SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Penyakit infeksi yang banyak terjadi
di wilayah beriklim tropis, termasuk
Indonesia
Disebabkan oleh berbagai jenis infeksi
mulai dari infeksi virus, bakteri, jamur,
hingga parasit
Penyebaran atau penularan penyakit tersebut bisa
terjadi secara langsung antara satu orang ke orang
lainnya atau melalui hewan pembawa penyakit
(vektor), seperti nyamuk dan serangga
PENYAKIT
TROPIS
Hangat dan Kelembaban
Curah Hujan Tinggi
Kebersihan
Sanitasi Kurang
Penyebab tingginya kasus penyakit infeksi
di daerah tropis
Penyakit2 Tropis
DBD
Kaki Gajah
Malaria--- Penyakit Endemik
Tipes
Infeksi Jamur
TBC
Kusta
DBD = Demam Berdarah
Dengue
Demam Dengue
Demam Berdarah
=
=
Dengue Hemorrhagic Fever
=
Nyamuk betina dari jenis Aedes aegypti yang kerap
membawa virus
Penyakit yang mudah menular
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, demam
berdarah telah menjadi penyakit endemik di Indonesia
sejak tahun 1968.
Penyakit yang disebabkan oleh
salah satu dari empat virus
dengue.
Penyakit infeksi akut.
Sarana penularan : gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albocpictus yang hidup di wilayah
tropis dan subtropis
Patofisiologi
• Demam berdarah tidak bisa menular lewat kontak fisik karena
virus penyebab demam berdarah ditularkan lewat gigitan
nyamuk
• Aedes aegypti (virus) yang menghisap darah orang sehat,
maka virus dengue pada tubuh nyamuk keluar bersama
melalui air liur nyamuk dan menginfeksi melalui gigitan, virus
masuk ke pembuluh darah manusia
• https://www.youtube.com/watch?v=79DJYtusHdk
• https://www.youtube.com/watch?v=1v55yg0RfoY
• https://www.youtube.com/watch?v=MxiWp8vkRFI
• https://www.youtube.com/watch?v=reKlLpbTHFs
Manifestasi klinik
• Virus DBD akan memperbanyak diri di dalam tubuh
dengan masa inkubasi DBD 4-10 hari, 8-12 hari. Akan
tetapi, pada umumnya lama inkubasi DBD ini adalah
sekitar 4-7 hari
• Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;
• Nyeri kepala berat;
• Nyeri pada sendi, otot, dan tulang;
• Nyeri pada bagian belakang mata;
• Nafsu makan menurun;
• Mual dan muntah;
• Pembengkakan kelenjar getah bening;
• Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam
Pemeriksaan Lab
PENATALAKSANAAN AWAL
Pencegahan
PLUS
Kaki Gajah
Filariasis/ Filaria
=
Elephantiasis
=
Pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis
filaria.
• Cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Terutama di daerah Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa
Barat, dan Nanggroe Aceh Darussalam. Menurut data
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat hampir
13.000 kasus kaki gajah di Indonesia.
Patofisiologi
• Nyamuk adalah perantara dari penularan penyakit kaki
gajah. Penularan dimulai ketika nyamuk terinfeksi larva
cacing gelang ketika mereka mengambil makanan darah
dari manusia yang terinfeksi. Nyamuk kemudian
menggigit orang lain dan menyebarkan larva ke aliran
darah orang tersebut. Akhirnya, larva cacing bermigrasi
ke limfatik melalui aliran darah dan matang di sistem
getah bening.
• Sarang cacing akan bersarang di pembuluh limfatik dan
mengganggu fungsi normal sistem limfatik. Cacing dapat
hidup selama sekitar 6–8 tahun dan selama masa
hidupnya cacing akan menghasilkan jutaan mikrofilaria
(larva imatur) yang bersirkulasi dalam darah
Nyamuk adalah perantara dari penularan penyakit kaki
gajah. Penularan kaki gajah dimulai ketika nyamuk
terinfeksi larva cacing gelang ketika mereka
mengambil makanan darah dari manusia yang
terinfeksi. Nyamuk kemudian menggigit orang lain dan
menyebarkan larva ke aliran darah orang tersebut.
Akhirnya, larva cacing bermigrasi ke limfatik melalui
aliran darah dan matang di sistem getah bening
https://www.youtube.com/watch?v=_Vofn1vpHYQ
Manifestasi Klinis
• Awal penyakit, biasanya tidak mengalami gejala apa pun. Hal
ini menyebabkan penderita tidak sadar telah tertular penyakit
kaki gajah (filariasis), sehingga terlambat melakukan
penanganan.
• Gejala utama pembengkakan pada tungkai. Selain di tungkai,
pembengkakan juga bisa terjadi di bagian tubuh lainnya,
seperti lengan, kelamin, dan dada.
• Kulit pada tungkai yang bengkak akan menebal, kering,
menjadi lebih gelap, pecah-pecah, dan terkadang muncul luka
------- tungkai yang sudah mengalami pembengkakan dan
perubahan kulit tidak dapat kembali seperti semula –-- Fase
Kronik
Pemeriksaan Penunjang
• Sampel darah --- Apakah
terdapat cacing filaria atau
tidak. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan
mikroskop atau melalui tes
kimia khusus
menggunakan antigen.
Penatalaksanaan
• Untuk mencegah infeksi bertambah buruk dan
menghindari komplikasi filariasis dengan mengonsumsi
obat cacing, seperti ivermectin, albendazole,
atau diethylcarbamazine.
• Untuk menjaga kebersihan kaki yang bengkak, antara
lain:
• Istirahatkan tungkai dan selalu jaga posisi tungkai lebih tinggi, saat
duduk atau berbaring.
• Gunakan stocking kompres, sesuai anjuran dokter.
• Bersihkan bagian tungkai yang bengkak dengan air dan sabun
setiap hari.
• Jika mengalami luka, segera bersihkan luka dengan antiseptik.
• Gerakkan tungkai melalui olahraga ringan untuk menjaga
kelancaran aliran getah bening di bagian yang bengkak.
 Malaria adalah penyakit menular
yang
disebabkan plasmodium, yaitu
makhluk hidup bersel satu yang
termasuk dalam
kelompok protozoa.
 Malaria ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina yang
