Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Nurul Angreliany
Soal tryout sesuai Perpres Nomor 16 Tahun 2018 dan Perpres 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Soal ini dibuat versi 4 (bulan Agustus 2021)
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Nurul Angreliany
Soal tryout sesuai Perpres Nomor 16 Tahun 2018 dan Perpres 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Soal ini dibuat versi 4 (bulan Agustus 2021)
Download Online Climate Change Powerpoint Template with creative backgrounds. We provides fully editable and you can add content and images.- http://goo.gl/i9TI3a
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO BaruAhmad Abdul Haq
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
IBO adalah singkatan dari Individual Business Owner, atau pemilik bisnis individu dalam MLM Amway. Dikenal juga dengan sebutan ABO (Amway Business Owner).
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019Ahmad Abdul Haq
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019 Tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
Penyelesaian Retur, SP2D Reject, dan SP2D Void
1. TOPIK STRATEGIS
DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
Subdit Rekening Kas Negara
Direktorat PKN
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Jakarta, 28Mei2015
3. Data transaksi unreconciled
SEBAB :
Kekurangpatuhan para pihak yaitu dari Satuan Kerja
maupun KPPN dalam penyelesaian transaksi melalui
SPAN
AKIBAT :
Seluruh data transaksi unreconciled atas transaksi
pengeluaran SP2D menjadi tidak tercatat sebagai
realisasi anggaran
16
II
4. NO PENYEBAB
UNRECONCILED DATA
SOLUSI
1. KESALAHAN PEMILIHAN
PAYGROUP
- DIBUATKAN TABEL PEMILIHAN PAYGROUP
SEBAGAI PEDOMAN YANG DITEMPEL DI
DEKAT PETUGAS PEMILIH PAYGROUP
2. KESALAHAN PEMBERIAN
TANGGAL SP2D
- MEMPERHATIKAN BATAS WAKTU
APPROVAL PADA PK.13.30 WIB UNTUK
PEMBERIAN TANGGAL HARI BERKENAAN
- LEWAT DARI BATAS WAKTU TERSEBUT
DIBERI TANGGAL HARI BERIKUTNYA
3. PENERBITAN 2 SP2D
UNTUK PEMBAYARAN 1
TAGIHAN YANG SAMA
MEMBUAT PENGAWASAN TAGIHAN RUTIN
BULANAN
4. KESALAHAN SATKER
MENGINPUT JENIS SPM
MELAKUKAN PEMBINAAN KEPADA SATKER
ATAS KETEPATAN INPUT SPM DAN
KETELITIAN PETUGAS KPPN DALAM
MEMVERIFIKASI
5. SP2D DENGAN REKENING
TERLAMPIR TERSALUR
PADA 2 TANGGAL YANG
BERBEDA
KOORDINASI ANTAR SEKSI DALAM
MEMPROSES SPM DENGAN REKENING
TERLAMPIR DILAKUKAN PADA PAGI HARI
ATAU SORE HARI SETELAH BATAS WAKTU
APPROVAL ( 13.30 WIB)
18
5. 1. Meminta kepada satker untuk mengajukan SPM dengan penerima terlampir
dalam jumlah banyak sebelum pukul 09.00 atau setelah pukul 12.00 WIB.
2. Percepatan scheduler penyaluran dana SP2D oleh BO I Pusat (dari per satu
jam menjadi per 30 menit)
