SlideShare a Scribd company logo
1 of 114
KEGAWATDARURATANKEGAWATDARURATAN
PADA ANAKPADA ANAK
dr. Mustarim, Sp.Adr. Mustarim, Sp.A
Bag. Anak RSUD Raden MattaherBag. Anak RSUD Raden Mattaher
JambiJambi
RESUSITASI BAYI & ANAKRESUSITASI BAYI & ANAK
Resusitasi BayiResusitasi Bayi
Upaya Mempertahankan Jalan
Napas dan Memberi Bantuan
Pernapasan
Komisi ResusitasiKomisi Resusitasi
UKK Pediatri Gawat DaruratUKK Pediatri Gawat Darurat
Ikatan Dokter Anak IndonesiaIkatan Dokter Anak Indonesia
SAFESAFE aapproachpproach
Are you alrightAre you alright
Airway openingAirway opening maneuversmaneuvers
Look, listen feelLook, listen feel
55 bbreathsreaths
Check pulseCheck pulse
Start CPRStart CPR
Call emergency servicesCall emergency services
Perbedaan Anatomi Jalan Napas
Atas
DEWASA ANAK
Lidah Relat if kecil Relat if besar
Larings Setinggi C 4-C 5 Setinggi C 3-C 4
Lebih anterior
Epiglotis Lebar, elasti s Sempit, kaku
Diameterterkecil Pita suara Rawan krikoid
Panjang trakea 10- 13 cm Bayi: 4- 5 cm
18 bulan: 7 cm
Perbedaan Anatomi
Jalan Napas Bawah
 Diameter lebih kecilDiameter lebih kecil
 Tulang rawan sedikitTulang rawan sedikit
Perbedaan yang
Mempengaruhi Mekanisme
Bernapas
 Tulang yang menyusun rangka dadaTulang yang menyusun rangka dada
lebih banyak mengandung rawanlebih banyak mengandung rawan
 Otot napas yang menggerakan dindingOtot napas yang menggerakan dinding
dada belum berkembangdada belum berkembang
 Pernapasan terutama ditopang olehPernapasan terutama ditopang oleh
gerakan diafragmagerakan diafragma
Perbedaan Kebutuhan Metabolik
 Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-4Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-4
ml/kg/menitml/kg/menit
 Pada anak kebutuhan oksigen 6-8Pada anak kebutuhan oksigen 6-8
ml/kg/menitml/kg/menit
Penyangga Orofarings
 Ukuran:Ukuran:
Panjang 4-10 cmPanjang 4-10 cm
PemilihanPemilihan
disesuaikan jarakdisesuaikan jarak
bibir-angulusbibir-angulus
mandibulamandibula
Pemasangan Penyangga
Orofarings
 Pilih ukuranPilih ukuran
yang sesuaiyang sesuai
 Pasang denganPasang dengan
penekan lidahpenekan lidah
atau teknikatau teknik
memutarmemutar
 EvaluasiEvaluasi
Penyangga Nasofaringeal Ukuran 12-
36 F
 Pilih ukuran sesuai jarak hidung-Pilih ukuran sesuai jarak hidung-
telingatelinga
 Diameter harus lebih kecil dariDiameter harus lebih kecil dari
naresnares
 Gunakan pelumas yang larutGunakan pelumas yang larut
dalam airdalam air
 Masukkan hingga pangkalMasukkan hingga pangkal
terbenam, jangan dipaksaterbenam, jangan dipaksa
 Kontraindikasi:Kontraindikasi:
 Fraktur basis kraniiFraktur basis kranii
 Kebocoran liquor cerebroKebocoran liquor cerebro
Kateter Penghisap
TEKNIKTEKNIK
 Ventilasi 100 %Ventilasi 100 %
 Steril untuk penghisapanSteril untuk penghisapan
dalam endotrakealdalam endotrakeal
 Hisap < 5 detikHisap < 5 detik
 Komplikasi:Komplikasi:
HipoksiaHipoksia
Bradikardi karenaBradikardi karena
refleks vagalrefleks vagal
Masker Resusitasi
 Dari dagu hinggaDari dagu hingga
pangkal hidungpangkal hidung
 Tidak boleh menekanTidak boleh menekan
matamata
 Masker tembus pandangMasker tembus pandang
dapat mendeteksidapat mendeteksi
muntah &muntah &
warna bibir anakwarna bibir anak
Teknik menggunakan masker
resusitasi
 Bayi & batita:Bayi & batita: ibu jariibu jari
dan telunjuk menekandan telunjuk menekan
masker, jari tengahmasker, jari tengah
membuat posisimembuat posisi he ad tilthe ad tilt
 Anak lebih besar:Anak lebih besar: ibuibu
jari dan telunjukjari dan telunjuk
menekan masker, jarimenekan masker, jari
tengah, jari manis dantengah, jari manis dan
kelingking membuatkelingking membuat
jaw thrustjaw thrust dan ekstensidan ekstensi
leherleher
Teknik oleh dua penolong
 Dengan duaDengan dua
tangan seorangtangan seorang
penolongpenolong
mempertahankanmempertahankan
masker dan jalanmasker dan jalan
napas, penolongnapas, penolong
lain membantulain membantu
pernapasanpernapasan
Laringoskop
 Daun lurus (Miller)Daun lurus (Miller)
 Daun lengkungDaun lengkung
(Macintosh)(Macintosh)
Pipa Endotrakeal
 Perkiraan diameter internaPerkiraan diameter interna
±± jari kelingking anakjari kelingking anak
 Rumus diameter: (usia/4) +Rumus diameter: (usia/4) +
44
 Rumus panjang:Rumus panjang:
Oral:Oral: (usia/2) + 12(usia/2) + 12
Nasal:Nasal: (usia/2) + 15(usia/2) + 15
PEDOMAN UKURAN
LARINGOSKOP, PIPA ENDOTRAKEAL DAN PENGHISAP
USIA LARINGOSKOP ETT no. Oral PENGHISAP
(F)
NKB Miller 0 2.5, 3.0 tanpa balon 8 5-6
NCB Miller 0-1 3.0, 3.5 tanpa balon 9-10 6-8
6 bl 3.5, 4.0 tanpa balon 10 8
1 th 4.0, 4.5 tanpa balon 11 8
2 th Miller 2 4.5, 5.0 tanpa balon 12 8
4 th 5.0, 5.5 tanpa balon 14 10
6 th 5.5 tanpa balon 15 10
8 th Miller 2
Mcintosh 2
6.0 dgn/ tanpa balon 16 10
10 th 6.5 dgn/ tanpa balon 17 12
Teknik melakukan intubasi 1…
 Lakukan oksigenasi dengan balon-Lakukan oksigenasi dengan balon-
maskermasker
 Persiapan alat dan uji fungsi masing-Persiapan alat dan uji fungsi masing-
masing alatmasing alat
 Prosedur aseptikProsedur aseptik
Teknik melakukan intubasi 2…
 Masukkan daun laringoskopMasukkan daun laringoskop
dari sudut mulut kanandari sudut mulut kanan
 Buat aksis mulut, trakea danBuat aksis mulut, trakea dan
farings segarisfarings segaris
 Pada dugaan trauma leher,Pada dugaan trauma leher,
harus dilakukan stabilisasiharus dilakukan stabilisasi
kepala dan leher pada posisikepala dan leher pada posisi
normal segarisnormal segaris
Teknik melakukan intubasi 3…
 Penekanan krikoidPenekanan krikoid
(manuver Sellick)(manuver Sellick)
dapat membantudapat membantu
visualisasi glotisvisualisasi glotis
Teknik melakukan intubasi 4…
 Ujung laringoskop berdaunUjung laringoskop berdaun
lurus diletakan di bawahlurus diletakan di bawah
epiglotis dan digerakanepiglotis dan digerakan
dengan teknik mengangkatdengan teknik mengangkat
 Ujung laringoskop berdaunUjung laringoskop berdaun
lengkung diletakkan dilengkung diletakkan di
valekula dan digerakanvalekula dan digerakan
dengan teknik mengungkitdengan teknik mengungkit
Teknik melakukan intubasi 5…
 Upayakan melihat epiglotis,Upayakan melihat epiglotis,
liang glotis dan pita suaraliang glotis dan pita suara
 MasukanMasukan ETTETT sampai batassampai batas
marka pita suaramarka pita suara
(kembangkan balon(kembangkan balon
penyekat)penyekat)
 Hubungkan dengan balonHubungkan dengan balon
resusitasi dan berikanresusitasi dan berikan
ventilasi (sampai tahap iniventilasi (sampai tahap ini
waktuwaktu maksimal 30 detikmaksimal 30 detik))
 Nilai posisiNilai posisi ETTETT dan fiksasidan fiksasi
Menilai Posisi ETT
 Gerakan dada simetrisGerakan dada simetris
 Terdengar suara napas pada ke duaTerdengar suara napas pada ke dua
lapangan parulapangan paru
 Perbaikan denyut jantung, warna kulit,Perbaikan denyut jantung, warna kulit,
perfusiperfusi
 Tak terdengar suara napas di lambungTak terdengar suara napas di lambung
(bila diberikan tekanan balon resusitasi)(bila diberikan tekanan balon resusitasi)
 Melihat langsung pita suara saatMelihat langsung pita suara saat
intubasiintubasi
Fiksasi ETT:
 Catat marka ETT pada batas mulutCatat marka ETT pada batas mulut
(dapat pula diikat dengan benang)(dapat pula diikat dengan benang)
 Jangan rekatkan di mandibulaJangan rekatkan di mandibula
 Auskultasi ulang (konfirmasi)Auskultasi ulang (konfirmasi)
 Foto RoentgenFoto Roentgen
Intubasi Endotrakeal
 PersiapaPersiapa
nn
 TindakanTindakan
 EvaluasiEvaluasi
Komplikasi Intubasi:
 AspirasiAspirasi
 BradikardiBradikardi
 Kinking pipa (kegagalan alat)Kinking pipa (kegagalan alat)
 PneumotoraksPneumotoraks
 Salah letak (ke esofagus, endobronkhial)Salah letak (ke esofagus, endobronkhial)
 HipoksiaHipoksia
 Obstruksi ETT (mukus)Obstruksi ETT (mukus)
 Trauma (bibir, gigi, lidah, jaringan lunakTrauma (bibir, gigi, lidah, jaringan lunak
orofaring)orofaring)
Beberapa tips 1…
 Anak biru, suara napas (-)Anak biru, suara napas (-) →→ CabutCabut
ETTETT, ventilasi dengan masker, coba, ventilasi dengan masker, coba
intubasi ulangintubasi ulang
 Suara napas di paru kanan sajaSuara napas di paru kanan saja →→ TarikTarik
ETTETT
 Bradikardi (bayi<80;anak<60)Bradikardi (bayi<80;anak<60) →→
hentikan tindakan, ventilasi denganhentikan tindakan, ventilasi dengan
maskermasker
Beberapa tips 2…
 Bila posisi benar, tetap biruBila posisi benar, tetap biru →→
kemungkinan:kemungkinan:
Balon bocorBalon bocor →→ ganti balonganti balon
Teknik pompa tidak adekuatTeknik pompa tidak adekuat
Compliance paruCompliance paru ↓↓ →→ tekan katuptekan katup
pembatas balon resusitasipembatas balon resusitasi
ETT terlalu kecilETT terlalu kecil →→ gantiganti
KEJANG DEMAMKEJANG DEMAM
DEFINISIDEFINISI
Kejang demam :
Kejang terkait dengan demam
Terjadi antara umur 3 bulan – 5 th
Tidak didapatkan kelainan
intrakranial
Kejang Demam :Kejang Demam :
