SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
Keperawatan gawat darurat
Pendahuluan
Braun Stein melaporkan USA 72, 1 % trauma
kepala dan muka.
Trauma muka meliputi :
Soft Tissue
Organ – organ khusus
Tulang – tulang
Kegawat Daruratan yang perlu mendapat penanganan Emergency :
# Air Way
# Cedera Otak Berat
# Perlu dicurigai adanya Fraktur Vertebra Cervikalis
METODE UMUM UNTUK CEDERA MAKSILOFASIAL
Terjadi Fraktur Organ Yg Menonjol
- Hidung
(Penanganan Mudah) - Zygoma
- Mandibula
Fr. Maksila Bila Gaya
(Penanganan Sulit)
Klasifikasi Le Fort
a.Tipe Satu Alveolus, bagian yg
menahan gigi pad rahang atas, terputus, dan
mungkin jatuh ke dalam gigi bawah.
Ketidaksetabilan hidung dan gigi
incisivus
Garis fraktur
b. Tipe Dua Ketidaksetabilan setinggi Os
nasal
c. Tiga Fr. dgn disfungsi kraniofasial
komplit.
Tipe fraktur ini mungkin kombinasi dan
dapat terjadi pada satu sisi atau dua sisi
Tujuan Utama Membebaskan jalan
napas
Fraktur dasar
Orbital
Archbar
Mekanisme Pergeseran Fr. Le fort Dua dan tiga
Fr.Le Fort
Pergerakan Tlg bagian wajah ke bawah
Kranium bagian depan
Bidang miring
- Memperpanjang wajah
- Mendorong molar atas ke bag bawah Perdarahan
- Mendorong molar palatum mole ke arah lidah
Obstruksi
Fraktur Pd sepertiga tengah wajah pasien mempunyai gambaran yang
tidak menguntungkan :
1. Sering terjadi fraktur multipel Fragmen 50 atau lebih
2. Cedera pada saraf cranial saraf gigi anfraorbital dan
superior
3. Ethmoid mungkin fraktur atau duramater robek
rhinorrhea
4. Orbita Mungkin fraktur orbital blow out
syndrome
5. Sirkulasi pada mata terganggu Opthalmic canal syndrome
6. Sinus maksilaris mungkin penuh dengan darah
7. Duktus nasolakrimalis mungkin cedera
Tujuan Perawatan Adalah :
1. Memperbaiki jalan napas
2. Mengontrol perdarahan
3. Agar giginya dapat menggigit secara normal Reduksi
akan sempurna
4. Cegah deformitas reduksi pada fraktur hidung dan
zigoma
Wajah Vaskularisasi yg banyak, sehingga :
. cedera Penyembuhan lebih cepat
. Atau Penatalaksanaan bengkak
sangat hebat menyembunyikan
cedera permanen
Perawatan segera cedera maksilofasial
1. Apakah Pasien dapat bernapas, jika sulit :
# Ada obstruksi
` # Palatum mole tertarik ke bawah lidah fraktur le fort
# Lidahnya jatuh kearah belakang atau tidak Fraktur
mandibula
2. Palatum Mole tertarik ke arah lidah.?
# Kait dg jari tangan anda mengelilingi bagian belakang palatum
durum, dan tarik tulang wajah bag tengah dengan lembut kearah
atas dan depan memperbaiki jalan napas dan sirkulasi mata
Reduksi ini diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang baik
juga gaya yg besar jika fr. Terjepit dan reduksi tidak berhasil
Tracheostomi.
Untuk melepaskan himpitan tulang pegang alveolus
maksilaris dg forcep khusus(Rowe’s) atau forcep bergerigi tajam
yg kuat dan goyangkan.
3. Jika lidah atau rahang bawah jatuh ke arah belakang
# Lakukan beberapa jahitan atau jepitan handuk melaluinya, dan secara
lembut tarik kearah depan, lebih membantu jika posisi pasien
berbaring, saat evakuasi sebaiknya dibaringkan pada salah satu sisi.
Catatan : Tapi jika pernapasan membahayakan dan perlu merujuk maka sebaiknya dilakukan tracheostomi
tetapi untuk pembebasan airway segera krikotirodotomi
4. Jika cedera rahang yang berat dan kehilangan banyak jaringan
# Pada saat mengangkutnya, baringkan pasien dg kepala pada salah
satu ujung usungan dan dahinya ditopang dg pembalut diantara
pegangan.
5. Jika pasien merasakan lebih enak dg posisi duduk
# Biarkan posisi demikian mungkin jalan napas akan
membaik dengan cepat ketika ia melakukannya
# Isap mulutnya dari sumbatan bekuan darah dll
# Jalan napas buatan (OPA, ETT) mungkin tidak membantu
6. Jika hidungnya cedera parah dan berdarah
# Isap bersih dan pasang NPA atau pipa karet tebal yang sejenis ke
satu sisi
Perlu Tracheostomi Jika :
1. Tidak dapat melepaskan himpitan fraktur atau mereduksi fraktur
pada sepertiga wajah pasien
2. Tidak dapat mengontrol perdarahan yang berat
3. Edema glotis
4. Cedera berat dengan kehilangan banyak jaringan
Jika terjadi Perdarahan :
# Ikat pembuluh darah yang besar atau jika terjadi perdarahan yang
sulit gunakan tampon yang direndam adrenalin yang dipakai
untuk ngedep perdarahan yang hebat. Tampon postnasal selalu
dapat menghentikan perdarahan, Jika perlu gunakan jahitan
hemostasis sementara.
Riwayat dan pemeriksaan cedera Maksilofasial
1. Periksa Kesadaran pasien
2. Perhatikan secara cermat wajah pasien
- asimetris ?
- Apakah hidung & wajahnya menjadi lebih pipih ? Fr Zygoma ?
3. Apakah ada Hematoma
a. Fraktur Zygomatikus
# terjadi hematoma yang mengelilingi orbita, berkembang secara
cepat sebagai permukaan yang bersambungan secara
seragam
# Terbatas kearah perifer oleh perlengketan dengan otot
orbikularis dan meluas secara subkonjungtiva kearah mata dari
sisi lateral (cara periksa ?? )
# Periksa mulut bag. dalam dan periksa juga sulkus bukal atas apakah
ada hematoma, nyeri tekan dan krepitasi pada dinding zigomatikus
LanjutanLanjutan HematomaHematoma…………....
b.b. FrakturFraktur nasalnasal
## TerdapatTerdapat hematomahematoma yangyang mengelilingimengelilingi orbitaorbita, paling, paling beratberat keke
araharah medialmedial
c. Matac. Mata
## ApakahApakah matamata pasienpasien cekungcekung kedalamkedalam atauatau kebawahkebawah ??
## ApakahApakah sejajarsejajar ?? JikaJika bergeserbergeser ??
## ApakahApakah pasienpasien bisabisa melihatmelihat ??
## ApakahApakah diplopiadiplopia ? Hal? Hal iniini karenakarena ::
-- pergeseranpergeseran orbitaorbita
-- pergeseranpergeseran bolabola matamata
-- paralisisparalisis sarafsaraf keke VIVI atauatau,,
- edema- edema
## ApakahApakah pasienpasien bsbs melihatmelihat kearahkearah atasatas ??
## ApakahApakah terdapatterdapat proptosisproptosis yangyang masifmasif ?? KenapaKenapa ?? TindakanTindakan ??
d.d. FrakturFraktur padapada wajahwajah dandan tulangtulang kepalakepala..
## rabaraba secarasecara cermatcermat seluruhseluruh bagianbagian kepalakepala dandan wajahwajah :: nyerinyeri tekantekan,,
deformitasdeformitas,, iregularitasiregularitas dandan krepituskrepitus..
## rabaraba tulangtulang zigomatikuszigomatikus,, tepitepi orbitaorbita,, palatumpalatum dandan tulangtulang hidunghidung,, padapada
frakturfraktur Le FortLe Fort tipetipe duadua atauatau tigatiga
banyakbanyak fragmenfragmen tulangtulang kecilkecil sub cutissub cutis padapada regioregio ethmoidethmoid..
padapada pemeriksaanpemeriksaan iniini jikajika rahangrahang tidaktidak menutupmenutup secarasecara sempurnasempurna
rahangrahang sdhsdh terjaditerjadi frakturfraktur..
e.e. CederaCedera sarafsaraf
## UjiUji anestesianestesi padapada wajahwajah (( sarafsaraf infrainfra orbitaorbita)) dandan gerahamgeraham atasatas ((sarafsaraf gigigigi
atasatas))
f.f. CederaCedera gigigigi
## rabaraba giginyagiginya dandan usahakanusahakan menggoyangkanmenggoyangkan gigigigi bergerakbergerak
abnormalabnormal dandan jugajuga disekitarnyadisekitarnya..
gigigigi goyanggoyang -- FrakturFraktur
-- PemaparanPemaparan akarnyaakarnya
-- PenyakitPenyakit periodontalperiodontal
g. Cedera Hidung.
Epistaksis Unilateral atau tidak ada pada fraktur
zigomatikus
Fraktur nasal bilateral.
