SlideShare a Scribd company logo
RISIKO POLUSI LINGKUNGAN, KEBAKARAN,
KOMPUTER DAN PEMASARAN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. DESY RAHMAWATI
2. DWI PURWANTI
3. FIRMALISA
4. MERI DIANTI
DOSEN PEMBIMBING : HENDRI NUR ALAM,SE.,M.Si
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barakatuh!
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan nikmat dari-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Risiko Polusi Lingkungan,
Kebakaran, Komputer, dan Pemasaran” ini dengan tepat waktu.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa
dalam mata kuliah Manajemen Risiko.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan dan sumber-sumber yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami butuhkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini dan supaya kami bisa lebih baik lagi ke depannya. Kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami pribadi maupun yang membacanya. Dan semoga Allah selalu
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua.
Aamiin Yaa Robbal’alamiin!
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barakatuh!
Palembang, 12 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................2
A. Risiko Polusi Lingkungan..................................................................................................2
B. Risiko Kebakaran.............................................................................................................12
C. Risiko Komputer..............................................................................................................16
D. Risiko Pemasaran.............................................................................................................20
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................25
A. Kesimpulan.....................................................................................................................25
B. Saran...............................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis tidak dapat dihindari akan adanya berbagai macam risiko yang
sewaktu-waktu bisa menimpa suatu perusahaan maupun lingkungan yang berada di sekitar
perusahaan. risiko-risiko yang dapat terjadi misalnya risiko polusi lingkungan, risiko
kebakaran, risiko komputer, dan risiko pemasaran. Untuk mencegah risiko-risiko terjadi,
perusahaan perlu mengadakan studi tentang risiko-risiko tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Risiko Polusi Lingkungan
2. Risiko Kebakaran
3. Risiko Komputer
4. Risiko Pemasaran
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa/i mampu memahami materi tentang risiko-risiko dalam dunia bisnis.
2. Untuk memenuhi tugas kuliah dalam mata kuliah Manajemen Resiko.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Risiko Polusi Lingkungan
Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu
berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini
disebabkan karena terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada
di dalamnya.
Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan
yang disebabkan proses alam dan karena aktivitas manusia.
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan
ditimbulkan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kerusakan
lingkungan akan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, yang akan
merugikan manusia.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982).
1. Tujuh Kategori Risiko Lingkungan
Untuk menurunkan tingkat polusinya, perusahaan akan dibebani berbagai kewajiban.
Polusi saat ini sudah membawa berbagai risiko, antara lain risiko keuangan dan sosial. Ada
tujuh jenis risiko lingkungan yang akan kami bahas dalam makalah kami, yaitu sebagai
berikut.
a. Naiknya biaya-biaya akibat polusi
Di banyak negara sangat diperlukan izin bagi perusahaan yang mengeluarkan
polusi dalam proses produksi mereka. Di beberapa negara komunis Eropa Timur yang
terdahulu, polusi masih dibebaskan, tetapi situasi ini tidak terus berlanjut. Bagi
perusahaan yang banyak mengeluarkan polusi, izin-izin yang harus mereka miliki
sangat meerugikan mereka, dan dengan berjalannya waktu, biaya-biaya akan terus naik
karena masyarakat tidak ingin membiarkan polusi terus diproduksi semaunya.
b. Biaya-biaya karena melanggar hukum
Perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang diizinkan akan
mendapatkan ganjaran hukuman. Hukuman-hukuman itu bervariasi, ada yang cukup
dengan membayar denda, ada pula yang di penjara dalam jangka waktu tertentu.
c. Peraturan yang bertambah ketat
Perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang diizinkan
atau perusahaan yang membuat produk-produk berbahaya akan membuat pemerintah
cepat mengubah peraturan mengenai lingkungan ke arah yang lebih ketat.
d. Perusahaan pencemar lingkungan akan sulit mendapatkan bantuan keuangan
maupun asuransi
Bank-bank lebih tertarik untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap masalah polusi. Begitu juga dengan perusahaan asuransi.
e. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran akan lebih sulit diminati pencari
kerja dan mempertahankan karyawan-karyawan yang bagus
Para karyawan lebih suka bekerja pada perusahaan yang tidak menimbulkan
pencemaran, apalagi bagi para pencari kerja yang idealis.
f. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran dapat diserang sebagai perusahaan
yang antisosial dan tidak peduli lingkungan
Beberapa perusahaan telah mendapat citra yang buruk sebagai hasil dari laporan
media massa yang terus-menerus mengenai masalah-masalah lingkungan yang
ditimbulkannya. Kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu dan para jurnalis
sering bergabung untuk menyerang perusahaan itu, yang dapat berakibat para
konsumen beralih kepada pesaing.
g. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran akan berada di belakang para
saingannya yang mengambil proses dan produk-produk hijau yang ramah
lingkungan.
Tanpa penekannan yang disebutkan di atas, perusahaan yang menimbulkan
pencemaran dapat bangkrut jika gagal mengembangkan pendekatan yang logis yang
lebih berlingkungan.
2. Macam-Macam Polusi Lingkungan
Sisa atau bahan buangan hasil berbagai kegiatan manusia tersebut ada yang dibuang
ke udara, ke permukaan tanah dan ke wilayah-wilayah perairan. Karena itu, pencemaran
dapat dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air.
a. Pencemaran Air
Manusia membutuhkan air untuk berbagai keperluan seperti minum, mencuci,
memasak, bercocok tanam, dan lain-lain. Semakin bertambah jumlah manusia semakin
besar pula kebutuhan akan air. Pada sisi lain, keberadaan air dilihat dari jumlah dan
kualitasnya semakin lama semakin menurun. Bahkan, banyak daerah perkotaan dan
pedesaan yang terancam mengalami krisis air bersih. Semua limbah tersebut masuk ke
sungai atau danau dan air tanah. Akibatnya, air mengalami perubahan dari keadaan
normalnya atau mengalami pencemaran. Dengan demikian, pencemaran air adalah
pencemaran tubuh-tubuh air seperti danau, sungai, laut, dan air tanah disebabkan oleh
kegiatan manusia yang dapat membahayakan organisme dan tumbuhan yang hidup pada
tubuh-tubuh air tersebut. Bahan-bahan tambahan yang masuk ke dalam tubuh-tubuh air
mengurangi kemampuan air untuk menyediakan oksigen bagi kebutuhan organisme
yang hidup di air, sehingga sedikit atau bahkan tidak ada organisme yang mampu hidup
di air yang tercemar.
Bagaimanakah ciri-ciri air yang sudah tercemar atau menyimpang dari keadaan
normal air? Air yang sudah tercemar memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu :
1) Adanya perubahan suhu air
Air biasanya digunakan sebagai pendingin untuk mesin-mesin di pabrik. Air
pendingin ini akan menjadi hangat karena menyerap panas dari mesin-mesin tersebut
dan jika dibuang ke sungai, maka air sungai menjadi lebih hangat. Kondisi ini akan
mengurangi kandungan oksigen dalam air yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan
dan hewan di air. Jika demikian yang terjadi, maka kehidupan tumbuhan dan hewan
air akan terganggu, bahkan mati.
2) Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air
Air yang bersih dengan mudah dapat dilihat dari keadaan fisiknya, yaitu tidak
berwarna, berbau dan berasa. Limbah dari industri dan sumber lainnya seringkali
berupa bahan orgaik dan anorganik yang dapat larut dalam air. Karena itu, warna air
berubah dengan adanya bahan-bahan pencemar tersebut.
3) Adanya endapan dan bahan terlarut
Limbah industri dapat pula berupa limbah padat yang tidak larut dalam air.
Limbah tersebut kemudian mengendap di dasar air atau melayang-layang di dalam
air bersama-sama dengan bahan terlarut lainnya. Endapan dan bahan terlarut tersebut
dapat menghalangi masuknya sinar matahari yang sangat diperlukan oleh
mikroorganisme dalam air untuk melakukan fotosintesis.
4) Adanya mikroorganisme
Mikroorganisme berperan alam menguraikan bahan-bahan pencemar yang
dibuang ke dalam air. Jika bahan buangan bertambah banyak, maka mikroorganisme
juga berkembangbiak untuk menambah jumlahnya. Diantara organisme-organisme
tersebut dimungkinkan adanya mikroba patogen, yaitu mikroba pembawa penyakit .
b. Pencemaran Udara
Udara terdiri atas sejumlah unsur dengan susunan atau komposisi tertentu. Unsur-
unsur tersebut diantaranya adalah Nitrogen (78,09 %), Oksigen (21,94 %), Argon (0,93
%), karbon dioksida (0,032 %), dan lain-lain. Jika ke dalam udara tersebut masuk atau
dimasukkan zat asing yang berbeda dengan penyusun udara dalam keadaan normal tadi,
maka dikatakan bahwa udara tersebut telah tercemar.
Berdasarkan uraian tadi, maka yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah
masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing ke udara yang menyebabkan
perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Zat-zat asing tersebut
mengubah komposisi udara dari keadaan normalnya dan jika berlangsung lama akan
mengganggu kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Bahan-bahan atau zat-zat asing apa saja yang mencemari udara? Banyak sekali
bahan-bahan atau zat-zat yang mencemari udara, namun yang paling banyak
berpengaruh dalam pencemaran udara adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen
Oksida (NOx), Belerang Oksida (SOx), Hidro Karbon (HC), Partikel (Partikulate) dan
lain-lain.
1) Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa. Gas tersebut terbentuk secara alamiah maupun karena aktivitas manusia.
Secara alamiah gas ini terbentuk melalui letusan gunung api, proses biologi dan
sebagainya, namun jumlahnya sangat kecil. Sumber penghasil gas CO terutama
adalah akibat aktivitas manusia yaitu pembakaran bahan bakar fosil (minyak, oli,
solar, batubara).
Aktivitas manusia yang banyak menghasilkan CO diantaranya aktivitas
transportasi dan industri. Karena itu, konsentrasi gas CO banyak terdapat di
perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan karena aktivitas transportasi dan
industri banyak terjadi di perkotaan.
Apa yang terjadi jika kalian menghirup udara yang telah tercemar oleh CO? Gas
CO yang terhirup dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan gejala pusing,
sakit kepala, pandangan kabur, kehilangan daya pikir sesaat, kesulitan bernafas,
bahkan bisa menimbulkan kematian.
2) Nitrogen Oksida (NOx)
Gas NOx berwarna merah kecoklatan dengan bau yang menyengat hidung.
Sumber penghasil gas NOx adalah gas buangan hasil pembakaran dari generator
pembangkit listrik, pembakaran bahan bakar kendaraan (mobil, pesawat terbang,
kereta api, kapal laut, sepeda motor dan lain-lain), pembakaran batu bara, minyak,
gas alam, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Apa pengaruh gas NOx terhadap kesehatan? Jika kalian menghirup gas Nox
dalam waktu dan jumlah tertentu, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan
berupa penyakit emphysema, penyakit pernapasan, penyakit pembuluh darah
jantung, bronchitis, bisul-bisul berair pada paru- paru, kanker paru-paru, nephretis
(radang ginjal) dan lain-lain. Selain itu, Nox juga dapat menimbulkan gangguan
terhadap pertumbuhan tanaman.
3) Belerang Oksida (SOx)
Sumber penghasil SOx terutama berasal dari pembakaran batu bara, minyak
bumi, pengilangan minyak tanah, industri kimia tertentu, industri logam dan lain-
lain. Jika SOx bereaksi dengan udara yang mengandung uap air, maka akan
terbentuk asam sulfat (H2SO4). Jika asam sulfat di udara terbawa oleh air hujan,
maka terjadilah hujan asam yang dapat menimbulkan proses pengkaratan (korosi)
dan kerusakan pada tanaman seperti yang sering terjadi di negara-negara industri.
Belerang oksida juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia berupa
iritasi mata dan saluran pernafasan, pandangan kabur, gejala penyakit jantung dan
kematian.
4) Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon adalah pencemaran yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan.
Jenis pencemar udara ini berasal dari kegiatan transportasi (mobil bensin, mobil
diesel, pesawat terbang, kereta api, kapal laut, sepeda motor), pembakaran batubara,
pembakaran minyak, pembakaran kayu, dan lain-lain. Dampak dari udara yang
tercemar oleh HC adalah korosi (pengkaratan), pengarangan pada mesin, sehingga
tersumbat. Gangguan pada manusia diantaranya adalah iritasi pada mata, hidung dan
tenggorakan, pusing, dan mual.
5) Partikel
Partikel adalah butiran-butiran halus yang melayang-layang di udara, baik
berupa zat padat, zat cair maupun gabungan dari keduanya. Partikel- partikel tersebut
dapat berasal dari peristiwa alami maupun hasil dari kegiatan manusia. Partikel yang
terbentuk secara alami diantaranya:
 Abu dari hasil letusan gunungapi
 Debu yang terbawa oleh angin yang kencang
 Uap air dari daerah sumber panas bumi di pegunungan
Selain karena faktor alam, partikel-partikel juga berasal dari kegiatan manusia,
diantaranya adalah pembakaran batubara, penambangan, proses industri, kebakaran
hutan, dan gas buangan dari alat transportasi (mobil, kapal dan lain-lain). Di negara-
negara industri, partikel dari pembakaran batu bara lebih dominan dibanding sumber
lainnya.
Di negara-negara tersebut, batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar
untuk industri. Sebagaimana bahan pencemar lainnya, pencemaran udara oleh
partikel juga mempengaruhi kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang timbul
akibat partikel diantaranya adalah penyakit paru-paru, iritasi mata dan iritasi saluran
pernapasan. Selain berdampak pada kesehatan, beberapa jenis pencemaran oleh
partikel juga dapat menimbulkan gangguan pada hewan dan tumbuhan.
c. Pencemaran Daratan
Pencemaran daratan terjadi jika ada bahan-bahan asing, baik organik maupun
anorganik, yang menyebabkan daratan rusak. Akibatnya, daratan tidak dapat
memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak
mengalami kerusakan kerusakan, maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan
manusia seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan, permukiman dan lain-lain.
Bahan-bahan apa sajakah yang mencemari daratan? Pada awal perkembangannya,
sebelum adanya perkembangan kemajuan teknologi dan industri, manusia hanya
membuang sampah atau limbah yang bersifat organik. Sampah atau limbah tersebut
dapat dengan mudah diurai oleh mikroorganisme, sehingga menjadi bahan yang mudah
menyatu kembali dengan alam. Lama kelamaan, dengan beragamnya kebutuhan
