2. 1. SIKLUS MANAJEMEN
PUSKESMAS
2. PERENCANAAN
PUSKESMAS (P1)
3. PENGGERAKAN
PELAKSANAAN (P2)
4. PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
5. PENUTUP
GARIS BESAR
3. Kematian Ibu Hami
l
BBLR
Karies Gigi
Gizi Buruk
Malaria
TB
DBD
Stunting
HIV
Kecacingan
DM
Kaki Gajah
ISPACapaian Imunisasi D
asar
Sakit kulit
Gingivitis
Kebiasaan meroko
k
Obesitas
PeriodontitisMalaria
Kematian Neonata
l
Tetanus
Hipertensi
PERMASALAHAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS
Sumber daya yang tersedia terbatas, sehingga perlu dikelola dengan sebaik-baiknya
agar pelayanan kesehatan tetap dilaksanakan melalui MANAJEMEN PUSKESMAS
Diare
5. Manajemen Puskesmas5W
1H
Serangkaian proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
kontrol untuk mencapai tujuan secara efektif &
efisien
Tujuan dicapai melalui proses penyelenggaraan yg dilaksanakan
dengan baik & bermutu berdasarkan hasil analisis situasi (evidence
based)
Efektif
Efisien
Memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam melaksanakan
upaya kesehatan sesuai standar dengan baik & benar dalam
mewujudkan target kinerja
8. Siklus Manajemen
Puskesmas
CONTOH SIKLUS
2017, 2018, 2019
8
JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUS SEPT OKT NOV DES
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
20192018 2020
PERENCANAAN (P1)
• Evaluasi
2018
• Akhir
Penyusunan
RUK 2019
• Persiapan
RPK 2019
• Awal
Penyusunan
RUK 2020
PELAKSANAAN RPK 2018
PEMBAHASAN RUK 2019
M
U
S
R
E
N
B
A
N
G
D
E
S
M
U
S
R
E
N
B
A
N
G
M
A
T
M
U
S
R
E
N
B
A
N
G
K
A
B
LOKMIN
Review
kinerja
tengah
tahun
LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMINLOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMIN
LOKMIN LS I
Persiapan
Musren-
bangmat
LOKMIN
LOKMIN LS
II
LOKMIN LS
III
LOKMIN LS IV
PENGGERAKKAN DAN PELAKSANAAN (P2)
PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA (P3)
• Evaluasi
2019
• Akhir
Penyusun
an RUK
2020
• Persiapan
RPK 2020
• Awal
Penyusun
an RUK
2021
SIKLUS
MANA
JEME
N
PLA
N
DO
CHE
CK
ACT
SESUAI
PERMENDAGRI
86/2017
11. Menjamin kelangsungan
kegiatan pelayanan kesehatan
pada setiap tahun dalam satu
periode, walaupun terjadi
pergantian pengelola dan
pelaksana
PERENCANAAN PUSKESMAS (P1)
RENCANA
LIMA
TAHUNAN
DINAS
KESEHATAN
KAB/KOTA
Penelaahan kembali jika ada Kebijakan Kesehatan Baru
(midterm evaluation)
RENCANA 5
TAHUNAN
PUSKESMAS
RENCANA
TAHUNAN
RENCANA LIMA
TAHUNAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN
Ket : N-1 adalah Tahun berjalan,
sehingga N-2 adalah Tahun berjalan dikurangi 1
SPM BIDANG
KESEHATAN
KAB./KOTA
DATA KINERJA &
GAMBARAN
STATUS
KESEHATAN
DALAM 4 TAHUN
(N-5 s/d N-2)
12. PERENCANAAN PUSKESMAS (P1)
RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
PREDIKSI
TAHUN N(-1):
• Data hasil kinerja 4 tahun, dng ke-
cenderungan hasilnya; Prediksi
Hasil Thn N(-1)
• Ketersediaan Sumberdaya &
pengelolaannya
• Identifikasi Kebutuhan & Harapan
Masyarakat (SMD, MMD), Potensi
Masyarakat
• Prediksi Situasi dan kondisi (N- N(+4)
yad ∑ Pdd, Kesmas, Poleksos, dll).