– SederhanaSederhana
– KompleksKompleks
PatogenesisPatogenesis  - Demam- Demam
- Umur- Umur
- Genetik- Genetik
Indikasi Pengobatan rumatIndikasi Pengobatan rumat ==kejangkejang
demam menunjukkan ciridemam menunjukkan ciri SBBSBB::
Kejang lama lebih dari 15 menit.Kejang lama lebih dari 15 menit.
Anak mengalami kelainan neurologis yangAnak mengalami kelainan neurologis yang
nyata sebelum atau sesudah kejang,nyata sebelum atau sesudah kejang,
misalnya:misalnya:
hemiparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy,hemiparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy,
retardasi mental, hidrosefalus, mikrosefaliretardasi mental, hidrosefalus, mikrosefali..
Kejang fokal atau parsial.Kejang fokal atau parsial.
Konsensus 1980Konsensus 1980
Kesepakatan Saraf AnakKesepakatan Saraf Anak
Prognosis :Prognosis :
– Sembuh sempurnaSembuh sempurna
– Kejang demam berulangKejang demam berulang
– Sembuh dengan cacatSembuh dengan cacat
– EpilepsiEpilepsi
– Gangguan mentalGangguan mental
KEJANG PD NEONATUSKEJANG PD NEONATUS
KEJANG PD NEONATUSKEJANG PD NEONATUS
=kegawatan=kegawatan
Keadaan emergensi dan tanda bahayaKeadaan emergensi dan tanda bahaya
dapat hipoksia otakdapat hipoksia otaksekuele/kematiansekuele/kematian
Etiologi: asfiksia, hipoglikemia, gangguanEtiologi: asfiksia, hipoglikemia, gangguan
metabolik atau sebagai tanda meningitis/metabolik atau sebagai tanda meningitis/
gangg SSPgangg SSP
DDDD
Kejang metabolikKejang metabolik: hipoglikemi,: hipoglikemi,
hiponatremi, hipokalsemia, hipernatremiahiponatremi, hipokalsemia, hipernatremia
Kejang ec infeksiKejang ec infeksi: meningitis: meningitis
SpameSpame: tetanus neonatorum: tetanus neonatorum
Kejang pasca asfiksiaKejang pasca asfiksia: ensefalopati: ensefalopati
hipoksik iskemiahipoksik iskemia
AnamnesisAnamnesis
Kapan, berapa lama,KUKapan, berapa lama,KU
Riwayat persalinan: prematur, tindakan,Riwayat persalinan: prematur, tindakan,
penolong,asfiksia?penolong,asfiksia?
imunisasi ibu, ibu narkoba,ikterik, malasimunisasi ibu, ibu narkoba,ikterik, malas
minum?minum?
Penurunan kesadaran pastiPenurunan kesadaran pasti
PFPF
KEJANGKEJANG
Gerakan abnormalGerakan abnormal mata, wajah, mulut,mata, wajah, mulut,
lidah dan ektremitaslidah dan ektremitas
GerakanGerakan spt mengayuh sepeda, mataspt mengayuh sepeda, mata
berkedip, berputar, julingberkedip, berputar, juling
Tangis melengking dg nada tinggi, sukarTangis melengking dg nada tinggi, sukar
berhentiberhenti
Penurunan kesadaran,UUB membonjol,Penurunan kesadaran,UUB membonjol,
suhu tak normalsuhu tak normal
SpasmeSpasme
Tetap sadar, nangis kesakitan, trismus,Tetap sadar, nangis kesakitan, trismus,
kaku otot mulut, mulut tak dapat dibuka,kaku otot mulut, mulut tak dapat dibuka,
bibir mencucu, opistotonus, kekakuan pdbibir mencucu, opistotonus, kekakuan pd
ektremitas, perut, kontraksi otot takektremitas, perut, kontraksi otot tak
terkendali .terkendali .
Dipicu oleh kebisingan, cahaya, prosudurDipicu oleh kebisingan, cahaya, prosudur
dx.dx.
Inf talipusatInf talipusat
PPPP
To cari ecTo cari ec
DR, LF, GDS, elektrolit, bilirubinDR, LF, GDS, elektrolit, bilirubin
USG, CT, EEGUSG, CT, EEG
TerapiTerapi
Medikamentosa to potong kejangMedikamentosa to potong kejang
Bebaskan jalan nafas dan OksigenasiBebaskan jalan nafas dan Oksigenasi
InfusInfus
Tx. Sesuai ec.Tx. Sesuai ec.
penobarbital 20mg/kgBB im ato ivpenobarbital 20mg/kgBB im ato iv dlm 5dlm 5
mnt.mnt.
Dpt diulang 10mg/kgBB 2x selang 30Dpt diulang 10mg/kgBB 2x selang 30
mnt.mnt. penitoin 20mg/kgBB ivpenitoin 20mg/kgBB iv dlm nacl dgdlm nacl dg
kecepatan 1mb/kgBB/mntkecepatan 1mb/kgBB/mnt
Tx RumatanTx Rumatan
FenobarbitalFenobarbital 3-5mg/hari. Dosis tunggal3-5mg/hari. Dosis tunggal
ato terbagi tp 12 jam iv ato oral sampeato terbagi tp 12 jam iv ato oral sampe
bebas kejang 7 hr.bebas kejang 7 hr.
FenitoinFenitoin 4-8mg/kgBB iv ato peroral.dosis4-8mg/kgBB iv ato peroral.dosis
terbagi 2-3terbagi 2-3
Tx hipoglikemiaTx hipoglikemia
Perbaiki ventilasi, curah jtg, tekanan darahPerbaiki ventilasi, curah jtg, tekanan darah
KEJANG PADA ANAKKEJANG PADA ANAK
Etiologi : Delapan puluh persen ispa 80% - virus
Pengelolahan Saat sakit
Pengobatan suportif
Memotong kejang
Mengatasi demam
Pengobatan suportif lain
Pengobatan kausatif
Penobatan profilaksi jangka panjang
kontinu intermiten
Phenobarbital phenitoin diazepam
Sodium valproat carbamazepin
KEJANG
Non Cerebral
(selama kejang
sadar)
Cerebral
(selama kejang
tak sadar)
Tetanus
Keracunan
Botulismus
Tetani
Akut sesaat
Kronik berulang
Infeksi
Gg metabolik
Gg elektrolit
Gg kardiovaskuler
Keganasan
Malformasi
Keracunanbahan toksik
Withdrawl obat
Epilepsi :
- umum / general
- partial
- tak terklasifikasi
Ekstrakrania
l
Intrakranial
KD simpleks
KD Kompleks
Gangguan
keseimbangan ion
Gangguan
pompa Na - K
Gangguan
membran sel
Depolarisasi
Potensial aksi
Pelepasan neurotransmiter
di ujung akson
Reseptor GABA & As. Glutamat
di pre sinap
Eksitasi > Inhibisi
Depolarisasi
post sinap KEJANG
KEJANG
Kardiovaskuler Respirasi Metabolisme
- Hipertensi
- Takikardi Suplai O2 ↓ Konsumsi O2 ↑
Glukosa uptake ↑
Hipoksia
ATP ↓
Asam laktat ↑
Udem serebri
Glutamat ekstra sel ↓
Sintesa makromolekul, lipid ↓
Kardiak output ↑
CBF ↑
- Autoregulasi rusak
- Hipotensi
- CPP ↓
- CBF ↓
Sel mati
TIK ↑
Hipertermi
Kejang
Free radikal
( 30 menit )
( 30 – 60 menit )
Infeksi intrakranial
Meningitis Purulenta / bakteri
Serosa virus
tuberkulosis
aseptik lain
Ensefalitis virus
bakteri
jamur
parasite
Meningoensefalitis
Abses otak
L P
klinis
Warna
Sel
Protein
glukose
Manifestasi klinik infeksi intrakranial
• Tanda infeksi : panas,lemah,rewel,gelisah ,nafsu makan berkurang dll
• Tanda radang : rangsangan meningeal , kejang, gangguan reurologis
• Tanda peningian tekanan intrakranial : tumpah,pusing,penurunan
kesadaran,papil udem,UUB
menonjol
Meningitis Tuberkulosa
Stadium I : tanda infeksi ,panas subfebril,gelisah,lemah
Stadium II : terdapat tanda rangsangan meningeal,kejang
penurunan kesadaran
Stadium III : koma dalam,reaksi pupil negatip,defisit neurologi
Rangsangan meningeal Kaku kuduk
Brudzinski I dan II positip
Tanda Kernig positip
Gambaran LCS
Meningitis bakteri Meningitis serosa Ensefalitis
TBC virus
Warna
Jumlah sel
Jenis sel
Protein
glukose
Keruh xanthocrom jernih jernih
meningkat ( normal 10 /mm3 )
PMN dominan M N dominan MN dominan
Tinggi sekali tinggi sekali tinggi tinggi
Turun turun normal normal
Etiologi meningitis
Neonatus : Escherichia
Streptococcus pneumonia
Staphylococus
Salmonella sp
Anak 2 bl – 4 th : Hemophilus influezae
Streptococcus pneumonie
Neisseria meningitidis
Anak di atas 4 th : Streptococcus pneumonia
Neisseria meningitidis
STATUS KONVULSIVUSSTATUS KONVULSIVUS
Kejang status/ Status konvulsivus
1.Serangan kejang lebih dari 30 menit
2.Di antara dua serangan kejang tanpa
pulihnya kesadaran
Etiologi : 1. Infeksi intrakranial
2. Gangguan metabolik / elektrolit
3. Hipoksi Iskemik
4. Ensefalopathi
5. Hiperpireksi
6. With drawl obat
Pengelolaan kejang status
1.Mencari penyebab
2.Menjaga tanda vital optimal
3.Pasang I V line, periksa glukosa darah,elektrolit,
analisa gas darah
4.Pemberian antikonvulsan :
- Pemberian IV
- Terdiri dua paduan obat
- Perhatikan depresi pernafasan
Membebaskan jalan nafas :
Posisi kepala
Lateral dicubitus
Isap lendir
Mencegah hipoksi :
oksigen 100% dengan masker
Mencegah hipoglikemi dan koreksi elektrolit
glukose 25% 2 – 4 cc / kkBB
Menjaga tanda vital baik :
suhu, tensi, nadi, irama nafas
Mencegah udem otak
Pemberian kortikosteroid
Diazepam rektal 0,5 mg/ kg BB
Diazepam 0,5 mg/KgBB
Fenitoin 10-20 mg /KgBB
Phenobarbital 5 – 15 mg/Kg BB dilanjutkan 1-6 mg/ mnt drip
atau Midazolam 0,2 mg/KgBB dilanjutkan 0,1-0,4 mg/
KgBB / Jam
Phenetoin 5-7mg/kgBB/hariKejang ( + )
Kejang ( - )
Kejang (+)
Diazepam 0,3 – 0,5 mg/KgBB (> 2 mg/menit)
Kejang 5’
Phenytoin 10 mg/kgBB
(> 25 mg/menit)
Kejang (-)
5’- 20’
Kejang (+) Kejang (-)
Kejang
(+)
Kejang (-)
1 jam
Phenytoin 5 mg/kgBB
Oral
Phenytoin
10 mg/kgBB/hr
Diazepam
0,3 – 0,5 mg/kgBB
Piridoksin 100 mg
Diazepam drip
5 – 7 mg/kgBB/hr
PICU
Diazepam drip
10 – 24 mg/kgBB/hr
Phenobarbital
8 – 10 mg/kgBB/hr
Phenobarbital
5 mg/kgBB/hr
24 jam
PICU
Phenobarbital
15 – 20 mg/kgBB
KOMPLIKASI
Gangguan elektrolit
Gangguan metabolik
Dehidrasi
Hipoksi
Udem otak
Hipotensi
Mioglobinuria
PROGNOSIS
Kematian 3 – 11%
Cacat 9,1% : Intractabel epilepsi
defisit neurologi
TATALAKSANATATALAKSANA
DEMAM BERDARAH DENGUEDEMAM BERDARAH DENGUE
dr. Mustarimdr. Mustarim
Ilmu Kesehatan AnakIlmu Kesehatan Anak
DEMAM BERDARAH DENGUEDEMAM BERDARAH DENGUE
Penyebab :Penyebab :
Virus dengueVirus dengue
Den 1, den 2, den 3, den 4Den 1, den 2, den 3, den 4
Den 3Den 3
– DominanDominan
– Kasus beratKasus berat
PenularanPenularan ::
