Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Danang henri w tugas teknik tenaga listrik
1.
2. Baterai ditemukan oleh Alesandro Volta pada tahun 1800-an. Istilah baterai sendiri
berasal dari bahasa Inggris dan dikemukakan pertama kali oleh Benjamin Franklin yaitu
“battery” yang berarti “deretan”, namun di kehidupan sehari-hari baterai sering diartikan
sebagai sebuah sel kering (a single dry cell).
Baterai adalah kumpulan dari beberapa sel listrik yang digunakan untuk menyimpan
energi kimia untuk selanjutnya diubah menjadi energi listrik. Sel listrik terdiri dari elektroda
dan elektrolit, di mana elektroda positif adalah katoda dan elektroda negatif adalah anoda.
Baterai menggunakan prinsip elektrokimia sebagai dasar dari kerja baterai untuk mengonversi
energi kimia menjadi energi listrik. Di dalam baterai terjadi reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi
redoks yang merupakan reaksi inti dimana elektron bergerak dan menghasilkan emf (gaya
gerak listrik).
Awalnya baterai banyak menggunakan elektrolit yang berupa cairan kimia dan
menggunakan bahan gelas sebagai tempatnya. Sehingga, pada saat tersebut penggunaan
baterai sangat terbatas dan rawan kerusakan. Namun, pada akhir abad ke sembilan belas
penemuan baterai kering dengan elektrolit berbahan pasta menyebabkan penggunaan baterai
menjadi lebih fleksibel dan praktis. Saat ini penggunaan baterai sangatlah luas, dari baterai
kancing untuk arloji, baterai AA untuk senter, Lithium-Ion untuk handphone, hingga Aki untuk
kendaraan bermotor.
3. Baterai terdiri dari dua bagian. Bagian pertama yaitu bagian positif yang terdiri dari kation
dan katoda, dimana katoda (elektroda positif) sebagai tempat pergerakan kation(ion
positif). Bagian kedua yaitu bagian negatif yang terdiri dari anion dan anoda, dimana
anoda (elektroda negatif) sebagai tempat pergerakan anion(ion negatif). Baterai juga
mempunyai elektrolit yang merupakan bahan kimia sebagai sumber energi. Baterai ada
yang menggunakan dua jenis elektrolit dan juga ada yang menggunakan satu jenis
elektrolit. Katoda dan Anoda sebagai kutub-kutub dari baterai tidak berhubungan secara
langsung satu sama lain, melainkan dihubungkan oleh elektrolit. Di dalam baterai
tersebut terjadi reaksi redoks, di mana reaksi reduksi terjadi pada kation di katoda dan
reaksi oksidasi terjadi pada anion di anoda. Dari reaksi inilah timbul pergerakan elektron
yang menyebabkan adanya gaya-gerak listrik.
Perbedaan ggl antara katoda dan anoda disebut sebagai tegangan kutub. Tegangan kutub
baterai pada kondisi rangkaian terbuka memiliki nilai yang sama dengan ggl dari baterai.
Namun, tegangan kutub baterai pada kondisi rangkaian tertutup adalah lebih kecil
dibandingkan pada kondisi rangkaian terbuka yang dikarenakan “hambatan dalam” dari
baterai. Dimana besar hambatan dalam baterai dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: Ri = hambatan dalam baterai (Ω)
E = ggl (volt)
Vt = tegangan kutub (volt)
I = arus (amper)
Sedangkan daya yang dapat disuplai baterai merupakan hasil kali dari Kapasitas baterai
dengan Tegangan kutub dari baterai tersebut. Contohnya bateri Lithium ion yang memiliki
tegangan 3,6 volt dan kapasitas 2000 mAh memiliki daya 7,2 Wh.
Luas dan jarak antar elektroda dalam baterai mempengaruhi tahanan dalam baterai,
sedangkan ggl baterai dipengaruhi oleh kuat-lemahnya elektrolit.
