PMK No. 207/2020 mengatur tata cara penundaan penyaluran Dana Transfer Umum (DTU) kepada pemerintah daerah jika belanja wajib seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur tidak terpenuhi. Meliputi evaluasi pemenuhan belanja wajib, pengumuman hasil evaluasi, penundaan penyaluran DTU bila belanja tidak terpenuhi, serta penyaluran kembali DTU bila belanja wajib sudah terpenuhi.
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.05/2017Ahmad Abdul Haq
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.05/2017 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...Ahmad Abdul Haq
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 tentang Tata Cara Pembayaran Uang Lembur dan Uang Makan Lembur Bagi Pegawai Non-Aparatur Sipil Negara, Satuan Pengaman, Pengemudi, petugas Kebersihan, dan Pramubakti
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.05/2017Ahmad Abdul Haq
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.05/2017 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 ttg uang lem...Ahmad Abdul Haq
2017-08-14 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 85/PMK.05/2017 tentang Tata Cara Pembayaran Uang Lembur dan Uang Makan Lembur Bagi Pegawai Non-Aparatur Sipil Negara, Satuan Pengaman, Pengemudi, petugas Kebersihan, dan Pramubakti
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
Bahan sosialisasi pmk 207 tahun 2020
1. Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan
SOSIALISASI PMK NOMOR 207
TAHUN 2020 TENTANG TATA CARA
PENUNDAAN PENYALURAN DTU
ATAS PEMENUHAN KEWAJIBAN
PEMDA UNTUK MENGALOKASIKAN
BELANJA WAJIB
JAKARTA, 7 JANUARI 2021
2. Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan
LANDASAN HUKUM
Pasal 50 ayat (3) PP No. 12/2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu:
a. Daerah wajib mengalokasikan belanja untuk mendanai Urusan Pemerintahan
daerah yang besarannya telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
per UU -an.
b. Dalam hal Daerah tidak memenuhi alokasi belanja wajib, Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan melakukan
penundaan dan/atau pemotongan penyaluran Dana Transfer Umum, setelah
berkoordinasi dengan Menteri dan menteri teknis terkait.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai penundaan dan/atau pemotongan penyaluran
DTU diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan.
3. Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan
RUANG LINGKUP
1) PMK mengatur Tata Cara PengenaanSanksi Penundaan PenyaluranDTU atas pemenuhan
belanja wajib:
a. Belanja Pendidikan (paling sedikit 20 persen daridari total Belanja Daerah yang
dianggarkan dalam APBD dan/atau perubahan APBD tahun anggaran
berkenaan.
b. Belanja Kesehatan (paling sedikit 10% dari total Belanja Daerah tidak termasuk
belanja gaji yang dianggarkan dalam APBD dan/atau perubahan APBD tahun
anggaran berkenaan);
c. Belanja Wajib yangbersumber dariDTUyang ditetapkan sesuai arah kebijakan
penggunaan DTUdalam Undang-UndangmengenaiAPBN tahun anggaran
berkenaan (menggantikan nomenklatur BelanjaInfrastrukturDaerah); dan
d. Alokasi Dana Desa (ADD)
2) Khusus Belanja Wajib ADD, sanksi diatur dalam PMK tersendiri yaitu PMK
257/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana Perimbangan
Terhadap Daerah yang Tidak MemenuhiAlokasi Dana Desa
4. Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan
DJPK melakukan evaluasi atas pemenuhan Belanja Wajib (menghitung
besaran setiap belanja Wajib yang dianggarkan dalam APBD tahun
anggaran berkenaan dibandingkan dengan yang seharusnya dianggarkan.
(Pasal 4)
Dalam hal hasil evaluasi menunjukkan belanja wajib tidak terpenuhi, DJPK
menyampaikan surat konfirmasi kepada Pemerintah Daerah paling lambat
hari kerja terakhir bulan Maret. (Pasal 7 ayat (1))
Pemerintah Daerah menyampaikan surat tanggapan dilengkapi dengan
data/informasi bukti pendukung kepada Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan c.q. Direktorat Evaluasi dan Sistem Informasi dalam hal
Pemerintah Daerah tidak sependapat dengan selisih kurang Belanja Wajib
dalam surat konfirmasi. (Pasal 7 ayat (3))
TATA CARA PENUNDAAN PENYALURAN DTU TERKAIT
PEMENUHAN BELANJA WAJIB (1/3)
5. Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan
Berdasarkan surat tanggapan dari Pemerintah Daerah, DJPK melakukan
evaluasi kembali atas pemenuhan Belanja Wajib. Dalam hal DJPK tidak
menerima surat tanggapan dari Pemerintah Daerah maka Pemerintah Daerah
sependapat dengan selisih kurang Belanja Wajib dalam surat konfirmasi.
