3. Frekuensi Penggunaan Teknik
Analitik di Laboratorium
Metoda % Penggunaan di Lab
Potentiometri (pH) 75%
Polarografi 12%
Electroda Selektif- Ion 30%
UV/Vis spectroscopy 50%
AAS or FES 30%
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 3
4. KEUNTUNGAN METODA
ELEKTROANALISIS
Cepat, murah , spesifik untuk bentuk kimia
analit, merespon terhadap aktivitas (konsentrasi)
Dapat digunakan secara in situ
Dapat untuk informasi :
Keadaan/tingkat oksidasi
Stoichiometri
Kecepatan reaksi
Transfer muatan
Menghitung konstanta kesetimbangan reaksi (K)
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 4
6. Elektrokimia merupakan disiplin ilmu yang
mengembangkan sistem hubungan antara teori
dan pengukuran secara kuantitatif
Aplikasi & penggunaanya adalah baik di bidang
kimia teori maupun terapan
Misal : mempelajari fenomena korosi,
mekanisme & kinetika reaksi elektrokimia pada
elektroda selektif ion , opdote dan sensor kimia
lainnya, alat elektrosintesis senyawa organik &
anorganik, mengatasi masalah pangukuran
analisis secara kuantitatif
10/07/12
KULIAH PENDAHULUAN
ELEKTROANALISIS 6
7. Kimia elektroanalisis merupakan kelompok
metoda analisis kuantitatif berdasarkan
pengukuran siafat listrik larutan analit (sebagai
bagian dari sel elektrokimia)
Sistek Eksperimen Terdiri :
Elektrolit, sistem kimia yang mampu menghantarkan
arus listrik
Alat ukur (rangkaian luar), untuk mengukur sinyal listrik
Elektroda, konduktor yang berfungsi menghubungkan
sistem alat ukur dengan elektrolit
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 7
9. TERMINOLOGI ELEKTROKIMIA
AnodA
Elektroda dimana reaksi oksidasi terjadi
Katoda
Elektroda dimana reaksi reduksi terjadi
Elektrolit
Medium kimia yang mampu menghantarkan
arus listrik (=migrasi muatan)
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 9
10. Elektroda dalam Elektrokimia
Working (indicator) electrode
Surface at which reaction of interest takes
place
Reference electrode
Maintains constant potential independent of
current flow
Counter electrode
Current supporting electrode; does not
influence reaction or potential of interest
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 10
11. 1. Pengukuran berdasarkan hubungan
konsentrasi sampel dengan jumlah respon
listrik yang terukur (metoda Penunjuk):
Arus (Amperometri)
Potensial (Potensiometri)
Tahanan (konduktansi) = Konduktometri
Kapasitansi (muatan) = Koulometri
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 11
12. 2. Pengukuran listrik digunakan membanrtu
penentuan titik ekivalen titasi analit
3.Pengukuran arus listrik untuk mengkonversi
(mengubah) analit ke bentuk yang dapat diukur
secara gravimetri atau volumetri (Elektrogravimetri)
Pengetahuan yang diperlukan untuk memahami
metoda elektroanalisis :
Aspek teori
Aspek praktis
Sel elektrokimia
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 12
13. Sel Elektrokimia
Sel Galvani (sel Voltaic)— Reaksinya spontan;
reaksi kimia redoks menghasilkan listrik
Sel Elektrolisis— reaksinya non-spontan;
menggunakan listrik untuk menghasilkan reaksi
kimia redoks
Banyak sel elektrokimia dapat dioperasikan baik
secara galvani atau elektrolitik dengan mengubah
kondisi operasional eksperimen
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 13
14. Sel Volta atau Sel Galvanik - listrik pasif
(tidak butuh “sumber dc”)
• elektron bergerak karena reaksi spontan
• Memanfaatkan kimia untuk memperoleh
energi
• elektron diambil oleh katoda dengan
reduksi, mengakibatkan elektron bergerak
ke arah katoda
• Dapat digunakan sebagai sumber dc untuk
sel elektrolitik.
