SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Belajar dengan Enam Topi Berpikir (The Six Thinking Hats)
*Rendra Prihandono, S.Sos
Salah satu problem yang saya hadapi ketika masih mengajar di kelas 7 sekolah
menengah pertama adalah bagaimana mendorong para siswa untuk lebih
mendayagunakan high order thinking (pola berpikir tingkat tinggi), di mana mereka
benar-benar berpikir dan bukan hanya menghafal atau sekedar tahu informasi (level
knowledge dalam taksonomi Bloom). Berdasarkan beberapa referensi, terutama yang
ditulis Dr. Edward De Bono, maka saya menggunakan salah satu teknik beliau yang
terkenal, yaitu Enam Topi Berpikir (The Six Thinking Hats).
Secara prinsip, teknik ini mendorong siswa untuk berpikir sesuai dengan topi yang
dipakai, di mana saya menyediakan enam topi yang berbeda warna yaitu Putih, Kuning,
Hitam, Merah, Hijau dan Biru. Saat bertopi putih, siswa diminta mendiskusikan atau
mencari informasi dan fakta mengenai topik tersebut. Dengan topi kuning, siswa berpikir
dan mendiskusikan apa dampak positif suatu fenomena. Dengan topi hitam, siswa
berpikir dan mendiskusikan apa dampak negatif suatu fenomena. Dengan topi merah,
siswa mengekspresikan perasaannya terhadap fenomena tersebut. Topi hijau
menggerakkan siswa untuk kreatif dan mencari alternatif dalam melihat suatu fenomena.
Sedangkan topi biru mendorong siswa membuat suatu kesimpulan. Keenam topi tersebut
membuat siswa lebih aktif karena topi mereka menginstruksikan benak para siswa untuk
“berperilaku” sesuai wadahnya.
Sebagai contoh, saya menggunakan teknik ini saat membahas tentang tsunami. Saya
membagi kelas saya menjadi lima kelompok. Saya juga membuat simbol enam topi di
kelas yang saya letakkan secara berkeliling. Pada dasarnya, mereka secara kelompok
beraktivitas di kelima simbol topi secara bergantian searah jarum jam per sesinya. Di
setiap sesi masing-masing akan melakukan kegiatan sesuai instruksi topinya. Sekuens
atau urutan topi tidak harus “urut kacang”, tetapi semua topi harus dilewati.
Topi keenam adalah kegiatan whole class, momen di mana seluruh kelompok
melakukan refleksi bersama-sama. Peran saya adalah sebagai fasilitator atau konsultan,
tempat setiap siswa bertanya bila mereka menemui jalan buntu dalam berkegiatan. Saya
tidak memberi jawaban matang, tetapi mengarahkan mereka pada alternatif lain agar
proses mandiri tetap berjalan.
Pada sesi pertama, saya secara singkat memberikan gambaran apa Enam Topi
Berpikir itu dan memberi instruksi aktivitas keenam kelompok selama enam sesi. Untuk
topi putih, saya menyiagakan ruang perpustakaan dan internet di sekolah agar siswa bisa
mencari informasi secara mandiri. Keempat topi lainnya dilakukan di dalam kelas. Untuk
topi hijau, saya mengisntruksikan siswa merancang maket rumah yang menurut mereka
tahan hempasan tsunami atau gempa bumi dengan bahan korek api dan sendok es krim
serta bahan tambahan mereka sendiri. Aktivitas ini harus selesai dalam satu sesi (kira-kira
40 menit).
Ketika kegiatan belajar dimulai mulai dari sesi pertama, saya melihat antusiasme yang
besar dari para siswa. Mereka tampaknya lebih termotivasi karena tidak cuma duduk dan
mendengar di kelas saja. Sebaliknya, mereka harus beradaptasi dan konsisten untuk
berpola pikir sesuai topi, yang ternyata tidak mudah. Contohnya, ketika sampai di topi
kuning, mereka awalnya kesulitan menemukan dampak positif dari tsunami karena setahu
mereka akibat tsunami sangat buruk bagi masyarakat korban. Namun setelah
berkonsultasi pada saya sebagai fasilitator, mereka akhirnya girang karena bisa
menemukan bahwa bencana tsunami memberikan pelajaran pentingnya memiliki dan
