SlideShare a Scribd company logo
TERAPI SOMATIK
(PSIKOFARMAKA DAN ECT)
TERAPI SOMATIK
(PSIKOFARMAKA DAN ECT)
AMALIA SENJA,S.Kep.,NsAMALIA SENJA,S.Kep.,Ns
PSIKOFARMAKA
• Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah
obat yang bekerja secara selektif pada SSP dan
mempunyai efek utama thdp aktivitas mental
dan perilaku, digunakan utk terapi gangguan
psikiatrik yg berpengaruh thdp taraf kualitas
hidup klien.
• Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah
obat yang bekerja secara selektif pada SSP dan
mempunyai efek utama thdp aktivitas mental
dan perilaku, digunakan utk terapi gangguan
psikiatrik yg berpengaruh thdp taraf kualitas
hidup klien.
• Obat-obat antipsikotik diperkenalkan pada pertengahan tahun
1950-an
• Obat skizofrenia  obat-obat neuroleptik/ obat psikoaktif atau
antipsikotik
• Pada masa lampau yg umum torasin (klorpromazin) ttp sekarang
haldol yg populer
• Setiap obat memiliki pengaruh yg tdk begitu berbeda, yaitu
menghalangi pengaruh dopamin dalam otak. Dengan memasuki
reseptor dopamin pada neuron postsinaptik, obat-obat ini
menghalangi dopamin utk memasuki reseptor-reseptor, dan
dengan demikian dapat mencegah rangsangan neuron postsinaptik.
Menghalangi aktivitas dopamin adalah penting karena kita
berpendapat bahwa skizofrenia disebabkan oleh aktivitas dopamin
yg tinggi pada daerah-daerah tertentu dlm otak
• Obat-obat antipsikotik diperkenalkan pada pertengahan tahun
1950-an
• Obat skizofrenia  obat-obat neuroleptik/ obat psikoaktif atau
antipsikotik
• Pada masa lampau yg umum torasin (klorpromazin) ttp sekarang
haldol yg populer
• Setiap obat memiliki pengaruh yg tdk begitu berbeda, yaitu
menghalangi pengaruh dopamin dalam otak. Dengan memasuki
reseptor dopamin pada neuron postsinaptik, obat-obat ini
menghalangi dopamin utk memasuki reseptor-reseptor, dan
dengan demikian dapat mencegah rangsangan neuron postsinaptik.
Menghalangi aktivitas dopamin adalah penting karena kita
berpendapat bahwa skizofrenia disebabkan oleh aktivitas dopamin
yg tinggi pada daerah-daerah tertentu dlm otak
OBAT-OBAT NEUROLEPTIK YG SERING
DIGUNAKAN
TIPE NAMA GENERIK/ NAMA
KIMIA
MEREK DAGANG
Fenotiazin Klorpromazin
Tioridazin
Promazin
Trifluoperazin
Proklorperazin
Perfenazin
Flufenazin
Torazin
Mellaril
Sparin
Stelazin
Kompazin
Trilafon
Proliksin
Butirofenonem Haloperidol Haldol
Tioksanten Tioktiksin
Klorprotiksen
Navan
Taraktan
KETERBATASAN TERAPI OBAT
• Obat neuroleptik merupakan perawatan yg efektif thdp
skizofrenia
• Pengaruh obat ini sangat kuat dan pervasif, tetapi obat ini
juga mengandung keterbatasan dan dapat menimbulkan
akibat-akibat samping yg berat
• Obat ini untuk perawatan dan bukan untuk penyembuhan
skizofrenia
• Obat ini hanya memperbaiki ketidakseimbangan untuk
sementara dan tidak untuk memecahkan secara permanen
masalah fisiologis yg mendasar
AKIBAT SAMPING TERAPI OBATAKIBAT SAMPING TERAPI OBAT
• Mulut kering, penglihatan kabur, pening, sembelit,
kepekaan thdp cahaya, dorongan seksual berkurang, dan
aktivitas motor yang kaku dan lambat
• Dosis tinggi, jangka waktu lama tardive dyskinesia yaitu
gerakan otot yg tidak terkendali yg sangat sering tjd pd
mulut, bibir, dan lidah. Pasien melakukan gerakan-gerakan
menghisap, mengunyah, gerakan rahang samping,
mengecap-ngecapkan dan mengerutkan bibir, mendorong
dan memutar-mutarkan lidah, melakukan TIC pada bibir,
mata dan alis mata
• Prevalensi tardive dyskinesia 0,5- 56 % dgn rata-rata 15%
pada pasien
• Mulut kering, penglihatan kabur, pening, sembelit,
kepekaan thdp cahaya, dorongan seksual berkurang, dan
aktivitas motor yang kaku dan lambat
• Dosis tinggi, jangka waktu lama tardive dyskinesia yaitu
gerakan otot yg tidak terkendali yg sangat sering tjd pd
mulut, bibir, dan lidah. Pasien melakukan gerakan-gerakan
menghisap, mengunyah, gerakan rahang samping,
mengecap-ngecapkan dan mengerutkan bibir, mendorong
dan memutar-mutarkan lidah, melakukan TIC pada bibir,
mata dan alis mata
• Prevalensi tardive dyskinesia 0,5- 56 % dgn rata-rata 15%
pada pasien
TERAPI ELEKTROKONVULSIF (ECT)
• DEFINISI
Terapi elektrokonvulsif (ECT) merupakan suatu
jenis pengobatan somatik dimana arus listrik
digunakan pada otak melalui elektroda yg
ditempatkan pada pelipis. Arus tersebut cukup
untuk menimbulkan kejang grand mal, yg
diharapkan efek yg terapeutik tercapai.
INDIKASI ECT
- Pada dasarnya digunakan dalam pengobatan depresi
berat
- Pengobatan ini hanya dilakukan hanya setelah terapi
dengan menggunakan obat-obatan tidak berhasil
- Dapat juga digunakan untuk pasien yg sangat mania
hiperaktif dalam suatu bahaya kelelahan fisik, dan
