Dokumen tersebut membahas konsep pribadi yang religius dan beberapa insiden kekerasan terkait agama. Ringkasannya adalah: Untuk menjadi pribadi religius yang sejati, perlu mencintai Tuhan, diri sendiri, sesama, dan alam sekitar melalui sikap dan tindakan yang menghormati semua pihak. Sayangnya, insiden kekerasan antarpenganut agama di Cikeusik menunjukkan ketidakmampuan beberapa kelompok untuk mener
2. Konsep Pribadi yang Religius
Cinta pada Tuhan
Cinta pada diri sendiri
Cinta pada sesama
Cinta pada lingkungan alam
3. Cinta pada Tuhan
Beriman kepada Tuhan
Penyerahan diri secara total
kepada Tuhan.
1. Sikap batin yang kokoh
2. Ditunjukkan melalui ritus-ritus
3. Membangun relasi dengan Tuhan
4. Cinta pada Diri Sendiri
Jiwa
Tidak merusak jiwa sendiri.
Tubuh
Tidak merusak tubuh sendiri.
Jiwa dan tubuh sama-sama
penting.
5. Cinta pada Sesama
Sesama adalah mereka yang hadir
dalam hidup kita.
Dua hal yang harus dilakukan:
Kesehatan jiwa dan tubuh.
Keluar dan menjadi bagian dari kehidupan orang lain.
1
2
6. Cinta pada Lingkungan Alam
Manusia bergantung pada alam.
Lingkungan merupakan kondisi dasar
yang memungkinkan tubuh kita tetap
terbentuk
7. 5 Sifat Orang Yang Beriman
menurut Al-Quran
Memiliki Rasa Takut di Dalam Hatinya
Adanya Tambahan Iman ketika Ayat Quran Dibacakan
Tawakkal Hanya kepada Allah
Senang Berinfak
Mendirikan Shalat
muslim.or.id
8. Dalam agama KongHuCu, ada delapan Pengakuan
Iman (Ba Cheng Chen Gui)
Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
www.spocjournal.com
Kitab Su Si
9. Studi Kasus: Tragedi Cikeusik 2011
Kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah kembali terjadi di Cikeusik, Banten, Minggu
(6/2). Sebanyak enam orang dikabarkan tewas akibat penyerangan oleh ribuan
warga Cikeusik tersebut. Namun menurut Kepala Kepolisian Resor Pandeglang
AKBP Alex Fauzy Rasyad, korban yang tewas sebanyak tiga orang bukan enam
orang. "Sementara yang luka ada 5 orang, kini mereka tengah dirawat di Rumah
Sakit," kata Alex.
Alex menjelaskan sebelum insiden terjadi, jamaah Ahmadiyah tengah berkumpul di
rumah salah seorang pimpinan Ahmadiyah Cikeusik, Parman. Mereka mulai
berdatangan sejak Sabtu (5/2) malam. Warga yang melihat berkumpulnya jamaah
Ahmadiyah ini kemudian meminta mereka untuk membubarkan diri. Jamaah
Ahmadiyah menolak.
https://nasional.tempo.co/read/311441/kronologi-penyerangan-jamaah-ahmadiyah-di-cikeusik
10. Studi Kasus: Tragedi Cikeusik 2011
Menurut Alex, jamaah Ahmadiyah mengatakan akan bertahan sampai titik darah
penghabisan. Mereka, lanjut Alex, juga mengatakan lebih baik mati daripada
membubarkan diri. Akhirnya ribuan warga dari berbagai kecamatan datang.
Bentrokan kemudian tidak terhindari. Akibatnya, kata Alex, satu kendaraan roda
empat dibakar massa. Sedangkan satu mobil jenis APV didorong hingga masuk ke
jurang.
Adapun Lukman, seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan warga yang
datang tidak ingin melakukan penyerangan. Mereka hanya ingin jamaah Ahmadiyah
membubarkan diri. "Tapi saat itu, jamaah Ahmadiyah membacok seorang warga
Cikeusik, akhirnya warga tersulut emosi dan menyerang mereka," kata Lukman.
https://nasional.tempo.co/read/311441/kronologi-penyerangan-jamaah-ahmadiyah-di-cikeusik
11. Analisis
Pada paragraf terakhir, disebutkan bahwa jamaah Ahmadiyah
membacok seorang warga yang ingin membubarkan jamaah Ahmadiyah.
