SlideShare a Scribd company logo
BENTUK NEGARA & 
SISTEM PEMERINTAHAN 
MOH. SALEH 
FAKULTAS HUKUM 
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 
2012
PENGERTIAN 
 Bentuk Negara (staats-vorm) berbicara 
mengenai organ negara atau organisasi 
negara sebagai keseluruhan 
 Bentuk Pemerintahan (regerings-vorm) 
berbicara mengenai bentuk penyelenggaraan 
pemerintahan atau penyelenggaraan 
kekuasaan. 
 Ada juga istilah sistem pemerintahan yang 
berbicara mengenai sistem penyelenggaraan 
kekuasaan pemerintahan dalam arti cabang 
eksekutif saja.
BENTUK NEGARA KLASIK 
PLATO (427 – 347 SM): 
a. Aristokrasi 
Pemerintahan bangsawan cendikiawan berkeadilan 
b. Timokrasi 
Penguasa menumpuk kekayaan untuk dirinya 
sendiri. 
c. Oligarki : Pemerintahan oleh beberapa orang kaya. 
A. Demokrasi : Pemerintahan oleh rakyat 
B. Tyrani : Pemerintahan oleh satu orang yang keras 
dan kuat.
ARISTOTELES (384 – 322 SM) 
Pemerintahan oleh satu orang : 
A. Monarki 
B. Tyranni 
Pemerintahan oleh Banyak Orang : 
A. Aristokrasi 
B. Oligarki 
Pemerintahan oleh Rakyat 
A. Republik 
B. Demokrasi
TEORI POLYBIOS – POLYBIUS 
CYCLES (200 – 118 SM) 
MONARKI 
TYRANNI 
ARISTOKRASI 
OLIGARKI 
OKHLOKRASI 
DEMOKRASI 
Okhlokrasi : Pemerintahan yang liar dari rakyat gembel dan hina
BENTUK NEGARA MODERN 
A. Leon Duguit : 
1. Negara Kesatuan 
2. Negara Serikat 
3. Perserikatan Negara-negara 
B. Sri Soematri : 
1. Negara federal/Serikat (Federal 
state, bondstaat) 
2. Negara Kesatuan (Unitary State, 
eenheidstaat)
NEGARA KESATUAN 
Ciri Mutlak Negara Kesatuan 
 Supremasi Dewan Perwakilan Rakyat Pusat 
 Tidak adanya badan-badan lain yang 
berdaulat 
Sistem Pemerintahan : 
 Sentralisasi (central government, single 
centralized government) 
 Dekonsentalisasi (centralisasi met de 
deconcentratie).
NEGARA KESATUAN 
PEMERINTAH PUSAT 
PEMDA A PEMDA B 
Penduduk Penduduk
NEGARA FEDERAL 
 Terdiri beberapa negara bagian yang tidak 
berdaulat; 
 Kedaulatan berada pada Negara Federal; 
 Negara bagian punya kekuasaan membuat 
UUD, kepala negara sendiri, parlemen dan 
kabinet sendiri. 
 Kewenangan untuk angkatan perang, 
hubungan luar negeri, keuangan dan 
moneter berada pada Negara Federal.
NEGARA FEDERAL 
NEGARA FEDERAL 
NEGARA BAGIAN A 
NEGARA BAGIAN B 
Penduduk Penduduk
PERBEDAAN (R. Kreneuburg) 
NEGARA FEDERASI: 