manusia dan berkembangnya berbagai jenis industri, maka sampah yang dihasilkan
juga semakin bervariasi. Sampah yang dibuang ke daratan tidak hanya berupa sampah
organik tetapi juga anorganik. Sampah anorganik sulit untuk diurai atau dipecah oleh
mikroorganisme, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk hancur dan
menyatu kembali dengan alam.
Sebagai gambaran, menurut Miller (1975) sampah plastik akan hancur dalam
waktu 240 tahun jika ditimbun dalam tanah. Sampah kaleng yang terbuat dari timah
atau besi memerlukan waktu 100 tahun untuk berkarat dan hancur menjadi tanah.
Kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan waktu 500 tahun untuk menjadi
tanah. Sampah gelas atau kaca akan hancur dalam waktu 1 juta tahun.
Karena itulah dalam pembuangannya, sampah sebaiknya dipilah menjadi sampah
organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau
bahan pembuatan kompos, sementara sampah anorganik dapat digunakan untuk
berbagai keperluan lain dengan cara dipakai ulang dan didaur ulang. Dengan cara
demikian, disamping menghemat pemakaian sumberdaya alam juga sampah anorganik
tidak terus menumpuk di lokasi tempat pembuangan sampah.
3. Audit Lingkungan
Pengertian audit lingkungan berdasarkan Kep. Men. LH No.42 Tahun 1994 adalah:
Suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik,
dan obyektif, tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen, dan
peralatan yang digunakan, dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap upaya
pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian penataan kebijaksaaan usaha atau
kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan
Berdasarkan UU No. 23 tahun 1997: Suatu proses evaluasi yang dilakukan
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap
persyaratan hukum yang berlaku dan atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh
penanggung jawab usaha atau kegiatan yang bersangkutan.
a. Fungsi Audit Lingkungan
1. Upaya peningkatan penaatan suatu usaha terhadap peraturan perundang-undangan
lingkungan.
2. Dokumen suatu usaha tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur pengelolaan,
dan pemantauan lingkungan termasuk tanggap darurat.
3. Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan.
4. Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum
dalam dokumen Amdal.
5. Upaya perbaikan penggunaan sumberdaya.
6. Upaya untuk meningkatan tindakan yang telah dilaksanakan/yang perlu dilaksanakan
oleh suatu usaha untuk memenuhi kepentinga lingkungan.
b. Manfaat Audit Lingkungan
1. Mengidentifikasi resiko lingkungan dan pengelolaannya
2. Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan
3. Menghindari kerugian finansial
4. Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha
5. Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan
6. Meningkatkan kepedulian pimpinan dan staf terhadap kebijakan dan tanggung
jawab lingkungan
7. Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya
4. Hak Hidup Binatang
Protes penyayang binatang akan terus dilakukan selama binatang – binatang masih
menjadi objek kekejaman manusia, seperti penggunaan binatang sebagai objek penelitian
di laboratium, maupun sebagai bahan baku untuk produk – produk tertentu. Dengan
adanya protes ini sudah tentu resiko berkurangnya pangsa pasar dapat menjadi besar dan
berdampak pula kepada meningkatnya biaya – biaya untuk menetralisasikan kondisi
kepada keadaan semula.
Solusi dari resiko di atas dapat di lakukan dengan cara mencoba menghindari
pemakaian binatang di laboratium jika memungkinkan, misalnya dengan metode lain bila
telah di temukan. Begitu pula terhadap perusahaan peternakan . Hendaknya pengelolaan
peternakan dilaksanakan dengan memperkecil kekejaman terhadap binatang yang di
pelihara, kalau tidak bisa hindari. Melakukan dialog dengan kelompok penyayang
binatang dapat membantu solusi yang di hadapi oleh pengusaha.
5. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) dalam Peraturan Pemerintah
No.27 tahun 1999 memiliki pengertian yaitu kajian mengenai dampak besar dan penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia.
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural.
Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012
tentang “Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang
Amdal.
Berikut ini adalah jenis AMDAL yang dikenal di Indonesia:
1) AMDAL Proyek Tunggal, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha/kegiatan yang
diusulkan hanya satu jenis kegiatan.
2) AMDAL Kawasan, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang
diusulkan dari berbagai kegiatan dimana AMDAL menjadi kewenangan satu sektor
yang membidanginya.
3) AMDAL Terpadu Multi Sektor, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau
kegiatan yang diusulkan dari berbagai jenis kegiatan dengan berbagai instansi teknis
yang membidangi.
4) AMDAL Regional, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang
diusulkan terkait satu sama lain.
a. Tujuan AMDAL
Secara umum AMDAL mempunyai tujuan yaitu untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya
menjadi serendah mungkin.
b. Fungsi AMDAL
 Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
 Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari
rencana usaha dan atau kegiatan
 Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan atau
kegiatan
 Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelola dan pemantauan lingkungan
hidup
 Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak ditimbulkan dari suatu rencana
usaha dann atau kegiatan
 Awal dari rekomendasi tentang izin usaha
 Sebagai Scientific Document dan Legal Document
 Izin Kelayakan Lingkungan
 Menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta
pengaruhnya
 Sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan
pengambilan keputusan sejak awal dan arahan atau pedoman bagi pelaksanaan
rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana pengelolaan lingkungan dan
rencana pemantauan.
B. Risiko Kebakaran
Kebakaran adalah salah satu risiko komersil yang sudah dianggap sebagai risiko yang
banyak diketahui umum. Banyak perusahaan yakin bahwa gedung beserta isinya sangat kecil
kemungkinannya untuk terbakar. Pada sektor industri, ternyata kebakaran tidak hanya terjadi
pada pabrik-pabrik bahan kimia, tetapi dapat juga terjadi pada pabrik biasa, misalnya pabrik
tekstil.
Beberapa kebijakan risiko kebakaran yang disebabkan oleh :
 Kebakaran karena listrik.
 Hot work.
 Mesin.
 Rokok.
 Cairan yang mudah terbakar.
 Penjagaan yang kurang baik.
 Pembakaran yang dilakukan dengan
sengaja.
1. Merancang Stratergi Risiko Kebakaran
Strategi risiko kebakaran dimulai dengan adanya survei mengenai kebakaran. Survei
ini akan mengidentifikasi sebab-sebab yang paling memungkinkan terjadinya kebakaran
dan menunjukkan bagaimana cara mencegahnya. Pemeriksaan hendaknya meliputi
sebanyak mungkin area di gedung / bangunan yang ada, termasuk fasilitas produksi,
kantor, gedung, ruang bawah tanah dan atap.
Pemeriksaan harus tetap waspada pada area-area yang dianggap aman karena
ternyata kebakaran-kebakaran sering bermula pada tempat yang aman ini. Selanjutnya,
dalam memprediksi risiko kebakaran ini, si pemeriksa harus mencari sebab-sebab utama
kebakaran.
2. Listrik
Kebakaran-kebakaran karena listrik dapat terjadi karena berbagai sebab, misalnya:
aliran listrik yang menyebabkan kabel menjadi panas dan terkelupas, kabel terkelupas
karena digigit tikus, pemasangan sambungan kabel dengan pemakaian bahan untuk
isolasi yang salah, pemasangan instalasi listrik termasuk penggunaan ukuran kabel yang
salah, atau beban listrik yang terlalu besar.
Pemasangan kabel listrik biasanya dilakuan dengan benar oleh ahlinya, tetapi ketika
diperbaiki oleh orang lain, ternyata pemasangannya menjadi salah. Pencurian listrik
dengan berbagai cara sering kita dengar, misalnya dengan cara merubah sikring atau
mencantolkan kabel ke aliran listrik bertegangan tinggi. Tindakan seperti ini berisiko
tinggi untuk terjadinya kebakaran.
Hendaknya manajemen melakukan pelatihan bagi para petugas yang bertanggung
jawab pada kelistrikan di perusahaan. Selain itu juga instalasi listrik perlu direncanakan
dan dikendalikan dengan baik. Misalnya dalam hal penambahan daya listrik, penambahan
saklar-saklar baru, penggantian kabel sampai kepada perhitungan penggunaan listrik
dengan adanya tambahan alat-alat baru yang banyak menggunakan daya.
3. Hot Work
Kebakaran yang disebabkan oleh hot work atau pekerjaan-pekerjaan yang
menimbulkan panas akibat api sering timbul dari sumber-sumber yang tak terduga. Para
pekerja yang sudah ahli, mungkin sesekali saja mereka terluka ketika sedang melakukan
pekerjaannya, tetapi kemungkinan besar mereka tidak mematuhi prosedur-prosedur yang
ada sehingga berisiko terjadinya kebakaran.
Oleh karenanya, pekerja perlu diawasi dan tempatnya harus dicek secara rutin.
Perusahaan harus menghindari penggunaan pemanas yang bercahaya atau yang mudah
dibawa. Pipa-pipa yang panas atau lampu seharusnya tidak menempel langsung dengan
bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas atau kain.
4. Mesin
Mesin harus sering diservis secara teratur, dan tetap diberi minyak pelumas dengan
cara yang telah ditetapkan. Lubang untuk keluar masuk gas harus tetap bersih untuk
mencegah terjadinya proses yang berlebihan. Tumpahan minyak harus dibersihkan
dengan bahan yang mudah diserap, perlengkapan yang panas seperti alas patri besi harus
dimatikan setelah dipakai, dan didiamkan sampai suhunya kembali normal.
5. Merokok
Empat dari lima perusahaan di Inggris sekarang telah melarang merokok tidak hanya
di pabrik tetapi juga di dalam kantor. Paling sedikit, merokok harus dilarang di tempat di
mana terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar, khususnya di tempat penyimpanan
barang di mana kebakaran dapat dengan cepat menyebar.
6. Cairan yang Mudah Terbakar
Cairan pelarut merupakan salah satu bahaya yang besar karena sebagian kebakaran
yang terjadi bermula yang mudah terbakar ini. Mudah terbakarnya cairan pelarut tidak
selalu disadari, dan cairan jenis ini berada dalam drum yang terbuka di sekitar pabrik.
Cairan yang mudah terbakar seharusnya disimpan di kontainer besi yang tertutup dan di
beri peringatan seperti dilarang merokok. LPG (Liquified Petroleum Gass) merupakan
suatu bahan yang berbahaya dan dengan mudah dapat menimbulkan kebakaran, oleh
karena itu harus disimpan dengan aman.
7. Kebakaran yang Disengaja
Pada tanggal 13-14 Mei 1998 yang lalu, di Jakarta khususnya, telah terjadi peristiwa
mengerikan yang membuat bangsa dan negara Indonesia terpuruk ke dalam krisis yang
berkepanjangan. Salah satu peristiwa itu adalah pembakaran gedung-gedung yang
disengaja. Sadgrove mengatakan bahwa di Amerika, 25% kebakaran disebabkan karena
kesengajaan, sementara di Eropa tingkat kebakaran yang disengaja terus meningkat.
Kebanyakan kebakaran yang disengaja itu terjadi karena kejahatan atau karena
pertengkaran seseorang. Pertengkaran anratkaryawan, PHK, atau hubungan industri yang
kurang baik lebih memungkinkan terjadinya kebakaran yang disengaja. Untuk antisipasi
terjadinya kebakaran di perusahaan hendaknya perusahaa memiliki sistem perlindungan
terhadap kebakaran ( termasuk penyemprot air dan alarm ).
8. Tindakan Pencegahan Terhadap Kebakaran
Bagian penting dari tindakan pencegahan terhadap kebakaran adalah untuk
melindungi kehidupan. Jika di dalam gedung, pencegahan terhadap kebakaran harus juga
difokuskan pada kemudahan pengosongan gedung saat terjadinya kebakaran. Perusahaan
harus memastikan bahwa para karyawan mengetahui prosedur pengosongan gedung
dalam keadaan darurat.
Oleh karenanya bagian personalia perlu melakukan pelatihan penanggulangan
kebakaran yang harus diadakan secara teratur sehingga semua yakin bahwa gedung dapat
dikosongkan dengan mudah. Juga para karyawan harus dilatih terhadap kesadaran akan
risiko kebakaran, sehingga perilaku sehari-hari mereka dimungkinkan untuk
memperkecil terjadinya risiko ini.
Tugas selanjutnya adalah untuk meminimalkan ancaman terhadap bangunan, pabrik,
perlengkapan, dan bahan-bahan. Perlengkapan deteksi kebakaran, seperti alam dan
penyemprotan air harus stand-by ( siap ) seperti halnya alat pemadam kebakaran.
Automatic Fire Detection ( AFD ) yang menggunakan penyemprotan air adalah
pilihan yang lebih disukai di dalam gedung di mana banyak orang sedang bekerja atau di
apartemen di mana banyak orang tinggal. Penyemprotan air harus dijaga, sedangkan
detektor asap harus ada di gedung yang tidak mempunyai AFD.
Tanda darurat ( misalnya petunjuk jalan ke pintu darurat ) harus jelas dan konsisten,
tanda yang menyesatkan dapat membawa akibat yang fatal. Pintu darurat harus bebas
dari rintangan, seperti terhalang oleh perabot rumah. Jika terjadi kebakaran, orang harus
dapat melarikan diri. Pintu darurat jangan terbuka dengan cara disangga karena hal ini
akan mempercepat garis edar api walau cara itu dapat meningkatkan sirkulasi udara. Cara
untuk menghindarkan diri harus dibantu dengan perangkat yang tidak mudah terbakar.
9. Minimalisasi Dampak Kebakaran
Perusahaan harus tahu apa yang dibutuhkan agar usahanya dapat terus berjalan,
misalnya data di dalam komputer. Mungkin diperlukan langkah untuk mengkopi seluruh
data komputer dan menyimpannya di tempat lain agar jika terjadi kebakaran yang
merusak data di dalam komputer tersebut, data ini akan selamat dan dapat menggantikan
data di dalam komputer yang terbakar itu. Untuk produk-produk tertentu mungkin perlu
disimpan lebih dari satu gedung dan beberapa perlengkapan mungkin harus dilindungi
oleh alat penyemprot air.
10. Data Risiko Kebakaran
Untuk menganalisis kerawanan perusahaan dari ancaman kebakaran dibutuhkan
data. Variabel yang akan di pakai untuk analisis risiko kebakaran terlebih dahulu
dijabarkan menjadi deskriptor, yang akan dijadikan bahan pertanyaan di dalam instrumen
pengumpul data, misalnya kuesioner.
C. Risiko Komputer
Risiko lain pada aspek sarana dan prasarana adalah risiko pada komputer. Komputerisasi
sudah merupakan kebutuhan yang penting di perusahaan dalam rangka administrasi data,
pengolahan data untuk menghasilkan informasi serta pendistribusiannya. Berikut beberapa
risiko yang terkait sehubungan dengan komputer serta bagaimana cara untuk meminimalkan
risiko tersebut.
1. Seberapa Umum Kerusakan Komputer
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Loughborough yang dikutip Sadgrove
memperlihatkan bahwa salah satu dari lima perusahaan di Inggris pernah mengalami
kerusakan komputer serius. Survei yang dilakukan oleh PC magazine memperlihatkan
bahwa sepertiga lebih dari 13.000 dekstop personal computer (PC) telah gagal beroperasi
secara wajar pada tahap awal penggunaannya. Survey pada tahun 1992 memperlihatkan
penyebab utama kerusakan komputer, yaitu:
Kesalahan tegangan listrik 9%
Kesalahan pemakai 11%
Akibat api dan air 20%
Kecurangan, pencurian 30%
Kerusakan hardware/software 30%
2. Penyebab Problem
Memperkirakan bahwa 70% dari perusahaan yang mengalami kerusakan komputer
yang serius tidak dapat melanjutkan operasional perusahaannya sekitar 1,5 tahun setelah
musibah itu. perlu diketahui bahwa sebenarnya perusahaan yang telah menaruh
kepercayaan pada sistem IT-nya telah terbawa pada situasi yang berisiko tinggi, yaitu
situasi macet. Organisasi besar yang menggunakan pemrosesan secara real-time (seperti