menguasai teknologi untuk mengantisipasi bencana alam.
Ketika sampai di topi hijau pun saya melihat gairah yang sama. Para siswa antusias
mendiskusikan dan mencoba-coba membuat maket rumah anti tsunami dan gempa bumi.
Saya memberi batas waktu untuk pembuatannya sehingga mereka mau tidak mau
terpaksa untuk kreatif dan bekerja secara efisien (tidak banyak omong dan bercanda
seperti kebiasaan mereka keseharian). Di beberapa topi yang memerlukan konsentrasi
penuh misalnya topi putih, kuning dan hitam, saya memasukkan juga unsur musik
sebagai pengiring. Saya memilih konser pasif (Adi Gunawan, 2003) dengan iringan
musik Barok untuk memberikan atmosfir pendukung agar para siswa lebih fokus berpikir
dan berdiskusi. Hasil diskusi mereka ditulis di kertas CD besar dengan spidol berwarna
dan ditempelkan di sekeliling dinding kelas agar semua orang di kelas bisa melihat.
Setelah kelima topi selesai dijalani, pada sesi keenam saya melakukan kegiatan topi
biru. Saya meminta kelima kelompok untuk berkeliling dan membandingkan hasil
penemuan dan pemikiran mereka serta menambahkan apa-apa saja yang tidak mereka
temukan atau tidak terpikirkan oleh mereka namun dimiliki kelompok lain. Dengan cara
ini, secara tidak sadar sebenarnya para siswa melakukan peer learning, sehingga masing-
masing individu siswa mendapatkan content atau isi materi yang dibutuhkan. Setelah
selesai, maka masing-masing melakukan semacam refleksi atas apa yang telah dilakukan.
Selain memaparkan hasil kegiatan kelima topi, mereka juga mengekspresikan kendala-
kendala apa yang mereka alami selama proses serta cara mereka menghadapinya.
Secara umum saya bisa menyimpulkan bahwa dengan mempergunakan kerangka
Enam Topi Berpikir, para siswa mendapatkan pengalaman belajar lebih. “Lebih” karena
pada dasarnya content atau materi sesuai kurikulum relatif didapatkan siswa mendekati
“yang seharusnya”. Ini memberi jawaban pada kritik rekan-rekan guru saya yang
mengatakan bahwa kegiatan belajar selain klasik/ceramah tidak akan memberi siswa
content yang seharusnya dikuasai siswa guna menghadapi UNAS kelak. Selain
mendapatkan materi UNAS, para siswa mendapatkan pengalaman untuk berpikir lebih
dalam terhadap sesuatu dan juga memiliki life skill untuk mencari tahu atas apa yang ia
ingin tahu secara mandiri (learn how to learn). Selain itu, yang saya lihat, sebagian besar
siswa cenderung termotivasi, aktif, dan tidak punya waktu untuk bermain-main tanpa
alasan yang jelas.
Yang menjadi kendala adalah kegiatan belajar dengan model constructivist seperti
Enam Topi Berpikir ini membutuhkan waktu dalam persiapannya. Guru harus
mempersiapkan kerangka kegiatan dengan matang, serta memberikan alternatif sumber
belajar yang bervariasi. Untuk sekolah dengan akses internet terbatas dan perpustakaan
kurang memadai, mungkin ini menjadi kendala. Namun, yang penting menurut
pengalaman saya adalah kreatifitas dan keinginan untuk memberi yang terbaik pada anak
didik. Karena merekalah generasi penerus kita di masa depan yang akan menentukan
masa depan negeri ini. Kalau generasi kita tidak terbiasa berpikir kritis dan mandiri, saya
tidak bisa membayangkan seperti apa negeri ini di masa depan. Jadi, kenapa takut
mencoba?
*) penulis adalah mantan pendidik di Sekolah Ciputra khususnya dalam bidang Theory of
Knowledge dan kini menjabat sebagai Kepala SMP YPPI 2 Surabaya.
Alamat rumah: Kutisari Utara 2D no. 4 Surabaya
HP. 081938026857
Alamat kantor: Dharmahusada Indah Barat VI no. 1 Surabaya
Ph. 031-5934151
e-mail: rendra_prihandono@yahoo.com
No. Rekening BCA a/n Rendra Prihandono : 1520246441