Aedes AegyptiAedes Aegypti
– Inkubasi ekstrinsikInkubasi ekstrinsik
(8-10 hari)(8-10 hari)
– Infektif selamanyaInfektif selamanya
ManusiaManusia
– Inkubasi intrinsikInkubasi intrinsik
(4-6 hari)(4-6 hari)
Penderita DBD
Viremia Orang sehat
di sekitarnya
Vektor (aedes aegypti)
Perdarahan hebat terjadi akibat kelainanPerdarahan hebat terjadi akibat kelainan
hemostatishemostatis
– VaskulopatiVaskulopati
– TrombositopeniaTrombositopenia
– KoagulopatiKoagulopati
Bagan PatogenesisBagan Patogenesis
Masih kontroversiMasih kontroversi
Yang umum dipakaiYang umum dipakai
1. Hipotesis infeksi sekunder1. Hipotesis infeksi sekunder
2. Virulensi Virus2. Virulensi Virus
Aktivasi komplemen Agregasi trombosit KerusakanAktivasi komplemen Agregasi trombosit Kerusakan
endotel pemb. darahendotel pemb. darah
Plasma Leakage TrombositopeniaPlasma Leakage Trombositopenia
Aktivasi faktorAktivasi faktor
Hipovolemi Kelainan fungsi pembekuanHipovolemi Kelainan fungsi pembekuan
trombosittrombosit
Syok Vaskulopati, trombositopeni, koagulopatiSyok Vaskulopati, trombositopeni, koagulopati
Perdarahan hebatPerdarahan hebat
Infeksi virus dengue
Asimtomatik Simtomatik
Demam berdarah DengueDemam dengue
(DD)
Demam yang jelas
penyebabnya
( sindrom peny.virus )
Perdarahan (-)
Perdarahan (+)
Yang tidak lazim
Syok (-) Syok (+)
(DSS)
DD DBD
Spektrum Klinis Infeksi Virus Dengue
Terdapat perembesan plasma
Strategi PengobatanStrategi Pengobatan
SuportifSuportif
– Terhadap perembesan plasmaTerhadap perembesan plasma
Berlangsung 24-48 jamBerlangsung 24-48 jam
Saat febris ke A-Febris (hari ke 3-5)Saat febris ke A-Febris (hari ke 3-5)
Cairan !Cairan !
Obat-obatanObat-obatan
– Atas indikasiAtas indikasi
Hindarkan tindakan manipulatifHindarkan tindakan manipulatif
DIAGNOSISDIAGNOSIS
Kriteria WHO 1997Kriteria WHO 1997
Klinis :Klinis :
1.1. Panas tinggi 2-7 hariPanas tinggi 2-7 hari
2.2. Manifestasi perdarahanManifestasi perdarahan
3.3. HepatomegaliHepatomegali
4.4. Dengan atau tanpa syokDengan atau tanpa syok
Lab :Lab :
1.1. TrombositopeniTrombositopeni
2.2. Hemokonsentrasi (meningkat>=20%)Hemokonsentrasi (meningkat>=20%)
Manifestasi Perdarahan (ptechie)Manifestasi Perdarahan (ptechie)
Efusi PleuraEfusi Pleura
Konfirmasi diagnosisKonfirmasi diagnosis
SerologisSerologis
1.1. HI TesHI Tes
2.2. CF TesCF Tes
3.3. NT TesNT Tes
4.4. IgM ElisaIgM Elisa
5.5. IgG ElisaIgG Elisa
Derajat penyakitDerajat penyakit
I.I. Kriteria WHO (RL (+))Kriteria WHO (RL (+))
II.II. Kriteria WHO (perdarahan spontan)Kriteria WHO (perdarahan spontan)
III.III. Kegagalan sirkulasiKegagalan sirkulasi
IV.IV. Syok beratSyok berat
DBDDBD
Perubahan patofisiologi membedakan :Perubahan patofisiologi membedakan :
DBD dengan DD (Homeostasis danDBD dengan DD (Homeostasis dan
perembesan plasma)perembesan plasma)
DemamDemam
– 2-7 hari2-7 hari
– TinggiTinggi
– MendadakMendadak
– Akhir demam fase kritis !Akhir demam fase kritis !
PerdarahanPerdarahan
– RL (+) s/d spontan (melena, hematemesis)RL (+) s/d spontan (melena, hematemesis)
– Vaskulopati, trombositopeni,Vaskulopati, trombositopeni,
gangguan fungsi trombosit, PIMgangguan fungsi trombosit, PIM
HepatomegaliHepatomegali
SyokSyok
– Saat suhuSaat suhu↓↓
– BerkeringatBerkeringat
– Perubahan nadi dan tekanan darahPerubahan nadi dan tekanan darah
– Akral dinginAkral dingin
– Kongesti kulitKongesti kulit
LeukositLeukosit
– Leukosit normal, dengan dominasi neutrofilLeukosit normal, dengan dominasi neutrofil 
akhir demam leukosit menurun bersama dgnakhir demam leukosit menurun bersama dgn
neutrofilneutrofil  limfositosis relatiflimfositosis relatif
– Limfosit plasma biru meningkat > 15 %Limfosit plasma biru meningkat > 15 %
TrombositopeniTrombositopeni
HematokritHematokrit ↑↑ (≥ 20%)(≥ 20%)
Ro :Ro :
– Efusi Pleura : lateral dekubitusEfusi Pleura : lateral dekubitus
USGUSG
– AscitesAscites
Diagnosis BandingDiagnosis Banding
Infeksi bakteri ,virus, protozoa lainInfeksi bakteri ,virus, protozoa lain
– Trombositopeni dan hemokonsentrasiTrombositopeni dan hemokonsentrasi
Demam dengueDemam dengue
CikungunyaCikungunya
SepsisSepsis
Meningitis meningokokusMeningitis meningokokus
ITPITP
Leukemia, anemia aplastikLeukemia, anemia aplastik
Ingat kriteria WHO 1997Ingat kriteria WHO 1997
Komplikasi dan manifestasi yang tidak lazimKomplikasi dan manifestasi yang tidak lazim
Ensefalopati dengueEnsefalopati dengue
– Komplikasi syokKomplikasi syok
– Gangguan metabolikGangguan metabolik
– Perdarahan serebralPerdarahan serebral
– Trombosis pembuluh darah otakTrombosis pembuluh darah otak
– Kegagalan hati akutKegagalan hati akut
Kelainan ginjalKelainan ginjal
– Gagal ginjalGagal ginjal
– HUSHUS
Udem paruUdem paru
– Akibat pemberian cairan yang berlebihanAkibat pemberian cairan yang berlebihan
DSSDSS
Mekanisme Patogenesis
Kompleks Antigen Antibodi
Sistem Komplemen
Permeabilitas kapiler
Perembesan Plasma
Ht naik
Efusi pleura
Ascites
Renjatan Hipovolemik
Asidosis
PaO2 turun
Anafilatoksin
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Strategi PengobatanStrategi Pengobatan
– Pada dasarnya suportifPada dasarnya suportif
– Mengganti cairan yang hilang akibat perembesanMengganti cairan yang hilang akibat perembesan
Jenis cairan yang tepatJenis cairan yang tepat
Kecermatan penghitungan volumeKecermatan penghitungan volume
cairan pengganticairan pengganti
– Penting deteksi dini terjadinya perembesan cairanPenting deteksi dini terjadinya perembesan cairan
Harus waspada :Harus waspada :
- Pada fase peralihan demam ke penurunan suhu- Pada fase peralihan demam ke penurunan suhu
- Pada umumnya hari sakit ke 3 sampai ke 5- Pada umumnya hari sakit ke 3 sampai ke 5
Tatalaksana DBDTatalaksana DBD
Demam DengueDemam Dengue  Rawat JalanRawat Jalan
Demam Berdarah DengueDemam Berdarah Dengue  Rawat InapRawat Inap
DBD komplikasiDBD komplikasi  Rawat IntensifRawat Intensif
Perawatan DBD baik :Perawatan DBD baik :
Sangat diperlukan :Sangat diperlukan :
- Dokter & perawat terampilDokter & perawat terampil
- Laboratorium yang memadaiLaboratorium yang memadai
- Cairan kristaloid & koloid yang tersediaCairan kristaloid & koloid yang tersedia
- Bank darah yang siap bila diperlukanBank darah yang siap bila diperlukan
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
PERHATIANPERHATIAN
Perjalanan penyakit DBD sulit diramalkanPerjalanan penyakit DBD sulit diramalkan
Pasien masuk baikPasien masuk baik  singkat buruksingkat buruk
KUNCI KEBERHASILAN :KUNCI KEBERHASILAN :
Ketrampilan dokter dalam mendeteksi diniKetrampilan dokter dalam mendeteksi dini
terjadinya perembesan cairan yaitu masaterjadinya perembesan cairan yaitu masa
peralihan dari demam ke fase penurunan suhuperalihan dari demam ke fase penurunan suhu
(fase kritis, fase syok)(fase kritis, fase syok)
TATALAKSANA DEMAM DENGUETATALAKSANA DEMAM DENGUE
Demam DengueDemam Dengue
Saat suhu turun (p.u) penyembuhanSaat suhu turun (p.u) penyembuhan
Hati-hatiHati-hati  harus observasi 2 hari setelahharus observasi 2 hari setelah
suhu turunsuhu turun
Pada fase demam sulit dibedakan :Pada fase demam sulit dibedakan :
Demam Dengue ~ Demam Berdarah DengueDemam Dengue ~ Demam Berdarah Dengue
TATALAKSANA DEMAM DENGUETATALAKSANA DEMAM DENGUE
Tanda kegawatan harus diberitahukan kepadaTanda kegawatan harus diberitahukan kepada
orang tuaorang tua
Pasien tanpa komplikasi setelah suhu turun 2-3 hariPasien tanpa komplikasi setelah suhu turun 2-3 hari
 Tidak perlu diobservasiTidak perlu diobservasi
Nyeri perut
berat
Berak
Warna hitam
Perdarahan
Kulit & mukosa
(mimisan,
perdarahan
Gusi)
Rumah
SakitBerkeringat
Kulit dingin
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
suhu turunsuhu turun
fase awalfase awal
terjadinya syokterjadinya syok
Perlu :Perlu :
observasi klinis, tanda vital danobservasi klinis, tanda vital dan
pemantauan perembesan plasmapemantauan perembesan plasma
gangguan hemostasisgangguan hemostasis
Keberhasilan
tatalaksana
Deteksi dini
Fase kritis
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
PROGNOSIS DBDPROGNOSIS DBD
Pengenalan awal terjadinyaPengenalan awal terjadinya
perembesan plasmaperembesan plasma Peningkatan HtPeningkatan Ht
Penurunan TrombositPenurunan Trombosit
Penurunan trombosit terjadi sebelumPenurunan trombosit terjadi sebelum
peningkatan hematokritpeningkatan hematokrit
Peningkatan Ht terjadi sebelum penurunan suhuPeningkatan Ht terjadi sebelum penurunan suhu
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Pemberian cairan
Oral/intravena
4 – 6 jam I 50 cc/kgBB
Rumatan 80-100 cc/kgBB/hr
Supportif :
Antipiretika
antikonvulsan
Pengawasan :
Klinis, tanda vital,
laboratorium
DBD
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
PasienPasien  PengawasanPengawasan  SyokSyok
Periode kritis demamPeriode kritis demam