• Susun Rencana 5 Tahun
Ket : N-1 adalah Tahun berjalan,
sehingga N-2 adalah Tahun berjalan dikurangi 1
N(-5) N(-4) N(-3) N(-2) N(-1) N N(+1) N(+2) N(+3) N(+4)
MIDTERMEVALUATION
PELAKSANAAN & WASDALI TAHUNAN
PROSES PENYUSUNAN RENCANA
LIMA TAHUNAN SELANJUTNYA
ANALISIS TREND
(4Th)
14. RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS
PERSIAPAN1
Pembentukan
Tim Manajemen
Puskesmas
Pelajari Rencana Lima
Tahunan Dinkes Kab/kota.
SPM kab./kota, Pedoman,
Target Indikator Puskemas,
NSPK lain yang sesuai
Pemahaman
Pedoman Manajemen
Puskesmas
1
2
3
15. RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS
1
2
3
ANALISA SITUASI2
!
Pengumpulan Data KINERJA DAN STATUS KESEHATAN MASYARAK
AT a.l : DATA DASAR; DATA UKM ESENSIAL; DATA UKM PENGEMBANGAN; DATA UK
P; DATA KEPERAWATAN KESEHATAN MASY, DATA LAB; DATA KEFARMASIAN DAN DA
TA KONDISI KELUARGA; KELUHAN/SARAN MASYARAKAT;HASIL KUNJUNGAN KELUA
RGA PIS-PK DLL
Analisa Data a.l : ANALISIS DESKRIPTIF (waktu/tren, orang, tempat)
, ANALISI KOMPARATIF (membandingkan karakteristif data wilayah yang s
atu dengan yang lain), ANALISIS HUBUNGAN DALAM & ANTAR PROGRAM
Analisa Masalah Dari sisi pandang Masyar
akat melalui Survei Mawas Diri (Instrumen SMD disusun Pu
skesmas sesuai masalah yang dihadapi & masalah yang akan ditan
ggulangi Puskesmas) : mengenali keadaan dan masalah serta pote
nsi yang dimiliki untuk mengatasinya.
16. RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS
ANALISA menurut Waktu2 ANALISA menurut Umur2 ANALISA Komparatif2
17. RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS
ANALISA Peta Dasar2
U
ANALISA Peta Masalah Ibu2 ANALISA Peta Masalah Gizi Kurang2 ANALISA Peta Masalah KLB Diare2 ANALISA Peta Masalah Kecacingan2 Gabungan Peta Masalah Kesehatan
18. Puskesmas melaksanakan
upaya kesehatan untuk
mencapai target cakupan
seluruh indikator Keluarga
Sehat
12 INDIKATOR PIS PK
Memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita tiap bulan
permasalahan yang ditemui
diharapkan dapat diberikan
intervensi lanjut oleh
Puskesmas.
22. PELAYANAN K1-K4-PN-BUFAS-KB AKTIF//POPULASI
PUSKESMAS DI KAB. BUAH SEHAT TAHUN 2016
0
20
40
60
80
100
120
Apel
Mangga
Jeruk
DurianMarkisa
Anggur
Kiwi
K1
K4
Ibu Komplikasi
PN
Ibu Nifas
KB-Aktif
KN
KF
Fe
PEMANFAATAN: KAITKAN/PERHITUNGKAN DENGAN
INDIKATOR YG BERLAKU
Contoh Grafik Sarang Laba-laba
24. RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS
PERUMUSAN MASALAH3
Identifikasi
Masalah
Mencari Akar
Penyebab Masalah
Penetapan
Urutan Prioritas
Masalah
1
2
3
5W
1H
Kelompokkan menurut jenis
upaya, target, pencapaian dan
masalah yang ditemukan
U-S-G
Menetapkan Cara
Penyelesaian
Masalah
4
26. PENENTUAN URUTAN PRIORITAS MASALAH
Urgency dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan
Seriousness dilihat dari dampak masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak.
