SlideShare a Scribd company logo
1 of 143
Download to read offline
 Tidak dirancang untuk tempat
kerja secara berkelanjutan atau
terus menerus di dalamnya.
Confined Space (ruang terbatas )
 Ruang yang cukup besar dan luas serta memungkinkan
pekerja masuk dan bekerja di dalamnya.
 Mempunyai akses masuk dan keluar terbatas.
 Mengandung satu atau lebih
bahaya dan atau Lubang dengan
kedalaman min.1,5 m.
Contoh
ruang
terbatas
Ruang Terbatas di Tempat Kerja
Boiler SILO
Tangki Oli Kondensor
Deaerator
Tangki Demin
RUANG TERBATAS DITEMPAT KERJA
Tangki Demin
Tangki Oli
Boiler SILO
Deaerator
Kondensor
Daftar Pekerjaan
 Pemeliharaan (pencucian
atau pembersihan)
 Pemeriksaan;
 Pengelasan, pelapisan dan perlindungan
karat;
 Perbaikan;
 Penyelamatan dan memberikan
pertolongan kepada pekerja yang cidera
atau pingsan dari ruang terbatas
(confined spaces); dan
 Jenis pekerjaan lainnya yang
mengharuskan seseorang masuk ke
by
d
S
a
ud
la
ar
m
son
r
o
uang terbatas (confined spaces)
7
PEKERJA YANGTERLIBAT
.
 Petugas Madya (Attendant)
pekerja yang berjaga di luar satu atau lebih ruang terbatas yang
membutuhkan ijin khusus, yang bertugas mengawasi petugas utama, dan
melakukan seluruh tugas petugas madya sesuai dengan program
pengawasan ruang terbatas.
 Ahli K3
orang (seperti pengurus, pengawas pekerja atau supervisor) yang
bertanggung jawab untuk menentukan apakah terdapat kondisi yang
masih diperbolehkan untuk melakukan kegiatan
dalam ruang terbatas tersebut.
 Petugas K3 Utama Ruang Terbatas (CSU)
Orang yang yang masuk dan melakukan pekerjaan didalam ruang
terbatas, Pekerja yang telah diberi wewenang oleh pengurus untuk
memasuki dan melakukan pekerjaan di dalam ruang terbatas yang
memerlukan ijin khusus.
 Petugas Rescue
orang yang ditunjuk sebagai penyelamat pada
saat terjadi kecelakaan atau kondisi darurat.
Bahaya Bekerja Ruang Terbatas
1. Kekurangan Oksigen.
2. Kelebihan Oksigen.
3. Terbakar.
4. Explotion atau Meledak.
5. Terjebak tidak bisa keluar.
6. Iritasi Kulit.
7. Over Heating.
8. Terhirup Gas Beracun
9. Tertimpa benda jatuh
10. Bahaya listrik statis
11. Surface Hazards (licin, tersandung, jatuh)
12. Masuknya bahan berbahaya melalui
Menurut Kepdirjen Binwasnaker No. 113/DJPPK/IX/2006 Tentang Pedoman K3
di Ruang Terbatas, pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap
tempat kerja untuk menentukan apakah ruang terbatas memerlukan izin khusus
atau tidak
Jika di tempat kerja terdapat ruang terbatas dengan izin khusus, pengurus wajib
menginformasikannya kepada pekerja dengan memasang tanda bahaya atau
peralatan lain yang efektif, mengenai keberadaan dan lokasi serta bahaya yang
terdapat dalam ruang terbatas yang memerlukan izin khusus tersebut.
 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
merupakan langkah awal dan penting dalam
penerapan K3.
 Dengan melakukan identifikasi bahaya dan
penilaian risiko di tempat kerja akan
membantu dalam menyusun dan
mengembangkan program K3 yang
diperlukan.
TUJUAN
IBPR
Mengetahui
pengendalian yang
sudah dilakukan
Mengetahui program
yang diperlukan
1
Mengetahui besaran
bahaya dan tingkat
risiko
3
Mengetahui
sumber
bahaya, jenis
bahaya dan
risiko
2 Mengetahui pekerja
yang terpapar bahaya
dan risiko
4
5
KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI BAHAYA.
 Identifikasi dilakukan oleh
setiap pengawas & safety
officer
 Dituangkan dalam JSA dan
laporan Inspeksi
BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI BAHAYA.
Proses mengidentifikasi semua situasi
ataupun kejadian yang berpotensi
menyebabkan cidera/sakit
Sumber informasi identifikasi
bahaya;
 Berdiskusi dengan
penanggung jawab lokasi
kerja
 Mendapatkan saran dari
ahli/pekerja berpengalaman
 Review catatan kecelakaan /
cidera / sakit
 Mengikuti informasi
‘accident allert’ dari
assosiasi profesi
 Mengikuti perkembangan
pengetahuan, jurnal, artikel
tentang bahaya bekerja di
ruangan terbatas.
“Harus dilakukan identifikasi
bahaya dulu, sebelum ruangan
terbatas dimasuki pekerja”
Bila menjadi rutinitas /
berulang, lakukan identifikasi
bahaya terhadap perubahan;
 Kondisi / Spesifikasi ruangan
terbatas
 Kegunaan / penggunaan
ruangan terbatas
 Proses bekerja di ruangan
terbatas
KATEGORI RUANG TERBATAS
HAL-HAL YANG
DIPERHATIKAN
 Jenis pekerjaan
 Bahan-bahan yang
digunakan
 Mesin dan peralatan
yang digunakan
 Jumlah pekerja
 Karakteristik bangunan
atau peralatan
 Cara dan pola kerja
 Dll.
METODE IBPR
 Pemilihan metode yang digunakan bergantung
pada jenis dan besarnya potensi kerugian yang
mungkin terjadi bila metode tersebut
dilaksanakan
 Penggunaan metode identifikasi yang
membutuhkan waktu dan biaya yang besar
biasanya digunakan untuk bahaya yang berisiko
tinggi
 Perbedaan tingkat konsekuensi dan probability
suatu risiko akan memerlukan metode yang
berbeda
BAHAYA
“Segala sesuatu yang memiliki
potensi menimbulkan kerugian”
RISIKO
“Kemungkinan terjadinya kerugian
akibat terkena bahaya”
Bahaya Risiko
IDENTIFIKASI BAHAYA
Dalam mengidentifikasi
bahaya, kita harus
mengenali bahwa bahaya
itu dapat saja :
 Nampak Jelas
 Tersembunyi
 Sedang Berkembang
IDENTIFIKASI BAHAYA
Sumber bahaya di tempat
kerja dapat berasal dari:
 BAHAN/ MATERIAL
 ALAT/ MESIN
 METODE KERJA
 LINGKUNGAN KERJA
 FISIKA
Bising, radiasi, laser, cahaya, dll.
 KIMIA
Bahan kimia, limbah B3, Asap beracun, dll.
 ERGONOMI
Sistem kerja, angkat barang, posisi duduk, dll.
 PSIKOSOSIAL
Stress, kerja shift/lembur, intimidasi, trauma, dll.