Evaluasi apakah ada pergeseran Sept Nasi.
h. Kebocoran CSS bisa anterior atau posterior.
Dapat disebabkan karena fraktur naso-ethmoid berat dan
beberapa fraktur Le Fort.pengujian.
I. Cedera lainya
Lebih berbahaya adalah bila ada cedera kepala, spina cervikalis.
Bila terjadi syok maka harus curiga terdapat trauma abdomen.
Perhatian :
Sinar X sulit diintepretasi dan dan sangat berbahaya.
posisi yamg dibutuhkan :
- AP untuk mandibula
- Water’s position : antrum maksila, iregularitas pada bag orbita.
Pembersihan dan Penutupan luka
# Pembersihan dilakukan dengan menyikat dengan tehnik aseptik.
# Bila ada jaringan yang nekrosis perlu dinekrotomi
# Potong tepi kulit 1 atau 2 mm.
# Jahitan mukosa dengan silk 3/0 atau catgut chromik yang halus
Mereduksi Fraktur :
# Perlu dilakukan Reduksi, fiksasi setiap fraktur pada hidung, Zigoma, dan
mandibula.
# Lakukan pengamanan airway dengan ETT.
# Dapat dilakukan operasi dengan blok pterigopalatin, bilateral
# Selalu lindungi mata pasien, beri salep mata
Perawatan Cedera maksilofasial
a. Jika pasien sadar.
Dudukkan pasien menghadap ke depan, lidahnya, saliva
dan darah mengalir keluar.
b. Jika pasien tidak sadar
saat perawatan perlu ditidurkan pada posisi recoveri, hati – hati
bila ada cedera lain yang membahayakan.
# Bila akan dilakukan operasi tetap siapkan sebagai operasi dengan
general anestesi.
# Kebersihan dan desinfeksi
jika sadar suruh untuk kumur – kumur dengan :
- Cairan kumur clorheksidin 0,5 %
- larutan garam 2 %
- jika tidak mungkin kumur dengan air bersih
ObatObat -- obatanobatan
TergantungTergantung dokterdokter yangyang merawatnya,denganmerawatnya,dengan pertimbanganpertimbangan kondisikondisi
dandan keparahankeparahan traumanyatraumanya a.l :a.l :
## AntibiotikaAntibiotika,, diberikandiberikan golongangolongan penisillinpenisillin selamaselama semingguseminggu,,
diberikandiberikan segerasegera..
## JikaJika terjaditerjadi kebocorankebocoran CSSCSS diberikandiberikan sulfadimidinsulfadimidin 11 grgr setiapsetiap 6 jam6 jam
s/d 48 jam.s/d 48 jam. KebocoranKebocoran berhentiberhenti scrscr spontanspontan..
## JikaJika gelisahgelisah berikanberikan paradelidparadelid atauatau diasepamdiasepam
## BerikanBerikan anti tetanusanti tetanus dandan lainlain –– lainlain
CederaCedera gigigigi dandan alveolusalveolus
JikaJika terjaditerjadi benturanbenturan terhadapterhadap gigigigi,, makamaka,,
** MahkotaMahkota gigigigi
** AkarAkar gigigigi
** SeluruhnyaSeluruhnya sublukasisublukasi
** TerhimpitTerhimpit jaringanjaringan sekitarsekitar
** ObstruksiObstruksi jalanjalan napasnapas
ResikoResiko tinggitinggi yangyang mengalamimengalami frakturfraktur adalahadalah padapada bagbag depandepan
rahangrahang atasatas,, bilabila trumatruma ringanringan mungkinmungkin hanyahanya gigigigi yangyang patahpatah
tetapitetapi bilabila traumatrauma beratberat maksilamaksila ygyg frakturfraktur
Penanganan Cedera pada Soft Tissue
# V. Laserasi
- Eksisi tepi luka
- Bersihkan corpus alienum
- Jahitan sub cutis dianjurkan
- Jahit atraumatik needle silk, prolene atau monofilamen lain
no 6/0
- Prinsip jahitan adaptasi tepi luka, simpul jangan terlalu
keras, jahitan satu – satu, atau subcuticuler atau continous
intra dermal.
# Ekskoriasi/ abrasi
Luka lecet debris yg halus disikat.
Kompres nacl + antibiotik
diganti beberapa kali sehari.
Luka ditutup ointment/ tulle +Kassa
# Edema# Edema dandan echymosisechymosis
-- PadaPada umumnyaumumnya diserapdiserap..
-- DibawahDibawah scalpscalp aspirasiaspirasi dandan ElastisElastis bandagebandage
## LukaLuka AvulsiAvulsi
-- EksisiEksisi harusharus hemathemat perhatikanperhatikan pulapula jikajika padapada organorgan
khususkhusus
palpebrapalpebra,, daundaun telingatelinga,, hidunghidung atauatau bibirbibir..
CederaCedera padapada organorgan khususkhusus
1.1. CederaCedera sarafsaraf..
a.a. MotorikMotorik == N.Fasialis(n.VIIN.Fasialis(n.VII))
seringsering terjaditerjadi padapada lukaluka didi daerahdaerah pelipispelipis,, pipipipi dandan rahangrahang bawahbawah..
- m.- m. frontalisfrontalis
- m.- m. orbicularisorbicularis oculioculi oleholeh AhliAhli
- m.- m. orbicularisorbicularis orisoris
b.b. SensorikSensorik == N.TrigeminusN.Trigeminus (n. V)(n. V)
SarafSaraf iniini keluarkeluar daridari ::
- N. Supra- N. Supra orbitalisorbitalis dahidahi dandan puncakpuncak kepalakepala..
- N. Infra- N. Infra orbitalisorbitalis pipipipi,, hidunghidung, &, & bibirbibir atasatas
- N.- N. MentalisMentalis bibirbibir bawahbawah dandan dagudagu
2.2. CederaCedera DuctusDuctus ParoticusParoticus
-- terletakterletak diantaradiantara tragustragus sampaisampai pertengahanpertengahan antaraantara batasbatas bawahbawah
hidunghidung dandan bibirbibir
-- jikajika tidaktidak disambungdisambung fistelfistel
3. Cedera pada bibir
# Luka bisa sub cutis, otot sampai mukaosa
# Penjahitan lapis demi lapis
# Patokan white skin roll, vemilion, dan mukosa
4. Cedera pada daun telinga
Jika terlepas dari pangkalnya (amputasi) dan perlu merefer, maka
amputat diletakkan pada kasa kering dibungkus dalam plastik kedap air
dan direndam dalam es dengan kantong plastik
5.Cedera pada hidung
robekan pada mukosa yang tidak luas sembuh sendiri(sebacea)
Fraktur Tulang muka
Meliputi :
- Os Zygoma
- Os maksila
- Os Nasal
- Os mandibula
Gejala – gejala umum Fraktur tulang muka :
- Perdarahan dari lubang hidung atau mulut
- Malocclusi (kecuali fr.nasal)
- Hypersalivasi
- Deformitas
Indikasi Operasi pada fr. Tulang muka
# Berbeda dgn ektremitas kecuali ; GG fungsi, estetik.
Kapan operasi dilakukan ?
# Tidak ada gangguan kesadaran, trauma berat segera
# Jika belum operable ditunda, asal jangan > 2 mgg……?
Fraktur Zygoma
# Bisa menjepit otot penggerak bolamata atau proc.coronoid mandibula
akibat fr wing/ arcus zygoma
# Jika terlambat reposisi tidak mungkin bisa dilakukan.kecuali
memotong kembali tulang yg sudah tersambung
FrakturFraktur MaxillaMaxilla
## MenyebabkanMenyebabkan robekanrobekan MukosaMukosa sinussinus
maxillarismaxillaris
TandaTanda –– tandatanda frakturfraktur maxilla :maxilla :
-- DeformitasDeformitas mukamuka
-- DiplopiaDiplopia
-- GgGg.. SensibilitasSensibilitas pipipipi dandan bibirbibir atasatas
-- MalMal occlusiocclusi gigigigi
FrakturFraktur nasalnasal
-- DepressedDepressed atauatau deviasideviasi perdarahanperdarahan
-- BiasanyaBiasanya diperlukandiperlukan tampontampon hidunghidung
FrakturFraktur MandibulaMandibula
GejalaGejala yangyang menonjolmenonjol ::
- Mal- Mal occlusiocclusi
-- PerdarahanPerdarahan ronggarongga mulutmulut
-- hypersalivasihypersalivasi
KunciKunci keberhasilankeberhasilan padapada reposisireposisi frfr.. MandibulaMandibula adalahadalah OcclusiOcclusi gigigigi
yangyang baikbaik..
FiksasiFiksasi frfr.. dapatdapat dilakukandilakukan didi interfragmentalinterfragmental atauatau cukupcukup diantaradiantara
rangkaianrangkaian gigigigi mandibulamandibula interdentalinterdental wirewire atauatau archbar.iniarchbar.ini
dilakukandilakukan ± 3± 3 mingguminggu
-- makananmakanan caircair
-- KumurKumur betadinbetadin ..
PenatalaksanaanPenatalaksanaan UmumUmum CederaCedera KepalaKepala
 Primary Survey ABCDEPrimary Survey ABCDE
a. Airwaya. Airway
