SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Penanganan Kecelakaan Kerja
Ni Made Sri Dwijastuti,
S.Si.,M.Biomed
 Melakukan pertolongan pertama, dilanjutkan dengan
membawa ke tempat perawatan kesehatan
 Menyampaikan laporan terjadinya kecelakaan kerja
dengan memberikan keterangan apabila diminta
oleh Pegawai Pengawas/Ahli K3.
Menghadapi kecelakaan kerja di
tempat kerja
Prinsip: menolong secara tepat, cepat dan bersifat sementara
Tujuan:
 Menyelamatkan nyawa korban.
 Meringankan penderitaan korban.
 Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah.
 Mempertahankan daya tahan korban.
 Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
Tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan kerja
 Jangan panik dan jauhkan/hindarkan korban dari kecelakaan
berikutnya
 Perhatikan nafas dan denyut nadi korban. Jika nafas
terhenti, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan
bantuan nafas. Jika nadi tidak berdenyut, lakukan CPR
(cardio pulmonary resuscitation)
 Jika terjadi pendarahan,hentikan dengan menekan luka
menggunakan kain sekuat-kuatnya dan posisikan luka pada
posisi yang lebih tinggi.
Pokok-pokok Tindakan P3K
 Perhatikan tanda-tanda shock. Bila shock, terlentangkan
dengan posisi kepala lebih rendah. Bila muntah-muntah dan
setengah sadar, letakkan posisi kepala lebih bawah dengan
kepala miring atau telungkup. Bila menderita sesak, letakkan
dalam sikap setengah duduk.
 Pindahkan korban dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa
Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya, sebelum
dapat dipastikan jenis dan keparahan cedera yang dialami,
kecuali jika tempat kecelakaan tidak memungkinkan untuk
korban dibiarkan di tempat
 Segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat
Lanjutan…
ISI KOTAK A B C
Kasa steril terbungkus 20 40 40
Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
Plester cepat 10 15 20
Kapas (25 gram) 1 2 3
Kain segitiga/mittela 2 4 6
Gunting 1 1 1
Peniti 12 12 12
Isi Kotak P3K
(Permenaker nomor 15 tahun 2008)
Sarung tangan sekali pakai 2 3 4
Masker 2 4 6
Pinset 1 1 1
Lampu senter 1 1 1
Gelas untuk cuci mata 1 1 1
Kantong plastik bersih 1 2 3
Aquades (100 ml larutan Saline) 1 1 1
Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
Alkohol 70% 1 1 1
Buku panduan P3K di tempat kerja 1 1 1
Buku catatan 1 1 1
Daftar isi kotak 1 1 1
Jumlah Kotak P3K Sesuai
Permenaker
Jumlah Pekerja Tipe Kotak
Jumlah Kotak Tlap 1 Unit
Kerja
Kurang 25 Pekerja A 1 kotak A
26 s d 50 pekerja B/A
1 kotak B atau
2 kotak A
51 sd 100 pekerja C/B/A
1 kotak C atau
2 kotak B atau
4 kotak A atau
1 kotak B dan 2 kotak A
Setiap 100 pekerja C/B/A
1 kotak C atau
2 kotak B atau
4 kotak A atau
1 kotak B dan 2 kotak A
KlasifikasiRisiko JumlahPekerja JumlahpetugasP3K
Risiko rendah:
Toko,kantor/office,
perpustakaan
 < 50 pekerja Ditunjuk paling sedikit 1 orang
 50 – 200 pekerja
Paling tidak 1 orang untuk 200 pekerja.
 > 200 pekerja
Risiko menengah:
Teknik ringan,
gudang/
warehouse
 < 20 pekerja Ditunjuk paling sedikit 1 orang
 20 – 100 pekerja Paling tidak 1 orang untuk 100 pekerja
 > 100 pekerja
Risiko tinggi:
Industri berat,
industri kimia,
slaughter houses
 < 5 pekerja Ditunjuk paling sedikit 1 orang
 5 – 50 pekerja Paling tidak 1 orang untuk 50 pekerja
 > 50 pekerja
RasioPetugasP3K
BerdasarkanKategoriRisikoJumlahPekerja
 Luka Bakar
 Luka Tersayat
 Tersengat Arus Listrik
 Kecelakaan pada Mata
 Keracunan
Penanganan P3K dalam K3
 Luka Bakar ada 3 tingkatan yakni