Seberapa kemungkinannya isu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan
Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang,
2 = kecil, 1 = sangat kecil). BACK
27. U – S – G
Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang,
2 = kecil, 1 = sangat kecil) Atau 1 – 10 ( tergantung sensitifitas yang
Urutan masalah berdasarkan hasil USG adalah masalah C, B, A
30. RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS
Penyusunan Perencanaan 5 tahunan4
Menentukan Target Prioritas
Dalam menyelesaikan masalah untuk
satu periode kinerja
31. PERENCANAAN PUSKESMAS (P1)
RENCANA
LIMA
TAHUNAN
PUSKESMAS
Penelaahan kembali jika ada Kebijakan Kesehatan Baru
(midterm evaluation)
RENCANA
TAHUNAN
PUSKESMAS
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
KEBIJAKAN
KESEHATAN
YANG BARU
(Secara Lokal
atau Nasional)
DATA KINERJA &
GAMBARAN
STATUS
KESEHATAN
TAHUN LALU
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RUK)
32. PERENCANAAN PUSKESMAS (P1)
TAHAPAN PELAKSANAN
RENCANA TAHUNAN PUSKESMAS
PERSIAPAN1
ANALISA SITUASI2
PERUMUSAN MASALAH3
PENYUSUNAN RENCANA USULAN
KEGIATAN (RUK)4
PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN (RKA)5
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN (RPK)4
PROSES SAMA
SEPERTI
PENYUSUNAN
PERENCANAAN
LIMA TAHUN
39. PENGGERAKAN PELAKSANAAN (P2)
RAPAT DINAS
PENGARAHAN APEL PEGAWAI
PELAKSANAAN KEGIATAN SETIAP
PROGRAM SESUAI JADWAL
FORUM KHUSUS (LOKARKARYA MINI)
40. LOKAKARYA MINI PUSKESMAS
TRI BULANAN
Dihadiri seluruh staf
internal Puskesmas Dihadiri internal Puskesmas
dan Lintas Sektor terkait
• Menilai pencapaian &
hambatan yang
dijumpai pada bulan
atau periode yang lalu
• Pemantauan
pelaksanaan rencana
yang akan datang
• Perencanaan ulang
yang lebih baik (bila
diperlukan) sesuai
dengan tujuan yang
dicapai
Setiap bulan sekali
Setiap tiga bulan sekali
• Menggalang dan meningkatkan
kerjasama antar sektor terkait
dalam pembangunan
kesehatam
• Menginformasikan &
mengidentifikasi capaian hasil
kegiatan tribulanan
sebelumnya, membahas &
memecahkan masalaha serta
hambatan oleh LS
• RTL dan memasukan umpan
balik dari masyarakat dan
sasaran program
BULANAN
42. LOKAKARYA MINI BULANAN
Penggalangan tim dalam
rangka pengorganisasian
untuk dapat terlaksananya
RPK
Luaran :
o RPK tahunan
o RPK bulanan
o Matriks pembagian
tugas dan darbin
o Bahan musrenbang
o Draft RUK tahun
selanjutnya
o Draft Rencana Lima
tahunan (bila siklus lima
tahunan)
BULANAN
PERTAMA Tindaklanjut lokmin bulanan
pertama.
Memantau pelaksanaan kegiatan
setiap bulan secara teratur
Fokus utama : kesinambungan arah
dan kegiatan antara hal yang
direncanakan, integrasi program
dalam menyelesaikan masalah
prioritas
Luaran :
o RTL berupa RPK bulan berikutya
o Komitmen utk melaksanakan RPK
yang telah disusun
o Bahan yang akan disampaikan
pada lokmin tribulanan (bila sesuai
jadwal)
BULANAN
RUTIN
43. LOKAKARYA MINI TRI BULANAN
TRI BULANAN
PERTAMA
TRI BULANAN
RUTIN
Penggalangan tim dalam
rangka pengorganisasian LS
terkait pembangunan
kesehatan.
Mendiskusikan usulan yang
akan disampikan dalam
Musrebangmat.
Luaran :
o Rencana kegiatan masing
sektor yang terintegrasi
o Komitmen bersama
untuk menindaklanjuti
hasil lokmin dalam
penandatanganan
kesepakatan
o Usulan bidang kesehatan
yang disepakati untuk
dibawa pada
Musrenbangmat
Tindaklanjut lokmin
tribulanan pertama.
