SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Biosafety Level dan Biosafety
Cabinet
 Tingkatan perlindungan dan keselamatan yang diperlukan dalam
menangani agen biologis
 Melindungi pekerja lab, lingkungan sekitar dan komunitas
 Pengelompokan didasarkan pada agen/organisme yang dikerjakan,
dilihat dari :
 Risiko yang terkait dengan isolasi agen
 Parah tidaknya infeksi yang ditimbulkan
 Kemampuan transmisi
 Jenis pekerjaan yang dilakukan
 Sumber mikroba
 Agen yang bersangkutan
 Rute exposure
Biosafety Level (BSL)
Kelompok
Risiko
Deskripsi Jenis Mikroorganisme
1 Agen yang tidak menyebabkan
penyakit pada manusia dewasa
Escherichia coli K12, Lactobacillus sp.,
Asporogenic bacillus, Adenovirus-
associated virus (AAV), Boculoviruses,
Herpes virus saimiri
2 Penyebab penyakit pada manusia,
jarang berakibat fatal. Tersedia
tindakan pencegahan dan pengobatan
Escherichia coli, Neisseria meningitides,
Treponema pallidium, Cryptoccoccus
neoformus, Ascaris sp., Leishmania sp,
Adenovirus, Hepatitis A, B, C, D, dan E.
3 Penyebab penyakit serius dan
mematikan pada manusia. Pencegahan
dan pengobatan umumnya belum ada.
Risiko individu tinggi, komunitas
rendah.
Brucella sp., Coxiella burnetii,
Mycobacterium tuberculosis,
Coccodiodes immitis, Hanta virus,
Monkey pox.
4 Penyebab penyakit serius dan
mematikan pada manusia. Pencegahan
dan pengobatan tidak tersedia. Risiko
individu tinggi, komunitas tinggi.
Lassa virus, Machupo virus, Ebola virus,
Marburg virus, Herpes virus simiae,
Hemorrhagic fever virus.
Pengelompokan mikroorganisme berdasarkan
risiko infeksi
Level 1
 Agen kelompok risiko 1
 Potensi bahaya minimal bagi pekerja lab dan lingkungan
 Tidak perlu lokasi terpisah.
Level 2
 Agen kelompok risiko 2
 Pekerja lab terlatih dan dibawah arahan ilmuwan yang kompeten.
 Akses ke laboratorium dibatasi ketika pekerjaan tengah dilakukan.
 Penanganan khusus bagi barang-barang tajam.
 Pekerjaan dengan gas atau bahan infeksius dilakukan dalam wadah
khusus.
Kategori Biosafety Level
Level 3
 Agen kelompok risiko 3
 Pekerja lab terlatih dan diawasi oleh ilmuwan kompeten dan
berpengalaman
 Semua prosedur dilakukan dalam wadah tertutup oleh pekerja yang
memakai peralatan dan baju pelindung khusus.
 Laboratorium memiliki fasilitas dan didisain khusus untuk hal tersebut
antara lain pintu akses ganda
Level 4
 Agen kelompok risiko 4
 Staf laboratorium terlatih khusus menangani agen tersebut.
 Fasilitas laboratorium terisolasi dari tempat-tempat umum.
 Semua pekerjaan dalam fasilitas ini dilakukan dalam tempat tertutup
khusus.
 Pekerjanya memakai pakaian pelindung khusus lengkap dengan
tabung oksigen tersendiri.
Biological Safety Cabinet (BSC)
 Kabinet kerja yang disterilkan untuk
kerja di tempat yang memiliki resiko
mikrobiologi.
 Memiliki pengatur aliran udara, udara
disaring dan diresirkulasi melalui filter.
 Percepatan udara yang mengalir
melalui medan terbuka ke dalam BSC
sekitar 0,45 m/s
 Melindungi operator, lingkungan lab
dan material kerja
 Menggunakan Laminar air flow dengan
