2. Tingkatan perlindungan dan keselamatan yang diperlukan dalam
menangani agen biologis
Melindungi pekerja lab, lingkungan sekitar dan komunitas
Pengelompokan didasarkan pada agen/organisme yang dikerjakan,
dilihat dari :
Risiko yang terkait dengan isolasi agen
Parah tidaknya infeksi yang ditimbulkan
Kemampuan transmisi
Jenis pekerjaan yang dilakukan
Sumber mikroba
Agen yang bersangkutan
Rute exposure
Biosafety Level (BSL)
3. Kelompok
Risiko
Deskripsi Jenis Mikroorganisme
1 Agen yang tidak menyebabkan
penyakit pada manusia dewasa
Escherichia coli K12, Lactobacillus sp.,
Asporogenic bacillus, Adenovirus-
associated virus (AAV), Boculoviruses,
Herpes virus saimiri
2 Penyebab penyakit pada manusia,
jarang berakibat fatal. Tersedia
tindakan pencegahan dan pengobatan
Escherichia coli, Neisseria meningitides,
Treponema pallidium, Cryptoccoccus
neoformus, Ascaris sp., Leishmania sp,
Adenovirus, Hepatitis A, B, C, D, dan E.
3 Penyebab penyakit serius dan
mematikan pada manusia. Pencegahan
dan pengobatan umumnya belum ada.
Risiko individu tinggi, komunitas
rendah.
Brucella sp., Coxiella burnetii,
Mycobacterium tuberculosis,
Coccodiodes immitis, Hanta virus,
Monkey pox.
4 Penyebab penyakit serius dan
mematikan pada manusia. Pencegahan
dan pengobatan tidak tersedia. Risiko
individu tinggi, komunitas tinggi.
Lassa virus, Machupo virus, Ebola virus,
Marburg virus, Herpes virus simiae,
Hemorrhagic fever virus.
Pengelompokan mikroorganisme berdasarkan
risiko infeksi
4. Level 1
Agen kelompok risiko 1
Potensi bahaya minimal bagi pekerja lab dan lingkungan
Tidak perlu lokasi terpisah.
Level 2
Agen kelompok risiko 2
Pekerja lab terlatih dan dibawah arahan ilmuwan yang kompeten.
Akses ke laboratorium dibatasi ketika pekerjaan tengah dilakukan.
Penanganan khusus bagi barang-barang tajam.
Pekerjaan dengan gas atau bahan infeksius dilakukan dalam wadah
khusus.
Kategori Biosafety Level
5. Level 3
Agen kelompok risiko 3
Pekerja lab terlatih dan diawasi oleh ilmuwan kompeten dan
berpengalaman
Semua prosedur dilakukan dalam wadah tertutup oleh pekerja yang
memakai peralatan dan baju pelindung khusus.
Laboratorium memiliki fasilitas dan didisain khusus untuk hal tersebut
antara lain pintu akses ganda
Level 4
Agen kelompok risiko 4
Staf laboratorium terlatih khusus menangani agen tersebut.
Fasilitas laboratorium terisolasi dari tempat-tempat umum.
Semua pekerjaan dalam fasilitas ini dilakukan dalam tempat tertutup
khusus.
Pekerjanya memakai pakaian pelindung khusus lengkap dengan
tabung oksigen tersendiri.
6. Biological Safety Cabinet (BSC)
Kabinet kerja yang disterilkan untuk
kerja di tempat yang memiliki resiko
mikrobiologi.
Memiliki pengatur aliran udara, udara
disaring dan diresirkulasi melalui filter.
Percepatan udara yang mengalir
melalui medan terbuka ke dalam BSC
sekitar 0,45 m/s
Melindungi operator, lingkungan lab
dan material kerja
Menggunakan Laminar air flow dengan
HEPA/High Effeciency Particulate Air
sebagai filter
7. Harus bisa mengurangi setidaknya 99,97% partikel udara
berukuran <= 0,3 μm
Filter biasanya terbuat dari fiberglass yang dikompres dengan
diameter fiber antara 0,5-2 μm, fungsi fiber dipengaruhi oleh
diameter, ketebalan filter, dan face velocity.
Tidak hanya menyaring berdasarkan ukuran, HEPA filter
menargetkan partikel yang jauh lebih kecil
Partikel tersaring dan terjebak pada fiber melalui mekanisme
interception, Inertal impact, diffusion, electrostatic, sieving dan
gravity
HEPA
(High Effeciency Particulate Air)
8. Interception
Partikel mengikuti aliran pada serat fiber.
Partikel terkumpul ketika menyentuh filter
Inertial Impact
Partikel yang lebih besar tidak dapat
mengikuti kontur melengkung aliran udara
dan melekat langsung pada fiber; efek ini
meningkat dengan mengurangi jarak serat
dan mempercepat aliran udara.
Diffusion
Partikel bergabung dengan partikel yang
sudah terkumpul sebelumnya saat
bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah
9. Electrostatics
Partikel yang bermuatan negatif tertarik
material fiber yang bermuatan positif.
Sieving
Proses ini didasarkan pada ukuran partikel
(penyaringan). Partikel yang lebih besar
akan tertahan pada material fiber
Gravity
Proses ini menggunakan gaya grafitasi
untuk mengendapkan partikel.
10. BSC kelas 1
Melindungi praktikan/peneliti
Tidak terdapat resirkulasi
udara.
Udara luar dapat masuk
melewati area kerja
Jendela dapat dibuka
seluruhnya, memungkinan
operator menjangkau
permukaan bidang kerja
Ruang bertekanan negatif yg
memiliki percepatan minimum
0,38 m/s.
