Dokumen tersebut membahas tentang baterai kering, transformator, dan reaksi kimia yang terjadi pada keduanya. Baterai kering bekerja tanpa cairan elektrolit dan tahan terhadap getaran, sedangkan transformator dapat mengubah tegangan listrik menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Kedua alat tersebut melalui proses kimia saat baterai diisi ulang atau digunakan, serta saat tegangan masukan transformator diubah.
1. DISUSUN OLEH :
Agustin Putri P (2)
Bayu Adi Putra (5)
M. Tio Bagas (20)
Novi Sugiarti (23)
Wanodya Putu Tantri (31)
2. BATERAI KERING
TRANSFORMATOR
HUBUNGAN PRIMER-
SEKUNDER
PRINSIP KERJA
TRANSFORMATOR
PROSES KIMIAWI (II)
STRUKTUR
PROSES KIMIAWI (I)
REAKSI KIMIA PROSES
PENGOSONGAN
KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN
REAKSI KIMIA
TRANSFORMATOR
STEP-DWON
REAKSI KIMIA PROSES
PENGISIAN
3. BATERAI KERING
Baterai jenis ini tidak memakai
cairan, mirip seperti baterai telpon
selular. Baterai ini tahan terhadap
getaran dan suhu rendah.
Dimensinya yang kecil bisa
menimbulkan keuntungan dan
kerugian.
4. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungannya, tak banyak makan
tempat.
kerugiannya, tidak pas di dudukan baterai
aslinya
Baterai jenis ini sama sekali tidak butuh
perawatan, tetapi rentan terhadap
pengisian berlebih dan pemakaian arus
yang sampai habis, karena bisa merusak
sel-sel penyimpanan arusnya.
5. REAKSI KIMIA BATERAI KERING
Kutub positif baterai menggunakan lempeng
timbal peroksida dan kutub negatifnya
menggunakan lempeng timbal sedangkan
larutan elektrolitnya adalah larutan asam
sulfat. Ketika baterai dipakai, terjadi
reaksi kimia yang mengakibatkan endapan
pada elektroda negatif (reduksi) dan
elektroda positif (oksidasi).
7. PROSES KIMIAWI BATERAI KERING
1) Proses Pengosongan / discharge battery
Bila baterai dihubungkan dengan beban
maka, elektron mengalir ke elektroda positif
(PbO2) melalui beban dari elektroda negatif
(Pb), kemudian ion-ion negatif mengalir
ke elektroda positif dan ion-ion positif mengalir
ke elektroda negatif. Arus listrik dapat mengalir
disebabkan adanya elektron yang bergerak ke
dan/atau dari elektroda sel melalui reaksi ion
antara molekul elektroda dengan molekul
elektrolit sehingga memberikan jalan bagi
elektron untuk mengalir.
8. REAKSI KIMIA PROSES PENGOSONGAN
Setiap molekul cairan elektrolit Asam sulfat (H2SO4) dalam sel
tersebut pecah menjadi dua yaitu ion hydrogen yang
bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan
negatif (So4
2-)
Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat (So4
2-) akan
bereaksi dengan plat timah murni (Pb) menjadi timah sulfat
(PbSO4) sambil melepaskan dua elektron. Sedangkan
sepasang ion hidrogen (2H+ ) akan bereaksi dengan plat
timah peroksida (PbO2) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil
mengambil dua elektron dan bersenyawa dengan satu atom
oksigen untuk membentuk air (H2O). Pengambilan dan
pemberian elektron dalam proses kimia ini akan menyebabkan
timbulnya beda potensial listrik antara kutub-kutub sel baterai.
9. PROSES KIMIAWI BATERAI KERING
2) Proses Pengisian
Proses ini adalah kebalikan dari proses pengosongan
dimana arus listrik dialirkan yang arahnya berlawanan
dengan arus yang terjadi pada saat pengosongan. Pada
proses ini setiap molekul air terurai. Ion oksigen yang
bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada plat positif
membentuk timah peroxida (PbO2). Sedangkan tiap
pasang ion hidrogen (2H+) yang dekat plat negatif
bersatu dengan ion negatif Sulfat (SO4--) pada plat
negatif untuk membentuk asam sulfat. Akibatnya berat
jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285
(pada baterai yang terisi penuh).
10. REAKSI KIMIA PROSES PENGISIAN
Proses reaksi kima yang terjadi
adalah sebagai berikut :
13. PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR
Transformator bekerja berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik. Tegangan
masukan bolak-balik yang membentangi
primer menimbulkan fluks magnet yang
idealnya semua bersambung dengan lilitan
sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan GGL dalam lilitan
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua
daya pada lilitan primer akan dilimpahkan
ke lilitan sekunder.