-- BersihkanBersihkan jalanjalan napasnapas Contr.CervikalContr.Cervikal
-- SebaiknyaSebaiknya ETT, ? NPA TIK ?ETT, ? NPA TIK ?
-- KrikothyrodotomyKrikothyrodotomy, ?, ? TracheostomyTracheostomy
b. Breathingb. Breathing
- Look, Listen, Feel,- Look, Listen, Feel, palpasipalpasi,, perkusiperkusi,, auskultasiauskultasi
-- BentukBentuk && pergerakanpergerakan dadadada
-- PneumothorakPneumothorak WSDWSD
c.c. SirkulasiSirkulasi
- CO ?- CO ?
- Hr- Hr
-- KompensasiKompensasi  HipotensiHipotensi
-- JikaJika SyokSyok  pasangpasang infusinfus jarumjarum no 16no 16 atauatau 18 G18 G
-- CairanCairan dgndgn KristaloidKristaloid  2-4 x Blood2-4 x Blood LoosLoos..
tahaptahap awalawal diberikandiberikan RL 2RL 2 ltrltr dihangatkandihangatkan lalulalu evaluasievaluasi
kembalikembali,, belumbelum berhasilberhasil ulangiulangi lagilagi,, jikajika belumbelum
berhasilberhasil tranfusitranfusi dandan perluperlu tindakantindakan operatifoperatif hentihenti
perdarahanperdarahan..
-- SyokSyok tahaptahap III & IVIII & IV  TranfusiTranfusi..
d. Disabilityd. Disability
- GCS / AVPU- GCS / AVPU
- Pupil- Pupil
-- KekuatanKekuatan motorikmotorik
e. Exposuree. Exposure
-- HipotermiHipotermi
2.Secondary Survey2.Secondary Survey ……
2. Secondary Survey2. Secondary Survey
 KepalaKepala dandan leherleher
-- KontusioKontusio JaringanJaringan
-- Ecchymosis(PeriorbitalEcchymosis(Periorbital // PerauricularPerauricular))
-- LaserasiLaserasi
- Edema- Edema padapada soft Tissuesoft Tissue
-- LaserasiLaserasi SCALPSCALP atauatau LukaLuka TembakTembak
-- RhinnorrheaRhinnorrhea// OtorrheaOtorrhea
- Step Off- Step Off atauatau KrepitasiKrepitasi
-- LukaLuka tusuktusuk
PadaPada daerahdaerah leherleher dibagidibagi dalamdalam ZonaZona ::
## ZonaZona I =I = suprasternalsuprasternal notchnotch
## ZonaZona II =II = daridari setinggisetinggi ujungujung laterallateral klavikulaklavikula s/ds/d setinggisetinggi
angulusangulus mandibulamandibula
## ZonaZona III = superiorIII = superior daridari angulusangulus mandibulamandibula
LukaLuka tusuktusuk pdpd ZonaZona IIII dieksplorasidieksplorasi tanpatanpa didahuluididahului arteriografiarteriografi
LukaLuka tusuktusuk pdpd ZonaZona I & IIII & III harusharus didahuluididahului dgndgn pemeriksaanpemeriksaan khususkhusus
approachapproach operatifoperatif
2.22.2 ThoraksThoraks
-- InspeksiInspeksi :: bentukbentuk && pergerakanpergerakan dada,dada, lukaluka
-- PalpasiPalpasi :: emfisemaemfisema sub cutis, step offsub cutis, step off tulangtulang,, deviasideviasi trachea,trachea,
nyerinyeri
-- PerkusiPerkusi ;; hipersonorhipersonor,, atauatau dulldull
-- AuskultasiAuskultasi :: bunyibunyi napasnapas tambahantambahan
beberapabeberapa keadaankeadaan ygyg mengancammengancam ::
- Tension- Tension pneumothorakpneumothorak Needle no 14/ 16GNeedle no 14/ 16G didi ICS IIICS II linealinea
midklavikulamidklavikula..
- Open- Open pneumothorakpneumothorak sucking chest wound sealsucking chest wound seal s/ds/d
Chest tubeChest tube thoracostomithoracostomi WSDWSD
-- MasifMasif hemothorakhemothorak
PerkusiPerkusi : Dull: Dull
AuskultasiAuskultasi :: bunyibunyi napasnapas menghilangmenghilang ++ tandatanda –– tandatanda
syoksyok hipovolemikhipovolemik..
MassifMassif hemothorakhemothorak ……..
MassifMassif hemothorakhemothorak bilabila ::
a. chest tubea. chest tube thorakotomithorakotomi 1500 cc1500 cc ThorakotomiThorakotomi
b. > 200 cc/ 4 jamb. > 200 cc/ 4 jam
-- TamponadeTamponade jantungjantung
TriasTrias beckbeck’’s : # TDs : # TD
# CVP# CVP
## BunyiBunyi JantungJantung melemah(muffledmelemah(muffled heart sound)heart sound)
SelisihSelisih tekanantekanan sistoliksistolik > 15 mmHg> 15 mmHg
inspirasiinspirasi && ekspirasiekspirasi..
PerikardiosentesisPerikardiosentesis..
2.3. Abdomen2.3. Abdomen
SeringSering :: laserasilaserasi heparhepar atauatau lienlien
Role of laparoscopy in penetrating abdominal injuriesRole of laparoscopy in penetrating abdominal injuries
EvaluasiEvaluasi
 USGUSG
 DPL > 10 ccDPL > 10 cc darahdarah segarsegar,, atauatau
Lab :Lab : erytrositerytrosit > 100.000/ mm3> 100.000/ mm3
amilaseamilase > 20 IU/ L> 20 IU/ L
AlkainAlkain fosfatasefosfatase > 3 IU/ L> 3 IU/ L
SeratSerat makananmakanan ??
2.42.4 EkstremitasEkstremitas
-- HumerusHumerus/ radius ulna/ radius ulna ± 200 cc± 200 cc
- Tibia- Tibia ± 500 cc± 500 cc
- Femur ± 1000 cc- Femur ± 1000 cc
- Pelvis ± 3000 cc- Pelvis ± 3000 cc
IskemikIskemik ::
-- pulsellessnesspulsellessness
- pallor- pallor
- coolness- coolness
-- sensoriksensorik dandan motorikmotorik hilanghilang
-- hematomahematoma, bruit, bruit dandan thrillthrill
KompartemenKompartemen syndrome > 6 jamsyndrome > 6 jam gejalagejala sisasisa..
TekananTekanan intrakompartemenintrakompartemen adalahadalah 10 mmHg.10 mmHg. JikaJika tekanantekanan > 30> 30 –– 4545
mmHgmmHg FasciotomiFasciotomi..
3.3. StabilisasiStabilisasi dandan transportasitransportasi..
SyaratSyarat :: telahtelah didi resusitasiresusitasi dandan stabilstabil
SelamaSelama transportasitransportasi ::
-- AlatAlat komunikasikomunikasi
-- AlatAlat monitoring &monitoring & resusitasiresusitasi
-- ObatObat –– obatanobatan
-- TenagaTenaga terlatihterlatih
-- DokumentasiDokumentasi
4.4. KriteriaKriteria rawatrawat untukuntuk cederacedera kepalakepala ringanringan……
LanjutanLanjutan kriteriakriteria rawatrawat
 PenurunanPenurunan kesadarankesadaran
 FrakturFraktur craniumcranium
 GejalaGejala && tandatanda defisitdefisit neurologisneurologis
DiagnosaDiagnosa KeperawatanKeperawatan
a.a. RestiResti ObstruksiObstruksi jalanjalan napasnapas b/db/d jatuhnyajatuhnya pangkalpangkal lidahlidah,,
corpuscorpus alienumalienum sekundersekunder terhadapterhadap penurunanpenurunan tingkattingkat
kesadarankesadaran klienklien, Trauma, Trauma KepalaKepala..
b.b. RestiResti TerjadiTerjadi AspirasiAspirasi b/db/d kerusakankerusakan refleksrefleks-- refleksrefleks
protektilprotektil sekundersekunder terhadapterhadap TraumaTrauma KepalaKepala,, nyerinyeri &&
alatalat fiksasifiksasi..
c.c. KetidakefektifanKetidakefektifan bersihanbersihan jalanjalan napasnapas b/db/d batukbatuk taktak
efektifefektif sekundersekunder terhadapterhadap depresidepresi sistemsistem sarafsaraf pusatpusat//
TraumaTrauma KepalaKepala
d.d. KetidakefektifanKetidakefektifan polapola pernapasanpernapasan b/db/d pertukaranpertukaran gasgas
tidaktidak adekuatadekuat sekundersekunder terhadapterhadap TraumaTrauma KepalaKepala..
LanjutanLanjutan DiagnosaDiagnosa KeperawatanKeperawatan
ee.. PerubahanPerubahan membranmembran mukosamukosa oral b/doral b/d kesulitankesulitan dalamdalam
melaksanakanmelaksanakan higienehigiene oraloral sekundersekunder alatalat imobilisasiimobilisasi..
f.f. GangguanGangguan rasarasa nyamannyaman ::nyerinyeri b/d traumab/d trauma jaringanjaringan ,, alatalat
imobilisasiimobilisasi..
g.g. ResikoResiko terhadapterhadap ketidakefektifanketidakefektifan penatalaksanaanpenatalaksanaan
regimenregimen terapiterapi b/db/d ketidakcukupanketidakcukupan pengetahuanpengetahuan tentangtentang
higienehigiene mulutmulut,, kebutuhankebutuhan nutrisinutrisi,, tandatanda dandan gejalagejala
infeksiinfeksi,, prosedurprosedur kegawatankegawatan..
h.h. DllDll