Cocok untuk radionuklida dan
bahan kimia beracun yang
nonvolatile
11. Melindungi personil dan material permukaan bidang kerja dari
udara tercemar
Merupakan open-front , berventilasi, menggunakan HEPA filter,
memiliki resirkulasi udara kedalam bidang kerja.
Untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kelompok resiko 2
dan 3.
BSC kelas II terdiri dari : tipe A1, A2, B1, dan B2
BSC kelas 2
12. BSC kelas 2 tipe A1
Tidak harus ada ventilasi keluar,
cocok untuk lab tanpa saluran
perpipaan.
Untuk agen resiko rendah dan tidak
mengandung B3 dan radionuklida
volatil.
Percepatan udara masuk minimal
0,38-0.5 m/s pada bukaan depan.
Mungkin memiliki tekanan positif
pada contaminated duct dan plenum.
Udara yang dibuang keluar gedung
akan memasuki suatu tudung kanopi
“thimble” shg kesimbangan tekanan
dalam kabinet tidak terganggu oleh
fluktuasi dalam exhaust sistem
13. BSC kelas 2 tipe A2
Memilki ventilasi keluar,
sehingga ada resirkulasi udara.
Sebanyak 30% dibuang keluar
dan 70% masuk kembali kedalam
ruangaan
Percepatan udara masuk
minimal 0,5 m/s atau 100 ft/min.
Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ cocok
untuk bekerja dengan bahan
kimia beracun dan radionuklida
volatile tingkat rendah
14. BSC kelas 2 tipe B1
Sebanyak 70% dibuang
keluar dan 30% masuk
kembali kedalam ruangan.
Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ,
Percepatan minimal 0,5m/s.
Cocok untuk bekerja dgn
bahan kimia beracun dan
radionuklida volatile
konsentrasi rendah
15. BSC kelas 2 tipe B2
Tidak ada resirkulasi udara,
100% udara dibuang.
Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ,
Percepatan minimal 0,5 m/s.
Cocok untuk bekerja dengan
bahan kimia beracun dan
radionuklida volatile
Memiliki alarm yang akan
berbunyi jika aliran penghisap
berhenti.
16. BSC kelas 3
Tingkat perlindungan paling tinggi,
untuk agen kelompok resiko 4 .
Semua penetrasi disegel “kedap
gas”.
Pasokan udara dan pembuangan
melaui saringan HEPA
Udara dalam kabinet bertekanan
negatif (124,5 Pa/ 0,5 in).
Akses kedalam ruangan harus
memaki sarung tangan yg terikat
pada kabinet.
HEPA buangan dapat
disambungkan dengan pintu ganda
autoklaf
Cocok untuk Biosafety tingkat 3& 4
17. KB Flow velocity (m/s) % dari aliran udara Sistem buangan
Resirkulasi Buangan
Kelas Ia 0,36 0 100 Saluran pipa
Kelas IIA1 0,38-0,5 70 30
Ruangan atau thimble
connection
Kelas IIA2a
Vented keluar
0,51 70 30
Ruangan atau thimble
connection
Kelas IIB1a 0,51 30 70
Saluran pipa
Kelas IIB2a 0,51 0 100
Saluran pipa
Kelas IIIa 0,51-NA 0 100 Saluran pipa
Perbandingan antar kelas BSC
18. Penempatan
Diletakan pada lokasi yang terpisah dari lalu lintas, jika mungkin dilakukan
pengosongan sekitar 30-35 cm dibelakang dan diatas BSC.
Pengosongan area mendukung pengukuran percepatan udara yang akurat
pada saringan buangan
Operator
Operator harus teliti menjaga daerah bukaan aliran udara masuk ketika
menggerakan tangannya keluar masuk cabinet.
Lengan harus bergerak keluar masuk secara pelan, tegak lurus dengan
medan bukaan.
Manipulasi material di dalam BSC harus ditunda sekitar 1 menit setelah
menempatkan tangan dan lengan dalam BSC untuk penyesuaian pada
kabinet dan untuk “menyapu udara” pada permukaan tangan dan lengan.
Gerakan keuar masuk daerah bukaan harus diminimalisasi, tempatkan
semua materi penting kedalam kabinet sebelum pekerjaan dimulai
Penggunaan BSC di Labolatorium
19. Sertifikasi Tahunan
Integritas dan operasi fungsional harus bersertifikat standar internasional saat
instalasi dan selanjutnya oleh teknisi berkualitas, menurut instruksi pabrik.
Evaluasi dari efektifitas BSC meliputi: integritas kabinet, kebocoran saringan
HEPA, down flow, flow velocity, tekanan negatif, pola asap, alarm.
Tes optioanal juga disediakan untuk kebocoran elektrik, intensitas cahaya,
intensitas cahaya ultraungu, tingkat kebisingan dan getaran.
Peralatan Perlindungan Diri
Selalu gunakan APD sesuai dengan kelompok resiko
Jas lab dapat dipakai untuk pekerjaan pada Biosafety tingkat 1 dan 2.
Gunakan jas yang terbuat dari bahan padat dan bagian belakang tertutup
pada Biosafety tingkat 3 dan 4 (kecuali lab khusus).
Sarung tangan harus dikenakan diatas pergelangan tangan jas yang elastis
untuk melindungi lengan peneliti
Pembersihan dan Penyeterilan
Media KB harus didekontaminasi sebelum dan setelah penggunaan, dengan
alkohol 70% atau UV selama 5-10 menit