HEPA/High Effeciency Particulate Air
sebagai filter
 Harus bisa mengurangi setidaknya 99,97% partikel udara
berukuran <= 0,3 μm
 Filter biasanya terbuat dari fiberglass yang dikompres dengan
diameter fiber antara 0,5-2 μm, fungsi fiber dipengaruhi oleh
diameter, ketebalan filter, dan face velocity.
 Tidak hanya menyaring berdasarkan ukuran, HEPA filter
menargetkan partikel yang jauh lebih kecil
 Partikel tersaring dan terjebak pada fiber melalui mekanisme
interception, Inertal impact, diffusion, electrostatic, sieving dan
gravity
HEPA
(High Effeciency Particulate Air)
Interception
 Partikel mengikuti aliran pada serat fiber.
Partikel terkumpul ketika menyentuh filter
Inertial Impact
 Partikel yang lebih besar tidak dapat
mengikuti kontur melengkung aliran udara
dan melekat langsung pada fiber; efek ini
meningkat dengan mengurangi jarak serat
dan mempercepat aliran udara.
Diffusion
 Partikel bergabung dengan partikel yang
sudah terkumpul sebelumnya saat
bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah
Electrostatics
 Partikel yang bermuatan negatif tertarik
material fiber yang bermuatan positif.
Sieving
 Proses ini didasarkan pada ukuran partikel
(penyaringan). Partikel yang lebih besar
akan tertahan pada material fiber
Gravity
 Proses ini menggunakan gaya grafitasi
untuk mengendapkan partikel.
BSC kelas 1
 Melindungi praktikan/peneliti
 Tidak terdapat resirkulasi
udara.
 Udara luar dapat masuk
melewati area kerja
 Jendela dapat dibuka
seluruhnya, memungkinan
operator menjangkau
permukaan bidang kerja
 Ruang bertekanan negatif yg
memiliki percepatan minimum
0,38 m/s.
 Cocok untuk radionuklida dan
bahan kimia beracun yang
nonvolatile
 Melindungi personil dan material permukaan bidang kerja dari
udara tercemar
 Merupakan open-front , berventilasi, menggunakan HEPA filter,
memiliki resirkulasi udara kedalam bidang kerja.
 Untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kelompok resiko 2
dan 3.
 BSC kelas II terdiri dari : tipe A1, A2, B1, dan B2
BSC kelas 2
BSC kelas 2 tipe A1
 Tidak harus ada ventilasi keluar,
cocok untuk lab tanpa saluran
perpipaan.
 Untuk agen resiko rendah dan tidak
mengandung B3 dan radionuklida
volatil.
 Percepatan udara masuk minimal
0,38-0.5 m/s pada bukaan depan.
 Mungkin memiliki tekanan positif
pada contaminated duct dan plenum.
 Udara yang dibuang keluar gedung
akan memasuki suatu tudung kanopi
“thimble” shg kesimbangan tekanan
dalam kabinet tidak terganggu oleh
fluktuasi dalam exhaust sistem
BSC kelas 2 tipe A2
 Memilki ventilasi keluar,
sehingga ada resirkulasi udara.
 Sebanyak 30% dibuang keluar
dan 70% masuk kembali kedalam
ruangaan
 Percepatan udara masuk
minimal 0,5 m/s atau 100 ft/min.
 Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ cocok
untuk bekerja dengan bahan
kimia beracun dan radionuklida
volatile tingkat rendah
BSC kelas 2 tipe B1
 Sebanyak 70% dibuang
keluar dan 30% masuk
kembali kedalam ruangan.
 Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ,
 Percepatan minimal 0,5m/s.
 Cocok untuk bekerja dgn