 Negara bagain punyai pouvoir constituant. 
 Wewenang membentuk UU Pusat oleh 
Negara Federal terperinci dalam Konstitusi. 
NEGERA KESATUAN : 
 Organisasi pemerintahan daerah telah 
ditetapkan dalam UU Pusat. 
 Pembentukan UU Pusat ditentukan secara 
umum oleh Konstitusi dan Pemda tergantung 
pada UU Pusat.
PERSERIKATAN NEGARA-NEGARA 
(CONFEDERATION STATE, STATENBOND) 
 Perserikatan atau Persekutuan antar 
beberapa negara yang sama-sama merdeka 
dan berdaulat penuh. 
 Dibentuk karena ada kesamaan kepentingan 
atau karena dinamika sosial politik global. 
 Untuk kepentingan hubungan luar negeri. 
 Perjanjian mengikat negara anggota, tapi 
tidak pada warga negara anggota. 
 Seperti : Uni Eropa, Liga Arab, dan Asean.
PERSERIKATAN NEGARA-NEGARA 
(CONFEDERATION STATE, STATENBOND) 
KONFEDERASI 
NEGARA A 
NEGARA B NEGARA C 
WARGA 
NEGARA A 
WARGA 
NEGARA B 
WARGA 
NEGARA C
BENTUK PEMERINTAHAN 
MODERN 
A. MONARKI 
 Kehendak terjelma dari satu orang 
 Kepala Negara berganti turun temurun. 
B. REPUBLIK 
 Kehendak terjelma dari rakyat. 
 Kepala Negara berganti tidak turun temurun.
PERKEMBANGAN MONORKI 
A. MONARKI ABDOLUT 
 Raja berkuasa mutlak terhadap semua alat 
kekuasaan negara. 
 Biasanya dilandasi faham teokrasi. 
B. MONARKI KONSTITUSIONAL 
 Kekuasaan Raja dibatasi konstitusi. 
 Sering juga disebut monarki modern, seperti 
Inggris, Belanda, dan Jepang.
TEORI KEKUASAAN NEGARA 
a. Teori Thomas Hobbes : 
Manusia adalah homo homini lupus, bellum 
omnium comtra omnes, yang tak ubahnya 
binatang buas. Dalam keadaan inilah 
mendorong terbentuknya perjanjian masyarakat 
yang menyerahkan hak-haknya kpd penguasa. 
b. Teori John Locke : 
Manusia tidaklah secara absolut menyerahkan 
hak-hak individunya kepada penguasa. Hak 
lainnya tetap melakat pada masing2 indivudu.
PROSES PERJANJIAN MASYARAKAT 
MENURUT JOHN LOCKE 
a. The First Treaty (Pactum Unionis) 
Perjanjian individu dengan individu untuk 
terbentuknya masyarakat politik dan negara. 
b. The Second Treaty (Pactum Subjectionis) 
Perjanjian dalam Pactum Unionis terbentuk 
atas dasar suara mayoritas, sehingga setiap 
individu tetap memiliki hak-hak yang tak 
tertanggalkan, yakni life, liberty, dan estate. 
Sehingga tugas negara melindungi kepada 
masing2 individu.
3 JENIS BENTUK PEMERINTAHAN 
a. Terdapat hubungan yang erat antara eksekutif 
dan legislatif 
