Melalui gerakan pemikiran Islam, berkembang disiplin ilmu-ilmu agama atau ilmu-ilmu keislaman, seperti ilmu al-Qur’an, ilmu qira’at, ilmu Hadits, ilmu kalam/teologi, ilmu fiqh, ilmu tarikh, ilmu bahasa dan sastra. Di samping itu berkembang juga ilmu-ilmu sosial dan eksakta, seperti filsafat, logika, metafisika, bahasa, sejarah, matematika, ilmu alam, geografi, aljabar, aritmatika, mekanika, astronomi, musik, kedokteran dan kimia. Demikian Islam telah menorehkan tinta emas pada sejarah kehidupan
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam pandangan Islam. IPTEKS dijelaskan sebagai pengetahuan yang didokumentasikan dan disebarkan untuk meningkatkan pengatahuan manusia, serta harus dikembangkan sesuai nilai-nilai Islam dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Orang berilmu dihargai tinggi dalam agama Islam karena dapat meningkatkan pen
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ketuhanan dari berbagai perspektif seperti spiritualitas, psikologi, sosiologi, filsafat, dan teologi. Dokumen juga membahas cara manusia meyakini dan mengimani Tuhan serta visi ilahi untuk menciptakan dunia yang damai.
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai filsafat ilmu dari berbagai materi seperti manfaat belajar filsafat, sejarah perkembangan filsafat, filsafat sebagai ilmu dan pengetahuan, tentang etika dan moral, serta logika berpikir. Terdapat pertanyaan dan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar filsafat ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan pemerintah dalam menyediakan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia. Hal ini disebabkan lahan kosong yang dimiliki investor swasta dan spekulan, sehingga harga perumahan menjadi mahal. Dokumen tersebut kemudian menjelaskan beberapa strategi yang dapat diterapkan pemerintah seperti penerapan pajak progresif untuk lahan kosong, program bank lahan, serta
Dokumen tersebut membahas tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam pandangan Islam. IPTEKS dijelaskan sebagai pengetahuan yang didokumentasikan dan disebarkan untuk meningkatkan pengatahuan manusia, serta harus dikembangkan sesuai nilai-nilai Islam dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Orang berilmu dihargai tinggi dalam agama Islam karena dapat meningkatkan pen
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ketuhanan dari berbagai perspektif seperti spiritualitas, psikologi, sosiologi, filsafat, dan teologi. Dokumen juga membahas cara manusia meyakini dan mengimani Tuhan serta visi ilahi untuk menciptakan dunia yang damai.
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai filsafat ilmu dari berbagai materi seperti manfaat belajar filsafat, sejarah perkembangan filsafat, filsafat sebagai ilmu dan pengetahuan, tentang etika dan moral, serta logika berpikir. Terdapat pertanyaan dan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar filsafat ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan pemerintah dalam menyediakan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia. Hal ini disebabkan lahan kosong yang dimiliki investor swasta dan spekulan, sehingga harga perumahan menjadi mahal. Dokumen tersebut kemudian menjelaskan beberapa strategi yang dapat diterapkan pemerintah seperti penerapan pajak progresif untuk lahan kosong, program bank lahan, serta
Makalah ini membahas tentang Islam dan Ilmu Pengetahuan dengan menjelaskan bahwa IPTEK memiliki peranan penting dalam Islam. Islam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan akal dan wahyu. Iman, ilmu, dan amal saling terintegrasi dimana iman adalah akar, ilmu adalah pohonnya, dan amal adalah buahnya.
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
Dokumen tersebut membahas tentang landasan-landasan pendidikan Pancasila, termasuk historis, kultural, yuridis, filosofis. Contoh-contoh diberikan untuk setiap landasan. Pancasila dijelaskan sebagai ideologi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kemerdekaan, persatuan, keadilan sosial, dan tujuan pembangunan kesejahteraan rakyat. Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila,
Proposal usaha skala kecil jagung manis kukus yang menjelaskan latar belakang, visi, misi, tujuan, manfaat, dan deskripsi usaha serta aspek produk, pemasaran, teknis, organisasi dan manajemen, serta aspek yuridis dan keuangan. Usaha ini memproduksi jagung manis kukus dengan berbagai varian untuk memenuhi selera konsumen dengan harga terjangkau.
Modul ini membahas regresi dan korelasi sederhana serta berganda, chi-square, dan statistik nonparametrik. Topik utama meliputi pengertian dan metode regresi, korelasi, uji hipotesis koefisien regresi, interval taksiran, serta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan pendidikan kewarganegaraan serta pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum dan landasan hukum kewarganegaraan di Indonesia.
TIK dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menyenangkan.
TIK dapat membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
TIK dapat membantu pendidik mengelola proses pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.
TIK dapat membantu evaluasi proses dan hasil pembelajaran secara lebih
objektif.
TIK dapat membantu meningkatkan kualitas sumber
Makalah ini membahas konsep ketuhanan dalam Islam dan menjelaskan bahwa Islam menitikberatkan tauhid atau konsep Tuhan yang tunggal dan maha kuasa. Tuhan dalam Islam dijelaskan sebagai zat yang tidak berwujud, abadi, dan pencipta segala sesuatu. Selain itu, makalah ini juga menjelaskan perjalanan pemikiran manusia tentang Tuhan dari animisme, politeisme, hingga monoteisme.
Dokumen ini berisi pertanyaan dan jawaban mengenai implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik dan nasional Indonesia. Pertanyaan pertama membahas masalah korupsi di Indonesia meski diharapkan ada wawasan nusantara. Jawabannya menyebutkan peran masyarakat dalam memilih calon yang jujur. Pertanyaan kedua meminta contoh implementasi wawasan nusantara. Jawabannya memberikan contoh menghargai budaya Indonesia dan memperkenalkannya
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Nico Prakasa
Dokumen ini membahas permasalahan lingkungan hidup pada tingkat lokal, nasional, dan global yang meliputi kekeringan, banjir, intrusi air laut, abrasi pantai, pencemaran perairan, udara dan darat, pemanasan global, penipisan lapisan ozon, serta kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan peradaban Islam pada masa dinasti Abbasiyah, dimana terjadi kemajuan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, dan budaya.
2. Pada masa Abbasiyah, terdapat gerakan penerjemahan karya-karya ilmiah ke bahasa Arab serta pendirian perpustakaan-perpustakaan besar yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Kemajuan peradaban Islam p
Makalah ini membahas sejarah kebudayaan Islam secara singkat dalam tiga periode yaitu masa Khulafaur Rasyidin, masa kekuasaan Bani Umayyah dan Bani Abbas, serta periode modern dimana Islam mengalami perkembangan di berbagai belahan dunia.