More Related Content

What's hot

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
shananah
 
Instrumenkisi kisi paud-pnfi
Instrumenkisi kisi  paud-pnfiInstrumenkisi kisi  paud-pnfi
Instrumenkisi kisi paud-pnfi
Eva Meutia
 
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
AhmadMisbah10
 
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
nanda343568
 

What's hot (20)

Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.ppt
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.pptRuang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.ppt
Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.ppt
 
Pemahaman CP.pptx
Pemahaman CP.pptxPemahaman CP.pptx
Pemahaman CP.pptx
 
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxBagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materi
 
LITERASI NUMERASI (1).pptx
LITERASI NUMERASI (1).pptxLITERASI NUMERASI (1).pptx
LITERASI NUMERASI (1).pptx
 
Pengembangan RPP berbasis STEM
Pengembangan RPP berbasis STEM Pengembangan RPP berbasis STEM
Pengembangan RPP berbasis STEM
 
Modul i
Modul iModul i
Modul i
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
 
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptxParadigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensi
 
hakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sdhakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sd
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
 
Instrumenkisi kisi paud-pnfi
Instrumenkisi kisi  paud-pnfiInstrumenkisi kisi  paud-pnfi
Instrumenkisi kisi paud-pnfi
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
 
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
 
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_NURUL FAELA SHUFA-PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL.pdf
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_NURUL FAELA SHUFA-PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL.pdfRUANG KOLABORASI_TOPIK1_NURUL FAELA SHUFA-PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL.pdf
RUANG KOLABORASI_TOPIK1_NURUL FAELA SHUFA-PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL.pdf
 
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptxPPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
 
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptxTeknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
Teknologi (Model ASSURE) topik 3.pptx
 
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
3. Penyusunan Modul Ajar.pptx
 

Similar to Belajar Dengan Enam Topi Berpikir

Pembelajaran aktif
Pembelajaran aktifPembelajaran aktif
Pembelajaran aktif
murdiyah
 
PENDEKATAN SAINTIFIK di TK
PENDEKATAN SAINTIFIK di TKPENDEKATAN SAINTIFIK di TK
PENDEKATAN SAINTIFIK di TK
Daud Muhamad
 
Metode & Strategi Pembelajaran Berkualitas di Era Kurikulum Merdeka_.pdf
Metode & Strategi Pembelajaran Berkualitas di Era Kurikulum Merdeka_.pdfMetode & Strategi Pembelajaran Berkualitas di Era Kurikulum Merdeka_.pdf
Metode & Strategi Pembelajaran Berkualitas di Era Kurikulum Merdeka_.pdf
RahmawatiNusi1
 
Fungsi media dalam pembelajaran
Fungsi media dalam pembelajaranFungsi media dalam pembelajaran
Fungsi media dalam pembelajaran
Ismail Fizh
 
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkanPpt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
rizka_pratiwi
 

Similar to Belajar Dengan Enam Topi Berpikir (20)

Pembelajaran aktif
Pembelajaran aktifPembelajaran aktif
Pembelajaran aktif
 
PENDEKATAN SAINTIFIK di TK
PENDEKATAN SAINTIFIK di TKPENDEKATAN SAINTIFIK di TK
PENDEKATAN SAINTIFIK di TK
 
Model pembelajaran di tk
Model pembelajaran di tkModel pembelajaran di tk
Model pembelajaran di tk
 
Menggagas Learn How to Learn
Menggagas Learn How to LearnMenggagas Learn How to Learn
Menggagas Learn How to Learn
 
Inovasi Sumber Belajar
Inovasi Sumber BelajarInovasi Sumber Belajar
Inovasi Sumber Belajar
 
Bertanya, kunci berpikir kreatif
Bertanya, kunci berpikir kreatifBertanya, kunci berpikir kreatif
Bertanya, kunci berpikir kreatif
 
pendekatan saintifik
pendekatan saintifikpendekatan saintifik
pendekatan saintifik
 
Metode & Strategi Pembelajaran Berkualitas di Era Kurikulum Merdeka_.pdf
Metode & Strategi Pembelajaran Berkualitas di Era Kurikulum Merdeka_.pdfMetode & Strategi Pembelajaran Berkualitas di Era Kurikulum Merdeka_.pdf
Metode & Strategi Pembelajaran Berkualitas di Era Kurikulum Merdeka_.pdf
 
135 plus metode active learning
135 plus metode active learning135 plus metode active learning
135 plus metode active learning
 
gaya belajar
gaya belajargaya belajar
gaya belajar
 
20090610124356 kelas6 ipa_suryati
20090610124356 kelas6 ipa_suryati20090610124356 kelas6 ipa_suryati
20090610124356 kelas6 ipa_suryati
 
