SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Hadiansyah S.Psi
ASAL MULA KATA PROTOKOL
Bahasa Yunani
Protos
(yang pertama)
Kolla
(lem atau perekat)
Protokollum
Bahasa Latin
Protocole
Bahasa Perancis
Lembaran
pertama dari
suatu
gulungan
papyrus
Semua
catatan
dokumen
negara yang
bersifat
nasional dan
internasional
Proses verbal:
official minutes,
agreement, treaty,
seperti Protokol
Jenewa, Protokol
Paris dan Protokol
Kyoto
P R O T O K O L
• Definisi menurut Encyclopedia
Britanica ialah:
“ tata cara / tata krama dalam hubungan
antar negara dengan memperhatikan
pangkat – kedudukan – titel yang resmi”.
• Definisi lain:
Kebiasaan- kebiasaan dan peraturan-
peraturan yang berkaitan dengan
formalitas, tata urutan dan etiket
diplomatik.
• Definisi lain :
Protokol adalah petugas yang mengatur
pelaksanaan jalannya upacara.
a) Penerimaan Tamu
b) Kunjungan Tamu
c) Perjalanan ke daerah / luar negeri
d) Pengaturan Rapat / Sidang
e) Penyelenggaraan Resepsi / Sidang
f) Penyelenggaraan Upacara
g) Pernyataan Selamat (congratulation) atau bela
sungkawa (condolence)
TUT U J U A N
P R O T O K O L
Agar semua kegiatan baik acara
kenegaraan atau acara resmi pemerintah
bisa dilaksanakan secara :
- seragam,
- tertib,
- lancar,
- khidmat
sesuai ketentuan keprotokolan
PENTINGNYA ATURAN PROTOKOL
1. Ikut menentukan terciptanya suasana/iklim yang
mempengaruhi keberhasilan suatu usaha.
2. Menciptakan tata pergaulan yang mendekatkan satu sama lain dan dapat
diterima oleh semua pihak, walaupun mengandung unsur-unsur yang
membatasi gerak pribadi.
3. Terciptanya suatu upacara yang khidmat, tertib, dan lancar.
4. Terciptanya pemberian perlindungan.
5. Terciptanya ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan tugas.
CIRI PROTOKOL
PROFESIONAL
1. Menguasai pengetahuan, keterampilan, dan
kode etik
2. Komitmen dan konsisten.
a. Integritas (sikap moral yang mewujudkan
tekad untuk memberikan yang terbaik)
b. Exellence service > satisfaction
c. Peduli (peka, tanggap, bertindak)
d. Memahami peran, tugas, fungsi Protokol
•Merencanakan administrasi untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan
•Merencanakan pengumpulan data dari panitia penyelenggara sebagai pendukung
terlaksananya acara
•Merencanakan penyusunan jadwal acara/kegiatan
•Merencanakan rapat koordinasi dan survei lokasi acara
PERENCANAAN
PERSIAPAN
•Mengirimkan Tim Survei/Pendahulu
•Pengecekan lapangan, antara lain: mengetahui maksud dan tujuan acara,
mengumpulkan data menyangkut peta lokasi, tata tempat, lama penerbangan, rencana
akomodasi, kelengkapan dan perlengkapan upacara
•Rapat Finalisasi di Lokasi dan Gladi
PELAKSANAAN
•Laporan terkait pelaksanaan acara : ketepatan waktu, tingkat kehadiran undangan,
ada/tidaknya keluhan pimpinan/undangan, penggunaan sarpras
•Evaluasi atas kegiatan pelaksanaan acara dilaksanakan setelah kegiatan selesai, yang
meliputi hambatan atau kendala yang dihadapi para petugas protokol.
PELAPORAN &
EVALUASI
• Pemeriksaan terakhir kelengkapan dan
perlengkapan acara
• Pelaksanaan acara: melaksanakan tugas
sesuai dengan susunan acara, memonitor
dan mengendalikan pelaksanaan acara.
Fungsi Petugas Protokol
1.
MEMASTIKAN TERDAFTAR
SEBAGAI UNDANGAN
2.
MENCARI INFORMASI
RANGKAIAN ACARA DAN
LAMANYA CARA
BERLANGSUNG
3.
MEMPELAJARI ACARA
TERSEBUT
4.
BILA ADA PERAN
PIMPINAN DALAM ACARA
TSB, SEGERA KOORD. DG
PANITIA PENYELENGGARA
5.
APABILA DIPANDANG
PERLU, TUGASKAN
PEJABAT/STAF UTK
BERTUGAS
1.
MENGHUBUNGI PIHAK
PANITIA
PENGUNDANG
2.
MEMASTIKAN
PELAYANAN
AKOMODASI,
TRANSPORTASI,
KONSUMSI DLL
3.
MENYIAPKAN
ADMINISTRASI
PERJALANAN
4.
APABILA DIPERLUKAN
TUGASKAN PEJABAT
UNTUK SURVEY LOKASI
5.
MENCARI INFORMASI
KE PEMDA TENTANG
KEGIATAN LAIN YANG
BERLANGSUNG PADA
SAAT YANG SAMA
Menghadiri Acara Tertentu
Lainnya di daerah
PROTOKOLER
Seluruh hal yang
mengatur pelaksanaan
suatu kegiatan baik dalam
kedinasan/kantor maupun
masyarakat.
PERSYARATAN MENJADI
PROTOKOLER