Makalah ini membahas tentang Islam dan Ilmu Pengetahuan dengan menjelaskan bahwa IPTEK memiliki peranan penting dalam Islam. Islam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan akal dan wahyu. Iman, ilmu, dan amal saling terintegrasi dimana iman adalah akar, ilmu adalah pohonnya, dan amal adalah buahnya.
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
Dokumen tersebut membahas tentang landasan-landasan pendidikan Pancasila, termasuk historis, kultural, yuridis, filosofis. Contoh-contoh diberikan untuk setiap landasan. Pancasila dijelaskan sebagai ideologi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kemerdekaan, persatuan, keadilan sosial, dan tujuan pembangunan kesejahteraan rakyat. Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila,
Proposal usaha skala kecil jagung manis kukus yang menjelaskan latar belakang, visi, misi, tujuan, manfaat, dan deskripsi usaha serta aspek produk, pemasaran, teknis, organisasi dan manajemen, serta aspek yuridis dan keuangan. Usaha ini memproduksi jagung manis kukus dengan berbagai varian untuk memenuhi selera konsumen dengan harga terjangkau.
Modul ini membahas regresi dan korelasi sederhana serta berganda, chi-square, dan statistik nonparametrik. Topik utama meliputi pengertian dan metode regresi, korelasi, uji hipotesis koefisien regresi, interval taksiran, serta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan tujuan pendidikan kewarganegaraan serta pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum dan landasan hukum kewarganegaraan di Indonesia.
TIK dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan
menyenangkan.
TIK dapat membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
TIK dapat membantu pendidik mengelola proses pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.
TIK dapat membantu evaluasi proses dan hasil pembelajaran secara lebih
objektif.
TIK dapat membantu meningkatkan kualitas sumber
Makalah ini membahas konsep ketuhanan dalam Islam dan menjelaskan bahwa Islam menitikberatkan tauhid atau konsep Tuhan yang tunggal dan maha kuasa. Tuhan dalam Islam dijelaskan sebagai zat yang tidak berwujud, abadi, dan pencipta segala sesuatu. Selain itu, makalah ini juga menjelaskan perjalanan pemikiran manusia tentang Tuhan dari animisme, politeisme, hingga monoteisme.
Dokumen ini berisi pertanyaan dan jawaban mengenai implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik dan nasional Indonesia. Pertanyaan pertama membahas masalah korupsi di Indonesia meski diharapkan ada wawasan nusantara. Jawabannya menyebutkan peran masyarakat dalam memilih calon yang jujur. Pertanyaan kedua meminta contoh implementasi wawasan nusantara. Jawabannya memberikan contoh menghargai budaya Indonesia dan memperkenalkannya
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Nico Prakasa
Dokumen ini membahas permasalahan lingkungan hidup pada tingkat lokal, nasional, dan global yang meliputi kekeringan, banjir, intrusi air laut, abrasi pantai, pencemaran perairan, udara dan darat, pemanasan global, penipisan lapisan ozon, serta kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan peradaban Islam pada masa dinasti Abbasiyah, dimana terjadi kemajuan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, dan budaya.
2. Pada masa Abbasiyah, terdapat gerakan penerjemahan karya-karya ilmiah ke bahasa Arab serta pendirian perpustakaan-perpustakaan besar yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Kemajuan peradaban Islam p
Makalah ini membahas sejarah kebudayaan Islam secara singkat dalam tiga periode yaitu masa Khulafaur Rasyidin, masa kekuasaan Bani Umayyah dan Bani Abbas, serta periode modern dimana Islam mengalami perkembangan di berbagai belahan dunia.
Teks tersebut membahas tentang relasi antara Islam sebagai wahyu ilahi dengan peradaban manusia. Islam dipandang sebagai sumber nilai dan motivasi bagi tumbuhnya kebudayaan Islam, sedangkan peradaban Islam merefleksikan nilai-nilai Islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, dan teknologi. Teks ini juga membedakan antara konsep kebudayaan dan peradaban Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Kapita Selekta Islamiah yang mencakup 3 poin utama: 1) Hakikat hidup manusia menurut Islam, 2) Pentingnya pendidikan dalam perspektif Islam, dan 3) Anak dalam perspektif Islam. Mata kuliah ini bertujuan untuk memahami perspektif Islam terkait topik-topik tersebut.
Hubungan antara agama Islam dan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan. Agama Islam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dengan empat faktor: menghargai akal, mewajibkan menuntut ilmu, melarang taklid buta, dan memerintahkan memeriksa kebenaran. Keilmuan Islam didasarkan pada Al-Quran dan sunnah serta merupakan pencerminan ajaran Islam.
Dokumen ini membahas tentang ekosistem keilmuan dalam tamadun Islam, termasuk faktor-faktor yang mendorong perkembangan sains dan teknologi pada zaman keemasan tamadun Islam. Faktor kunci seperti dukungan agama Islam, peranan pemerintah, kestabilan politik, pusat-pusat pengetahuan seperti Baitul Hikmah, dan aktivitas penterjemahan telah memacu kemajuan ilmu pengetahuan.
Makalah ini membahas tentang pengertian sejarah peradaban Islam, ruang lingkupnya, metode kajiannya, dan periodesasi sejarah Islam dari awal hingga sekarang."
1. Dokumen pertama membahas sejarah perkembangan hukum Islam di Indonesia sejak masa awal komunitas Muslim hingga era reformasi.
2. Dokumen kedua membahas pengertian Studi Islam, ruang lingkupnya, tujuan, dan metodologi pendekatan yang digunakan.
3. Dokumen ketiga membahas latar belakang Islam yang turun dari Allah SWT melalui nabi Muhammad SAW, serta berbagai dimensi ajaran Islam dan pendekatan yang dapat digun
1. Dokumen pertama membahas sejarah perkembangan hukum Islam di Indonesia sejak masa awal hingga era reformasi.
2. Dokumen kedua membahas pengertian Studi Islam, ruang lingkupnya, tujuan, dan metodologi pendekatan yang digunakan.
3. Dokumen ketiga membahas latar belakang Islam yang turun dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW, serta berbagai dimensi Islam dan pendekatan yang dapat digunakan untuk memaham
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan sejarah dalam studi Islam dan karakteristiknya sebagai salah satu pendekatan.