dengan individu yg sangat potensial utk bunuh diri
KONTRAINDIKASI
• Tumor Otak
• Infark miokardium
• Tumor Otak
• Infark miokardium
MEKANISME KERJA
• Mekanisme ECT yg sebenarnya tdk diketahui,
tapi diperkirakan bahwa ECT menghasilkan
perubahan-perubahan biokimia didalam otak,
suatu peningkatan dalam kadar norepineftrin
dan serotonin- mirip efek dari obat-obatan
anti depresan.
EFEK SAMPING DAN IMPLIKASI
KEPERAWATAN
• Kehilangan memori dan kekacauan mental
sementara
Merupakan efek samping yang paling umum.
Merupakan hal yg penting utk perawat hadir
saat pasien sadar supaya dpt mengurangi
ketakutan yang disertai dengan kehilangan
memori ini
Berikan ketenangan dengan mengatakan bahwa
kehilangan memori tsbt hanya sementara
• Jelaskan kpd pasien apa yg telah terjadi
• Reorientasikan pasien thdp waktu dan tempat
• Biarkan pasien mengatakan ketakutan dan
kecemasannya yg berhubungan dgn
pelaksanaan ECT thdp dirinya
• Berikan sesuatu struktur perjanjian yg lbh baik
pd aktivitas rutin pasien utk meminimalkan
kebingungan
DIAGNOSA KEPERAWATAN POTENSIAL
YG BERKENAAN DGN ECT
• Risiko tinggi terhadap cedera b.d risiko tertentu berkenaan dengan
ECT
• Risiko tinggi terhadap aspirasi b.d perubahan tingkat kesadaran
setelah tindakan
• Penurunan curah jantung b.d stimulasi vagal yg tjd selama ECT
• Perubahan proses pikir b.d efek-efek samping dr kehilangan
memori dan kekacauan mental sementara
• Kurang pengetahuan b.d kebutuhan untuk efek-efek samping dan
risiko ECT
• Ansietas b.d terapi yg akan datang
• Kurang perawatan diri b.d ketidakmampuan selama tahap postiktal
• Risiko tinggi thdp intoleransi aktivitas b.d kekacauan mental dan
kehilangan memori pasca ECT
• Risiko tinggi terhadap cedera b.d risiko tertentu berkenaan dengan
ECT
• Risiko tinggi terhadap aspirasi b.d perubahan tingkat kesadaran
setelah tindakan
• Penurunan curah jantung b.d stimulasi vagal yg tjd selama ECT
• Perubahan proses pikir b.d efek-efek samping dr kehilangan
memori dan kekacauan mental sementara
• Kurang pengetahuan b.d kebutuhan untuk efek-efek samping dan
risiko ECT
• Ansietas b.d terapi yg akan datang
• Kurang perawatan diri b.d ketidakmampuan selama tahap postiktal
• Risiko tinggi thdp intoleransi aktivitas b.d kekacauan mental dan
kehilangan memori pasca ECT
INTERVENSI KEPERAWATAN
UNTUK KLIEN YG MENERIMA ECT
• Pastikan bahwa dokter telah mendapat surat
persetujuan dan bahwa format persetujuan tindakan
ada distatus
• Pastikan bahwa ada hasil laboratorium terbaru
(urinalisis JDL) dan hasil EKG dan pemeriksaan sinar X
• Pasien akan dipuasakan pada pagi hari tindakan
• Sebelum tindakan, pasien harus bebas, kenakan
pakaian tidur (atau pakaian longgar lainnya), dan
lepaskan gigi palsu dan kacamata atau lensa kontak.
Pagar tempat tidur harus dinaikkan
• Pastikan bahwa dokter telah mendapat surat
persetujuan dan bahwa format persetujuan tindakan
ada distatus
• Pastikan bahwa ada hasil laboratorium terbaru
(urinalisis JDL) dan hasil EKG dan pemeriksaan sinar X
• Pasien akan dipuasakan pada pagi hari tindakan
• Sebelum tindakan, pasien harus bebas, kenakan
pakaian tidur (atau pakaian longgar lainnya), dan
lepaskan gigi palsu dan kacamata atau lensa kontak.
Pagar tempat tidur harus dinaikkan
• Ukur tanda vital
• Berikan agen penyekat kolinergik (atropin sulfat;glikopirolat) kira-
kira 30 menit sebelum tindakan, sesuai advice dokter, untuk
menurunkan sekresi dan meningkatkan denyut jantung (yang
disupresi dalam berespon thdp stimulasi vagal yg disebabkan oleh
ECT).
• Bantu dokter dan atau anestesiologis sesuai yg dibutuhkan dlm
pemberian obat-obatan intravena. Suatu anestetik kerja pendek,
seperti natrium metoheksital (Brevital Sodium), diberikan bersama-
sama dengan relaksan otot.
• Berikan oksigen dan lakukan penghisapan sesuai yg dibutuhkan.
• Ukur tanda vital
• Berikan agen penyekat kolinergik (atropin sulfat;glikopirolat) kira-
kira 30 menit sebelum tindakan, sesuai advice dokter, untuk
menurunkan sekresi dan meningkatkan denyut jantung (yang
disupresi dalam berespon thdp stimulasi vagal yg disebabkan oleh
ECT).
• Bantu dokter dan atau anestesiologis sesuai yg dibutuhkan dlm
pemberian obat-obatan intravena. Suatu anestetik kerja pendek,
seperti natrium metoheksital (Brevital Sodium), diberikan bersama-
sama dengan relaksan otot.
• Berikan oksigen dan lakukan penghisapan sesuai yg dibutuhkan.
• Setelah prosedur, ukur tanda vital dan
tekanan darah setiap 15 menit untuk jam
pertama. Atur posisi pasien untuk miring
kesalah satu sisi
• Temani pasien sampai ia benar-benar sadar
Terapi somatik