b. Terdapat pemisahan tegas antara eksekutif 
dan legislatif serta yudikatif. 
c. Terdapat pengaruh dan pengawasan yang 
langsung dari rakyat (Sistem pemerintahan 
yang representatif.)
SISTEM PEMERINTAHAN 
a. Sistem Pemerintahan Parlementer 
b. Sistem Pemerintahan Presidensiil 
c. Sistem Pemerintahan Campuran
SISTEM PEMERINTAHAN 
PARLEMENTER 
a. Sistem kepemimpinannya terbagi atas kepala 
negara dan kepala pemerintahan sebagai dua 
jabatan yang terpisah 
b. Sistem pemerintahan bertanggungjawab 
kepada parlemen 
c. Kabinet dapat dibubarkan apabila tidak 
mendapat dukungan parlemen 
d. Parlemen dapat dibubarkan oleh kepala negara 
apabila tidak memberikan dukungan kepada 
pemerintah.
SKEMA SISTEM PEMERINTAHAN 
PERDATA MENTERI 
PARLEMENTER 
KOALISI 
PARPOL 
PARLEMEN 
KABINET 
PEMILIH
SISTEM PEMERINTAHAN 
PRESIDENSIIL 
a. Kedudukan kepala negara tidak terpisah dari 
jabatan kepala pemerintahan 
b. Kepala Negara tidak bertanggungjawab kepada 
parlemen, melainkan langsung kepada rakyat 
yang memilihnya 
c. Presiden tidak berwenang membubarkan 
parlemen 
d. Kabinet sepenuhnya bertanggungjawab 
kepada Presiden
SKEMA SISTEM PEMERINTAHAN 
PERDATA MENTERI 
PRESIDENSIAL 
PARPOL 
PARLEMEN 
PEMILIH KABINET
SISTEM PEMERINTAHAN 
CAMPURAN 
a. Terdapat ciri-ciri parlementer dan presidensiil 
b. Jika lebih menunjol ciri parlemnter disebut 
quasi parlementer, seperti di Perancis dimana 
kepala negara dipilih langsung oleh rakyat dan 
perdana menteri yang didukung oleh parlemen. 
c. Jika lebih menonjol ciri presidensiil disebut 
quasi presidensiil seperti di Indonesia sebelum 
amandemen UUD 1945 dimana Presiden harus 
bertanggungjawab kepada MPR.
PERKEMBANGAN SISTEM 
PEMERINTAHAN INDONESIA 
TANGGAL SISTEM PEMERINTAHAN 
19-07-1945 s/d 14-11-1945 Presidensial 
14-11-1945 s/d 29-01-1948 Parlementer 
29-01-1948 s/d 04-07-1949 Presidensial 
04-07-1949 s/d 28-04-1973 Parlementer 
28-04-1973 s/d sekarang Presidensial
HUBUNGAN ANTARA DEMOGRAFI DAN BENTUK 
NEGARA SERTA SISTEM PEMERINTAHAN
C.KALIMANTAN 
IRIAN JAYA 
MALUKU 
BALI 
N.SULAWESI 
C.SULAWESI 
W.NUSA TENGGARA E.NUSA TENGGARA 
E.JAVA 
C.JAVA 
S.SUMATRA 
W.JAVA 
DI YOGYAKARTA 
SE.SULAWESI 
RIAU 
JAMBI 
W.SUMATRA 
BENGKULU 
DI ACEH 
E.KALIMANTAN W.KALIMANTAN 
PAPUA 
S.KALIMANTAN 
S.SULAWESI 
C.KALIMANTAN 
W.JAVA 
RIAU 
LAMPUNG 
JAMBI 
N.SUMATRA