2. Studi Islam dapat dilihat dari dua sisi, yaitu normatif sebagai agama dan historis sebagai disiplin ilmu.
3. Pertumbuhan studi Islam terjadi di berbagai pusat seperti Mekkah, Madinah, Baghdad, dan Spanyol.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan sejarah dalam studi Islam.
2. Pendekatan sejarah memandang Islam dalam berbagai dimensi melalui peristiwa masa lampau.
3. Studi Islam sebagai disiplin ilmu berkembang seiring perhatian terhadap ilmu agama di Barat dan Timur pada abad ke-19.
Similar to Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia (20)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Kontribusi islam dalam pengembangan peradaban dunia
1. i
KONTRIBUSI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN
PERADABAN DUNIA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen : Dra. Rosita Adiani, M.A.
Disusun oleh :
1. Wildan Nurrahman (1306619044)
2. Anggita Putri Yasin (1306619010)
3. Galih Muhammad Ghufron (1306619059)
Program Studi Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2019
2. ii
Kata Pengantar
Assalamu'alaikum wr. wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
peneliti panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
makalah pendidikan agama islam tentang kontribusi islam dalam pengembangan
peradaban dunia.
Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak
lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis sehingga dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah ini dapat mengambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Wassalamu'alaikum wr. wb
Jakarta, 14 Maret 2020
Penulis
3. iii
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................. iii
BAB I........................................................................................................................1
Pendahuluan...............................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan ...............................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................4
Pembahasan................................................................................................................4
2.1 Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Peradaban Islam..................................4
2.2 Faktor – faktor Penyebab Kemajuan dan Kemunduran Peradaban Islam................7
1. Faktor yang pertama.....................................................................................7
2. Faktor yang kedua........................................................................................7
3. Faktor yang ketiga........................................................................................7
4. Faktor yang keempat....................................................................................7
1. Faktor yang pertama.....................................................................................8
2. Faktor yang kedua........................................................................................8
2.3 Sumber – sumber Kontribusi Islam Terhadap Perkembangan Dunia......................8
1. Menggali Sumber Historis ............................................................................8
2. Menggali Sumber Sosiologis.........................................................................9
3. Menelusuri Sumber Filosofis dan Teologis ....................................................9
2.4 Bentuk Kontribusi Islam Bagi Peradaban Dunia ................................................10
2.5 Bentuk Kontribusi Islam Bagi Pemecahan Masalah – Masalah Kontemporer Pada
Saat Ini.................................................................................................................10
1. Pencegahan Korupsi...................................................................................10
2. Penghormatan Terhadap Hak Asasi Manusia................................................10
3. Kontribusi Islam dalam Membangun Kesetaraan Gender..............................11
4. Kontribusi Islam dalam Membangun Kerukunan Beragama..........................11
4. iv
5. Kontribusi Islam dalam Membangun Lingkungan Hidup Secara Berkelanjutan
12
6. Kontribusi Islam dalam Menghentikan Berbagai Bentuk Dekadensi Moral ....12
BAB III....................................................................................................................14
Penutup....................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................14
Daftar Pustaka..........................................................................................................15
5. 1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Munculnya pemikiran Islam sebagai cikal bakal kelahiran peradaban Islam
pada dasarnya sudah ada pada awal pertumbuhan Islam, yakni sejak pertengahan
abad ke-7 M, ketika masyarakat Islam dipimpin oleh Khulafa’ al-Rasyidin. 1
Kemudian mulai berkembang pada masa Dinasti Umayyah, dan mencapai puncak
kejayaannya pada masa Dinasti Abbasiyah. Ketinggian peradaban Islam pada
masa Dinasti Abbasiyah merupakan dampak positif dari aktifitas “kebebasan
berpikir” umat Islam kala itu yang tumbuh subur ibarat cendawan di musim hujan.
Setelah jatuhnya Dinasti Abbasiyah pada tahun 1258 M, peradaban Islam mulai
mundur. Hal ini terjadi akibat dari merosotnya aktifitas pemikiran umat Islam
yang cenderung kepada ke-jumud-an (stagnan). Setelah berabadabad umat Islam
terlena dalam “tidur panjangnya”, maka pada abad ke-18 M mereka mulai tersadar
dan bangkit dari stagnasi pemikiran untuk mengejar ketertinggalannya dari dunia
luar (Barat/Eropa).
Perkembangan pemikiran dan peradaban Islam ini karena didukung oleh
para khalifah yang cinta ilmu pengetahuan dengan fasilitas dan dana secara
maksimal, stabilitas politik dan ekonomi yang mapan. Hal ini seiring dengan
tingginya semangat para ulama dan intelektual muslim dalam melaksanakan
pengembangan ilmu pengetahuan agama, humaniora dan eksakta melalui gerakan
penelitian, penerjemahan dan penulisan karya ilmiah di berbagai bidang keilmuan.
Kemudian gerakan karya nyata mereka di bidang peradaban artefak.
Melalui gerakan pemikiran Islam, berkembang disiplin ilmu-ilmu agama
atau ilmu-ilmu keislaman, seperti ilmu al-Qur’an, ilmu qira’at, ilmu Hadits, ilmu
kalam/teologi, ilmu fiqh, ilmu tarikh, ilmu bahasa dan sastra. Di samping itu
berkembang juga ilmu-ilmu sosial dan eksakta, seperti filsafat, logika, metafisika,
bahasa, sejarah, matematika, ilmu alam, geografi, aljabar, aritmatika, mekanika,
astronomi, musik, kedokteran dan kimia. Ilmu-ilmu eksakta melahirkan teknologi
yang sangat dibutuhkan dalam menunjang peradaban umat Islam.
Hasil dari perkembangan pemikiran yang sudah dirintis dari periode klasik
awal adalah kemajuan peradaban Islam yang mencapai puncak kejayaannya
6. 2
terutama pada masa dua khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu Khalifah Harun al-
Rasyid (786-809 M) dan anaknya al-Makmun (813-833 M). Ketika keduanya
memerintah, negara dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah, keamanan
terjamin, walaupun ada juga pemberontakan tapi tidak terlalu mempengaruhi
stabilitas politik negara, dan luas wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah ini mulai
dari Afrika Utara sampai ke India ( Samsul Munir Amin, 2010: 144).
