PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Cara Mengembangkan Potensi Siswa Melalui Pemahaman Gaya Belajar Masing-Masing
1.
2. GAYA BELAJAR :
Cara yang lebih disukai seseorang dalam
melakukan kegiatan berpikir, memproses dan
memahami suatu informasi
ASPEK GAYA BELAJAR:
Pertama adalah cara seseorang
menyerap informasi dengan mudah,
yang disebut sebagai modalitas
Kedua adalah cara orang mengolah dan
mengatur informasi tersebut
4. Menyerap informasi dan belajar dari apa
yang dilihat oleh mata menyerap citra
terkait dengan visual, warna, gambar, peta,
diagram.
5. • Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar
• Suka mencoret-coret sesuatu, yang terkadang tanpa ada
artinya saat di dalam kelas
• Pembaca cepat dan tekunLebih suka membaca daripada
dibacakan
• Rapi dan teratur
• Mementingkan penampilan, dalam hal pakaian ataupun
penampilan keseluruhan
• Teliti terhadap detail
• Pengeja yang baik
• Lebih memahami gambar dan bagan daripada instruksi
tertulis
6. Belajar dengan gambar, diagram dan peta
Membuat coretan, simbol, tanda2 penting
Gunakan video, gambar2 berwarna
Membuat pengelompokan
7. 1. Gunakan materi visual seperti, gambar-
gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal
penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku
berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer
dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan
ide-idenya ke dalam gambar.
9. • Lebih cepat menyerap dengan mendengarkan
• Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan
tulisan
• Senang membaca keras dan mendengarkan
• Suka musik dan bernyanyi
• Tidak bisa diam dalam waktu lama
• Suka mengerjakan tugas kelompok
• Suka berbicara dan berdiskusi
• Berbicara dengan irama yangterpola
10. Membaca dengan suara/bercerita
Menulis ulang yang dipelajari/ringkasan
Diskusi, berdebat, wawancara
Mendengar melalui kaset, seminar,
lokakarya
11. 1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam
diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam
keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran
dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke
dalam kaset dan dorong dia untuk
mendengarkannya sebelum tidur.
13. • Berorientasi fisik dan banyak bergerak
• Berbicara dengan perlahan
• Suka menggunakan berbagai peralatan dan
media
• Belajar melalui praktek
• Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika
membaca
• Banyak menggunakan isyarat tubuh
• Menyukai permainan dan olah raga
14. Melakukan praktek
Mengamati demo/contoh konkret
Drama, permainan, aktifitas lapangan
Menggunakan model, lego, alat-alat praktek,
kerajinan tangan, puzzle
Menggunakan gerak dalam belajar
15. 1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai
berjam-jam.
2. Ajak anak unt blj sambil eksplorasi lingkungan
(ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan
obyek sesungguhnya unt blj konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet
pada saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal
penting dalam bacaan.
5. Izinkan anak untuk belajar sambil
mendengarkan musik.
16. Lingkungan (suara, cahaya, temperatur)
Emosi (motivasi, keuletan, tanggung jawab)
Sosiologi (sendiri, berpasangan, kelompok)
Fisik (mobilitas, waktu)
Psikologis (analisis, kemampuan otak kiri
dan kanan)
17. Memahami potensi siswa yang tersembunyi
dan mendorongnya untuk berkembang sesuai
dengan kecenderungan bakat dan minat
mereka,
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar meningkatkan rasa tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas dan bantuan jika
mereka membutuhkan,
Menghargai potensi siswa yang lemah/lamban
dan memperlihatkan entuisme terhadap ide
serta gagasan mereka,
18. Memuji keindahan perbedaan potensi, karakter,
bakat dan minat serta modalitas gaya belajar
individu siswa,
Mendorong dan menghargai keterlibatan
individu siswa secara penuh dalam proyek-
proyek pembelajaran mandiri,
Menciptakan suasana belajar yang kondusif
dan bebas dari tekanan dan intimidasi dalam
usaha meyakinkan minat belajar siswa,
Memberikan tes/ujian yang bisa mendorong
terjadinya umpan balik dan semangat/gairah
pada siswa untuk ingin mempelajari materi lebih
dalam.
19. 1. Albert Einstein (ilmuwan):
Suka melamun, guru-gurunya di Jerman
mengatakan tak akan pernah berhasil jadi
apapun. Pertanyaan Einstein dianggap
merusak suasana, lebih baik jika ia tidak
datang ke sekolah. Akhirnya ia berusaha,
berjuang sehingga menjadi ilmuwan
terbesar sepanjang sejarah.
19
20. 2. Winston Churchill:
Lemah dalam belajar, gugup jika berbicara,
dan agak gagap dan cedal. Namun dengan
kegigihannya ternyata menjadi seorang
pemimpin dan orator terbesar abad ini.
21. 3. Thomas Alva Edison:
Sering dihukum di sekolah, dianggap nakal,
kalau bertanya dianggap melecehkan guru, dan
dikeluarkan dari sekolah. Ibunya mendidik di
rumah dengan model pembelajaran yang waktu
itu dianggap aneh. “Belajar adalah sesuatu yang
menyenangkan.” Dia membuat permainan untuk
mengajar Edison, dia sebut explorasi dunia
pengetahuan menjadi sesuatu yang
mengasyikan. Sang anak mula-mula kaget,
namun kemudian menjadi bergairah,
selanjutnya dia mulai belajar dengan cepat dan
ibunya tidak perlu mengajarinya lagi. Bahkan dia
terus mengeksplorasi, bereksperimen dan oto
didak.
21
22. Setiap manusia (anak) memiliki gaya belajar
yang unik. Setiap manusia memiliki kekuatan
tersendiri
Gaya belajar anak itu khas, sebagaimana
tanda tangan.
Tidak ada gaya belajar yang lebih baik atau
lebih buruk dari pada yang lain.
22