More Related Content

What's hot

What's hot (7)

Fraktur Tulang Belakang
Fraktur Tulang BelakangFraktur Tulang Belakang
Fraktur Tulang Belakang
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular joint
 
Terapi manual TMJ dalam Fisioterapi
Terapi manual TMJ dalam FisioterapiTerapi manual TMJ dalam Fisioterapi
Terapi manual TMJ dalam Fisioterapi
 
Catatan scenario 2
Catatan scenario 2Catatan scenario 2
Catatan scenario 2
 
Skripsi uly
Skripsi ulySkripsi uly
Skripsi uly
 
6.2 fraktur cervical
6.2 fraktur cervical6.2 fraktur cervical
6.2 fraktur cervical
 
Pemeriksaan untuk Perawatan Kedokteran Gigi
Pemeriksaan untuk Perawatan Kedokteran GigiPemeriksaan untuk Perawatan Kedokteran Gigi
Pemeriksaan untuk Perawatan Kedokteran Gigi
 

Similar to Keperawatan Trauma Maksilofasial

Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatan
Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatanPertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatan
Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatanpreciousafiqah
 
Labioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahLabioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahPatrico Rillah
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)JaniWidodo
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palatoWarnet Raha
 
THT referat hubungan deviasi septum nasi dengan faktor resiko rinosinusitis
THT referat hubungan deviasi septum nasi dengan faktor resiko rinosinusitisTHT referat hubungan deviasi septum nasi dengan faktor resiko rinosinusitis
THT referat hubungan deviasi septum nasi dengan faktor resiko rinosinusitisssuser1723a4
 
Septum deviasi.pptx
Septum deviasi.pptxSeptum deviasi.pptx
Septum deviasi.pptxssuser0bf1fb
 
MR_050623_CKR + Lefort 1 Koreksi jaga 2.pptx
MR_050623_CKR + Lefort 1 Koreksi jaga 2.pptxMR_050623_CKR + Lefort 1 Koreksi jaga 2.pptx
MR_050623_CKR + Lefort 1 Koreksi jaga 2.pptxANDYABRAHAMRANGAN
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Cleft Lip & Palate.pptx
Cleft Lip & Palate.pptxCleft Lip & Palate.pptx
Cleft Lip & Palate.pptxfandysetiawan7
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Univ.Moestopo
 