 Tingkat I yaitu luka bakar biasa, kulit tidak melepuh.
Penanganannya dengan obat merah/salep.
 Tingkat II yaitu kulit melepuh (ada gelembung).
Penanganannya yaitu dengan mengolesi kulit yang melepuh
dengan mercuchrome/dilap dengan alkohol 94% lalu tutup
dengan kain kasa steril.
 Tingkat III yaitu luka bakar dengan tingkat parah/hangus
(jaringan kulit sampai rusak). Penanganannya yaitu menutupi
luka dengan perban steril dan meminta bantuan dokter.
Luka bakar
 Bersihkan luka dengan kain tipis/perban yang steril, olesi dengan
iodium tincture 3,5% pada daerah sekeliling luka.
 Jika luka yang dihasilkan adalah luka besar dan banyak
mengeluarkan darah maka dibalut diantara bagian sisi dan tengah
luka agar darah tidak banyak keluar, lalu tutup luka dengan perban
steril.
 Jika sakit terus berlanjut maka minta pertolongan dokter untuk
ditangani lebih lanjut.
 Pada kasus patah tulang, jangan pindahkan korban kecuali jika
tidak memungkinkan seperti pada kasus kebakaran atau kebocoran
gas.
Luka Tersayat
 Gejala :
 Shock karena listrik <220 volt mengacaukan denyut jantung,
220-1000 volt menimbulkan gejala denyut jantung dan
menghentikan pernafasan, > 1000 volt menghentikan
pernafasan
 Pertolongan: Putuskan aliran listrik yang terkena tubuh
korban. Perhatikan cara memutuskan aliran listrik, jangan
sampai penolong menjadi korban berikutnya. Penolong
memutuskan aliran listrik dengan menggunakan alat yang
tidak dapat dialiri listrik seperti kayu, handuk kering dan
memakai alas kaki kering. Bila korban pingsan sadarkan
korban, jika pernafasan terhenti beri nafas buatan. Jika
terjadi luka bakar, rawat luka bakar korban. Korban segera
dibawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
Tersengat Arus Listrik
 Penanganan berdasarkan sumber kecelakaan:
 zat padat. Jika tidak berbahaya, dapat dihilangkan dengan sapu
tangan yang dibasahi air atau kedip-kedipkan mata dalam air
 pecahan kaca. Jangan berusaha untuk mengeluarkannya
karena berbahaya. Tutup mata dengan kapas tebal, balut
perlahan-lahan. Korban segera dibawa ke rumah sakit untuk
ditangani lebih lanjut
 zat Korosif asam keras. Guyur dengan larutan soda 5% atau air
biasa selama 15-30 menit secara terus menerus dan harus
mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak mata.
 zat korosif basa keras. Guyur dengan larutan cuka encer (1
bagian cuka dapur +1 bagian air) atau air biasa, guyur selama
30-45 menit terus menerus. Selama diguyur gerakan-gerakan
bola matanya.
Kecelakaan pada Mata
 Gejala : pusing, sesak nafas, muntah, sakit perut, diare, kejang-
kejang, kram perut, air liur berlebih, nyeri otot, koma, dan pingsan.
 Tindakan pertolongan:
 Jika korban tidak sadar, korban jangan disuruh muntah/minum.
 Jika korban sadar, beri banyak minum air/susu kemudian korban disuruh
muntah dengan cara memasukkan telunjuk jauh ke dalam mulut (kecuali
jika yang termakan bensin, pelumas, asam/basa).
 Korban disuruh muntah hingga muntahnya jernih. Untuk menghindari
kekurangan cairan, korban diberi minum 1 gelas air garam (1 sendok
dalam 1 liter air).
 Berikan penawar racun seperti susu, putih telur yang sudah dikocok,
penawar racun universal, proses netralisasi dengan memberikan bahan
kimia tertentu, tergantung dari jenis racun.
Keracunan
No Jenis Bahan Kimia Pertolongan
1 Arsen, cadmium, kromat,
dikromat, klorat, hipoklorit, eter,
hidrokarbon aromatic, aldehid,
keton, halusinogenia (ganja,
heroin), insektisida, salisilat, cat,
dan pelarutnya.
Bila termakan jangan dimuntahkan, korban
