Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
1. Adenomatoid Odontogenic
tumor in growing mandible –
Case report and its
Management
CASE REPORT BEDAH MULUT
Nabilah Kusuma Wardhani |190160100011019
2. Introduction Tumor Odontogenik
Lesi dari jaringan odontogenik pada proses odontogenik
Kebanyakan lesi radiolusen unilokuler di rahang adalah
benign. Tampak seperti kista
Umumnya, diasosiasikan dengan gigi yang tidak erupsi
dan sulit didiferensiasi dengan foto radiografi saja.
3. Adenomatoid Odontogenic
Tumor (AOT)
Lesi unilokuler dengan gigi impaksi
Benign, tidak invasif, asimptomatik
3-7% dari tumor odontogenik
Berasal dari remnants of dental lamina
2/3 kasus di maksila, wanita muda dan dikaitkan
dengan gigi impaksi (kaninus)
Nama lain two thirds (2/3) tumor
Karakteristik
Prevalensi dan asal
4. CASE REPORT
Anak laki laki, 14 tahun mengeluhkan bengkak
tidak sakit di rahang bawah kiri sejak 2 bulan
Bengkak terus berkembang ukurannya dan
riwayat kesehatannya tidak signifikan
Ada asimetri fasial tipis karena bengkak, bengkak
kurang lebih 2*2 cm. Kulit normal.
Palpasi : ada ekspansi plat kortikal bukal dan tekstur
seperti cangkang telur yang pecah
Gigi 33 hilang gigi 75 yang sudah exfoliating masih
ada di rongga mulut.
Ada obliterasidari sulkus labial di daerah gigi 32
hingga 36 (4*2 cm). Mukosa labial normal.
5. CASE REPORT
Radiolusensi di rahang bawah kiri
disertai impaksi kaninus.
Tepi radiolusensi putih jelas meluas
dari daerah gigi 32 hingga mesial 35
(Secara anteroposterior) dan dari
alveolar crest ke lower border dari
mandibula
Tampak gigi kaninus dengan posisi
oblique. Sementara di diagnosis
sebagai kista dentigerous
6. DILAKUKAN FNAB
Pilih layanan e-commerce
yang aman
CBCT
Ekspansi plat bukal
kortikal dan kaninus
oblique.
ENUKLEASI KISTA
disertai pengambilan kaninus
(general anesthesia)
Treatment
Plan:
Full-thickness mucoperiosteal flap dari regio 33
hingga 36, plat kortikal bukal dilebarkan.
Lesi diangkat dengan mudah dari rongga mulut
beserta kaninus.
Dilakukan penutupan flap hingga mencapai
haemostasis.
Postoperative healing
Secara histopatologi, diagnosisnya adenomatoid
odontogenic tumor
Follow-up 8 bulan: Healing yang baik
1.
2.
3.
4.
7.
8. Discussion
1905
Pertama kali dideskripsikan oleh Steensland, sebagai
variasi ameloblastoma.
1915
Harbitz menyebut cyst Adantamatoma
1948
Stafne memberi nama Adeno Ameloblastoma.
1969
Philopsen & Bern memberi nama
Adematoidodontogenic Tumor dan disetujui WHO
tahun 1971
9. Adenomatoid
Odontogenic Tumor
Tumor epitel odontogenik dengan struktur
seperti duktus dengan perubahan derajat
induksi yang berbeda pada CT.
Kista atau lesi padat
Tumor bisa jadi
sebagian kista dan di
beberapa kasus
berbentuk massa atau
lesi padat saja.
Slow Progressive
Perkembangan lambat.
Pada radiografi
bermacam-macam,
diasosiasikan dengan
gigi impaksi.
Rick et al,
Hanya 3% dari semua
kasus tumor odontogenik
dan biasanya muncul
disertai dentigerous,
calcifying odontogenic
cyst, odontoma dan
ameloblastoma
10. Folikular
Ekstrafolikular
Periferal dengan gambaran
histologi identik
1.
2.
3.
Clinicotopo-
graphic
Pattern
Menurut Philipsen et al,
AOT vs.
Ameloblastoma
Sedangkan pada ameloblastoma 4%.
Indikator Cytodifferentiation seperti
protein enamel termasuk amelogenin,
ameloblastin, amelotin lebih banyak
muncul di AOT daripada ameloblastoma.
Temuan ini menunjukkan AOT less
agressive. Rekurensi jarang
Pada Imunohistokimia, menunjukkan
ekspresi KI-67 sebesar 1%
12. Kesimpulan
Odontogenesis adalah proses yang kompleks dan
lesi hamartomatous atau neoplastik yang dapat
terjadi pada setiap tahap odontogenesis.
Hipotesisnya adalah bahwa AOT muncul dari sel
enamel yang melapisi folikel dan gigi belum erupsi
dan didukung dari morfologis dan imunositokimia.
Enukleasi adalah salah satu perawatan untuk AOT
dengan prognosis exellence.