Cleft lip and palate
Cleft lip and palateCleft lip and palate
Cleft lip and palateDVP Nugroho
 
Luka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannyaLuka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannyaDnr Creatives
 

Similar to Keperawatan Trauma Maksilofasial (20)

FRAKTUR NASAL.pptx
FRAKTUR NASAL.pptxFRAKTUR NASAL.pptx
FRAKTUR NASAL.pptx
 
ppt
pptppt
ppt
 
Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatan
Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatanPertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatan
Pertolongan cemas pendidikan jasmani dan kesihatan
 
Labioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahLabioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiah
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
LITREF BM
LITREF BMLITREF BM
LITREF BM
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
THT referat hubungan deviasi septum nasi dengan faktor resiko rinosinusitis
THT referat hubungan deviasi septum nasi dengan faktor resiko rinosinusitisTHT referat hubungan deviasi septum nasi dengan faktor resiko rinosinusitis
THT referat hubungan deviasi septum nasi dengan faktor resiko rinosinusitis
 
Septum deviasi.pptx
Septum deviasi.pptxSeptum deviasi.pptx
Septum deviasi.pptx
 
Penjagaan trakeostomi
Penjagaan trakeostomiPenjagaan trakeostomi
Penjagaan trakeostomi
 
MR_050623_CKR + Lefort 1 Koreksi jaga 2.pptx
MR_050623_CKR + Lefort 1 Koreksi jaga 2.pptxMR_050623_CKR + Lefort 1 Koreksi jaga 2.pptx
MR_050623_CKR + Lefort 1 Koreksi jaga 2.pptx
 
Topik 9 Balut dan Bidai.ppt
Topik 9 Balut dan Bidai.pptTopik 9 Balut dan Bidai.ppt
Topik 9 Balut dan Bidai.ppt
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Cleft Lip & Palate.pptx
Cleft Lip & Palate.pptxCleft Lip & Palate.pptx
Cleft Lip & Palate.pptx
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 
Cleft lip and palate
Cleft lip and palateCleft lip and palate
Cleft lip and palate
 
Luka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannyaLuka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannya
 