(hari ke 3 – 5 demam)(hari ke 3 – 5 demam)
Pemeriksaan Ht berkalaPemeriksaan Ht berkala
gamb. kebocoran plasmagamb. kebocoran plasma pemant. kebth. Cairanpemant. kebth. Cairan
keberhasilan pengobatankeberhasilan pengobatan
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Pemeriksaan hematokrit minimal 1 x/hariPemeriksaan hematokrit minimal 1 x/hari
sejak sakit hari ke 3 sampai suhu normalsejak sakit hari ke 3 sampai suhu normal
Hemokonsentrasi p.u sebelum :Hemokonsentrasi p.u sebelum :
– Perubahan tekanan darahPerubahan tekanan darah
– Perubahan tekanan nadiPerubahan tekanan nadi
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Penggantian volume plasmaPenggantian volume plasma
Harus hati-hati & bijaksanaHarus hati-hati & bijaksana
Cairan adekuat, seminimal mungkin mencukupiCairan adekuat, seminimal mungkin mencukupi
kebocoran plasmakebocoran plasma
Perembesan plasma terjadi saat fase penurunan suhuPerembesan plasma terjadi saat fase penurunan suhu
Kebutuhan cairan awal dihitung 2 – 3 jam pertamaKebutuhan cairan awal dihitung 2 – 3 jam pertama
 pada syok lebih sering lagi 6 – 30 menitpada syok lebih sering lagi 6 – 30 menit
Harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, hematokrit,Harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, hematokrit,
dan jumlah urinedan jumlah urine
Sec. umum vol. yang dibutuhkan : rumatan + 5 – 8 %Sec. umum vol. yang dibutuhkan : rumatan + 5 – 8 %
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Cairan intravena diperlukan bila :Cairan intravena diperlukan bila :
1.1. Anak terus menerus muntahAnak terus menerus muntah
2.2. Nilai hematokrit cenderung meningkat padaNilai hematokrit cenderung meningkat pada
pemeriksaan berkalapemeriksaan berkala
HATI-HATI !!!HATI-HATI !!!
Penggantian cairan setelah perembesanPenggantian cairan setelah perembesan
berhentiberhenti  udema paruudema paru
Juga pada masa konvalesenJuga pada masa konvalesen
TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD
Jenis cairan (rekomendasi WHO)Jenis cairan (rekomendasi WHO)
Cairan KoloidCairan Koloid
– Dekstran 40Dekstran 40
– HES (Hidroxy Ethyl Starch) 6%HES (Hidroxy Ethyl Starch) 6%
– PlasmaPlasma
Cairan KristaloidCairan Kristaloid
– Larutan Ringer Laktat (RL)Larutan Ringer Laktat (RL)
– Larutan Ringer Asetat (RA)Larutan Ringer Asetat (RA)
– Larutan Garam Faali (GF)Larutan Garam Faali (GF)
– D 5% dalam RL (D5/RL)D 5% dalam RL (D5/RL)
– D 5% dalam RA (D5/RA)D 5% dalam RA (D5/RA)
– D 5% dalam ½ larutan GF (D5/ ½ LGF)D 5% dalam ½ larutan GF (D5/ ½ LGF)
(catatan : untuk resusitasi syok dipakai RL atau RA)(catatan : untuk resusitasi syok dipakai RL atau RA)
1. Oksigenasi (O2 2-4 l/menit)
2. Cairan kristaloid isotonis : RL/RA/NaCl 0,9%
20 ml/kgBB secepatnya
Evaluasi 30 menit
Pantau tanda vital /10 menit
Balans cairan
Syok teratasi Syok tdk teratasi
Cairan 10 ml/kgBB/jam
Tatalaksana DBD dengan Syok
Evaluasi ketat
Stabil dlm 24 jam
Diturunkan bertahap
7 ml/kgBB/jam
5 ml/kgBB/jam
3 ml/kgBB/jam
Infus stop tidak melebihi 48 jam
setelah syok teratasi
Kristaloid  20 ml/kgBB/jam
+ koloid 10-20 ml/kgBB/jamSyok teratasi
Syok belum teratasi
Ht turun Ht tetap ↑
Koloid
20 ml/kgBB
Transf. darah segar
10 ml/kgBB
diulang sesuai kebth.
TATALAKSANA DBD DENGAN SYOKTATALAKSANA DBD DENGAN SYOK
(DSS)(DSS)
KOREKSI ASIDOSISKOREKSI ASIDOSIS
– Analisa Gas DarahAnalisa Gas Darah
– Segera, o.k dapat menyebabkan kematianSegera, o.k dapat menyebabkan kematian
– Koreksi dengan larutan bikarbonas natrikusKoreksi dengan larutan bikarbonas natrikus
PEMBERIAN TERAPI OKSIGENPEMBERIAN TERAPI OKSIGEN
– Oksigen dengan masker mutlak diperlukanOksigen dengan masker mutlak diperlukan
– Kegagalan mengalirkan O2 ke organKegagalan mengalirkan O2 ke organ
– Hipoksia memacu DICHipoksia memacu DIC
TATALAKSANA DBD DENGAN SYOKTATALAKSANA DBD DENGAN SYOK
(DSS)(DSS)
MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT
Pemantauan tanda vital :Pemantauan tanda vital :
– KesadaranKesadaran
– Tekanan darah, capilary refillTekanan darah, capilary refill
– Frek nadi, jantung, nafasFrek nadi, jantung, nafas
– Pembesaran hatiPembesaran hati
– Nyeri tekan hipokondrium kananNyeri tekan hipokondrium kanan
– Diuresis usahakan > 2 ml/kgbb/jamDiuresis usahakan > 2 ml/kgbb/jam
TATALAKSANA DBD DENGANTATALAKSANA DBD DENGAN
SYOK (DSS)SYOK (DSS)
MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT
Pemantauan kadar Hb, Ht dan trombositPemantauan kadar Hb, Ht dan trombosit
– Ht meningkatHt meningkat  perembesan plasmaperembesan plasma
masih berlangsungmasih berlangsung  koloidkoloid
– Ht menurunHt menurun  perdarahan?perdarahan?  transfusitransfusi
– Monitor trombosit meramal terjadinya syokMonitor trombosit meramal terjadinya syok
TATALAKSANA DBD DENGAN SYOKTATALAKSANA DBD DENGAN SYOK
(DSS)(DSS)
MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT
– Foto dada serialFoto dada serial
Lateral dekubitus kananLateral dekubitus kanan
– Parameter koagulanParameter koagulan
– TransaminaseTransaminase
PERDARAHAN PADA DBDPERDARAHAN PADA DBD
Multifaktorial kompleksMultifaktorial kompleks
Mekanisme perdarahan :Mekanisme perdarahan :
– trombositopenitrombositopeni
– vaskulopati, kelainan endothelvaskulopati, kelainan endothel
– koagulopati (bisa DIC)koagulopati (bisa DIC)
PENTING : !!! Perdarahan Saluran CernaPENTING : !!! Perdarahan Saluran Cerna
– fatalfatal
– terjadi mengikuti syok beratterjadi mengikuti syok berat
– mencegah syokmencegah syok  mencegah perdarahanmencegah perdarahan
TIP’S MENGATASI PERDARAHANTIP’S MENGATASI PERDARAHAN
Dugaan terjadinya perdarahan :Dugaan terjadinya perdarahan :
– Gelisah, kesakitanGelisah, kesakitan
– Nyeri tekan hipokondrium kananNyeri tekan hipokondrium kanan
– Abdomen membuncitAbdomen membuncit
– Penurunan Hb dan Ht pada pemantauanPenurunan Hb dan Ht pada pemantauan
Pemberian transfusi darahPemberian transfusi darah
– Lebih disukai komponenLebih disukai komponen
Pengobatan lain :Pengobatan lain :
– Transamin, carbazochromTransamin, carbazochrom  tak ada gunanyatak ada gunanya
KOMPLIKASIKOMPLIKASI
Acute Tubular necrosisAcute Tubular necrosis
EnsefalopatiEnsefalopati
Udema ParuUdema Paru
Syok berulangSyok berulang
Syok berkepanjangan : ???Syok berkepanjangan : ???
– Apakah syok telah teratasi dengan baikApakah syok telah teratasi dengan baik
– Apakah cairan yang diberikan sudah cukupApakah cairan yang diberikan sudah cukup
– Apakah telah diberikan koloidApakah telah diberikan koloid
– Apakah dijumpai perdarahanApakah dijumpai perdarahan
FAKTOR PROGNOSISFAKTOR PROGNOSIS
Keterlambatan berobatKeterlambatan berobat
Keterlambatan diagnosisKeterlambatan diagnosis
Kurang mengenal tanda klinis tak lazimKurang mengenal tanda klinis tak lazim
Kurang mengenal tanda kegawatanKurang mengenal tanda kegawatan
Kegagalan mengatasi kegawatanKegagalan mengatasi kegawatan
ENSEFALOPATI DENGUEENSEFALOPATI DENGUE
PENYEBAB :PENYEBAB :
– Akibat udema otakAkibat udema otak
– Perdarahan intra serebralPerdarahan intra serebral
– Kelainan metabolik dan elektrolitKelainan metabolik dan elektrolit
– Terbentuknya trombus kapiler pembuluh darah otakTerbentuknya trombus kapiler pembuluh darah otak
GEJALA KLINIS :GEJALA KLINIS :
– Kesadaran menurunKesadaran menurun
– Disertai/tidak kejangDisertai/tidak kejang
– DBD tanpa / dengan syokDBD tanpa / dengan syok
ENSEFALOPATI DENGUEENSEFALOPATI DENGUE
PENTING :PENTING :
– Ketepatan diagnosisKetepatan diagnosis
– PengobatanPengobatan
Jumlah cairan harus dikurangiJumlah cairan harus dikurangi
RL segera diganti dengan NaCl 0,9% dan D5% 3:1RL segera diganti dengan NaCl 0,9% dan D5% 3:1
Tidak mengandung HCO3Tidak mengandung HCO3
KortikosteroidKortikosteroid
AntibiotikaAntibiotika
Kriteria Pemulangan PasienKriteria Pemulangan Pasien
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretikTidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
Nafsu makan membaikNafsu makan membaik
Secara klinis tampak perbaikanSecara klinis tampak perbaikan
Hematokrit stabilHematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasiTiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit > 50.000 / ulJumlah trombosit > 50.000 / ul
Tidak dijumpai distres pernafasanTidak dijumpai distres pernafasan
(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Fogging terfokusFogging terfokus
Abatisasi (1 sdm/10 gramAbatisasi (1 sdm/10 gram  100 ltr air)100 ltr air)
GerakanGerakan 3 M3 M
MMengurasenguras MMenutupenutup MMenguburengubur
KESIMPULANKESIMPULAN
Patogenesis DBD perlu difahami denganPatogenesis DBD perlu difahami dengan
baikbaik
Seorang klinisi harus mampu :Seorang klinisi harus mampu :
– Menegakkan diagnosis DBDMenegakkan diagnosis DBD
– Melakukan monitor teraturMelakukan monitor teratur
– Mengatasi DBD beratMengatasi DBD berat
Terima
kasih