Demikian Islam telah menorehkan tinta emas pada sejarah kehidupan umat
manusia. Dan sebagaimana Islam yang datang sebagai rahmatan lil ‘alamin,
sehingga Islam mampu berdiri tegak pada setiap masa dan kurun waktu. Realitas
spiritual dan metahistorikal yang mentransformasi kehidupan lahir dan batin dari
beragam manusia di dalam situasi temporal maupun ruang yang berbeda. Dan
secara historis, sosiologis, fisolosofis dan teologis Islam telah memainkan peran
yang signifikan dalam perkembangan beberapa aspek pada peradaban dunia.
7. 3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pertumbuhan dan perkembangan peradaban
islam ?
2. Apa faktor penyebab kemajuan dan kemunduran peradaban islam ?
3. Apa sumber – sumber kontribusi islam terhadap perkembangan
dunia?
4. Apa saja bentuk kontribusi islam terhadap perkembangan
peradaban dunia ?
5. Apa bentuk kontribusi islam bagi pemecahan masalah – masalah
kontemporer pada saat ini ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah pertumbuhan dan perkembangan peradaban
islam
2. Mengetahui faktor – faktor penyebab kemajuan dan kemunduran
peradaban islam
3. Mengetahui sumber – sumber kontribusi islam terhadap
perkembangan dunia
4. Mengetahui bentuk kontribusi islam terhadap perkembangan
peradaban dunia
5. Mengetahui bentuk kontribusi islam bagi pemecahan masalah –
masalah kontemporer pada saat ini
8. 4
BAB II
Pembahasan
2.1 SejarahPertumbuhan dan PerkembanganPeradabanIslam
Dalam sejarah perkembangan pemikiran Islam, pada mulanya tumbuh dan
berkembang pemikiran rasional, namun kemudian berkembang pula pola
pemikiran tradisional, yaitu pola pemahaman yang mengandalkan pemahaman
para ulama masa lalu untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang
dihadapi pada masanya. Pola pemikiran rasional berkembang pada zaman klasik
Islam, terutama pada masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Sedangkan pola
pemikiran tradisional berkembang pada zaman pertengahan Islam, yaitu setelah
habisnya masa Dinasti Abbasiyah hingga abad 18 M. Pola pemikiran rasional
berkembang dipengaruhi oleh persepsi tentang tingginya kedudukan akal manusia
di kalangan umat Islam pada saat itu. Persepsi ini sejalan dengan persepsi yang
sama dalam peradaban Yunani yang ada di daerah-daerah Islam zaman klasik.
Daerah-daerah tersebut antara lain kota Aleksandria di Mesir, Yundisyapur di
Irak, Anthakia di Syiria dan Bactra di Persia. Di kota-kota tersebut memang telah
berkembang pola pemikiran rasional dari peradaban Yunani (Saiful Muzani (ed),
1995: 7).
Menurut Muhammad al-Bahi, seorang pemikir Islam dari Mesir, bahwa
aktifitas pemikiran ini belum kelihatan dalam sejarah permulaan Islam pada
zaman Rasulullah Saw dan Khulfa’ al-Rasyidin, kerana pada saat itu umat Islam
memfokuskan perhatiannya untuk berdakwah menyeru penduduk Makkah dan
sekitarnya agar menganut Islam, menyemaikan akidah, menanamkan unsur-unsur
iman dan akhlak yang mulia di kalangan mereka berdasarkan bimbingan dan
petunjuk langsung dari Rasulullah Saw. Pada zaman Rasulullah Saw masih hidup
dan wahyu masih diturunkan, umat Islam mengembalikan semua persoalan
kepada wahyu dan mendapatkan penjelesan langsung dari Rasulullah Saw.
Karenanya umat Islam belum memerlukan ijtihad pemikiran dari mereka sendiri,
terlebih lagi dalam masalah akidah dan persoalanpersoalan agama lainnya.
Ditambah lagi Rasulullah Saw melarang semua perbedaan dalam persoalan akidah
dan tidak membiasakan perdebatan di kalangan orang-orang Islam.
Setelah Rasulullah Saw wafat, memang ada sedikit kekacauan pada
awalnya tetapi dapat diselesaikan dengan baik oleh Abu Bakar setelah ia dilantik
9. 5
menjadi khalifah. Pada era dua khalifah pertama, Abu Bakar Shiddiq dan Umar
bin Khaththab, tidak banyak masalah. Namun pada masa khalifah ketiga, Usman
bin Affan mulai timbul bibit-bibit pertikaian dalam bidang politik yang kemudian
menjalar pada isu-isu akidah. Setelah Usman wafat dan Ali bin Abi Thalib
dilantik sebagai khalifah, keadaan menjadi semakin serius dan bahkan terjadi
perang saudara antara sesama muslim, seperti terjadinya perang Jamal antara
pasukan Ali bin Abi Thalib dengan pasukan Zubair, Thalhah dan Aisyah dari
Mekkah serta perang Shiffin antara pasukan Ali bin Abi Thalib dengan pasukan
Muawiyah bin Abi Shufyan dari Damaskus. Ini titik awal berkembangnya
perbedaan pandangan khilafiyah dan politik lalu membawa kepada munculnya
aliran akidah.
Sejarah mencatat bahawa keadaan seperti ini terjadi pada paruh akhir abad
pertama Hijrah atau abad ketujuh Masehi. Dari masa inilah dimulainya
perkembangan pemikiran Islam secara drastis yang hampir merambah dalam
semua bidang. Kondisi ini berlangsung pada masa Dinasti Umayyah dan
mencapai kemajuannya pada masa Dinasti Abbasiyyah. Aktifitas pemikiran Islam
pada masa Dinasti Abbasiyah mencapai kemajuan peradaban pada masa tujuh
khalifah, yaitu al-Mahdi (775-785 M), al-Hadi (775-786 M), Harun al-Rasyid
(786-809 M), al-Makmun (813-833 M), al-Mu’tashim (833-842 M), al-Watsiq
(842-847 M), dan alMutawakkil (847-861 M). Popularitas dinasti ini mencapai
puncaknya pada zaman Khalifah Harun al-Rasyid dan puteranya al-Makmun.