Luaran :
o Rencana pelaksanaan
kegiatan berikutnya
o Kesepakatan
bersama untuk
menindaklanjuti
rencana
44. PESERTA LOKAKARYA MINI
BULANAN TRI BULANAN
Kepala Puskesmas
Seluruh pegawai
Puskesmas, termasuk
pegawai yang bertugas di
Pustu dan Poskesdes.
Jejaring Fasyankes di
wilker Puskesmas.
Camat
Kepala Puskesmas
Pegawai Puskesmas
Perwakilan Dinkes Kab/Kota
Tim penggerak PKK
kecamatan/distrik
Perwakilan Puskesmas
diwilayah kecamatan/distrik
Staf kecamatan
LS di kecamatan, a.l
pertanian, agama,
pendidikan, BKKBN, sosial
(sesuai dengan LS yang ada
di kecamatan)
Lembaga/organisasi
kemasyarakatan lain bila
perlu.
46. 46
PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN
KINERJA PUSKESMAS
PENGAWASAN
Internal:
Eksternal:
PENGENDALIAN
Dilakukan Puskesmas
sendiri, baik oleh Kepala
Puskesmas, tim audit
internal maupun setiap
penanggungjawab dan
pengelola/pelaksana
program
Dilakukan
oleh instansi
dari luar
Puskesmas
Menjamin kesesuaian
pelaksanaan kegiatan
dengan rencana yang telah
ditetapkan dan dilakukan
secara terus menerus. Jika
terdapat ketidaksesuaian
dilakukan upaya perbaikan.
PENILAIAN
KINERJA
PUSKESMAS (PKP)
Dilaksanakan oleh
Puskesmas.
Hasil penilaian
diverifikasi oleh dinas
kesehatan
kabupaten/kota.
Lokakarya Mini Pencapaian
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Pelaksanaan
Manajemen
Puskesmas
50. Permenkes Nomor 16 Tahun 2017
tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung
Program Nusantara Sehat.
Pendayagunaan secara khusus
tenaga kesehatan dalam kurun
waktu tertentu dengan jumlah
dan jenis tertentu guna
meningkatkas akses dan mutu
pelayanan kesehatan pada
pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) dengan kriteria
terpencil, sangat terpencil
terutama di DTPK
Memberikan pelayanan kesehatan untuk
menjangkau remote area
Menjaga keberlangsungan pelayanan
kesehatan
Menangani masalah kesehatan
sesuai dengan kebutuhan daerah
Meningkatkan retensi tenaga kesehatan
yang bertugas
Memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
Penggerakan pemberdayaan
masyarakat
Pelayanan terintegrasi, dan
Peningkatan dan pemerataan
pelayanan
TUJUAN
Bersama tenaga
Puskesmas
51. 51
RUK NS DAN RUK PUSKESMAS
Salam
Kenal
Selamat
Datang
Tim
Nusantara
Sehat
Tim
Puskesmas
PERENCANAAN
NS
PERENCANAAN
PUSKESMAS
PERENCANAAN
PUSKESMAS
52. 52
Dukungan Dinkes Prop dan Kab/Kota
sangat diperlukan untuk :
a) melakukan pembinaan secara terpadu, terintegrasi lintas program, dan
berkesinambungan, dengan menggunakan indikator pembinaan program.
b) meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam proses manajemen
Puskesmas.
c) menyelenggarakan pelatihan manajemen Puskesmas.
d) melakukan pengumpulan hasil penilaian kinerja Puskesmas, menganalisis
hasil, melakukan evaluasi dan memberi feedback terhadap hasil Penilaian
Kinerja Puskesmas.
e) bertanggungjawab terhadap penyelesaian masalah kesehatan yang tidak
bisa diselesaikan di tingkat Puskesmas.
f) memberi dukungan sumber daya dalam kelancaran pelaksanaan seluruh
proses manajemen di Puskesmas, sesuai usulan Puskesmas.
54. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN FORMULIR
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN XXX RKA - SKPD
TAHUN ANGGARAN 2017
INDIKATOR DAN TOLOK UKUR KINERJA BELANJA LANGSUNG
Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
Capaian Program Terlaksananya Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Masukan Tersedianya dana Rp xxxxxxxxxx
Keluaran - Pelatihan kader kesehatan 20 orang
Hasil Meningkatnya Capaian puskesmas 100%
KELOMPOK SASARAN KEGIATAN : PUSKESMAS DAN MASYARAKAT
RINCIAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN PER KEGIATAN SKPD
Kode Rekening Uraian
Rincian Perhitungan
Jumlah
Volume Satuan Tarif/Harga
1 2 3 4 5 6
PENDAPATAN xxxxxxxxxxxx
>> Dana DAK Non Fisik (BOK) 1 Pt xxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx
>>Dana jampersal 1 Pt xxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx
>>Dana Kapitasi 1 Pt xxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx
5 BELANJA xxxxxxxxxxxx
5 2 BELANJA LANGSUNG xxxxxxxxxxxx
5 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA xxxxxxxxxxxx
5 2 2 01 Belanja Bahan Habis Pakai
5 2 2 01 01 Belanja Alat Tulis Kantor
- ATK Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BOK) 1Pt 2,000,000 2,000,000
- Biaya Foto Copy (BOK) 50Lbr 200 10,000
5 2 2 03 Belanja Jasa Kantor xxxxxxxxxxxx
5 2 2 03 15 Belanja Transportasi dan Akomodasi xxxxxxxxxxxx
Pertemuan Peningkatan kemampuan Kader
kesehatan untuk deteksi dini faktor resiko PTM pada
masyarakat (BOK)
>> Transport Kader (10 or x 2 kali ) 20Oh 30,000 600,000
5 2 2 11 Belanja Makan dan Minum xxxxxxxxxxxx
5 2 2 11 02 Belanja Makanan dan Minuman rapat
Pertemuan Peningkatan kemampuan Kader
kesehatan untuk deteksi dini faktor resiko PTM pada
masyarakat (BOK)
- Konsumsi dan snack ( 15 org x 2 kali x 1 Hari) 30Kotak 30,000 900,000
Jumlah Belanja Xxxxxxxxxxxxx
Editor's Notes
Manajemen Puskesmas adalah serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan kontrol untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif adalah tujuan dicapai melalui proses penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan baik dan bermutu berdasarkan hasil analisis situasi (evidence based), sedangkan efisien berarti memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam melaksanakan upaya kesehatan sesuai standar dengan baik & benar dalam mewujudkan target kinerja
Manajemen Puskesmas mengintegrasikan manajemen sistem informasi, manajemen sumberdaya, manajemen upaya, manajemen mutu, dan manajemen pemberdayaan masyarakat, yang didukung oleh pola kepemimpinan yang baik.
Slide ini menjelaskan lebih lanjut slide sebelumnya. Sumber daya Puskesmas, upaya Puskesmas, mutu, pemberdayaan masyarakat dan Sistem Informasi Puskesmas
terintegrasi pengelolaannya melalui manajemen Puskesmas, dan didukung oleh pola kepemimpinan dan komunikasi efektif. Manajemen Puskesmas selama inidikenal
dengan P1, P2, dan P3, yaitu:
Perencanaan
Penggerakkan pelaksanaan; dan
Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja Puskesmas.
Manajemen Puskesmas ibarat sebuah otak pada tubuh manusia yang mengatur dan mengkoordinasikan seluruh gerakan tubuh dalam mencapai suatu tujuan. Begitu juga dengan manajemen Puskesmas yang mengatur, mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh potensi sumberdaya yang ada di Puseksmas di dalam menyelesaikan masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Hasil kegiatan yang tadi telah disebutkan tersebut kemudian dimasukkan kedalam usulan bersama guna memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Dilakukan pembahasan pada musrembang desa/KLH pada akhir bulan januari tahun N-1
Hasil dari pembahasan tesebut akan menjadi masukan pada pembahasan Lokmin pertama Lintas Perogram yang diselenggarakan pada awal minggu pertama Februari di Puskesmas. Pada tahapan Lokmin ini perlu dihadirkan Tim pembina Cluster Puskesmas Kab./Kota yang bertanggung jawab sebagai pembina puskemas untuk membantu Puskesmas dapam mencari pemencahan masalahnya
Rumusan pemecahan masalah berperinsip pada SMART (specifik, measurable, acheivable, reliable, time bound) dan mengacu pada kebijakan di atas (top-down) dan hasil analisis maslaha lokal (bottom-up) … hasilnya akan menjadi bahan rumusan RUK thingkat kecamatan
Dalam penyusunan perencanaan 5 tahun Puskesmas. Harus mengacu pada rencana lima tahunan dinkes kab/kota dan juga rencana lima tahunan Kementerian Kesehatan.
