BUKU : INDONESIA EMERGENSI - 3 SUMBU MEGA ANCAMAN (EARLY WARNING THREATENING...Asean Damai
Buku ini sangat penting dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari kalangan bawah sampai atas, terutama pemerintah dan berbagai lembaga lainnya yang memiliki tanggung jawab serta kepedulian yang tinggi terhadap prediksi kuat dengan terjadinya situasi “Indonesia Emergensi”, sehingga sangat dibutuhkan adanya berbagai persiapan awal dan antisipasi dini, yang bertujuan untuk menyelematkan negara dan melindungi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui publikasi penerbitan buku ini lapisan masyarakat Indonesia dapat menikmati berbagai informasi menarik, hangat dan crusial, oleh karenanya penting untuk disimak dan ikuti terus isi dari tulisan ini. Pembaca akan menemukan jawaban kenapa dan apa sesunguhnya yang menyebabkan “Indonesia Emergensi sebagai akibat 3 Sumbu Mega Ancaman dan menjadikan Early Warning Ancaman pada Abad 21. Dengan menyimak isi tulisan ini dan menghayati maknanya, dengan sendirinya akan tumbuh semangat kebangsaan dan bela negara sekaligus akan terwujud persatuan dan kesatuan Indonesia.
Selain itu juga pembaca akan mendapatkan berbagai hal yang bermanfaat, terutama untuk meningkatkan kewaspadaan, antisifatif dan antisipasi dini terhadap kemungkinan ancaman bahaya serta semangat untuk menyelamatkan Indonesia. Demikian juga pembaca akan memperoleh berbagai manfaat dan keuntungan lain yang cukup berguna tentang berbagai hal, seperti strategik pertahanan negara-negara maju dan kawasan Asean; konflik kawasan yang semakin memanas, millenium tatanan dan perubahan; persaingan dan perlombaan persenjataan; konstelasi letak dan posisi geografis Indonesia yang mengakibatkan tingkat kerawanan dan ancaman yang tinggi, akan tetapi pada sisi lain memberikan keuntungan terhadap Indonesia; serta seberapa besar sumber kekayaan Indonesia mengakibatkan Indonesia menjadi incaran negara-negara maju.
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Kenautikaan (3 SKS), Nama : Agus Vandiharjo, NIM : 13102290009, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)Luhur Moekti Prayogo
Nama : Any Dian Murdiniyati
NIM : 1310190009
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
1. YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
PERENCANAAN PELABUHAN CONTAINER – KOTA KUPANG 42
BAB IV
DATA
4.1 Data Primer
4.1.1 Tata Letak Pelabuhan
Letak dari pada pelabuhan Container yang akan dibangun terletak di Kota
Kupang Nusa Tenggara Timur, 10036’14’’ – 10039’58’ LS dan 123032’23’’ –
123037’01’’BT. Ini merupakan data awal perencanaan pelabuhan container, yang
penyusun harapkan dapat berdampak pada perkembangan sector Tol Laut,
pengembangan industry, dan peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya di
wilayah Kota Kupang.
Sumber :GoogleEarth
Gambar 4.1 Peta Indonesia
Sumber :GoogleEarth
Gambar 4.2 Peta Lokasi Pelabuhan
2. YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
PERENCANAAN PELABUHAN CONTAINER – KOTA KUPANG 43
4.1.2 Wawancara
Dari hasil wawancara yang dilakukan dari berbagai pihak, maka didapatlah
kesimpulan-kesimpulan :
a. BAPPEDA : Pengembangan wilayah di sekitar tempat rencana
pelabuhan cukup stabil dengan adanya kebijakan-kebijakan
pengembangan wilayah makro.
b. Dinas perhubungan : Akan melakukan pengembangan-
pengembangan wilayah pesisir seperti perencanaan pelabuhan
umum, pelabuhan penumpang, pelabuhan minya dan lain-lain. Dlam
hal ini pembangunan pelabuhan container sangat membantu dinas
perhubungan dan masyarakat Kupang dalam pengembangan Sumber
Daya Manusia.
c. Dinas lingkungan hidup : Dari hasil wawancara, dinas lingkungan
hidup menyarankan agar pembangunan pelabuhan container
dilakukan dengan benar, terutama dalam hal penanggulangan
limbah. Hal ini sangat penting terhadap analisis dampak lingkungan.
Untuk lokasi perencanaan pelabuhan sendiri berada pada lokasi yang
strategis dan terbebas dari berbagai aspek pencemaran lingkungan
seperti pabrik, limbah perumahan dan sebagainya.
d. Dinas pekerjaan umum : pengembangan pembangunan jalan raya
diwilayah pelabuhan saat ini sedang dalam masa pengembangan dan
akan selesai dalam waktu 5 bulan kedepan.
e. Masyarakat sekitar pelabuhan : dari 250 kepala keluarga yang di
wawancarai di sekitar areal pelabuhan, sekitar 89 % merespon positif
dengan alasan dan harapan pembangunan pelabuhan container ini
dapat menunjang berbagai peluang seperti peluang lowongan kerja,
peningkatan sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur
khususnya Kota Kupang dan lain-lain.
f. Pihak-pihak lainnya : pihak-pihak lainnya yang di wawancarai
adalah berbagai pengusaha yang memproduksi barang yang dapat di
ekspor seperti PT. LG, PT. Maspion, PT. Toshiba dan PT. Persada.