bahan kimia beracun dan
radionuklida volatile
konsentrasi rendah
BSC kelas 2 tipe B2
 Tidak ada resirkulasi udara,
100% udara dibuang.
 Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ,
 Percepatan minimal 0,5 m/s.
 Cocok untuk bekerja dengan
bahan kimia beracun dan
radionuklida volatile
 Memiliki alarm yang akan
berbunyi jika aliran penghisap
berhenti.
BSC kelas 3
 Tingkat perlindungan paling tinggi,
untuk agen kelompok resiko 4 .
 Semua penetrasi disegel “kedap
gas”.
 Pasokan udara dan pembuangan
melaui saringan HEPA
 Udara dalam kabinet bertekanan
negatif (124,5 Pa/ 0,5 in).
 Akses kedalam ruangan harus
memaki sarung tangan yg terikat
pada kabinet.
 HEPA buangan dapat
disambungkan dengan pintu ganda
autoklaf
 Cocok untuk Biosafety tingkat 3& 4
KB Flow velocity (m/s) % dari aliran udara Sistem buangan
Resirkulasi Buangan
Kelas Ia 0,36 0 100 Saluran pipa
Kelas IIA1 0,38-0,5 70 30
Ruangan atau thimble
connection
Kelas IIA2a
Vented keluar
0,51 70 30
Ruangan atau thimble
connection
Kelas IIB1a 0,51 30 70
Saluran pipa
Kelas IIB2a 0,51 0 100
Saluran pipa
Kelas IIIa 0,51-NA 0 100 Saluran pipa
Perbandingan antar kelas BSC
Penempatan
 Diletakan pada lokasi yang terpisah dari lalu lintas, jika mungkin dilakukan
pengosongan sekitar 30-35 cm dibelakang dan diatas BSC.
 Pengosongan area mendukung pengukuran percepatan udara yang akurat
pada saringan buangan
Operator
 Operator harus teliti menjaga daerah bukaan aliran udara masuk ketika
menggerakan tangannya keluar masuk cabinet.
 Lengan harus bergerak keluar masuk secara pelan, tegak lurus dengan
medan bukaan.
 Manipulasi material di dalam BSC harus ditunda sekitar 1 menit setelah
menempatkan tangan dan lengan dalam BSC untuk penyesuaian pada
kabinet dan untuk “menyapu udara” pada permukaan tangan dan lengan.
 Gerakan keuar masuk daerah bukaan harus diminimalisasi, tempatkan
semua materi penting kedalam kabinet sebelum pekerjaan dimulai
Penggunaan BSC di Labolatorium
Sertifikasi Tahunan
 Integritas dan operasi fungsional harus bersertifikat standar internasional saat
instalasi dan selanjutnya oleh teknisi berkualitas, menurut instruksi pabrik.
 Evaluasi dari efektifitas BSC meliputi: integritas kabinet, kebocoran saringan
HEPA, down flow, flow velocity, tekanan negatif, pola asap, alarm.
 Tes optioanal juga disediakan untuk kebocoran elektrik, intensitas cahaya,
intensitas cahaya ultraungu, tingkat kebisingan dan getaran.
Peralatan Perlindungan Diri
 Selalu gunakan APD sesuai dengan kelompok resiko
 Jas lab dapat dipakai untuk pekerjaan pada Biosafety tingkat 1 dan 2.
 Gunakan jas yang terbuat dari bahan padat dan bagian belakang tertutup
pada Biosafety tingkat 3 dan 4 (kecuali lab khusus).
 Sarung tangan harus dikenakan diatas pergelangan tangan jas yang elastis
untuk melindungi lengan peneliti
Pembersihan dan Penyeterilan
 Media KB harus didekontaminasi sebelum dan setelah penggunaan, dengan
alkohol 70% atau UV selama 5-10 menit
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
Abner D Nero
 
