3. Jumlah kumulatif kasus konfirmasi
DBD dilaporkan sebanyak 87.501
kasus dan 816 kematian
Minggu ke 36 dari januari Kasus DBD di Jakarta
Utara Melonjak 3x lipat
Terjadi peningkatan kasus mencapai
1.150 kasus DBD di tahun 2022
Sekilas Info Kasus DBD saat ini
Kasus DBD meningkat karena
terjadinya peralihan musim
DBD di Pekanbaru capai
654 kasus
70% penyebab kasus DBD karena faktor
ingkungan dan peralihan antara musim
panas dengan musim hujan
Musim Peralihan membuat
populasi nyamuk Aedes Aegypti
bertambah sehingga kasus DBD
mengalami peningkatan.
01
03
02
04
4. A : Penyakit DBD adalah infeksi virus yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
B : Gejala penyakit DBD diantaranya adalah demam tinggi, nyeri kepala, Mual muntah, Sakit kepala, nyeri di
seluruh otot sendi, diare, dan nafsu makan menurun.
C : Cara mencegah penyakit DBD terdiri dari membersihkan bak mandi seminggu sekali, tidak menggantung /
menumpuk pakaian, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, memasang kelambu, dan menghilangkan genangan
air.
D : Program yang dikenalkan pemerintah untuk mencegah DBD ada PSN dan 3M Plus.
E : Peralihan musim saat ini membuat kasus DBD di berbagai daerah melonjak tinggi karena perkembangan
nyamuk yang kian meningkat.
F : Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi DBD namun sampai saat ini kasusnya masih
belom turun juga.
G : Masih ada beberapa daerah yang belom difasilitasi dan kurang edukasi mengenai penyakit DBD serta
pencegahannya.
Pendapat Masyarakat mengenai kasus DBD
5. Kesimpulan Pendapat
Sebagian masyarakat sudah mengerti mengenai
pengetahuan umum tentang DBD beserta pencegahan,
gerakan pemerintah untuk mengatasi DBD, dan Gejalanya.
Namun, masih ada daerah yang belum mengetahui DBD
dengan benar dan belum difasilitasi atau dilakukan upaya
pencegahan DBD pada daerah tersebut. Sebagian
masyarakat terlihat bergantung kepada upaya pencegahan
yang dilakukan oleh pemerintah, tanpa melakukan upaya
pencegahan sendiri.
6. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan
penyakit demam serius yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang menyerang
sistem peredaran darah manusia. Penyakit ini bisa
menjadi lebih serius dan berdampak kematian jika
tidak segera mendapat penanganan yang cepat dan
tepat.
Apa itu DBD ?
7. Penyebab DBD
Peralihan musim panas ke musim hujan (dengan curah hujan yang tinggi)
merupakan salah satu factor yang membuat populasi nyamuk bertambah
banyak dan menyebar ke berbagai daerah terutama nyamuk Aedes Aegypti
yang terinfeksi virus dengue. Nyamuk ini menginfeksi manusia lewat
gigitannya dengan menularkan virus dengue kedalam system peredaran
darah manusia.
Terinfeksi salah satu dari empat serotipe virus dengue yaitu DENV-1, 2, 3,
dan 4 yang merupakan virus RNA single-stranded dari famili Flaviviridae dan
genus Flavivirus. Vektor penyebar virusya adalah nyamuk Aedes Aegypti
atau Aedes Albopictus.
8. Nyamuk Aedes Aegypti
berkembang di genangan
air
4
Nyamuk berkembang dan
menggigit manusia lain
3
2
Nyamuk betina
mengandung telur yang
sudah terinveksi virus
Dengue
1
Nyamuk menggigit
manusia yang terinfeksi
DBD
Siklus Penularan DBD
9. Gejala umum yang muncul antara lain :
• Demam Tinggi mencapai suhu 40° C selam 2-7
hari.
• Ruam Kemerahan setelah 2-5 hari demam
• Nyeri Kepala, otot, sendi, tulang dan bagian mata
• Nafsu makan menurun
• Mual dan muntah
• Diare
• Kejang-kejang
• Sakit Perut
• Sulit untuk bernapas
• Kulit terasa lembab dan dingin
• Kehilangan kesadaran
• Syok
Apa saja Gejala dari DBD ?
10. Fase
Pertama
Fase
Kedua
Fase
Ketiga
Fase Demam pada DBD
Hari ke 1-3 Hari ke 6-7
Demam mendadak yang
cukup tinggi hingga 40°C
Penderita akan merasakan demam
kembali, fase ini dinamakan fase
pemulihan, di fase inilah trombosit
perlahan akan naik dan normal kembali
Hari ke 4-5
Fase kritis, demam turun hingga 37°C dan merasa sehat, namun
jika di fase ini tidak mendapatkan pengobatan yang tepat maka
dapat terjadi keadaan fatal, terjadi penurunan trombosit secara
drastis akibat pendarahan
11. Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya dengan
menggunakan metode yang tepat yaitu :
1. Membersihkan bak mandi seminggu sekali
2. Gunakan pakaian yang dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk
3. Memasang kasa nyamuk dan kelambu
4. Jangan menumpuk atau menggantung pakaian
5. Menggunakan lotion anti nyamuk
6. Menjaga kebersihan lingkungan dengan menghilangkan genangan air dan barang-barang
yang menumpuk
7. Lakukan larvasida
8. Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, kantong semar, sereh
9. Gunakan pendingin udara di dalam ruangan atau pastikan ruangan memiliki sirkulasi
udara yang baik dan tidak lembab
10. Memperbanyak konsumsi vitamin C
11. Melakukan kegiatan 3M yaitu menguras, menutup, dan mengubur
12. Melakukan vaksin DBD
Bagaimana cara mencegah DBD ?