More Related Content

Similar to Kegawatdaruratan 2013 (1)

Lembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan blsLembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan bls
conesti08com
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
Ridwan Aswar Hipothalamus
 
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematianPenanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Operator Warnet Vast Raha
 
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematianPenanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
DeniSuryadiPratama
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
mokhtar
 
Pertolongan cemas 2
Pertolongan cemas 2Pertolongan cemas 2
Pertolongan cemas 2
falissa625
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
PSPDG-UNUD
 

Similar to Kegawatdaruratan 2013 (1) (20)

Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
 
Airway Management.pdf
Airway Management.pdfAirway Management.pdf
Airway Management.pdf
 
Lembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan blsLembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan bls
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
 
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematianPenanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
 
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematianPenanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
Penanganan pertama kasus dengan ancaman kematian
 
TGC_2_MAROGI_RESUME_SKILL_TGC.pdf
TGC_2_MAROGI_RESUME_SKILL_TGC.pdfTGC_2_MAROGI_RESUME_SKILL_TGC.pdf
TGC_2_MAROGI_RESUME_SKILL_TGC.pdf
 
Management Airway PPT.pptx
Management Airway PPT.pptxManagement Airway PPT.pptx
Management Airway PPT.pptx
 
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptxBBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx
BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
 
2.bantuan+hidup+dasar (1)
2.bantuan+hidup+dasar (1)2.bantuan+hidup+dasar (1)
2.bantuan+hidup+dasar (1)
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
 
Choking
ChokingChoking
Choking
 
Pertolongan cemas 2
Pertolongan cemas 2Pertolongan cemas 2
Pertolongan cemas 2
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
 
Cedera maksilofasial
Cedera maksilofasialCedera maksilofasial
Cedera maksilofasial
 
Nota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan CemasNota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan Cemas
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Airway Management.pptx
Airway Management.pptxAirway Management.pptx
Airway Management.pptx
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
 

Recently uploaded

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 

Recently uploaded (15)

dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 

Kegawatdaruratan 2013 (1)