mengandung Plasmodium di
dalamnya. Plasmodium yang berpindah
ke tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk, lalu akan hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah
manusia
Gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah
parasit masuk ke tubuh manusia. Jika tidak ada
penanganan medis dalam 24 jam, maka gejala
dengan cepat akan menjadi penyakit kronis yang
tidak jarang berujung pada kematian.
Tipes
Demam Tifoid
=
Typhoid Fever
=
Pengertian
• Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii, dapat
menular dengan cepat, umumnya melalui konsumsi makanan atau
minuman yang sudah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri
• Seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes bisa menyebar ke
seluruh tubuh yang dapat mempengaruhi banyak organ tubuh
penderitanya.
• Orang yang terinfeksi penyakit demam tifoid / tipes dapat menularkan
bakteri melalui fases dan urine, makan dan minuman yang sudah
terkontaminasi dengan urine atau fases penderita tipes. Ataupun
mengkonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang sedang
mengalami tipes dan belum dinyatakan sembuh oleh dokter,
• Demam tifoid termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh
tubuh dan memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat
dan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang
berakibat fatal.
Manifestasi Klinik
• Demam yang meningkat secara bertahap tiap hari hingga
mencapai 39°C–40°C dan biasanya akan lebih tinggi
pada malam hari
• Nyeri otot
• Merasa tidak enak badan
• Sakit perut
• Berat badan menurun
• Sakit kepala
• Lemah dan lelah
• Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit
• Hilang nafsu makan
• Mual dan muntah
Minum Banyak
Air
Bedrest
Makanan
Mudah dicerna
Pencegahan
Vaksinasi
Jangan Jajan
Sembarangan
Cuci Tangan
Hindari
kontak
dengan orang
sakit
Konsumsi
makanan
Hygiene
Hindari
Makanan
Mentah
Program2 Pemerintah
Penanggulangan
Penyakit Tropis
Bebas dari penularan lokal
(kasus indigenous) malaria
dalam tiga tahun terakhir.
Memiliki sistem yang baik
untuk menjamin tidak ada
penularan kembali
Tingkat positivitas kurang
dari 5%
API (Annual Parasite
Incidence) atau jumlah
penderita malaria kurang
dari 1 per 1.000 penduduk
Setiap wilayah akan dinilai bebas malaria apabila
memenuhi syarat-syarat berikut:
• Pembangunan Milenium (Millennium Development
Goals/MDGs) di Indonesia pada tahun 2000, yang
ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan
mengurangi kejadian insiden malaria hingga tahun 2015.
• Tahun 2015, WHO telah mencanangkan program
Sustainable Development Goals (SDGs). Program global
ini pada tahun 2030 mentargetkan untuk mengakhiri
epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis
yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit
bersumber air dan penyakit menular
Program Pemerintah
• Indonesia mencanangkan program ”Menuju Indonesia Bebas
Malaria” tahun 2030. Program ini telah dituangkan dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/
MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi
Malaria di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang
hidup sehat, terbebas dari penularan malaria secara bertahap
yang akan tercapai hingga tahun 2030.
• Awal Sasaran wilayah eliminasi dibagi menjadi empat tahap
• Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Bali, dan Batam pada tahun
2010.
• Pulau Jawa, Provinsi Aceh, dan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun
2015.
• Tahap ketiga adalah Sumatera (kecuali Aceh dan Kepulauan Riau),
NTB, Kalimantan, dan Sulawesi pada tahun 2020.
• Terakhir adalah Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, NTT, dan
Maluku Utara, pada tahun 2030.
• Tahapan eliminasi malaria berubah dengan target terbagi
menjadi lima regional sampai eliminasi nasional pada
tahun 2030.
• Kementerian Kesehatan akan mengajukan penilaian
sertifikasi eliminasi malaria untuk Indonesia kepada WHO
pada tahun 2030.
• Eliminasi untuk Jawa dan Bali pada tahun 2023;
• Untuk Sumatera, NTB dan Sulawesi pada tahun 2025;
• Untuk Kalimantan dan Maluku Utara pada tahun 2027
• Untuk NTT dan Maluku pada tahun 2028 dan
• Untuk Papua Barat dan Papua pada tahun 2029 (Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2019
• Khusus di Maluku ada tiga penyakit tular vector yang
merupakan masalah penting untuk ditanggulangi yakni
malaria, Deman Berdarah Dengue (DBD) dan Filariasis
atau penyakit kaki gajah,“
• Berdasarkan capaian endemisitas per provinsi tahun
2020 terdapat 3 provinsi yang telah mencapai 100%
eliminasi malaria, antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur,
dan Bali).
• Tahun 2020 masih ada 23 kabupaten/kota yang endemis
malarianya masih tinggi, 21 kabupaten/kota endemis
sedang, dan 152 kabupaten/kota endemis rendah
• Papua tetap menjadi penyumbang terbesar, mencapai
80% dari total kasus di Indonesia (GATRA.com)
• Info malaria www.malaria.id
DBD
• Kelompok Kerja Operasional
Pemberantasan Penyakit
Demam Berdarah Dengue
(Pokjanal DBD)
• Gerakan PSN dengan
menaikkan indikator entomologi
angka bebas jentik (ABJ)
• Kemenkes menggalakkan
program 1 rumah 1 jumantik.
Filariasis
• Program pencegahan dan pengendalian
kaki gajah ini dinamakan Bulan Eliminasi
Kaki Gajah (BELKAGA).
• BELKAGA diadakan tiap bulan Oktober dari
tahun 2015-2020
PENYAKIT TROPIS