 BIOLOGI
Serangga, bakteri, virus, jamur, dll.
 MEKANIS
Permesinan, alat, kendaraan, dll.
 TINGKAH LAKU
Ketidakpatuhan, kurang ahli/trampil, tugas baru/tidak
rutin, dll.
 LINGKUNGAN
Gelap, permukaan tidak rata, miring, permukaan
basah dan berlumpur, mendung/hujan, debu, dll.
Potensi
Bahaya
di Ruang
Terbatas
Fatality pada Confined Space
Karena Bahaya Atmosphere
Hasil kajian National Institute for Occupational Safety and Health selama 10
tahun tentang kejadian fatality pada confined space
RUANG TERBATAS – SUMBER BAHAYA
Column
Ship Compartment
Boiller
Bahaya Masuk Ruang Terbatas
1. Kekurangan Oksigen.
2. Kelebihan Oksigen.
3. Terbakar.
4. Explotion atau Meledak.
5. Terjebak tidak bisa keluar.
6. Iritasi Kulit.
7. Over Heating.
8. Terhirup Gas Beracun
9. Tertimpa benda jatuh
10. Bahaya listrik statis
11. Surface Hazards (licin, tersandung, jatuh)
12. Masuknya bahan berbahaya melalui
saluran atau pipa 27
ATMOSPHERIC
Hazard
BAHAYAATMOSFIR
1.Atmospheric Hazard
Potensi gas atmosfer berbahaya (gas atmospheric hazard) antara
lain uap, gas dan debu beracun ataupun mudah terbakar /
meledak
UDARA
1.Atmospheric Hazard
Kekurangan oksigen pada tempat kerja.
Oksigen normal 21% menjadi
berkurang ≤ 19% dalam Ruang Terbatas
dapat diakibatkan oleh :
 Perpindahan.
 Pembakaran
 Proses bakterial, seperti dalam
proses fermentasi.
 Reaksi kimia seperti dalam
pembentukan karat
Aspiksian,
Kekurangan oksigen
Gejala Aspiksian
GAS-GAS ASPIKSIAN
Adalah gas yang mempunyai berat jenis lebih
besar daripada udara yang dapat mendesak
kadar O2 dalam udara pernafasan.
Gas-gas Aspiksian dibagi:
 Aspiksian Sederhana (Simple Asphyxiant)
 Aspiksian Kimia (Chemical Asphyxiant)
ASPIKSIAN SEDERHANA
Gas-gas
kondisi
yang tidak berbahaya pada
normal seperti Nitrogen (N2),
karbondioksida (CO2), dalam kadar besar
dapat mengurangi kadar O2 pernafasan.
ASPIKSIAN
KIMIA
Contoh: Gas H2S
19-0232-2005
Nilai Ambang Batas (NAB)
Zat Kimia di Udara Tempat Kerja
Time Weighted Average (TWA)
Nilai Ambang Batas suatu zat selama 8 jam sehari dalam 40 jam kerja per minggu,
dimana diyakini bahwa hampir semua pekerja yang terpapar berulang – ulang tidak akan
menderita efek yang merugikan
Short Term Exposure Limit (STEL)
Konsentrasi suatu zat dimana para pekerja diijinkan terpapar secara terus menerus dalam
waktu yang singkat tanpa mengalami Iritasi, kerusakan jaringan yang tidak bisa pulih
kembali, Paparan pada STEL tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak boleh diulangi
lebih dari 4 kali setiap hari, dengan selang waktu istirahat tidak boleh kurang dari 60
menit.
Peak Exposure Limit / TLV
Batas maksimum konsentrasi suatu zat yang dianggap tidak akan mempengaruhi kondisi
seseorang (aman) yang secara analitis dapat dipraktekkan, yaitu tidak melampaui 15
menit. Konsentrasi ini tidak boleh dilampaui selama paparan kerja bagi zat – zat yang
dapat menyebabkan iritasi dengan segera.
KTD: Kadar tertinggi yang diperkenankan
NilaiAmbang Batas kadar tertinggi yang diperkenankan (ktd) kadar zat kimia di udara
tempat kerja yang tidak boleh dilampaui meskipun dalam waktu sekejap
Psd, Paparan singkat yang diperkenankan
Konsentrasi Paparan Gas
Kondisi Aspiksian dapat terjadi pula
dalam:
 Tangki katalist, dimana N2 digunakan sebagai gas
penginert agar katalis tidak teroksidasi dalam udara
 Tangki-tangki bekas pelarut organik
atau bahan bakar, karena uap pelarut bekas lebih
berat dari udara
 Ruang bekas pemadaman kebakaran
dengan gas CO2, halon dan tepung kimia
 Tangki atau bak limbah cair terutama dari
pabrik kertas dan makanan, juga gorong-gorong tempat
pembuangan limbah rumah tangga
Volume Oksigen di udara lebih
dari 23,5%.
 Memicu kebakaran dan
peledakan
 Jangan pernah menggunakan
O2 murni untuk ventilasi.
 Jangan menyimpan tanki gas
bertekanan didalam ruang
terbatas
Kelebihan Oksigen
GAS –GAS
BERACUN
Gas-gas Beracun
Gas yang dapat mengganggu
kesehatan dan keselamatan.
Ambang batas kadar gas keracunan dapat
dinyatakan sebagai NAB (Nilai Ambang
Batas). Jadi kadar gas yang
diperkenankan untuk seseorang yang
bekerja selama 8 (delapan) jam perhari
selama 5 (lima) hari perminggu tanpa
menimbulkan gangguan yang berarti
Gas ini bisa berasal dari
dekomposisi organik tanpa
kehadiran oksigen
(anaerob) seperti yang
terdapat di rawa-rawa atau
pipa saluran air kotor
(sewer).
Sifat Fisik dari H2S (Hydrogen Sulfide)
Sifat Fisik dari H2S (Hydrogen Sulfide)
 Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi 0,13 – 30
ppm
 Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL
(Lower Explosive Limit ) 4.3% sampai UEL ( Upper
Explosive Limite ) 46% dengan nyala api berwarna biru
pada temperature 500 ○F (260 0C)
 Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara
dengan perbandingan berat jenis H2S : 1.189 dan berat
jenis udara : 1 (15 0C , 1 atm)
 H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam
air 437 ml/100 ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40
0C ).
Karbon Monoksida (CO)
 Gas hasil pembakaran karbon
yang tidak sempurna
 Gas pembunuh dalam industri
 NAB: 25 ppm – KTD:1500
ppm (Niosh)
 Contoh: basement shopping
centre, parkir mobil, ruang
instrumen gas, pabrik besi,
pabrik pupuk, dll.
Bahaya gas CO dapat pula ditemukan pada ”basement shopping centre” tempat
parkir mobil, tempat/ruang instrumen gas, pabrik besi yang menggunakan gas
CO sebagai bahan bakar dan pabrik pupuk.
TANDA-TANDA KERACUNAN CO
Sakit kepala Mual Pusing Sesak nafas
