Bencana kekeringan disebabkan oleh kekurangan pasokan air yang berkepanjangan. Kekeringan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekonomi serta meningkatkan risiko penyakit seperti virus West Nile, amoeba pemakan otak, dan penyakit Lyme. Pencegahan meliputi menghindari kontak dengan nyamuk dan kutu serta pengobatan dengan antibiotik.
2. PENGERTIAN
• Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu
daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan
hingga bertahun-tahun)
• secara umum kekeringan merupakan suatu kondisi dimana
terjadi kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan (Bayong,
2004).
• Adapun definisi lain kekeringan merupakan suatu fenomena
yang normal, biasanya terjadi secara berulang sesuai dengan
iklimnya.
• Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai
menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan
akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang
ditimbulkannya.
3. • Secara umum kejadian kekeringan dapat ditinjau dari aspek: hidro-
meteorologi, pertanian, dan hidrologi (Wilhite, 2010).
• Kekeringan berkaitan dengan kondisi rata-rata jangka panjang
kesetimbangan antara presipitasi dan evapotranspirasi (yaitu
evaporasi+transpirasi) di daerah tertentu pada kondisi yang sering
dianggap “normal”
• Kekeringan juga berkaitan dengan waktu (adanya penundaan pada
awal musim penghujan, sehingga periode musim kemarau lebih
panjang) dan tingkat keefektifitasan hujan (yaitu intensitas curah
hujan, jumlah kejadian hujan)
4. Kekeringan Di Indonesia
• Periode kekeringan di Indonesia sendiri dipengaruhi oleh peristiwa El
Nino di Samudera Pasifik ekuator dan pantai barat Amerika Selatan El
Nino mempengaruhi aktivitas curah hujan terutama di bagian timur
dari pada bagian barat Kontinen Maritim Indonesia (Bayong, 2002)
5. Kondisi Lingkungan Pasca Bencana Kekeringan
FISIK
• Kerusakan terhadap habitat spesies ikan dan binatang.
• Erosi-erosi angin dan air terhadap tanah.
• Kerusakan spesies tanaman.
• Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas air (salinisasi).
• Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas udara (debu, polutan, berkurangnya daya
pandang).
• Kekeringan juga menjadikan tanah menjadi mengeras dan retak-retak, sehingga
sulit untuk dijadikan lahan pertanian.
• Keadaan suhu siang hari pada saat kekeringan akibat musim kemarau menjadikan
suhu udara sangat tinggi dan sebaliknya pada malam hari suhu udara sangat
dingin. Perbedaan suhu udara yang berganti secara cepat antara siang dan malam
menyebabkan terjadinya pelapukan batuan lebih cepat.
6. NON FISIK
(Ekonomi)
• Kerugian-kerugian produksi tanaman pangan, susu, ternak, kayu, dan perikanan.
• Kerugian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
• Kerugian pendapatan petani dan lain-lain yang terkena secara langsung.
• Kerugian-kerugian dari bisnis turisme dan rekreasi.
• Kerugian pembangkit listrik tenaga air dan meningkatkan biaya-biaya energi.
• Kerugian-kerugian yang terkait dengan produksi pertanian.
• Menurunya produksi pangan dan meningkatnya harga-harga pangan.
• Pengangguran sebagai akibat menurunnya produksi yang terkait dengan kekeringan.
• Kerugian-kerugian pendapatan pemerintah dan meningkatnya kejenuhan pada lembaga-
lembaga keuangan.
7. (Sosial Budaya)
• Saat terjadi kekeringan, tanah menjadi kering dan pasir lembut atau debu mudah terbawa angin.
Hal ini menyebabkan debu ada dimana, sehingga menimbulkan banyak gejala penyakit yang
berhubungan dengan pernafasan. Banyak orang yang akan sakit flu dan batuk.
• Pengaruh-pengaruh kekurangan pangan ( kekurangan gizi, kelaparan).
• Hilangnya nyawa manusia karena kekurangan pangan atau kondisi-kondisi yang terkait dengan
kekeringan.
