 buah. - Jumlahpertemuan anak sungai (JN) = 23 buah. - Kelandaian sungai (S) = 0,08. - Kecepatan jaringan kuras (D) = Ps / A = 56,8 / 55,9= 1,02 . Gambar 1.3 : DAS Sungai Banyuapit - Luas DAS (A) = 55,9 km2 . - Panjang sungai utama (L) = 21,8 km. - Panjang sungai semua tingkat (Ps) = 56,8 km. - Panjang sungai tingkat 1 (P1) = 5,3 km.
  • 25. 20 - Faktor sumber (SF) merupakan perbandingan antara panjang sungai tingkat 1 dengan panjang sungai semua tingkat. SF = P1 / Ps = 5, 3 / 56,8 = 0,09. - Faktor lebar (WF) adalah perbandingan antara lebar DAS yang diukur berjarak 3 4L dengan lebar DAS yang diukur dari titik yang berjarak 1 4L dari tempat pengukuran. Wu = 3,4 km. Wi = 1,5km. WF = Wu / Wi = 2,27. - Perbandingan antara luas DAS yang diukur di hulu yang ditarik tegak lurus garis hubung antara stasiun pengukuran dengan titik yang paling dekat dengan DAS melewati titik tersebut dengan luas DAS total (RUA). Au = 16,04 km2 . RUA = Au / A = 0,29.
  • 26. 21 - Faktor simetri ditetapkan sebagai hasil perkalian antara faktor lebar (WF) dengan luas relatif DAS sebelah hulu (RUA). SIM =WF*RUA = 0,66 - Frekuensi sumber (SN) yaitu perbandingan antara jumlah segmen sungai-sungai tingkar (P1) dengan jumlah segmen sungai semuai sungai (Ps). SN = P1 / Ps = 0,09 b. Menghitung waktu naik (TR) Time of Resesion dalam jam. c. Menghitung debit puncak (Qp) dalam m3 /s d. Menghitung waktu dasar (TB) Time Base dalam jam e. Menghitung koefisien tampungan (k) f. Membuat unit hidrograf dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Qt = Qp * ⁄ Contoh perhitungan Unit Hidrograf Satuan pada t=1jam: Qt = 1,79 * 2,718 ⁄ , = 6,704
  • 27. 22 ` Berdasarkan perhitungan Unit Hidrograf Satuan Gama I di atas, maka dibuat kurva yang menggambarkan hubungan antara Unit Hidrograf Satuan (m3 /det) dengan waktu (jam). Tabel 1.24 : Unit Hidrograf HSS Gama I T (Jam) Qp k (jam) e -t/k Qt 0 0 23.030 2.718 0.000 0.000 1 1.790 23.030 2.718 -0.043 1.714 2 1.790 23.030 2.718 -0.087 1.641 3 1.790 23.030 2.718 -0.130 1.571 4 1.790 23.030 2.718 -0.174 1.505 5 1.790 23.030 2.718 -0.217 1.441 6 1.790 23.030 2.718 -0.261 1.379 7 1.790 23.030 2.718 -0.304 1.321 8 1.790 23.030 2.718 -0.347 1.265 8.09 1.790 23.030 2.718 -0.351 1.260 9 1.790 23.030 2.718 -0.391 1.211 10 1.790 23.030 2.718 -0.434 1.160 11 1.790 23.030 2.718 -0.478 1.110 12 1.790 23.030 2.718 -0.521 1.063 13 1.790 23.030 2.718 -0.564 1.018 14 1.790 23.030 2.718 -0.608 0.975 15 1.790 23.030 2.718 -0.651 0.933 16 1.790 23.030 2.718 -0.695 0.894 17 1.790 23.030 2.718 -0.738 0.856 18 1.790 23.030 2.718 -0.782 0.819 19 1.790 23.030 2.718 -0.825 0.784 20 1.790 23.030 2.718 -0.868 0.751 21 1.790 23.030 2.718 -0.912 0.719 22 1.790 23.030 2.718 -0.955 0.689 23 1.790 23.030 2.718 -0.999 0.659 24 1.790 23.030 2.718 -1.042 0.631 Sumber : Perhitungan
  • 28. 23 Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama-I Qt (m3/dt) 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 Gama 1 0.4 0.2 0 0 5 10 15 20 25 30 t (Jam) Gambar 1.4 : Hidrograf Satuan Sintetik Gama I
  • 29. 24 KESIMPULAN Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan data curah hujan yang ada, seseorang bisa menentukan debit banjir rencana dengan perhitungan menggunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Gama I.