a. Mempunyai pengetahuan dan pengaiaman luas terutama dalam hubungan antar manusia
b. Bermental kuat dan kepribadian tangguh
c. Trampil dan cekatan menguasai situasi
d. Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat
e. Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul
f. Sangat memahami perasaan orang lain
g. Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap orang
h. Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
i. Rendah hati tetapi tidak rendah diri
j. Penampilan menarik
k. Pandai berbusana sesuai dengan suasana
l. Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik
m. Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsur-unsur manajemen
n. Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing
* Adapun yang mengatur kegiatan protokol adalah pejabat protokol yang berkompenten dalam menyelenggarakan
keprotokolan dan seseorang yang memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan keprotokolan.
JENIS JENIS KEGIATAN
PROTOKOL
• a. Jenis kegiatan Umum / Kenegaraan
Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku
di tingkat Universitas/ Perguruan tinggi/ Kedinasan
instansi, antara lain berbentuk:
1. Upacara pelantikan dan serah terima jabatan
2. Upacara penandatanganan naskah kerjasama
3. Upacara sumpah pegawai
4. Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru
5. Peresmian pembukaan seminar, symposium,
siskusi dan sebagainya
JENIS JENIS KEGIATAN
PROTOKOL
b. Jenis kegiatan yang bersifat
Universitas/ Perguruan tinggi
1. Upacara Dies Natalies
2. Upacara wisuda sarjana
3. Upacara pengukuhan guru besar
4. Upacara promosi Doktor/ Doktor
Honoris Causa
TATA
CARA
MENGATUR
KEGIATAN
PROTOKOL
A. Tata cara, setiap kegiatan acara harus
dilakukan secara tertib, khidmat serta
setiap perbuatan atau tindakan yang
dilakukan menurut aturan dan urutan
yang telah dilakukan.
B. Tata krama, yaitu etiket dalam
pemberian penghormatan
C. Aplikasi aturan-aturan, yaitu
penerapan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
keprotokolan dan yang berkaitan
dengan keprotokolan harus berlaku
selaras dengan situasi dan kondisi.
PENGERTIAN KEPROTOKOLAN
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan
yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata
Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada
seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan,
atau masyarakat.
(UU No. 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan)
LANDASAN DAN SUMBER HUKUM
KEPROTOKOLAN
 PERSETUJUAN INTERNASIONAL
 Konvensi Wina 1815, 1961 dan 1963
 PERATURAN PERUNDANGAN
 UU Nomor 8 Tahun 1987 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 9 Tahun
2010 tentang Keprotokolan
 UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
 UU Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi Wina 1961 dan 1963
 PP Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata
Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan
 Keppres Nomor 32 Tahun 1971 tentang Protokol Negara
 Permensesneg Nomor 13 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Keprotokolan Presiden dan Wakil Presiden RI
 TRADISI, ADAT ISTIADAT DAN KEBIASAAN SETEMPAT
 AZAS TIMBAL BALIK (RESIPROSITAS)
 LOGIKA UMUM (COMMON SENSE)
 PRAKTEK PERGAULAN INTERNASIONAL
TUJUAN PENGATURAN KEPROTOKOLAN
PASAL 3 UU NO.9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN
a. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara,
Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau
Organisasi Internasional, serta Tokoh Masyarakat tertentu,
dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam
negara, pemerintahan, dan masyarakat;
b. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara
agar berjalan tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai
dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara
nasional maupun internasional; dan
c. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan
antarbangsa.