Dari wawancara tersebut didapat sekitar 95% produk mereka di
3. YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
PERENCANAAN PELABUHAN CONTAINER – KOTA KUPANG 44
ekspor atau di kirim ke kota lain menggunakan jalur laut, yang mana
dalam pengirimannya menggunakan container.
4.1.3 Observasi/Survey Lapangan
Observasi dan survey lapangan melipputi berbagai aspek dalam
perencanaan pelabuhan, di antaranya :
a. Survey Topografi
Pengukuran Topografi seluas ± 20Ha dilakukan di lokasi yang akan
dijadikan tempat berdirinya Pelabuhan Container yaitu di Desa
Rejagan Kecamatan Mantulu – Kupang – NTT. Batas barat
berbatesan dengan kecamatan Insana, sebelah utara berbatesan
dengan kecamatan luakan yang juga bersebelahan dengan Kota
Kupang, sebelah timur berbatesan dengan kecamatan Tenau dan
selatan berbatesan dengan kecamatan kosekan yang berada di
seberang pulang.
b. Survey Bathimetri
Pengukuran Bathimetri seluas 40 Ha dilakukan di sekitar pelabuhan
dan bertujuan untuk mendapatkan peta situasi perairan pada lokasi
perencanaan pelabuhan, dan didapatkan hasil survey sebagai
berikut:
1). Kerapatan/jarak antara lokasi perencanaan pelabuhan
dengan pulau di sekitarnya yaitu antara jarak 2 – 3 Mill Laut
2). Keladaman perairan antara 0 – 25 m dan rata-rata kedalaman
berkisar 15m
c. Survey Hidrooseanografi
1. Pengamatan pasang surut
a. Kedudukan pasang surut
- Dari pengamatan yang dilakukan selama 20 hari
berturut-turut didapat kedudukan air tertinggi adalah
1.2 m (diukur dari garis pantai)
- Kedudukan tengah sebesar 0.6 m
- Kedudukan terandah sebesar - 0.5 m dari garis
pantai
4. YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
PERENCANAAN PELABUHAN CONTAINER – KOTA KUPANG 45
b. Pengamatan.pencatatan pergerakan muka air selama
22 hari berturut-turut didapatkan kecepatan rata-rata
2-3 mill/jam
2. Pengukuran Arus
Dilakukan di 3 lokasi perairan sebesar 3 mill/jam dan arah
arus menuju barat daya .
4.2 Data Sekunder
Dalam sebuah penyusunan rencana pelabuhan, diperlukan adanya data-data
dari sumber lain ataupun dari peneliti terdahulu sebagai sumber perencanaan yang
mana data tersebut akan dipergunakan untuk menambah informasi dalam
penyusunan pelabuhan dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang. Data sekunder antara lain :
4.2.1 Data Jumlah Container
Untuk menentukan lapangan penumpukan, alat bongkar muat, dan
perlengkapan pelabuhan baik pokok maupun penunjang yang bersangkutan dalam
muatan diperlukan adanya data volume muatan yang bergerak di pelabuhan,
sehubungan dengan penyusunan pelabuhan Container, maka data tersebut adalah
data mengenai muatan yang berkaitan dengan Container. Berikut datanya:
Table 4.1. Data BongkarMuat
Tahun
Jumlah Container
Bongkar Muat Total
TEUs TEUs TEUs
2009 34,724 35,574 70,298
2010 36,386 37,236 73,622
2011 38,014 38,864 76,877
2012 38,342 39,192 77,534
2013 39,389 40,239 79,628
2014 41,019 41,869 82,887
Sumber : Statistik Pelabuhan Tenau dan Pelindo III
Dari table jumlah container diatas dari tahun 2009 hingga tahun 2014 dapat
dilihat bahwa volume angkutan barang container mengalami kenaikan yang
seimbang dari tahun-ketahun. Table diata menunjukan bahwa angka muat container
5. YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
PERENCANAAN PELABUHAN CONTAINER – KOTA KUPANG 46
lebih besar dari pada angka bongkar container yang berarti bahwa ekspor lebih
besar dari pada impor. Mengingat bahwa banyak sekali di kota kupang perusahaan
yang memproduksi barang yang mengharuskan adanya ekspor barang.
4.2.2 Data Kunjungan Kapal
Data kunjungan kapal diperlukan untuk penyusunan dan pengukuran
dermaga, alur pelayaran, alat bantu pelabuhan dan lain-lain yang berhubungan
dengan fasilitas jangka pendek, menengah dan jangka panjang. berikut datanya:
Table 4.2. Data Kunjungan Kapal Container
Tahun
Total Kunjungan Kapal
(Kali) (GT)
2009 85 595,000
2010 86 596,750
2011 86 598,500
2012 87 600,250
2013 87 602,000
2014 88 603,750
Sumber : Statistik Pelabuhan Tenau dan Pelindo III
Dari tabel total kunjungan kapal dari tahun 2009 sampai 20142 atau selama
6 tahun terakhir diatas dapat kita lihat bahwa jumlah Gross Tonnage mengalami
peningakatan dari tahun ketahun, peningkatan ini menandakan bahwa arus barang
dan permintaan konsumen mengalami kenaikan, dan untuk kunjungan kapal
mengalami penurunan, penurunan ini menandakan bahwa kapal yang berkunjung
mengalami kenaikan dalam segi ukuran kapal yang dari tahun-ketahun ukuran
kapal terus meningkat.