• Konflik di antara penggunan air.
• Masalah kesehatan karena menurunnya pasokan air.
• Ketidakadilan dalam distribusi akibat dampak-dampak kekeringan dan bantuan pemulihan.
• Menurunnya kondisi-kondisi kehidupan di daerah pedesaan.
• Meningkatnya kemiskinan, berkurangnya kualitas hidup.
• Kekacauan sosial, perselisihan sipil.
• Pengangguran meningkat, karena yang tadinya bertani kehilangan mata pencaharian.
• Migrasi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan atau bantuan pemulihan,banyaknya TKI (tenaga
kerja indonesia) yang memilih keluar negeri.
8. (Politik)
• Pemerintah harus bekerja keras untuk membuat kebijakan
penanggulangan bencana kekeringan. Badan khusus penanggulangan
bencana juga harus dibentuk, seperti yang sudah dibentuk di
Indonesia yaitu BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
9. Jenis Penyakit & Etiologi Penyakit Pasca Bencana
Kekeringan
1. Virus West Nile
• Virus yang satu ini ditularkan melalui nyamuk
• Infeksi virus West Nile adalah penyakit yang disebarkan oleh gigitan
nyamuk Culex yang sudah terinfeksi
• Sebagian besar orang yang terinfeksi virus West Nile tidak memiliki
gejala. Namun sebagian lainnya bisa mengalami gejala ringan maupun
berat
10. 2. Naegleria fowleri
• Penyakit Naegleria fowleri disebabkan karena amoeba Naegleria
fowleri yang ditemukan dalam perairan hangat dan semakin banyak
jumlahnya saat kekeringan melanda.
• Penyakit ini cukup mematikan karena menyerang sistem otak
• Meningoensefalitis amoeba primer akibat infeksi Naegleria fowleri
menyebabkan peradangan otak dan hancurnya jaringan otak.
11. 3. Penyakit Lyme
• Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdoferi dan
disebarkan oleh kutu. Kutu tersebut bahkan tidak hanya menghisap
darah manusia, melainkan juga tikus, rusa, sampai hewan peliharaan.
Kurangnya curah hujan pun meningkatkan penyebaran penyakit Lyme.
• Penyakit Lyme memiliki tiga stadium, yaitu stadium awal terlokalisasi,
stadium awal diseminasi, dan stadium akhir diseminasi.
• Gejala penyakit Lyme berbeda pada setiap stadium.
12. Cara Penularan Penyakit Pasca Bencana Kekeringan
1. Virus West Nile
• West nile virus adalah infeksi yang biasanya menyebar ke manusia dan
hewan dari gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi
• Masa inkubasi—periode antara saat manusia digigit nyamuk yang terinfeksi
hingga munculnya gejala infeksi—biasanya berkisar antara empat hingga 10
hari.
• Seiring bertambahnya usia, menjadi lebih tua berisiko lebih tinggi tertular
virus ini.
• Ada penyakit tertentu, seperti kanker, diabetes, tekanan darah tinggi
(hipertensi), dan penyakit ginjal, dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Begitu juga orang yang menerima transplantasi organ.
13. 2. Naegleria fowleri
• Penyebab infeksi amoeba pemakan otak adalah amoeba naegleria
fowleri
• Beberapa faktor risiko amoeba pemakan otak meliputi: Berenang di
air tawar, Faktor usia,
14. 3. Penyakit Lyme
• Penyebab utama penyakit Lyme adalah kutu rusa yang dapat
ditemukan pada beberapa jenis hewan yang berbeda.
• Penyakit Lyme berkembang melalui beberapa tahap
• Tahap awal penyakit ini ditandai dengan gigitan kutu di tengah
lingkaran merah.
• Pada tahap berikutnya, penyakit ini mulai berdampak pada kulit,
sistem saraf, dan jantung
• tahap selanjutnya, maka akan terdapat kerusakan pada sendi, saraf,
dan otak. Penyakit Lyme tidak menular.