Ruang Lingkup Keprotokolan
(Pasal 4 ayat (1) UU Nomor 9 Tahun 2010)
TATA TEMPAT :
Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau
Organisasi Internasional, serta Tokoh Masyarakat tertentu
dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.
TATA UPACARA:
Aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi.
TATA PENGHORMATAN:
Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi
Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara
Asing dan/atau Organisasi Internasional, dan Tokoh
Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara
Resmi.
Pengertian Etika
1. Berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti
kebiasaan atau watak
2. Berasal dari bahasa Perancis Etiquette yang berarti
kebiasaan atau pola perilaku yang baik dan dapat
diterima lingkungan
3. Sikap dan prilaku yang menunjukkan kesediaan dan
kesanggupan seseorang secara sadar dan sukarela
untuk mentaati ketentuan atau norma kehidupan
yang berlaku dalam masyarakat atau organisasi
4. Perilaku yang ditunjukkan seseorang atau
organisasi dalam interaksinya dengan lingkungan
Perbedaan Etika dan Etiket
Etika tidak terbatas pada cara melakukan
suatu perbuatan, etika memberi norma
tentang perbuatan itu sendiri.
• Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan
dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila
tidak ada orang lain atau tidak ada saksi
mata, maka etiket tidak berlaku.
• Misalnya etiket tentang cara makan.
ETIKA KEPROTOKOLAN
Tata cara & ketentuan/adab sopan santun dalam
suatu kegiatan /penyelenggaraan acara kenegaraan,
acara resmi maupun acara tidak resmi dengan
menciptakan situasi yang menyenangkan.
To create a pleasant situation
PRINSIP ETIKA
PELAYANAN KEPROTOKOLAN
PROTOKOL
MEMBUAT
SETIAP ORANG
MERASA NYAMAN &
PENTING
Internal External
Let’s
excercise!
SIAPAKAH ANDA???
Your Appearance:
Bahasa tubuh
Busana Yanag Dikenakan
Postur Tubuh Keseluruhan
Differentiation:
Apa yang membedakan Anda
dari orang lain dan
meninggalkan memori abadi
dalam pikiran orang lain
STAND
Berdiri menunjukkan rasa hormat
SMILE
Berikan senyum terbaik anda
SEE
Tatap mata teman bicara
SHAKING HANDS
Jabat tangan dengan yakin
SPEAK
Sebutkan nama anda dengan jelas
SAY
Setiap orang senang bila namanya
disebut
• Melihat secara langsung kepada
komunikan pada saat berbicara dan
mendengarkan dia bicara
• Menatap dengan tatapan hangat
Kontak Mata
Facial Expression
• Tertawa
• Mengernyitkan
dahi
• Terheran
• Terkejut
• Wajah datar
• Menaikkan alis
mata
• Sedih
• Bingung
SIKAP BERDIRI
SIKAP DUDUK
SIKAP DUDUK WANITA
JABAT TANGAN
1. Jabat tangan biasanya dilakukan dalam posisi berdiri dan berhadapan. Hal ini berarti Anda
menunjukkan rasa hormat. Jika sedang duduk, berdirilah saat akan berjabat tangan.
2. Jika akan duduk kembali di kursi, duduklah setelah orang lain mulai duduk.
3. Saat berjabat tangan, rapatkan jari-jari Anda dan eratkan genggaman. Letakkan jempol di
atas tangan lawan jabat tangan Anda. Sedangkan jari-jari lainnya dilekatkan di telapak
tangannya, lalu goyangkan dengan gerakan ke atas dan bawah sebanyak dua hingga tiga
kali. Jangan terlalu keras dalam menggenggam tangan orang lain, tapi pastikan posisi
tangan Anda mantab menggapai tangan lawan jabat tangan Anda.
4. Saat berjabat tangan kontak mata perlu dijaga dan berilah senyuman hangat. Hindari
untuk melihat ke arah tangan saat berjabat tangan.
5. Selama berjabat tangan, Anda bisa mengucapkan kalimat-kalimat singkat. Seperti ucapan
selamat pagi atau siang.
6. Saat mengakhiri pertemuan, jangan lupa untuk kembali berjabat tangan.
JABAT TANGAN SALAH
• Memainkan benda di
genggaman saat berbicara
• Tangan menyilang atau di saku
• Memainkan rambut dan
menyentuh bagian wajah
• Memainkan aksesoris tubuh
• Makan permen karet
• Menjentikkan jari
• Sibuk dengan hal tidak perlu
Jangan
Lakukan !
Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx
Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx

More Related Content

Similar to Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx

PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptxPPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptxFikriMaul2
 
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptx
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptxDasar keprotokolan Sesi 3.pptx
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptxDitaDitut1
 
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptBahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptHasan Basri
 
PROTOKOL PENGURUSAN MAJLIS.PPT UNTUK KEGUNAAN PENDIDIKAN
PROTOKOL PENGURUSAN MAJLIS.PPT UNTUK KEGUNAAN PENDIDIKANPROTOKOL PENGURUSAN MAJLIS.PPT UNTUK KEGUNAAN PENDIDIKAN
PROTOKOL PENGURUSAN MAJLIS.PPT UNTUK KEGUNAAN PENDIDIKANMohamadAzrinHassan1
 
keprotokolan-dan-etika.ppt
keprotokolan-dan-etika.pptkeprotokolan-dan-etika.ppt
keprotokolan-dan-etika.pptNana115852
 
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...Ardian Sufandi
 
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPTPENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPTazzarulfirdaus
 
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPTPENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPTSuellen Sharif
 
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptx
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptxDasar_dasar_Keprotokolan.pptx
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptxThekingz021
 
P D Keprotokolan & Tata Cara P A
P D  Keprotokolan & Tata Cara P AP D  Keprotokolan & Tata Cara P A
P D Keprotokolan & Tata Cara P Aguestd42496
 
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanPELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanfirasyauqi
 
Tajuk 8 Majlis Rasmi
Tajuk 8 Majlis RasmiTajuk 8 Majlis Rasmi
Tajuk 8 Majlis RasmiAzizi Ahmad
 
Keprotokolan , Latihan jadi protokol
Keprotokolan , Latihan jadi protokolKeprotokolan , Latihan jadi protokol
Keprotokolan , Latihan jadi protokolRisma Putri Ardhana
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanhoyin rizmu
 
Bahan Tayang Penataan Acara Kehumasan.pptx
Bahan Tayang Penataan Acara Kehumasan.pptxBahan Tayang Penataan Acara Kehumasan.pptx
Bahan Tayang Penataan Acara Kehumasan.pptxanungedynugroho
 

Similar to Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx (20)

PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptxPPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
PPT Protokoler dan Komunikasi Masa.pptx
 
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptx
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptxDasar keprotokolan Sesi 3.pptx
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptx
 
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptBahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
 
PROTOKOL PENGURUSAN MAJLIS.PPT UNTUK KEGUNAAN PENDIDIKAN
PROTOKOL PENGURUSAN MAJLIS.PPT UNTUK KEGUNAAN PENDIDIKANPROTOKOL PENGURUSAN MAJLIS.PPT UNTUK KEGUNAAN PENDIDIKAN
PROTOKOL PENGURUSAN MAJLIS.PPT UNTUK KEGUNAAN PENDIDIKAN
 
Maksud protokol
Maksud protokolMaksud protokol
Maksud protokol
 
keprotokolan-dan-etika.ppt
keprotokolan-dan-etika.pptkeprotokolan-dan-etika.ppt
keprotokolan-dan-etika.ppt
 
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
 
1 pengenalan protokol - copy
1  pengenalan protokol - copy1  pengenalan protokol - copy
1 pengenalan protokol - copy
 
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPTPENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
 
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPTPENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
PENGURUSAN MAJLIS_PROTOKOL_ETIKET.PPT
 
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptx
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptxDasar_dasar_Keprotokolan.pptx
Dasar_dasar_Keprotokolan.pptx
 
Protokol
ProtokolProtokol
Protokol
 
P D Keprotokolan & Tata Cara P A
P D  Keprotokolan & Tata Cara P AP D  Keprotokolan & Tata Cara P A
P D Keprotokolan & Tata Cara P A
 
