2. Pendahuluan
Braun Stein melaporkan USA 72, 1 % trauma
kepala dan muka.
Trauma muka meliputi :
Soft Tissue
Organ – organ khusus
Tulang – tulang
Kegawat Daruratan yang perlu mendapat penanganan Emergency :
# Air Way
# Cedera Otak Berat
# Perlu dicurigai adanya Fraktur Vertebra Cervikalis
3. METODE UMUM UNTUK CEDERA MAKSILOFASIAL
Terjadi Fraktur Organ Yg Menonjol
- Hidung
(Penanganan Mudah) - Zygoma
- Mandibula
Fr. Maksila Bila Gaya
(Penanganan Sulit)
4. Klasifikasi Le Fort
a.Tipe Satu Alveolus, bagian yg
menahan gigi pad rahang atas, terputus, dan
mungkin jatuh ke dalam gigi bawah.
Ketidaksetabilan hidung dan gigi
incisivus
Garis fraktur
10. Mekanisme Pergeseran Fr. Le fort Dua dan tiga
Fr.Le Fort
Pergerakan Tlg bagian wajah ke bawah
Kranium bagian depan
Bidang miring
- Memperpanjang wajah
- Mendorong molar atas ke bag bawah Perdarahan
- Mendorong molar palatum mole ke arah lidah
Obstruksi
11. Fraktur Pd sepertiga tengah wajah pasien mempunyai gambaran yang
tidak menguntungkan :
1. Sering terjadi fraktur multipel Fragmen 50 atau lebih
2. Cedera pada saraf cranial saraf gigi anfraorbital dan
superior
3. Ethmoid mungkin fraktur atau duramater robek
rhinorrhea
4. Orbita Mungkin fraktur orbital blow out
syndrome
5. Sirkulasi pada mata terganggu Opthalmic canal syndrome
6. Sinus maksilaris mungkin penuh dengan darah
7. Duktus nasolakrimalis mungkin cedera
12. Tujuan Perawatan Adalah :
1. Memperbaiki jalan napas
2. Mengontrol perdarahan
3. Agar giginya dapat menggigit secara normal Reduksi
akan sempurna
4. Cegah deformitas reduksi pada fraktur hidung dan
zigoma
13. Wajah Vaskularisasi yg banyak, sehingga :
. cedera Penyembuhan lebih cepat
. Atau Penatalaksanaan bengkak
sangat hebat menyembunyikan
cedera permanen
14. Perawatan segera cedera maksilofasial
1. Apakah Pasien dapat bernapas, jika sulit :
# Ada obstruksi
` # Palatum mole tertarik ke bawah lidah fraktur le fort
# Lidahnya jatuh kearah belakang atau tidak Fraktur
mandibula
2. Palatum Mole tertarik ke arah lidah.?
# Kait dg jari tangan anda mengelilingi bagian belakang palatum
durum, dan tarik tulang wajah bag tengah dengan lembut kearah
atas dan depan memperbaiki jalan napas dan sirkulasi mata
Reduksi ini diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang baik
juga gaya yg besar jika fr. Terjepit dan reduksi tidak berhasil
Tracheostomi.
Untuk melepaskan himpitan tulang pegang alveolus
maksilaris dg forcep khusus(Rowe’s) atau forcep bergerigi tajam
yg kuat dan goyangkan.
15. 3. Jika lidah atau rahang bawah jatuh ke arah belakang
# Lakukan beberapa jahitan atau jepitan handuk melaluinya, dan secara
lembut tarik kearah depan, lebih membantu jika posisi pasien
berbaring, saat evakuasi sebaiknya dibaringkan pada salah satu sisi.
Catatan : Tapi jika pernapasan membahayakan dan perlu merujuk maka sebaiknya dilakukan tracheostomi
tetapi untuk pembebasan airway segera krikotirodotomi
4. Jika cedera rahang yang berat dan kehilangan banyak jaringan
# Pada saat mengangkutnya, baringkan pasien dg kepala pada salah
satu ujung usungan dan dahinya ditopang dg pembalut diantara
pegangan.