Jika ada Kebijakan baru terkait kesehatan yang ditetapkan setelah disusunnya rencana lima tahunan maupun tahunan, maka perlu dilakukan penelaahan ulang rencana tersebut untuk dapat disesuaikan dengan hal-hal yang sangat prinsip dan prioritas.
Slide ini menggambarkan lebih detil dari slide sebelumnya.
Disini terlihat periode waktu, data yang diperlukan dalam menyusun perencanaan lima tahunan Puskesmas.
Perencanaan 5 tahunan Puskesmas perlu ditinjau ulang di pertengahan periode, untuk:
Menilai pencapaian kinerja Rencana Lima Tahunan, apakah indikator tersebut mampu laksana.
Menyesuaikan dengan perubahan kebijakan baru, bila ada, seperti: pelayanan dengan pendekatan keluarga.
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilaksanakan yaitu:
Kepala Puskesmas membentuk tim manajemen Puskesmas, yang terdiri dari tim Sistem Informasi Puskesmas, tim akreditasi Puskesmas, tim pembina wilayah, dan unsur
lain bila diperlukan.
2. Kepala Puskesmas harus memastikan bahwa setiap tim memahami Pedoman Manajemen Puskesmas, yang menjadi dasar acuan tim dalam bekerja.
3. Setiap tim harus secara aktif mempelajari rencana lima tahunan dinkes kab/kota, SPM kab/kota, pedoman program, dan NSPK lain yang sesuai untuk menyusun
perencanaan Puskesmas.
Pada tahap kedua tim harus melaksanakan analisa situasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
mengumpulkan data kinerja dan status kesehatan masyarakat a.l : data dasar; data ukm esensial; data ukm pengembangan; data ukp; data keperawatan kesehatan masyarakat, data laboratorium , data kefarmasian dan data kondisi keluarga; keluhan/saran masyarakat; Hasil kunjungan keluarga PIS-PK, dll
2. Analisa data yang telah terkumpul; dan
3. Analisa masalah dari sisi pandang masyarakat yang dilaksanakan melalui Survei Mawas Diri.
Berikut contoh-contoh metode analisa data yang dapat dilaksanakan:
Analisa menurut waktu (tren berdasarkan hari, minggu, bulan, tahun). Merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan estimasi pada masa yang akan datang;
Analisa menurut demografi (jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, dll). Dapat dilihat perbandingan kejadian pada masing-masing kelompok.
Analisa komparatif, menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah yang satu dengan wilayah lainnya.
Kita juga dapat menggabungkan peta maslah kesehatan dari wilayah kerja Puskesmas. Kita dapat melihat desa/kelurhan mana yang paling banyak masalah kesehatannya sehingga dapat kita gunakan dalam menentukan lokus prioritas. Dengan penggabungan ini, kita juga dapat mengetahui apakah permasalahan kesehatan yang satu timbul akibat masalah kesehatan lainnya. Seperti tingginya masalah diare dan kecacingan akibat akses air bersih di daerah tersebut masih menjadi masalah.
Sesuai Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota, terdapat 12 indikator yang pencapaiannya harus 100%. Sebagian besar indikator SPM Bidang Kesehatan beririsan dengan 12 Indikator Keluarga Sehat. Terdapat 7 Indikator Keluarga Sehat terkait dengan Indikator SPM. Empat (4) indikator Keluarga Sehat yang tidak terkait dengan SPM adalah merokok, jamban sehat, akses terhadap air bersih dan anggota JKN.
Sehingga jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka akan meningkatkan capaian SPM kabupaten/kota. SPM ini merupakan hal penting karena merupakan nilai kinerja dari kepala daerah (Bupati dan Walikota). Hal ini dapat digunakan sebagai media advokasi kepada kepala daerah untuk mendukung pendekatan keluarga ini.