Recently uploaded

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

Keperawatan Trauma Maksilofasial

  • 2. Pendahuluan Braun Stein melaporkan USA 72, 1 % trauma kepala dan muka. Trauma muka meliputi : Soft Tissue Organ – organ khusus Tulang – tulang Kegawat Daruratan yang perlu mendapat penanganan Emergency : # Air Way # Cedera Otak Berat # Perlu dicurigai adanya Fraktur Vertebra Cervikalis
  • 3. METODE UMUM UNTUK CEDERA MAKSILOFASIAL Terjadi Fraktur Organ Yg Menonjol - Hidung (Penanganan Mudah) - Zygoma - Mandibula Fr. Maksila Bila Gaya (Penanganan Sulit)
  • 4. Klasifikasi Le Fort a.Tipe Satu Alveolus, bagian yg menahan gigi pad rahang atas, terputus, dan mungkin jatuh ke dalam gigi bawah. Ketidaksetabilan hidung dan gigi incisivus Garis fraktur
  • 5. b. Tipe Dua Ketidaksetabilan setinggi Os nasal
  • 6. c. Tiga Fr. dgn disfungsi kraniofasial komplit.
  • 7. Tipe fraktur ini mungkin kombinasi dan dapat terjadi pada satu sisi atau dua sisi Tujuan Utama Membebaskan jalan napas
  • 10. Mekanisme Pergeseran Fr. Le fort Dua dan tiga Fr.Le Fort Pergerakan Tlg bagian wajah ke bawah Kranium bagian depan Bidang miring - Memperpanjang wajah - Mendorong molar atas ke bag bawah Perdarahan - Mendorong molar palatum mole ke arah lidah Obstruksi
  • 11. Fraktur Pd sepertiga tengah wajah pasien mempunyai gambaran yang tidak menguntungkan : 1. Sering terjadi fraktur multipel Fragmen 50 atau lebih 2. Cedera pada saraf cranial saraf gigi anfraorbital dan superior 3. Ethmoid mungkin fraktur atau duramater robek rhinorrhea 4. Orbita Mungkin fraktur orbital blow out syndrome 5. Sirkulasi pada mata terganggu Opthalmic canal syndrome 6. Sinus maksilaris mungkin penuh dengan darah 7. Duktus nasolakrimalis mungkin cedera
  • 12. Tujuan Perawatan Adalah : 1. Memperbaiki jalan napas 2. Mengontrol perdarahan 3. Agar giginya dapat menggigit secara normal Reduksi akan sempurna 4. Cegah deformitas reduksi pada fraktur hidung dan zigoma
  • 13. Wajah Vaskularisasi yg banyak, sehingga : . cedera Penyembuhan lebih cepat . Atau Penatalaksanaan bengkak sangat hebat menyembunyikan cedera permanen
  • 14. Perawatan segera cedera maksilofasial 1. Apakah Pasien dapat bernapas, jika sulit : # Ada obstruksi ` # Palatum mole tertarik ke bawah lidah fraktur le fort # Lidahnya jatuh kearah belakang atau tidak Fraktur mandibula 2. Palatum Mole tertarik ke arah lidah.? # Kait dg jari tangan anda mengelilingi bagian belakang palatum durum, dan tarik tulang wajah bag tengah dengan lembut kearah atas dan depan memperbaiki jalan napas dan sirkulasi mata Reduksi ini diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang baik juga gaya yg besar jika fr. Terjepit dan reduksi tidak berhasil Tracheostomi. Untuk melepaskan himpitan tulang pegang alveolus maksilaris dg forcep khusus(Rowe’s) atau forcep bergerigi tajam yg kuat dan goyangkan.
  • 15. 3. Jika lidah atau rahang bawah jatuh ke arah belakang # Lakukan beberapa jahitan atau jepitan handuk melaluinya, dan secara lembut tarik kearah depan, lebih membantu jika posisi pasien berbaring, saat evakuasi sebaiknya dibaringkan pada salah satu sisi. Catatan : Tapi jika pernapasan membahayakan dan perlu merujuk maka sebaiknya dilakukan tracheostomi tetapi untuk pembebasan airway segera krikotirodotomi 4. Jika cedera rahang yang berat dan kehilangan banyak jaringan # Pada saat mengangkutnya, baringkan pasien dg kepala pada salah satu ujung usungan dan dahinya ditopang dg pembalut diantara pegangan. 5. Jika pasien merasakan lebih enak dg posisi duduk # Biarkan posisi demikian mungkin jalan napas akan membaik dengan cepat ketika ia melakukannya # Isap mulutnya dari sumbatan bekuan darah dll # Jalan napas buatan (OPA, ETT) mungkin tidak membantu 6. Jika hidungnya cedera parah dan berdarah # Isap bersih dan pasang NPA atau pipa karet tebal yang sejenis ke satu sisi
  • 16. Perlu Tracheostomi Jika : 1. Tidak dapat melepaskan himpitan fraktur atau mereduksi fraktur pada sepertiga wajah pasien 2. Tidak dapat mengontrol perdarahan yang berat 3. Edema glotis 4. Cedera berat dengan kehilangan banyak jaringan Jika terjadi Perdarahan : # Ikat pembuluh darah yang besar atau jika terjadi perdarahan yang sulit gunakan tampon yang direndam adrenalin yang dipakai untuk ngedep perdarahan yang hebat. Tampon postnasal selalu dapat menghentikan perdarahan, Jika perlu gunakan jahitan hemostasis sementara.
  • 17. Riwayat dan pemeriksaan cedera Maksilofasial 1. Periksa Kesadaran pasien 2. Perhatikan secara cermat wajah pasien - asimetris ? - Apakah hidung & wajahnya menjadi lebih pipih ? Fr Zygoma ? 3. Apakah ada Hematoma a. Fraktur Zygomatikus # terjadi hematoma yang mengelilingi orbita, berkembang secara cepat sebagai permukaan yang bersambungan secara seragam # Terbatas kearah perifer oleh perlengketan dengan otot orbikularis dan meluas secara subkonjungtiva kearah mata dari sisi lateral (cara periksa ?? ) # Periksa mulut bag. dalam dan periksa juga sulkus bukal atas apakah ada hematoma, nyeri tekan dan krepitasi pada dinding zigomatikus
  • 18. LanjutanLanjutan HematomaHematoma………….... b.b. FrakturFraktur nasalnasal ## TerdapatTerdapat hematomahematoma yangyang mengelilingimengelilingi orbitaorbita, paling, paling beratberat keke araharah medialmedial c. Matac. Mata ## ApakahApakah matamata pasienpasien cekungcekung kedalamkedalam atauatau kebawahkebawah ?? ## ApakahApakah sejajarsejajar ?? JikaJika bergeserbergeser ?? ## ApakahApakah pasienpasien bisabisa melihatmelihat ?? ## ApakahApakah diplopiadiplopia ? Hal? Hal iniini karenakarena :: -- pergeseranpergeseran orbitaorbita -- pergeseranpergeseran bolabola matamata -- paralisisparalisis sarafsaraf keke VIVI atauatau,, - edema- edema ## ApakahApakah pasienpasien bsbs melihatmelihat kearahkearah atasatas ?? ## ApakahApakah terdapatterdapat proptosisproptosis yangyang masifmasif ?? KenapaKenapa ?? TindakanTindakan ??
  • 19. d.d. FrakturFraktur padapada wajahwajah dandan tulangtulang kepalakepala.. ## rabaraba secarasecara cermatcermat seluruhseluruh bagianbagian kepalakepala dandan wajahwajah :: nyerinyeri tekantekan,, deformitasdeformitas,, iregularitasiregularitas dandan krepituskrepitus.. ## rabaraba tulangtulang zigomatikuszigomatikus,, tepitepi orbitaorbita,, palatumpalatum dandan tulangtulang hidunghidung,, padapada frakturfraktur Le FortLe Fort tipetipe duadua atauatau tigatiga banyakbanyak fragmenfragmen tulangtulang kecilkecil sub cutissub cutis padapada regioregio ethmoidethmoid.. padapada pemeriksaanpemeriksaan iniini jikajika rahangrahang tidaktidak menutupmenutup secarasecara sempurnasempurna rahangrahang sdhsdh terjaditerjadi frakturfraktur.. e.e. CederaCedera sarafsaraf ## UjiUji anestesianestesi padapada wajahwajah (( sarafsaraf infrainfra orbitaorbita)) dandan gerahamgeraham atasatas ((sarafsaraf gigigigi atasatas)) f.f. CederaCedera gigigigi ## rabaraba giginyagiginya dandan usahakanusahakan menggoyangkanmenggoyangkan gigigigi bergerakbergerak abnormalabnormal dandan jugajuga disekitarnyadisekitarnya.. gigigigi goyanggoyang -- FrakturFraktur -- PemaparanPemaparan akarnyaakarnya -- PenyakitPenyakit periodontalperiodontal