  • 1. KEGAWATDARURATANKEGAWATDARURATAN PADA ANAKPADA ANAK dr. Mustarim, Sp.Adr. Mustarim, Sp.A Bag. Anak RSUD Raden MattaherBag. Anak RSUD Raden Mattaher JambiJambi
  • 2. RESUSITASI BAYI & ANAKRESUSITASI BAYI & ANAK
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Upaya Mempertahankan Jalan Napas dan Memberi Bantuan Pernapasan Komisi ResusitasiKomisi Resusitasi UKK Pediatri Gawat DaruratUKK Pediatri Gawat Darurat Ikatan Dokter Anak IndonesiaIkatan Dokter Anak Indonesia
  • 9. SAFESAFE aapproachpproach Are you alrightAre you alright Airway openingAirway opening maneuversmaneuvers Look, listen feelLook, listen feel 55 bbreathsreaths Check pulseCheck pulse Start CPRStart CPR Call emergency servicesCall emergency services
  • 10. Perbedaan Anatomi Jalan Napas Atas DEWASA ANAK Lidah Relat if kecil Relat if besar Larings Setinggi C 4-C 5 Setinggi C 3-C 4 Lebih anterior Epiglotis Lebar, elasti s Sempit, kaku Diameterterkecil Pita suara Rawan krikoid Panjang trakea 10- 13 cm Bayi: 4- 5 cm 18 bulan: 7 cm
  • 11.
  • 12. Perbedaan Anatomi Jalan Napas Bawah  Diameter lebih kecilDiameter lebih kecil  Tulang rawan sedikitTulang rawan sedikit
  • 13.
  • 14. Perbedaan yang Mempengaruhi Mekanisme Bernapas  Tulang yang menyusun rangka dadaTulang yang menyusun rangka dada lebih banyak mengandung rawanlebih banyak mengandung rawan  Otot napas yang menggerakan dindingOtot napas yang menggerakan dinding dada belum berkembangdada belum berkembang  Pernapasan terutama ditopang olehPernapasan terutama ditopang oleh gerakan diafragmagerakan diafragma
  • 15. Perbedaan Kebutuhan Metabolik  Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-4Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-4 ml/kg/menitml/kg/menit  Pada anak kebutuhan oksigen 6-8Pada anak kebutuhan oksigen 6-8 ml/kg/menitml/kg/menit
  • 16. Penyangga Orofarings  Ukuran:Ukuran: Panjang 4-10 cmPanjang 4-10 cm PemilihanPemilihan disesuaikan jarakdisesuaikan jarak bibir-angulusbibir-angulus mandibulamandibula
  • 17. Pemasangan Penyangga Orofarings  Pilih ukuranPilih ukuran yang sesuaiyang sesuai  Pasang denganPasang dengan penekan lidahpenekan lidah atau teknikatau teknik memutarmemutar  EvaluasiEvaluasi
  • 18. Penyangga Nasofaringeal Ukuran 12- 36 F  Pilih ukuran sesuai jarak hidung-Pilih ukuran sesuai jarak hidung- telingatelinga  Diameter harus lebih kecil dariDiameter harus lebih kecil dari naresnares  Gunakan pelumas yang larutGunakan pelumas yang larut dalam airdalam air  Masukkan hingga pangkalMasukkan hingga pangkal terbenam, jangan dipaksaterbenam, jangan dipaksa  Kontraindikasi:Kontraindikasi:  Fraktur basis kraniiFraktur basis kranii  Kebocoran liquor cerebroKebocoran liquor cerebro
  • 19. Kateter Penghisap TEKNIKTEKNIK  Ventilasi 100 %Ventilasi 100 %  Steril untuk penghisapanSteril untuk penghisapan dalam endotrakealdalam endotrakeal  Hisap < 5 detikHisap < 5 detik  Komplikasi:Komplikasi: HipoksiaHipoksia Bradikardi karenaBradikardi karena refleks vagalrefleks vagal
  • 20. Masker Resusitasi  Dari dagu hinggaDari dagu hingga pangkal hidungpangkal hidung  Tidak boleh menekanTidak boleh menekan matamata  Masker tembus pandangMasker tembus pandang dapat mendeteksidapat mendeteksi muntah &muntah & warna bibir anakwarna bibir anak
  • 21. Teknik menggunakan masker resusitasi  Bayi & batita:Bayi & batita: ibu jariibu jari dan telunjuk menekandan telunjuk menekan masker, jari tengahmasker, jari tengah membuat posisimembuat posisi he ad tilthe ad tilt  Anak lebih besar:Anak lebih besar: ibuibu jari dan telunjukjari dan telunjuk menekan masker, jarimenekan masker, jari tengah, jari manis dantengah, jari manis dan kelingking membuatkelingking membuat jaw thrustjaw thrust dan ekstensidan ekstensi leherleher
  • 22. Teknik oleh dua penolong  Dengan duaDengan dua tangan seorangtangan seorang penolongpenolong mempertahankanmempertahankan masker dan jalanmasker dan jalan napas, penolongnapas, penolong lain membantulain membantu pernapasanpernapasan
  • 23. Laringoskop  Daun lurus (Miller)Daun lurus (Miller)  Daun lengkungDaun lengkung (Macintosh)(Macintosh)
  • 24. Pipa Endotrakeal  Perkiraan diameter internaPerkiraan diameter interna ±± jari kelingking anakjari kelingking anak  Rumus diameter: (usia/4) +Rumus diameter: (usia/4) + 44  Rumus panjang:Rumus panjang: Oral:Oral: (usia/2) + 12(usia/2) + 12 Nasal:Nasal: (usia/2) + 15(usia/2) + 15
  • 25. PEDOMAN UKURAN LARINGOSKOP, PIPA ENDOTRAKEAL DAN PENGHISAP USIA LARINGOSKOP ETT no. Oral PENGHISAP (F) NKB Miller 0 2.5, 3.0 tanpa balon 8 5-6 NCB Miller 0-1 3.0, 3.5 tanpa balon 9-10 6-8 6 bl 3.5, 4.0 tanpa balon 10 8 1 th 4.0, 4.5 tanpa balon 11 8 2 th Miller 2 4.5, 5.0 tanpa balon 12 8 4 th 5.0, 5.5 tanpa balon 14 10 6 th 5.5 tanpa balon 15 10 8 th Miller 2 Mcintosh 2 6.0 dgn/ tanpa balon 16 10 10 th 6.5 dgn/ tanpa balon 17 12
  • 26. Teknik melakukan intubasi 1…  Lakukan oksigenasi dengan balon-Lakukan oksigenasi dengan balon- maskermasker  Persiapan alat dan uji fungsi masing-Persiapan alat dan uji fungsi masing- masing alatmasing alat  Prosedur aseptikProsedur aseptik
  • 27. Teknik melakukan intubasi 2…  Masukkan daun laringoskopMasukkan daun laringoskop dari sudut mulut kanandari sudut mulut kanan  Buat aksis mulut, trakea danBuat aksis mulut, trakea dan farings segarisfarings segaris  Pada dugaan trauma leher,Pada dugaan trauma leher, harus dilakukan stabilisasiharus dilakukan stabilisasi kepala dan leher pada posisikepala dan leher pada posisi normal segarisnormal segaris
  • 28. Teknik melakukan intubasi 3…  Penekanan krikoidPenekanan krikoid (manuver Sellick)(manuver Sellick) dapat membantudapat membantu visualisasi glotisvisualisasi glotis
  • 29. Teknik melakukan intubasi 4…  Ujung laringoskop berdaunUjung laringoskop berdaun lurus diletakan di bawahlurus diletakan di bawah epiglotis dan digerakanepiglotis dan digerakan dengan teknik mengangkatdengan teknik mengangkat  Ujung laringoskop berdaunUjung laringoskop berdaun lengkung diletakkan dilengkung diletakkan di valekula dan digerakanvalekula dan digerakan dengan teknik mengungkitdengan teknik mengungkit
  • 30. Teknik melakukan intubasi 5…  Upayakan melihat epiglotis,Upayakan melihat epiglotis, liang glotis dan pita suaraliang glotis dan pita suara  MasukanMasukan ETTETT sampai batassampai batas marka pita suaramarka pita suara (kembangkan balon(kembangkan balon penyekat)penyekat)  Hubungkan dengan balonHubungkan dengan balon resusitasi dan berikanresusitasi dan berikan ventilasi (sampai tahap iniventilasi (sampai tahap ini waktuwaktu maksimal 30 detikmaksimal 30 detik))  Nilai posisiNilai posisi ETTETT dan fiksasidan fiksasi
  • 31. Menilai Posisi ETT  Gerakan dada simetrisGerakan dada simetris  Terdengar suara napas pada ke duaTerdengar suara napas pada ke dua lapangan parulapangan paru  Perbaikan denyut jantung, warna kulit,Perbaikan denyut jantung, warna kulit, perfusiperfusi  Tak terdengar suara napas di lambungTak terdengar suara napas di lambung (bila diberikan tekanan balon resusitasi)(bila diberikan tekanan balon resusitasi)  Melihat langsung pita suara saatMelihat langsung pita suara saat intubasiintubasi
  • 32. Fiksasi ETT:  Catat marka ETT pada batas mulutCatat marka ETT pada batas mulut (dapat pula diikat dengan benang)(dapat pula diikat dengan benang)  Jangan rekatkan di mandibulaJangan rekatkan di mandibula  Auskultasi ulang (konfirmasi)Auskultasi ulang (konfirmasi)  Foto RoentgenFoto Roentgen
  • 33. Intubasi Endotrakeal  PersiapaPersiapa nn  TindakanTindakan  EvaluasiEvaluasi
  • 34. Komplikasi Intubasi:  AspirasiAspirasi  BradikardiBradikardi  Kinking pipa (kegagalan alat)Kinking pipa (kegagalan alat)  PneumotoraksPneumotoraks  Salah letak (ke esofagus, endobronkhial)Salah letak (ke esofagus, endobronkhial)  HipoksiaHipoksia  Obstruksi ETT (mukus)Obstruksi ETT (mukus)  Trauma (bibir, gigi, lidah, jaringan lunakTrauma (bibir, gigi, lidah, jaringan lunak orofaring)orofaring)
  • 35. Beberapa tips 1…  Anak biru, suara napas (-)Anak biru, suara napas (-) →→ CabutCabut ETTETT, ventilasi dengan masker, coba, ventilasi dengan masker, coba intubasi ulangintubasi ulang  Suara napas di paru kanan sajaSuara napas di paru kanan saja →→ TarikTarik ETTETT  Bradikardi (bayi<80;anak<60)Bradikardi (bayi<80;anak<60) →→ hentikan tindakan, ventilasi denganhentikan tindakan, ventilasi dengan maskermasker
  • 36. Beberapa tips 2…  Bila posisi benar, tetap biruBila posisi benar, tetap biru →→ kemungkinan:kemungkinan: Balon bocorBalon bocor →→ ganti balonganti balon Teknik pompa tidak adekuatTeknik pompa tidak adekuat Compliance paruCompliance paru ↓↓ →→ tekan katuptekan katup pembatas balon resusitasipembatas balon resusitasi ETT terlalu kecilETT terlalu kecil →→ gantiganti
  • 38. DEFINISIDEFINISI Kejang demam : Kejang terkait dengan demam Terjadi antara umur 3 bulan – 5 th Tidak didapatkan kelainan intrakranial
  • 39. Kejang Demam :Kejang Demam : – SederhanaSederhana – KompleksKompleks PatogenesisPatogenesis  - Demam- Demam - Umur- Umur - Genetik- Genetik
  • 40. Indikasi Pengobatan rumatIndikasi Pengobatan rumat ==kejangkejang demam menunjukkan ciridemam menunjukkan ciri SBBSBB:: Kejang lama lebih dari 15 menit.Kejang lama lebih dari 15 menit. Anak mengalami kelainan neurologis yangAnak mengalami kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang,nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya:misalnya: hemiparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy,hemiparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy, retardasi mental, hidrosefalus, mikrosefaliretardasi mental, hidrosefalus, mikrosefali.. Kejang fokal atau parsial.Kejang fokal atau parsial. Konsensus 1980Konsensus 1980 Kesepakatan Saraf AnakKesepakatan Saraf Anak
  • 41. Prognosis :Prognosis : – Sembuh sempurnaSembuh sempurna – Kejang demam berulangKejang demam berulang – Sembuh dengan cacatSembuh dengan cacat – EpilepsiEpilepsi – Gangguan mentalGangguan mental
  • 43. KEJANG PD NEONATUSKEJANG PD NEONATUS =kegawatan=kegawatan Keadaan emergensi dan tanda bahayaKeadaan emergensi dan tanda bahaya dapat hipoksia otakdapat hipoksia otaksekuele/kematiansekuele/kematian Etiologi: asfiksia, hipoglikemia, gangguanEtiologi: asfiksia, hipoglikemia, gangguan metabolik atau sebagai tanda meningitis/metabolik atau sebagai tanda meningitis/ gangg SSPgangg SSP
  • 44. DDDD Kejang metabolikKejang metabolik: hipoglikemi,: hipoglikemi, hiponatremi, hipokalsemia, hipernatremiahiponatremi, hipokalsemia, hipernatremia Kejang ec infeksiKejang ec infeksi: meningitis: meningitis SpameSpame: tetanus neonatorum: tetanus neonatorum Kejang pasca asfiksiaKejang pasca asfiksia: ensefalopati: ensefalopati hipoksik iskemiahipoksik iskemia
  • 45. AnamnesisAnamnesis Kapan, berapa lama,KUKapan, berapa lama,KU Riwayat persalinan: prematur, tindakan,Riwayat persalinan: prematur, tindakan, penolong,asfiksia?penolong,asfiksia? imunisasi ibu, ibu narkoba,ikterik, malasimunisasi ibu, ibu narkoba,ikterik, malas minum?minum? Penurunan kesadaran pastiPenurunan kesadaran pasti
  • 46. PFPF KEJANGKEJANG Gerakan abnormalGerakan abnormal mata, wajah, mulut,mata, wajah, mulut, lidah dan ektremitaslidah dan ektremitas GerakanGerakan spt mengayuh sepeda, mataspt mengayuh sepeda, mata berkedip, berputar, julingberkedip, berputar, juling Tangis melengking dg nada tinggi, sukarTangis melengking dg nada tinggi, sukar berhentiberhenti Penurunan kesadaran,UUB membonjol,Penurunan kesadaran,UUB membonjol, suhu tak normalsuhu tak normal
  • 47. SpasmeSpasme Tetap sadar, nangis kesakitan, trismus,Tetap sadar, nangis kesakitan, trismus, kaku otot mulut, mulut tak dapat dibuka,kaku otot mulut, mulut tak dapat dibuka, bibir mencucu, opistotonus, kekakuan pdbibir mencucu, opistotonus, kekakuan pd ektremitas, perut, kontraksi otot takektremitas, perut, kontraksi otot tak terkendali .terkendali . Dipicu oleh kebisingan, cahaya, prosudurDipicu oleh kebisingan, cahaya, prosudur dx.dx. Inf talipusatInf talipusat