More Related Content

What's hot

Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerahPengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerahnurulrp
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaan
Sigit Riono
 
Bentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBayu Rizky Aditya
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
Ir. Zakaria, M.M
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
Ferly Wiranata Anas
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
zahraayu24
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
worodyah
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
Dadang Solihin
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
 
99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan
Nuelnuel11
 
(1) awal perkuliahan (negara hukum)
(1) awal perkuliahan (negara hukum)(1) awal perkuliahan (negara hukum)
(1) awal perkuliahan (negara hukum)
Abid Zamzami
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
Bilawal Alhariri Anwar
 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Amphie Yuurisman
 
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesiaPolitik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Uiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanNina Muhaemin
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
Kardoman Tumangger
 
Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)
omcivics
 

What's hot (20)

Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerahPengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaan
 
Bentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahanBentuk negara dan pemerintahan
Bentuk negara dan pemerintahan
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 
99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan99 cita neg persatuan
99 cita neg persatuan
 
(1) awal perkuliahan (negara hukum)
(1) awal perkuliahan (negara hukum)(1) awal perkuliahan (negara hukum)
(1) awal perkuliahan (negara hukum)
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt
 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
 
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesiaPolitik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)
 

Similar to Bentuk negara & sistem pemerintahan

Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
muhammad_solikhin
 
BAB 2 LAGI
BAB 2 LAGIBAB 2 LAGI
BAB 2 LAGI
Yue Setiamisa
 
Win
WinWin
Bab 3.pptx
Bab 3.pptxBab 3.pptx
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
oktavia ayu
 
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Iswi Haniffah
 
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Annisa Nafiya
 
Bentuk bentuk negara
Bentuk bentuk negaraBentuk bentuk negara
Bentuk bentuk negaraFazrin Heros
 
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem PemerintahanIlmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Fani Mira Qadrina
 
Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)
ayu lestari
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
amrinarosada7x
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Hendrastuti Retno
 
Buku PKN kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Buku PKN  kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)Buku PKN  kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Buku PKN kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Pebri Anto
 
KONSEP_NEGARA.pptx
KONSEP_NEGARA.pptxKONSEP_NEGARA.pptx
KONSEP_NEGARA.pptx
theofilus15
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA.pptxSEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
LukmanSantosoAz
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem Pemerintahan
Nadya Wahyuni
 
my bab 2 exp
my bab 2 expmy bab 2 exp
my bab 2 exp
Yue Setiamisa
 

Similar to Bentuk negara & sistem pemerintahan (20)

Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
 
Hakikat kedaulatan rakyat
Hakikat kedaulatan rakyatHakikat kedaulatan rakyat
Hakikat kedaulatan rakyat
 
BAB 2 LAGI
BAB 2 LAGIBAB 2 LAGI
BAB 2 LAGI
 
Win
WinWin
Win
 
Bab 3.pptx
Bab 3.pptxBab 3.pptx
Bab 3.pptx
 
Materi 1 kwarganegaraan
Materi 1 kwarganegaraanMateri 1 kwarganegaraan
Materi 1 kwarganegaraan
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
 
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
 
Bentuk bentuk negara
Bentuk bentuk negaraBentuk bentuk negara
Bentuk bentuk negara
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem PemerintahanIlmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
 
Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Buku PKN kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Buku PKN  kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)Buku PKN  kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
Buku PKN kelas 9 by Pak AWALUDIN (trimmed)
 
KONSEP_NEGARA.pptx
KONSEP_NEGARA.pptxKONSEP_NEGARA.pptx
KONSEP_NEGARA.pptx
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA.pptxSEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA.pptx
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem Pemerintahan
 
my bab 2 exp
my bab 2 expmy bab 2 exp
my bab 2 exp
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 