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerKANDA IZUL
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareYudha09
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
Universal precaution
Universal precautionUniversal precaution
Universal precautionconesti08com
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safetyVicky Thio
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasNs.Heri Saputro
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiHildaHerman1
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
Askep infertilitas
Askep infertilitasAskep infertilitas
Askep infertilitas
 
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Universal precaution
Universal precautionUniversal precaution
Universal precaution
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 

Similar to PENYAKIT TROPIS

Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriAndiMardiyani
 
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptxPENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptxRirinDwiAngraeni
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaAmanyMufida
 
MALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menularMALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menularBernike Zega
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanI Putu Cahya Legawa
 
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiPenyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiNoveldy Pitna
 
03 patologi manusia penyakit infeksi
03 patologi manusia   penyakit infeksi03 patologi manusia   penyakit infeksi
03 patologi manusia penyakit infeksiEmmy Kardinasari
 
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docxFadhilah Culan
 
Penyakit menular persentasi untuk berbagi.pptx
Penyakit menular persentasi untuk berbagi.pptxPenyakit menular persentasi untuk berbagi.pptx
Penyakit menular persentasi untuk berbagi.pptxisnainulfahmi
 

Similar to PENYAKIT TROPIS (20)

KEL_1_MALARIA.pptx
KEL_1_MALARIA.pptxKEL_1_MALARIA.pptx
KEL_1_MALARIA.pptx
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteri
 
Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2
 
Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2
 
Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2Makalah kaki gajah 2
Makalah kaki gajah 2
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptxPENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
 
MALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menularMALARIA - epidemiologi penyakit menular
MALARIA - epidemiologi penyakit menular
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
 
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiPenyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
03 patologi manusia penyakit infeksi
03 patologi manusia   penyakit infeksi03 patologi manusia   penyakit infeksi
03 patologi manusia penyakit infeksi
 
Lembar balik filariasis
Lembar balik filariasisLembar balik filariasis
Lembar balik filariasis
 
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
243547889 laporan-kedokteran-komunitas-skenario-1-docx
 
Penyakit menular persentasi untuk berbagi.pptx
Penyakit menular persentasi untuk berbagi.pptxPenyakit menular persentasi untuk berbagi.pptx
Penyakit menular persentasi untuk berbagi.pptx
 

More from Ida Djafar

Perawatan luka bakar
Perawatan luka bakarPerawatan luka bakar
Perawatan luka bakarIda Djafar
 
Sdki, slki, siki keb rasa aman nyaman patologis system integument imun
Sdki, slki, siki keb rasa aman nyaman patologis system integument imunSdki, slki, siki keb rasa aman nyaman patologis system integument imun
Sdki, slki, siki keb rasa aman nyaman patologis system integument imunIda Djafar
 
Anamnesa Sistem Imun
Anamnesa Sistem ImunAnamnesa Sistem Imun
Anamnesa Sistem ImunIda Djafar
 
Anamnesa Sistem Integumen
Anamnesa Sistem IntegumenAnamnesa Sistem Integumen
Anamnesa Sistem IntegumenIda Djafar
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem ImunitasIda Djafar
 

More from Ida Djafar (6)

Keganasan
KeganasanKeganasan
Keganasan
 
Perawatan luka bakar
Perawatan luka bakarPerawatan luka bakar
Perawatan luka bakar
 
Sdki, slki, siki keb rasa aman nyaman patologis system integument imun
Sdki, slki, siki keb rasa aman nyaman patologis system integument imunSdki, slki, siki keb rasa aman nyaman patologis system integument imun
Sdki, slki, siki keb rasa aman nyaman patologis system integument imun
 
Anamnesa Sistem Imun
Anamnesa Sistem ImunAnamnesa Sistem Imun
Anamnesa Sistem Imun
 
Anamnesa Sistem Integumen
Anamnesa Sistem IntegumenAnamnesa Sistem Integumen
Anamnesa Sistem Integumen
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem Imunitas
 

Recently uploaded

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Recently uploaded (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