More Related Content

What's hot

Makalah psikofarmaka
Makalah psikofarmakaMakalah psikofarmaka
Makalah psikofarmaka
Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA
ayu rahmadani
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Septian Muna Barakati
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
Moch Lutvie
 
Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
ayu rahmadani
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
Ulfa Pradipta
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Cahya
 
Keluarga asuhan keperawatan pada keluarga melepas anak dewasa muda
Keluarga asuhan keperawatan pada keluarga melepas anak dewasa mudaKeluarga asuhan keperawatan pada keluarga melepas anak dewasa muda
Keluarga asuhan keperawatan pada keluarga melepas anak dewasa mudaElvia Malbeni HarLen
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
ALIYAH MS
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargayaenk_ekis
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Fransiska Oktafiani
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Abdul Rochman
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
Muhammad Saubari
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitAdi Adriansyah
 
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Alva Cherry Mustamu
 

What's hot (20)

Makalah psikofarmaka
Makalah psikofarmakaMakalah psikofarmaka
Makalah psikofarmaka
 
Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA
 
Nasogastrik tube
Nasogastrik tubeNasogastrik tube
Nasogastrik tube
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
kuliah pubertas.ppt
kuliah pubertas.pptkuliah pubertas.ppt
kuliah pubertas.ppt
 
Keluarga asuhan keperawatan pada keluarga melepas anak dewasa muda
Keluarga asuhan keperawatan pada keluarga melepas anak dewasa mudaKeluarga asuhan keperawatan pada keluarga melepas anak dewasa muda
Keluarga asuhan keperawatan pada keluarga melepas anak dewasa muda
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplit
 