Kekayaan negara banyak dimanfaatkan Harun al-Rasyid untuk membiayai
gerakan intelektual, berupa penerjemahan, penelitian, penulisan, pendirian
lembaga pendidikan dan perpustakaan. Selain itu, kekayaan negara juga
digunakan untuk keperluan sosial, seperti mendirikan rumah sakit, membangun
tempat pemandian umum, lembaga pendidikan dokter dan farmasi. Pada masanya
sudah terdapat sekitar 800 orang dokter. Kesejahteraan sosial, kesehatan,
pendidikan, ilmu pengetahuan, kesusasteraan dan kebudayaan berada pada zaman
keemasan. Pada masa ini negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara
terkuat di dunia
Al-Makmun, pengganti Harun al-Rasyid, adalah khalifah yang sangat
mencintai ilmu filsafat. Pada masanya, gerakan intelektual berkembang pesat,
penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku
Yunani, ia menggaji para penerjemah dari penganut agama lain yang ahli. Dia
juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya adalah pembangunan
Bait al-Hikmah atau alMaktabah al-Shultaniyah, (Ahmad Syafii Maarif, dalam
M.Abdul Karim, 2009: 8) pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan
tinggi dengan perpustakaan yang besar. Bait al- Hikmah ini merupakan salah satu
warisan bangsa Persia yang tetap dipelihara. Selama pemerintahan Dinasti
10. 6
Sasaniyah (Kerajaan Persia), Bait al-Hikmah dipandang sebagai arsip negara (Ali
Akbar Velayati, 2010: 83). Pada masa al-Makmun, Baghdad mulai menjadi pusat
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Menurut M.Abdul Karim (2009: 172), kemajuan peradaban dan kultur
pada masa Dinasti Abbasiyah bukan hanya identik dengan masa keemasan Islam,
namun juga merupakan masa kegemilangan kemajuan peradaban dunia (M.Abdul
Karim, 2009: 172). Salah satu indikator kemajuan peradaban adalah adanya
capaian tingkat ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Di antara pusat-pusat ilmu
pengetahuan dan filsafat yang terkenal adalah Damaskus, Alexandria, Qayrawan,
Fustat, Kairo, alMada’in, Jundeshahpur dan lainnya.
Sebagaimana diuraikan di atas, bahwa puncak gerakan pemikiran Islam
terjadi pada masa pemerintahan Abbasiyah. Namun tidak berarti seluruhnya
berawal dari kreativitas penguasa Abbasiyah sendiri. Sebagian di antaranya sudah
dimulai sejak awal berdirinya Islam. Misalnya, perkembangan lembaga
pendidikan pada awal Islam terdiri dari dua tingkat: Tingkat pertama, yaitu
maktab/Kuttab dan masjid, yaitu lembaga pendidikan terendah, tempat anak-anak
mengenal dasar-dasar baca, tulis dan hitung, dan tempat para remaja belajar dasar-
dasar ilmu agama, seperti tafsir, hadits, fiqh dan bahasa. Tingkat kedua, yaitu
pendalaman, di mana para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi ke luar
daerah menuntut ilmu kepada para ahli dalam bidangnya masing-masing,
umumnya ilmu agama. Pengajarannya berlangsung di masjid-masjid atau di
rumah-rumah ulama bersangkutan atau di istana bagi anak-anak penguasa dengan
memanggil ulama ahlinya ke istana.
Lembaga-lembaga ini kemudian berkembang pada masa pemerintahan
Abbasiyah, dengan berdirinya perpustakaan dan akademi. Perpustakaan juga
berfungsi sebagai universitas, karena di samping terdapat kitab-kitab, di sana
orang juga dapat membaca, menulis dan berdiskusi. Perkembangan lembaga
pendidikan itu mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik
sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejak zaman Bani Umayyah,
maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan.
Gerakan penerjemahan berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama, pada
masa Khalifah al-Manshur hingga Harun al-Rasyid. Pada fase ini banyak
diterjemahkan karya dalam bidang astronomi dan manthiq. Fase kedua, pada masa
Khalifah al-Makmun hingga tahun 300 H. Penerjemahannya lebih banyak dalam
bidang filsafat dan kedokteran. Fase ketiga, berlangsung setelah tahun 300 H,
terutama setelah adanya pembuatan kertas. Bidang-bidang ilmu yang
diterjemahkan semakin meluas.
11. 7
Setelah meredupnya gerakan pemikiran Islam pada abad pertengahan,
gerakan tersebut muncul kembali setelah terjadinya kebangkitan umat Islam di
bidang pemikiran dan gerakan pembebasan umat Islam dari penjajahan kolonial
Barat pada awal abad modern.
2.2 Faktor– faktorPenyebab Kemajuan dan Kemunduran
PeradabanIslam
Faktor yang mendorong kemajuan peradaban Islam :
1. Faktor yang pertama
adalah ketika khalifah pertama Dinasti Umayyah yaitu Mu’awiyah ibn Abu
Sufyan (setelah para khalifah Rashidun: Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali’)
melakukan invasi ke daerah Transjordania dan Syiria sampai dia menemukan
banyak banget manuskrip-manuskrip kuno di Kota Damaskus yang
diwariskan dari perkembangan ilmu pengetahuan Yunani dan
Romawi (Sokrates, Plato, Aristoteles, Galen, Euclid, dan
sebagainya). Berdasarkan penemuannya itu, Mu’awiyah terinspirasi buat
bikin pondasi peradaban Islam yang berdasarkan ilmu pengetahuan.
2. Faktor yang kedua
adalah karena pada saat yang bersamaan kekhalifahan Ummayyah sedang
mengadopsi teknologi penulisan naskah di atas kertas yang awalnya
berkembang di Tiongkok. Dengan perkembangan teknologi penulisan
itu, Mu’awiyah juga menyewa tenaga ilmuwan-ilmuwan dari Yunani dan
Romawi untuk melakukan terjemahan terhadap naskah-naskah kuno tersebut
ke dalam bahasa Arab.
3. Faktor yang ketiga
adalah ketika dinasti Ummayah beralih menjadi dinasti Abbasiyah yang
ditandai perpindahan pusat pemerintahan dari Damaskus ke Baghdad di
Mesopotamia. Dengan perpindahan pusat pemerintahan itu, yang dulunya
(waktu di Damaskus) peradaban Islam dapet pengaruh kebudayaan dan ilmu
pengetahuan dari Yunani dan Romawi, nah pas di Baghdad dapet tambahan
pengaruh lagi dari kebudayaan Persia dan India. Komplitlah sudah! Seluruh
sumber ilmu pengetahuan terlengkap yang dimiliki umat manusia (Yunani,
Romawi, Persia, India) pada saat itu akhirnya bisa ngumpul di satu titik
lokasi.