Roboh Kehilangan Kesadaran
Hidrogen Sianida (HCN)
 Dihasilkan dalam proses elektroplating,
proses ekstrasi emas, pabrik tapioka.
 Menimbulkan gangguan fungsi darah,
menimbulkan efek akut berupa pingsan
atau kematian.
 NAB: 4,7 bds – ktd: 50 bds
ppm : parts
 LEL: 5,6 – UEL: 40
Bds: bagian dari sejuta =
per million
Ktd: kadar tertinggi yang diperkenankan
LEL (Lower Explosive Limit),
UEL (Uper Explosive Limit)
Dampak tergantung pada jumlah dan durasi
paparannya
.
Dosis fatal Hidrogen sianida umumnya berkisar
1,5 miligram per kilogram tubuh manusia. Lebih
dari itu, racun sianida bisa mematikan.
Organ yang paling terpengaruh adalah otak
dan jantung karena keduanya membutuhkan
oksigen agar bisa berfungsi optimal.
Gejala yang (dosis kecil) muncul berupa mual,
muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, denyut
jantung cepat, sesak napas, dan tubuh terasa
lemah.
Dosis besar, gejalanya berupa denyut jantung
melambat, kejang, tekanan darah rendah,
kerusakan pada paru-paru, kehilangan napas,
hingga gagal napas yang berujung kematian.
TANDA-TANDA
KERACUNAN
HCN
Apabila gas berbahaya berupa gas mudah terbakar,
maka kebakaran atau peledakan dapat membawa
korban dan cidera serta kerugian harta benda.
Combustible gases
gas mudah terbakar
FLAMMABLE RANGE (Daerah Bisa Terbakar)
Batasan minimum
dan maksimum
konsentrasi bahan
bakar di udara
normal, yang dapat
menyala atau
meledak jika diberi
sumber panas.
Ada 3 kondisi yang secara simultan harus
terpenuhi sebelum api dan atau ledakan
dapat terjadi.
 Bahan bakar/ gas mudah terbakar dan
udara (O2) harus dalam rasio tertentu
 Ada sumber api seperti percikan dll.
 Rasio konsentrasi gas mudah terbakar
dan Oksigen bergantung kepada jenis
gas atau uap.
KONSENTRASI
TERLALU
RENDAH UNTUK
TERBAKAR
RENTANG
MUDAH
TERBAKAR
TE
RLALU MISKIN
TE
RLALU KAYA
KONSENTRASI
TERLALU
TINGGI UNTUK
TERBAKAR
100 vol %
 Konsentrasi minimum gas mudah
terbakar untuk dapat terjadinya ledakan
atau api, disebut dengan LEL(Lower
Explosive Limit).
 Sedangkan konsentrasi maksimal
disebut dengan UEL(Upper Explosive
Limit).
 Diatas UEL maka campurannya terlalu
'kaya' sehingga tak dapat terbakar.
LEL(Lower Explosive Limit). / Batas Bawah Dapat Meledak (BBDM
UEL(Upper Explosive Limit). Batas Atas Dapat Meledak (BADM)
Bahan Mudah
Terbakar /
Meledak
Faktor yang mempermudah:
 Oksigen
 Gas
, uap dan debu mudah
terbakar
 Sumber pemantik
 Welding ( P
engelasan )
 Electric T
ools (Alat – alat
Listrik)
 Sparks( P
ercikan )
 Smoking ( Merokok )
Disebabkan oleh
 Kelebihan Kandungan O2 di udara
 P
enguapan Bahan Bakar Cair
 By Product of work
 R
eaksi Kimia
 Konsentrasidebu di udara yg dapat terbakar
 Fumesdari Bahan Kimia pada dasar permukaan
Mengatasi Bahaya
Atmosperik
Pengujian Kandungan
Gas
Mengatasi Bahaya
Atmosperik
Perlindungan
Pernapasan
Ventilation &
Purging
Ventilation
& Purging
Ventilation & Purging
Gunakan ventilasi mekanik
1. Fans
2. Air horns
 Alirkan udara dalam jumlah yang cukup
aman
 Pastikan supply udara tidak
terkontaminasi, ventilasi yang mensuplai
udara harus dari udara bersih yang
bebas dari gas beracun dan gas mudah
terbakar, atau toksik dl
Waktu pembersihan dapat diperkirakan
dengan mengikuti rumus berikut:
T = 7,5 V/C
T = waktu pembersihan dalam menit
V = volume ruang dalam ft3
C = kapasitas peniup efektif dalam CFM
(cubic Feet Minute)
Situasi:
 Estimasi waktu pembersihan
diperlukan untuk Manhole dalam
800 ft3.
 Blower yang efektif kapasitas 250
CFM
800/250 x 7.5 = 24 minutes
Rate Purging
 Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk pemurnian yang
aman, untuk memasuki sebuah ruangan dengan volume
750 ft³
 Konsentrasi kontaminan awal 2500 bds.
 Laju alir aktual ventilasi sebesar 500 cfm.
 Menggunakannya factor K=i 2. Konsentrasi yang aman
untuk kontaminan adalah 150 bds. (NAB)
 Waktu yang dibutuhkan untuk pemurnian atau
pembersihan, dalam menit dihitung dengan rumus
persamaan sebagai berikut :
t = K * (V / Q) * ln (C1 / C2 )
Mengingat ,
C 1 dan C 2 adalah awal dan akhir konsentrasi dalam
bds
K = 2,
V = 750 ft ³,
Q = 500 cfm,
C 1 = 2500 ppm,
C 2 = 150 ppm.
t = 2 * (750 / 500) * ln (2500/150)
= 8,44 menit
maka waktu yang diizinkan untuk membersikan ruang
tersebut dalam selang waktu 8,44 menit
Push-pull System
Long Confined Space
Metode
Ventilatilasi
Deep
Confined
Space:
Prevent
Short-
circuiting
Remove Lighter-than-air
Contaminants
Prevent
Re-circulation
of Exhaust Air
Remove Heavier-than-air
Contaminants
Bahaya
Fisik
Bahaya Fisik di Ruang Terbatas
1. Terperangkap / engulfment ( Bahan C air atau padatan )
2. T
erpeleset, tergelincir, terjatuh
3
. T
emperatur ekstrim
4. Kejatuhan Benda
5
. T
ersengat Aliran listrik
6.Tenggelam
7.Kebisingan
8. Suhu Tinggi
9.Terpotong
Bahaya Terperangkap
(Engulfment)
Engulfment/ Terperangkap dan Drowning/
tenggelam dapat di akibatkan oleh bahan/
substansi yang tersimpan di Ruang Terbatas
seperti:
Cairan
Partikel padat
Air pasang atau banjir
Aliran air
Bahaya
Engulfment
 Ruang Terbatas
harus dipastikan
telah kosong dari
substansi
 Selalu gunakan
Fullbody harness –
Alat penahan jatuh –
lifelines
(winch/system)
Substansi Cairan/ Padatan
Struktur/ Konfigurasi Ruang
Kondisi dan bentuk ruang dapat menimbulkan
bahaya al:
 Penggunaan tangga dan Scaffolding
 Permukaan yang basah dan licin
 Dasar yang tidak jelas
 Area yang sempit dapat engakibatkan Tenaga
kerja terjebak
 Pencahayaan yang kurang memadai
Struktur
Bahaya Permukaan Licin
