Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan konstruksi baterai. Baterai berfungsi untuk menyimpan energi listrik melalui proses elektrokimia dan memberikan sumber listrik pada peralatan. Secara konstruksi, baterai terdiri dari beberapa sel yang masing-masing terdiri atas pelat positif dan negatif dari logam timbal berpori. Beberapa sel ini dihubungkan secara seri untuk menghasilkan tegangan yang lebih tinggi.
TEKNIK TENAGA LISTRIK ( SUMBER ARUS LISTRIK/ACCUMULATOR )aribagus15
. Definisi Baterai
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
TEKNIK TENAGA LISTRIK tugas presentationaribagus15
Simpulan
1. Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik
2. Fungsi baterai adalah sebagai penyedia listrik pada sistem kelistrikan pada kendaraan.
3. Konstruksi baterai ada dua yaitu konstruksi comound dan konstruksi solid
4. Komponen dari baterai yaitu kotak baterai, elektrolit, sumbat ventilasi, plat positif dan negatif, separator, lapisan fiber glass, penghubung sel, sel baterai
5. Tipe baterai yaitu tipe basah dan tipe kering
DOC ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli dan tim.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Tujuan praktikum elektrolisis
- Dasar teori elektrolisis
- Alat dan bahan pengamatan elektrolisis
- Cara kerja pengamatan elektrolisis
- Hasil pengamatan elektrolisis
- pembahasan pengamatan elektrolisis
- Kesimpulan
- Saran
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
2. FUNGSI DAN KONSTRUKSI BATERAI
Baterai adalah alat untuk menyimpanan sumber
dari tenaga listrik dengan melalui proses
elektrokimia sehingga sumber dari tenaga listrik
dapat diubah menjadi tenaga kimia dan sebaliknya
tenaga kimia menjadi tenaga listrik.
Fungsi baterai adalah untuk memberikan
sumber tenaga listrik yang cukup pada sebuah
peralatan misalnya untuk menghidupkan mobil
(starter) serta melayani proses pada sistem
pengapian hingga melayani penerangan lampu dan
kebutuhan lainnya pada mobil atau motor.
3. KONSTRUKSI BATERAI
1. Konstruksi sebuah sel
Baterai terdiri dari beberapa sel dan setiap sel terdiri
dari pelat positif dan pelat negatif dan sel ini dibuat dari pelat
logam timbel berpori, dengan maksud dan tujuan untuk
mempermudah reaksi kimia pada permukaan berpori
tersebut sedangkan bahan aktif dari pelat positif adalah
timbel dioksida (PbO2) berwarna coklat dan untuk pelat
negatif adalah timbel (Pb) berwarna abu – abu.
4. 2. Konstruksi blok sel
Batang penghubung sel-sel adalah pelat – pelat yang
tergabung di dalam blok blok sel dan pelat positif
dibatasi oleh isolasi (separator) yang terbuat dari
ebonit atau pelastik kemudian blok – blok sel ini
dimasukkan dalam blok baterai yang diisi larutan asam
sulfat (H2SO4) serta setiap blok sel menghasilkan
tegangan sebesar 2 Volt.
5. 3. Hubungan blok sel
Tujuan dari menghubungkan blok – blok sel
secara seri adalah untuk memperoleh tegangan
yang lebih tinggi misalnya untuk memperoleh
tegangan 12 Volt, baterai membutuhkan 6 blok
sel yang masing – masing bertegangan 2 Volt.
6. PROSES ELEKTROKIMIA PADA BATERAI
1. Baterai dalam keadaan saat diisi air dan di beri arus
penuh
Saat baterai berisikan air asam
sulfat dan sudah dalam
keadaan diberi arus penuh
maka pada saat temperatur
20°C, berat jenis air baterai =
1,285 Kg/1 dan dalam
keadaan ini bahan aktif pada
pelat positif adalah timbel
dioksid (PbO2) bewarna coklat
sedangkan pada pelat negatif
timbel (Pb) berwarna abu-abu.
7. 2. baterai dalam keadaan dipakai
Saat baterai dalam keadaan
dipakai maka Oksigen (O2)
yang berada pada pelat positif
bereaksi dengan hidrogen (H)
dan membentuk air (H2O) dan
pada waktu yang bersamaan
membuat timbel Pb pada pelat
positif bereaksi dengan sisa
asam (SO4) sehingga menjadi
timbel sulfat (PbSO4)
sedangkan pada pelat negatif
juga mengalami reaksi dengan
sisa asam (SO4) sehingga
berubah menjadi timbel sulfat
(PbSO4) pula.
8. 3. baterai dalam keadaan kosong
Saat baterai dalam keadaan
kosong maka bila reaksi
berlangsung terus menerus
membuat arus listrik akan habis
sehingga asam sulfat terbagi
menjadi dua bagian, satu bagian
membentuk air (H2O) dan bagian
lain bereaksi dengan bahan pelat
dan membentuk timbel sulfat
(PbO4) yang menyebabkan berat
jenis elektrolit menurun 1,08 kg/l.
9. 4. baterai dalam keadaanpengisian arus listrik
Saat baterai dalam pengisian arus
listrik membuat keadaan akan terbalik
dikarenakan oksigen dalam asam
baterai bereaksi dengan timbel pada
pelat positif sehingga sisa asam
terurai dari pelat – pelat dan bereaksi
dengan hidrogen di dalam asam
baterai. Maka hal ini akan menambah
besarnya berat jenis air baterai yang
mana penambahan ini akan
berlangsung selama pengisian
sampai berat jenis mencapai 1,285
kg/l sehingga dalam keadaan ini
baterai telah terisi penuh.