4. Faktor yang keempat
adalah pengaruh 2 orang khalifah besar, yaitu Harun Al Rasyid dan
anaknya, Al Ma’mun yang punya cita-cita mulia untuk membangun
peradaban Islam yang menjunjung tinggi perkembangan sains, logika,
rasionalitas, serta menjaga kemajuan ilmu pengetahuan serta meneruskan
perkembangan ilmu yang telah diraih oleh Bangsa India, Persia, dan
12. 8
Byzantium. Tanpa adanya peran mereka berdua yang menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan, Zaman Keemasan Islam kemungkinan ga bakal pernah muncul
pada masa itu.
Faktor - faktor penyebab kemunduran peradaban islam :
1. Faktor yang pertama
adalah kritik dari Al Ghazali yang menentang pengaruh dari filsafat Yunani
yang mejunjung tinggi logika dalam penalaran ilmu dalam peradaban dunia
Islam. Kendati Ibn Rushd bersikeras bahwa tidak ada kontradiksi antara
filsafat Avicenna dan Al Farabi dengan ajaran agama, Al Ghazali tetap
menyatakan “perang” terhadap pengaruh filsafat Yunani dan menginginkan
pemurnian ajaran agama Islam. Sejak perubahan filosofi pemurnian itulah,
Zaman Keemasan Islam mengalami kemunduran drastis, sehingga jarang
sekali menghasilkan ilmuwan-ilmuwan besar seperti pada abad 9-11 silam.
2. Faktor yang kedua
faktor lain yang turut mendorong runtuhnya era emas ini adalah serbuan
dari bangsa Mongol yang akhirnya meluluhlantakkan Baghdad bersama
dengan perpustakaan sekaligus pusat ilmu pengetahuan paling lengkap saat
itu, Bayt Al Hikmah. Penghancuran ini sering dianggap sebagai titik balik
penurunan dunia Islam di bidang pengetahuan. Untungnya, ratusan ribu
manuskrip dari Bayt Al Hikmah sempat diselamatkan oleh Al-Tusi
ke Observatorium Maragheh, Azerbaijan yang kemudian menjadi sumber
referensi dan inspirasi para ilmuwan Eropa pada
zaman Renaissance dan Enlightenment.
2.3 Sumber – sumber Kontribusi Islam Terhadap Perkembangan
Dunia
1. Menggali Sumber Historis
Peradaban Islam tumbuh berkembang dan dapat tersebar dengan cepat
dikarenakan peradaban Islam memiliki kekuatan spiritualitas. Aspek spiritual
memainkan peran sentral dalam mempertahankan eksistensi peradaban Islam.
Para khalifah dari Bani Umayyah seperti Abu Hasyim Khalid ibn Yazid merintis
penerjemahan karya-karya Yunani di Syria. Juga ketika masa Bani Abbasiyah
memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kegiatan intelektual yang menjadikan
proses tranformasi intelektual bergerak cepat. Khalifah Al-Ma mun mendirikan
pusat riset dan ‟ penerjemahan di Baghdad, yang ia beri nama Bait al-Hikmah
pada tahun 830 M. Banyak penerjemah handal yang ahli menerjemahkan dan
banyak dari mereka adalah non-muslim, seperti Tsabit ibn Qurrah Al-Harrani
13. 9
yang berasal dari Sabean di Harran. Menurut Margaret Smith adanya
kepercayaan (agama) yang berbeda ternyata tidak menghalangi mereka untuk
bekerja sama, karena para penguasa Islam memiliki visi yang maju ke depan dan
lebih mengutamakan profesionalisme.
2. Menggali Sumber Sosiologis
Dari peradaban Islam yang ada di Spanyol, Islam mampu memberikan
pengaruh besar kepada dunia Barat yang turut serta mempelajari ilmu
pengetahuan yang ada di dunia Islam. Islam juga berkembang melalui
karyakarya ilmuwan Islam seperti Al-Farabi dengan karyanya astrolabe di
bidang astronomi. Di bidang kedokteran muncul, seperti, Ar-Razi dan Ibnu Sina,
yang salah satu karyanya berjudul Al-Qānūn fī al-Thibb. Melalui berbagai tokoh
Islam lain, yang juga dikenal di dunia Barat dan Timur, muncul seperti Ibnu
Rusyd, AlGhazali dan Ibnu Zuhr yang juga merupakan filsuf Islam. Terdapat
dua pendapat mengenai sumbangan peradaban Islam terhadap filsafat dan ilmu
pengetahuan, yang terus berkembang hingga saat ini. Pendapat pertama
mengatakan, “Bahwa orang Eropa belajar filsafat dari filsuf Yunani seperti
Aristoteles, melalui kitabkitab yang disalin oleh St. Agustine (354 – 430 M),
yang kemudian diteruskan oleh Anicius Manlius Boethius (480 – 524 M) dan
John Scotus.” Pendapat kedua menyatakan, ”Bahwa orang Eropa belajar filsafat
orang-orang Yunani dari buku-buku filsafat Yunani yang telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab oleh filsuf Islam seperti Al-Kindi dan Al-Farabi.”
3. Menelusuri Sumber Filosofis dan Teologis
Semangat para filsuf dan ilmuwan Islam untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tidak lepas dari semangat ajaran Islam, yang menganjurkan para
pemeluknya belajar segala hal, sebagaimana perintah Allah Swt. dalam AlQuran
dan hadis Nabi Muhammad. Ini menjadi dasar teologis yakni dengan melakukan
pengkajian yang lebih sistematis akan sumber-sumber ajaran agama dan
penghargaan yang lebih baik, namun tetap kritis kepada warisan kultural umat,
dan pemahaman yang lebih tepat akan tuntutan zaman yang semakin
berkembang secara cepat. Secara filosofis, Islam memiliki semangat membangun
peradaban yang oleh Nabi Muhammad diterjemahkan dalam bentuk “Masyarakat
Madani” atau “Masyarakat Medinah” sebagai civil society kala rasul hidup dan
terus membangun kerjasama dengan masyarakat Medinah yang majemuk, dan
berhasil membentuk “common platform” atau kalimat pemersatu (kalimatun
sawā`).
14. 10
2.4 Bentuk Kontribusi Islam BagiPeradabanDunia
Kontribusi umat Islam bagi peradaban dunia dapat dilakukan dengan
mengenali potensi dirinya sendiri. Optimalisasi potensi akal merupakan salah satu
kata kunci yang memungkinkan Islam memberikan kontribusinya bagi peradaban
dunia. Tuhan telah menganugerahi manusia dengan potensi akal dan hati/kalbu.