6. Adalah baterai yang hanya dapat digunakan
sekali, setelah habis tidak dapat dicharge
kembali. Baterai primer dapat langsung digunakan
setelah diproduksi. Baterai primer memiliki
densitas energi yang relatif lebih besar dari pada
baterai sekunder namun hanya dirancang untuk
peralatan-peralatan dengan konsumsi arus listrik
yang rendah saja. Contoh baterai primer : baterai
Alkalin dan baterai Seng Karbon
8. Baterai sekunder merupakan baterai yang dapat digunakan
kembali setelah habis. Baterai sekunder dapat diisi kembali
dengan cara mengalirkan arus listrik (charge) pada baterai
tersebut. Dalam penggunan reaksi yang terjadi adalah reaksi
redoks, dan dalam pengisian, reaksi yang terjadi adalah
reaksi elektrolisa.
Contoh umum baterai sekunder adalah baterai Asam-
timbal (Aki). Karena ukurannya yang relatif besar, aki dapat
mensuplai energi listrik yang cukup besar pula. Namun Aki
hanya dapat digunakan dalam posisi yang tetap karena aki
tidak memiliki pelindung kusus dan memiliki ventilasi. Contoh
Baterai sekunder lainnya yaitu Lithium-ion dan Nickel-
cadmium
11. Baterai kering memiliki elektrolit berbentuk pasta yang agak
padat dan sulit mengalami pergerakan sehingga dapat
dioperasikan dalam berbagai posisi. Oleh karena itu baterai
kering banyak digunakan untuk peralatan yang mudah
dibawa-bawa. Meskipun memiliki nama baterai kering, baterai
ini tetap memiliki kelembapan sebagai penghantar arus listrik.
Contoh Umum baterai kering adalah baterai seng karbon.
Baterai seng karbon menggunakan seng sebagai anoda dan
karbon sebagai katodanya. Contoh lain dari baterai kering
yaitu Sepeda Motor (1 amp), baterai remote, baterai
Notebook, baterai HP, dll
12. Baterai basah adalah baterai yang
menggunakan elektrolit berbentuk cairan.
Baterai basah banyak digunakan pada saat
awal pengembangan baterai. Kini baterai
basah kebanyakan hanya dibuat dan
digunakan untuk kebutuhan laboratorium saja.
Contohnya: Baterai dengan pengeluaran gas,
Baterai dengan sambungan probe, Baterai
bebas pemeliharaan, Baterai "S"
14. Kotak baterai
Elektrolit Baterai
Sumbat Ventilasi
Pelat Positif dan Negatif
Separator dan lapisan serat gelas (Fiber
Glass)
Penghubung sel
Separator
15. Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat
reaksi kimia antara plat positip, elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai
dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian
(charge).
Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2 H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + Pb
Saat sistem starter berfungsi maka energi listrik yang tersimpan di baterai akan
mengalir ke beban, proses ini sering disebut proses pengosongan (discharge).
Proses pengosongan secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut:
Plat (+) + Elektrolit + Plat (-) Plat (+) + Elektrolit + Plat (-)
Pb SO4 + 2H2SO4 + PbSO4 PbO2 + 2 H2O + Pb
Dari reaksi kimia tersebut terdapat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas
baterai penuh dan kosong, dimana saat baterai penuh elektroli terdiri dari
2H2SO4, sedangkan saat kosong elektrolit batarai adalah 2H2O.
21. Periksa tegangan baterai
Periksa kondisi berat jenis cairan elektolit
Periksa terminal baterai
22. 1. Kotak baterai retak atau pecah
2. Sel baterai rusak
3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai
melembung
4. Terminal baterai korosif
5. Air aki selalu kering
6. Tegangan baterai selalu turun
23. Kelebihan Baterai
Dapat menyimpan energi listrik.
Bentuknya bervariasi , bisa
dipilih sesuai kebutuhan.
Fortable (mudah dibawa).
Harganya terjangkau.
Mudah digunakan
Daya simpan yang cukup lama
Dapat dioperasikan dalam
berbagai posisi
Kekurangan Baterai
Kapasitas terbatas (kecil).
Tidak bisa digunakan sebagai
suplay utama listrik.
Tidak bisa ditransmisikan.
Tidak bisa untuk tegangan tinggi.
Sifatnya searah
Baterai yang sudah tidak dapat
digunakan lagi juga memerlukan
pendaur ulang khusus
Zat kimia yang terkandung di
dalam baterai bisa
membahayakan bagian tubuh
yang sensitif