Permukaan dalam Ruang terbatas yg
lembab, licin dapat mengakibatkan
Tergelincir dan jatuh
Terpapar Bahan Kimia
Dapat mengakibatkan potensi tersengat
listrik lebih basar
Permukaan yg tidak biasanya
Bahaya Mekanis
Peralatan kerjadi Ruang Terbatas yang tidak
berpelindung seperti:
 Pengayuh
 Pisau
 Batang
 Pemutar rantai atau sabuk
Semua alat dan kelengkapannya telah dipastikan aman
dgn cara Isolasi energy ( LO – TO - TO )
Bahaya Sengatan Listrik
Sengatan listrik dapat merupakan bahaya di dalam
confined space
Sumbernya a.l.:
 Lampu yang pecah
 Alat pembagi listrik
 Switch terbatas
 Alat penunjuk Level
 Bahaya dari peralatan yang ada di dalam
Bahaya Suhu Ekstrim
Suhu ruangan yang tinggi atau terlalu rendah dapat
mengakibatkan:
Luka bakar
Frosbite
Heat Stress
Penggunaan pakaian pelindung dapat
meningkatkan risiko Heat Stress
Ikuti regulasi yang ada
Kenyamanan Pekerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kenyamanan pekerja:
• Suhu udara
• Aliran udara di ruangan
• Kelembaban
• Radiasi panas
• Pakaian pelindung
• Kegiatan
Suhu dalam Ruang Terbatas Lama Pajanan
30°C 3 Jam
32°C 2 Jam
35°C 1 Jam
37°C 30 Menit
41°C 20 Menit
44°C 15 Menit
Bahaya Kebisingan
Kebisingan dapat menyebabkan
Hilangan/menurunnya daya pendengaran
Tidak Efektivenya Komunikasi
Menurunnya kemampuan si Pekierja
Pastikan Sumber kebisingan telah di isolasi atau
gunakan alat pelindung pendengaran yang sesuai
Ear Plug
Ear Muff
Bahaya Getaran
• Getaran pada tubuh dapat menyebabkan
kerusakan pada bagian tubuh
• Menggunakan peralatan yang bergetar dapat
menyebabkan kerusakan pada jari & lengan
• Kurangi getaran alat sebelum masuk
• Gunakan alat penahan getaran & sarung
tangan
Bahaya Biologi
Other Hazards
Other Hazards
Bahaya Kejiwaan dan Kesehatan
Bahaya Kesehatan
 Sakit sawan atau epilepsi
 Penyakit jantung atau gangguan jantung
 Asma, bronchitis atau sesak napas
 Gangguan pendengaran
 Sakit kepala seperti migrain ataupun vertigo yang
dapat menyebabkan disorientasi
 Klaustropobia, atau gangguan mental lainnya
 Gangguan atau sakit tulang belakang
 Kecacatanpenglihatan permanen
 Penyakit lainnya
Bahaya Kejiwaan
 Termasuk klaustrofobia atau masalah lain
yang berkaitan dengan berada di ruangan
yang gelap, sempit atau terisolasi
 Dapat diperparah oleh kondisi fisik pekerja
 Pekerja dalam kondisi fisik tidak prima
mudah mengalami kelelahan
PENILAIAN RISIKO
FORMULA :
RISK = Probabilty x Consequence
Tingkat Kemungkinan
Probability Rating
Tingkat Keparahan
Consequence Rating
PENILAIAN RISIKO
Peluang (Probability)
• Kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/
kerugian ketika terpajan dengan suatu
bahaya
– Peluang orang jatuh dalam tangki
– Peluang orang menghirup gas berbahaya
– Peluang tersengat listrik
– Peluang tangki meledak karena pengelasan
PENILAIAN RISIKO
Akibat (Consequences)
• Tingkat keparahan/ kerugian yang
mungkin terjadi dari suatu kecelakaan
akibat bahaya yang ada. Hal ini bisa terkait
dengan manusia, properti, proses,
lingkungan, dll.
– Kematian
– Cacat tetap
– Perawatan medis
– First Aid
Probability Rating
Consequence Rating
Risk Rating
Risk Rating
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
10
15
20
1 2 3 4 5
2 4 6 8
3 6 9 12
4 8 12 16
5 10 15 20 25
Low Risk
Medium Risk
High Risk
Probability
Consequence
ACUAN PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yang kita lakukan obyektif, maka perlu
mengumpulkan informasi dari aktivitas:
• Durasi, frekuensi, lokasi, siapa yang melakukan
• Tindakan pengendalian risiko yang telah ada
• Peralatan/ mesin yang digunakan
• Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS)
• Statistik kecelakaan/ PAK (internal/ eksternal)
• Hasil studi/ survey/ pemantauan
• Literatur
• Benchmark pada industri sejenis
• Penilaian spesialis/ tenaga ahli
PENGENDALIAN RISIKO
 Eliminasi : meniadakan risiko.
 Substitusi : mengganti tingkat risiko tinggi ke rendah,
seperti mengganti bahan kimia yang beracun menjadi
tidak beracun.
 Engineering : pengendalian secara teknis. pemasangan
pelindung pada komponen mesin yang berputar dan
terbuka dsb.
 Administrasi : pengendalian dengan cara membuat
SOP, pelatihan, rotasi pekerja, mengurangi pemaparan
dsb.
 Alat Pelindung Diri : penyediaan alat pelindung diri
yang sesuai- last alternative
 Atau kombinasi dari pilihan- pilhan diatas
Note : Hasil pengendalian harus dikaji ulang dan review
secara berlanjut.
PENGENDALIAN RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
1. Eliminasi 2. Substitusi 3. Engineering
4. Administrasi 5. APD 6. Kombinasi
Mengendalikan bahaya di CS
• Setiap macam CS memiliki bahaya yang
berbeda. Bahaya juga dapat berubah tergantung
waktu & saat dimasuki
– Beri tanda peringatan bahaya
– Gunakan pagar rintangan untuk mengamankan
daerah yang berbahaya
– Berikan tanda-tanda tertulis
– Pastikan LOTO sudah dipasang oleh OPERATION
Mengendalikan bahaya di CS
(Cont’)
• Lakukan monitoring kandungan udara dan
pengujian untuk menandai & mengevaluasi
bahaya
• Tentukan kondisi yang cocok untuk masuk
• Monitor kondisi masuk
• Hindari atau kendalikan bahaya diudara
sebelum masuk
• Kunci semua yang membahayakan
sebelum masuk
PENGENDALIAN RISIKO
 Perencanaan penyelesaian harus
dibuat dan diselesaikan secara
tuntas, dan mempunyai batas
waktu yang sesuai, dan di
dokumentasikan.
Jajaran manajemen (terutama
Supervisor) adalah posisi kunci
untuk penyelesaiannya.
Studi Kasus – HSFO Tank Cleaning
Lakukan
IBPR