Kedua potensi itu bisa dimiliki oleh seseorang dalam kadar yang seimbang,
namun dapat pula salah satu potensi lebih berkembang daripada lainnya. Orang
yang sangat berkembang potensi akalnya, sangat senang menggunakan akalnya itu
untuk memecahkan sesuatu. Orang demikian berbakat menjadi pemikir atau
filosof. Sementara itu orang yang sangat berkembang potensi hati atau kalbunya,
sangat senang mengeksplorasi perasaannya untuk memecahkan suatu masalah.
Orang demikian berbakat menjadi seniman atau ahli tasawuf.
2.5 Bentuk Kontribusi Islam BagiPemecahanMasalah – Masalah
Kontemporer Pada SaatIni
1. Pencegahan Korupsi
Berbicara tentang agama, setidaknya ada dua hal yang patut diperhatikan,
yaitu: pertama adalah mengenai nilai-nilai moralitas yang terkandung
dalam ajaran-ajaran yang disampaikan agama. Kedua, mengenai institusi
sosial keagamaan sebagai penyokong berjalannya kehidupan beragama.
Dalam konteks perlawanan terhadap tindakan korupsi yang makin akut di
Indonesia, peranan institusi sosial keagamaan menjadi sangat penting
sebagai pendorong. Dari segi ini, institusi sosial keagamaan mestinya
dapat dipertimbangkan sebagai salah satu garda depan dalam upaya
pemberantasan korupsi, bergandengan tangan dengan gerakan anti korupsi
dari kalangan masyarakat lainnya.
Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama strategis sesuai dengan perannya
masing-masing dalam upaya pemberantasan korupsi. Dari sini, institusi
sosial kegamaan dengan agamawan perlu mendapatkan penekanan
mengingat posisi strategisnya di dalam kehidupan masyarakat.
2. Penghormatan Terhadap Hak Asasi Manusia
Bahwa sejak awal Islam telah mengakui eksistensi hak asasi manusia
(HAM), karena Allah telah menjadikan manusia sebagai khalifah di atas
bumi ini dan menganugerahinya dengan martabat yang tinggi di atas
mahluk-mahluk lain. Islam pun memerintahkan kepada umatnya untuk
menghormati dan melindungi harkat dan martabat manusia itu. Para ulama
15. 11
kemudian merumuskannya dengan konsep maqâshid al-syarî’ah (tujuan
syari’ah), yakni untuk mewujudkan kemaslahatan manusia yang meliputi
keniscayaan (dharûriyyât) dan kebutuhan (hâjiyyât) manusia yang
eksistensinya harus diwujudkan dan dilindungi.
3. Kontribusi Islam dalam Membangun Kesetaraan Gender
Pada zaman pra Islam dalam budaya masyarakat Arab Jahiliyyah,
perempuan mendapat perlakuan yang tidak baik, dianggap sebagai sosok
yang tidak berdaya, tidak dihargai, tidak setara dengan laki-laki, ditindas
dan dianggap tidak berguna bahkan aib keluarga. Tidak menunjukkan
adanya kesetaraan gender. Setelah Islam datang, kedudukan perempuan
diangkat, dihargai, dilindungi, dan disetarakan dengan kaum laki-laki.
Pada periode klasik, zaman nabi, utamanya perempuan termasuk istriistri
nabi memiliki peran penting dalam kehidupan pada masa itu, dalam
bidang periwayatan hadis, perang, bisnis, dll bahkan perempuan mampu
menjadi pemimpin dalam perang seperti yang pernah dilakukan oleh istri
Nabi Aisyah. Pada periode pertengahan, zaman dinasti-dinasti islam,
perempuan juga memiliki peran penting dalam kehidupan politik bahkan
mampu bersaing dalam perlombaan syair yahng kala itu menjadi trend dan
bergengsi walaupun pada akhirnya mengalami kemunduran.
Pada periode modern, masa kemerdekaan, di Indonesia peran perempuan
sudah telihat dalam berbagai sector kehidupan. Salah satu organisasi yang
mendukung perempuan adalah NU yang membolehkan perempuan untuk
menjadi kepala desa bahkan menjadi kepala Negara. Di Indonesia pernah
mempunyai Kepala Negara seorang perempuan yakni Megawati
Soekarnoputri.
4. Kontribusi Islam dalam Membangun Kerukunan Beragama
Islam memilki ajaran tentang kerukunan yang merupakan salah satu
bentuk aktualisasi dari doktrin Islam tentang tasamuh (toleransi).
Sehubungan Kerukunan Hidup Umat Beragama merupakan salah satu
bentuk dari sikap toleransi/tasamuh yang diajarkan Islam, maka harus
diwujudkan dalam kehidupan bermasayarakat. Dalam konteks masyarakat
Indonesia yang plural, baik suku, budaya, maupun agama, maka prinsip
dan sikap hidup saling menghormati, saling memahami dan mengerti,
kerjasama, keadilan, kejujuran, akuntabilitas (memiliki tanggung jawab
dan kesediaan menerima akibat perbuatannya), integritas (ketulusan moral
dan tingkah laku etis), serta kebenaran bahwa manusia sebagai makhluk
beragama yang masing-masing orang berhak untuk memiliki keyakinan
berbeda, menjadi modal dasar dalam membangun masyarakat yang
bersatu, rukun, dan beradab. Toleransi dan kerukunan dalam Islam, maka
nilai-nilai kerukunan itu dapat dikelompokkan pada 3 (tiga) aspek, yaitu
kesadaran adanya Allah, persaudaraan, dan sikap hidup yang
mencerminkan kerukunan. Kesadaran adanya Allah menunjukkan pada
ketauhidan yang harus menjadi dasar dalam pengembangan kerukunan
16. 12
hidup umat beragama; aspek persaudaraan menunjukkan bahwa Islam
sangat mengedepankan kemanusiaan yang bernilai universal; sedangkan
sikap hidup rukun merupakan nilai praktis dan penjabaran dari dua aspek
sebelumnya.
5. Kontribusi Islam dalam Membangun Lingkungan Hidup Secara
Berkelanjutan
sesungguhnya agama (Islam) dan lingkungan hidup satu tidak terpisahkan.