  • 20. g. Cedera Hidung. Epistaksis Unilateral atau tidak ada pada fraktur zigomatikus Fraktur nasal bilateral. Evaluasi apakah ada pergeseran Sept Nasi. h. Kebocoran CSS bisa anterior atau posterior. Dapat disebabkan karena fraktur naso-ethmoid berat dan beberapa fraktur Le Fort.pengujian. I. Cedera lainya Lebih berbahaya adalah bila ada cedera kepala, spina cervikalis. Bila terjadi syok maka harus curiga terdapat trauma abdomen. Perhatian : Sinar X sulit diintepretasi dan dan sangat berbahaya. posisi yamg dibutuhkan : - AP untuk mandibula - Water’s position : antrum maksila, iregularitas pada bag orbita.
  • 21. Pembersihan dan Penutupan luka # Pembersihan dilakukan dengan menyikat dengan tehnik aseptik. # Bila ada jaringan yang nekrosis perlu dinekrotomi # Potong tepi kulit 1 atau 2 mm. # Jahitan mukosa dengan silk 3/0 atau catgut chromik yang halus Mereduksi Fraktur : # Perlu dilakukan Reduksi, fiksasi setiap fraktur pada hidung, Zigoma, dan mandibula. # Lakukan pengamanan airway dengan ETT. # Dapat dilakukan operasi dengan blok pterigopalatin, bilateral # Selalu lindungi mata pasien, beri salep mata
  • 22. Perawatan Cedera maksilofasial a. Jika pasien sadar. Dudukkan pasien menghadap ke depan, lidahnya, saliva dan darah mengalir keluar. b. Jika pasien tidak sadar saat perawatan perlu ditidurkan pada posisi recoveri, hati – hati bila ada cedera lain yang membahayakan. # Bila akan dilakukan operasi tetap siapkan sebagai operasi dengan general anestesi. # Kebersihan dan desinfeksi jika sadar suruh untuk kumur – kumur dengan : - Cairan kumur clorheksidin 0,5 % - larutan garam 2 % - jika tidak mungkin kumur dengan air bersih
  • 23. ObatObat -- obatanobatan TergantungTergantung dokterdokter yangyang merawatnya,denganmerawatnya,dengan pertimbanganpertimbangan kondisikondisi dandan keparahankeparahan traumanyatraumanya a.l :a.l : ## AntibiotikaAntibiotika,, diberikandiberikan golongangolongan penisillinpenisillin selamaselama semingguseminggu,, diberikandiberikan segerasegera.. ## JikaJika terjaditerjadi kebocorankebocoran CSSCSS diberikandiberikan sulfadimidinsulfadimidin 11 grgr setiapsetiap 6 jam6 jam s/d 48 jam.s/d 48 jam. KebocoranKebocoran berhentiberhenti scrscr spontanspontan.. ## JikaJika gelisahgelisah berikanberikan paradelidparadelid atauatau diasepamdiasepam ## BerikanBerikan anti tetanusanti tetanus dandan lainlain –– lainlain
  • 24. CederaCedera gigigigi dandan alveolusalveolus JikaJika terjaditerjadi benturanbenturan terhadapterhadap gigigigi,, makamaka,, ** MahkotaMahkota gigigigi ** AkarAkar gigigigi ** SeluruhnyaSeluruhnya sublukasisublukasi ** TerhimpitTerhimpit jaringanjaringan sekitarsekitar ** ObstruksiObstruksi jalanjalan napasnapas ResikoResiko tinggitinggi yangyang mengalamimengalami frakturfraktur adalahadalah padapada bagbag depandepan rahangrahang atasatas,, bilabila trumatruma ringanringan mungkinmungkin hanyahanya gigigigi yangyang patahpatah tetapitetapi bilabila traumatrauma beratberat maksilamaksila ygyg frakturfraktur
  • 25. Penanganan Cedera pada Soft Tissue # V. Laserasi - Eksisi tepi luka - Bersihkan corpus alienum - Jahitan sub cutis dianjurkan - Jahit atraumatik needle silk, prolene atau monofilamen lain no 6/0 - Prinsip jahitan adaptasi tepi luka, simpul jangan terlalu keras, jahitan satu – satu, atau subcuticuler atau continous intra dermal. # Ekskoriasi/ abrasi Luka lecet debris yg halus disikat. Kompres nacl + antibiotik diganti beberapa kali sehari. Luka ditutup ointment/ tulle +Kassa
  • 26. # Edema# Edema dandan echymosisechymosis -- PadaPada umumnyaumumnya diserapdiserap.. -- DibawahDibawah scalpscalp aspirasiaspirasi dandan ElastisElastis bandagebandage ## LukaLuka AvulsiAvulsi -- EksisiEksisi harusharus hemathemat perhatikanperhatikan pulapula jikajika padapada organorgan khususkhusus palpebrapalpebra,, daundaun telingatelinga,, hidunghidung atauatau bibirbibir..
  • 27. CederaCedera padapada organorgan khususkhusus 1.1. CederaCedera sarafsaraf.. a.a. MotorikMotorik == N.Fasialis(n.VIIN.Fasialis(n.VII)) seringsering terjaditerjadi padapada lukaluka didi daerahdaerah pelipispelipis,, pipipipi dandan rahangrahang bawahbawah.. - m.- m. frontalisfrontalis - m.- m. orbicularisorbicularis oculioculi oleholeh AhliAhli - m.- m. orbicularisorbicularis orisoris b.b. SensorikSensorik == N.TrigeminusN.Trigeminus (n. V)(n. V) SarafSaraf iniini keluarkeluar daridari :: - N. Supra- N. Supra orbitalisorbitalis dahidahi dandan puncakpuncak kepalakepala.. - N. Infra- N. Infra orbitalisorbitalis pipipipi,, hidunghidung, &, & bibirbibir atasatas - N.- N. MentalisMentalis bibirbibir bawahbawah dandan dagudagu 2.2. CederaCedera DuctusDuctus ParoticusParoticus -- terletakterletak diantaradiantara tragustragus sampaisampai pertengahanpertengahan antaraantara batasbatas bawahbawah hidunghidung dandan bibirbibir -- jikajika tidaktidak disambungdisambung fistelfistel
  • 28. 3. Cedera pada bibir # Luka bisa sub cutis, otot sampai mukaosa # Penjahitan lapis demi lapis # Patokan white skin roll, vemilion, dan mukosa 4. Cedera pada daun telinga Jika terlepas dari pangkalnya (amputasi) dan perlu merefer, maka amputat diletakkan pada kasa kering dibungkus dalam plastik kedap air dan direndam dalam es dengan kantong plastik 5.Cedera pada hidung robekan pada mukosa yang tidak luas sembuh sendiri(sebacea)
  • 29. Fraktur Tulang muka Meliputi : - Os Zygoma - Os maksila - Os Nasal - Os mandibula Gejala – gejala umum Fraktur tulang muka : - Perdarahan dari lubang hidung atau mulut - Malocclusi (kecuali fr.nasal) - Hypersalivasi - Deformitas
  • 30. Indikasi Operasi pada fr. Tulang muka # Berbeda dgn ektremitas kecuali ; GG fungsi, estetik. Kapan operasi dilakukan ? # Tidak ada gangguan kesadaran, trauma berat segera # Jika belum operable ditunda, asal jangan > 2 mgg……? Fraktur Zygoma # Bisa menjepit otot penggerak bolamata atau proc.coronoid mandibula akibat fr wing/ arcus zygoma # Jika terlambat reposisi tidak mungkin bisa dilakukan.kecuali memotong kembali tulang yg sudah tersambung
  • 31. FrakturFraktur MaxillaMaxilla ## MenyebabkanMenyebabkan robekanrobekan MukosaMukosa sinussinus maxillarismaxillaris TandaTanda –– tandatanda frakturfraktur maxilla :maxilla : -- DeformitasDeformitas mukamuka -- DiplopiaDiplopia -- GgGg.. SensibilitasSensibilitas pipipipi dandan bibirbibir atasatas -- MalMal occlusiocclusi gigigigi FrakturFraktur nasalnasal -- DepressedDepressed atauatau deviasideviasi perdarahanperdarahan -- BiasanyaBiasanya diperlukandiperlukan tampontampon hidunghidung
  • 32. FrakturFraktur MandibulaMandibula GejalaGejala yangyang menonjolmenonjol :: - Mal- Mal occlusiocclusi -- PerdarahanPerdarahan ronggarongga mulutmulut -- hypersalivasihypersalivasi KunciKunci keberhasilankeberhasilan padapada reposisireposisi frfr.. MandibulaMandibula adalahadalah OcclusiOcclusi gigigigi yangyang baikbaik.. FiksasiFiksasi frfr.. dapatdapat dilakukandilakukan didi interfragmentalinterfragmental atauatau cukupcukup diantaradiantara rangkaianrangkaian gigigigi mandibulamandibula interdentalinterdental wirewire atauatau archbar.iniarchbar.ini dilakukandilakukan ± 3± 3 mingguminggu -- makananmakanan caircair -- KumurKumur betadinbetadin ..