More Related Content

Similar to dentifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.pptx

Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,
murdiyah
 
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
zxcod1
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Abrianto Akuan
 

Similar to dentifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.pptx (20)

Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,
 
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptxKumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx
 
HIRARC
HIRARCHIRARC
HIRARC
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
BSC, BSL.pptx
BSC, BSL.pptxBSC, BSL.pptx
BSC, BSL.pptx
 
QHSE Induction.pptx
QHSE Induction.pptxQHSE Induction.pptx
QHSE Induction.pptx
 
1. bahaya dan resiko
1. bahaya dan resiko1. bahaya dan resiko
1. bahaya dan resiko
 
Hazard control
Hazard controlHazard control
Hazard control
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
 
237737570-Cara-Kerja-Aman-
237737570-Cara-Kerja-Aman-237737570-Cara-Kerja-Aman-
237737570-Cara-Kerja-Aman-
 
Keselamatankerja
KeselamatankerjaKeselamatankerja
Keselamatankerja
 
Pengelolaan ( b3) sept 2011
Pengelolaan ( b3) sept  2011Pengelolaan ( b3) sept  2011
Pengelolaan ( b3) sept 2011
 
Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia
 
T8 bekerja-aman_---_martono. confined space 5
T8  bekerja-aman_---_martono. confined space 5T8  bekerja-aman_---_martono. confined space 5
T8 bekerja-aman_---_martono. confined space 5
 
menerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdfmenerapkan_k3.pdf
menerapkan_k3.pdf
 
K3-AXIA.pptxK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIA
K3-AXIA.pptxK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIA.pptxK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIA
K3-AXIA.pptxK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIAK3-AXIA
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Premisies : GMP MODUL
Premisies : GMP MODULPremisies : GMP MODUL
Premisies : GMP MODUL
 

Recently uploaded

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 

Recently uploaded (15)

