4. Wilayah dengan Suhu Terpanas di Indonesia*
* Suhu harian terpanas periode 5 Oktober pikul 07.00 hingga 6 oktober 07.00
Source: Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG)
37,2𝑜
C
8. Cuaca Ekstrim
Sumsel 20 Hari
ke Depan
Berdasarkan monitoring Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Sumatera Selatan, Hari Tanpa
Hujan (HTH) secara berurut-turu diprediksi
akan berlangsung pada dua dasarian atau
20 hari ke depan
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I
Sumatera Selatan, Wandayantolis
mengatakan, dari catatan mereka, tujuh
Kabupaten/ kota yang tidak terjadi hujan
tersebut meliputi Palembang, Kabupaten
Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir
(OKI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU
Timur dan OKU Selatan.
Kekeringan meteorologis biasanya diikuti
antara lain berkurangnya persediaan air
untuk rumah tangga dan pertanian serta
meningkatnya potensi kebakaran semak,
hutan, lahan, dan perumahan
Sumber: Kompas.com
10. 1. Diare
Penelitian yang dilakukan di Shanghai, Cina, menemukan
adanya kaitan temperatur lingkungan yang tinggi dengan
peningkatan risiko diare. Ada beberapa kemungkinan
penyebab diare semakin mudah menular saat kemarau
.
Faktor pertama adalah kemungkinan jika suhu tinggi saat
kemarau secara tidak langsung mempengaruhi
perkembangan patogen penyebab diare. Contohnya
rotavirus yang bisa berkembang lebih cepat di air bersuhu
hangat.
Selain itu, kasus keracunan makanan juga lebih sering terjadi
pada musim kemarau. Hal ini bisa disebabkan oleh makanan
yang lebih cepat rusak saat suhu lingkungan lebih hangat
atau panas.
11. 2. ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi yang
bisa mengganggu proses pernapasan normal.
ISPA bisa menyerang hanya saluran pernapasan atas (dari
sinus hingga pita suara) atau hanya mempengaruhi saluran
pernapasan bawah (ujung pita suara hingga paru-paru).
ISPA sangat mudah menular dan rentan dialami oleh
anak-anak dan lansia.
Biasanya gejala ISPA muncul dengan cepat, bisa beberapa
jam hingga beberapa hari setelah tertular. Gejalanya
adalah Demam, Batuk, Sakit tenggorokan, Napas
pendek dan berbunyi, Kesulitan bernapas.
ISPA termasuk penyakit musim kemarau yang banyak
terjadi dipengaruhi oleh faktor kenaikan suhu dan polusi
udara. Saat cuaca lebih panas dan sinar matahari terik,
muncul lebih banyak debu dan polusi-polusi udara lainnya
yang berisiko terhirup kemudian memicu infeksi.
12. 3. Penyakit Mata
MATA KERING
Di musim kemarau, mata kering rawan terjadi karena peningkatan suhu dan terpaan
angin bisa menyebabkan air mata cepat mengering. Selain itu di musim kemarau
cenderung lebih banyak debu. Akibatnya, debu rawan masuk ke mata dan menempel
pada lapisan air mata, kemudian menimbulkan gejala mata terasa kering.
KONJUNGTIVITIS (MATA MERAH)
Konjungtivitis termasuk penyakit musim kemarau karena virus maupun bakteri
penyebab infeksi pada mata berkembang dan menyebar lebih aktif saat lingkungan
bersuhu tinggi..
13. 4. Batuk/Pilek dan Influenza
Salah satu penyebab batuk pilek adalah enterovirus. Enterovirus
merupakan virus yang berkembang di cuaca hangat.
Kemungkinan besar jika Anda mengalami batuk pilek di musim
kemarau, penyebabnya adalah infeksi enterovirus.
Influenza bisa menyerang di musim kemarau. Terutama saat
perpindahan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau
(pancaroba). Orang-orang yang rentan terkena flu saat pancaroba
adalah mereka yang sistem kekebalan tubuhnya kurang baik.
Gejala influenza antara lain:
Demam, Nyeri otot, Menggigil dan berkeringat,Sakit kepala
Batuk kering yang sulit reda
Badan terasa lemas dan lelah
Napas terasa pendek
Sakit mata
Mual dan muntah, lebih sering terjadi pada anak-anak
14. 5. Dehidrasi
Musim kemarau seringkali disertai suhu tinggi
dan paparan sinar matahari yang berlebihan.
Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh
kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat,
yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
Dehidrasi dapat berdampak buruk pada
organ tubuh dan kesehatan secara
keseluruhan.
16. Perbanyak Minum Air
Minumlah air putih secara teratur untuk mencegah
dehidrasi. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang
disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml
per hari atau total 2 liter.
Jika Anda aktif atau berada di bawah sinar matahari,
minumlah lebih banyak lagi.
Periksa warna urin, jika urin keruh dan berwarna artinya
Anda kurang minum, maka segera cukupi kebutuhan
hidrasi.
17. Jaga Kebersihan Tangan
Musim kemarau dapat meningkatkan risiko
penyakit. Frekuensi paparan debu yang tinggi
membuat tangan lebih mudah terkontaminasi
kuman atau bakteri penyakit. Maka, selalu
cuci tangan sebelum makan dan setelah
menggunakan toilet.
Mencuci tangan dianjurkan dengan sabun
dan air mengalir untuk menjaga kebersihan
diri. Sementara itu, disarankan mandi paling
tidak dua kali dalam sehari.
18. Gunakan Sunscreen
Tips selanjutnya adalah mengenakan pakaian pelindung dan
tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit anda
dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Terutama bagi
anda yang beraktivitas di luar ruangan.
Kulit merupakan gerbang masuk segala penyakit, salah
satunya efek sinar matahari yaitu UVA dan UVB. Jadi, anda
bisa meminimalisasi gangguan kesehatan dengan
mengulang pemakaian tabir surya setiap dua jam sekali.
Hal ini untuk memberikan proteksi maksimal walaupun
beraktivitas di ruang terbuka dalam waktu lama.
19. Konsumsi Makanan Sehat
Anda bisa memulai dengan mengonsumsi
buah-buahan segar seperti tomat, melon,
stroberi, terutama semangka yang
mengandung 90% air
Selain menghilangkan dahaga, buah
tersebut juga mengandung beragam
vitamin seperti A, B, dan E. Ini akan
membantu menjaga sistem kekebalan
tubuh tetap kuat sehingga terhindar dari
berbagai ancaman penyakit.
20. Waspadai Masalah
Pernapasan
Udara kering dapat memengaruhi sistem pernapasan.
Peredaran debu yang tinggi menyebabkan debu lebih
mudah mengiritasi, sehingga potensi mengalami
gangguan kesehatan seperti infeksi saluran napas atas
akan lebih mudah mengancam.
Oleh sebab itu, gunakan humidifier jika diperlukan
untuk menjaga kelembapan udara di dalam rumah. Jika
memungkinkan, anda bisa menggunakan kipas angin
atau AC untuk menjaga udara serta suhu dalam
ruangan agar tetap nyaman.
21. Istirahat Cukup
Saat musim kemarau dan musim lainnya, anda
dianjurkan tetap mencukupi kebutuhan waktu tidur
atau istirahat dalam sehari. Pastikan mendapatkan
cukup tidur malam untuk mendukung sistem
kekebalan tubuh.
Usia 18-40 tahun: orang dewasa membutuhkan waktu
tidur 7-8 jam setiap hari.
Dengan menjalankan pola tidur yang baik, fungsi
tubuh seseorang akan berjalan dengan baik, sehingga
dapat mudah terhindar dari beberapa penyakit