diberi minum penawar racun universal.
2  Bahan Kimia khusus:
 Asam mineral organik
 Alkali
 Alkaloida (kokain, morfin,
nikotin)
 Alkohol
Tidak dimuntahkan
Korban diberi zat penetral kemudian minum
susu/putih telur. Zat penetral:
 Asam: gel Al(OH)3
 Basa: CH3COOH 1%, HNO3 1%, air jeruk
 Alkaloida: KMnO4 1%
 Alkohol: NAHCO3
3 Air raksa, fosfor, fosfor organik,
fenol, senyawa hidroksil, timbal,
brom, sianida.
Bila termakan dimuntahkan dengan diberi
minum air garam.
Diberi susu/putih telur.
Pertolongan berdasarkan jenis bahan
kimia
 Keracunan melalui pernafasan
 penolong menggunakan gas masker untuk menolong korban,
 pindahkan korban ke tempat aman dan berhawa segar,
 lakukan pernafasan buatan jika pernafasan terhenti,
 siapkan gas O2,
 korban dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
 Keracunan melalui kulit
 lepaskan pakaian/jauhkan peralatan yang terkena racun,
 bagian kulit yang terkena racun dibilas dengan air yang
mengalir selama 15 menit.
 Keracunan melalui mata
 usahakan mata tetap dibuka,
 dibilas dengan air hangat selama 15 menit,
 bibir mata tidak menghalangi proses pembilasan.
Sebelum melaporkan kejadian kecelakaan, selidiki sebab terjadinya
kecelakaan.
 Datangi tempat/lokasi terjadinya kecelakaan
 Kumpulkan data terjadinya kecelakaan melalui keterangan saksi,
meliputi :
 Waktu kejadian
 Jenis pekerjaan yang sedang dilakukan/dilaksanakan
 Jumlah dan jabatan/posisi orang yang melakukan pekerjaan
 Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan
 Jenis dan penggunaan perlengkapan keselamatan kerja
 Jenis dan cara menempatkan bahan-bahan yang digunakan
 Menyimpulkan penyebab terjadinya kecelakaan
 Menghitung kerugian akibat kecelakaan
Rincian situasi darurat
 Pimpinan institusi sebagai penanggung jawab pekerjaan mempunyai
kewajiban untuk membuat laporan kecelakaan.
1. Laporan intern institusi
 Laporan kecelakaan kerja dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam
hal terjadinya kecelakaan di tempat kerja, petugas memberikan
laporan benar tentang terjadinya kecelakaan kerja dan tindakan
pertolongan yang telah dilakukan.
 Petugas dapat memberikan masukan tentang langkah yang diusulkan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa.
2. Laporan eksternal
 Laporan kecelakaan kerja yang dibuat petugas tersebut disampaikan
kepada Kantor Departemen Tenaga Kerja dalam waktu tidak lebih
dari 2 kali 24 jam untuk bahan proses penyelesaian selanjutnya.
Perencanaan
 Keselamatan kerja diperhitungkan sejak tahap perencanaan
berdirinya organisasi. Contoh: lokasi, fasilitas penyimpanan,
tempat pengolahan, pembuangan limbah, penerangan dan
sebagainya
Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur:
 Menempatkan barang-barang di tempat yang semestinya
 Menjaga kebersihan lingkungan dari bahan berbahaya
Pendekatan Keselamatan Lain
Pakaian Kerja
 Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju
sobek, kunci/ gelang berantai, jika anda bekerja dengan barang-
barang yang berputar atau mesin- mesin yang bergerak
 Hindari pakaian dari bahan seluloid jika anda bekerja dengan bahan-
bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar
 Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju barang-barang
yang runcing, benda tajam, bahan yang mudah meledak, dan atau
cairan yang mudah terbakar
Peralatan Perlindungan Diri
 Kacamata
 Sepatu
 Sarung Tangan
 Helm Pengaman
 Alat Perlindungan Telinga
 Alat Perlindungan Paru-paru
 Alat perlindungan Lainnya
Terimakasih