140 plus metode active learning
140 plus metode active learning140 plus metode active learning
140 plus metode active learning
 
Perkembangan kognitif peserta didik
Perkembangan kognitif peserta didikPerkembangan kognitif peserta didik
Perkembangan kognitif peserta didik
 
Modul Ajar Kelas 10 Matematika Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kelas 10 Matematika Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kelas 10 Matematika Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kelas 10 Matematika Fase E Kurikulum Merdeka
 
PengPENGENALAN BENTUK PADA TEMA LINGKUNGAN SUB TEMA RUMAHenalan bentuk
PengPENGENALAN  BENTUK  PADA  TEMA  LINGKUNGAN  SUB TEMA RUMAHenalan bentukPengPENGENALAN  BENTUK  PADA  TEMA  LINGKUNGAN  SUB TEMA RUMAHenalan bentuk
PengPENGENALAN BENTUK PADA TEMA LINGKUNGAN SUB TEMA RUMAHenalan bentuk
 
Fungsi media dalam pembelajaran
Fungsi media dalam pembelajaranFungsi media dalam pembelajaran
Fungsi media dalam pembelajaran
 
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir KreatifBertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
Bertanya Sebagai Salah Satu Kunci Berpikir Kreatif
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJAR
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
 
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkanPpt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
Ppt perkembanngan anak dan pembelajaran yg menyenangkan
 

More from Rendra S.Sos

Parent Teacher Conference Form Primary
Parent Teacher Conference Form PrimaryParent Teacher Conference Form Primary
Parent Teacher Conference Form Primary
Rendra S.Sos
 
Parent Teacher Conference Form PG/KG
Parent Teacher Conference Form PG/KGParent Teacher Conference Form PG/KG
Parent Teacher Conference Form PG/KG
Rendra S.Sos
 
Prosedur Perancangan Portofolio Siswa dan Pelaporan Hasil Belajar
Prosedur Perancangan Portofolio Siswa dan Pelaporan Hasil BelajarProsedur Perancangan Portofolio Siswa dan Pelaporan Hasil Belajar
Prosedur Perancangan Portofolio Siswa dan Pelaporan Hasil Belajar
Rendra S.Sos
 
Himbauan tentang Telepon Gelap di Sekolah
Himbauan tentang Telepon Gelap di SekolahHimbauan tentang Telepon Gelap di Sekolah
Himbauan tentang Telepon Gelap di Sekolah
Rendra S.Sos
 
Language Policy Vision School 2013
Language Policy Vision School 2013Language Policy Vision School 2013
Language Policy Vision School 2013
Rendra S.Sos
 
Presentasi Sosialisasi E-Learning Metta School 2014
Presentasi Sosialisasi E-Learning Metta School 2014Presentasi Sosialisasi E-Learning Metta School 2014
Presentasi Sosialisasi E-Learning Metta School 2014
Rendra S.Sos
 
Menjadi guru kreatif & menyenangkan
Menjadi guru kreatif & menyenangkanMenjadi guru kreatif & menyenangkan
Menjadi guru kreatif & menyenangkan
Rendra S.Sos
 
Complaint handling management
Complaint handling managementComplaint handling management
Complaint handling management
Rendra S.Sos
 
After Training Reflection
After Training ReflectionAfter Training Reflection
After Training Reflection
Rendra S.Sos
 
Parents Teacher Conference Record
Parents Teacher Conference RecordParents Teacher Conference Record
Parents Teacher Conference Record
Rendra S.Sos
 
Prosedur Portofolio utk Ortu
Prosedur Portofolio utk OrtuProsedur Portofolio utk Ortu
Prosedur Portofolio utk Ortu
Rendra S.Sos
 
Prosedur Pelaksanaan Open School for Peek A Boo & Vision School
Prosedur Pelaksanaan Open School for Peek A Boo & Vision SchoolProsedur Pelaksanaan Open School for Peek A Boo & Vision School
Prosedur Pelaksanaan Open School for Peek A Boo & Vision School
Rendra S.Sos
 
Prosedur Class Visit Open School Peek A Boo & Vision School
Prosedur Class Visit Open School Peek A Boo & Vision SchoolProsedur Class Visit Open School Peek A Boo & Vision School
Prosedur Class Visit Open School Peek A Boo & Vision School
Rendra S.Sos
 