3. Perpanjangan cut off time RTGS-BI menjadi pukul 18.00 WIB.
19
Mengurangi terjadinya data UNRECONCILED
akibat adanya perbedaan jumlah digit dalam
validasi B/S
6. SEBAB :
Penyediaan dana kurang
Cut off time BI-RTGS pk. 16.30
Gangguan Sistem pada BO I Pusat/SPAN
16
II
7. SP2DREJECT
TRX NOMINAL TRX NOMINAL TRX NOMINAL TRX NOMINAL
JANUARI 5 82.424.222.564 18 4.570.134.121 3 602.535.000 6 1.207.632.578
FEBRUARI 9.282 132.000.704.433 162 49.683.340.878 36 3.174.924.499 44 388.840.874
MARET 1.619 643.927.340.617 5.038 245.151.633.422 34 1.030.796.548 1.054 5.980.111.361.093
APRIL 4.702 46.154.684.158 141 3.228.334.316 122 21.935.921.728 243 69.452.583.400
MEI 2.554 25.021.332.278 8 199.288.151 263 11.657.766.485 1 2.286.250
TOTAL 18.162 929.528.284.050 5.367 302.832.730.888 458 38.401.944.260 1.348 6.051.162.704.195
BRI MANDIRI BNI BTN
BULAN
8. DROPPINGTAMBAHANSORE
TRX NOMINAL TRX NOMINAL TRX NOMINAL TRX NOMINAL
JANUARI 0 0 2 198.209.697 5 12.206.740.229 2 13.718.928.401
FEBRUARI 0 0 3 2.979.640.577 42 4.576.135.478 1 357.087.797
MARET 2 36.436.174.961 4 15.749.738.432 18 63.839.689.522 4 29.358.296.929
APRIL 0 0 2 2.333.031.405 6 19.484.733.935 2 2.403.028.234.154
MEI 0 0 2 15.479.477.416 2 10.009.998.183 1 3.614.014.352
TOTAL 2 36.436.174.961 13 36.740.097.527 73 110.117.297.347 10 2.450.076.561.633
BULAN
BRI MANDIRI BNI BTN
13. Menghindari Reject
Menerbitkan SP2D tepat waktu sesuai surat Dir.
TP nomor : S-808/PB.8/2014:
a. Semua SPPT yang di-approve Kepala Seksi
Pencairan Dana pada hari kerja:
1)Sebelum/sampai pukul 13.30 WIB/14.30 WITA/
15.30 WIT, PPR/Penerbitan SP2D-nya diberi
tanggal hari kerja berkenaan
2)Sesudah pukul pukul 13.30 WIB/14.30 WITA/
15.30 WIT, PPR/Penerbitan SP2D-nya diberi
tanggal hari kerja berikutnya
14. Menghindari Reject
b. Semua SPPT yang di-approve oleh Kepala Seksi
Pencairan Dana pada hari libur/diliburkan,
PPR/Penerbitan SP2D-nya diberi tanggal hari
berikutnya;
c. Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan,
maka:
1) KPPN WIB: approval PPR/Penerbitan SP2D oleh
Kepala Seksi Bank atas SPPT yang di-approve
Kepala Seksi PD setelah pk. 13.30 WIB hari
sebelumnya, dilakukan sebelum pukul 07.30
WIB
15. Menghindari Reject
2) KPPN WITA: approval PPR/Penerbitan SP2D
oleh Kepala Seksi Bank atas SPPT yang di-
approve Kepala Seksi PD setelah pk. 14.30
WIB hari sebelumnya, dilakukan sebelum
pukul 08.30 WITA;
3) KPPN WIT: approval PPR/Penerbitan SP2D
oleh Kepala Seksi Bank atas SPPT yang di-
approve Kepala Seksi PD setelah pk. 15.30
WIB hari sebelumnya, dilakukan sebelum
pukul 09.30 WITA
16. Menghindari Reject
Kepala Seksi Bank melakukan approval
PPR/Penerbitan SP2D tertanggal hari ini
(H+0) paling lambat pukul 15.00 WIB/16.00
WITA/17.00 WIT
17. SEBAB :
Backdate
Double SP2D
XML tidak terkirim ke bank
Salah pembebanan/tanggal
Kesalahan sistem
16
IIII
22. MENGHINDARI VOID
Perlu kehati-hatian dalam :
pemilihan paygroup dengan dibuatkan tabel
paygroup yang perlu diliat setiap kali memilih
paygroup
tanggal pembayaran SP2D adalah tanggal hari ini
dan tanggal yang akan datang (hindari tanggal
hari sebelumnya)
penerbitan SP2D gaji induk, adalah tanggal hari
kerja bulan berikutnya dan paygroup RPKBUN-P
Gaji/ BO II.
Hindari pemilihan tanggal SP2D pada injury time
antara jam 13.30 setempat
23. Mekanisme Void
Jika salah Paygroup/tanggal Backdate/SP2D
double :
KPPN mengirimkan surat permintaan void ke Dit TP.
Dit TP melakukan konfirmasi ke Bank agar tidak
memproses pembayaran SP2D tsb.