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanPELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
 
Tajuk 8 Majlis Rasmi
Tajuk 8 Majlis RasmiTajuk 8 Majlis Rasmi
Tajuk 8 Majlis Rasmi
 
Keprotokolan , Latihan jadi protokol
Keprotokolan , Latihan jadi protokolKeprotokolan , Latihan jadi protokol
Keprotokolan , Latihan jadi protokol
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolan
 
Bahan Tayang Penataan Acara Kehumasan.pptx
Bahan Tayang Penataan Acara Kehumasan.pptxBahan Tayang Penataan Acara Kehumasan.pptx
Bahan Tayang Penataan Acara Kehumasan.pptx
 
Keprotokolan
KeprotokolanKeprotokolan
Keprotokolan
 
12.13.14 protokol & etiket
12.13.14 protokol & etiket12.13.14 protokol & etiket
12.13.14 protokol & etiket
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx

  • 2.
  • 3. ASAL MULA KATA PROTOKOL Bahasa Yunani Protos (yang pertama) Kolla (lem atau perekat) Protokollum Bahasa Latin Protocole Bahasa Perancis Lembaran pertama dari suatu gulungan papyrus Semua catatan dokumen negara yang bersifat nasional dan internasional Proses verbal: official minutes, agreement, treaty, seperti Protokol Jenewa, Protokol Paris dan Protokol Kyoto
  • 4. P R O T O K O L • Definisi menurut Encyclopedia Britanica ialah: “ tata cara / tata krama dalam hubungan antar negara dengan memperhatikan pangkat – kedudukan – titel yang resmi”. • Definisi lain: Kebiasaan- kebiasaan dan peraturan- peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik. • Definisi lain : Protokol adalah petugas yang mengatur pelaksanaan jalannya upacara.
  • 5. a) Penerimaan Tamu b) Kunjungan Tamu c) Perjalanan ke daerah / luar negeri d) Pengaturan Rapat / Sidang e) Penyelenggaraan Resepsi / Sidang f) Penyelenggaraan Upacara g) Pernyataan Selamat (congratulation) atau bela sungkawa (condolence)
  • 6. TUT U J U A N P R O T O K O L Agar semua kegiatan baik acara kenegaraan atau acara resmi pemerintah bisa dilaksanakan secara : - seragam, - tertib, - lancar, - khidmat sesuai ketentuan keprotokolan
  • 7. PENTINGNYA ATURAN PROTOKOL 1. Ikut menentukan terciptanya suasana/iklim yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. 2. Menciptakan tata pergaulan yang mendekatkan satu sama lain dan dapat diterima oleh semua pihak, walaupun mengandung unsur-unsur yang membatasi gerak pribadi. 3. Terciptanya suatu upacara yang khidmat, tertib, dan lancar. 4. Terciptanya pemberian perlindungan. 5. Terciptanya ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan tugas.
  • 8. CIRI PROTOKOL PROFESIONAL 1. Menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kode etik 2. Komitmen dan konsisten. a. Integritas (sikap moral yang mewujudkan tekad untuk memberikan yang terbaik) b. Exellence service > satisfaction c. Peduli (peka, tanggap, bertindak) d. Memahami peran, tugas, fungsi Protokol
  • 9. •Merencanakan administrasi untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan •Merencanakan pengumpulan data dari panitia penyelenggara sebagai pendukung terlaksananya acara •Merencanakan penyusunan jadwal acara/kegiatan •Merencanakan rapat koordinasi dan survei lokasi acara PERENCANAAN PERSIAPAN •Mengirimkan Tim Survei/Pendahulu •Pengecekan lapangan, antara lain: mengetahui maksud dan tujuan acara, mengumpulkan data menyangkut peta lokasi, tata tempat, lama penerbangan, rencana akomodasi, kelengkapan dan perlengkapan upacara •Rapat Finalisasi di Lokasi dan Gladi PELAKSANAAN •Laporan terkait pelaksanaan acara : ketepatan waktu, tingkat kehadiran undangan, ada/tidaknya keluhan pimpinan/undangan, penggunaan sarpras •Evaluasi atas kegiatan pelaksanaan acara dilaksanakan setelah kegiatan selesai, yang meliputi hambatan atau kendala yang dihadapi para petugas protokol. PELAPORAN & EVALUASI • Pemeriksaan terakhir kelengkapan dan perlengkapan acara • Pelaksanaan acara: melaksanakan tugas sesuai dengan susunan acara, memonitor dan mengendalikan pelaksanaan acara. Fungsi Petugas Protokol