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 

dentifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.pptx

  • 1.
  • 2.  Tidak dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atau terus menerus di dalamnya. Confined Space (ruang terbatas )  Ruang yang cukup besar dan luas serta memungkinkan pekerja masuk dan bekerja di dalamnya.  Mempunyai akses masuk dan keluar terbatas.  Mengandung satu atau lebih bahaya dan atau Lubang dengan kedalaman min.1,5 m.
  • 3.
  • 5. Ruang Terbatas di Tempat Kerja Boiler SILO Tangki Oli Kondensor Deaerator Tangki Demin
  • 6. RUANG TERBATAS DITEMPAT KERJA Tangki Demin Tangki Oli Boiler SILO Deaerator Kondensor Daftar Pekerjaan  Pemeliharaan (pencucian atau pembersihan)  Pemeriksaan;  Pengelasan, pelapisan dan perlindungan karat;  Perbaikan;  Penyelamatan dan memberikan pertolongan kepada pekerja yang cidera atau pingsan dari ruang terbatas (confined spaces); dan  Jenis pekerjaan lainnya yang mengharuskan seseorang masuk ke by d S a ud la ar m son r o uang terbatas (confined spaces) 7
  • 7. PEKERJA YANGTERLIBAT .  Petugas Madya (Attendant) pekerja yang berjaga di luar satu atau lebih ruang terbatas yang membutuhkan ijin khusus, yang bertugas mengawasi petugas utama, dan melakukan seluruh tugas petugas madya sesuai dengan program pengawasan ruang terbatas.  Ahli K3 orang (seperti pengurus, pengawas pekerja atau supervisor) yang bertanggung jawab untuk menentukan apakah terdapat kondisi yang masih diperbolehkan untuk melakukan kegiatan dalam ruang terbatas tersebut.  Petugas K3 Utama Ruang Terbatas (CSU) Orang yang yang masuk dan melakukan pekerjaan didalam ruang terbatas, Pekerja yang telah diberi wewenang oleh pengurus untuk memasuki dan melakukan pekerjaan di dalam ruang terbatas yang memerlukan ijin khusus.  Petugas Rescue orang yang ditunjuk sebagai penyelamat pada saat terjadi kecelakaan atau kondisi darurat.
  • 8. Bahaya Bekerja Ruang Terbatas 1. Kekurangan Oksigen. 2. Kelebihan Oksigen. 3. Terbakar. 4. Explotion atau Meledak. 5. Terjebak tidak bisa keluar. 6. Iritasi Kulit. 7. Over Heating. 8. Terhirup Gas Beracun 9. Tertimpa benda jatuh 10. Bahaya listrik statis 11. Surface Hazards (licin, tersandung, jatuh) 12. Masuknya bahan berbahaya melalui
  • 9. Menurut Kepdirjen Binwasnaker No. 113/DJPPK/IX/2006 Tentang Pedoman K3 di Ruang Terbatas, pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap tempat kerja untuk menentukan apakah ruang terbatas memerlukan izin khusus atau tidak Jika di tempat kerja terdapat ruang terbatas dengan izin khusus, pengurus wajib menginformasikannya kepada pekerja dengan memasang tanda bahaya atau peralatan lain yang efektif, mengenai keberadaan dan lokasi serta bahaya yang terdapat dalam ruang terbatas yang memerlukan izin khusus tersebut.
  • 10.  Identifikasi bahaya dan penilaian risiko merupakan langkah awal dan penting dalam penerapan K3.  Dengan melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko di tempat kerja akan membantu dalam menyusun dan mengembangkan program K3 yang diperlukan.
  • 11. TUJUAN IBPR Mengetahui pengendalian yang sudah dilakukan Mengetahui program yang diperlukan 1 Mengetahui besaran bahaya dan tingkat risiko 3 Mengetahui sumber bahaya, jenis bahaya dan risiko 2 Mengetahui pekerja yang terpapar bahaya dan risiko 4 5
  • 12. KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI BAHAYA.  Identifikasi dilakukan oleh setiap pengawas & safety officer  Dituangkan dalam JSA dan laporan Inspeksi
  • 13. BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI BAHAYA. Proses mengidentifikasi semua situasi ataupun kejadian yang berpotensi menyebabkan cidera/sakit Sumber informasi identifikasi bahaya;  Berdiskusi dengan penanggung jawab lokasi kerja  Mendapatkan saran dari ahli/pekerja berpengalaman  Review catatan kecelakaan / cidera / sakit  Mengikuti informasi ‘accident allert’ dari assosiasi profesi  Mengikuti perkembangan pengetahuan, jurnal, artikel tentang bahaya bekerja di ruangan terbatas.
  • 14. “Harus dilakukan identifikasi bahaya dulu, sebelum ruangan terbatas dimasuki pekerja” Bila menjadi rutinitas / berulang, lakukan identifikasi bahaya terhadap perubahan;  Kondisi / Spesifikasi ruangan terbatas  Kegunaan / penggunaan ruangan terbatas  Proses bekerja di ruangan terbatas
  • 16.
  • 17. HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN  Jenis pekerjaan  Bahan-bahan yang digunakan  Mesin dan peralatan yang digunakan  Jumlah pekerja  Karakteristik bangunan atau peralatan  Cara dan pola kerja  Dll.
  • 18. METODE IBPR  Pemilihan metode yang digunakan bergantung pada jenis dan besarnya potensi kerugian yang mungkin terjadi bila metode tersebut dilaksanakan  Penggunaan metode identifikasi yang membutuhkan waktu dan biaya yang besar biasanya digunakan untuk bahaya yang berisiko tinggi  Perbedaan tingkat konsekuensi dan probability suatu risiko akan memerlukan metode yang berbeda
  • 19. BAHAYA “Segala sesuatu yang memiliki potensi menimbulkan kerugian” RISIKO “Kemungkinan terjadinya kerugian akibat terkena bahaya”
  • 21. IDENTIFIKASI BAHAYA Dalam mengidentifikasi bahaya, kita harus mengenali bahwa bahaya itu dapat saja :  Nampak Jelas  Tersembunyi  Sedang Berkembang
  • 22. IDENTIFIKASI BAHAYA Sumber bahaya di tempat kerja dapat berasal dari:  BAHAN/ MATERIAL  ALAT/ MESIN  METODE KERJA  LINGKUNGAN KERJA
  • 23.  FISIKA Bising, radiasi, laser, cahaya, dll.  KIMIA Bahan kimia, limbah B3, Asap beracun, dll.  ERGONOMI Sistem kerja, angkat barang, posisi duduk, dll.  PSIKOSOSIAL Stress, kerja shift/lembur, intimidasi, trauma, dll.  BIOLOGI Serangga, bakteri, virus, jamur, dll.  MEKANIS Permesinan, alat, kendaraan, dll.  TINGKAH LAKU Ketidakpatuhan, kurang ahli/trampil, tugas baru/tidak rutin, dll.  LINGKUNGAN Gelap, permukaan tidak rata, miring, permukaan basah dan berlumpur, mendung/hujan, debu, dll. Potensi Bahaya di Ruang Terbatas
  • 24.
  • 25. Fatality pada Confined Space Karena Bahaya Atmosphere Hasil kajian National Institute for Occupational Safety and Health selama 10 tahun tentang kejadian fatality pada confined space
  • 26. RUANG TERBATAS – SUMBER BAHAYA Column Ship Compartment Boiller
  • 27.
  • 28.
  • 29. Bahaya Masuk Ruang Terbatas 1. Kekurangan Oksigen. 2. Kelebihan Oksigen. 3. Terbakar. 4. Explotion atau Meledak. 5. Terjebak tidak bisa keluar. 6. Iritasi Kulit. 7. Over Heating. 8. Terhirup Gas Beracun 9. Tertimpa benda jatuh 10. Bahaya listrik statis 11. Surface Hazards (licin, tersandung, jatuh) 12. Masuknya bahan berbahaya melalui saluran atau pipa 27
  • 31. 1.Atmospheric Hazard Potensi gas atmosfer berbahaya (gas atmospheric hazard) antara lain uap, gas dan debu beracun ataupun mudah terbakar / meledak
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 37. Kekurangan oksigen pada tempat kerja. Oksigen normal 21% menjadi berkurang ≤ 19% dalam Ruang Terbatas dapat diakibatkan oleh :  Perpindahan.  Pembakaran  Proses bakterial, seperti dalam proses fermentasi.  Reaksi kimia seperti dalam pembentukan karat Aspiksian, Kekurangan oksigen
  • 38.
  • 40.
  • 41. GAS-GAS ASPIKSIAN Adalah gas yang mempunyai berat jenis lebih besar daripada udara yang dapat mendesak kadar O2 dalam udara pernafasan. Gas-gas Aspiksian dibagi:  Aspiksian Sederhana (Simple Asphyxiant)  Aspiksian Kimia (Chemical Asphyxiant)