12. Cara pengandalian kimia yaitu dengan
pengasapan atau fogging dengan
mengguankan malathion dan fenthion agar
mengurangi kemungkinan penularan
sampai batas waktu tertentu serta
memberikan bubuk abate pada tempat-
tempat penampung air.
Cara Pengendalian DBD
Pengendalian Fisik
Cara pengendalian fisik yaitu pengendalian untuk
mengurangi atau menghindari gigitan nyamuk atau
gangguan nyamuk dilakukan dengan pemasangan kawat
kasa (kawat nyamuk) pada semua lubang yang ada di
rumah, seperi lubang angin, jendela, pintu dan lainnya.
Pengendalian Kimiawi
Pengendalian Biologis
Pengendalian biologis antara
lain dengan menggunakan
ikan pemakan jentik dan
bakteri pada tempat yang
dapat dijadikan sarang
nyamuk.
Pengendalian Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan
nyamuk tersebut antara lain pemberantasan
sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah
padat, modifikasi tempat perkembangbiakan
nyamuk hasil kegiatan manusia, menanam
tanaman pengusir nyamuk seperti lavender,
pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M
(menguras, menutup, mengatur ulang)dan
perbaikan desain rumah.
14. PROGRAM PENCEGAHAN DBD
WOLBACHIA
Bakteri Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap
darah yang mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh
manusia.Adapun, cara yang dilakukan adalah dengan memasukkan bakteri wolbachia ke nyamuk. Bakteri dan
nyamuk yang sudah mengandung wolbachia ditempatkan ke dalam air yang menjadi tempat peneluran nyamuk
aedes aegypti. Alhasil, nyamuk pembawa penyakit DBD itu pun termodifikasi. Setelah mengandung bakteri
Wolbachia, mereka akan menetas sebagai nyamuk aedes aegypti tanpa virus DBD. Bakteri wolbachia
merupakan bakteri yang hidup sebagai parasit pada hewan artropoda, seperti nyamuk dan akan melawan virus
DBD.Nyamuk yang sudah ada wolbachia-nya akan dilepas di alam, di habitat alami mereka akan kawin dengan
nyamuk yang belum ada wolbachia-nya. Ketika yang betinanya itu ada wol bagiannya, maka telur-telur
turunannya ini semuanya akan mengandung wolbachia-nya. Saat nyamuk memiliki bakteri wolbachia, nyamuk
aedes aegypti ketika menggigit manusia pun tidak akan berpengaruh pada manusia.
15. PROGRAM PENCEGAHAN DBD
JEMARI – Jentik Remaja Mandiri
Ide utama inovasi adalah menurunkan angka penyakit DBD khususnya pada anak-anak dengan membentuk
Kader Jemari (Jentik Remaja Mandiri) - PSN DBD. Kader Jemari adalah anak sekolah yang dibina dan dilatih
sebagai kader jentik di sekolahnya bertugas memantau jentik nyamuk di lingkungan sekolah dan rumah masing-
masing. Kader jemari juga melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di sekolah sehingga lingkungan
sekolah lebih bersih dan nyaman.
16. PROGRAM PENCEGAHAN DBD
JUMANTIK – Juru Pemantau Jentik
Upaya efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah menetapkan satu rumah satu juru
pemantau jentik (Jumantik). Jumantik merupakan singkatan dari juru pemantau jentik, yaitu anggota
masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya,
melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin. Jumantik juga berperan untuk meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapaan masyarakat menghadapi DBD. Setiap rumah itu ada satu juru pemantau jentik.
Kemudian satu rumah itu harus ada Agent of Change untuk mengubah perilaku. Jumantik bertugas memantau
jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang
nyamuk seperti di bak mandi karena jarang dikuras, genangan air di sampah kaleng atau plastik kemasan air
minum. Sarang nyamuk tersebut hendaknya diberantas dengan segera agar tidak menimbulkan DBD.
17. PROGRAM PENCEGAHAN DBD
3M Plus – Menguras, Menutup, Memanfaatkan
1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti
bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air
juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding
tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus
hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun
drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak
membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk
memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
18. PROGRAM PENCEGAHAN DBD
3M Plus – Menguras, Menutup, Memanfaatkan
Sedangkan yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
● Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
● Menggunakan obat anti nyamuk
● Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
● Gotong Royong membersihkan lingkungan
● Periksa tempat-tempat penampungan air
● Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
● Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
● Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
● Menanam tanaman pengusir nyamuk
19. Kesimpulan
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada
menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk
demam berdarah. Dengan peduli kepada lingkungan
sekitar, melakukan pencegahan DBD secara serempak
dan melaksanakan Gerakan pemberantasan nyamuk
bersama akan membuat penyebaran nyamuk DBD
semakin berkurang. Maka dari itu diperlukan
kesadaran yang besar untuk bisa membuat perubahan
yang besar pula, perubahan itu dimulai dari diri sendiri
untuk kesejahteraan Bersama.
AYO BERSAMA KITA BASMI DBD UNTUK HIDUP
YANG LEBIH SEHAT!
20. “Lebih baik berjuang bersama mencegah
DBD daripada berjuang bersama dia yang
saat ini masih belom pasti.”
21. CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Thanks!
Does anyone have any questions?