perusahaan asuransi) mempunyai sistem yang dikendalikan secara profesional tetapi
perusahaan yang berukuran sedang mungkin tidak menyadari ketergantungan mereka
sampai bencana itu terjadi. Dengan kemacetan itu, perusahaan tidak mungkin
menyelesaikan transaksi dengan para konsumen, mengeluarkan faktur, dan sebagainya.
Akibatnya kerugian yang terjadi akan menjadi lebih serius. Apalagi kini lebih banyak
data disimpan pada komputer jenis laptop, notebook, atau pada PC yang keamanannya
dianggap lebih buruk jika dibandingkan dengan komputer jenis mainframe.
3. Berapa Nilai Data Anda
Data dapat hilang sebagai akibat dari kesalahan operator, virus, kerusakan hardware
atau software, daya listrik maupun akibat dari vandalisme yang sudah tentu akan
berdampak kerugian perusahaan.
Perusahaan harus menaksir nilai data komputernya dan dampak apa yang akan
terkena pada bisnisnya jika komputer yang ada ternyata tidak dapat digunakan.
Perusahaan harus menyadari bagaimana perusahaan sangat tergantung pada komputer
mereka, sehingga perlu diambil tindakan untuk melindunginya dengan pengendalian
yang baik.
4. Lima Tipe Risiko Komputer
a. Pencurian komputer
Kehilangan perangkat keras komputer sudah tentu mengakibatkan pengolahan
data tidak dapat dilaksanakan, karena data pun turut hilang. Akibatnya perusahaan
tidak tahu lagi siapa yang berutang, atau pesanan apa saja yang telah diterima, atau
produk apa yang diharapkan untuk dibuata, dan berbagai informasi lain yang selama
ini disimpan di dalam perangkat tersebut.
b. Pemakai yang tidak diizinkan mengakses komputer
Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Seorang karyawan mungkin mencoba
untuk mengakses data rahasia baik karena keingintahuan atau karena kejahatannya.
Seorang hacker juga mencoba mengutak-atik komputer perusahaan. akibatnya timbul
kerugian seperti terbongkarnya data rahasia atau data menjadi kacau.
c. Penggunaan disket yang tidak diperiksa
Virus yang ada pada disket atau media lain dapat meninfeksi komputer
perusahaan.
d. Kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak
Survei menunjukkan bahwa komputer sering mengalami kesalahan, terutama
pada saat peng-install-an.
e. Kesalahan pemakai
Karyawan sering menghapus file secara tidak sengaja atau menghilangkan data
karna cara pengarsipan data di komputer yang salah.
5. Menghindari Pencurian
Komputer sering dicuri apalagi yang berukuran kecil (seperti laptop). Hal ini
beralasan karena para pencuri yakin bahwa komputer yang hilang akan segera diganti
oleh perusahaan. oleh karena itu para pencuri kembali lagi untuk mencuri komputer itu.
Beberapa cara pencegahannya adalah seperti berikut ini. komputer harus terkunci di
mejanya. Komputer dan printer harus diberi tanda, dan nomor serinya dicatat. Label yang
tidak dapat dilepas dapat membuat komputer kurang laku kalau mau dijual kembali.
Komputer juga dapat dipasangi alarm supaya pada saat dipindahkan, komputer-komputer
tersebut akan mengeluarkan suara yang keras. Pencurian oleh karyawan dapat
dihindari/diminimalkan melalui prosedur-prosedur yang jelas. Bila perlu mengharuskan
karyawan pulang melalui meja atau pos keamanan agar diketahui oleh petugas.
6. Proteksi Sistem
Ada beberapa cara untuk menghindari akses yang dilakukan oleh orang-orang yang
tidak berwenang ke dalam sistem komputer perusahaan seperti berikut ini.
 Membatasi jumlah komputer dengan menggunakan floopy disk drives.
 Membatasi akses masuk ke bagian jaringan komputer yang berisi data rahasia
(misalnya melalui perlindungan pass-word)
 Menyimpan beberapa komputer yang tidak menyatu dalam suatu sistem network.
 Gunakan pass-word (kata kunci). Kata kunci itu unik bagi setiap orang dan dapat
sering diganti. Kata kunci itu diusahakan agar jangan berupa kata biasa dan harus
dibuat mudah untuk diingat tetapi sulit dimengerti oleh para pengacau. Hal ini penting
misalnya bagi komputer yang dihubungkan dengan internet.
7. Kerusakan Oleh Virus Dan Program Lain
Virus adalah suatu program komputer yang biasanya dimaksudkan untuk merusak
sistem komputer. Virus yang pertama kali muncul disebut @brian. Ditemukan pada
tahun 1987 oleh dua orang programmer yang berasal dari Pakistan. Tujuannya tidak
untuk menyebabkan kerugian bagi komputer yang dihinggapinya.
Ada bebrapa macam kerusakan program, tidak semuanya disebabkan oleh virus. Ada
program biasa yang sengaja dibuat di mana pada saat yang telah ditentukan, program ini
akan merusak komputer hanya dalam satu kali eksekusi.
8. Menghindari Infeksi
Ada bebrapa hal yang perlu diantisipasi agar komputer terhindar dari virus seperti
berikut ini. hindari penggunaan diskt yang tidak bebas dari virus. Perusahaan harus
mampu melindungi program dari perubahan, karena itu karyawan hendaknya tidak
dibenarkan untuk merubah program-program yang ada tanpa prosedur. Perusahaan dapat
mengecek sistem terhadap virus dengan menggunakan anti virus scanning software.
9. Meminimalisasi Dampak Kerusakan Hardware, Kesalahan Pemakai, dan Data
yang Hilang
Perusahaan harus memiliki asuransi di mana sebagian dari biayanya telah
memasukkan biaya-biaya sistem IT-nya. Mereka juga perlu mengembangkan keahlian
para karyawannya dalam manajemen data atau kemampuan untuk membenahi data yang
rusak/hilang serta melatih karyawan untuk menghindari masalah.
Perusahaan harus mempunyai kopi data yang dilakukan secara rutin dan otomatis.
Seluruh file harus dikopi secara otomatis, buat salinannya pada tiap akhir jam kerja pada
media yang terpisah.
10. Meng-Install Sistem Komputer
Meng-install sistem komputer yang baru biasanya mahal harganya, sementara
manajemen sering kali tidak berpengalaman dalam kegiatan ini. itulah sebabnya banyak
sistem menjadi salah. Untuk menghindari masalah saat penyambungan sistem yang baru
direkomendasikan seperti berikut ini.
 Menilai risiko secara formal
 Mengikutsertakan manajemen lini dalam membuat tahapan-tahapan proyek yang akan
dibuat
 Jangan terlalu bergantung kepada konsultan
 Yakinlah bahwa penjual tidak independen
 Biaya-biaya proyek jangan ditaksir terlalu rendah
 Berhati-hatilah dalam memilih sistem
 Pengadaan sistem untuk proyek yang besar hendaknya dilakukan dengan cara tender
kepada perusahaan atau konsultan yang saling bersaing agar pemilihan konsultan
dilakukan secara objektif
 Pilihlah konsultan yang mengerti tentang industri yang ‘digeluti’ perusahaan.
 Lakukan percobaan/tes untuk menjalankan sistem yang baru
 Berikanlah pelatihan formal kepada para manajer mengenai sistem yang dimaksud.
 Miliki perencanaan untuk maintenance
 Yakinlah terhadap perubahan yang dapat merubah hasil proyek
 Sistem harus fleksibel.
D. Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran adalah kejadian buruk yang berpotensi terjadi dan diketahui berapa
peluang kejadian tersebut akan benar-benar terjadi dan sebesar apa dampaknya kalau kejadian
tersebut benar-benar terjadi pada semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus
penyerahan barang.
a. Sebab Kegagalan Pemasaran
Jatuhnya pendapatan, susutnya market share serta kurangnya distribusi barang
merupakan sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran. Kegagalan-kegagalan
pemasaran tidak lepas dari banyak permasalahan yang ada, antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Masalah yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah
 Kenaikan pajak, akan berakibat pada kenaikan pajak kekayaan atau terjadinya
inflasi yang menyebabkan turunnya permintaan.
 Perubahan-perubahan yang sifatnya mengatur, yang akan meningkatkan biaya
perusahaan (seperti pelarangan memproduksi suatu produk, kebijakan limbah dan
program keselamatan dan kesehatan kerja).
2. Masalah yng disebabkan oleh perubahan permintaan
Permintaan akan produk-produk yang mempunyai daur hidup produk yang
pendek (a short lifecycle), seperti misalnya produk-produk teknologi informasi,
memiliki kesulitan tinggi untuk dapat bertahan lama. Pada pasar produk demikian,
perusahaan-perusahaan akan mendapatkan masalah dengan pendapatan yang
bergelombang, yaitu cepat untung akan tetapi cepat pula buntung.
3. Masalah yang disebabkan oleh perang harga
 Dampak dari kapasitas produksi dalam industri.
 Terjadinya sedikit inovasi di pasar.
 Satu perusahaan melakukan kampanye pemasaran agresif, misalnya dengan
menyatakan produk mereka adalah produk termurah atau paling berkualitas.
 Pasar berbentuk oligopoli.
4. Pemalsuan
Pemalsuan merupakan risiko perusahaan. Merek merupakan salah satu objek
pemalsuan jika merek tersebut merupakan merek terkenal. Selain akan mengurangi
pendapatan, pemalsuan merek juga akan mengurangi reputasi perusahaan karena
biasanya kualitas barang yang menggunakan merek palsu tidak sebaik yang asli.
5. Perfromance Produk yang Rendah
Selain melakukan promosi untuk mengatasi masalah bagaimana meningkatkan
pendapatan, masalah juga muncul dari dalam perusahaan itu sendiri. Salah satunya
adalah kinerja dari suatu produk itu sendiri yang memang rendah. Konsumen hanya
akan membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhannya, sehingga hanya produk
yang kinerjanya terbaik saja yang akan memimpin pasar.
6. Promosi yang Kurang Baik
Promosi hendaknya dilakukan secara terencana dan berkelanjutan agar efektif
sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Konsumen yang potensial bersedia
melakukan pembelian perlu mendapatkan informasi yang tepat dan selengkap-
lengkapnya, sedangkan konsumen yang telah melakukan pembelian terus dibina agar
melakukan pembelian ulang atau bahkan mereka dapat menjadi pemasar secara tidak
langsung.
7. Masalah Merek
Kegagalan dalam memperkenalkan nama merek biasanya disebabkan oleh
promosi yang lemah atau kinerja produk yang juga lemah. Tetapi hanya
mengandalkan kekuatan sebuah merek tidaklah cukup untuk menjadikan perusahaan
kebal dari masalah pemasaran lainnya.
8. Masalah Pengembangan Produk
Hendaknya produk baru telah diluncurkan pada saat produk lain telah memasuki
tahapan decline. Sebelum produk baru diluncurkan, harus dilakukan riset dan
pengembangan produk terlebih dahulu sehingga saat produk baru diluncurkan akan
dengan mudah diterima konsumen.
9. Masalah Segelintir Pelanggan Utama
Beberapa perusahaan tergantung secara berlebihan kepada beberapa konsumen
besar. Hal ini akan membuat produk perusahaan terancam tidak diserap oleh pasar
sesuai harapan, jika salah satu dari pelanggan memutuskan untuk tidak menerima
produk secara sepihak. Apalagi jika produk tidak sesuai dengan pesanan mereka.
10. Kesalahan Distribusi
Ada sebagian perusahaan yang tidak memperhatikan outlet. Selain itu ada juga
perusahaan hanya berpikiran menjual produk secara lokal padahal produknya cocok
untuk dijual secara nasional, atau perusahaan hanya berfikir menjual produk di
dalam negeri saja padahal produk tersebut cocok untuk dijual di luar negeri.
b. Minimalisasi Risiko Pemasaran
1. Berada pasar yang tepat
Agar perusahaan jelas mengenai pasar yang akan dituju, hendaknya pasar
memiliki kriteria sebagai berikut:
 Pasar hendaknya cukup besar
 Pasar hendaknya terus tumbuh
 Pasar berpotensi besar untuk mendapat keuntungan usaha
 Pasar tidak bersifat rawan dari kebijakan pemerintah
 Pasar tidak kontroversial atau mengkhawatirkan.
Selanjutnya, di dalam pasar perusahaan hendaknya:
 Cukup mampu bersaing secara aktif
 Mampu untuk mencapai pertumbuhan
2. Performance yang unggul
Faktor-faktor penentu performance dari superstore dapat terdiri dari:
 Lokasi
 Jam buka
 Parkir
 Tipe persediaan barang
 Tata letak toko dan suasana
 Citra merek
 Ukuran toko
 Informasi dan promosi
 Servis yang ditawarkan
 Sikap dan pengetahuan
karyawan
 Kecepatan pembayaran
 Harga
3. Inovasi
Perusahaan maju Perusahaan tertinggal
Inovatif
Membuat produk baru
Konsentrasi pada strategi
Pengaturan untuk masa datang
Ikut-ikutan
Membuat produk imitasi
Konsentrasi pada taktik
Mengatur status-quo
4. Diversifikasi produk
 Beroperasi di lebih dari satu pasar
 Membuat produk-produk yang sedikit berbeda dari produk yang sudah ada
yang akan dijual pada waktu dan tempat yang paling tepat
5. Informasi
Penelitian perlu dilakukan agar perusahaan memiliki informasi mengenai
pengeluaran utama perusahaan di pasar, hambatan-hambatan mengapa
konsumen potensial enggan membeli produk, skenario bagaimana mendorong
konsumen untuk membeli produk.
6. Fokus pada pelanggan
Perusahaan dituntu untuk dapat bertindak fleksibel dan melayani apa yang
dibutuhkan konsumen. Perusahaan juga harus menerima dengan baik kritik dan
saran dari konsumen. Staf pemasaran hendaknya mengunjungi konsumen secara
teratur untuk menjaga hubungan baik sehingga tetap terjaga proses pembelian
ulang atas produk, dan dapat juga dimanfaatkan untuk mencari data dalam
rangka riset pemasaran.
7. Komunikasi yang baik
Kegiatan promosi yang baik hendaknya bersifat informatif, menjelaskan
kepada calon konsumen mengenai suatu produk sehingga mereka yang mulanya
tidak tahu mengenai produk tersebut akhirnya sampai melakukan pembelian.
Karena konsumen selalu keluar-masuk pasar, hendaknya kegiatan promosi
dilakukan secara teratur, disesuaikan dengan produk yang dipasarkan serta
penentuan media komunikasinya. Kegiatan promosi hendaknya tidak berkesan
menggurui apalagi sampai menipu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu
berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini
disebabkan karena terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Penurunan kualitas dan
kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan
ditimbulkan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kerusakan
lingkungan akan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan Hidup, yang akan
merugikan manusia.
Kebakaran adalah salah satu risiko komersil yang sudah dianggap sebagai risiko
yang banyak diketahui umum. Banyak perusahaan yakin bahwa gedung beserta isinya
sangat kecil kemungkinannya untuk terbakar. Pada sektor industri, ternyata kebakaran
tidak hanya terjadi pada pabrik-pabrik bahan kimia, tetapi dapat juga terjadi pada pabrik
biasa, misalnya pabrik tekstil.
Risiko lain pada aspek sarana dan prasarana adalah risiko pada komputer.
Komputerisasi sudah merupakan kebutuhan yang penting di perusahaan dalam rangka
administrasi data, pengolahan data untuk menghasilkan informasi serta
pendistribusiannya.
Risiko pemasaran adalah kejadian buruk yang berpotensi terjadi dan diketahui
berapa peluang kejadian tersebut akan benar-benar terjadi dan sebesar apa dampaknya
kalau kejadian tersebut benar-benar terjadi pada semua kegiatan usaha yang bertalian
dengan arus penyerahan barang.
B. Saran
Dalam menjalankan bisnisnya sebuah perusahaan ataupun perorangan hendaklah
memperhatikan dan memperkiraan risiko-risiko yang akan menimpa usahanya. Selain
dampak yang akan diperoleh oleh perusahaan, perusahaan juga harus memikirkan
dampak yang akan diterima di lingkungan sekitar perusahaan, apalagi jika perusahaan
tersebut bergerak dalam bidang industri.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Husein, Manajemen Risiko Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
www.menlh.go.id/amdal/
www.soniasworldd.wordpress.com/2015/01/07/analisis-mengenai-dampak-lingkungan-
amdal/
www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-manfaat-amdal.html
www.dokumen.tips/documents/resiko-polusi-lingkungan.html
www.debiprahara30.blogspot.co.id/2015/02/pencemaran-perusakan-dan-resiko.html