Bentuk negara & sistem pemerintahan

  • 1. BENTUK NEGARA & SISTEM PEMERINTAHAN MOH. SALEH FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
  • 2. PENGERTIAN  Bentuk Negara (staats-vorm) berbicara mengenai organ negara atau organisasi negara sebagai keseluruhan  Bentuk Pemerintahan (regerings-vorm) berbicara mengenai bentuk penyelenggaraan pemerintahan atau penyelenggaraan kekuasaan.  Ada juga istilah sistem pemerintahan yang berbicara mengenai sistem penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan dalam arti cabang eksekutif saja.
  • 3. BENTUK NEGARA KLASIK PLATO (427 – 347 SM): a. Aristokrasi Pemerintahan bangsawan cendikiawan berkeadilan b. Timokrasi Penguasa menumpuk kekayaan untuk dirinya sendiri. c. Oligarki : Pemerintahan oleh beberapa orang kaya. A. Demokrasi : Pemerintahan oleh rakyat B. Tyrani : Pemerintahan oleh satu orang yang keras dan kuat.
  • 4. ARISTOTELES (384 – 322 SM) Pemerintahan oleh satu orang : A. Monarki B. Tyranni Pemerintahan oleh Banyak Orang : A. Aristokrasi B. Oligarki Pemerintahan oleh Rakyat A. Republik B. Demokrasi
  • 5. TEORI POLYBIOS – POLYBIUS CYCLES (200 – 118 SM) MONARKI TYRANNI ARISTOKRASI OLIGARKI OKHLOKRASI DEMOKRASI Okhlokrasi : Pemerintahan yang liar dari rakyat gembel dan hina
  • 6. BENTUK NEGARA MODERN A. Leon Duguit : 1. Negara Kesatuan 2. Negara Serikat 3. Perserikatan Negara-negara B. Sri Soematri : 1. Negara federal/Serikat (Federal state, bondstaat) 2. Negara Kesatuan (Unitary State, eenheidstaat)
  • 7. NEGARA KESATUAN Ciri Mutlak Negara Kesatuan  Supremasi Dewan Perwakilan Rakyat Pusat  Tidak adanya badan-badan lain yang berdaulat Sistem Pemerintahan :  Sentralisasi (central government, single centralized government)  Dekonsentalisasi (centralisasi met de deconcentratie).
  • 8. NEGARA KESATUAN PEMERINTAH PUSAT PEMDA A PEMDA B Penduduk Penduduk
  • 9. NEGARA FEDERAL  Terdiri beberapa negara bagian yang tidak berdaulat;  Kedaulatan berada pada Negara Federal;  Negara bagian punya kekuasaan membuat UUD, kepala negara sendiri, parlemen dan kabinet sendiri.  Kewenangan untuk angkatan perang, hubungan luar negeri, keuangan dan moneter berada pada Negara Federal.
  • 10. NEGARA FEDERAL NEGARA FEDERAL NEGARA BAGIAN A NEGARA BAGIAN B Penduduk Penduduk
  • 11. PERBEDAAN (R. Kreneuburg) NEGARA FEDERASI:  Negara bagain punyai pouvoir constituant.  Wewenang membentuk UU Pusat oleh Negara Federal terperinci dalam Konstitusi. NEGERA KESATUAN :  Organisasi pemerintahan daerah telah ditetapkan dalam UU Pusat.  Pembentukan UU Pusat ditentukan secara umum oleh Konstitusi dan Pemda tergantung pada UU Pusat.
  • 12. PERSERIKATAN NEGARA-NEGARA (CONFEDERATION STATE, STATENBOND)  Perserikatan atau Persekutuan antar beberapa negara yang sama-sama merdeka dan berdaulat penuh.  Dibentuk karena ada kesamaan kepentingan atau karena dinamika sosial politik global.  Untuk kepentingan hubungan luar negeri.  Perjanjian mengikat negara anggota, tapi tidak pada warga negara anggota.  Seperti : Uni Eropa, Liga Arab, dan Asean.
  • 13. PERSERIKATAN NEGARA-NEGARA (CONFEDERATION STATE, STATENBOND) KONFEDERASI NEGARA A NEGARA B NEGARA C WARGA NEGARA A WARGA NEGARA B WARGA NEGARA C
  • 14. BENTUK PEMERINTAHAN MODERN A. MONARKI  Kehendak terjelma dari satu orang  Kepala Negara berganti turun temurun. B. REPUBLIK  Kehendak terjelma dari rakyat.  Kepala Negara berganti tidak turun temurun.