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 14
15. Sel elektrokimia - butuh “sumber dc” =
pompa elektron (contoh: baterai)
• elektron dipaksa bergerak satu arah, tidak
bergantung pada kespontanan
• energi listrik digunakan agar reaksi
nonspontan dapat terjadi
• elektron digerakkan ke katoda oleh pompa
elektron sehngga terjadi reduksi.
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 15
16. Sel elektrokimia – Rangkaian yang
terdiri dari konduktor elektrolit dan
konduktor logam
Elektroda - menghubungkan konduktor
logam dan konduktor elektrolit
Suatu sel elektrokimia tersusun dari 2
konduktor yang disebut elektroda yang
masing-masing dicelupkan dalam larutan
elektrolit yang sesuai
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 16
17. Agar supaya listrik dapat mengalir
diperlukan :
1. ke 2 Elektroda dihubungkan secara
eksternal dengan konduktor logam
2. ke 2 larutan elektrolit yang kontak
dengannya memungkinkan terjadinya
pergerakan ion-ion dari satu ke lainnya
(Lihat gambar sel Galvani) pada slide
berikut ini
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 17
18. Sel Elektrokimia
anoda katoda
oksidasi reduksi
reaksi redoks
spontan
KULIAH PENDAHULUAN
Menarik
10/07/12 anion ELEKTROANALISIS Menarik kation 19.2
18
20. Dalam sel galvani :
Tabung Kaca yang berisi jembatan garam
bersifat porous
Memungkinkan ion Zn2+; Cu2+; dan SO42-
seperti halnya molekul H2O dapat
bergerak menembus jembatan diantara ke
2 larutan elektrolit
Kaca jembatan garam mencegah
percampuran isi dari ke 2 bilik sel
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 20
21. Reaksi pada sel Galvani
Reaksi
redoks
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 21
22. SEL GALVANI DENGAN JEMBATAN
GARAM
Ada konduksi listrik melalui 3 proses :
Elektron melalui logam
Migrasi ion ( kation & anion) dalam Larutan
Proses reaksi oksidasi/reduksi yang terjadi
pada permukaan ke 2 elektroda dimana
konduksi ionik larutan digabung dengan
konduksi elektron elektroda menghasilkan
aliran listrik menghasilkan beda potensial
pada anatarmuka elektroda-larutan
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 22
23. Proses pada kedua elektroda :
Reaksi pada kedua elektroda :
Reaksi paro anoda :
Zn (s) → Zn2+ + 2e-
Reaksi paro katoda :
Cu2+ + 2e- Cu (s)
Reaksi sel = jumlah dari 2 reaksi paro
Zn(s) + Cu2+ Zn2+ + Cu(s)
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 23
24. Dalam suatu Sel Galvani
Zn (s)|Zn2+ (aq)||Cu2+ (aq)|Cu (s)
anoda: Zn (s) → Zn2+(aq) + 2 e– E°=+0.76 V
katoda: Cu2+(aq) + 2 e–→ Cu (s) E°=+0.34 V
sel: Zn (s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu (s)
E°cell = 1.10 V
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 24
25. AnodA
Elektroda dimana reaksi oksidasi terjadi
Katoda
Elektroda dimana reaksi reduksi terjadi
Definisi dipakai baik untuk sel galvani maupun
elektrolisis
Dalam sel galvani bila elektroda Cu = katoda &
elektroda Zn = anoda
Sel Galvani ini dapat diubah jadi sel elektrolisis
dengan mengubah katoda: elektroda Zn &
anoda : elektroda Cu
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 25
26. Reaksi sel elektrolisis:
Reaksi paro anoda :
Cu (s) → Cu2+ + 2e-
Reaksi paro katoda :
Zn2+ + 2e- Zn (s)
Reaksi sel = jumlah dari 2 reaksi paro
Cu(s) + Zn2+ Cu2+ + Zn(s)
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 26
27. Dalam sel dengan cairann penghubung, fungsi
cairan penghubung = mencegah reaksi langsung
antara komponen-komponen dalam kedua sel
paro
Bila ke 2 larutan elektrolit dalam sel dengan
cairann penghubung dicampur, terjadi penurunan
efisiensi sel, menghasilkan deposisi (pengen-
dapan) Cu pada permukaan Zn
Timbul potensial junction pada antarmuka ke 2
larutan elektrolit yang berbeda komposisinya
Diatasi menggunakan sel galvani tanpa liquid
junction
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 27
28. Liquid Junctions
Ideally, Ecell = Ecathode – Eanode
In practice, Ecell = Ecathode – Eanode + ELJ
ELJ, the liquid junction potential, arises from the
differential mobility of the cation and anion in
the salt bridge
How can ELJ be minimized?