manajemen laboratorium
manajemen laboratoriummanajemen laboratorium
manajemen laboratorium
Devhy vhy
 

What's hot (20)

PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
Praktikum v
Praktikum vPraktikum v
Praktikum v
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 
Mikroteknik ppt
Mikroteknik pptMikroteknik ppt
Mikroteknik ppt
 
Tkik5
Tkik5Tkik5
Tkik5
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERIMIKROBIOLOGI: BAKTERI
MIKROBIOLOGI: BAKTERI
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)
 
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi 5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
5 Hal Mendasar Dalam Desain Laboratorium Mikrobiologi
 
Histoteknologi Dasar
Histoteknologi DasarHistoteknologi Dasar
Histoteknologi Dasar
 
Tehnik laboratorium 2015
Tehnik laboratorium 2015Tehnik laboratorium 2015
Tehnik laboratorium 2015
 
ALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETERALAT REFRAKTOMETER
ALAT REFRAKTOMETER
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
C. Botulinum Isolation Agar Base
C. Botulinum Isolation Agar BaseC. Botulinum Isolation Agar Base
C. Botulinum Isolation Agar Base
 
manajemen laboratorium
manajemen laboratoriummanajemen laboratorium
manajemen laboratorium
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureusBakteri Staphylococcus aureus
Bakteri Staphylococcus aureus
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 

Similar to BSC, BSL.pptx

481654781-341333-Biological-Safety-Cabinet-3-pptx.pptx
481654781-341333-Biological-Safety-Cabinet-3-pptx.pptx481654781-341333-Biological-Safety-Cabinet-3-pptx.pptx
481654781-341333-Biological-Safety-Cabinet-3-pptx.pptx
FarisHadyan
 
20221401 MANAJEMEN K3 RS_Hyperbaric Chamber_Yudha Bhaktiono.pptx
20221401 MANAJEMEN K3 RS_Hyperbaric Chamber_Yudha Bhaktiono.pptx20221401 MANAJEMEN K3 RS_Hyperbaric Chamber_Yudha Bhaktiono.pptx
20221401 MANAJEMEN K3 RS_Hyperbaric Chamber_Yudha Bhaktiono.pptx
yudha5134
 
bscprint-1811081606339999999999999999999999 .pdf
bscprint-1811081606339999999999999999999999 .pdfbscprint-1811081606339999999999999999999999 .pdf
bscprint-1811081606339999999999999999999999 .pdf
FarisHadyan
 
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptxPELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
vidyanti2
 
Roy teknik aseptik
Roy teknik aseptikRoy teknik aseptik
Roy teknik aseptik
roywidhie
 
12. kebersihan lingkungan.pptx
12. kebersihan lingkungan.pptx12. kebersihan lingkungan.pptx
12. kebersihan lingkungan.pptx
morsimo
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
NinaIsnani
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
NinaIsnani
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
itatriewahyuni
 

Similar to BSC, BSL.pptx (20)

481654781-341333-Biological-Safety-Cabinet-3-pptx.pptx
481654781-341333-Biological-Safety-Cabinet-3-pptx.pptx481654781-341333-Biological-Safety-Cabinet-3-pptx.pptx
481654781-341333-Biological-Safety-Cabinet-3-pptx.pptx
 
20221401 MANAJEMEN K3 RS_Hyperbaric Chamber_Yudha Bhaktiono.pptx
20221401 MANAJEMEN K3 RS_Hyperbaric Chamber_Yudha Bhaktiono.pptx20221401 MANAJEMEN K3 RS_Hyperbaric Chamber_Yudha Bhaktiono.pptx
20221401 MANAJEMEN K3 RS_Hyperbaric Chamber_Yudha Bhaktiono.pptx
 
biological safety cabinet
biological safety cabinetbiological safety cabinet
biological safety cabinet
 
bscprint-1811081606339999999999999999999999 .pdf
bscprint-1811081606339999999999999999999999 .pdfbscprint-1811081606339999999999999999999999 .pdf
bscprint-1811081606339999999999999999999999 .pdf
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
 
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptxPELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
 
dentifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.pptx
dentifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.pptxdentifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.pptx
dentifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.pptx
 
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdfKULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
 
Roy teknik aseptik
Roy teknik aseptikRoy teknik aseptik
Roy teknik aseptik
 
K3 Mikro.pptx
K3 Mikro.pptxK3 Mikro.pptx
K3 Mikro.pptx
 
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
 
Jual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murah
 
12. kebersihan lingkungan.pptx
12. kebersihan lingkungan.pptx12. kebersihan lingkungan.pptx
12. kebersihan lingkungan.pptx
 
16_Aris Suryanto, S. Kep, Ners_ RSUD ASA Day 3.pptx
16_Aris Suryanto, S. Kep, Ners_ RSUD ASA Day 3.pptx16_Aris Suryanto, S. Kep, Ners_ RSUD ASA Day 3.pptx
16_Aris Suryanto, S. Kep, Ners_ RSUD ASA Day 3.pptx
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
 