(Pasal 7 ayat (7))
DJPK melakukan penundaan penyaluran DTU paling sedikit 5% dari total
selisih kurang belanja wajib yang seharusnya dianggarkan dalam APBD.
Penundaan penyaluran DTU dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan. (Pasal 9 ayat (1))
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan, Pemerintah Daerah
menganggarkan selisih kurang belanja wajib dalam perubahan APBD tahun
anggaran berkenaan dan disampaian kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat hari kerja terakhir minggu
ketiga bulan September. (Pasal 9 ayat (6))
TATA CARA PENUNDAAN PENYALURAN DTU TERKAIT
PEMENUHAN BELANJA WAJIB (2/3)
6. Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan
DJPK melakukan evaluasi atas pemenuhan belanja pendidikan, belanja
kesehatan, dan/atau Belanja yang Bersumber dari DTU dalam perubahan
APBD tahun anggaran berkenaan dan perubahan laporan belanja yang
bersumber dari DTU. (Pasal 10 ayat (1))
Dalam hal hasil evaluasi Belanja Wajib dalam perubahan APBD telah
terpenuhi, DJPK melakukan penyaluran kembali DTU yang ditunda secara
sekaligus pada periode berikutnya. (Pasal 11)
Dalam hal sampai dengan 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tahun anggaran
berakhir, DJPK melakukan penyaluran kembali DTU yang ditunda paling
lambat paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum akhir tahun anggaran
berjalan. (Pasal 12)
TATA CARA PENUNDAAN PENYALURAN DTU TERKAIT
PEMENUHAN BELANJA WAJIB (3/3)
7. Integritas – Profesionalisme – Sinergi – Pelayanan - Kesempurnaan 7
LampiranPMK 207/2020, FormatLaporanBelanjayang bersumber dari DTU yang ditetapkansesuai
arah kebijakan penggunaan DTU dalam Undang-Undangmengenai APBNtahun anggaranberkenaan
Merupakansyaratsalur DAU bulan
Februari
9. DAERAH
KEMENKEU
c.q. DJPK (Dit.
ESI)
KPA BUN
Pengelolaan DTU
Daerah menganggarkan belanja
wajib
Evaluasi atas
pemenuhan
belanja wajib
dalam
APBD/Laporan
(21 Maret)
Tidak
Ya
KMK penundaanpenyaluran DTUatas
tidak terpenuhinya belanja wajib
(14 Mei)
Usulan
permintaan
penundaan
penyaluran
DTU(Hari kerja
terakhir bulan
April)
Memenuhi?
Surat Konfirmasi
(hari kerja terakhir
Maret)
Tanggapan
surat konfirmasi
(21 April)
selesai
Persetujuan
penundaan
penyaluran DTU
(7 Mei)
KPA BUN
Penyaluran TKDD
KMK penundaan penyaluran DTUatas tidak terpenuhinya belanja wajib.
Penundaan DAUbulan Juni
KMK penundaan penyaluran DTU
atas tidak terpenuhinya belanja wajib
Penundaan penyaluran DTU
Menganggarkan
selisih kurang pada
perubahan APBD
TA Berjalan
Daerah menyampaikan laporan
Belanja yang Bersumber dari
DTU
(paling lambat 14 Februari)
KMK penundaanpenyaluranDTUatas
tidak terpenuhinya belanja wajib
Evaluasi kembali
(belanja wajib tidak
dipenuhi Pemda)
10. DAERAH
KEMENKEU
c.q. DJPK
(Dit. ESI)
KPA BUN
Pengelolaan
DTU
Berdasarkan KMK, Pemda
menyampaikan perubahan APBD TA
Berjalan atas selisih kurang pemenuhan
belanja wajib
(hari kerja terakhir minggu ketiga bulan
September)
Evaluasi
pemenuhan
belanja wajib
(7 hari kerja)
Memenuhi ?
Penundaan berlanjut dan
Penyaluran sekaligus paling lambat
2 (dua) hari kerja sebelum akhir
tahun anggaran berjalan
Tidak
Ya
Ya
KPA BUN
Penyaluran
TKDD penyaluran kembali DTU
usulan permintaan penyaluran
kembali DTU yang ditunda
(5 hari kerja)
Tidak
Rekomendasi
penyaluran kembali
DTU