Use a salt bridge containing concentrated salt with
equal mobility ions, e.g., KCl
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 28
29. REAKSI PADA KATODA Ag :
AgCl (s) + e - Ag(s) + Cl- (aq)
Pada anoda Pt dilepaskan gas
H2 , reaksinya sbb:
H2(g) 2H+ (aq) + 2e -
Reaksi sel :
2AgCl(s) + H2(g) Ag(s) +
2H+ (aq) + 2Cl- (aq)
Karena reaksi H2 dan AgCl lambat, dapat digunakan elektrolit tanpa
kehilangan efisiensi sel yang nyata
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 29
30. Seringkali sel elektrokimia dilengkapi
dengan jembatan garam untuk
memisahkan elektrolit dalam katoda &
anoda
Jembatan garam tersusun dari pipa U
yang berisi larutan KCl jenuh
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 30
32. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan diskripsi sel
elektrokimia
Pada umumnya suatu sel Galvani digambarkan sebagai
tanda garis, yang dimulai dengan anoda di sebelah kiri
Sehingga diagram sel Galvani Zn/Cu digambarkan
sebagai :
Zn | ZnSO4(x M) | CuSO4(y M) | Cu
atau : Zn | Zn2+(x M)| Cu2+(y M) | Cu
Keduanya menunjukkan suatu sel dengan penghubung
cairan
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 32
33. Jika kedua sel dihubungkan oleh suatu
jembatan garam, maka dituliskan sebagai :
Zn | ZnSO4(x M) || CuSO4(y M) | Cu
Dua garis tegak pada bagian tengah sel
menyatakan jembatan garam (dibuat dua garis
karena menyatakan 2 fasa antarmuka yang
masing-masing membentuk sel paro
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 33
34. Diskripsi sel secara lengkap meliputi :
potensial sel = 1,10 V timbul pada a.m
elektroda Zn/ZnSO4 (lrt)
elektron mengalir secara langsung dari
anoda ke katoda
Sel paro Zn2+/Zn = anoda ; Cu2+/Cu = katoda
Larutan dalam masing-masing sel paro
adalah ZnSO4 dan CuSO4
Pada cairan penghubung juga timbul
potensial kecil = E LJ
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 34
35. Skematis Sel ke 2
Pt, H2 (p= 1 atm) H+ (0,01 M), Cl- (0,01M),
AgCl (jenuh= 1,8 x10-8 M), Ag
Dengan perjanjian :
Anoda & informasi yang merespon terhadap
larutan dengan mana ia kontak diletakkan
sebelah kiri
Garis vertikal tunggal = fasa antarmuka dimana
potensial listrik timbul
Katoda & informasi yang merespon terhadap
larutan dengan mana ia kontak diletakkan
sebelah kanan
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 35
36. Hanya ada 2 antar muka, antara elektrolit-
elektroda
Konsentrasi molekul H2 = larutan jenuh
pada tekanan 1 atm
Konsentrasi Ag jenuh = konsentrasi Ag +
sesuai harga Ksp nya
Adanya jembatan garam ditunjukkan oleh
2 garis vertikal, menyatakan beda poten-
sial berkaitan dengan masing-masing 2
antarmuka
Penulisan sel ke 2 :
Pt,H2(p atm) H+(xM) M2+ M
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 36
37. Arus listrik di transpor dalam sel oleh migrasi
ion-ion
Pada umumnya dalam konduktor logam berlaku
hukum Ohm :
E
I =
R
Dengan I = arus (A); E = beda potensial (V) dan
R = tahanan (Ohm )
Tahanan tergantung pada macam & konsentrasi
ion-ion dalam larutan
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 37
38. Kondisi percobaan pada potensial tetap :
Bermacam-macam ion bergerak dalam larutan
dengan kecepatan berbeda
Kecepatan (mobilitas) ion-ion proton (H+)= 7x
mobilitas Na+ & 5x mobilitas Cl-
Meskipun semua ion dalam larutan berpartisipasi
menghantarkan listrik, fraksi dalam membawa
listrik oleh satu ion tertentu berbeda dengan
farksi yang dibawa oleh ion lainnya
Fraksi pembawa arus tergantung : konsentrasi
relatif ion & mobilitas ion-ion
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 38
39. HASIL PERUBAHAN ARUS YANG
TIMBUL DARI 6 ELEKTRON
(A) SEBELUM ADA ARUS (B) SETELAH ADA ARUS
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 39
40. Sel dibagi menjadi 3 bilik imaginer
Masing-masing terdiri 6 ion H+ & ion Cl-
6 elektron didorong ke katoda oleh baterei,
menghasilkan :
3 molekul H2
di permukaan anoda & katoda
3 molekul Cl2
Karena muatan yang dihasilkan tidak sama, maka
dilakukan penyeimbangan muatan dengan jalan
menghilangkan ion-ion dari bilik elektroda
melalui migrasi ion.