Karena di dalam konsep Islam, lingkungan hidup diperkenalkan oleh
Alquran dengan beragam macam. Di antaranya adalah al-bi’ah
(menempati wilayah, ruang kehidupan dan lingkungan) yaitu lingkungan
sebagai ruang kehidupan khususnya bagi spesies manusia. Islam
menempatkan ekosistem hutan sebagai wilayah bebas (al-mubahat)
dengan status bumi mati (al-mawat) dalam hutanhutan liar, serta berstatus
bumi pinggiran (marafiq al-balad) dalam hutan yang secara geografis
berada di sekitar wilayah pemukiman. Bahkan menurut Yusuf al-
Qardhawi, terdapat beberapa term dalam agama Islam yang dapat
dikaitkan dengan pemeliharaan lingkungan hidup diantaranya adalah:
1)teori al-istishlah (kemaslahatan), 2)Pendekatan lima tujuan dasar Islam
(maqashid al-syari’ah) dan 3) Sunnah dari Rasullullah Saw. Al-istishlah
adalah memberikan perawatan terhadap lingkungan, termasuk manusia
namun mencakup pula kemaslahatan spesies-spesies yang ada di bumi.
Menurut Yusuf Qardhawi dalam bukunya Ri’ayah al-Bi’ah fi Syari’ah al-
Islam (2001) , menjelaskan bahawa terdapat hubungan yang signifikan
antara agama dan lingkungan hidup. Agama secara signifikan dapat
memberikan kontribusi terhadap menjaga kualitas lingkungan alam
sekitar. Beliau menjelaskan bahwa memelihara lingkungan sama halnya
dengan menjaga lima tujuan dasar Islam (maqashid al-syari’ah). Karena
itu, memelihara lingkungan sama hukumnya dengan maqashid al-syari’ah.
Dalam kaidah Ushul Fiqh disebutkan, ma la yatimmu al-wajib illa bihi
fawuha wajibun (sesuatu yang membawa kepada kewajiban, maka sesuatu
itu hukumnya wajib).
Menurut Yusuf Qardhawi, larangan penebangan pohon telah ada sejak
zaman Rasullah berawal dari larangan penebangan pohon sidrah yang
merupakan pohon yang terkenal dengan sebutan al-sidr. Pohon ini tumbuh
di padang pasir, tahan terhadap panas dan tidak memerlukan air. Pohon
tersebut digunakan sebagai tempat berteduh oleh para musafir, orang yang
mencari makanan ternak, tempat pengembalaan. Ancaman neraka bagi
orang yang memotong pohon sidrah menunjukkan perlunya menjaga
kelestarian lingkungan hidup
6. Kontribusi Islam dalam Menghentikan Berbagai Bentuk Dekadensi Moral
Degradasi moral ataupun kadang disebut sebagai kenakalan remaja
(juvenile delinquency), bukanlah murni kesalahan remaja secara sendiri.
Mereka membangun dirinya dalam konteks lingkungan masing-masing
yang bisa saja menstimuli menguatkan, bahkan mendorongnya dalam
17. 13
mencapai jati dirinya. Ada yang berhasil namun juga tidak jarang ada yang
gagal. Berbeda dengan moralitas sosial yang mengalami pergeseran karena
paham materialisme dan kapitalisme, aturan pokok moralitas pendidikan
Islam tidak akan mengalami pergeseran walaupun zaman globalisasi
teknologi terus berkembang. Aturan dan dalil- nya tetap, dengan prinsip
bahwa Islam akan tegak dengan dibangunnya lima hal dalam rangka
menghargai dan melindungi kehidupan manusia16 yaitu syahadat, salat,
zakat, puasa bulan ramadan dan haji. Suatu yang haram juga tetap yaitu
musyrik, zina, minum-minuman keras dengan segala bentuknya, mencuri,
membunuh dan kafir/murtad dengan segala bentuknya. Suatu yang sudah
tidak bisa ditawar lagi. Yang boleh berubah hanyalah metode
menyampaikannya dengan menggunakan teknologi ataupun dengan
pendekatan-pendekatan pembelajaran yang terbaru misalnya pembelajaran
aktif ataupun kontekstual. Isi pesan Islam sebagai ruh spiritualitas tidak
boleh redup apalagi berubah. Namun disini lebih tepat untuk mengemas
pendidikan Islam dengan suatu strategi17 pembelajaran yang diajarkan
pada remaja di era global ini dengan istiah integral progresif dan
fungsional.
18. 14
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin‘ karena Allah Ta’ala ingin
memberikan rahmat bagi seluruh makhluknya dengan diutusnya pemimpin para
Nabi, Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam. Beliau diutus dengan
membawa kebahagiaan yang besar. Beliau juga menyelamatkan manusia dari
kesengsaraan yang besar. Beliau menjadi sebab tercapainya berbagai kebaikan
di dunia dan akhirat. Beliau memberikan pencerahan kepada manusia yang
sebelumnya berada dalam kejahilan. Beliau memberikan hidayah kepada
menusia yang sebelumnya berada dalam kesesatan. Islam juga memberikan
kontribusi kepada peradaban dunia mulai dari munculnya para tokoh ilmuan
islam dan para filsuf islam yang mengubah cara pandang dunia terhadap ilmu
pengetahuan pada masa keemasan islam walaupun pernah mengalami masa
kemunduran. Islam juga memberikan kontribusi terhadap berbagai macam
permasalahan kontemporer yang ada pada masa sekarang yang didasarkan
kepada Al – Qur’an dan Hadist sehingga manusia dapat menyelesaikan berbagai
macam permasalahan kontemporer sehingga dapat hidup dengan sejahtera.
19. 15
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/306570343/Makalah-Peran-Agama-Dan-
Perilaku-Korupsi-Bab-1-2-3
https://id.scribd.com/presentation/344467413/Kontribusi-Islam-
dalam-Peradaban-Dunia
http://digilib.uin-
suka.ac.id/347/1/KONTRIBUSI%20ISLAM%20ATAS%20PERK
EMBANGAN%20PERADABAN.pdf
https://www.zenius.net/blog/6100/sejarah-peradaban-islam-ilmu-
pengetahuan
https://media.neliti.com/media/publications/98384-ID-
perkembangan-pemikiran-dan-peradaban-isl.pdf
https://lmsspada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/18446/mod_resour
ce/content/4/Bagaimana%20Kontribusi%20Islam%20pada%20Pen
gembangan%20Peradaban%20Dunia%3F.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/154011-ID-islam-dan-
hak-asasi-manusia-penegakan-da.pdf
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/download/6
39/578
https://media.neliti.com/media/publications/57393-ID-teologi-
kerukunan-beragama-dalam-islam-s.pdf
https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/substantia/article/download/4918/3240
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/download/5
65/512
E – book buku pendidikan agama islam