PENYAKIT TROPIS

  • 1.
  • 2. Penyakit infeksi yang banyak terjadi di wilayah beriklim tropis, termasuk Indonesia Disebabkan oleh berbagai jenis infeksi mulai dari infeksi virus, bakteri, jamur, hingga parasit Penyebaran atau penularan penyakit tersebut bisa terjadi secara langsung antara satu orang ke orang lainnya atau melalui hewan pembawa penyakit (vektor), seperti nyamuk dan serangga PENYAKIT TROPIS
  • 3. Hangat dan Kelembaban Curah Hujan Tinggi Kebersihan Sanitasi Kurang Penyebab tingginya kasus penyakit infeksi di daerah tropis
  • 4. Penyakit2 Tropis DBD Kaki Gajah Malaria--- Penyakit Endemik Tipes Infeksi Jamur TBC Kusta
  • 5.
  • 6. DBD = Demam Berdarah Dengue Demam Dengue Demam Berdarah = = Dengue Hemorrhagic Fever =
  • 7. Nyamuk betina dari jenis Aedes aegypti yang kerap membawa virus Penyakit yang mudah menular Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, demam berdarah telah menjadi penyakit endemik di Indonesia sejak tahun 1968. Penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. Penyakit infeksi akut. Sarana penularan : gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus yang hidup di wilayah tropis dan subtropis
  • 8. Patofisiologi • Demam berdarah tidak bisa menular lewat kontak fisik karena virus penyebab demam berdarah ditularkan lewat gigitan nyamuk • Aedes aegypti (virus) yang menghisap darah orang sehat, maka virus dengue pada tubuh nyamuk keluar bersama melalui air liur nyamuk dan menginfeksi melalui gigitan, virus masuk ke pembuluh darah manusia • https://www.youtube.com/watch?v=79DJYtusHdk • https://www.youtube.com/watch?v=1v55yg0RfoY • https://www.youtube.com/watch?v=MxiWp8vkRFI • https://www.youtube.com/watch?v=reKlLpbTHFs
  • 9. Manifestasi klinik • Virus DBD akan memperbanyak diri di dalam tubuh dengan masa inkubasi DBD 4-10 hari, 8-12 hari. Akan tetapi, pada umumnya lama inkubasi DBD ini adalah sekitar 4-7 hari • Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius; • Nyeri kepala berat; • Nyeri pada sendi, otot, dan tulang; • Nyeri pada bagian belakang mata; • Nafsu makan menurun; • Mual dan muntah; • Pembengkakan kelenjar getah bening; • Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam
  • 10.
  • 12.
  • 15. PLUS
  • 16.
  • 18. Pembengkakan tungkai akibat infeksi cacing jenis filaria. • Cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Terutama di daerah Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Nanggroe Aceh Darussalam. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat hampir 13.000 kasus kaki gajah di Indonesia.
  • 19. Patofisiologi • Nyamuk adalah perantara dari penularan penyakit kaki gajah. Penularan dimulai ketika nyamuk terinfeksi larva cacing gelang ketika mereka mengambil makanan darah dari manusia yang terinfeksi. Nyamuk kemudian menggigit orang lain dan menyebarkan larva ke aliran darah orang tersebut. Akhirnya, larva cacing bermigrasi ke limfatik melalui aliran darah dan matang di sistem getah bening. • Sarang cacing akan bersarang di pembuluh limfatik dan mengganggu fungsi normal sistem limfatik. Cacing dapat hidup selama sekitar 6–8 tahun dan selama masa hidupnya cacing akan menghasilkan jutaan mikrofilaria (larva imatur) yang bersirkulasi dalam darah
  • 20. Nyamuk adalah perantara dari penularan penyakit kaki gajah. Penularan kaki gajah dimulai ketika nyamuk terinfeksi larva cacing gelang ketika mereka mengambil makanan darah dari manusia yang terinfeksi. Nyamuk kemudian menggigit orang lain dan menyebarkan larva ke aliran darah orang tersebut. Akhirnya, larva cacing bermigrasi ke limfatik melalui aliran darah dan matang di sistem getah bening https://www.youtube.com/watch?v=_Vofn1vpHYQ
  • 21. Manifestasi Klinis • Awal penyakit, biasanya tidak mengalami gejala apa pun. Hal ini menyebabkan penderita tidak sadar telah tertular penyakit kaki gajah (filariasis), sehingga terlambat melakukan penanganan. • Gejala utama pembengkakan pada tungkai. Selain di tungkai, pembengkakan juga bisa terjadi di bagian tubuh lainnya, seperti lengan, kelamin, dan dada. • Kulit pada tungkai yang bengkak akan menebal, kering, menjadi lebih gelap, pecah-pecah, dan terkadang muncul luka ------- tungkai yang sudah mengalami pembengkakan dan perubahan kulit tidak dapat kembali seperti semula –-- Fase Kronik
  • 22. Pemeriksaan Penunjang • Sampel darah --- Apakah terdapat cacing filaria atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mikroskop atau melalui tes kimia khusus menggunakan antigen.
  • 23. Penatalaksanaan • Untuk mencegah infeksi bertambah buruk dan menghindari komplikasi filariasis dengan mengonsumsi obat cacing, seperti ivermectin, albendazole, atau diethylcarbamazine. • Untuk menjaga kebersihan kaki yang bengkak, antara lain: • Istirahatkan tungkai dan selalu jaga posisi tungkai lebih tinggi, saat duduk atau berbaring. • Gunakan stocking kompres, sesuai anjuran dokter. • Bersihkan bagian tungkai yang bengkak dengan air dan sabun setiap hari. • Jika mengalami luka, segera bersihkan luka dengan antiseptik. • Gerakkan tungkai melalui olahraga ringan untuk menjaga kelancaran aliran getah bening di bagian yang bengkak.