  • 10. 1. MEMASTIKAN TERDAFTAR SEBAGAI UNDANGAN 2. MENCARI INFORMASI RANGKAIAN ACARA DAN LAMANYA CARA BERLANGSUNG 3. MEMPELAJARI ACARA TERSEBUT 4. BILA ADA PERAN PIMPINAN DALAM ACARA TSB, SEGERA KOORD. DG PANITIA PENYELENGGARA 5. APABILA DIPANDANG PERLU, TUGASKAN PEJABAT/STAF UTK BERTUGAS
  • 11. 1. MENGHUBUNGI PIHAK PANITIA PENGUNDANG 2. MEMASTIKAN PELAYANAN AKOMODASI, TRANSPORTASI, KONSUMSI DLL 3. MENYIAPKAN ADMINISTRASI PERJALANAN 4. APABILA DIPERLUKAN TUGASKAN PEJABAT UNTUK SURVEY LOKASI 5. MENCARI INFORMASI KE PEMDA TENTANG KEGIATAN LAIN YANG BERLANGSUNG PADA SAAT YANG SAMA Menghadiri Acara Tertentu Lainnya di daerah
  • 12. PROTOKOLER Seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat.
  • 13. PERSYARATAN MENJADI PROTOKOLER a. Mempunyai pengetahuan dan pengaiaman luas terutama dalam hubungan antar manusia b. Bermental kuat dan kepribadian tangguh c. Trampil dan cekatan menguasai situasi d. Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat e. Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul f. Sangat memahami perasaan orang lain g. Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap orang h. Pandai membawa diri dan selalu mawas diri i. Rendah hati tetapi tidak rendah diri j. Penampilan menarik k. Pandai berbusana sesuai dengan suasana l. Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik m. Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsur-unsur manajemen n. Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing * Adapun yang mengatur kegiatan protokol adalah pejabat protokol yang berkompenten dalam menyelenggarakan keprotokolan dan seseorang yang memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan keprotokolan.
  • 14. JENIS JENIS KEGIATAN PROTOKOL • a. Jenis kegiatan Umum / Kenegaraan Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku di tingkat Universitas/ Perguruan tinggi/ Kedinasan instansi, antara lain berbentuk: 1. Upacara pelantikan dan serah terima jabatan 2. Upacara penandatanganan naskah kerjasama 3. Upacara sumpah pegawai 4. Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru 5. Peresmian pembukaan seminar, symposium, siskusi dan sebagainya
  • 15. JENIS JENIS KEGIATAN PROTOKOL b. Jenis kegiatan yang bersifat Universitas/ Perguruan tinggi 1. Upacara Dies Natalies 2. Upacara wisuda sarjana 3. Upacara pengukuhan guru besar 4. Upacara promosi Doktor/ Doktor Honoris Causa
  • 16. TATA CARA MENGATUR KEGIATAN PROTOKOL A. Tata cara, setiap kegiatan acara harus dilakukan secara tertib, khidmat serta setiap perbuatan atau tindakan yang dilakukan menurut aturan dan urutan yang telah dilakukan. B. Tata krama, yaitu etiket dalam pemberian penghormatan C. Aplikasi aturan-aturan, yaitu penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keprotokolan dan yang berkaitan dengan keprotokolan harus berlaku selaras dengan situasi dan kondisi.
  • 17. PENGERTIAN KEPROTOKOLAN Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat. (UU No. 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan)
  • 18. LANDASAN DAN SUMBER HUKUM KEPROTOKOLAN  PERSETUJUAN INTERNASIONAL  Konvensi Wina 1815, 1961 dan 1963  PERATURAN PERUNDANGAN  UU Nomor 8 Tahun 1987 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan  UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri  UU Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi Wina 1961 dan 1963  PP Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan  Keppres Nomor 32 Tahun 1971 tentang Protokol Negara  Permensesneg Nomor 13 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keprotokolan Presiden dan Wakil Presiden RI  TRADISI, ADAT ISTIADAT DAN KEBIASAAN SETEMPAT  AZAS TIMBAL BALIK (RESIPROSITAS)  LOGIKA UMUM (COMMON SENSE)  PRAKTEK PERGAULAN INTERNASIONAL