  • 42. ASPIKSIAN SEDERHANA Gas-gas kondisi yang tidak berbahaya pada normal seperti Nitrogen (N2), karbondioksida (CO2), dalam kadar besar dapat mengurangi kadar O2 pernafasan.
  • 44. 19-0232-2005 Nilai Ambang Batas (NAB) Zat Kimia di Udara Tempat Kerja
  • 45. Time Weighted Average (TWA) Nilai Ambang Batas suatu zat selama 8 jam sehari dalam 40 jam kerja per minggu, dimana diyakini bahwa hampir semua pekerja yang terpapar berulang – ulang tidak akan menderita efek yang merugikan Short Term Exposure Limit (STEL) Konsentrasi suatu zat dimana para pekerja diijinkan terpapar secara terus menerus dalam waktu yang singkat tanpa mengalami Iritasi, kerusakan jaringan yang tidak bisa pulih kembali, Paparan pada STEL tidak boleh lebih dari 15 menit dan tidak boleh diulangi lebih dari 4 kali setiap hari, dengan selang waktu istirahat tidak boleh kurang dari 60 menit. Peak Exposure Limit / TLV Batas maksimum konsentrasi suatu zat yang dianggap tidak akan mempengaruhi kondisi seseorang (aman) yang secara analitis dapat dipraktekkan, yaitu tidak melampaui 15 menit. Konsentrasi ini tidak boleh dilampaui selama paparan kerja bagi zat – zat yang dapat menyebabkan iritasi dengan segera. KTD: Kadar tertinggi yang diperkenankan NilaiAmbang Batas kadar tertinggi yang diperkenankan (ktd) kadar zat kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh dilampaui meskipun dalam waktu sekejap Psd, Paparan singkat yang diperkenankan Konsentrasi Paparan Gas
  • 46.
  • 47.
  • 48. Kondisi Aspiksian dapat terjadi pula dalam:  Tangki katalist, dimana N2 digunakan sebagai gas penginert agar katalis tidak teroksidasi dalam udara  Tangki-tangki bekas pelarut organik atau bahan bakar, karena uap pelarut bekas lebih berat dari udara  Ruang bekas pemadaman kebakaran dengan gas CO2, halon dan tepung kimia  Tangki atau bak limbah cair terutama dari pabrik kertas dan makanan, juga gorong-gorong tempat pembuangan limbah rumah tangga
  • 49. Volume Oksigen di udara lebih dari 23,5%.  Memicu kebakaran dan peledakan  Jangan pernah menggunakan O2 murni untuk ventilasi.  Jangan menyimpan tanki gas bertekanan didalam ruang terbatas Kelebihan Oksigen
  • 50.
  • 52.
  • 53.
  • 54. Gas-gas Beracun Gas yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan. Ambang batas kadar gas keracunan dapat dinyatakan sebagai NAB (Nilai Ambang Batas). Jadi kadar gas yang diperkenankan untuk seseorang yang bekerja selama 8 (delapan) jam perhari selama 5 (lima) hari perminggu tanpa menimbulkan gangguan yang berarti
  • 55.
  • 56. Gas ini bisa berasal dari dekomposisi organik tanpa kehadiran oksigen (anaerob) seperti yang terdapat di rawa-rawa atau pipa saluran air kotor (sewer).
  • 57. Sifat Fisik dari H2S (Hydrogen Sulfide)
  • 58. Sifat Fisik dari H2S (Hydrogen Sulfide)  Berbau seperti telur busuk pada konsentrasi 0,13 – 30 ppm  Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 ○F (260 0C)  Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1.189 dan berat jenis udara : 1 (15 0C , 1 atm)  H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62. Karbon Monoksida (CO)  Gas hasil pembakaran karbon yang tidak sempurna  Gas pembunuh dalam industri  NAB: 25 ppm – KTD:1500 ppm (Niosh)  Contoh: basement shopping centre, parkir mobil, ruang instrumen gas, pabrik besi, pabrik pupuk, dll. Bahaya gas CO dapat pula ditemukan pada ”basement shopping centre” tempat parkir mobil, tempat/ruang instrumen gas, pabrik besi yang menggunakan gas CO sebagai bahan bakar dan pabrik pupuk.
  • 63.
  • 64. TANDA-TANDA KERACUNAN CO Sakit kepala Mual Pusing Sesak nafas Roboh Kehilangan Kesadaran
  • 65. Hidrogen Sianida (HCN)  Dihasilkan dalam proses elektroplating, proses ekstrasi emas, pabrik tapioka.  Menimbulkan gangguan fungsi darah, menimbulkan efek akut berupa pingsan atau kematian.  NAB: 4,7 bds – ktd: 50 bds ppm : parts  LEL: 5,6 – UEL: 40 Bds: bagian dari sejuta = per million Ktd: kadar tertinggi yang diperkenankan LEL (Lower Explosive Limit), UEL (Uper Explosive Limit)
  • 66. Dampak tergantung pada jumlah dan durasi paparannya . Dosis fatal Hidrogen sianida umumnya berkisar 1,5 miligram per kilogram tubuh manusia. Lebih dari itu, racun sianida bisa mematikan. Organ yang paling terpengaruh adalah otak dan jantung karena keduanya membutuhkan oksigen agar bisa berfungsi optimal. Gejala yang (dosis kecil) muncul berupa mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, denyut jantung cepat, sesak napas, dan tubuh terasa lemah. Dosis besar, gejalanya berupa denyut jantung melambat, kejang, tekanan darah rendah, kerusakan pada paru-paru, kehilangan napas, hingga gagal napas yang berujung kematian. TANDA-TANDA KERACUNAN HCN
  • 67. Apabila gas berbahaya berupa gas mudah terbakar, maka kebakaran atau peledakan dapat membawa korban dan cidera serta kerugian harta benda. Combustible gases gas mudah terbakar
  • 68.
  • 69. FLAMMABLE RANGE (Daerah Bisa Terbakar) Batasan minimum dan maksimum konsentrasi bahan bakar di udara normal, yang dapat menyala atau meledak jika diberi sumber panas.
  • 70. Ada 3 kondisi yang secara simultan harus terpenuhi sebelum api dan atau ledakan dapat terjadi.  Bahan bakar/ gas mudah terbakar dan udara (O2) harus dalam rasio tertentu  Ada sumber api seperti percikan dll.  Rasio konsentrasi gas mudah terbakar dan Oksigen bergantung kepada jenis gas atau uap.
  • 71. KONSENTRASI TERLALU RENDAH UNTUK TERBAKAR RENTANG MUDAH TERBAKAR TE RLALU MISKIN TE RLALU KAYA KONSENTRASI TERLALU TINGGI UNTUK TERBAKAR 100 vol %
  • 72.  Konsentrasi minimum gas mudah terbakar untuk dapat terjadinya ledakan atau api, disebut dengan LEL(Lower Explosive Limit).  Sedangkan konsentrasi maksimal disebut dengan UEL(Upper Explosive Limit).  Diatas UEL maka campurannya terlalu 'kaya' sehingga tak dapat terbakar. LEL(Lower Explosive Limit). / Batas Bawah Dapat Meledak (BBDM UEL(Upper Explosive Limit). Batas Atas Dapat Meledak (BADM)
  • 73. Bahan Mudah Terbakar / Meledak Faktor yang mempermudah:  Oksigen  Gas , uap dan debu mudah terbakar  Sumber pemantik  Welding ( P engelasan )  Electric T ools (Alat – alat Listrik)  Sparks( P ercikan )  Smoking ( Merokok )
  • 74.
  • 75. Disebabkan oleh  Kelebihan Kandungan O2 di udara  P enguapan Bahan Bakar Cair  By Product of work  R eaksi Kimia  Konsentrasidebu di udara yg dapat terbakar  Fumesdari Bahan Kimia pada dasar permukaan
  • 76.
  • 78.
  • 79.
  • 81.
  • 84. Gunakan ventilasi mekanik 1. Fans 2. Air horns  Alirkan udara dalam jumlah yang cukup aman  Pastikan supply udara tidak terkontaminasi, ventilasi yang mensuplai udara harus dari udara bersih yang bebas dari gas beracun dan gas mudah terbakar, atau toksik dl
  • 85. Waktu pembersihan dapat diperkirakan dengan mengikuti rumus berikut: T = 7,5 V/C T = waktu pembersihan dalam menit V = volume ruang dalam ft3 C = kapasitas peniup efektif dalam CFM (cubic Feet Minute)
  • 86. Situasi:  Estimasi waktu pembersihan diperlukan untuk Manhole dalam 800 ft3.  Blower yang efektif kapasitas 250 CFM 800/250 x 7.5 = 24 minutes