More Related Content

What's hot

Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Futurum2
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Fisa Tiana
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
Ekinanda Anggita
 
205601303 pt-antam-tbk
205601303 pt-antam-tbk205601303 pt-antam-tbk
205601303 pt-antam-tbk
clarahong18
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
Putrii Wiidya
 
Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Manajemen Risiko 07 Risiko K3Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Judianto Nugroho
 
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaArbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaocktav andrian
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
M Nasution
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
Puja Lestari
 
Diskriminasi Harga
Diskriminasi HargaDiskriminasi Harga
Diskriminasi Harga
ginakarlina
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Yunus Thariq
 
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganManajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Judianto Nugroho
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
yunisarosa
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Yesica Adicondro
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
Mang Engkus
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiUni Azza Aunillah
 
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resikoTm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
giatamaistian1
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
 
205601303 pt-antam-tbk
205601303 pt-antam-tbk205601303 pt-antam-tbk
205601303 pt-antam-tbk
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Manajemen Risiko 07 Risiko K3Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Manajemen Risiko 07 Risiko K3
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bungaArbitrasi internasional dan paritas suku bunga
Arbitrasi internasional dan paritas suku bunga
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Latihan soal pasar modal
Latihan soal pasar modalLatihan soal pasar modal
Latihan soal pasar modal
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Diskriminasi Harga
Diskriminasi HargaDiskriminasi Harga
Diskriminasi Harga
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganManajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
 
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksiEtika bisnis dalam lingkungan produksi
Etika bisnis dalam lingkungan produksi
 
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resikoTm 7 kelompok 10 pt adhi karya  manajemen sdm manajemen resiko
Tm 7 kelompok 10 pt adhi karya manajemen sdm manajemen resiko
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 

Viewers also liked

Keselamatan Komputer
Keselamatan KomputerKeselamatan Komputer
Keselamatan Komputer
amaniasraf
 
Analisis Mengenai Risiko Lingkungan
Analisis Mengenai Risiko LingkunganAnalisis Mengenai Risiko Lingkungan
Analisis Mengenai Risiko LingkunganBaitenso Liecha
 
Pengelolaan installasi komputer 10 & 11 - pengelolaan lingkungan (ruang k...
Pengelolaan installasi komputer    10  & 11 - pengelolaan lingkungan (ruang k...Pengelolaan installasi komputer    10  & 11 - pengelolaan lingkungan (ruang k...
Pengelolaan installasi komputer 10 & 11 - pengelolaan lingkungan (ruang k...
Bambang
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Slaid bab 1.3 Keselamatan Komputer
Slaid bab 1.3 Keselamatan KomputerSlaid bab 1.3 Keselamatan Komputer
Slaid bab 1.3 Keselamatan Komputerrazak12345
 
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Resiko Lingkungan
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Resiko LingkunganStudi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Resiko Lingkungan
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Resiko Lingkungan
Irwan Haribudiman
 
Isi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundryIsi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundryPusri Indariyah
 
Tugas Kelompok MSDM(Bapak Taufan)
Tugas Kelompok MSDM(Bapak Taufan) Tugas Kelompok MSDM(Bapak Taufan)
Tugas Kelompok MSDM(Bapak Taufan)
Ratnawati SandiNi
 
Isu isu keselamatan komputer present latest
Isu isu keselamatan komputer present latestIsu isu keselamatan komputer present latest
Isu isu keselamatan komputer present latest
Azman Hanafi
 
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuMakalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuranger11
 
geografi semester 2 pemanfaatan lingkungan hidup & dan kualitas dan baku mutu...
geografi semester 2 pemanfaatan lingkungan hidup & dan kualitas dan baku mutu...geografi semester 2 pemanfaatan lingkungan hidup & dan kualitas dan baku mutu...
geografi semester 2 pemanfaatan lingkungan hidup & dan kualitas dan baku mutu...Tita Rosita
 
Ppt faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Ppt faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)Ppt faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Ppt faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Satria Anugerah Suhendra
 
makalah Konsep pasar ekonomi
makalah Konsep pasar ekonomimakalah Konsep pasar ekonomi
makalah Konsep pasar ekonomi
Effan Wahyudi
 
Tecnicas proyectivas : Manchas de tinta
Tecnicas proyectivas : Manchas de tintaTecnicas proyectivas : Manchas de tinta
Tecnicas proyectivas : Manchas de tintametztzin
 
Kelebihan dan kelemahan pangkalan data
Kelebihan dan kelemahan pangkalan dataKelebihan dan kelemahan pangkalan data
Kelebihan dan kelemahan pangkalan data
fang87
 
Lingkungan pemasaran ( makalah )
Lingkungan pemasaran ( makalah )Lingkungan pemasaran ( makalah )
Lingkungan pemasaran ( makalah )
Nugie Oktavian
 
Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaran
salman dalian
 
Makalah manajemen produksi dan pemasaran
Makalah manajemen produksi dan pemasaranMakalah manajemen produksi dan pemasaran
Makalah manajemen produksi dan pemasaran
Fikahati Rachmawati
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
infosanitasi
 

Viewers also liked (20)

Keselamatan Komputer
Keselamatan KomputerKeselamatan Komputer
Keselamatan Komputer
 
Analisis Mengenai Risiko Lingkungan
Analisis Mengenai Risiko LingkunganAnalisis Mengenai Risiko Lingkungan
Analisis Mengenai Risiko Lingkungan
 
Pengelolaan installasi komputer 10 & 11 - pengelolaan lingkungan (ruang k...
Pengelolaan installasi komputer    10  & 11 - pengelolaan lingkungan (ruang k...Pengelolaan installasi komputer    10  & 11 - pengelolaan lingkungan (ruang k...
Pengelolaan installasi komputer 10 & 11 - pengelolaan lingkungan (ruang k...
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Slaid bab 1.3 Keselamatan Komputer
Slaid bab 1.3 Keselamatan KomputerSlaid bab 1.3 Keselamatan Komputer
Slaid bab 1.3 Keselamatan Komputer
 
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Resiko Lingkungan
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Resiko LingkunganStudi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Resiko Lingkungan
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Aspek Resiko Lingkungan
 
Isi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundryIsi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundry
 
Tugas Kelompok MSDM(Bapak Taufan)
Tugas Kelompok MSDM(Bapak Taufan) Tugas Kelompok MSDM(Bapak Taufan)
Tugas Kelompok MSDM(Bapak Taufan)
 
Isu isu keselamatan komputer present latest
Isu isu keselamatan komputer present latestIsu isu keselamatan komputer present latest
Isu isu keselamatan komputer present latest
 
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuMakalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
 
geografi semester 2 pemanfaatan lingkungan hidup & dan kualitas dan baku mutu...
geografi semester 2 pemanfaatan lingkungan hidup & dan kualitas dan baku mutu...geografi semester 2 pemanfaatan lingkungan hidup & dan kualitas dan baku mutu...
geografi semester 2 pemanfaatan lingkungan hidup & dan kualitas dan baku mutu...
 