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptxBIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
 

More from sridwijastuti3 (6)

3.feses.pptx
3.feses.pptx3.feses.pptx
3.feses.pptx
 
ESBL.pptx
ESBL.pptxESBL.pptx
ESBL.pptx
 
Analisis dan Pengendalian Risiko.pptx
Analisis dan Pengendalian Risiko.pptxAnalisis dan Pengendalian Risiko.pptx
Analisis dan Pengendalian Risiko.pptx
 
penanggulangan kecelakaan.pptx
penanggulangan kecelakaan.pptxpenanggulangan kecelakaan.pptx
penanggulangan kecelakaan.pptx
 
Kecelakaan kerja.pptx
Kecelakaan kerja.pptxKecelakaan kerja.pptx
Kecelakaan kerja.pptx
 
Penyakit akibat kerja.pptx
Penyakit akibat kerja.pptxPenyakit akibat kerja.pptx
Penyakit akibat kerja.pptx
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

BSC, BSL.pptx

  • 1. Biosafety Level dan Biosafety Cabinet
  • 2.  Tingkatan perlindungan dan keselamatan yang diperlukan dalam menangani agen biologis  Melindungi pekerja lab, lingkungan sekitar dan komunitas  Pengelompokan didasarkan pada agen/organisme yang dikerjakan, dilihat dari :  Risiko yang terkait dengan isolasi agen  Parah tidaknya infeksi yang ditimbulkan  Kemampuan transmisi  Jenis pekerjaan yang dilakukan  Sumber mikroba  Agen yang bersangkutan  Rute exposure Biosafety Level (BSL)
  • 3. Kelompok Risiko Deskripsi Jenis Mikroorganisme 1 Agen yang tidak menyebabkan penyakit pada manusia dewasa Escherichia coli K12, Lactobacillus sp., Asporogenic bacillus, Adenovirus- associated virus (AAV), Boculoviruses, Herpes virus saimiri 2 Penyebab penyakit pada manusia, jarang berakibat fatal. Tersedia tindakan pencegahan dan pengobatan Escherichia coli, Neisseria meningitides, Treponema pallidium, Cryptoccoccus neoformus, Ascaris sp., Leishmania sp, Adenovirus, Hepatitis A, B, C, D, dan E. 3 Penyebab penyakit serius dan mematikan pada manusia. Pencegahan dan pengobatan umumnya belum ada. Risiko individu tinggi, komunitas rendah. Brucella sp., Coxiella burnetii, Mycobacterium tuberculosis, Coccodiodes immitis, Hanta virus, Monkey pox. 4 Penyebab penyakit serius dan mematikan pada manusia. Pencegahan dan pengobatan tidak tersedia. Risiko individu tinggi, komunitas tinggi. Lassa virus, Machupo virus, Ebola virus, Marburg virus, Herpes virus simiae, Hemorrhagic fever virus. Pengelompokan mikroorganisme berdasarkan risiko infeksi
  • 4. Level 1  Agen kelompok risiko 1  Potensi bahaya minimal bagi pekerja lab dan lingkungan  Tidak perlu lokasi terpisah. Level 2  Agen kelompok risiko 2  Pekerja lab terlatih dan dibawah arahan ilmuwan yang kompeten.  Akses ke laboratorium dibatasi ketika pekerjaan tengah dilakukan.  Penanganan khusus bagi barang-barang tajam.  Pekerjaan dengan gas atau bahan infeksius dilakukan dalam wadah khusus. Kategori Biosafety Level
  • 5. Level 3  Agen kelompok risiko 3  Pekerja lab terlatih dan diawasi oleh ilmuwan kompeten dan berpengalaman  Semua prosedur dilakukan dalam wadah tertutup oleh pekerja yang memakai peralatan dan baju pelindung khusus.  Laboratorium memiliki fasilitas dan didisain khusus untuk hal tersebut antara lain pintu akses ganda Level 4  Agen kelompok risiko 4  Staf laboratorium terlatih khusus menangani agen tersebut.  Fasilitas laboratorium terisolasi dari tempat-tempat umum.  Semua pekerjaan dalam fasilitas ini dilakukan dalam tempat tertutup khusus.  Pekerjanya memakai pakaian pelindung khusus lengkap dengan tabung oksigen tersendiri.