  • 15. PERKEMBANGAN MONORKI A. MONARKI ABDOLUT  Raja berkuasa mutlak terhadap semua alat kekuasaan negara.  Biasanya dilandasi faham teokrasi. B. MONARKI KONSTITUSIONAL  Kekuasaan Raja dibatasi konstitusi.  Sering juga disebut monarki modern, seperti Inggris, Belanda, dan Jepang.
  • 16. TEORI KEKUASAAN NEGARA a. Teori Thomas Hobbes : Manusia adalah homo homini lupus, bellum omnium comtra omnes, yang tak ubahnya binatang buas. Dalam keadaan inilah mendorong terbentuknya perjanjian masyarakat yang menyerahkan hak-haknya kpd penguasa. b. Teori John Locke : Manusia tidaklah secara absolut menyerahkan hak-hak individunya kepada penguasa. Hak lainnya tetap melakat pada masing2 indivudu.
  • 17. PROSES PERJANJIAN MASYARAKAT MENURUT JOHN LOCKE a. The First Treaty (Pactum Unionis) Perjanjian individu dengan individu untuk terbentuknya masyarakat politik dan negara. b. The Second Treaty (Pactum Subjectionis) Perjanjian dalam Pactum Unionis terbentuk atas dasar suara mayoritas, sehingga setiap individu tetap memiliki hak-hak yang tak tertanggalkan, yakni life, liberty, dan estate. Sehingga tugas negara melindungi kepada masing2 individu.
  • 18. 3 JENIS BENTUK PEMERINTAHAN a. Terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif b. Terdapat pemisahan tegas antara eksekutif dan legislatif serta yudikatif. c. Terdapat pengaruh dan pengawasan yang langsung dari rakyat (Sistem pemerintahan yang representatif.)
  • 19. SISTEM PEMERINTAHAN a. Sistem Pemerintahan Parlementer b. Sistem Pemerintahan Presidensiil c. Sistem Pemerintahan Campuran
  • 20. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER a. Sistem kepemimpinannya terbagi atas kepala negara dan kepala pemerintahan sebagai dua jabatan yang terpisah b. Sistem pemerintahan bertanggungjawab kepada parlemen c. Kabinet dapat dibubarkan apabila tidak mendapat dukungan parlemen d. Parlemen dapat dibubarkan oleh kepala negara apabila tidak memberikan dukungan kepada pemerintah.
  • 21. SKEMA SISTEM PEMERINTAHAN PERDATA MENTERI PARLEMENTER KOALISI PARPOL PARLEMEN KABINET PEMILIH
  • 22. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL a. Kedudukan kepala negara tidak terpisah dari jabatan kepala pemerintahan b. Kepala Negara tidak bertanggungjawab kepada parlemen, melainkan langsung kepada rakyat yang memilihnya c. Presiden tidak berwenang membubarkan parlemen d. Kabinet sepenuhnya bertanggungjawab kepada Presiden
  • 23. SKEMA SISTEM PEMERINTAHAN PERDATA MENTERI PRESIDENSIAL PARPOL PARLEMEN PEMILIH KABINET
  • 24. SISTEM PEMERINTAHAN CAMPURAN a. Terdapat ciri-ciri parlementer dan presidensiil b. Jika lebih menunjol ciri parlemnter disebut quasi parlementer, seperti di Perancis dimana kepala negara dipilih langsung oleh rakyat dan perdana menteri yang didukung oleh parlemen. c. Jika lebih menonjol ciri presidensiil disebut quasi presidensiil seperti di Indonesia sebelum amandemen UUD 1945 dimana Presiden harus bertanggungjawab kepada MPR.
  • 25. PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA TANGGAL SISTEM PEMERINTAHAN 19-07-1945 s/d 14-11-1945 Presidensial 14-11-1945 s/d 29-01-1948 Parlementer 29-01-1948 s/d 04-07-1949 Presidensial 04-07-1949 s/d 28-04-1973 Parlementer 28-04-1973 s/d sekarang Presidensial
  • 26. HUBUNGAN ANTARA DEMOGRAFI DAN BENTUK NEGARA SERTA SISTEM PEMERINTAHAN
  • 27. C.KALIMANTAN IRIAN JAYA MALUKU BALI N.SULAWESI C.SULAWESI W.NUSA TENGGARA E.NUSA TENGGARA E.JAVA C.JAVA S.SUMATRA W.JAVA DI YOGYAKARTA SE.SULAWESI RIAU JAMBI W.SUMATRA BENGKULU DI ACEH E.KALIMANTAN W.KALIMANTAN PAPUA S.KALIMANTAN S.SULAWESI C.KALIMANTAN W.JAVA RIAU LAMPUNG JAMBI N.SUMATRA