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
 

Similar to Terapi somatik

Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
imasnurmalasari
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Lautan Jiwa
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Bagus Utomo
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatikrian92
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
FirstiafinaTiffany1
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
Fina Ratih Wiraputri
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropikaYadhi Muqsith
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.ppt
ssuserb6baaa
 
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxREFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
AdnalKhemalPasha
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutJoni Iswanto
 
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdfmateri tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
SopiOktapiani
 
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksanaKp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Ahmad Muhtar
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniaJoni Iswanto
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
aryana_imam
 
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdfObat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
papahku123
 
Manajemen Anestesi
Manajemen AnestesiManajemen Anestesi
Manajemen Anestesi
Fredy Samosir
 

Similar to Terapi somatik (20)

Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Terapi somatik
Terapi somatikTerapi somatik
Terapi somatik
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropika
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.ppt
 
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxREFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdfmateri tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
materi tentang Anestetik dan Psikofarmaka.pdf
 
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksanaKp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksana
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdfObat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
 
Gg zat, alkohol & rokok
Gg zat, alkohol & rokokGg zat, alkohol & rokok
Gg zat, alkohol & rokok
 
Manajemen Anestesi
Manajemen AnestesiManajemen Anestesi
Manajemen Anestesi
 
Neuro geriatri
Neuro geriatriNeuro geriatri
Neuro geriatri
 

More from Amalia Senja

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
Amalia Senja
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Amalia Senja
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
Amalia Senja
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
Amalia Senja
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
Amalia Senja
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
Amalia Senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
Amalia Senja
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
Amalia Senja
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
Amalia Senja
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
Amalia Senja
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
Amalia Senja
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
Amalia Senja
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
Amalia Senja
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Amalia Senja
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Amalia Senja
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
Amalia Senja
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
Amalia Senja
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
Amalia Senja
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
Amalia Senja
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
Amalia Senja
 

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 

Recently uploaded

Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
uncinbatuu
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
DionFranata2
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 

Recently uploaded (9)

Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 

Terapi somatik

  • 1. TERAPI SOMATIK (PSIKOFARMAKA DAN ECT) TERAPI SOMATIK (PSIKOFARMAKA DAN ECT) AMALIA SENJA,S.Kep.,NsAMALIA SENJA,S.Kep.,Ns
  • 2. PSIKOFARMAKA • Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada SSP dan mempunyai efek utama thdp aktivitas mental dan perilaku, digunakan utk terapi gangguan psikiatrik yg berpengaruh thdp taraf kualitas hidup klien. • Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada SSP dan mempunyai efek utama thdp aktivitas mental dan perilaku, digunakan utk terapi gangguan psikiatrik yg berpengaruh thdp taraf kualitas hidup klien.
  • 3. • Obat-obat antipsikotik diperkenalkan pada pertengahan tahun 1950-an • Obat skizofrenia  obat-obat neuroleptik/ obat psikoaktif atau antipsikotik • Pada masa lampau yg umum torasin (klorpromazin) ttp sekarang haldol yg populer • Setiap obat memiliki pengaruh yg tdk begitu berbeda, yaitu menghalangi pengaruh dopamin dalam otak. Dengan memasuki reseptor dopamin pada neuron postsinaptik, obat-obat ini menghalangi dopamin utk memasuki reseptor-reseptor, dan dengan demikian dapat mencegah rangsangan neuron postsinaptik. Menghalangi aktivitas dopamin adalah penting karena kita berpendapat bahwa skizofrenia disebabkan oleh aktivitas dopamin yg tinggi pada daerah-daerah tertentu dlm otak • Obat-obat antipsikotik diperkenalkan pada pertengahan tahun 1950-an • Obat skizofrenia  obat-obat neuroleptik/ obat psikoaktif atau antipsikotik • Pada masa lampau yg umum torasin (klorpromazin) ttp sekarang haldol yg populer • Setiap obat memiliki pengaruh yg tdk begitu berbeda, yaitu menghalangi pengaruh dopamin dalam otak. Dengan memasuki reseptor dopamin pada neuron postsinaptik, obat-obat ini menghalangi dopamin utk memasuki reseptor-reseptor, dan dengan demikian dapat mencegah rangsangan neuron postsinaptik. Menghalangi aktivitas dopamin adalah penting karena kita berpendapat bahwa skizofrenia disebabkan oleh aktivitas dopamin yg tinggi pada daerah-daerah tertentu dlm otak
  • 4. OBAT-OBAT NEUROLEPTIK YG SERING DIGUNAKAN TIPE NAMA GENERIK/ NAMA KIMIA MEREK DAGANG Fenotiazin Klorpromazin Tioridazin Promazin Trifluoperazin Proklorperazin Perfenazin Flufenazin Torazin Mellaril Sparin Stelazin Kompazin Trilafon Proliksin Butirofenonem Haloperidol Haldol Tioksanten Tioktiksin Klorprotiksen Navan Taraktan
  • 5. KETERBATASAN TERAPI OBAT • Obat neuroleptik merupakan perawatan yg efektif thdp skizofrenia • Pengaruh obat ini sangat kuat dan pervasif, tetapi obat ini juga mengandung keterbatasan dan dapat menimbulkan akibat-akibat samping yg berat • Obat ini untuk perawatan dan bukan untuk penyembuhan skizofrenia • Obat ini hanya memperbaiki ketidakseimbangan untuk sementara dan tidak untuk memecahkan secara permanen masalah fisiologis yg mendasar
  • 6. AKIBAT SAMPING TERAPI OBATAKIBAT SAMPING TERAPI OBAT • Mulut kering, penglihatan kabur, pening, sembelit, kepekaan thdp cahaya, dorongan seksual berkurang, dan aktivitas motor yang kaku dan lambat • Dosis tinggi, jangka waktu lama tardive dyskinesia yaitu gerakan otot yg tidak terkendali yg sangat sering tjd pd mulut, bibir, dan lidah. Pasien melakukan gerakan-gerakan menghisap, mengunyah, gerakan rahang samping, mengecap-ngecapkan dan mengerutkan bibir, mendorong dan memutar-mutarkan lidah, melakukan TIC pada bibir, mata dan alis mata • Prevalensi tardive dyskinesia 0,5- 56 % dgn rata-rata 15% pada pasien • Mulut kering, penglihatan kabur, pening, sembelit, kepekaan thdp cahaya, dorongan seksual berkurang, dan aktivitas motor yang kaku dan lambat • Dosis tinggi, jangka waktu lama tardive dyskinesia yaitu gerakan otot yg tidak terkendali yg sangat sering tjd pd mulut, bibir, dan lidah. Pasien melakukan gerakan-gerakan menghisap, mengunyah, gerakan rahang samping, mengecap-ngecapkan dan mengerutkan bibir, mendorong dan memutar-mutarkan lidah, melakukan TIC pada bibir, mata dan alis mata • Prevalensi tardive dyskinesia 0,5- 56 % dgn rata-rata 15% pada pasien
  • 7. TERAPI ELEKTROKONVULSIF (ECT) • DEFINISI Terapi elektrokonvulsif (ECT) merupakan suatu jenis pengobatan somatik dimana arus listrik digunakan pada otak melalui elektroda yg ditempatkan pada pelipis. Arus tersebut cukup untuk menimbulkan kejang grand mal, yg diharapkan efek yg terapeutik tercapai.
  • 8. INDIKASI ECT - Pada dasarnya digunakan dalam pengobatan depresi berat - Pengobatan ini hanya dilakukan hanya setelah terapi dengan menggunakan obat-obatan tidak berhasil - Dapat juga digunakan untuk pasien yg sangat mania hiperaktif dalam suatu bahaya kelelahan fisik, dan dengan individu yg sangat potensial utk bunuh diri