More Related Content

Similar to penanggulangan kecelakaan.pptx

PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
nazellea
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
AlamAlsaharaIndonesi
 
Per cemas
Per cemasPer cemas
Per cemas
amier84
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
mokhtar
 

Similar to penanggulangan kecelakaan.pptx (20)

Pertolongan cemas dan
Pertolongan cemas danPertolongan cemas dan
Pertolongan cemas dan
 
Pertolongan Pertama.pptx
Pertolongan Pertama.pptxPertolongan Pertama.pptx
Pertolongan Pertama.pptx
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
P3K.ppt
P3K.pptP3K.ppt
P3K.ppt
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
 
PERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.pptPERT.-10-P3K.ppt
PERT.-10-P3K.ppt
 
Materi Training P3K.pptx
Materi Training P3K.pptxMateri Training P3K.pptx
Materi Training P3K.pptx
 
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptxP3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
P3K DOKCIL_PPT. PERAWAT.pptx
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Presentasi first-aid
Presentasi first-aid Presentasi first-aid
Presentasi first-aid
 
Pastry
PastryPastry
Pastry
 
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaSukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
 
PPT P3K UKS (1).pptx
PPT P3K UKS (1).pptxPPT P3K UKS (1).pptx
PPT P3K UKS (1).pptx
 
Per cemas
Per cemasPer cemas
Per cemas
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
 
Medical safety (p3 k)
Medical safety (p3 k)Medical safety (p3 k)
Medical safety (p3 k)
 

More from sridwijastuti3 (6)

3.feses.pptx
3.feses.pptx3.feses.pptx
3.feses.pptx
 
BSC, BSL.pptx
BSC, BSL.pptxBSC, BSL.pptx
BSC, BSL.pptx
 
ESBL.pptx
ESBL.pptxESBL.pptx
ESBL.pptx
 
Analisis dan Pengendalian Risiko.pptx
Analisis dan Pengendalian Risiko.pptxAnalisis dan Pengendalian Risiko.pptx
Analisis dan Pengendalian Risiko.pptx
 
Kecelakaan kerja.pptx
Kecelakaan kerja.pptxKecelakaan kerja.pptx
Kecelakaan kerja.pptx
 
Penyakit akibat kerja.pptx
Penyakit akibat kerja.pptxPenyakit akibat kerja.pptx
Penyakit akibat kerja.pptx
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