Di dalam mewujudkan pencapaian SPM, perlu melibatkan lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Kepala Puskesmas memanfaatkan informasi ini dalam upaya mengadvokasi pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran pelaksanaan PIS-PK melalui dana APBD.
Hasil pelaksanaan kunjungan keluarga MERUPAKAN salah satu sumber data yang harus dianalisis oleh Puskesmas untuk menyusuna perencanaan Puskesmas.
Hasil kunjungan keluarga, dapat dirinci kedalam tingkatan provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, sampai ditingkat keluarga. Pada slide ini kita mengambil
contoh Provinsi Jawa Tengah, dimana masing-masing kabupaten/kota mempunyai masalah kesehatan yang berbeda, yang mungkin saja berbeda dengan masalah
kesehatan di tingkat nasional. Gambaran hasil IKS untuk setiap kabupaten/kota dapat menjadi indikator dalam pembangunan kesehatan disetiap daerah.
Contohnya Kota Banyumas, untuk masalah Penderita TB paru yang berobat sesuai standar sudah diatas 30%, tetapi cakupan Keluarga mengikuti Program KB masih cukup rendah, yaitu 18,5% (tidak sehat).
Slide diatas menggambarkan Hasil kunjungan keluarga di tingkat Puskesmas. Pada slide tersebut kita dapat melihat masalah prioritas di tiap kelurahan.
Dalam memudahkan untuk melaksanakan analisis data pencapaian hasil kinerja pelaksanaan suatu program atau antar program terkait di kelurahan wilayah kerja Puskesmas, hasil cakupan kegiatan dapat disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba. Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan dapat lebih mudah diketahui tingkat kesenjangan pencapaian dan ketidakserasian antara hasil cakupan kegiatan pada setiap desa di wilayah kerja Puskesmas.
Slide diatas merupakan contoh grafik sarang laba-laba untuk Pelayanan K1-K4-PN-BUFAS-KB Aktif. Dari grafik sarang laba-laba diatas dapat dilihat:
Logis tidaknya target yang dibuat.
Pencapaian target di semua desa di wilayah kerja Puskesmas.
Ada tidaknya kesenjangan dalam pelayanan kesehatan seperti seluruh ibu yang bersalin harus dilakukan kunjungan nifas. Tetapi di beberapa desa terjadi gap di dalam
pelaksanaanya.
Adapun langkah ke tiga dalam penyusunan rencana 5 tahunan Puskesmas yaitu perumusan masalah, yang terdiri dari:
Identifikasi masalah
Penetapan urutan prioritas masalah
Mencari akar penyebab masalah; dan
Menetapkan cara penyelesaian masalah
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan berdasarkan jenis upaya, target, pencapaian, dan masalah yang ditemukan.
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah yang sudah diidentifikasi, ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan antara satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai dengan kesepakatan, dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai metode, contohnya seperti metode USG diatas.
Setelah masalah diidentifikasi dan ditentukan prioritasnya, selanjutnya dicari akar penyebab dari masalah tersebut. Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan data di Puskesmas. Beberapa metode yang dapat dipergunakan yaitu dengan Diagram Sebab Akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fishbone) atau diagram pohon masalah.
Setelah diketahui akar penyebab masalah, ditetapkan cara pemecahan masalah dengan kesepakatan diantara anggota tim. Bila tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan tabel cara pemecahan masalah seperti contoh sllde diatas.
Penetapan cara pemecahan masalah terpilih kemudian dituangkan kedalam rencana 5 tahunan yang akan disusun Puskesmas
Dalam penyusunan perencanaan tahunan Puskesmas. Harus mengacu pada rencana lima tahunan Puskesmas dan juga kebijakan kesehatan yang sedang berjalan.
Jika ada Kebijakan baru terkait kesehatan yang ditetapkan setelah disusunnya rencana tahunan, maka perlu dilakukan penelaahan ulang rencana tersebut untuk dapat disesuaikan dengan hal-hal yang sangat prinsip dan prioritas.
Adapun tahap penyusunan rencana tahunan Puskesmas dilaksanakan dengan proses yang sama seperti penyusunan perencanaan 5 tahunan Puskesmas.