  • 24.
  • 25.  Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan plasmodium, yaitu makhluk hidup bersel satu yang termasuk dalam kelompok protozoa.  Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung Plasmodium di dalamnya. Plasmodium yang berpindah ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk, lalu akan hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia Gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah parasit masuk ke tubuh manusia. Jika tidak ada penanganan medis dalam 24 jam, maka gejala dengan cepat akan menjadi penyakit kronis yang tidak jarang berujung pada kematian.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 33. Pengertian • Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii, dapat menular dengan cepat, umumnya melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri • Seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes bisa menyebar ke seluruh tubuh yang dapat mempengaruhi banyak organ tubuh penderitanya. • Orang yang terinfeksi penyakit demam tifoid / tipes dapat menularkan bakteri melalui fases dan urine, makan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan urine atau fases penderita tipes. Ataupun mengkonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang sedang mengalami tipes dan belum dinyatakan sembuh oleh dokter, • Demam tifoid termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.
  • 34. Manifestasi Klinik • Demam yang meningkat secara bertahap tiap hari hingga mencapai 39°C–40°C dan biasanya akan lebih tinggi pada malam hari • Nyeri otot • Merasa tidak enak badan • Sakit perut • Berat badan menurun • Sakit kepala • Lemah dan lelah • Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit • Hilang nafsu makan • Mual dan muntah
  • 36. Pencegahan Vaksinasi Jangan Jajan Sembarangan Cuci Tangan Hindari kontak dengan orang sakit Konsumsi makanan Hygiene Hindari Makanan Mentah
  • 38.
  • 39. Bebas dari penularan lokal (kasus indigenous) malaria dalam tiga tahun terakhir. Memiliki sistem yang baik untuk menjamin tidak ada penularan kembali Tingkat positivitas kurang dari 5% API (Annual Parasite Incidence) atau jumlah penderita malaria kurang dari 1 per 1.000 penduduk Setiap wilayah akan dinilai bebas malaria apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
  • 40. • Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) di Indonesia pada tahun 2000, yang ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian insiden malaria hingga tahun 2015. • Tahun 2015, WHO telah mencanangkan program Sustainable Development Goals (SDGs). Program global ini pada tahun 2030 mentargetkan untuk mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular Program Pemerintah
  • 41. • Indonesia mencanangkan program ”Menuju Indonesia Bebas Malaria” tahun 2030. Program ini telah dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/ MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat, terbebas dari penularan malaria secara bertahap yang akan tercapai hingga tahun 2030. • Awal Sasaran wilayah eliminasi dibagi menjadi empat tahap • Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Bali, dan Batam pada tahun 2010. • Pulau Jawa, Provinsi Aceh, dan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015. • Tahap ketiga adalah Sumatera (kecuali Aceh dan Kepulauan Riau), NTB, Kalimantan, dan Sulawesi pada tahun 2020. • Terakhir adalah Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, NTT, dan Maluku Utara, pada tahun 2030.
  • 42. • Tahapan eliminasi malaria berubah dengan target terbagi menjadi lima regional sampai eliminasi nasional pada tahun 2030. • Kementerian Kesehatan akan mengajukan penilaian sertifikasi eliminasi malaria untuk Indonesia kepada WHO pada tahun 2030. • Eliminasi untuk Jawa dan Bali pada tahun 2023; • Untuk Sumatera, NTB dan Sulawesi pada tahun 2025; • Untuk Kalimantan dan Maluku Utara pada tahun 2027 • Untuk NTT dan Maluku pada tahun 2028 dan • Untuk Papua Barat dan Papua pada tahun 2029 (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2019
  • 43. • Khusus di Maluku ada tiga penyakit tular vector yang merupakan masalah penting untuk ditanggulangi yakni malaria, Deman Berdarah Dengue (DBD) dan Filariasis atau penyakit kaki gajah,“ • Berdasarkan capaian endemisitas per provinsi tahun 2020 terdapat 3 provinsi yang telah mencapai 100% eliminasi malaria, antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali). • Tahun 2020 masih ada 23 kabupaten/kota yang endemis malarianya masih tinggi, 21 kabupaten/kota endemis sedang, dan 152 kabupaten/kota endemis rendah • Papua tetap menjadi penyumbang terbesar, mencapai 80% dari total kasus di Indonesia (GATRA.com) • Info malaria www.malaria.id
  • 44. DBD • Kelompok Kerja Operasional Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (Pokjanal DBD) • Gerakan PSN dengan menaikkan indikator entomologi angka bebas jentik (ABJ) • Kemenkes menggalakkan program 1 rumah 1 jumantik.
  • 45. Filariasis • Program pencegahan dan pengendalian kaki gajah ini dinamakan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA). • BELKAGA diadakan tiap bulan Oktober dari tahun 2015-2020