Ppt faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Ppt faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)Ppt faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Ppt faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
 
makalah Konsep pasar ekonomi
makalah Konsep pasar ekonomimakalah Konsep pasar ekonomi
makalah Konsep pasar ekonomi
 
Tecnicas proyectivas : Manchas de tinta
Tecnicas proyectivas : Manchas de tintaTecnicas proyectivas : Manchas de tinta
Tecnicas proyectivas : Manchas de tinta
 
Kelebihan dan kelemahan pangkalan data
Kelebihan dan kelemahan pangkalan dataKelebihan dan kelemahan pangkalan data
Kelebihan dan kelemahan pangkalan data
 
Lingkungan pemasaran ( makalah )
Lingkungan pemasaran ( makalah )Lingkungan pemasaran ( makalah )
Lingkungan pemasaran ( makalah )
 
Lingkungan Perusahaan
Lingkungan PerusahaanLingkungan Perusahaan
Lingkungan Perusahaan
 
Makalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaranMakalah manajemen pemasaran
Makalah manajemen pemasaran
 
Makalah manajemen produksi dan pemasaran
Makalah manajemen produksi dan pemasaranMakalah manajemen produksi dan pemasaran
Makalah manajemen produksi dan pemasaran
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 

Similar to Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
Rohman Efendi
 
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatanPencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
Lianatul Munjiah
 
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaKerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Alveraadk
 
Makalah limbah
Makalah limbahMakalah limbah
Makalah limbah
embek19
 
Makalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran LingkunganMakalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran LingkunganFirdika Arini
 
Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah
Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampahIpa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah
Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah
Kristianus Smakk
 
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5   Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Sebagai Pelajar
 
Cover pranata bangunan dikonversi
Cover pranata bangunan dikonversiCover pranata bangunan dikonversi
Cover pranata bangunan dikonversi
JessicaFidela
 
Ipa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdfIpa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdf
SMPK Stella Maris
 
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Pangestu S
 
Pengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skillPengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skill
condro23
 
Makalah ilmu ekomomi syariah
Makalah ilmu ekomomi syariahMakalah ilmu ekomomi syariah
Makalah ilmu ekomomi syariah
jamal din
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
99zulkarnain
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganFebry Ramdani
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganDiki Alnastain
 
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITPENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
DoniHermawan11
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkunganaudi15Ar
 

Similar to Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran (20)

Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Tugas geografi lingkungan
Tugas geografi lingkunganTugas geografi lingkungan
Tugas geografi lingkungan
 
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatanPencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
 
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan ManusiaKerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
Kerusakan Alam yang Dilakukan Manusia
 
Makalah limbah
Makalah limbahMakalah limbah
Makalah limbah
 
Makalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran LingkunganMakalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran Lingkungan
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah
Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampahIpa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah
Ipa smk kelas_xia_1_limbah_dan_sampah
 
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5   Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5
 
BAB IV
BAB IVBAB IV
BAB IV
 
Cover pranata bangunan dikonversi
Cover pranata bangunan dikonversiCover pranata bangunan dikonversi
Cover pranata bangunan dikonversi
 
Ipa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdfIpa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdf
 
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
Geografi Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air by pangestu c...
 
Pengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skillPengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skill
 
Makalah ilmu ekomomi syariah
Makalah ilmu ekomomi syariahMakalah ilmu ekomomi syariah
Makalah ilmu ekomomi syariah
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITPENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
 

More from Desy Rahmawati

Analisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbkAnalisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbk
Desy Rahmawati
 
Analisis swot usaha rumahan laundry
Analisis swot usaha rumahan laundryAnalisis swot usaha rumahan laundry
Analisis swot usaha rumahan laundry
Desy Rahmawati
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
Desy Rahmawati
 
Proposal kegiatan kkn tematik posdaya
Proposal kegiatan kkn tematik posdayaProposal kegiatan kkn tematik posdaya
Proposal kegiatan kkn tematik posdaya
Desy Rahmawati
 
Makalah Majelis dan Lembaga Muhammadiyah
Makalah Majelis dan Lembaga MuhammadiyahMakalah Majelis dan Lembaga Muhammadiyah
Makalah Majelis dan Lembaga Muhammadiyah
Desy Rahmawati
 
Dinar dirham
Dinar dirhamDinar dirham
Dinar dirham
Desy Rahmawati
 
Zakat profesi
Zakat profesiZakat profesi
Zakat profesi
Desy Rahmawati
 
Motivation
Motivation Motivation
Motivation
Desy Rahmawati
 

More from Desy Rahmawati (8)

Analisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbkAnalisis visi misi pt telkom tbk
Analisis visi misi pt telkom tbk
 
Analisis swot usaha rumahan laundry
Analisis swot usaha rumahan laundryAnalisis swot usaha rumahan laundry
Analisis swot usaha rumahan laundry
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
 
Proposal kegiatan kkn tematik posdaya
Proposal kegiatan kkn tematik posdayaProposal kegiatan kkn tematik posdaya
Proposal kegiatan kkn tematik posdaya
 
Makalah Majelis dan Lembaga Muhammadiyah
Makalah Majelis dan Lembaga MuhammadiyahMakalah Majelis dan Lembaga Muhammadiyah
Makalah Majelis dan Lembaga Muhammadiyah
 
Dinar dirham
Dinar dirhamDinar dirham
Dinar dirham
 
Zakat profesi
Zakat profesiZakat profesi
Zakat profesi
 
Motivation
Motivation Motivation
Motivation
 

Recently uploaded

EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
MrBready
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
AcengRohmana1
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
RoyhanHidayatulloh
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
muhammadarsyad77
 

Recently uploaded (11)

EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
Kelompok 5_PPT Etika Akuntan dalam Kasus Anti Korupsi pada Perusahaan Manufak...
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
 