RUK
Berisi :
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan Puskesmas dengan memanfaatkan sumber daya sendiri, dan
Rencana kegiatan yang akan diusulkan Puskesmas untuk dilakukan oleh lintas sektor terkait, dalam upaya mendukung penyelesaian masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Contoh : Sesuai hasil analisa Puskesmas, untuk menyelesaikan masalah diare, Puskesmas memerlukan dukungan dari Pemerintah Desa untuk membangun jamban pada keluarga yang belum memiliki jamban lewat Dana Desa (DD)
Selanjutnya, rencana kegiatan pada RUK yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas disusun menjadi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Puskesmas, sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Selanjutnya, rencana kegiatan pada RUK yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas disusun menjadi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Puskesmas, sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Tahap penyusunan RPK dilaksanakan melalui pendekatan keterpaduan lintas program dan lintas sektor dalam lingkup siklus kehidupan. RPK Tahunan dibuat seperti format diatas.
RPK Tahunan yang telah disusun kemudian dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target pencapaiannya, dan direncakan kegiatan pengawasan dan
pengendaliannya. RPK Bulanan dibuat seperti format diatas.
Setelah penyusunan perencanaan Puskesmas (P1), dilaksanakan Penggerakkan Pelaksanaan dari rencana tersebut (P2). Dalam penggerakkan pelaksanaan dari rencana
yang telah disusun, dapat melalui beberapa kegiatan sbb:
Rapat Dinas
Pengarahan saat apel pegawai
Pelaksanaan kegiatan dari setiap program
Forum khusus untuk penggerakkan pelaksanaan, yang dikenal dengan lokakarya mini.
Perlu diperhatikan bahwa lokmin tidak hanya sekedar koordinasi internal antar program, tetapi juga merupakan wadah untuk memonitor pelaksanaan kegiatan.
Berikut contoh siklus manajemen Puskesmas tahun 2016 dimulai dari akhir 2015 hingga awal 2017.
Pada akhir tahun 2015 hingga awal Januari 2016 telah dilakukan :
evaluasi kinerja tahun 2015 melalui PKP
Rencana Usulan Kegiatan 2016 yang telah diproses/disetujui
Persiapan Rencana Pelaksanaan Kegiatan 2016 berdasarkan RUK 2016
persiapan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan 2017
Pada Awal Januari 2016 dilakukan :
Analisa situasi dan survei mawas diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai bahan untuk penyusunan RUK 2017 dan Rencana Lima Tahunan 2018
Lokakarya mini Bulanan Pertama yang menghasilkan bahan Musrembangdes 2016, Draft RUK 2017 dan Draft Rencana lima tahunan 2018 – 2022
Musrembangdes oleh Desa atau Kelurahan yang menghasilkan draft RUK 2017 dan Rencana Lima tahunan 2018-2022 yang telah disesuaikan dengan hasil Musrembang
Lokmin bulanan pertama dilakukan pada hari terakhir minggu pertama. Selain untuk melakukan review RUK yang telah disetujui anggarannya, dilakukan pula pembagian habis kegiatan, evaluasi kompetensi petugas, pembagian tugas dan peran untuk seluruh pegawai. Forum lokmin ini juga dilakukan untuk menentukan jadwal kegiatan dalam satu tahun serta target yang harus dicapai oleh masing masing program
Kepala Puskesmas melakukan integrasi baik jadwal, anggaran, maupun kegiatan dalam setahun berjalan
Pengawasan Dan Pengendalian Pada Manajemen Puskesmas Dapat Dilakukan Melalui Forum Lokakarya Mini
Penilaian Kinerja Puskesmas Dilakukan Untuk Menilai Capaian Cakupan Pelayanan Kesehatan Dan Pelaksanaan Manajemen Puskesmas
Nilai Cakupan pelayanan kesehatan :
Kinerja Baik : > 91 %
Kinerja Cukup : 81 - 90
Kinerja Kurang : ≤ 80 %
Nilai pelaksanaan manajemen :
Kinerja Baik ≥ 8,5
Kinerja Cukup 5,5 – 8,4
Kinerja Kurang < 5.5