  • 48. PPPP To cari ecTo cari ec DR, LF, GDS, elektrolit, bilirubinDR, LF, GDS, elektrolit, bilirubin USG, CT, EEGUSG, CT, EEG
  • 49. TerapiTerapi Medikamentosa to potong kejangMedikamentosa to potong kejang Bebaskan jalan nafas dan OksigenasiBebaskan jalan nafas dan Oksigenasi InfusInfus Tx. Sesuai ec.Tx. Sesuai ec. penobarbital 20mg/kgBB im ato ivpenobarbital 20mg/kgBB im ato iv dlm 5dlm 5 mnt.mnt. Dpt diulang 10mg/kgBB 2x selang 30Dpt diulang 10mg/kgBB 2x selang 30 mnt.mnt. penitoin 20mg/kgBB ivpenitoin 20mg/kgBB iv dlm nacl dgdlm nacl dg kecepatan 1mb/kgBB/mntkecepatan 1mb/kgBB/mnt
  • 50. Tx RumatanTx Rumatan FenobarbitalFenobarbital 3-5mg/hari. Dosis tunggal3-5mg/hari. Dosis tunggal ato terbagi tp 12 jam iv ato oral sampeato terbagi tp 12 jam iv ato oral sampe bebas kejang 7 hr.bebas kejang 7 hr. FenitoinFenitoin 4-8mg/kgBB iv ato peroral.dosis4-8mg/kgBB iv ato peroral.dosis terbagi 2-3terbagi 2-3 Tx hipoglikemiaTx hipoglikemia Perbaiki ventilasi, curah jtg, tekanan darahPerbaiki ventilasi, curah jtg, tekanan darah
  • 52. Etiologi : Delapan puluh persen ispa 80% - virus Pengelolahan Saat sakit Pengobatan suportif Memotong kejang Mengatasi demam Pengobatan suportif lain Pengobatan kausatif Penobatan profilaksi jangka panjang kontinu intermiten Phenobarbital phenitoin diazepam Sodium valproat carbamazepin
  • 53. KEJANG Non Cerebral (selama kejang sadar) Cerebral (selama kejang tak sadar) Tetanus Keracunan Botulismus Tetani Akut sesaat Kronik berulang Infeksi Gg metabolik Gg elektrolit Gg kardiovaskuler Keganasan Malformasi Keracunanbahan toksik Withdrawl obat Epilepsi : - umum / general - partial - tak terklasifikasi Ekstrakrania l Intrakranial KD simpleks KD Kompleks
  • 54. Gangguan keseimbangan ion Gangguan pompa Na - K Gangguan membran sel Depolarisasi Potensial aksi Pelepasan neurotransmiter di ujung akson Reseptor GABA & As. Glutamat di pre sinap Eksitasi > Inhibisi Depolarisasi post sinap KEJANG
  • 55. KEJANG Kardiovaskuler Respirasi Metabolisme - Hipertensi - Takikardi Suplai O2 ↓ Konsumsi O2 ↑ Glukosa uptake ↑ Hipoksia ATP ↓ Asam laktat ↑ Udem serebri Glutamat ekstra sel ↓ Sintesa makromolekul, lipid ↓ Kardiak output ↑ CBF ↑ - Autoregulasi rusak - Hipotensi - CPP ↓ - CBF ↓ Sel mati TIK ↑ Hipertermi Kejang Free radikal ( 30 menit ) ( 30 – 60 menit )
  • 56. Infeksi intrakranial Meningitis Purulenta / bakteri Serosa virus tuberkulosis aseptik lain Ensefalitis virus bakteri jamur parasite Meningoensefalitis Abses otak L P klinis Warna Sel Protein glukose
  • 57. Manifestasi klinik infeksi intrakranial • Tanda infeksi : panas,lemah,rewel,gelisah ,nafsu makan berkurang dll • Tanda radang : rangsangan meningeal , kejang, gangguan reurologis • Tanda peningian tekanan intrakranial : tumpah,pusing,penurunan kesadaran,papil udem,UUB menonjol Meningitis Tuberkulosa Stadium I : tanda infeksi ,panas subfebril,gelisah,lemah Stadium II : terdapat tanda rangsangan meningeal,kejang penurunan kesadaran Stadium III : koma dalam,reaksi pupil negatip,defisit neurologi
  • 58. Rangsangan meningeal Kaku kuduk Brudzinski I dan II positip Tanda Kernig positip Gambaran LCS Meningitis bakteri Meningitis serosa Ensefalitis TBC virus Warna Jumlah sel Jenis sel Protein glukose Keruh xanthocrom jernih jernih meningkat ( normal 10 /mm3 ) PMN dominan M N dominan MN dominan Tinggi sekali tinggi sekali tinggi tinggi Turun turun normal normal
  • 59. Etiologi meningitis Neonatus : Escherichia Streptococcus pneumonia Staphylococus Salmonella sp Anak 2 bl – 4 th : Hemophilus influezae Streptococcus pneumonie Neisseria meningitidis Anak di atas 4 th : Streptococcus pneumonia Neisseria meningitidis
  • 61. Kejang status/ Status konvulsivus 1.Serangan kejang lebih dari 30 menit 2.Di antara dua serangan kejang tanpa pulihnya kesadaran Etiologi : 1. Infeksi intrakranial 2. Gangguan metabolik / elektrolit 3. Hipoksi Iskemik 4. Ensefalopathi 5. Hiperpireksi 6. With drawl obat
  • 62. Pengelolaan kejang status 1.Mencari penyebab 2.Menjaga tanda vital optimal 3.Pasang I V line, periksa glukosa darah,elektrolit, analisa gas darah 4.Pemberian antikonvulsan : - Pemberian IV - Terdiri dua paduan obat - Perhatikan depresi pernafasan
  • 63. Membebaskan jalan nafas : Posisi kepala Lateral dicubitus Isap lendir Mencegah hipoksi : oksigen 100% dengan masker Mencegah hipoglikemi dan koreksi elektrolit glukose 25% 2 – 4 cc / kkBB Menjaga tanda vital baik : suhu, tensi, nadi, irama nafas Mencegah udem otak Pemberian kortikosteroid
  • 64. Diazepam rektal 0,5 mg/ kg BB Diazepam 0,5 mg/KgBB Fenitoin 10-20 mg /KgBB Phenobarbital 5 – 15 mg/Kg BB dilanjutkan 1-6 mg/ mnt drip atau Midazolam 0,2 mg/KgBB dilanjutkan 0,1-0,4 mg/ KgBB / Jam Phenetoin 5-7mg/kgBB/hariKejang ( + ) Kejang ( - ) Kejang (+)
  • 65. Diazepam 0,3 – 0,5 mg/KgBB (> 2 mg/menit) Kejang 5’ Phenytoin 10 mg/kgBB (> 25 mg/menit) Kejang (-) 5’- 20’ Kejang (+) Kejang (-) Kejang (+) Kejang (-) 1 jam Phenytoin 5 mg/kgBB Oral Phenytoin 10 mg/kgBB/hr Diazepam 0,3 – 0,5 mg/kgBB Piridoksin 100 mg Diazepam drip 5 – 7 mg/kgBB/hr PICU Diazepam drip 10 – 24 mg/kgBB/hr Phenobarbital 8 – 10 mg/kgBB/hr Phenobarbital 5 mg/kgBB/hr 24 jam PICU Phenobarbital 15 – 20 mg/kgBB
  • 66.
  • 68. PROGNOSIS Kematian 3 – 11% Cacat 9,1% : Intractabel epilepsi defisit neurologi
  • 69. TATALAKSANATATALAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUEDEMAM BERDARAH DENGUE dr. Mustarimdr. Mustarim Ilmu Kesehatan AnakIlmu Kesehatan Anak
  • 70. DEMAM BERDARAH DENGUEDEMAM BERDARAH DENGUE Penyebab :Penyebab : Virus dengueVirus dengue Den 1, den 2, den 3, den 4Den 1, den 2, den 3, den 4 Den 3Den 3 – DominanDominan – Kasus beratKasus berat
  • 71. PenularanPenularan :: Aedes AegyptiAedes Aegypti – Inkubasi ekstrinsikInkubasi ekstrinsik (8-10 hari)(8-10 hari) – Infektif selamanyaInfektif selamanya ManusiaManusia – Inkubasi intrinsikInkubasi intrinsik (4-6 hari)(4-6 hari) Penderita DBD Viremia Orang sehat di sekitarnya Vektor (aedes aegypti)
  • 72. Perdarahan hebat terjadi akibat kelainanPerdarahan hebat terjadi akibat kelainan hemostatishemostatis – VaskulopatiVaskulopati – TrombositopeniaTrombositopenia – KoagulopatiKoagulopati
  • 73. Bagan PatogenesisBagan Patogenesis Masih kontroversiMasih kontroversi Yang umum dipakaiYang umum dipakai 1. Hipotesis infeksi sekunder1. Hipotesis infeksi sekunder 2. Virulensi Virus2. Virulensi Virus Aktivasi komplemen Agregasi trombosit KerusakanAktivasi komplemen Agregasi trombosit Kerusakan endotel pemb. darahendotel pemb. darah Plasma Leakage TrombositopeniaPlasma Leakage Trombositopenia Aktivasi faktorAktivasi faktor Hipovolemi Kelainan fungsi pembekuanHipovolemi Kelainan fungsi pembekuan trombosittrombosit Syok Vaskulopati, trombositopeni, koagulopatiSyok Vaskulopati, trombositopeni, koagulopati Perdarahan hebatPerdarahan hebat
  • 74. Infeksi virus dengue Asimtomatik Simtomatik Demam berdarah DengueDemam dengue (DD) Demam yang jelas penyebabnya ( sindrom peny.virus ) Perdarahan (-) Perdarahan (+) Yang tidak lazim Syok (-) Syok (+) (DSS) DD DBD Spektrum Klinis Infeksi Virus Dengue Terdapat perembesan plasma
  • 75. Strategi PengobatanStrategi Pengobatan SuportifSuportif – Terhadap perembesan plasmaTerhadap perembesan plasma Berlangsung 24-48 jamBerlangsung 24-48 jam Saat febris ke A-Febris (hari ke 3-5)Saat febris ke A-Febris (hari ke 3-5) Cairan !Cairan ! Obat-obatanObat-obatan – Atas indikasiAtas indikasi Hindarkan tindakan manipulatifHindarkan tindakan manipulatif
  • 76. DIAGNOSISDIAGNOSIS Kriteria WHO 1997Kriteria WHO 1997 Klinis :Klinis : 1.1. Panas tinggi 2-7 hariPanas tinggi 2-7 hari 2.2. Manifestasi perdarahanManifestasi perdarahan 3.3. HepatomegaliHepatomegali 4.4. Dengan atau tanpa syokDengan atau tanpa syok Lab :Lab : 1.1. TrombositopeniTrombositopeni 2.2. Hemokonsentrasi (meningkat>=20%)Hemokonsentrasi (meningkat>=20%)
  • 79. Konfirmasi diagnosisKonfirmasi diagnosis SerologisSerologis 1.1. HI TesHI Tes 2.2. CF TesCF Tes 3.3. NT TesNT Tes 4.4. IgM ElisaIgM Elisa 5.5. IgG ElisaIgG Elisa Derajat penyakitDerajat penyakit I.I. Kriteria WHO (RL (+))Kriteria WHO (RL (+)) II.II. Kriteria WHO (perdarahan spontan)Kriteria WHO (perdarahan spontan) III.III. Kegagalan sirkulasiKegagalan sirkulasi IV.IV. Syok beratSyok berat
  • 80. DBDDBD Perubahan patofisiologi membedakan :Perubahan patofisiologi membedakan : DBD dengan DD (Homeostasis danDBD dengan DD (Homeostasis dan perembesan plasma)perembesan plasma) DemamDemam – 2-7 hari2-7 hari – TinggiTinggi – MendadakMendadak – Akhir demam fase kritis !Akhir demam fase kritis !
  • 81. PerdarahanPerdarahan – RL (+) s/d spontan (melena, hematemesis)RL (+) s/d spontan (melena, hematemesis) – Vaskulopati, trombositopeni,Vaskulopati, trombositopeni, gangguan fungsi trombosit, PIMgangguan fungsi trombosit, PIM HepatomegaliHepatomegali SyokSyok – Saat suhuSaat suhu↓↓ – BerkeringatBerkeringat – Perubahan nadi dan tekanan darahPerubahan nadi dan tekanan darah – Akral dinginAkral dingin – Kongesti kulitKongesti kulit
  • 82. LeukositLeukosit – Leukosit normal, dengan dominasi neutrofilLeukosit normal, dengan dominasi neutrofil  akhir demam leukosit menurun bersama dgnakhir demam leukosit menurun bersama dgn neutrofilneutrofil  limfositosis relatiflimfositosis relatif – Limfosit plasma biru meningkat > 15 %Limfosit plasma biru meningkat > 15 % TrombositopeniTrombositopeni HematokritHematokrit ↑↑ (≥ 20%)(≥ 20%) Ro :Ro : – Efusi Pleura : lateral dekubitusEfusi Pleura : lateral dekubitus USGUSG – AscitesAscites
  • 83. Diagnosis BandingDiagnosis Banding Infeksi bakteri ,virus, protozoa lainInfeksi bakteri ,virus, protozoa lain – Trombositopeni dan hemokonsentrasiTrombositopeni dan hemokonsentrasi Demam dengueDemam dengue CikungunyaCikungunya SepsisSepsis Meningitis meningokokusMeningitis meningokokus ITPITP Leukemia, anemia aplastikLeukemia, anemia aplastik Ingat kriteria WHO 1997Ingat kriteria WHO 1997
  • 84. Komplikasi dan manifestasi yang tidak lazimKomplikasi dan manifestasi yang tidak lazim Ensefalopati dengueEnsefalopati dengue – Komplikasi syokKomplikasi syok – Gangguan metabolikGangguan metabolik – Perdarahan serebralPerdarahan serebral – Trombosis pembuluh darah otakTrombosis pembuluh darah otak – Kegagalan hati akutKegagalan hati akut Kelainan ginjalKelainan ginjal – Gagal ginjalGagal ginjal – HUSHUS Udem paruUdem paru – Akibat pemberian cairan yang berlebihanAkibat pemberian cairan yang berlebihan
  • 85. DSSDSS Mekanisme Patogenesis Kompleks Antigen Antibodi Sistem Komplemen Permeabilitas kapiler Perembesan Plasma Ht naik Efusi pleura Ascites Renjatan Hipovolemik Asidosis PaO2 turun Anafilatoksin
  • 86. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD Strategi PengobatanStrategi Pengobatan – Pada dasarnya suportifPada dasarnya suportif – Mengganti cairan yang hilang akibat perembesanMengganti cairan yang hilang akibat perembesan Jenis cairan yang tepatJenis cairan yang tepat Kecermatan penghitungan volumeKecermatan penghitungan volume cairan pengganticairan pengganti – Penting deteksi dini terjadinya perembesan cairanPenting deteksi dini terjadinya perembesan cairan Harus waspada :Harus waspada : - Pada fase peralihan demam ke penurunan suhu- Pada fase peralihan demam ke penurunan suhu - Pada umumnya hari sakit ke 3 sampai ke 5- Pada umumnya hari sakit ke 3 sampai ke 5
  • 87. Tatalaksana DBDTatalaksana DBD Demam DengueDemam Dengue  Rawat JalanRawat Jalan Demam Berdarah DengueDemam Berdarah Dengue  Rawat InapRawat Inap DBD komplikasiDBD komplikasi  Rawat IntensifRawat Intensif Perawatan DBD baik :Perawatan DBD baik : Sangat diperlukan :Sangat diperlukan : - Dokter & perawat terampilDokter & perawat terampil - Laboratorium yang memadaiLaboratorium yang memadai - Cairan kristaloid & koloid yang tersediaCairan kristaloid & koloid yang tersedia - Bank darah yang siap bila diperlukanBank darah yang siap bila diperlukan