  • 6. Biological Safety Cabinet (BSC)  Kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja di tempat yang memiliki resiko mikrobiologi.  Memiliki pengatur aliran udara, udara disaring dan diresirkulasi melalui filter.  Percepatan udara yang mengalir melalui medan terbuka ke dalam BSC sekitar 0,45 m/s  Melindungi operator, lingkungan lab dan material kerja  Menggunakan Laminar air flow dengan HEPA/High Effeciency Particulate Air sebagai filter
  • 7.  Harus bisa mengurangi setidaknya 99,97% partikel udara berukuran <= 0,3 μm  Filter biasanya terbuat dari fiberglass yang dikompres dengan diameter fiber antara 0,5-2 μm, fungsi fiber dipengaruhi oleh diameter, ketebalan filter, dan face velocity.  Tidak hanya menyaring berdasarkan ukuran, HEPA filter menargetkan partikel yang jauh lebih kecil  Partikel tersaring dan terjebak pada fiber melalui mekanisme interception, Inertal impact, diffusion, electrostatic, sieving dan gravity HEPA (High Effeciency Particulate Air)
  • 8. Interception  Partikel mengikuti aliran pada serat fiber. Partikel terkumpul ketika menyentuh filter Inertial Impact  Partikel yang lebih besar tidak dapat mengikuti kontur melengkung aliran udara dan melekat langsung pada fiber; efek ini meningkat dengan mengurangi jarak serat dan mempercepat aliran udara. Diffusion  Partikel bergabung dengan partikel yang sudah terkumpul sebelumnya saat bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah
  • 9. Electrostatics  Partikel yang bermuatan negatif tertarik material fiber yang bermuatan positif. Sieving  Proses ini didasarkan pada ukuran partikel (penyaringan). Partikel yang lebih besar akan tertahan pada material fiber Gravity  Proses ini menggunakan gaya grafitasi untuk mengendapkan partikel.
  • 10. BSC kelas 1  Melindungi praktikan/peneliti  Tidak terdapat resirkulasi udara.  Udara luar dapat masuk melewati area kerja  Jendela dapat dibuka seluruhnya, memungkinan operator menjangkau permukaan bidang kerja  Ruang bertekanan negatif yg memiliki percepatan minimum 0,38 m/s.  Cocok untuk radionuklida dan bahan kimia beracun yang nonvolatile
  • 11.  Melindungi personil dan material permukaan bidang kerja dari udara tercemar  Merupakan open-front , berventilasi, menggunakan HEPA filter, memiliki resirkulasi udara kedalam bidang kerja.  Untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kelompok resiko 2 dan 3.  BSC kelas II terdiri dari : tipe A1, A2, B1, dan B2 BSC kelas 2
  • 12. BSC kelas 2 tipe A1  Tidak harus ada ventilasi keluar, cocok untuk lab tanpa saluran perpipaan.  Untuk agen resiko rendah dan tidak mengandung B3 dan radionuklida volatil.  Percepatan udara masuk minimal 0,38-0.5 m/s pada bukaan depan.  Mungkin memiliki tekanan positif pada contaminated duct dan plenum.  Udara yang dibuang keluar gedung akan memasuki suatu tudung kanopi “thimble” shg kesimbangan tekanan dalam kabinet tidak terganggu oleh fluktuasi dalam exhaust sistem
  • 13. BSC kelas 2 tipe A2  Memilki ventilasi keluar, sehingga ada resirkulasi udara.  Sebanyak 30% dibuang keluar dan 70% masuk kembali kedalam ruangaan  Percepatan udara masuk minimal 0,5 m/s atau 100 ft/min.  Memiliki duct dan plenum dengan tekanan negativ cocok untuk bekerja dengan bahan kimia beracun dan radionuklida volatile tingkat rendah