Dit TP melakukan pembatalan / void SP2D
KPPN membuat PPR ulang atau membatalkan invoice
untuk kasus SP2D double.
24. Retur SP2D yang diterbitkan KPPN
selalu bertambah setiap tahun
Permasalahan Retur SP2D selalu
menjadi catatan pada LKPP
Dalam hasil pemeriksaan BPK,
masalah retur menjadi temuan karena
adanya selisih saldo dan data yang
tidak lengkap
Retur yang sudah disetor ke Kas
Negara masih tercatat di neraca dan
tidak ada data pendukung
Belum ada pengaturan yang efektif
menyelesaikan permasalahan retur
SP2D
Latar
Belakang
IIIIII
25. Melakukan pengaturan lebih
lanjut tentang kebijakan
penatausahaan retur dengan
implementasi SPAN meliputi:
Retur yang telah disetor ke Kas
Negara namun masih tercatat
dalam neraca KPPN
Retur yang belum mendapat
tindak lanjut dari satuan kerja
Rencana
Aksi Hasil
Temuan BPK
26. Retur Yang
Belum
Diselesaikan
Data penerima sudah
diidentifikasi / lengkap
Data tidak teridentifikasi /
tidak lengkap
Sudah disetor ke Kas Negara
dan data penerima lengkap
Sudah disetor ke Kas Negara
dan data penerima tidak
ada/lengkap
Sudah disetor ke Kas Negara
atas permohonan KPA
namun masih tercatat pada
Neraca KPPN
27. Permasalahan
Penyelesaian
Retur
Data tidak lengkap/tidak ada
Satker/KPA tidak merasa
berkewajiban menyelesaikan
retur karena tidak tercatat
pada Laporan Keuangannya
sehingga tidak segera
melakukan ralat/perbaikan
SPM/SP2D
Belum ada pengaturan
kadaluwarsa atas hak tagih
retur kepada pemerintah
28. Rekonsiliasi
Retur
KPPN mengadakan rekonsiliasi
data retur SP2D dengan satker
mitra kerjanya
Retur yang diakui satker akan
dicatat/dibukukan pada laporan
keuangan satker
Retur yang tidak diakui satker
akan disetorkan ke Kas Negara
berdasarkan hasil rekapitulasi
final atas rekonsiliasi data retur
dengan satuan kerja
29. Usulan
Penyelesaian
Retur
Menyusun pengaturan terkait masa
kadaluwarsa penagihan atas retur
SP2D
Rekonsiliasi data retur SP2D antara
KPPN/DJPB dengan
Satker/Kementerian/Lembaga
Mewajibkan Kementerian /
Lembaga untuk membukukan dan
menyajikan data retur pada
instansinya dalam Laporan
Keuangan
Melakukan reklasifikasi atas retur
yang telah disetor ke kas negara
dan masih tercatat di neraca dalam
rangka pemutihan retur
32. KEMITRAAN KEMENKEU C.Q.
DJPB DENGAN BANK UMUM
Bank Umum
Pusat
Cabang/Capem Bank di Daerah
Dapat menjadi
BO II Mitra
Kuasa BUN
Daerah /KPPN
DJPB
Surat Perjanjian
Kerjasama
33. PERMOHONAN SEBAGAI
BO II MITRA KPPN
Verifikasi persyaratan di
KPPN
Penelitian kelengkapan
persyaratan di Kanwil DJPB
Perm
ohonan
Penerusan
Permohonan
Surat Persetujuan
Penerusan
Persetujuan
Cabang
Bank di
Daerah
Rek. BO II
rr BO II
Satker
Pembukaan
Rek. Gaji PNS
34. PENELITIAN PERSYARATAN BO II
YANG DILAKUKAN DI KANWIL
DJPB
Kantor Pusat Bank Umum telah melakukan perjanjian
kerjasama dengan Dirjen Perbendaharaan.
Tidak terdapat kantor cabang/cabang pembantu bank
yang sama, yang menjadi mitra kerja KPPN terkait.
Rekam Jejak Cabang/Capem Bank Pemohon, antara
lain:
Kepatuhan melakukan pelimpahan dan penihilan
tepat waktu
Kinerja penyaluran dana SP2D kepada penerima
Kepatuhan menyampaikan laporan tepat waktu
Kepatuhan memberikan remunerasi