Makalah risiko polusi lingkungan, kebakaran, komputer, dan pemasaran

  • 1. RISIKO POLUSI LINGKUNGAN, KEBAKARAN, KOMPUTER DAN PEMASARAN DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 2 1. DESY RAHMAWATI 2. DWI PURWANTI 3. FIRMALISA 4. MERI DIANTI DOSEN PEMBIMBING : HENDRI NUR ALAM,SE.,M.Si JURUSAN EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barakatuh! Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan nikmat dari-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Risiko Polusi Lingkungan, Kebakaran, Komputer, dan Pemasaran” ini dengan tepat waktu. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa dalam mata kuliah Manajemen Risiko. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan dan sumber-sumber yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami butuhkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini dan supaya kami bisa lebih baik lagi ke depannya. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pribadi maupun yang membacanya. Dan semoga Allah selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin Yaa Robbal’alamiin! Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barakatuh! Palembang, 12 Oktober 2015 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1 C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................2 A. Risiko Polusi Lingkungan..................................................................................................2 B. Risiko Kebakaran.............................................................................................................12 C. Risiko Komputer..............................................................................................................16 D. Risiko Pemasaran.............................................................................................................20 BAB III PENUTUP.........................................................................................................................25 A. Kesimpulan.....................................................................................................................25 B. Saran...............................................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia bisnis tidak dapat dihindari akan adanya berbagai macam risiko yang sewaktu-waktu bisa menimpa suatu perusahaan maupun lingkungan yang berada di sekitar perusahaan. risiko-risiko yang dapat terjadi misalnya risiko polusi lingkungan, risiko kebakaran, risiko komputer, dan risiko pemasaran. Untuk mencegah risiko-risiko terjadi, perusahaan perlu mengadakan studi tentang risiko-risiko tersebut. B. Rumusan Masalah 1. Risiko Polusi Lingkungan 2. Risiko Kebakaran 3. Risiko Komputer 4. Risiko Pemasaran C. Tujuan Penulisan 1. Agar mahasiswa/i mampu memahami materi tentang risiko-risiko dalam dunia bisnis. 2. Untuk memenuhi tugas kuliah dalam mata kuliah Manajemen Resiko.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Risiko Polusi Lingkungan Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini disebabkan karena terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan yang disebabkan proses alam dan karena aktivitas manusia. Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kerusakan lingkungan akan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, yang akan merugikan manusia. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). 1. Tujuh Kategori Risiko Lingkungan Untuk menurunkan tingkat polusinya, perusahaan akan dibebani berbagai kewajiban. Polusi saat ini sudah membawa berbagai risiko, antara lain risiko keuangan dan sosial. Ada tujuh jenis risiko lingkungan yang akan kami bahas dalam makalah kami, yaitu sebagai berikut. a. Naiknya biaya-biaya akibat polusi Di banyak negara sangat diperlukan izin bagi perusahaan yang mengeluarkan polusi dalam proses produksi mereka. Di beberapa negara komunis Eropa Timur yang terdahulu, polusi masih dibebaskan, tetapi situasi ini tidak terus berlanjut. Bagi perusahaan yang banyak mengeluarkan polusi, izin-izin yang harus mereka miliki
  • 6. sangat meerugikan mereka, dan dengan berjalannya waktu, biaya-biaya akan terus naik karena masyarakat tidak ingin membiarkan polusi terus diproduksi semaunya. b. Biaya-biaya karena melanggar hukum Perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang diizinkan akan mendapatkan ganjaran hukuman. Hukuman-hukuman itu bervariasi, ada yang cukup dengan membayar denda, ada pula yang di penjara dalam jangka waktu tertentu. c. Peraturan yang bertambah ketat Perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan polusi melebihi batas yang diizinkan atau perusahaan yang membuat produk-produk berbahaya akan membuat pemerintah cepat mengubah peraturan mengenai lingkungan ke arah yang lebih ketat. d. Perusahaan pencemar lingkungan akan sulit mendapatkan bantuan keuangan maupun asuransi Bank-bank lebih tertarik untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan yang bertanggung jawab terhadap masalah polusi. Begitu juga dengan perusahaan asuransi. e. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran akan lebih sulit diminati pencari kerja dan mempertahankan karyawan-karyawan yang bagus Para karyawan lebih suka bekerja pada perusahaan yang tidak menimbulkan pencemaran, apalagi bagi para pencari kerja yang idealis. f. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran dapat diserang sebagai perusahaan yang antisosial dan tidak peduli lingkungan Beberapa perusahaan telah mendapat citra yang buruk sebagai hasil dari laporan media massa yang terus-menerus mengenai masalah-masalah lingkungan yang ditimbulkannya. Kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu dan para jurnalis sering bergabung untuk menyerang perusahaan itu, yang dapat berakibat para konsumen beralih kepada pesaing.
  • 7. g. Perusahaan yang menyebabkan pencemaran akan berada di belakang para saingannya yang mengambil proses dan produk-produk hijau yang ramah lingkungan. Tanpa penekannan yang disebutkan di atas, perusahaan yang menimbulkan pencemaran dapat bangkrut jika gagal mengembangkan pendekatan yang logis yang lebih berlingkungan. 2. Macam-Macam Polusi Lingkungan Sisa atau bahan buangan hasil berbagai kegiatan manusia tersebut ada yang dibuang ke udara, ke permukaan tanah dan ke wilayah-wilayah perairan. Karena itu, pencemaran dapat dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air. a. Pencemaran Air Manusia membutuhkan air untuk berbagai keperluan seperti minum, mencuci, memasak, bercocok tanam, dan lain-lain. Semakin bertambah jumlah manusia semakin besar pula kebutuhan akan air. Pada sisi lain, keberadaan air dilihat dari jumlah dan kualitasnya semakin lama semakin menurun. Bahkan, banyak daerah perkotaan dan pedesaan yang terancam mengalami krisis air bersih. Semua limbah tersebut masuk ke sungai atau danau dan air tanah. Akibatnya, air mengalami perubahan dari keadaan normalnya atau mengalami pencemaran. Dengan demikian, pencemaran air adalah pencemaran tubuh-tubuh air seperti danau, sungai, laut, dan air tanah disebabkan oleh kegiatan manusia yang dapat membahayakan organisme dan tumbuhan yang hidup pada tubuh-tubuh air tersebut. Bahan-bahan tambahan yang masuk ke dalam tubuh-tubuh air mengurangi kemampuan air untuk menyediakan oksigen bagi kebutuhan organisme yang hidup di air, sehingga sedikit atau bahkan tidak ada organisme yang mampu hidup di air yang tercemar. Bagaimanakah ciri-ciri air yang sudah tercemar atau menyimpang dari keadaan normal air? Air yang sudah tercemar memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu : 1) Adanya perubahan suhu air Air biasanya digunakan sebagai pendingin untuk mesin-mesin di pabrik. Air pendingin ini akan menjadi hangat karena menyerap panas dari mesin-mesin tersebut dan jika dibuang ke sungai, maka air sungai menjadi lebih hangat. Kondisi ini akan mengurangi kandungan oksigen dalam air yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan
  • 8. dan hewan di air. Jika demikian yang terjadi, maka kehidupan tumbuhan dan hewan air akan terganggu, bahkan mati. 2) Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air Air yang bersih dengan mudah dapat dilihat dari keadaan fisiknya, yaitu tidak berwarna, berbau dan berasa. Limbah dari industri dan sumber lainnya seringkali berupa bahan orgaik dan anorganik yang dapat larut dalam air. Karena itu, warna air berubah dengan adanya bahan-bahan pencemar tersebut. 3) Adanya endapan dan bahan terlarut Limbah industri dapat pula berupa limbah padat yang tidak larut dalam air. Limbah tersebut kemudian mengendap di dasar air atau melayang-layang di dalam air bersama-sama dengan bahan terlarut lainnya. Endapan dan bahan terlarut tersebut dapat menghalangi masuknya sinar matahari yang sangat diperlukan oleh mikroorganisme dalam air untuk melakukan fotosintesis. 4) Adanya mikroorganisme Mikroorganisme berperan alam menguraikan bahan-bahan pencemar yang dibuang ke dalam air. Jika bahan buangan bertambah banyak, maka mikroorganisme juga berkembangbiak untuk menambah jumlahnya. Diantara organisme-organisme tersebut dimungkinkan adanya mikroba patogen, yaitu mikroba pembawa penyakit . b. Pencemaran Udara Udara terdiri atas sejumlah unsur dengan susunan atau komposisi tertentu. Unsur- unsur tersebut diantaranya adalah Nitrogen (78,09 %), Oksigen (21,94 %), Argon (0,93 %), karbon dioksida (0,032 %), dan lain-lain. Jika ke dalam udara tersebut masuk atau dimasukkan zat asing yang berbeda dengan penyusun udara dalam keadaan normal tadi, maka dikatakan bahwa udara tersebut telah tercemar. Berdasarkan uraian tadi, maka yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Zat-zat asing tersebut mengubah komposisi udara dari keadaan normalnya dan jika berlangsung lama akan mengganggu kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
  • 9. Bahan-bahan atau zat-zat asing apa saja yang mencemari udara? Banyak sekali bahan-bahan atau zat-zat yang mencemari udara, namun yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), Belerang Oksida (SOx), Hidro Karbon (HC), Partikel (Partikulate) dan lain-lain. 1) Karbon Monoksida (CO) Karbon Monoksida adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Gas tersebut terbentuk secara alamiah maupun karena aktivitas manusia. Secara alamiah gas ini terbentuk melalui letusan gunung api, proses biologi dan sebagainya, namun jumlahnya sangat kecil. Sumber penghasil gas CO terutama adalah akibat aktivitas manusia yaitu pembakaran bahan bakar fosil (minyak, oli, solar, batubara). Aktivitas manusia yang banyak menghasilkan CO diantaranya aktivitas transportasi dan industri. Karena itu, konsentrasi gas CO banyak terdapat di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan karena aktivitas transportasi dan industri banyak terjadi di perkotaan. Apa yang terjadi jika kalian menghirup udara yang telah tercemar oleh CO? Gas CO yang terhirup dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan gejala pusing, sakit kepala, pandangan kabur, kehilangan daya pikir sesaat, kesulitan bernafas, bahkan bisa menimbulkan kematian. 2) Nitrogen Oksida (NOx) Gas NOx berwarna merah kecoklatan dengan bau yang menyengat hidung. Sumber penghasil gas NOx adalah gas buangan hasil pembakaran dari generator pembangkit listrik, pembakaran bahan bakar kendaraan (mobil, pesawat terbang, kereta api, kapal laut, sepeda motor dan lain-lain), pembakaran batu bara, minyak, gas alam, kebakaran hutan, dan lain-lain. Apa pengaruh gas NOx terhadap kesehatan? Jika kalian menghirup gas Nox dalam waktu dan jumlah tertentu, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa penyakit emphysema, penyakit pernapasan, penyakit pembuluh darah jantung, bronchitis, bisul-bisul berair pada paru- paru, kanker paru-paru, nephretis (radang ginjal) dan lain-lain. Selain itu, Nox juga dapat menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman.
  • 10. 3) Belerang Oksida (SOx) Sumber penghasil SOx terutama berasal dari pembakaran batu bara, minyak bumi, pengilangan minyak tanah, industri kimia tertentu, industri logam dan lain- lain. Jika SOx bereaksi dengan udara yang mengandung uap air, maka akan terbentuk asam sulfat (H2SO4). Jika asam sulfat di udara terbawa oleh air hujan, maka terjadilah hujan asam yang dapat menimbulkan proses pengkaratan (korosi) dan kerusakan pada tanaman seperti yang sering terjadi di negara-negara industri. Belerang oksida juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia berupa iritasi mata dan saluran pernafasan, pandangan kabur, gejala penyakit jantung dan kematian. 4) Hidrokarbon (HC) Hidrokarbon adalah pencemaran yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan. Jenis pencemar udara ini berasal dari kegiatan transportasi (mobil bensin, mobil diesel, pesawat terbang, kereta api, kapal laut, sepeda motor), pembakaran batubara, pembakaran minyak, pembakaran kayu, dan lain-lain. Dampak dari udara yang tercemar oleh HC adalah korosi (pengkaratan), pengarangan pada mesin, sehingga tersumbat. Gangguan pada manusia diantaranya adalah iritasi pada mata, hidung dan tenggorakan, pusing, dan mual. 5) Partikel Partikel adalah butiran-butiran halus yang melayang-layang di udara, baik berupa zat padat, zat cair maupun gabungan dari keduanya. Partikel- partikel tersebut dapat berasal dari peristiwa alami maupun hasil dari kegiatan manusia. Partikel yang terbentuk secara alami diantaranya:  Abu dari hasil letusan gunungapi  Debu yang terbawa oleh angin yang kencang  Uap air dari daerah sumber panas bumi di pegunungan Selain karena faktor alam, partikel-partikel juga berasal dari kegiatan manusia, diantaranya adalah pembakaran batubara, penambangan, proses industri, kebakaran hutan, dan gas buangan dari alat transportasi (mobil, kapal dan lain-lain). Di negara- negara industri, partikel dari pembakaran batu bara lebih dominan dibanding sumber lainnya.
  • 11. Di negara-negara tersebut, batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk industri. Sebagaimana bahan pencemar lainnya, pencemaran udara oleh partikel juga mempengaruhi kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang timbul akibat partikel diantaranya adalah penyakit paru-paru, iritasi mata dan iritasi saluran pernapasan. Selain berdampak pada kesehatan, beberapa jenis pencemaran oleh partikel juga dapat menimbulkan gangguan pada hewan dan tumbuhan. c. Pencemaran Daratan Pencemaran daratan terjadi jika ada bahan-bahan asing, baik organik maupun anorganik, yang menyebabkan daratan rusak. Akibatnya, daratan tidak dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut tidak mengalami kerusakan kerusakan, maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan, permukiman dan lain-lain. Bahan-bahan apa sajakah yang mencemari daratan? Pada awal perkembangannya, sebelum adanya perkembangan kemajuan teknologi dan industri, manusia hanya membuang sampah atau limbah yang bersifat organik. Sampah atau limbah tersebut dapat dengan mudah diurai oleh mikroorganisme, sehingga menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam. Lama kelamaan, dengan beragamnya kebutuhan manusia dan berkembangnya berbagai jenis industri, maka sampah yang dihasilkan juga semakin bervariasi. Sampah yang dibuang ke daratan tidak hanya berupa sampah organik tetapi juga anorganik. Sampah anorganik sulit untuk diurai atau dipecah oleh mikroorganisme, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk hancur dan menyatu kembali dengan alam. Sebagai gambaran, menurut Miller (1975) sampah plastik akan hancur dalam waktu 240 tahun jika ditimbun dalam tanah. Sampah kaleng yang terbuat dari timah atau besi memerlukan waktu 100 tahun untuk berkarat dan hancur menjadi tanah. Kaleng yang terbuat dari alumunium memerlukan waktu 500 tahun untuk menjadi tanah. Sampah gelas atau kaca akan hancur dalam waktu 1 juta tahun. Karena itulah dalam pembuangannya, sampah sebaiknya dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau bahan pembuatan kompos, sementara sampah anorganik dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain dengan cara dipakai ulang dan didaur ulang. Dengan cara demikian, disamping menghemat pemakaian sumberdaya alam juga sampah anorganik tidak terus menumpuk di lokasi tempat pembuangan sampah.