penanggulangan kecelakaan.pptx

  • 1. Penanganan Kecelakaan Kerja Ni Made Sri Dwijastuti, S.Si.,M.Biomed
  • 2.  Melakukan pertolongan pertama, dilanjutkan dengan membawa ke tempat perawatan kesehatan  Menyampaikan laporan terjadinya kecelakaan kerja dengan memberikan keterangan apabila diminta oleh Pegawai Pengawas/Ahli K3. Menghadapi kecelakaan kerja di tempat kerja
  • 3. Prinsip: menolong secara tepat, cepat dan bersifat sementara Tujuan:  Menyelamatkan nyawa korban.  Meringankan penderitaan korban.  Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah.  Mempertahankan daya tahan korban.  Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
  • 4.  Jangan panik dan jauhkan/hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya  Perhatikan nafas dan denyut nadi korban. Jika nafas terhenti, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan bantuan nafas. Jika nadi tidak berdenyut, lakukan CPR (cardio pulmonary resuscitation)  Jika terjadi pendarahan,hentikan dengan menekan luka menggunakan kain sekuat-kuatnya dan posisikan luka pada posisi yang lebih tinggi. Pokok-pokok Tindakan P3K
  • 5.  Perhatikan tanda-tanda shock. Bila shock, terlentangkan dengan posisi kepala lebih rendah. Bila muntah-muntah dan setengah sadar, letakkan posisi kepala lebih bawah dengan kepala miring atau telungkup. Bila menderita sesak, letakkan dalam sikap setengah duduk.  Pindahkan korban dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya, sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cedera yang dialami, kecuali jika tempat kecelakaan tidak memungkinkan untuk korban dibiarkan di tempat  Segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat Lanjutan…
  • 6. ISI KOTAK A B C Kasa steril terbungkus 20 40 40 Perban (lebar 5 cm) 2 4 6 Perban (lebar 10 cm) 2 4 6 Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6 Plester cepat 10 15 20 Kapas (25 gram) 1 2 3 Kain segitiga/mittela 2 4 6 Gunting 1 1 1 Peniti 12 12 12 Isi Kotak P3K (Permenaker nomor 15 tahun 2008)
  • 7. Sarung tangan sekali pakai 2 3 4 Masker 2 4 6 Pinset 1 1 1 Lampu senter 1 1 1 Gelas untuk cuci mata 1 1 1 Kantong plastik bersih 1 2 3 Aquades (100 ml larutan Saline) 1 1 1 Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1 Alkohol 70% 1 1 1 Buku panduan P3K di tempat kerja 1 1 1 Buku catatan 1 1 1 Daftar isi kotak 1 1 1
  • 8. Jumlah Kotak P3K Sesuai Permenaker Jumlah Pekerja Tipe Kotak Jumlah Kotak Tlap 1 Unit Kerja Kurang 25 Pekerja A 1 kotak A 26 s d 50 pekerja B/A 1 kotak B atau 2 kotak A 51 sd 100 pekerja C/B/A 1 kotak C atau 2 kotak B atau 4 kotak A atau 1 kotak B dan 2 kotak A Setiap 100 pekerja C/B/A 1 kotak C atau 2 kotak B atau 4 kotak A atau 1 kotak B dan 2 kotak A
  • 9. KlasifikasiRisiko JumlahPekerja JumlahpetugasP3K Risiko rendah: Toko,kantor/office, perpustakaan  < 50 pekerja Ditunjuk paling sedikit 1 orang  50 – 200 pekerja Paling tidak 1 orang untuk 200 pekerja.  > 200 pekerja Risiko menengah: Teknik ringan, gudang/ warehouse  < 20 pekerja Ditunjuk paling sedikit 1 orang  20 – 100 pekerja Paling tidak 1 orang untuk 100 pekerja  > 100 pekerja Risiko tinggi: Industri berat, industri kimia, slaughter houses  < 5 pekerja Ditunjuk paling sedikit 1 orang  5 – 50 pekerja Paling tidak 1 orang untuk 50 pekerja  > 50 pekerja RasioPetugasP3K BerdasarkanKategoriRisikoJumlahPekerja
  • 10.  Luka Bakar  Luka Tersayat  Tersengat Arus Listrik  Kecelakaan pada Mata  Keracunan Penanganan P3K dalam K3