  • 33. PenatalaksanaanPenatalaksanaan UmumUmum CederaCedera KepalaKepala  Primary Survey ABCDEPrimary Survey ABCDE a. Airwaya. Airway -- BersihkanBersihkan jalanjalan napasnapas Contr.CervikalContr.Cervikal -- SebaiknyaSebaiknya ETT, ? NPA TIK ?ETT, ? NPA TIK ? -- KrikothyrodotomyKrikothyrodotomy, ?, ? TracheostomyTracheostomy b. Breathingb. Breathing - Look, Listen, Feel,- Look, Listen, Feel, palpasipalpasi,, perkusiperkusi,, auskultasiauskultasi -- BentukBentuk && pergerakanpergerakan dadadada -- PneumothorakPneumothorak WSDWSD c.c. SirkulasiSirkulasi - CO ?- CO ? - Hr- Hr -- KompensasiKompensasi  HipotensiHipotensi
  • 34. -- JikaJika SyokSyok  pasangpasang infusinfus jarumjarum no 16no 16 atauatau 18 G18 G -- CairanCairan dgndgn KristaloidKristaloid  2-4 x Blood2-4 x Blood LoosLoos.. tahaptahap awalawal diberikandiberikan RL 2RL 2 ltrltr dihangatkandihangatkan lalulalu evaluasievaluasi kembalikembali,, belumbelum berhasilberhasil ulangiulangi lagilagi,, jikajika belumbelum berhasilberhasil tranfusitranfusi dandan perluperlu tindakantindakan operatifoperatif hentihenti perdarahanperdarahan.. -- SyokSyok tahaptahap III & IVIII & IV  TranfusiTranfusi.. d. Disabilityd. Disability - GCS / AVPU- GCS / AVPU - Pupil- Pupil -- KekuatanKekuatan motorikmotorik e. Exposuree. Exposure -- HipotermiHipotermi 2.Secondary Survey2.Secondary Survey ……
  • 35. 2. Secondary Survey2. Secondary Survey  KepalaKepala dandan leherleher -- KontusioKontusio JaringanJaringan -- Ecchymosis(PeriorbitalEcchymosis(Periorbital // PerauricularPerauricular)) -- LaserasiLaserasi - Edema- Edema padapada soft Tissuesoft Tissue -- LaserasiLaserasi SCALPSCALP atauatau LukaLuka TembakTembak -- RhinnorrheaRhinnorrhea// OtorrheaOtorrhea - Step Off- Step Off atauatau KrepitasiKrepitasi -- LukaLuka tusuktusuk PadaPada daerahdaerah leherleher dibagidibagi dalamdalam ZonaZona :: ## ZonaZona I =I = suprasternalsuprasternal notchnotch ## ZonaZona II =II = daridari setinggisetinggi ujungujung laterallateral klavikulaklavikula s/ds/d setinggisetinggi angulusangulus mandibulamandibula ## ZonaZona III = superiorIII = superior daridari angulusangulus mandibulamandibula LukaLuka tusuktusuk pdpd ZonaZona IIII dieksplorasidieksplorasi tanpatanpa didahuluididahului arteriografiarteriografi LukaLuka tusuktusuk pdpd ZonaZona I & IIII & III harusharus didahuluididahului dgndgn pemeriksaanpemeriksaan khususkhusus approachapproach operatifoperatif
  • 36. 2.22.2 ThoraksThoraks -- InspeksiInspeksi :: bentukbentuk && pergerakanpergerakan dada,dada, lukaluka -- PalpasiPalpasi :: emfisemaemfisema sub cutis, step offsub cutis, step off tulangtulang,, deviasideviasi trachea,trachea, nyerinyeri -- PerkusiPerkusi ;; hipersonorhipersonor,, atauatau dulldull -- AuskultasiAuskultasi :: bunyibunyi napasnapas tambahantambahan beberapabeberapa keadaankeadaan ygyg mengancammengancam :: - Tension- Tension pneumothorakpneumothorak Needle no 14/ 16GNeedle no 14/ 16G didi ICS IIICS II linealinea midklavikulamidklavikula.. - Open- Open pneumothorakpneumothorak sucking chest wound sealsucking chest wound seal s/ds/d Chest tubeChest tube thoracostomithoracostomi WSDWSD -- MasifMasif hemothorakhemothorak PerkusiPerkusi : Dull: Dull AuskultasiAuskultasi :: bunyibunyi napasnapas menghilangmenghilang ++ tandatanda –– tandatanda syoksyok hipovolemikhipovolemik.. MassifMassif hemothorakhemothorak ……..
  • 37. MassifMassif hemothorakhemothorak bilabila :: a. chest tubea. chest tube thorakotomithorakotomi 1500 cc1500 cc ThorakotomiThorakotomi b. > 200 cc/ 4 jamb. > 200 cc/ 4 jam -- TamponadeTamponade jantungjantung TriasTrias beckbeck’’s : # TDs : # TD # CVP# CVP ## BunyiBunyi JantungJantung melemah(muffledmelemah(muffled heart sound)heart sound) SelisihSelisih tekanantekanan sistoliksistolik > 15 mmHg> 15 mmHg inspirasiinspirasi && ekspirasiekspirasi.. PerikardiosentesisPerikardiosentesis..
  • 38. 2.3. Abdomen2.3. Abdomen SeringSering :: laserasilaserasi heparhepar atauatau lienlien Role of laparoscopy in penetrating abdominal injuriesRole of laparoscopy in penetrating abdominal injuries
  • 39. EvaluasiEvaluasi  USGUSG  DPL > 10 ccDPL > 10 cc darahdarah segarsegar,, atauatau Lab :Lab : erytrositerytrosit > 100.000/ mm3> 100.000/ mm3 amilaseamilase > 20 IU/ L> 20 IU/ L AlkainAlkain fosfatasefosfatase > 3 IU/ L> 3 IU/ L SeratSerat makananmakanan ?? 2.42.4 EkstremitasEkstremitas -- HumerusHumerus/ radius ulna/ radius ulna ± 200 cc± 200 cc - Tibia- Tibia ± 500 cc± 500 cc - Femur ± 1000 cc- Femur ± 1000 cc - Pelvis ± 3000 cc- Pelvis ± 3000 cc IskemikIskemik :: -- pulsellessnesspulsellessness - pallor- pallor - coolness- coolness -- sensoriksensorik dandan motorikmotorik hilanghilang -- hematomahematoma, bruit, bruit dandan thrillthrill
  • 40. KompartemenKompartemen syndrome > 6 jamsyndrome > 6 jam gejalagejala sisasisa.. TekananTekanan intrakompartemenintrakompartemen adalahadalah 10 mmHg.10 mmHg. JikaJika tekanantekanan > 30> 30 –– 4545 mmHgmmHg FasciotomiFasciotomi.. 3.3. StabilisasiStabilisasi dandan transportasitransportasi.. SyaratSyarat :: telahtelah didi resusitasiresusitasi dandan stabilstabil SelamaSelama transportasitransportasi :: -- AlatAlat komunikasikomunikasi -- AlatAlat monitoring &monitoring & resusitasiresusitasi -- ObatObat –– obatanobatan -- TenagaTenaga terlatihterlatih -- DokumentasiDokumentasi 4.4. KriteriaKriteria rawatrawat untukuntuk cederacedera kepalakepala ringanringan……
  • 41. LanjutanLanjutan kriteriakriteria rawatrawat  PenurunanPenurunan kesadarankesadaran  FrakturFraktur craniumcranium  GejalaGejala && tandatanda defisitdefisit neurologisneurologis
  • 42. DiagnosaDiagnosa KeperawatanKeperawatan a.a. RestiResti ObstruksiObstruksi jalanjalan napasnapas b/db/d jatuhnyajatuhnya pangkalpangkal lidahlidah,, corpuscorpus alienumalienum sekundersekunder terhadapterhadap penurunanpenurunan tingkattingkat kesadarankesadaran klienklien, Trauma, Trauma KepalaKepala.. b.b. RestiResti TerjadiTerjadi AspirasiAspirasi b/db/d kerusakankerusakan refleksrefleks-- refleksrefleks protektilprotektil sekundersekunder terhadapterhadap TraumaTrauma KepalaKepala,, nyerinyeri && alatalat fiksasifiksasi.. c.c. KetidakefektifanKetidakefektifan bersihanbersihan jalanjalan napasnapas b/db/d batukbatuk taktak efektifefektif sekundersekunder terhadapterhadap depresidepresi sistemsistem sarafsaraf pusatpusat// TraumaTrauma KepalaKepala d.d. KetidakefektifanKetidakefektifan polapola pernapasanpernapasan b/db/d pertukaranpertukaran gasgas tidaktidak adekuatadekuat sekundersekunder terhadapterhadap TraumaTrauma KepalaKepala..
  • 43. LanjutanLanjutan DiagnosaDiagnosa KeperawatanKeperawatan ee.. PerubahanPerubahan membranmembran mukosamukosa oral b/doral b/d kesulitankesulitan dalamdalam melaksanakanmelaksanakan higienehigiene oraloral sekundersekunder alatalat imobilisasiimobilisasi.. f.f. GangguanGangguan rasarasa nyamannyaman ::nyerinyeri b/d traumab/d trauma jaringanjaringan ,, alatalat imobilisasiimobilisasi.. g.g. ResikoResiko terhadapterhadap ketidakefektifanketidakefektifan penatalaksanaanpenatalaksanaan regimenregimen terapiterapi b/db/d ketidakcukupanketidakcukupan pengetahuanpengetahuan tentangtentang higienehigiene mulutmulut,, kebutuhankebutuhan nutrisinutrisi,, tandatanda dandan gejalagejala infeksiinfeksi,, prosedurprosedur kegawatankegawatan.. h.h. DllDll