  • 12. 3. Audit Lingkungan Pengertian audit lingkungan berdasarkan Kep. Men. LH No.42 Tahun 1994 adalah: Suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi, periodik, dan obyektif, tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen, dan peralatan yang digunakan, dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian penataan kebijaksaaan usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan Berdasarkan UU No. 23 tahun 1997: Suatu proses evaluasi yang dilakukan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha atau kegiatan yang bersangkutan. a. Fungsi Audit Lingkungan 1. Upaya peningkatan penaatan suatu usaha terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan. 2. Dokumen suatu usaha tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur pengelolaan, dan pemantauan lingkungan termasuk tanggap darurat. 3. Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan. 4. Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum dalam dokumen Amdal. 5. Upaya perbaikan penggunaan sumberdaya. 6. Upaya untuk meningkatan tindakan yang telah dilaksanakan/yang perlu dilaksanakan oleh suatu usaha untuk memenuhi kepentinga lingkungan. b. Manfaat Audit Lingkungan 1. Mengidentifikasi resiko lingkungan dan pengelolaannya 2. Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan 3. Menghindari kerugian finansial 4. Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha 5. Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan 6. Meningkatkan kepedulian pimpinan dan staf terhadap kebijakan dan tanggung jawab lingkungan 7. Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya
  • 13. 4. Hak Hidup Binatang Protes penyayang binatang akan terus dilakukan selama binatang – binatang masih menjadi objek kekejaman manusia, seperti penggunaan binatang sebagai objek penelitian di laboratium, maupun sebagai bahan baku untuk produk – produk tertentu. Dengan adanya protes ini sudah tentu resiko berkurangnya pangsa pasar dapat menjadi besar dan berdampak pula kepada meningkatnya biaya – biaya untuk menetralisasikan kondisi kepada keadaan semula. Solusi dari resiko di atas dapat di lakukan dengan cara mencoba menghindari pemakaian binatang di laboratium jika memungkinkan, misalnya dengan metode lain bila telah di temukan. Begitu pula terhadap perusahaan peternakan . Hendaknya pengelolaan peternakan dilaksanakan dengan memperkecil kekejaman terhadap binatang yang di pelihara, kalau tidak bisa hindari. Melakukan dialog dengan kelompok penyayang binatang dapat membantu solusi yang di hadapi oleh pengusaha. 5. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) dalam Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 memiliki pengertian yaitu kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang “Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Berikut ini adalah jenis AMDAL yang dikenal di Indonesia: 1) AMDAL Proyek Tunggal, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha/kegiatan yang diusulkan hanya satu jenis kegiatan. 2) AMDAL Kawasan, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang diusulkan dari berbagai kegiatan dimana AMDAL menjadi kewenangan satu sektor yang membidanginya.
  • 14. 3) AMDAL Terpadu Multi Sektor, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang diusulkan dari berbagai jenis kegiatan dengan berbagai instansi teknis yang membidangi. 4) AMDAL Regional, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan yang diusulkan terkait satu sama lain. a. Tujuan AMDAL Secara umum AMDAL mempunyai tujuan yaitu untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. b. Fungsi AMDAL  Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah  Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan  Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan atau kegiatan  Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelola dan pemantauan lingkungan hidup  Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak ditimbulkan dari suatu rencana usaha dann atau kegiatan  Awal dari rekomendasi tentang izin usaha  Sebagai Scientific Document dan Legal Document  Izin Kelayakan Lingkungan  Menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta pengaruhnya  Sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan pengambilan keputusan sejak awal dan arahan atau pedoman bagi pelaksanaan rencana kegiatan pembangunan termasuk rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan.
  • 15. B. Risiko Kebakaran Kebakaran adalah salah satu risiko komersil yang sudah dianggap sebagai risiko yang banyak diketahui umum. Banyak perusahaan yakin bahwa gedung beserta isinya sangat kecil kemungkinannya untuk terbakar. Pada sektor industri, ternyata kebakaran tidak hanya terjadi pada pabrik-pabrik bahan kimia, tetapi dapat juga terjadi pada pabrik biasa, misalnya pabrik tekstil. Beberapa kebijakan risiko kebakaran yang disebabkan oleh :  Kebakaran karena listrik.  Hot work.  Mesin.  Rokok.  Cairan yang mudah terbakar.  Penjagaan yang kurang baik.  Pembakaran yang dilakukan dengan sengaja. 1. Merancang Stratergi Risiko Kebakaran Strategi risiko kebakaran dimulai dengan adanya survei mengenai kebakaran. Survei ini akan mengidentifikasi sebab-sebab yang paling memungkinkan terjadinya kebakaran dan menunjukkan bagaimana cara mencegahnya. Pemeriksaan hendaknya meliputi sebanyak mungkin area di gedung / bangunan yang ada, termasuk fasilitas produksi, kantor, gedung, ruang bawah tanah dan atap. Pemeriksaan harus tetap waspada pada area-area yang dianggap aman karena ternyata kebakaran-kebakaran sering bermula pada tempat yang aman ini. Selanjutnya, dalam memprediksi risiko kebakaran ini, si pemeriksa harus mencari sebab-sebab utama kebakaran. 2. Listrik Kebakaran-kebakaran karena listrik dapat terjadi karena berbagai sebab, misalnya: aliran listrik yang menyebabkan kabel menjadi panas dan terkelupas, kabel terkelupas karena digigit tikus, pemasangan sambungan kabel dengan pemakaian bahan untuk isolasi yang salah, pemasangan instalasi listrik termasuk penggunaan ukuran kabel yang salah, atau beban listrik yang terlalu besar. Pemasangan kabel listrik biasanya dilakuan dengan benar oleh ahlinya, tetapi ketika diperbaiki oleh orang lain, ternyata pemasangannya menjadi salah. Pencurian listrik dengan berbagai cara sering kita dengar, misalnya dengan cara merubah sikring atau
  • 16. mencantolkan kabel ke aliran listrik bertegangan tinggi. Tindakan seperti ini berisiko tinggi untuk terjadinya kebakaran. Hendaknya manajemen melakukan pelatihan bagi para petugas yang bertanggung jawab pada kelistrikan di perusahaan. Selain itu juga instalasi listrik perlu direncanakan dan dikendalikan dengan baik. Misalnya dalam hal penambahan daya listrik, penambahan saklar-saklar baru, penggantian kabel sampai kepada perhitungan penggunaan listrik dengan adanya tambahan alat-alat baru yang banyak menggunakan daya. 3. Hot Work Kebakaran yang disebabkan oleh hot work atau pekerjaan-pekerjaan yang menimbulkan panas akibat api sering timbul dari sumber-sumber yang tak terduga. Para pekerja yang sudah ahli, mungkin sesekali saja mereka terluka ketika sedang melakukan pekerjaannya, tetapi kemungkinan besar mereka tidak mematuhi prosedur-prosedur yang ada sehingga berisiko terjadinya kebakaran. Oleh karenanya, pekerja perlu diawasi dan tempatnya harus dicek secara rutin. Perusahaan harus menghindari penggunaan pemanas yang bercahaya atau yang mudah dibawa. Pipa-pipa yang panas atau lampu seharusnya tidak menempel langsung dengan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas atau kain. 4. Mesin Mesin harus sering diservis secara teratur, dan tetap diberi minyak pelumas dengan cara yang telah ditetapkan. Lubang untuk keluar masuk gas harus tetap bersih untuk mencegah terjadinya proses yang berlebihan. Tumpahan minyak harus dibersihkan dengan bahan yang mudah diserap, perlengkapan yang panas seperti alas patri besi harus dimatikan setelah dipakai, dan didiamkan sampai suhunya kembali normal. 5. Merokok Empat dari lima perusahaan di Inggris sekarang telah melarang merokok tidak hanya di pabrik tetapi juga di dalam kantor. Paling sedikit, merokok harus dilarang di tempat di mana terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar, khususnya di tempat penyimpanan barang di mana kebakaran dapat dengan cepat menyebar.
  • 17. 6. Cairan yang Mudah Terbakar Cairan pelarut merupakan salah satu bahaya yang besar karena sebagian kebakaran yang terjadi bermula yang mudah terbakar ini. Mudah terbakarnya cairan pelarut tidak selalu disadari, dan cairan jenis ini berada dalam drum yang terbuka di sekitar pabrik. Cairan yang mudah terbakar seharusnya disimpan di kontainer besi yang tertutup dan di beri peringatan seperti dilarang merokok. LPG (Liquified Petroleum Gass) merupakan suatu bahan yang berbahaya dan dengan mudah dapat menimbulkan kebakaran, oleh karena itu harus disimpan dengan aman. 7. Kebakaran yang Disengaja Pada tanggal 13-14 Mei 1998 yang lalu, di Jakarta khususnya, telah terjadi peristiwa mengerikan yang membuat bangsa dan negara Indonesia terpuruk ke dalam krisis yang berkepanjangan. Salah satu peristiwa itu adalah pembakaran gedung-gedung yang disengaja. Sadgrove mengatakan bahwa di Amerika, 25% kebakaran disebabkan karena kesengajaan, sementara di Eropa tingkat kebakaran yang disengaja terus meningkat. Kebanyakan kebakaran yang disengaja itu terjadi karena kejahatan atau karena pertengkaran seseorang. Pertengkaran anratkaryawan, PHK, atau hubungan industri yang kurang baik lebih memungkinkan terjadinya kebakaran yang disengaja. Untuk antisipasi terjadinya kebakaran di perusahaan hendaknya perusahaa memiliki sistem perlindungan terhadap kebakaran ( termasuk penyemprot air dan alarm ). 8. Tindakan Pencegahan Terhadap Kebakaran Bagian penting dari tindakan pencegahan terhadap kebakaran adalah untuk melindungi kehidupan. Jika di dalam gedung, pencegahan terhadap kebakaran harus juga difokuskan pada kemudahan pengosongan gedung saat terjadinya kebakaran. Perusahaan harus memastikan bahwa para karyawan mengetahui prosedur pengosongan gedung dalam keadaan darurat. Oleh karenanya bagian personalia perlu melakukan pelatihan penanggulangan kebakaran yang harus diadakan secara teratur sehingga semua yakin bahwa gedung dapat dikosongkan dengan mudah. Juga para karyawan harus dilatih terhadap kesadaran akan risiko kebakaran, sehingga perilaku sehari-hari mereka dimungkinkan untuk memperkecil terjadinya risiko ini.
  • 18. Tugas selanjutnya adalah untuk meminimalkan ancaman terhadap bangunan, pabrik, perlengkapan, dan bahan-bahan. Perlengkapan deteksi kebakaran, seperti alam dan penyemprotan air harus stand-by ( siap ) seperti halnya alat pemadam kebakaran. Automatic Fire Detection ( AFD ) yang menggunakan penyemprotan air adalah pilihan yang lebih disukai di dalam gedung di mana banyak orang sedang bekerja atau di apartemen di mana banyak orang tinggal. Penyemprotan air harus dijaga, sedangkan detektor asap harus ada di gedung yang tidak mempunyai AFD. Tanda darurat ( misalnya petunjuk jalan ke pintu darurat ) harus jelas dan konsisten, tanda yang menyesatkan dapat membawa akibat yang fatal. Pintu darurat harus bebas dari rintangan, seperti terhalang oleh perabot rumah. Jika terjadi kebakaran, orang harus dapat melarikan diri. Pintu darurat jangan terbuka dengan cara disangga karena hal ini akan mempercepat garis edar api walau cara itu dapat meningkatkan sirkulasi udara. Cara untuk menghindarkan diri harus dibantu dengan perangkat yang tidak mudah terbakar. 9. Minimalisasi Dampak Kebakaran Perusahaan harus tahu apa yang dibutuhkan agar usahanya dapat terus berjalan, misalnya data di dalam komputer. Mungkin diperlukan langkah untuk mengkopi seluruh data komputer dan menyimpannya di tempat lain agar jika terjadi kebakaran yang merusak data di dalam komputer tersebut, data ini akan selamat dan dapat menggantikan data di dalam komputer yang terbakar itu. Untuk produk-produk tertentu mungkin perlu disimpan lebih dari satu gedung dan beberapa perlengkapan mungkin harus dilindungi oleh alat penyemprot air. 10. Data Risiko Kebakaran Untuk menganalisis kerawanan perusahaan dari ancaman kebakaran dibutuhkan data. Variabel yang akan di pakai untuk analisis risiko kebakaran terlebih dahulu dijabarkan menjadi deskriptor, yang akan dijadikan bahan pertanyaan di dalam instrumen pengumpul data, misalnya kuesioner.
  • 19. C. Risiko Komputer Risiko lain pada aspek sarana dan prasarana adalah risiko pada komputer. Komputerisasi sudah merupakan kebutuhan yang penting di perusahaan dalam rangka administrasi data, pengolahan data untuk menghasilkan informasi serta pendistribusiannya. Berikut beberapa risiko yang terkait sehubungan dengan komputer serta bagaimana cara untuk meminimalkan risiko tersebut. 1. Seberapa Umum Kerusakan Komputer Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Loughborough yang dikutip Sadgrove memperlihatkan bahwa salah satu dari lima perusahaan di Inggris pernah mengalami kerusakan komputer serius. Survei yang dilakukan oleh PC magazine memperlihatkan bahwa sepertiga lebih dari 13.000 dekstop personal computer (PC) telah gagal beroperasi secara wajar pada tahap awal penggunaannya. Survey pada tahun 1992 memperlihatkan penyebab utama kerusakan komputer, yaitu: Kesalahan tegangan listrik 9% Kesalahan pemakai 11% Akibat api dan air 20% Kecurangan, pencurian 30% Kerusakan hardware/software 30% 2. Penyebab Problem Memperkirakan bahwa 70% dari perusahaan yang mengalami kerusakan komputer yang serius tidak dapat melanjutkan operasional perusahaannya sekitar 1,5 tahun setelah musibah itu. perlu diketahui bahwa sebenarnya perusahaan yang telah menaruh kepercayaan pada sistem IT-nya telah terbawa pada situasi yang berisiko tinggi, yaitu situasi macet. Organisasi besar yang menggunakan pemrosesan secara real-time (seperti perusahaan asuransi) mempunyai sistem yang dikendalikan secara profesional tetapi perusahaan yang berukuran sedang mungkin tidak menyadari ketergantungan mereka sampai bencana itu terjadi. Dengan kemacetan itu, perusahaan tidak mungkin menyelesaikan transaksi dengan para konsumen, mengeluarkan faktur, dan sebagainya. Akibatnya kerugian yang terjadi akan menjadi lebih serius. Apalagi kini lebih banyak