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 40
41. Ion positif bergerak ke elektroda negatif &
sebaliknya
Karena mobilitas H+ =>5x ion Cl- dapat
menimbulkan perbedaan konsentrasi dalm bilik
bagian luar elektroda selama elektrolisis
Akibatnya, timbul arus listri 5/ 6 x hasil dari
pergerakan ion H+ dan 1/6 x dari transpor ion
Cl-
Arus yang diperlukan tidak berasal dari
transpor reaktan elektroda
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 41
42. Jika dalam 3 bilik sel elektrokimia masing-
masing dimasukkan 100 ion K+ & NO3-, maka
ketidak samaan muatang hasil elektrolisis dapat
diatasi oleh migrasi spesi ionik yang
ditambahkan tadi, seperti oleh ion H+ &Cl-
Garam yang ditambahkan harus berlebih ,
supaya aliran listrik dalam sel dibawa oleh ion K+
&NO3- dibandingkan oleh ion-ion reaktan
Sehingga arus yang mengalir pada permukaan
elektroda hanya berasal dari ion H+ &Cl-
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 42
43. Proses dalam Elektroda
Proses Faradaik
reaksi Oksidari atau reduksi (=transfer elektron)
Proses Non Faradaik
- Adsorpsi
- Perubahan struktural pada antarmuka larutan
elektrolit-Electroda menghasilkan, misal , arus muatan
(karena terbentuk lapisan rangkap listrik)
- Transpor massa
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 43
45. Bila digunakan arus DC pada sel elektrokimia,
konduksi muatan perlu reaksi oksidasi pada
anoda & reduksi pada katoda
Proses elektrokimia & arus yang ditimbulkan
dinamakan faradaik
Arus nonfaradaik melibatkan pembentukan lapis
rangkap listrik pada antarmuka larutan-elektroda
Pada potensial AC dapat terjadi knduksi faradaik
& non faradaik
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 45
46. Arus non Faradaik timbul jika pemberian
potensial pada elektroda logam yang dicelupkan
larutan elektrolit
Perubahan sesaat arus ini menghasilkan
kelebihan/kekurangan muatan negatif pada
permukaan logam
Sebagai konsekwensi mobilitas ion-ion terbentuk
lapisan larutan dekat permukaan elektroda
bermuatan berlawanan dengan muatan
permukaan elektroda
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 46
47. Pembentukan lapis rangkap listrik hasil
penggunaan potensial listrik (b)
Pasangan ion
- +
-
-
-
Double layer
Ads. Ion berlawanan muatan Akumulasi ion - + Tahanan
(a) - kapasitor+
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 47
48. Lapisan bermuatan terdiri dari 2 bagian :
1. Lapisan dalam yang kompak, dima terjadi
penurunan potensial secara linier dengan jarak dari
permukaan elektroda ( Gambar B)
2. Lapisan lebih menyebar. Dimana penurunan
potensial secara eksponensial dengan jarak dari
permukaan elektroda (Gambar B)
Hal ini menunjukkan adanyan ketidak homogenan
muatan listrik dalam lapisan rangkap listrik
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 48
49. Arus Muatan
Adalah suatu arus sesaat nonfaradaik yang
menimbulkan suatu electrical double layer (lapis
rangkap listrik)
Pada permukaan elektroda, δE/δr adalah linear
( Gb.B); semakin jauh dari permukaan elektroda
δE/δr adalah eksponensial (Gb.B)
Ketebalan electrical double layer sekitar 20-300 Å
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 49
50. LAPIS RANGKAP LISTRIK
DALAM POTENSIAL DC
Lapis rangkap listrik yang dibentuk oleh potensial DC
melibatkan timbulnya arus sesaat yang segera turun ke
harga nol ( elektroda menjadi terpolarisasi) kalau terjadi
proses faradaik
Dengan suatau arus bolak-balik (AC) akan terjadi
pembalikan muatan dengan setiap ½ siklus pada saat ion
negatif pada lapis pertama dan ion positif pada lapis kedua
berikatan dengan permukaan elektroda
Energi listrik dipakai dan diubah menjadi energi panas
mengakibatkan pergerakan ion-ion.