5. Jika pasien merasakan lebih enak dg posisi duduk
# Biarkan posisi demikian mungkin jalan napas akan
membaik dengan cepat ketika ia melakukannya
# Isap mulutnya dari sumbatan bekuan darah dll
# Jalan napas buatan (OPA, ETT) mungkin tidak membantu
6. Jika hidungnya cedera parah dan berdarah
# Isap bersih dan pasang NPA atau pipa karet tebal yang sejenis ke
satu sisi
16. Perlu Tracheostomi Jika :
1. Tidak dapat melepaskan himpitan fraktur atau mereduksi fraktur
pada sepertiga wajah pasien
2. Tidak dapat mengontrol perdarahan yang berat
3. Edema glotis
4. Cedera berat dengan kehilangan banyak jaringan
Jika terjadi Perdarahan :
# Ikat pembuluh darah yang besar atau jika terjadi perdarahan yang
sulit gunakan tampon yang direndam adrenalin yang dipakai
untuk ngedep perdarahan yang hebat. Tampon postnasal selalu
dapat menghentikan perdarahan, Jika perlu gunakan jahitan
hemostasis sementara.
17. Riwayat dan pemeriksaan cedera Maksilofasial
1. Periksa Kesadaran pasien
2. Perhatikan secara cermat wajah pasien
- asimetris ?
- Apakah hidung & wajahnya menjadi lebih pipih ? Fr Zygoma ?
3. Apakah ada Hematoma
a. Fraktur Zygomatikus
# terjadi hematoma yang mengelilingi orbita, berkembang secara
cepat sebagai permukaan yang bersambungan secara
seragam
# Terbatas kearah perifer oleh perlengketan dengan otot
orbikularis dan meluas secara subkonjungtiva kearah mata dari
sisi lateral (cara periksa ?? )
# Periksa mulut bag. dalam dan periksa juga sulkus bukal atas apakah
ada hematoma, nyeri tekan dan krepitasi pada dinding zigomatikus
20. g. Cedera Hidung.
Epistaksis Unilateral atau tidak ada pada fraktur
zigomatikus
Fraktur nasal bilateral.
Evaluasi apakah ada pergeseran Sept Nasi.
h. Kebocoran CSS bisa anterior atau posterior.
Dapat disebabkan karena fraktur naso-ethmoid berat dan
beberapa fraktur Le Fort.pengujian.
I. Cedera lainya
Lebih berbahaya adalah bila ada cedera kepala, spina cervikalis.
Bila terjadi syok maka harus curiga terdapat trauma abdomen.
Perhatian :
Sinar X sulit diintepretasi dan dan sangat berbahaya.
posisi yamg dibutuhkan :
- AP untuk mandibula
- Water’s position : antrum maksila, iregularitas pada bag orbita.
21. Pembersihan dan Penutupan luka
# Pembersihan dilakukan dengan menyikat dengan tehnik aseptik.
# Bila ada jaringan yang nekrosis perlu dinekrotomi
# Potong tepi kulit 1 atau 2 mm.
# Jahitan mukosa dengan silk 3/0 atau catgut chromik yang halus
Mereduksi Fraktur :
# Perlu dilakukan Reduksi, fiksasi setiap fraktur pada hidung, Zigoma, dan
mandibula.
# Lakukan pengamanan airway dengan ETT.
# Dapat dilakukan operasi dengan blok pterigopalatin, bilateral
# Selalu lindungi mata pasien, beri salep mata
22. Perawatan Cedera maksilofasial
a. Jika pasien sadar.
Dudukkan pasien menghadap ke depan, lidahnya, saliva
dan darah mengalir keluar.
b. Jika pasien tidak sadar
saat perawatan perlu ditidurkan pada posisi recoveri, hati – hati
bila ada cedera lain yang membahayakan.
# Bila akan dilakukan operasi tetap siapkan sebagai operasi dengan
general anestesi.