• Namun, jika wanita yang sedang hamil terkena penyakit ini, maka
penyakit ini akan ditularkan pada anak yang sedang dikandungnya
15. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pasca Bencana
Kekeringan
1. Virus West Nile
• Kebanyakan penderita tidak memerlukan pengobatan infeksi virus West
Nile secara khusus.
• Virus umumnya bisa menghilang dengan sendirinya dari tubuh penderita
• Pada kasus ringan, obat pereda rasa sakit (analgesik) dapat diresepkan
guna mengurangi sakit kepala dan nyeri otot.
• Pada pasien dengan gejala berat, rawat inap di rumah sakit biasanya
diperlukan. Pasien akan diberi terapi suportif, seperti pemberian cairan
infus dan obat-obatan.
• vaksin untuk mencegah penyakit ini belum ditemukan
16. • Ketika beraktivitas di luar, gunakan baju berlengan panjang, celana
panjang, dan kaus kaki
• Menggunakan losion antinyamuk
• Membersihkan tempat penampungan air
• Membuang barang-barang bekas yang bisa menjadi tampungan air
• Memasang kawat nyamuk pada jendela dan pintu rumah untuk
mencegah nyamuk masuk ke rumah Anda
• Memakai kelambu di tempat tidur
17. 2. Naegleria fowleri
• Hanya segelintir orang yang mampu bertahan hidup dari infeksi
amoeba pemakan otak.
• Obat yang direkomendasikan untuk mengatasi infeksi otak akibat
Naegleria fowleri adalah obat antijamur amphotericin B, yang
biasanya disuntikkan melalui pembuluh vena atau saraf tulang
belakang.
• Hindari berenang atau lompat ke danau, sungai, dan perairan tawar
yang hangat.
• Sebaiknya, usahakan untuk menutup hidung Anda atau gunakan
penjepit hidung saat lompat atau menyelam ke air tawar yang hangat.
• Hindari menyentuh tanah di bawah air saat berenang di air tawar
yang dangkal dan hangat.
18. 3. Penyakit Lyme
• Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit Lyme adalah dengan
menghindari tempat-tempat yang menjadi habitat dari kutu Borrelia,
seperti semak belukar dan rerumputan.
• Gunakan pakaian yang tertutup, seperti baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan sarung tangan.
• Oleskan krim antiserangga yang sudah teruji aman ke kulit, misalnya krim
anti serangga yang mengandung minimal 20% DEET.
• Potong rumput yang sudah panjang di halaman atau sekitar rumah.
• Periksa seluruh bagian tubuh secara saksama serta segera mandi dan
mencuci baju setelah beraktivitas di rerumputan.
• Jika ada kutu yang hinggap di kulit, jangan memencet atau menepuknya.
Angkat kutu secara perlahan di bagian kepalanya dengan menggunakan
pinset. Setelah itu, oleskan antiseptik ke kulit yang dihinggapi.
19. • Penyakit Lyme mudah disembuhkan bila cepat diobati, terutama jika
masih dalam stadium 1.
• Metode pengobatan penyakit Lyme adalah dengan pemberian obat
antibiotik yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan dan
usia pasien
• Pada penyakit Lyme yang masih dalam stadium awal, dokter akan
meberikan antibiotik minum selama 10–14
• Sedangkan jika penyakit Lyme disertai oleh penyakit jantung atau
gangguan sistem saraf pusat, dokter akan memberikan antibiotik
suntik selama 14–28 hari
20. • Pada pasien penyakit Lyme stadium 3 yang disertai dengan arthritis,
dokter akan memberikan antibiotik minum selama 28 hari yang
disertai dengan tindakan berikut:
• Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid
• Aspirasi sendi, yaitu membuang cairan dari sendi yang terdampak
• Operasi untuk mengangkat bagian sendi yang mengalami peradangan
• Kebanyakan pasien penyakit Lyme butuh waktu berbulan-bulan atau
bertahun-tahun untuk sembuh sepenuhnya.