  • 14. BSC kelas 2 tipe B1  Sebanyak 70% dibuang keluar dan 30% masuk kembali kedalam ruangan.  Memiliki duct dan plenum dengan tekanan negativ,  Percepatan minimal 0,5m/s.  Cocok untuk bekerja dgn bahan kimia beracun dan radionuklida volatile konsentrasi rendah
  • 15. BSC kelas 2 tipe B2  Tidak ada resirkulasi udara, 100% udara dibuang.  Memiliki duct dan plenum dengan tekanan negativ,  Percepatan minimal 0,5 m/s.  Cocok untuk bekerja dengan bahan kimia beracun dan radionuklida volatile  Memiliki alarm yang akan berbunyi jika aliran penghisap berhenti.
  • 16. BSC kelas 3  Tingkat perlindungan paling tinggi, untuk agen kelompok resiko 4 .  Semua penetrasi disegel “kedap gas”.  Pasokan udara dan pembuangan melaui saringan HEPA  Udara dalam kabinet bertekanan negatif (124,5 Pa/ 0,5 in).  Akses kedalam ruangan harus memaki sarung tangan yg terikat pada kabinet.  HEPA buangan dapat disambungkan dengan pintu ganda autoklaf  Cocok untuk Biosafety tingkat 3& 4
  • 17. KB Flow velocity (m/s) % dari aliran udara Sistem buangan Resirkulasi Buangan Kelas Ia 0,36 0 100 Saluran pipa Kelas IIA1 0,38-0,5 70 30 Ruangan atau thimble connection Kelas IIA2a Vented keluar 0,51 70 30 Ruangan atau thimble connection Kelas IIB1a 0,51 30 70 Saluran pipa Kelas IIB2a 0,51 0 100 Saluran pipa Kelas IIIa 0,51-NA 0 100 Saluran pipa Perbandingan antar kelas BSC
  • 18. Penempatan  Diletakan pada lokasi yang terpisah dari lalu lintas, jika mungkin dilakukan pengosongan sekitar 30-35 cm dibelakang dan diatas BSC.  Pengosongan area mendukung pengukuran percepatan udara yang akurat pada saringan buangan Operator  Operator harus teliti menjaga daerah bukaan aliran udara masuk ketika menggerakan tangannya keluar masuk cabinet.  Lengan harus bergerak keluar masuk secara pelan, tegak lurus dengan medan bukaan.  Manipulasi material di dalam BSC harus ditunda sekitar 1 menit setelah menempatkan tangan dan lengan dalam BSC untuk penyesuaian pada kabinet dan untuk “menyapu udara” pada permukaan tangan dan lengan.  Gerakan keuar masuk daerah bukaan harus diminimalisasi, tempatkan semua materi penting kedalam kabinet sebelum pekerjaan dimulai Penggunaan BSC di Labolatorium
  • 19. Sertifikasi Tahunan  Integritas dan operasi fungsional harus bersertifikat standar internasional saat instalasi dan selanjutnya oleh teknisi berkualitas, menurut instruksi pabrik.  Evaluasi dari efektifitas BSC meliputi: integritas kabinet, kebocoran saringan HEPA, down flow, flow velocity, tekanan negatif, pola asap, alarm.  Tes optioanal juga disediakan untuk kebocoran elektrik, intensitas cahaya, intensitas cahaya ultraungu, tingkat kebisingan dan getaran. Peralatan Perlindungan Diri  Selalu gunakan APD sesuai dengan kelompok resiko  Jas lab dapat dipakai untuk pekerjaan pada Biosafety tingkat 1 dan 2.  Gunakan jas yang terbuat dari bahan padat dan bagian belakang tertutup pada Biosafety tingkat 3 dan 4 (kecuali lab khusus).  Sarung tangan harus dikenakan diatas pergelangan tangan jas yang elastis untuk melindungi lengan peneliti Pembersihan dan Penyeterilan  Media KB harus didekontaminasi sebelum dan setelah penggunaan, dengan alkohol 70% atau UV selama 5-10 menit