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 50
51. Sehingga setiap permukaan elektroda bersifat
sebagai bidang kapasitor, dengan harga kapasi-
tansi cukup besar (beberapa ratus – beberapa
ribu uF per cm3)
Arus kapasitansi meningkat dengan frekuensi &
ukuran elektroda
Dengan mengontrol variabel tersebut dapat
dilakukan pengaturan kondisi
Semua listrik arus bolak-balik yang mengalir
melalui sel dibawa menembus antarmuka
elektroda-larutan dengan proses non faradaik ini
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 51
52. Sel Galvani no.2 menghasilkan potensial sel =
0,46V
Jika baterei dengan potensial > 0,46 V
diinjeksikan ke sistem sel galvani, maka kutub (-)
dihubungkan ke elektroda platina, maka terjadi
pembalikan arah pengaliran elektron, sehingga
reaksi pada ke 2 elektroda menjadi:
2 Ag(s) + 2Cl- 2AgCl (s) + 2e- (Anoda)
2 H+ + 2e- H2 (g) (Katoda)
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 52
54. Sebagai anoda : elektroda Ag
Sebagai katoda : elektroda Pt
Sel ( atau suatu elektroda) untuk mana
perubahan arah arus listrik menyebabkan
pembalikan reaksi elektrokimia disebut reversibel
secara kimia
Sel dimana arus balik yang menghasilkan reaksi
berbeda pada salah satu atau kedua elektroda
disebut irriversibel secara kimia
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 54
55. Sel Galvani no.1 secara kimia adalah reversibel
Jika sejumlah kecil asam encer dimasukkan ke
dalam bilik elektroda Zn
Terjadi kecenderungan reaksi kimia irriversibel
logam Zn tidak terdeposit pada katoda
meskipun digunakan potensial, sehingga H2 akan
terbentuk melalui reaksi:
2H+ + 2e- H2 (g)
Elektroda Zn & sel menjadi irriversibel oleh
adanya asam
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 55
56. Sel Galvani No.1
anoda katoda
oksidasi reduksi
reaksi redoks
spontan
KULIAH PENDAHULUAN
Menarik
10/07/12 anion ELEKTROANALISIS Menarik kation 19.2
56
57. Bagaimana kita tahu reaksi spontan?
Apakah potensial listrik?
Bagaimana konsentrasi mempengaruhi proses?