  • 9. KONTRAINDIKASI • Tumor Otak • Infark miokardium • Tumor Otak • Infark miokardium
  • 10. MEKANISME KERJA • Mekanisme ECT yg sebenarnya tdk diketahui, tapi diperkirakan bahwa ECT menghasilkan perubahan-perubahan biokimia didalam otak, suatu peningkatan dalam kadar norepineftrin dan serotonin- mirip efek dari obat-obatan anti depresan.
  • 11. EFEK SAMPING DAN IMPLIKASI KEPERAWATAN • Kehilangan memori dan kekacauan mental sementara Merupakan efek samping yang paling umum. Merupakan hal yg penting utk perawat hadir saat pasien sadar supaya dpt mengurangi ketakutan yang disertai dengan kehilangan memori ini Berikan ketenangan dengan mengatakan bahwa kehilangan memori tsbt hanya sementara
  • 12. • Jelaskan kpd pasien apa yg telah terjadi • Reorientasikan pasien thdp waktu dan tempat • Biarkan pasien mengatakan ketakutan dan kecemasannya yg berhubungan dgn pelaksanaan ECT thdp dirinya • Berikan sesuatu struktur perjanjian yg lbh baik pd aktivitas rutin pasien utk meminimalkan kebingungan
  • 13. DIAGNOSA KEPERAWATAN POTENSIAL YG BERKENAAN DGN ECT • Risiko tinggi terhadap cedera b.d risiko tertentu berkenaan dengan ECT • Risiko tinggi terhadap aspirasi b.d perubahan tingkat kesadaran setelah tindakan • Penurunan curah jantung b.d stimulasi vagal yg tjd selama ECT • Perubahan proses pikir b.d efek-efek samping dr kehilangan memori dan kekacauan mental sementara • Kurang pengetahuan b.d kebutuhan untuk efek-efek samping dan risiko ECT • Ansietas b.d terapi yg akan datang • Kurang perawatan diri b.d ketidakmampuan selama tahap postiktal • Risiko tinggi thdp intoleransi aktivitas b.d kekacauan mental dan kehilangan memori pasca ECT • Risiko tinggi terhadap cedera b.d risiko tertentu berkenaan dengan ECT • Risiko tinggi terhadap aspirasi b.d perubahan tingkat kesadaran setelah tindakan • Penurunan curah jantung b.d stimulasi vagal yg tjd selama ECT • Perubahan proses pikir b.d efek-efek samping dr kehilangan memori dan kekacauan mental sementara • Kurang pengetahuan b.d kebutuhan untuk efek-efek samping dan risiko ECT • Ansietas b.d terapi yg akan datang • Kurang perawatan diri b.d ketidakmampuan selama tahap postiktal • Risiko tinggi thdp intoleransi aktivitas b.d kekacauan mental dan kehilangan memori pasca ECT
  • 14. INTERVENSI KEPERAWATAN UNTUK KLIEN YG MENERIMA ECT • Pastikan bahwa dokter telah mendapat surat persetujuan dan bahwa format persetujuan tindakan ada distatus • Pastikan bahwa ada hasil laboratorium terbaru (urinalisis JDL) dan hasil EKG dan pemeriksaan sinar X • Pasien akan dipuasakan pada pagi hari tindakan • Sebelum tindakan, pasien harus bebas, kenakan pakaian tidur (atau pakaian longgar lainnya), dan lepaskan gigi palsu dan kacamata atau lensa kontak. Pagar tempat tidur harus dinaikkan • Pastikan bahwa dokter telah mendapat surat persetujuan dan bahwa format persetujuan tindakan ada distatus • Pastikan bahwa ada hasil laboratorium terbaru (urinalisis JDL) dan hasil EKG dan pemeriksaan sinar X • Pasien akan dipuasakan pada pagi hari tindakan • Sebelum tindakan, pasien harus bebas, kenakan pakaian tidur (atau pakaian longgar lainnya), dan lepaskan gigi palsu dan kacamata atau lensa kontak. Pagar tempat tidur harus dinaikkan
  • 15. • Ukur tanda vital • Berikan agen penyekat kolinergik (atropin sulfat;glikopirolat) kira- kira 30 menit sebelum tindakan, sesuai advice dokter, untuk menurunkan sekresi dan meningkatkan denyut jantung (yang disupresi dalam berespon thdp stimulasi vagal yg disebabkan oleh ECT). • Bantu dokter dan atau anestesiologis sesuai yg dibutuhkan dlm pemberian obat-obatan intravena. Suatu anestetik kerja pendek, seperti natrium metoheksital (Brevital Sodium), diberikan bersama- sama dengan relaksan otot. • Berikan oksigen dan lakukan penghisapan sesuai yg dibutuhkan. • Ukur tanda vital • Berikan agen penyekat kolinergik (atropin sulfat;glikopirolat) kira- kira 30 menit sebelum tindakan, sesuai advice dokter, untuk menurunkan sekresi dan meningkatkan denyut jantung (yang disupresi dalam berespon thdp stimulasi vagal yg disebabkan oleh ECT). • Bantu dokter dan atau anestesiologis sesuai yg dibutuhkan dlm pemberian obat-obatan intravena. Suatu anestetik kerja pendek, seperti natrium metoheksital (Brevital Sodium), diberikan bersama- sama dengan relaksan otot. • Berikan oksigen dan lakukan penghisapan sesuai yg dibutuhkan.
  • 16. • Setelah prosedur, ukur tanda vital dan tekanan darah setiap 15 menit untuk jam pertama. Atur posisi pasien untuk miring kesalah satu sisi • Temani pasien sampai ia benar-benar sadar