Prosedur Arrival dan Dismissal Vision School
Prosedur Arrival dan Dismissal Vision SchoolProsedur Arrival dan Dismissal Vision School
Prosedur Arrival dan Dismissal Vision School
Rendra S.Sos
 
SOP Peek A Boo & Vision School
SOP Peek A Boo & Vision SchoolSOP Peek A Boo & Vision School
SOP Peek A Boo & Vision School
Rendra S.Sos
 
Charismatic teacher
Charismatic teacherCharismatic teacher
Charismatic teacher
Rendra S.Sos
 
Authentic assessment
Authentic assessmentAuthentic assessment
Authentic assessment
Rendra S.Sos
 
Sosialisasi vision 31 januari 2013
Sosialisasi vision 31 januari 2013Sosialisasi vision 31 januari 2013
Sosialisasi vision 31 januari 2013
Rendra S.Sos
 
Sosialisasi vision 23 oktober 2012
Sosialisasi vision 23 oktober 2012Sosialisasi vision 23 oktober 2012
Sosialisasi vision 23 oktober 2012
Rendra S.Sos
 

More from Rendra S.Sos (20)

Parent Teacher Conference Form Primary
Parent Teacher Conference Form PrimaryParent Teacher Conference Form Primary
Parent Teacher Conference Form Primary
 
Parent Teacher Conference Form PG/KG
Parent Teacher Conference Form PG/KGParent Teacher Conference Form PG/KG
Parent Teacher Conference Form PG/KG
 
Prosedur Perancangan Portofolio Siswa dan Pelaporan Hasil Belajar
Prosedur Perancangan Portofolio Siswa dan Pelaporan Hasil BelajarProsedur Perancangan Portofolio Siswa dan Pelaporan Hasil Belajar
Prosedur Perancangan Portofolio Siswa dan Pelaporan Hasil Belajar
 
Himbauan tentang Telepon Gelap di Sekolah
Himbauan tentang Telepon Gelap di SekolahHimbauan tentang Telepon Gelap di Sekolah
Himbauan tentang Telepon Gelap di Sekolah
 
Language Policy Vision School 2013
Language Policy Vision School 2013Language Policy Vision School 2013
Language Policy Vision School 2013
 
Presentasi Sosialisasi E-Learning Metta School 2014
Presentasi Sosialisasi E-Learning Metta School 2014Presentasi Sosialisasi E-Learning Metta School 2014
Presentasi Sosialisasi E-Learning Metta School 2014
 
Menjadi guru kreatif & menyenangkan
Menjadi guru kreatif & menyenangkanMenjadi guru kreatif & menyenangkan
Menjadi guru kreatif & menyenangkan
 
SOP Door Greeter
SOP Door GreeterSOP Door Greeter
SOP Door Greeter
 
Complaint handling management
Complaint handling managementComplaint handling management
Complaint handling management
 
After Training Reflection
After Training ReflectionAfter Training Reflection
After Training Reflection
 
Parents Teacher Conference Record
Parents Teacher Conference RecordParents Teacher Conference Record
Parents Teacher Conference Record
 
Prosedur Portofolio utk Ortu
Prosedur Portofolio utk OrtuProsedur Portofolio utk Ortu
Prosedur Portofolio utk Ortu
 
Prosedur Pelaksanaan Open School for Peek A Boo & Vision School
Prosedur Pelaksanaan Open School for Peek A Boo & Vision SchoolProsedur Pelaksanaan Open School for Peek A Boo & Vision School
Prosedur Pelaksanaan Open School for Peek A Boo & Vision School
 
Prosedur Class Visit Open School Peek A Boo & Vision School
Prosedur Class Visit Open School Peek A Boo & Vision SchoolProsedur Class Visit Open School Peek A Boo & Vision School
Prosedur Class Visit Open School Peek A Boo & Vision School
 
Prosedur Arrival dan Dismissal Vision School
Prosedur Arrival dan Dismissal Vision SchoolProsedur Arrival dan Dismissal Vision School
Prosedur Arrival dan Dismissal Vision School
 
SOP Peek A Boo & Vision School
SOP Peek A Boo & Vision SchoolSOP Peek A Boo & Vision School
SOP Peek A Boo & Vision School
 
Charismatic teacher
Charismatic teacherCharismatic teacher
Charismatic teacher
 
Authentic assessment
Authentic assessmentAuthentic assessment
Authentic assessment
 