  • 88. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD PERHATIANPERHATIAN Perjalanan penyakit DBD sulit diramalkanPerjalanan penyakit DBD sulit diramalkan Pasien masuk baikPasien masuk baik  singkat buruksingkat buruk KUNCI KEBERHASILAN :KUNCI KEBERHASILAN : Ketrampilan dokter dalam mendeteksi diniKetrampilan dokter dalam mendeteksi dini terjadinya perembesan cairan yaitu masaterjadinya perembesan cairan yaitu masa peralihan dari demam ke fase penurunan suhuperalihan dari demam ke fase penurunan suhu (fase kritis, fase syok)(fase kritis, fase syok)
  • 89. TATALAKSANA DEMAM DENGUETATALAKSANA DEMAM DENGUE Demam DengueDemam Dengue Saat suhu turun (p.u) penyembuhanSaat suhu turun (p.u) penyembuhan Hati-hatiHati-hati  harus observasi 2 hari setelahharus observasi 2 hari setelah suhu turunsuhu turun Pada fase demam sulit dibedakan :Pada fase demam sulit dibedakan : Demam Dengue ~ Demam Berdarah DengueDemam Dengue ~ Demam Berdarah Dengue
  • 90. TATALAKSANA DEMAM DENGUETATALAKSANA DEMAM DENGUE Tanda kegawatan harus diberitahukan kepadaTanda kegawatan harus diberitahukan kepada orang tuaorang tua Pasien tanpa komplikasi setelah suhu turun 2-3 hariPasien tanpa komplikasi setelah suhu turun 2-3 hari  Tidak perlu diobservasiTidak perlu diobservasi Nyeri perut berat Berak Warna hitam Perdarahan Kulit & mukosa (mimisan, perdarahan Gusi) Rumah SakitBerkeringat Kulit dingin
  • 91. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD suhu turunsuhu turun fase awalfase awal terjadinya syokterjadinya syok Perlu :Perlu : observasi klinis, tanda vital danobservasi klinis, tanda vital dan pemantauan perembesan plasmapemantauan perembesan plasma gangguan hemostasisgangguan hemostasis Keberhasilan tatalaksana Deteksi dini Fase kritis
  • 92. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD PROGNOSIS DBDPROGNOSIS DBD Pengenalan awal terjadinyaPengenalan awal terjadinya perembesan plasmaperembesan plasma Peningkatan HtPeningkatan Ht Penurunan TrombositPenurunan Trombosit Penurunan trombosit terjadi sebelumPenurunan trombosit terjadi sebelum peningkatan hematokritpeningkatan hematokrit Peningkatan Ht terjadi sebelum penurunan suhuPeningkatan Ht terjadi sebelum penurunan suhu
  • 93. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD Pemberian cairan Oral/intravena 4 – 6 jam I 50 cc/kgBB Rumatan 80-100 cc/kgBB/hr Supportif : Antipiretika antikonvulsan Pengawasan : Klinis, tanda vital, laboratorium DBD
  • 94. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD PasienPasien  PengawasanPengawasan  SyokSyok Periode kritis demamPeriode kritis demam (hari ke 3 – 5 demam)(hari ke 3 – 5 demam) Pemeriksaan Ht berkalaPemeriksaan Ht berkala gamb. kebocoran plasmagamb. kebocoran plasma pemant. kebth. Cairanpemant. kebth. Cairan keberhasilan pengobatankeberhasilan pengobatan
  • 95. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD Pemeriksaan hematokrit minimal 1 x/hariPemeriksaan hematokrit minimal 1 x/hari sejak sakit hari ke 3 sampai suhu normalsejak sakit hari ke 3 sampai suhu normal Hemokonsentrasi p.u sebelum :Hemokonsentrasi p.u sebelum : – Perubahan tekanan darahPerubahan tekanan darah – Perubahan tekanan nadiPerubahan tekanan nadi
  • 96. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD Penggantian volume plasmaPenggantian volume plasma Harus hati-hati & bijaksanaHarus hati-hati & bijaksana Cairan adekuat, seminimal mungkin mencukupiCairan adekuat, seminimal mungkin mencukupi kebocoran plasmakebocoran plasma Perembesan plasma terjadi saat fase penurunan suhuPerembesan plasma terjadi saat fase penurunan suhu Kebutuhan cairan awal dihitung 2 – 3 jam pertamaKebutuhan cairan awal dihitung 2 – 3 jam pertama  pada syok lebih sering lagi 6 – 30 menitpada syok lebih sering lagi 6 – 30 menit Harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, hematokrit,Harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, hematokrit, dan jumlah urinedan jumlah urine Sec. umum vol. yang dibutuhkan : rumatan + 5 – 8 %Sec. umum vol. yang dibutuhkan : rumatan + 5 – 8 %
  • 97. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD Cairan intravena diperlukan bila :Cairan intravena diperlukan bila : 1.1. Anak terus menerus muntahAnak terus menerus muntah 2.2. Nilai hematokrit cenderung meningkat padaNilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan berkalapemeriksaan berkala HATI-HATI !!!HATI-HATI !!! Penggantian cairan setelah perembesanPenggantian cairan setelah perembesan berhentiberhenti  udema paruudema paru Juga pada masa konvalesenJuga pada masa konvalesen
  • 98. TATALAKSANA DBDTATALAKSANA DBD Jenis cairan (rekomendasi WHO)Jenis cairan (rekomendasi WHO) Cairan KoloidCairan Koloid – Dekstran 40Dekstran 40 – HES (Hidroxy Ethyl Starch) 6%HES (Hidroxy Ethyl Starch) 6% – PlasmaPlasma Cairan KristaloidCairan Kristaloid – Larutan Ringer Laktat (RL)Larutan Ringer Laktat (RL) – Larutan Ringer Asetat (RA)Larutan Ringer Asetat (RA) – Larutan Garam Faali (GF)Larutan Garam Faali (GF) – D 5% dalam RL (D5/RL)D 5% dalam RL (D5/RL) – D 5% dalam RA (D5/RA)D 5% dalam RA (D5/RA) – D 5% dalam ½ larutan GF (D5/ ½ LGF)D 5% dalam ½ larutan GF (D5/ ½ LGF) (catatan : untuk resusitasi syok dipakai RL atau RA)(catatan : untuk resusitasi syok dipakai RL atau RA)
  • 99. 1. Oksigenasi (O2 2-4 l/menit) 2. Cairan kristaloid isotonis : RL/RA/NaCl 0,9% 20 ml/kgBB secepatnya Evaluasi 30 menit Pantau tanda vital /10 menit Balans cairan Syok teratasi Syok tdk teratasi Cairan 10 ml/kgBB/jam Tatalaksana DBD dengan Syok Evaluasi ketat Stabil dlm 24 jam Diturunkan bertahap 7 ml/kgBB/jam 5 ml/kgBB/jam 3 ml/kgBB/jam Infus stop tidak melebihi 48 jam setelah syok teratasi Kristaloid  20 ml/kgBB/jam + koloid 10-20 ml/kgBB/jamSyok teratasi Syok belum teratasi Ht turun Ht tetap ↑ Koloid 20 ml/kgBB Transf. darah segar 10 ml/kgBB diulang sesuai kebth.
  • 100. TATALAKSANA DBD DENGAN SYOKTATALAKSANA DBD DENGAN SYOK (DSS)(DSS) KOREKSI ASIDOSISKOREKSI ASIDOSIS – Analisa Gas DarahAnalisa Gas Darah – Segera, o.k dapat menyebabkan kematianSegera, o.k dapat menyebabkan kematian – Koreksi dengan larutan bikarbonas natrikusKoreksi dengan larutan bikarbonas natrikus PEMBERIAN TERAPI OKSIGENPEMBERIAN TERAPI OKSIGEN – Oksigen dengan masker mutlak diperlukanOksigen dengan masker mutlak diperlukan – Kegagalan mengalirkan O2 ke organKegagalan mengalirkan O2 ke organ – Hipoksia memacu DICHipoksia memacu DIC
  • 101. TATALAKSANA DBD DENGAN SYOKTATALAKSANA DBD DENGAN SYOK (DSS)(DSS) MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT Pemantauan tanda vital :Pemantauan tanda vital : – KesadaranKesadaran – Tekanan darah, capilary refillTekanan darah, capilary refill – Frek nadi, jantung, nafasFrek nadi, jantung, nafas – Pembesaran hatiPembesaran hati – Nyeri tekan hipokondrium kananNyeri tekan hipokondrium kanan – Diuresis usahakan > 2 ml/kgbb/jamDiuresis usahakan > 2 ml/kgbb/jam
  • 102. TATALAKSANA DBD DENGANTATALAKSANA DBD DENGAN SYOK (DSS)SYOK (DSS) MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT Pemantauan kadar Hb, Ht dan trombositPemantauan kadar Hb, Ht dan trombosit – Ht meningkatHt meningkat  perembesan plasmaperembesan plasma masih berlangsungmasih berlangsung  koloidkoloid – Ht menurunHt menurun  perdarahan?perdarahan?  transfusitransfusi – Monitor trombosit meramal terjadinya syokMonitor trombosit meramal terjadinya syok
  • 103. TATALAKSANA DBD DENGAN SYOKTATALAKSANA DBD DENGAN SYOK (DSS)(DSS) MONITOR PERJALANAN PENYAKITMONITOR PERJALANAN PENYAKIT – Foto dada serialFoto dada serial Lateral dekubitus kananLateral dekubitus kanan – Parameter koagulanParameter koagulan – TransaminaseTransaminase
  • 104. PERDARAHAN PADA DBDPERDARAHAN PADA DBD Multifaktorial kompleksMultifaktorial kompleks Mekanisme perdarahan :Mekanisme perdarahan : – trombositopenitrombositopeni – vaskulopati, kelainan endothelvaskulopati, kelainan endothel – koagulopati (bisa DIC)koagulopati (bisa DIC) PENTING : !!! Perdarahan Saluran CernaPENTING : !!! Perdarahan Saluran Cerna – fatalfatal – terjadi mengikuti syok beratterjadi mengikuti syok berat – mencegah syokmencegah syok  mencegah perdarahanmencegah perdarahan
  • 105. TIP’S MENGATASI PERDARAHANTIP’S MENGATASI PERDARAHAN Dugaan terjadinya perdarahan :Dugaan terjadinya perdarahan : – Gelisah, kesakitanGelisah, kesakitan – Nyeri tekan hipokondrium kananNyeri tekan hipokondrium kanan – Abdomen membuncitAbdomen membuncit – Penurunan Hb dan Ht pada pemantauanPenurunan Hb dan Ht pada pemantauan Pemberian transfusi darahPemberian transfusi darah – Lebih disukai komponenLebih disukai komponen Pengobatan lain :Pengobatan lain : – Transamin, carbazochromTransamin, carbazochrom  tak ada gunanyatak ada gunanya
  • 106. KOMPLIKASIKOMPLIKASI Acute Tubular necrosisAcute Tubular necrosis EnsefalopatiEnsefalopati Udema ParuUdema Paru Syok berulangSyok berulang Syok berkepanjangan : ???Syok berkepanjangan : ??? – Apakah syok telah teratasi dengan baikApakah syok telah teratasi dengan baik – Apakah cairan yang diberikan sudah cukupApakah cairan yang diberikan sudah cukup – Apakah telah diberikan koloidApakah telah diberikan koloid – Apakah dijumpai perdarahanApakah dijumpai perdarahan
  • 107. FAKTOR PROGNOSISFAKTOR PROGNOSIS Keterlambatan berobatKeterlambatan berobat Keterlambatan diagnosisKeterlambatan diagnosis Kurang mengenal tanda klinis tak lazimKurang mengenal tanda klinis tak lazim Kurang mengenal tanda kegawatanKurang mengenal tanda kegawatan Kegagalan mengatasi kegawatanKegagalan mengatasi kegawatan
  • 108. ENSEFALOPATI DENGUEENSEFALOPATI DENGUE PENYEBAB :PENYEBAB : – Akibat udema otakAkibat udema otak – Perdarahan intra serebralPerdarahan intra serebral – Kelainan metabolik dan elektrolitKelainan metabolik dan elektrolit – Terbentuknya trombus kapiler pembuluh darah otakTerbentuknya trombus kapiler pembuluh darah otak GEJALA KLINIS :GEJALA KLINIS : – Kesadaran menurunKesadaran menurun – Disertai/tidak kejangDisertai/tidak kejang – DBD tanpa / dengan syokDBD tanpa / dengan syok
  • 109. ENSEFALOPATI DENGUEENSEFALOPATI DENGUE PENTING :PENTING : – Ketepatan diagnosisKetepatan diagnosis – PengobatanPengobatan Jumlah cairan harus dikurangiJumlah cairan harus dikurangi RL segera diganti dengan NaCl 0,9% dan D5% 3:1RL segera diganti dengan NaCl 0,9% dan D5% 3:1 Tidak mengandung HCO3Tidak mengandung HCO3 KortikosteroidKortikosteroid AntibiotikaAntibiotika
  • 110. Kriteria Pemulangan PasienKriteria Pemulangan Pasien Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretikTidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik Nafsu makan membaikNafsu makan membaik Secara klinis tampak perbaikanSecara klinis tampak perbaikan Hematokrit stabilHematokrit stabil Tiga hari setelah syok teratasiTiga hari setelah syok teratasi Jumlah trombosit > 50.000 / ulJumlah trombosit > 50.000 / ul Tidak dijumpai distres pernafasanTidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)(disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
  • 111. Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk Fogging terfokusFogging terfokus Abatisasi (1 sdm/10 gramAbatisasi (1 sdm/10 gram  100 ltr air)100 ltr air) GerakanGerakan 3 M3 M MMengurasenguras MMenutupenutup MMenguburengubur
  • 112. KESIMPULANKESIMPULAN Patogenesis DBD perlu difahami denganPatogenesis DBD perlu difahami dengan baikbaik Seorang klinisi harus mampu :Seorang klinisi harus mampu : – Menegakkan diagnosis DBDMenegakkan diagnosis DBD – Melakukan monitor teraturMelakukan monitor teratur – Mengatasi DBD beratMengatasi DBD berat
  • 113.