  • 11.  Luka Bakar ada 3 tingkatan yakni  Tingkat I yaitu luka bakar biasa, kulit tidak melepuh. Penanganannya dengan obat merah/salep.  Tingkat II yaitu kulit melepuh (ada gelembung). Penanganannya yaitu dengan mengolesi kulit yang melepuh dengan mercuchrome/dilap dengan alkohol 94% lalu tutup dengan kain kasa steril.  Tingkat III yaitu luka bakar dengan tingkat parah/hangus (jaringan kulit sampai rusak). Penanganannya yaitu menutupi luka dengan perban steril dan meminta bantuan dokter. Luka bakar
  • 12.  Bersihkan luka dengan kain tipis/perban yang steril, olesi dengan iodium tincture 3,5% pada daerah sekeliling luka.  Jika luka yang dihasilkan adalah luka besar dan banyak mengeluarkan darah maka dibalut diantara bagian sisi dan tengah luka agar darah tidak banyak keluar, lalu tutup luka dengan perban steril.  Jika sakit terus berlanjut maka minta pertolongan dokter untuk ditangani lebih lanjut.  Pada kasus patah tulang, jangan pindahkan korban kecuali jika tidak memungkinkan seperti pada kasus kebakaran atau kebocoran gas. Luka Tersayat
  • 13.  Gejala :  Shock karena listrik <220 volt mengacaukan denyut jantung, 220-1000 volt menimbulkan gejala denyut jantung dan menghentikan pernafasan, > 1000 volt menghentikan pernafasan  Pertolongan: Putuskan aliran listrik yang terkena tubuh korban. Perhatikan cara memutuskan aliran listrik, jangan sampai penolong menjadi korban berikutnya. Penolong memutuskan aliran listrik dengan menggunakan alat yang tidak dapat dialiri listrik seperti kayu, handuk kering dan memakai alas kaki kering. Bila korban pingsan sadarkan korban, jika pernafasan terhenti beri nafas buatan. Jika terjadi luka bakar, rawat luka bakar korban. Korban segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut. Tersengat Arus Listrik
  • 14.  Penanganan berdasarkan sumber kecelakaan:  zat padat. Jika tidak berbahaya, dapat dihilangkan dengan sapu tangan yang dibasahi air atau kedip-kedipkan mata dalam air  pecahan kaca. Jangan berusaha untuk mengeluarkannya karena berbahaya. Tutup mata dengan kapas tebal, balut perlahan-lahan. Korban segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut  zat Korosif asam keras. Guyur dengan larutan soda 5% atau air biasa selama 15-30 menit secara terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak mata.  zat korosif basa keras. Guyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka dapur +1 bagian air) atau air biasa, guyur selama 30-45 menit terus menerus. Selama diguyur gerakan-gerakan bola matanya. Kecelakaan pada Mata
  • 15.  Gejala : pusing, sesak nafas, muntah, sakit perut, diare, kejang- kejang, kram perut, air liur berlebih, nyeri otot, koma, dan pingsan.  Tindakan pertolongan:  Jika korban tidak sadar, korban jangan disuruh muntah/minum.  Jika korban sadar, beri banyak minum air/susu kemudian korban disuruh muntah dengan cara memasukkan telunjuk jauh ke dalam mulut (kecuali jika yang termakan bensin, pelumas, asam/basa).  Korban disuruh muntah hingga muntahnya jernih. Untuk menghindari kekurangan cairan, korban diberi minum 1 gelas air garam (1 sendok dalam 1 liter air).  Berikan penawar racun seperti susu, putih telur yang sudah dikocok, penawar racun universal, proses netralisasi dengan memberikan bahan kimia tertentu, tergantung dari jenis racun. Keracunan