# Kebersihan dan desinfeksi
jika sadar suruh untuk kumur – kumur dengan :
- Cairan kumur clorheksidin 0,5 %
- larutan garam 2 %
- jika tidak mungkin kumur dengan air bersih
25. Penanganan Cedera pada Soft Tissue
# V. Laserasi
- Eksisi tepi luka
- Bersihkan corpus alienum
- Jahitan sub cutis dianjurkan
- Jahit atraumatik needle silk, prolene atau monofilamen lain
no 6/0
- Prinsip jahitan adaptasi tepi luka, simpul jangan terlalu
keras, jahitan satu – satu, atau subcuticuler atau continous
intra dermal.
# Ekskoriasi/ abrasi
Luka lecet debris yg halus disikat.
Kompres nacl + antibiotik
diganti beberapa kali sehari.
Luka ditutup ointment/ tulle +Kassa
27. CederaCedera padapada organorgan khususkhusus
1.1. CederaCedera sarafsaraf..
a.a. MotorikMotorik == N.Fasialis(n.VIIN.Fasialis(n.VII))
seringsering terjaditerjadi padapada lukaluka didi daerahdaerah pelipispelipis,, pipipipi dandan rahangrahang bawahbawah..
- m.- m. frontalisfrontalis
- m.- m. orbicularisorbicularis oculioculi oleholeh AhliAhli
- m.- m. orbicularisorbicularis orisoris
b.b. SensorikSensorik == N.TrigeminusN.Trigeminus (n. V)(n. V)
SarafSaraf iniini keluarkeluar daridari ::
- N. Supra- N. Supra orbitalisorbitalis dahidahi dandan puncakpuncak kepalakepala..
- N. Infra- N. Infra orbitalisorbitalis pipipipi,, hidunghidung, &, & bibirbibir atasatas
- N.- N. MentalisMentalis bibirbibir bawahbawah dandan dagudagu
2.2. CederaCedera DuctusDuctus ParoticusParoticus
-- terletakterletak diantaradiantara tragustragus sampaisampai pertengahanpertengahan antaraantara batasbatas bawahbawah
hidunghidung dandan bibirbibir
-- jikajika tidaktidak disambungdisambung fistelfistel
28. 3. Cedera pada bibir
# Luka bisa sub cutis, otot sampai mukaosa
# Penjahitan lapis demi lapis
# Patokan white skin roll, vemilion, dan mukosa
4. Cedera pada daun telinga
Jika terlepas dari pangkalnya (amputasi) dan perlu merefer, maka
amputat diletakkan pada kasa kering dibungkus dalam plastik kedap air
dan direndam dalam es dengan kantong plastik
5.Cedera pada hidung
robekan pada mukosa yang tidak luas sembuh sendiri(sebacea)
29. Fraktur Tulang muka
Meliputi :
- Os Zygoma
- Os maksila
- Os Nasal
- Os mandibula
Gejala – gejala umum Fraktur tulang muka :
- Perdarahan dari lubang hidung atau mulut
- Malocclusi (kecuali fr.nasal)
- Hypersalivasi
- Deformitas
30. Indikasi Operasi pada fr. Tulang muka
# Berbeda dgn ektremitas kecuali ; GG fungsi, estetik.
Kapan operasi dilakukan ?
# Tidak ada gangguan kesadaran, trauma berat segera
# Jika belum operable ditunda, asal jangan > 2 mgg……?
Fraktur Zygoma
# Bisa menjepit otot penggerak bolamata atau proc.coronoid mandibula
akibat fr wing/ arcus zygoma
# Jika terlambat reposisi tidak mungkin bisa dilakukan.kecuali
memotong kembali tulang yg sudah tersambung
38. 2.3. Abdomen2.3. Abdomen
SeringSering :: laserasilaserasi heparhepar atauatau lienlien
Role of laparoscopy in penetrating abdominal injuriesRole of laparoscopy in penetrating abdominal injuries