Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tuntutan pembelajaran abad ke-21 yang mencakup strategi pembelajaran interaktif dan generatif, peran guru sebagai fasilitator, serta pentingnya pengembangan keterampilan kehidupan (life skills) dan karakter peserta didik.
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Â
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Cooperative Learning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulumshofichofifah
Â
Tugas ini dibuat untuk menjelaskan salah satu bab dari mata kuliah Pengembangan Kurikulum yang menjelaskan mengenai pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum.
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Â
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Cooperative Learning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulumshofichofifah
Â
Tugas ini dibuat untuk menjelaskan salah satu bab dari mata kuliah Pengembangan Kurikulum yang menjelaskan mengenai pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum.
PPT ini saya sampaikan dalam Seminar Proposal Bantuan Penelitian berbasis Standar Biaya Keluaran dan Litapdimas pada satuan kerja Diktis TA 2023 pada tanggal 14 September 2023 dengan reviewer yang berinisial KN dan SZ. Terima kasih banyak atas ilmunya..
Tugas video mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Al-Falah as-Sunniyyah Kencong Jember tahun akademik 2021 mata kuliah Pendidikan Karakter ASWAJA Pascasarjana Institut Agama Islam Al-Falah as-Sunniyyah Kencong Jember
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. TUNTUTAN PEMBELAJARAN ABAD XXI
Hasil belajar Syarifatul Marwiyah kepada Prof. Dr. Imam Suyitno, M.pd.
Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (Instruktur
Nasional Literasi membaca AKMI 2021-2022)
2.
3.
4.
5.
6.
7. Belajar adalah interaksi yang mengubah
potensi menjadi pancaran dahsyat keunikan
diri
[Bobbi DePotter dan Mike Hernacki]
8.
9.
10.
11.
12. Kegembiraan belajar akan membawa
pembelajar kepada kebermaknaan belajar.
[Thomas Amstrong, praktisi Kecerdasan
Majemuk]
13.
14. Delapan puluh persen kesulitan
belajar berhubungan dengan
stres. Singkirkan stres, maka Anda
telah menyingkirkan berbagai
kesulitan dalam belajar.
[Gordon Stokes]
16. VISI BERGAIRAH BELAJAR
• Tanggung jawab untuk belajar
• Berdaya dengan belajar
• Beragam strategi belajar
• Kolaboratif
17. TUGAS BELAJAR
• Menantang, merentang keterampilan
berpikir dan keterampilan sosial siswa
• Otentik, menyatu dengan pengalaman
hidup sehari-hari
• Integratif/Interdisipliner, memadukan
beberapa mata pelajaran
18. EVALUASI PEMBELAJARAN
• Unjuk kerja (Performance)
• Kemajuan belajar
• Terpadu dengan kurikulum dan
pembelajaran
• Standar yang layak
19. STRATEGI PEMBELAJARAN
• Interaktif, siswa terlibat aktif dalam
berbagai model belajar
• Generatif, siswa terdorong
membangun pengetahuan
• Menyajikan pilihan
21. PENGELOMPOKAN
• Heterogen ïƒ jenis kelamin, kultur,
etnis, agama, gaya belajar,
kemampuan, dll.
• Fleksibel ïƒ sesuai dengan tujuan
belajar
• Equitable ïƒ perlakuan adil
23. PERAN SISWA
• Peneliti, eksplorasi objek, peristiwa, orang,
atau konsep
• Magang kognitif, menghaluskan
kognitifnya melalui proses magang
• Penghasil pengetahuan, menyintesis
pengetahuan dan keterampilan
24. Kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh
pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill),
tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan
orang lain (soft skill).
Penelitian: kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20
persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh
soft skill.
Orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil lebih
banyak didukung kemampuan soft skill daripada
hard skill
25. Life skills include:
• Leadership
• Ethics
• Accountability
• Adaptability
• Personal productivity
• Personal responsibility
• People skills
• Self-direction
• Social responsibility
26. Life skills
Good teachers have always incorporated
life skills into their pedagogy.
The challenge today is to incorporate these
essential skills into schools deliberately,
strategically and broadly.
27. FOERSTER: 4 CIRI DASAR PENDIDIKAN KARAKTER
1. keteraturan interior: nilai sebagai dasar tindakan.
2. koherensi: keberanian, teguh pada prinsip, tidak mudah
terombang-ambing atau takut risiko ïƒ dasar membangun
rasa percaya.
3. otonomi: menginternalisasikan aturan/nilai-nilai bagi
pribadi ïƒ keputusan pribadi tidak terpengaruh atau
desakan pihak lain.
4. keteguhan dan kesetiaan: keteguhan merupakan daya
tahan seseorang guna mengingini apa yang dipandang
baik, kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas
komitmen yang dipilih.
28. pendidikan formal di sekolah hendaknya
mencakup:
1. 'personal skills education’
2. ‘thinking skill education’,
3. 'social skills education',
4. 'environmental skills education',
5. 'vocational skills education'
29. 'Personal Skills Education' :
mengembangkan kemampuan berdialog secara baik
dengan diri sendiri untuk mengaktualisasikan diri sebagai
manusia ciptaan Tuhan.
Kecakapan ini mencakup
(a)Penghayatan sebagai makhluk Tuhan,
(b)Penghayatan sebagai anggota keluarga dan masyarakat,
(c)Penghayatan sebagai warga negara,
(d)Kesadaran akan kelebihan dan kekurangan,
(e)Kelebihan dan kekurangan sebagai modal dalam
meningkatkan diri agar bermanfaat bagi diri dan
lingkungannya.
30. ‘Thinking skill education’
kecakapan yang diperlukan dalam pengembangan potensi
berpikir, mencakup
(a) kecakapan menggali dan menemukan informasi
(information searching),
(b) kecakapan mengolah informasi dan mengambil
keputusan (information processing and decision
making skills)
(c) kecakapan memecahkan masalah secara kreatif
(creative problem solving skill)
31. 'Social Skills Education'
mengembangkan kemampuan berdialog untuk bergaul
secara baik dengan sesama manusia, yakni
(a)kecakapan komunikasi dengan empati (communication
skill).
(b)kecakapan bekerjasama
32. 'Environmental Skills Education'
mengembangkan kemampuan berdialog secara baik
dengan lingkungan alam sekitamya, untuk
a. menikmati keindahannya
b. menjaganya dari kerusakan-kerusakan karena ulahnya
sendiri atau oleh manusia lainnya,
c. menjaga diri dari pengaruh-pengaruhnya.
34. INDIKATOR KEBERSILAN SISWA
• Mengamalkan ajaran agama - perkembangan remaja;
• Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
• Menunjukkan sikap percaya diri;
• Mematuhi aturan-aturan sosial dalam lingkungan luas;
• Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras,
dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional;
• Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan
sekitar dan sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif;
• Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif;
• Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri
sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
35. INDIKATOR KEBERSILAN SISWA
• Menunjukkan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
• Mendeskripsikan gejala alam dan sosial;
• Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
• Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
• Menghargai karya seni dan budaya nasional;
• Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan
untuk berkarya;
• Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang dengan baik;
36. INDIKATOR KEBERSILAN SISWA
• Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun;
• Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan di masyarakat;
• Menghargai adanya perbedaan pendapat;
• Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah
pendek sederhana;
• Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris sederhana;
• Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk
mengikuti pendidikan lebih lanjut;
• Memiliki jiwa kewirausahaan.