Dari sana, dapat kita lihat jamaah Ahmadiyah yang memulai adanya
kekerasan. Kemudian barulah diikuti oleh warga lain, hingga menjadi
suatu kekacauan.
Sedangkan, menurut MUI sendiri, Ahmadiyah menganut paham bahwa Nabi
Muhammad bukanlah nabi yang terakhir dan menganggap Ghulam Mirza
Ahmad sebagai nabi. Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa untuk
melarang paham Ahmadiyah dalam Musyawarah Nasional II tanggal 26 Mei -
1 Juni 1980 di Jakarta. Fatwa yang dimaksud ialah hasil Munas II MUI tahun
1980 dan kemudian ditegaskan kembali pada Munas VII tahun 2005.
Pelana, 2014
12. Selain itu, atas nama Pemerintah Indonesia, Menteri Agama, Menteri Dalam
Negeri dan Jaksa Agung pada tanggal 9 Juni 2008 telah mengeluarkan Surat
Keputusan Bersama, yang memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah
untuk menghentikan kegiatannya.
Dari kasus di atas pula, dapat dilihat bahwa warga dan jamaah Ahmadiyah tidak
melakukan salah satu konsep religius, yaitu cinta pada sesama. Warga juga tidak
menghormati jamaah Ahmadiyah dengan semena-mena mau membubarkan aliran
tersebut. Walaupun memang aliran Ahmadiyah itu salah.
Analisis
Pelana, 2014
13. Solusi
Menurut kami, solusi yang tepat untuk kasus di atas yaitu:
Kita harus mengajak mereka berdialog untuk membuka
wawasannya agar terlepas dari pemikiran radikalnya. Dialog ini
harus dilakukan terus menerus sehingga framing radikalitasnya
hancur. Tanpa itu, sulit untuk mengubah ideologinya.
Ideologi radikal adalah pemicu anak kandung terorisme. Awalnya
ekstrim, lalu radikal, kemudian terorisme. Dengan demikian,
sebelum menjadi radikal dan teroris, pandangan yang ekstrim ini
harus kita cegah kemunculannya. Caranya, dengan dialog yang
berkelanjutan sampai mereka tersadar bahwa pemikiran
ekstrimnya salah.
https://inspirasi.co/bambangpranowo/37295_mengatasi-aliran-sesat-dan-radikal
14. Kesimpulan
Segala hal harus dimulai dari diri sendiri. Termasuk untuk menjadi
pribadi yang religius. Pertama-tama, kita harus menjaga hubungan
baik dengan Tuhan. Kemudian barulah dengan diri kita sendiri, lalu
sesama dan lingkungan. Tanpa keempat hal tersebut, kita tidak
bisa disebut sebagai pribadi yang religius.
15. Referensi
Epih (2015). Ajaran Khonghucu Tentang Tuhan, Keimanan Dan Hidup Setelah Mati Serta Kaitannya Dengan Laku
Bakti, Bagian 1. Diakses tanggal 7 Oktober 2018, dari http://www.spocjournal.com/ religi/521-ajaran-
khonghucu-tentang-tuhan,-keimanan-dan-hidup-setelah-mati-serta-kaitannya-dengan-laku-bakti,-bagian-
1.html
Is, B. (2015). Mengapa Ahmadiyah Harus Dibubarkan oleh Pemerintah. Diakses tanggal 22 Oktober 2018, dari
https://www.kompasiana.com/bakaruddin_is/55007cfb813311dd17fa7870/mengapa-ahmadiyah-harus-
dibubarkan-oleh-pemerintah?page=all
Pelana, Z (2014). Sejarah Ahmadiyah di Indonesia. Diakses tanggal 19 November 2018, dari http://www.
academia.edu/7859110/Sejarah_Ahmadiyah_di_Indonesia
Pranowo, B. (2017). Mengatasi Aliran Sesat dan Radikal. Diakses tanggal 7 Oktober 2018, dari
https://www.inspirasi.co/bambangpranowo /37295_mengatasi-aliran-sesat-dan-radikal
Priyanto, W. H. (2015). 5 Sifat Orang Yang Beriman. Diakses tanggal 22 Oktober 2018, dari
https://muslim.or.id/25367-5-sifat-orang-yang-beriman.html
Tempo.co (2011).Kronologi Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik. Diakses tanggal 7 Oktober 2018, dari
https://nasional.tempo.co/read/311441/kronologi- penyerangan- jamaah-ahmadiyah-di-cikeusik.
Tim CBDC. Character Building: Agama oleh Tim CBDC.