  • 87. Rate Purging  Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk pemurnian yang aman, untuk memasuki sebuah ruangan dengan volume 750 ft³  Konsentrasi kontaminan awal 2500 bds.  Laju alir aktual ventilasi sebesar 500 cfm.  Menggunakannya factor K=i 2. Konsentrasi yang aman untuk kontaminan adalah 150 bds. (NAB)  Waktu yang dibutuhkan untuk pemurnian atau pembersihan, dalam menit dihitung dengan rumus persamaan sebagai berikut : t = K * (V / Q) * ln (C1 / C2 )
  • 88. Mengingat , C 1 dan C 2 adalah awal dan akhir konsentrasi dalam bds K = 2, V = 750 ft ³, Q = 500 cfm, C 1 = 2500 ppm, C 2 = 150 ppm. t = 2 * (750 / 500) * ln (2500/150) = 8,44 menit maka waktu yang diizinkan untuk membersikan ruang tersebut dalam selang waktu 8,44 menit
  • 89. Push-pull System Long Confined Space Metode Ventilatilasi
  • 93.
  • 94. Bahaya Fisik di Ruang Terbatas 1. Terperangkap / engulfment ( Bahan C air atau padatan ) 2. T erpeleset, tergelincir, terjatuh 3 . T emperatur ekstrim 4. Kejatuhan Benda 5 . T ersengat Aliran listrik 6.Tenggelam 7.Kebisingan 8. Suhu Tinggi 9.Terpotong
  • 95. Bahaya Terperangkap (Engulfment) Engulfment/ Terperangkap dan Drowning/ tenggelam dapat di akibatkan oleh bahan/ substansi yang tersimpan di Ruang Terbatas seperti: Cairan Partikel padat Air pasang atau banjir Aliran air
  • 96.
  • 97.
  • 98. Bahaya Engulfment  Ruang Terbatas harus dipastikan telah kosong dari substansi  Selalu gunakan Fullbody harness – Alat penahan jatuh – lifelines (winch/system)
  • 100. Struktur/ Konfigurasi Ruang Kondisi dan bentuk ruang dapat menimbulkan bahaya al:  Penggunaan tangga dan Scaffolding  Permukaan yang basah dan licin  Dasar yang tidak jelas  Area yang sempit dapat engakibatkan Tenaga kerja terjebak  Pencahayaan yang kurang memadai
  • 102. Bahaya Permukaan Licin Permukaan dalam Ruang terbatas yg lembab, licin dapat mengakibatkan Tergelincir dan jatuh Terpapar Bahan Kimia Dapat mengakibatkan potensi tersengat listrik lebih basar Permukaan yg tidak biasanya
  • 103. Bahaya Mekanis Peralatan kerjadi Ruang Terbatas yang tidak berpelindung seperti:  Pengayuh  Pisau  Batang  Pemutar rantai atau sabuk Semua alat dan kelengkapannya telah dipastikan aman dgn cara Isolasi energy ( LO – TO - TO )
  • 104. Bahaya Sengatan Listrik Sengatan listrik dapat merupakan bahaya di dalam confined space Sumbernya a.l.:  Lampu yang pecah  Alat pembagi listrik  Switch terbatas  Alat penunjuk Level  Bahaya dari peralatan yang ada di dalam
  • 105. Bahaya Suhu Ekstrim Suhu ruangan yang tinggi atau terlalu rendah dapat mengakibatkan: Luka bakar Frosbite Heat Stress Penggunaan pakaian pelindung dapat meningkatkan risiko Heat Stress Ikuti regulasi yang ada
  • 106. Kenyamanan Pekerja Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pekerja: • Suhu udara • Aliran udara di ruangan • Kelembaban • Radiasi panas • Pakaian pelindung • Kegiatan
  • 107. Suhu dalam Ruang Terbatas Lama Pajanan 30°C 3 Jam 32°C 2 Jam 35°C 1 Jam 37°C 30 Menit 41°C 20 Menit 44°C 15 Menit
  • 108. Bahaya Kebisingan Kebisingan dapat menyebabkan Hilangan/menurunnya daya pendengaran Tidak Efektivenya Komunikasi Menurunnya kemampuan si Pekierja Pastikan Sumber kebisingan telah di isolasi atau gunakan alat pelindung pendengaran yang sesuai Ear Plug Ear Muff
  • 109. Bahaya Getaran • Getaran pada tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh • Menggunakan peralatan yang bergetar dapat menyebabkan kerusakan pada jari & lengan • Kurangi getaran alat sebelum masuk • Gunakan alat penahan getaran & sarung tangan
  • 113. Bahaya Kejiwaan dan Kesehatan
  • 114. Bahaya Kesehatan  Sakit sawan atau epilepsi  Penyakit jantung atau gangguan jantung  Asma, bronchitis atau sesak napas  Gangguan pendengaran  Sakit kepala seperti migrain ataupun vertigo yang dapat menyebabkan disorientasi  Klaustropobia, atau gangguan mental lainnya  Gangguan atau sakit tulang belakang  Kecacatanpenglihatan permanen  Penyakit lainnya
  • 115. Bahaya Kejiwaan  Termasuk klaustrofobia atau masalah lain yang berkaitan dengan berada di ruangan yang gelap, sempit atau terisolasi  Dapat diperparah oleh kondisi fisik pekerja  Pekerja dalam kondisi fisik tidak prima mudah mengalami kelelahan
  • 116.
  • 117.
  • 118.
  • 119. PENILAIAN RISIKO FORMULA : RISK = Probabilty x Consequence Tingkat Kemungkinan Probability Rating Tingkat Keparahan Consequence Rating
  • 120. PENILAIAN RISIKO Peluang (Probability) • Kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/ kerugian ketika terpajan dengan suatu bahaya – Peluang orang jatuh dalam tangki – Peluang orang menghirup gas berbahaya – Peluang tersengat listrik – Peluang tangki meledak karena pengelasan
  • 121. PENILAIAN RISIKO Akibat (Consequences) • Tingkat keparahan/ kerugian yang mungkin terjadi dari suatu kecelakaan akibat bahaya yang ada. Hal ini bisa terkait dengan manusia, properti, proses, lingkungan, dll. – Kematian – Cacat tetap – Perawatan medis – First Aid
  • 125. Risk Rating 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 10 15 20 1 2 3 4 5 2 4 6 8 3 6 9 12 4 8 12 16 5 10 15 20 25 Low Risk Medium Risk High Risk Probability Consequence
  • 126. ACUAN PENILAIAN RISIKO Agar penilaian yang kita lakukan obyektif, maka perlu mengumpulkan informasi dari aktivitas: • Durasi, frekuensi, lokasi, siapa yang melakukan • Tindakan pengendalian risiko yang telah ada • Peralatan/ mesin yang digunakan • Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS) • Statistik kecelakaan/ PAK (internal/ eksternal) • Hasil studi/ survey/ pemantauan • Literatur • Benchmark pada industri sejenis • Penilaian spesialis/ tenaga ahli
  • 127.
  • 128.
  • 129. PENGENDALIAN RISIKO  Eliminasi : meniadakan risiko.  Substitusi : mengganti tingkat risiko tinggi ke rendah, seperti mengganti bahan kimia yang beracun menjadi tidak beracun.  Engineering : pengendalian secara teknis. pemasangan pelindung pada komponen mesin yang berputar dan terbuka dsb.  Administrasi : pengendalian dengan cara membuat SOP, pelatihan, rotasi pekerja, mengurangi pemaparan dsb.  Alat Pelindung Diri : penyediaan alat pelindung diri yang sesuai- last alternative  Atau kombinasi dari pilihan- pilhan diatas Note : Hasil pengendalian harus dikaji ulang dan review secara berlanjut.
  • 131. PENGENDALIAN RISIKO 1. Eliminasi 2. Substitusi 3. Engineering 4. Administrasi 5. APD 6. Kombinasi
  • 132. Mengendalikan bahaya di CS • Setiap macam CS memiliki bahaya yang berbeda. Bahaya juga dapat berubah tergantung waktu & saat dimasuki – Beri tanda peringatan bahaya – Gunakan pagar rintangan untuk mengamankan daerah yang berbahaya – Berikan tanda-tanda tertulis – Pastikan LOTO sudah dipasang oleh OPERATION
  • 133. Mengendalikan bahaya di CS (Cont’) • Lakukan monitoring kandungan udara dan pengujian untuk menandai & mengevaluasi bahaya • Tentukan kondisi yang cocok untuk masuk • Monitor kondisi masuk • Hindari atau kendalikan bahaya diudara sebelum masuk • Kunci semua yang membahayakan sebelum masuk
  • 134.
  • 135.
  • 136. PENGENDALIAN RISIKO  Perencanaan penyelesaian harus dibuat dan diselesaikan secara tuntas, dan mempunyai batas waktu yang sesuai, dan di dokumentasikan. Jajaran manajemen (terutama Supervisor) adalah posisi kunci untuk penyelesaiannya.
  • 137.
  • 138.
  • 139.
  • 140.
  • 141.
  • 142.
  • 143. Studi Kasus – HSFO Tank Cleaning Lakukan IBPR