Sosialisasi vision 31 januari 2013
Sosialisasi vision 31 januari 2013Sosialisasi vision 31 januari 2013
Sosialisasi vision 31 januari 2013
 
Sosialisasi vision 23 oktober 2012
Sosialisasi vision 23 oktober 2012Sosialisasi vision 23 oktober 2012
Sosialisasi vision 23 oktober 2012
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 

Belajar Dengan Enam Topi Berpikir

  • 1. Belajar dengan Enam Topi Berpikir (The Six Thinking Hats) *Rendra Prihandono, S.Sos Salah satu problem yang saya hadapi ketika masih mengajar di kelas 7 sekolah menengah pertama adalah bagaimana mendorong para siswa untuk lebih mendayagunakan high order thinking (pola berpikir tingkat tinggi), di mana mereka benar-benar berpikir dan bukan hanya menghafal atau sekedar tahu informasi (level knowledge dalam taksonomi Bloom). Berdasarkan beberapa referensi, terutama yang ditulis Dr. Edward De Bono, maka saya menggunakan salah satu teknik beliau yang terkenal, yaitu Enam Topi Berpikir (The Six Thinking Hats). Secara prinsip, teknik ini mendorong siswa untuk berpikir sesuai dengan topi yang dipakai, di mana saya menyediakan enam topi yang berbeda warna yaitu Putih, Kuning, Hitam, Merah, Hijau dan Biru. Saat bertopi putih, siswa diminta mendiskusikan atau mencari informasi dan fakta mengenai topik tersebut. Dengan topi kuning, siswa berpikir dan mendiskusikan apa dampak positif suatu fenomena. Dengan topi hitam, siswa berpikir dan mendiskusikan apa dampak negatif suatu fenomena. Dengan topi merah, siswa mengekspresikan perasaannya terhadap fenomena tersebut. Topi hijau menggerakkan siswa untuk kreatif dan mencari alternatif dalam melihat suatu fenomena. Sedangkan topi biru mendorong siswa membuat suatu kesimpulan. Keenam topi tersebut membuat siswa lebih aktif karena topi mereka menginstruksikan benak para siswa untuk “berperilaku” sesuai wadahnya. Sebagai contoh, saya menggunakan teknik ini saat membahas tentang tsunami. Saya membagi kelas saya menjadi lima kelompok. Saya juga membuat simbol enam topi di kelas yang saya letakkan secara berkeliling. Pada dasarnya, mereka secara kelompok beraktivitas di kelima simbol topi secara bergantian searah jarum jam per sesinya. Di setiap sesi masing-masing akan melakukan kegiatan sesuai instruksi topinya. Sekuens atau urutan topi tidak harus “urut kacang”, tetapi semua topi harus dilewati. Topi keenam adalah kegiatan whole class, momen di mana seluruh kelompok melakukan refleksi bersama-sama. Peran saya adalah sebagai fasilitator atau konsultan, tempat setiap siswa bertanya bila mereka menemui jalan buntu dalam berkegiatan. Saya tidak memberi jawaban matang, tetapi mengarahkan mereka pada alternatif lain agar proses mandiri tetap berjalan. Pada sesi pertama, saya secara singkat memberikan gambaran apa Enam Topi Berpikir itu dan memberi instruksi aktivitas keenam kelompok selama enam sesi. Untuk topi putih, saya menyiagakan ruang perpustakaan dan internet di sekolah agar siswa bisa mencari informasi secara mandiri. Keempat topi lainnya dilakukan di dalam kelas. Untuk topi hijau, saya mengisntruksikan siswa merancang maket rumah yang menurut mereka tahan hempasan tsunami atau gempa bumi dengan bahan korek api dan sendok es krim serta bahan tambahan mereka sendiri. Aktivitas ini harus selesai dalam satu sesi (kira-kira 40 menit). Ketika kegiatan belajar dimulai mulai dari sesi pertama, saya melihat antusiasme yang besar dari para siswa. Mereka tampaknya lebih termotivasi karena tidak cuma duduk dan mendengar di kelas saja. Sebaliknya, mereka harus beradaptasi dan konsisten untuk berpola pikir sesuai topi, yang ternyata tidak mudah. Contohnya, ketika sampai di topi kuning, mereka awalnya kesulitan menemukan dampak positif dari tsunami karena setahu mereka akibat tsunami sangat buruk bagi masyarakat korban. Namun setelah