  • 19. TUJUAN PENGATURAN KEPROTOKOLAN PASAL 3 UU NO.9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN a. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau Organisasi Internasional, serta Tokoh Masyarakat tertentu, dan/atau Tamu Negara sesuai dengan kedudukan dalam negara, pemerintahan, dan masyarakat; b. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional; dan c. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan antarbangsa.
  • 20. Ruang Lingkup Keprotokolan (Pasal 4 ayat (1) UU Nomor 9 Tahun 2010) TATA TEMPAT : Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau Organisasi Internasional, serta Tokoh Masyarakat tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. TATA UPACARA: Aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. TATA PENGHORMATAN: Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing dan/atau Organisasi Internasional, dan Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.
  • 21. Pengertian Etika 1. Berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti kebiasaan atau watak 2. Berasal dari bahasa Perancis Etiquette yang berarti kebiasaan atau pola perilaku yang baik dan dapat diterima lingkungan 3. Sikap dan prilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar dan sukarela untuk mentaati ketentuan atau norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat atau organisasi 4. Perilaku yang ditunjukkan seseorang atau organisasi dalam interaksinya dengan lingkungan
  • 22. Perbedaan Etika dan Etiket Etika tidak terbatas pada cara melakukan suatu perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. • Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. • Misalnya etiket tentang cara makan.
  • 23. ETIKA KEPROTOKOLAN Tata cara & ketentuan/adab sopan santun dalam suatu kegiatan /penyelenggaraan acara kenegaraan, acara resmi maupun acara tidak resmi dengan menciptakan situasi yang menyenangkan. To create a pleasant situation
  • 25.
  • 27. SIAPAKAH ANDA??? Your Appearance: Bahasa tubuh Busana Yanag Dikenakan Postur Tubuh Keseluruhan Differentiation: Apa yang membedakan Anda dari orang lain dan meninggalkan memori abadi dalam pikiran orang lain
  • 28. STAND Berdiri menunjukkan rasa hormat SMILE Berikan senyum terbaik anda SEE Tatap mata teman bicara SHAKING HANDS Jabat tangan dengan yakin SPEAK Sebutkan nama anda dengan jelas SAY Setiap orang senang bila namanya disebut
  • 29. • Melihat secara langsung kepada komunikan pada saat berbicara dan mendengarkan dia bicara • Menatap dengan tatapan hangat Kontak Mata
  • 30. Facial Expression • Tertawa • Mengernyitkan dahi • Terheran • Terkejut • Wajah datar • Menaikkan alis mata • Sedih • Bingung
  • 31.
  • 32.
  • 36.
  • 37. JABAT TANGAN 1. Jabat tangan biasanya dilakukan dalam posisi berdiri dan berhadapan. Hal ini berarti Anda menunjukkan rasa hormat. Jika sedang duduk, berdirilah saat akan berjabat tangan. 2. Jika akan duduk kembali di kursi, duduklah setelah orang lain mulai duduk. 3. Saat berjabat tangan, rapatkan jari-jari Anda dan eratkan genggaman. Letakkan jempol di atas tangan lawan jabat tangan Anda. Sedangkan jari-jari lainnya dilekatkan di telapak tangannya, lalu goyangkan dengan gerakan ke atas dan bawah sebanyak dua hingga tiga kali. Jangan terlalu keras dalam menggenggam tangan orang lain, tapi pastikan posisi tangan Anda mantab menggapai tangan lawan jabat tangan Anda. 4. Saat berjabat tangan kontak mata perlu dijaga dan berilah senyuman hangat. Hindari untuk melihat ke arah tangan saat berjabat tangan. 5. Selama berjabat tangan, Anda bisa mengucapkan kalimat-kalimat singkat. Seperti ucapan selamat pagi atau siang. 6. Saat mengakhiri pertemuan, jangan lupa untuk kembali berjabat tangan.
  • 39. • Memainkan benda di genggaman saat berbicara • Tangan menyilang atau di saku • Memainkan rambut dan menyentuh bagian wajah • Memainkan aksesoris tubuh • Makan permen karet • Menjentikkan jari • Sibuk dengan hal tidak perlu Jangan Lakukan !