  • 20. data disimpan pada komputer jenis laptop, notebook, atau pada PC yang keamanannya dianggap lebih buruk jika dibandingkan dengan komputer jenis mainframe. 3. Berapa Nilai Data Anda Data dapat hilang sebagai akibat dari kesalahan operator, virus, kerusakan hardware atau software, daya listrik maupun akibat dari vandalisme yang sudah tentu akan berdampak kerugian perusahaan. Perusahaan harus menaksir nilai data komputernya dan dampak apa yang akan terkena pada bisnisnya jika komputer yang ada ternyata tidak dapat digunakan. Perusahaan harus menyadari bagaimana perusahaan sangat tergantung pada komputer mereka, sehingga perlu diambil tindakan untuk melindunginya dengan pengendalian yang baik. 4. Lima Tipe Risiko Komputer a. Pencurian komputer Kehilangan perangkat keras komputer sudah tentu mengakibatkan pengolahan data tidak dapat dilaksanakan, karena data pun turut hilang. Akibatnya perusahaan tidak tahu lagi siapa yang berutang, atau pesanan apa saja yang telah diterima, atau produk apa yang diharapkan untuk dibuata, dan berbagai informasi lain yang selama ini disimpan di dalam perangkat tersebut. b. Pemakai yang tidak diizinkan mengakses komputer Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Seorang karyawan mungkin mencoba untuk mengakses data rahasia baik karena keingintahuan atau karena kejahatannya. Seorang hacker juga mencoba mengutak-atik komputer perusahaan. akibatnya timbul kerugian seperti terbongkarnya data rahasia atau data menjadi kacau. c. Penggunaan disket yang tidak diperiksa Virus yang ada pada disket atau media lain dapat meninfeksi komputer perusahaan.
  • 21. d. Kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak Survei menunjukkan bahwa komputer sering mengalami kesalahan, terutama pada saat peng-install-an. e. Kesalahan pemakai Karyawan sering menghapus file secara tidak sengaja atau menghilangkan data karna cara pengarsipan data di komputer yang salah. 5. Menghindari Pencurian Komputer sering dicuri apalagi yang berukuran kecil (seperti laptop). Hal ini beralasan karena para pencuri yakin bahwa komputer yang hilang akan segera diganti oleh perusahaan. oleh karena itu para pencuri kembali lagi untuk mencuri komputer itu. Beberapa cara pencegahannya adalah seperti berikut ini. komputer harus terkunci di mejanya. Komputer dan printer harus diberi tanda, dan nomor serinya dicatat. Label yang tidak dapat dilepas dapat membuat komputer kurang laku kalau mau dijual kembali. Komputer juga dapat dipasangi alarm supaya pada saat dipindahkan, komputer-komputer tersebut akan mengeluarkan suara yang keras. Pencurian oleh karyawan dapat dihindari/diminimalkan melalui prosedur-prosedur yang jelas. Bila perlu mengharuskan karyawan pulang melalui meja atau pos keamanan agar diketahui oleh petugas. 6. Proteksi Sistem Ada beberapa cara untuk menghindari akses yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak berwenang ke dalam sistem komputer perusahaan seperti berikut ini.  Membatasi jumlah komputer dengan menggunakan floopy disk drives.  Membatasi akses masuk ke bagian jaringan komputer yang berisi data rahasia (misalnya melalui perlindungan pass-word)  Menyimpan beberapa komputer yang tidak menyatu dalam suatu sistem network.  Gunakan pass-word (kata kunci). Kata kunci itu unik bagi setiap orang dan dapat sering diganti. Kata kunci itu diusahakan agar jangan berupa kata biasa dan harus dibuat mudah untuk diingat tetapi sulit dimengerti oleh para pengacau. Hal ini penting misalnya bagi komputer yang dihubungkan dengan internet.
  • 22. 7. Kerusakan Oleh Virus Dan Program Lain Virus adalah suatu program komputer yang biasanya dimaksudkan untuk merusak sistem komputer. Virus yang pertama kali muncul disebut @brian. Ditemukan pada tahun 1987 oleh dua orang programmer yang berasal dari Pakistan. Tujuannya tidak untuk menyebabkan kerugian bagi komputer yang dihinggapinya. Ada bebrapa macam kerusakan program, tidak semuanya disebabkan oleh virus. Ada program biasa yang sengaja dibuat di mana pada saat yang telah ditentukan, program ini akan merusak komputer hanya dalam satu kali eksekusi. 8. Menghindari Infeksi Ada bebrapa hal yang perlu diantisipasi agar komputer terhindar dari virus seperti berikut ini. hindari penggunaan diskt yang tidak bebas dari virus. Perusahaan harus mampu melindungi program dari perubahan, karena itu karyawan hendaknya tidak dibenarkan untuk merubah program-program yang ada tanpa prosedur. Perusahaan dapat mengecek sistem terhadap virus dengan menggunakan anti virus scanning software. 9. Meminimalisasi Dampak Kerusakan Hardware, Kesalahan Pemakai, dan Data yang Hilang Perusahaan harus memiliki asuransi di mana sebagian dari biayanya telah memasukkan biaya-biaya sistem IT-nya. Mereka juga perlu mengembangkan keahlian para karyawannya dalam manajemen data atau kemampuan untuk membenahi data yang rusak/hilang serta melatih karyawan untuk menghindari masalah. Perusahaan harus mempunyai kopi data yang dilakukan secara rutin dan otomatis. Seluruh file harus dikopi secara otomatis, buat salinannya pada tiap akhir jam kerja pada media yang terpisah. 10. Meng-Install Sistem Komputer Meng-install sistem komputer yang baru biasanya mahal harganya, sementara manajemen sering kali tidak berpengalaman dalam kegiatan ini. itulah sebabnya banyak sistem menjadi salah. Untuk menghindari masalah saat penyambungan sistem yang baru direkomendasikan seperti berikut ini.  Menilai risiko secara formal
  • 23.  Mengikutsertakan manajemen lini dalam membuat tahapan-tahapan proyek yang akan dibuat  Jangan terlalu bergantung kepada konsultan  Yakinlah bahwa penjual tidak independen  Biaya-biaya proyek jangan ditaksir terlalu rendah  Berhati-hatilah dalam memilih sistem  Pengadaan sistem untuk proyek yang besar hendaknya dilakukan dengan cara tender kepada perusahaan atau konsultan yang saling bersaing agar pemilihan konsultan dilakukan secara objektif  Pilihlah konsultan yang mengerti tentang industri yang ‘digeluti’ perusahaan.  Lakukan percobaan/tes untuk menjalankan sistem yang baru  Berikanlah pelatihan formal kepada para manajer mengenai sistem yang dimaksud.  Miliki perencanaan untuk maintenance  Yakinlah terhadap perubahan yang dapat merubah hasil proyek  Sistem harus fleksibel. D. Risiko Pemasaran Risiko pemasaran adalah kejadian buruk yang berpotensi terjadi dan diketahui berapa peluang kejadian tersebut akan benar-benar terjadi dan sebesar apa dampaknya kalau kejadian tersebut benar-benar terjadi pada semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang. a. Sebab Kegagalan Pemasaran Jatuhnya pendapatan, susutnya market share serta kurangnya distribusi barang merupakan sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran. Kegagalan-kegagalan pemasaran tidak lepas dari banyak permasalahan yang ada, antara lain adalah sebagai berikut. 1. Masalah yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah  Kenaikan pajak, akan berakibat pada kenaikan pajak kekayaan atau terjadinya inflasi yang menyebabkan turunnya permintaan.
  • 24.  Perubahan-perubahan yang sifatnya mengatur, yang akan meningkatkan biaya perusahaan (seperti pelarangan memproduksi suatu produk, kebijakan limbah dan program keselamatan dan kesehatan kerja). 2. Masalah yng disebabkan oleh perubahan permintaan Permintaan akan produk-produk yang mempunyai daur hidup produk yang pendek (a short lifecycle), seperti misalnya produk-produk teknologi informasi, memiliki kesulitan tinggi untuk dapat bertahan lama. Pada pasar produk demikian, perusahaan-perusahaan akan mendapatkan masalah dengan pendapatan yang bergelombang, yaitu cepat untung akan tetapi cepat pula buntung. 3. Masalah yang disebabkan oleh perang harga  Dampak dari kapasitas produksi dalam industri.  Terjadinya sedikit inovasi di pasar.  Satu perusahaan melakukan kampanye pemasaran agresif, misalnya dengan menyatakan produk mereka adalah produk termurah atau paling berkualitas.  Pasar berbentuk oligopoli. 4. Pemalsuan Pemalsuan merupakan risiko perusahaan. Merek merupakan salah satu objek pemalsuan jika merek tersebut merupakan merek terkenal. Selain akan mengurangi pendapatan, pemalsuan merek juga akan mengurangi reputasi perusahaan karena biasanya kualitas barang yang menggunakan merek palsu tidak sebaik yang asli. 5. Perfromance Produk yang Rendah Selain melakukan promosi untuk mengatasi masalah bagaimana meningkatkan pendapatan, masalah juga muncul dari dalam perusahaan itu sendiri. Salah satunya adalah kinerja dari suatu produk itu sendiri yang memang rendah. Konsumen hanya akan membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhannya, sehingga hanya produk yang kinerjanya terbaik saja yang akan memimpin pasar.
  • 25. 6. Promosi yang Kurang Baik Promosi hendaknya dilakukan secara terencana dan berkelanjutan agar efektif sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Konsumen yang potensial bersedia melakukan pembelian perlu mendapatkan informasi yang tepat dan selengkap- lengkapnya, sedangkan konsumen yang telah melakukan pembelian terus dibina agar melakukan pembelian ulang atau bahkan mereka dapat menjadi pemasar secara tidak langsung. 7. Masalah Merek Kegagalan dalam memperkenalkan nama merek biasanya disebabkan oleh promosi yang lemah atau kinerja produk yang juga lemah. Tetapi hanya mengandalkan kekuatan sebuah merek tidaklah cukup untuk menjadikan perusahaan kebal dari masalah pemasaran lainnya. 8. Masalah Pengembangan Produk Hendaknya produk baru telah diluncurkan pada saat produk lain telah memasuki tahapan decline. Sebelum produk baru diluncurkan, harus dilakukan riset dan pengembangan produk terlebih dahulu sehingga saat produk baru diluncurkan akan dengan mudah diterima konsumen. 9. Masalah Segelintir Pelanggan Utama Beberapa perusahaan tergantung secara berlebihan kepada beberapa konsumen besar. Hal ini akan membuat produk perusahaan terancam tidak diserap oleh pasar sesuai harapan, jika salah satu dari pelanggan memutuskan untuk tidak menerima produk secara sepihak. Apalagi jika produk tidak sesuai dengan pesanan mereka. 10. Kesalahan Distribusi Ada sebagian perusahaan yang tidak memperhatikan outlet. Selain itu ada juga perusahaan hanya berpikiran menjual produk secara lokal padahal produknya cocok untuk dijual secara nasional, atau perusahaan hanya berfikir menjual produk di dalam negeri saja padahal produk tersebut cocok untuk dijual di luar negeri.
  • 26. b. Minimalisasi Risiko Pemasaran 1. Berada pasar yang tepat Agar perusahaan jelas mengenai pasar yang akan dituju, hendaknya pasar memiliki kriteria sebagai berikut:  Pasar hendaknya cukup besar  Pasar hendaknya terus tumbuh  Pasar berpotensi besar untuk mendapat keuntungan usaha  Pasar tidak bersifat rawan dari kebijakan pemerintah  Pasar tidak kontroversial atau mengkhawatirkan. Selanjutnya, di dalam pasar perusahaan hendaknya:  Cukup mampu bersaing secara aktif  Mampu untuk mencapai pertumbuhan 2. Performance yang unggul Faktor-faktor penentu performance dari superstore dapat terdiri dari:  Lokasi  Jam buka  Parkir  Tipe persediaan barang  Tata letak toko dan suasana  Citra merek  Ukuran toko  Informasi dan promosi  Servis yang ditawarkan  Sikap dan pengetahuan karyawan  Kecepatan pembayaran  Harga 3. Inovasi Perusahaan maju Perusahaan tertinggal Inovatif Membuat produk baru Konsentrasi pada strategi Pengaturan untuk masa datang Ikut-ikutan Membuat produk imitasi Konsentrasi pada taktik Mengatur status-quo
  • 27. 4. Diversifikasi produk  Beroperasi di lebih dari satu pasar  Membuat produk-produk yang sedikit berbeda dari produk yang sudah ada yang akan dijual pada waktu dan tempat yang paling tepat 5. Informasi Penelitian perlu dilakukan agar perusahaan memiliki informasi mengenai pengeluaran utama perusahaan di pasar, hambatan-hambatan mengapa konsumen potensial enggan membeli produk, skenario bagaimana mendorong konsumen untuk membeli produk. 6. Fokus pada pelanggan Perusahaan dituntu untuk dapat bertindak fleksibel dan melayani apa yang dibutuhkan konsumen. Perusahaan juga harus menerima dengan baik kritik dan saran dari konsumen. Staf pemasaran hendaknya mengunjungi konsumen secara teratur untuk menjaga hubungan baik sehingga tetap terjaga proses pembelian ulang atas produk, dan dapat juga dimanfaatkan untuk mencari data dalam rangka riset pemasaran. 7. Komunikasi yang baik Kegiatan promosi yang baik hendaknya bersifat informatif, menjelaskan kepada calon konsumen mengenai suatu produk sehingga mereka yang mulanya tidak tahu mengenai produk tersebut akhirnya sampai melakukan pembelian. Karena konsumen selalu keluar-masuk pasar, hendaknya kegiatan promosi dilakukan secara teratur, disesuaikan dengan produk yang dipasarkan serta penentuan media komunikasinya. Kegiatan promosi hendaknya tidak berkesan menggurui apalagi sampai menipu.
  • 28. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini disebabkan karena terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kerusakan lingkungan akan berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan Hidup, yang akan merugikan manusia. Kebakaran adalah salah satu risiko komersil yang sudah dianggap sebagai risiko yang banyak diketahui umum. Banyak perusahaan yakin bahwa gedung beserta isinya sangat kecil kemungkinannya untuk terbakar. Pada sektor industri, ternyata kebakaran tidak hanya terjadi pada pabrik-pabrik bahan kimia, tetapi dapat juga terjadi pada pabrik biasa, misalnya pabrik tekstil. Risiko lain pada aspek sarana dan prasarana adalah risiko pada komputer. Komputerisasi sudah merupakan kebutuhan yang penting di perusahaan dalam rangka administrasi data, pengolahan data untuk menghasilkan informasi serta pendistribusiannya. Risiko pemasaran adalah kejadian buruk yang berpotensi terjadi dan diketahui berapa peluang kejadian tersebut akan benar-benar terjadi dan sebesar apa dampaknya kalau kejadian tersebut benar-benar terjadi pada semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang. B. Saran Dalam menjalankan bisnisnya sebuah perusahaan ataupun perorangan hendaklah memperhatikan dan memperkiraan risiko-risiko yang akan menimpa usahanya. Selain dampak yang akan diperoleh oleh perusahaan, perusahaan juga harus memikirkan dampak yang akan diterima di lingkungan sekitar perusahaan, apalagi jika perusahaan tersebut bergerak dalam bidang industri.
  • 29. DAFTAR PUSTAKA Umar, Husein, Manajemen Risiko Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001. www.menlh.go.id/amdal/ www.soniasworldd.wordpress.com/2015/01/07/analisis-mengenai-dampak-lingkungan- amdal/ www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-manfaat-amdal.html www.dokumen.tips/documents/resiko-polusi-lingkungan.html www.debiprahara30.blogspot.co.id/2015/02/pencemaran-perusakan-dan-resiko.html