Gaya elektromotif (emf) adalah potensial listrik sel
E (emf) ⇒ units = volts (V)
emf adalah selisih potensial antara anoda dan
katoda
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 57
58. Kespontanan Reaksi Redoks
kespontanan ∆G < 0 energi = Q E = -nFEsel
Total muatan
∆G = -nFEsel n = jumlah mol elektron dalam reaksi
J
∆G = 0
-nFE 0
sel F = 96.500 = 96.500 C/mol
V • mol
∆G0 = -RT ln K = -nFE0
sel
RT (8,314 J/K•mol)(298 K)
0
Esel = ln K = ln K
nF n (96.500 J/V•mol)
0 0,0257 V
Esel = ln K
n
0,0592 V
E0 = log K
sel n
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 58
60. Petensial yang timbul dalam sel elektrokimia merupakan
ukuran kecenderungan reaksi mencapai keadaan kese-
timbangan, dinyatakan oleh persamaan Nernst sebagai :
PRODUK
E=Eo´+2.303RT log [Red]
nF [Oks]
REAKTAN
ax = γ[x]
Potensial terukur E Vs elektroda pembanding
Reaksi reduksi standar : semua reaksi relatif terhadap
reaksi H2/H+, pada suhu 298 K, satuan aktivitas semua
spesi ionik dan pH, yang diukur relatif terhadap elektroda
pembanding
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 60
61. Efek Konsentrasi terhadap Emf Sel
∆G = ∆G0 + RT ln Q ∆G = -nFE sel ∆G0 = -nFE 0
-nFE = -nFE0 + RT ln Q
Dapat dilihat
persamaan Nernst pada efek
konsentrasi /
RT kondisi non-
E = E0 - ln Q
nF standar
pada 298 K
0,0257 V
0 0,0592 V
0
E=E - ln Q E=E - log Q
n n
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 19.5
61
62. Pengaruh konsentrasi (aktivitas) reaktan & pruduk pada
emf sel dicontohkan sbb:
2AgCl (s) + H2(g) 2Cl- + 2H+
Harga (Konstanta kesetimbangan) K reaksi :
K = [H+]2 [Cl-]2
(pH2)
Q ( tidak konstan, tetapi berubah sampai mencapai
kesetimbangan) Q=K
Q = [H+]2 [Cl-]2
(pH2)a
Indeks a menyatakan konsentrasi sesaat (bukan
konsentrasi kesetimbangan)
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 62
63. Untuk reaksi sel no.2 :
Esel = -RT ln [H+]2 a[Cl-]2a + RT ln K
nF (pH2)a nF
Suku terakhir persamaan di atas adalah
konstan, yang disebut sebagai potensial
standar, Eosel , untuk sel menjadi :
Eosel = RT ln K
nF
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 63
64. Potensial sel (Esel) dinyatakan dengan
persamaan Nernst :
Esel = Eosel – RT ln [H+]2a[Cl-]2a
nF (pH2)a
Potensial standar = potensial sel dimana
reaktan produk pada satuan konsentrasi
(aktivitas) & tekanan standar
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 64
66. Polarization
Suatu elektroda yang
terpolarisasi ideal akan
menunjukkan proses
faradaic
Mercury (Hg) dalam
larutan NaCl
menunjukkan elektroda
mendekati terpolarisasi
ideal
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 66
67. Depolarization
Suatu arus faradaic yang mengalir akan
menginduksi elektroda terpolarisasi dengan
penambahan senyawa (depolarizer) yang dapat
dioksidasi atau direduksi pada potensial
pengukuran yang digunakan
Dalam proses yang reversibel, reaksi redoks
berlangsung cepat, sehingga senyawa yang
tereduksi atau teroksidasi dalam keadaan
kesetimabngan (=proses cepat)
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 67
68. Overvoltage (potensial lebih)
Merupakan potensial (=voltage) lebih yang
diperlukan agar reaksi redoks dapat
berlangsung dibandingkan dengan kondisi
kesetimbangan
Terjadi bila reaksi untuk mencapai
kesetimbangan kimia berlangsung lambat.
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 68
69. Penyebab Potensial Lebih
Transfer muatan berlangsung lambat, misal:
evolusi gas-gas
Difusi reaktan ke produk atau produk dari
elektrode
Adsorpsi
Reaksi kimia intermediet
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 69
70. Mass Transport
Migration—movement induced by electrical
gradient; polarization minimized by?
adding excess inert supporting electrolyte
Convection—fluid flow or gross physical
movement of solution; polarization minimized
by?
stirring or temperature gradients
Diffusion—movement induced by chemical
potential (e.g., concentration) gradient
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 70
71. Concentration and Activity
At low concentration (< 0.02 M) activity is
approximately equal to concentration (a ≈ c)
At higher concentrations, a = fcc, where fc is the
activity coefficient at concentration c
Activity is essentially the corrected “effective”
concentration of a substance
KULIAH PENDAHULUAN
10/07/12 ELEKTROANALISIS 71