  • 16. No Jenis Bahan Kimia Pertolongan 1 Arsen, cadmium, kromat, dikromat, klorat, hipoklorit, eter, hidrokarbon aromatic, aldehid, keton, halusinogenia (ganja, heroin), insektisida, salisilat, cat, dan pelarutnya. Bila termakan jangan dimuntahkan, korban diberi minum penawar racun universal. 2  Bahan Kimia khusus:  Asam mineral organik  Alkali  Alkaloida (kokain, morfin, nikotin)  Alkohol Tidak dimuntahkan Korban diberi zat penetral kemudian minum susu/putih telur. Zat penetral:  Asam: gel Al(OH)3  Basa: CH3COOH 1%, HNO3 1%, air jeruk  Alkaloida: KMnO4 1%  Alkohol: NAHCO3 3 Air raksa, fosfor, fosfor organik, fenol, senyawa hidroksil, timbal, brom, sianida. Bila termakan dimuntahkan dengan diberi minum air garam. Diberi susu/putih telur. Pertolongan berdasarkan jenis bahan kimia
  • 17.  Keracunan melalui pernafasan  penolong menggunakan gas masker untuk menolong korban,  pindahkan korban ke tempat aman dan berhawa segar,  lakukan pernafasan buatan jika pernafasan terhenti,  siapkan gas O2,  korban dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.  Keracunan melalui kulit  lepaskan pakaian/jauhkan peralatan yang terkena racun,  bagian kulit yang terkena racun dibilas dengan air yang mengalir selama 15 menit.  Keracunan melalui mata  usahakan mata tetap dibuka,  dibilas dengan air hangat selama 15 menit,  bibir mata tidak menghalangi proses pembilasan.
  • 18. Sebelum melaporkan kejadian kecelakaan, selidiki sebab terjadinya kecelakaan.  Datangi tempat/lokasi terjadinya kecelakaan  Kumpulkan data terjadinya kecelakaan melalui keterangan saksi, meliputi :  Waktu kejadian  Jenis pekerjaan yang sedang dilakukan/dilaksanakan  Jumlah dan jabatan/posisi orang yang melakukan pekerjaan  Jenis dan jumlah peralatan yang digunakan  Jenis dan penggunaan perlengkapan keselamatan kerja  Jenis dan cara menempatkan bahan-bahan yang digunakan  Menyimpulkan penyebab terjadinya kecelakaan  Menghitung kerugian akibat kecelakaan Rincian situasi darurat
  • 19.  Pimpinan institusi sebagai penanggung jawab pekerjaan mempunyai kewajiban untuk membuat laporan kecelakaan. 1. Laporan intern institusi  Laporan kecelakaan kerja dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam hal terjadinya kecelakaan di tempat kerja, petugas memberikan laporan benar tentang terjadinya kecelakaan kerja dan tindakan pertolongan yang telah dilakukan.  Petugas dapat memberikan masukan tentang langkah yang diusulkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa. 2. Laporan eksternal  Laporan kecelakaan kerja yang dibuat petugas tersebut disampaikan kepada Kantor Departemen Tenaga Kerja dalam waktu tidak lebih dari 2 kali 24 jam untuk bahan proses penyelesaian selanjutnya.
  • 20. Perencanaan  Keselamatan kerja diperhitungkan sejak tahap perencanaan berdirinya organisasi. Contoh: lokasi, fasilitas penyimpanan, tempat pengolahan, pembuangan limbah, penerangan dan sebagainya Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur:  Menempatkan barang-barang di tempat yang semestinya  Menjaga kebersihan lingkungan dari bahan berbahaya Pendekatan Keselamatan Lain
  • 21. Pakaian Kerja  Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju sobek, kunci/ gelang berantai, jika anda bekerja dengan barang- barang yang berputar atau mesin- mesin yang bergerak  Hindari pakaian dari bahan seluloid jika anda bekerja dengan bahan- bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar  Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju barang-barang yang runcing, benda tajam, bahan yang mudah meledak, dan atau cairan yang mudah terbakar Peralatan Perlindungan Diri  Kacamata  Sepatu  Sarung Tangan  Helm Pengaman  Alat Perlindungan Telinga  Alat Perlindungan Paru-paru  Alat perlindungan Lainnya