  • 2. berkonsultasi pada saya sebagai fasilitator, mereka akhirnya girang karena bisa menemukan bahwa bencana tsunami memberikan pelajaran pentingnya memiliki dan menguasai teknologi untuk mengantisipasi bencana alam. Ketika sampai di topi hijau pun saya melihat gairah yang sama. Para siswa antusias mendiskusikan dan mencoba-coba membuat maket rumah anti tsunami dan gempa bumi. Saya memberi batas waktu untuk pembuatannya sehingga mereka mau tidak mau terpaksa untuk kreatif dan bekerja secara efisien (tidak banyak omong dan bercanda seperti kebiasaan mereka keseharian). Di beberapa topi yang memerlukan konsentrasi penuh misalnya topi putih, kuning dan hitam, saya memasukkan juga unsur musik sebagai pengiring. Saya memilih konser pasif (Adi Gunawan, 2003) dengan iringan musik Barok untuk memberikan atmosfir pendukung agar para siswa lebih fokus berpikir dan berdiskusi. Hasil diskusi mereka ditulis di kertas CD besar dengan spidol berwarna dan ditempelkan di sekeliling dinding kelas agar semua orang di kelas bisa melihat. Setelah kelima topi selesai dijalani, pada sesi keenam saya melakukan kegiatan topi biru. Saya meminta kelima kelompok untuk berkeliling dan membandingkan hasil penemuan dan pemikiran mereka serta menambahkan apa-apa saja yang tidak mereka temukan atau tidak terpikirkan oleh mereka namun dimiliki kelompok lain. Dengan cara ini, secara tidak sadar sebenarnya para siswa melakukan peer learning, sehingga masing- masing individu siswa mendapatkan content atau isi materi yang dibutuhkan. Setelah selesai, maka masing-masing melakukan semacam refleksi atas apa yang telah dilakukan. Selain memaparkan hasil kegiatan kelima topi, mereka juga mengekspresikan kendala- kendala apa yang mereka alami selama proses serta cara mereka menghadapinya. Secara umum saya bisa menyimpulkan bahwa dengan mempergunakan kerangka Enam Topi Berpikir, para siswa mendapatkan pengalaman belajar lebih. “Lebih” karena pada dasarnya content atau materi sesuai kurikulum relatif didapatkan siswa mendekati “yang seharusnya”. Ini memberi jawaban pada kritik rekan-rekan guru saya yang mengatakan bahwa kegiatan belajar selain klasik/ceramah tidak akan memberi siswa content yang seharusnya dikuasai siswa guna menghadapi UNAS kelak. Selain mendapatkan materi UNAS, para siswa mendapatkan pengalaman untuk berpikir lebih dalam terhadap sesuatu dan juga memiliki life skill untuk mencari tahu atas apa yang ia ingin tahu secara mandiri (learn how to learn). Selain itu, yang saya lihat, sebagian besar siswa cenderung termotivasi, aktif, dan tidak punya waktu untuk bermain-main tanpa alasan yang jelas. Yang menjadi kendala adalah kegiatan belajar dengan model constructivist seperti Enam Topi Berpikir ini membutuhkan waktu dalam persiapannya. Guru harus mempersiapkan kerangka kegiatan dengan matang, serta memberikan alternatif sumber belajar yang bervariasi. Untuk sekolah dengan akses internet terbatas dan perpustakaan kurang memadai, mungkin ini menjadi kendala. Namun, yang penting menurut pengalaman saya adalah kreatifitas dan keinginan untuk memberi yang terbaik pada anak didik. Karena merekalah generasi penerus kita di masa depan yang akan menentukan masa depan negeri ini. Kalau generasi kita tidak terbiasa berpikir kritis dan mandiri, saya tidak bisa membayangkan seperti apa negeri ini di masa depan. Jadi, kenapa takut mencoba? *) penulis adalah mantan pendidik di Sekolah Ciputra khususnya dalam bidang Theory of Knowledge dan kini menjabat sebagai Kepala SMP YPPI 2 Surabaya.
  • 3. Alamat rumah: Kutisari Utara 2D no. 4 Surabaya HP. 081938026857 Alamat kantor: Dharmahusada Indah Barat VI no. 1 Surabaya Ph. 031-5934151 e-mail: rendra_prihandono@yahoo.com No. Rekening BCA a/n Rendra Prihandono : 1520246441