RISET MINI PEMBELAJARAN BERMAIN DI PAUDintan siregar
Bermain adalah hak asasi bagi semua anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakikat terutama pada masa pra sekolah. Kegiatan bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga untuk proses perkembangan anak.
Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak pra sekolah mempunyai nilai positif terhadap perkembangan kepribadiannya.
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalam bermain, yang berarti mengembangkan dirinya sendiri. Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberadaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.
Kegiatan bermain bebas sering menjadi kunci pembuka bagi gudang-gudang bakat kreatif yang dimiliki setiap manusia. Bermain bagi anak berguna untuk menjelajahi dunianya dan mengembangkan kopetensinya dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak.
Materi ini disampakan Sadiah Kusumahwati, S.Pd, M.Ed pada webinar how to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
RISET MINI PEMBELAJARAN BERMAIN DI PAUDintan siregar
Bermain adalah hak asasi bagi semua anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakikat terutama pada masa pra sekolah. Kegiatan bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga untuk proses perkembangan anak.
Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak pra sekolah mempunyai nilai positif terhadap perkembangan kepribadiannya.
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalam bermain, yang berarti mengembangkan dirinya sendiri. Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberadaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.
Kegiatan bermain bebas sering menjadi kunci pembuka bagi gudang-gudang bakat kreatif yang dimiliki setiap manusia. Bermain bagi anak berguna untuk menjelajahi dunianya dan mengembangkan kopetensinya dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak.
Materi ini disampakan Sadiah Kusumahwati, S.Pd, M.Ed pada webinar how to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Materi ini disampaikan oleh Dadang Supriatna, M.Ed pada webinar ow to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Materi ini disampaikan oleh Dadang Supriatna, M.Ed pada webinar ow to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaSeta Wicaksana
Komunikasi merupakan kunci penting dalam kehidupan bersosial, tanpa komunikasi kita tidak akan mampu memahami dan mengerti apa yang kita dan orang lain inginkan.
Begitu pula dalam berkeluarga, komunikasi menjadi salah satu hal yang menjaga keutuhan berumah tangga.
Meskipun demikian, sering kali kita mengalami miss komunikasi, baik dengan pasangan, anak, maupun orang lain.
Miss komunikasi yang berkepanjangan akan membuat rumah tangga menjadi goyah dan membuat lingkungan rumah menjadi tidak sehat bagi keluarga.
Oleh karena itu penting untuk kita mulai membangun komunikasi yang efektif di dalam keluarga.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Bahan Ajar Webinar International
1. BAHAN AJAR WEBINAR INTERNASIONAL
BELAJAR MENJADI PENDENGAR
YANG BAIK BUAT ANAK
Penyusun:
BENY ISKANDAR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA 2016
Jl. Dr. Cipto No.9 Bandung, Telp/ Fax. (022) 4230068, website : www.tkplb.org
2. BELAJAR MENJADI PENDENGAR
YANG BAIK BUAT ANAK
PENDAHULUAN
Kewajiban orang tua murid dan guru di sekolah adalah sama, yaitu memastikan
anak/murid mendapatkan pendidikan yang baik. Dibutuhkan kerja-sama yang dijalin
dengan baik pula untuk kepentingan anak/siswa. Guru maupun orang-tua murid harus
saling menghormati dan menghargai. Oleh karena itu komunikasi antara orang-tua
siswa dan guru tidak dibangun dengan baik, akan timbul konflik yang dapat merugikan
anak/siswa.
Sering terjadi juga kondisi dimana guru yang merasa ingin dihormati tapi tidak mampu
menerima kritik atau keluhan dari orang-tua siswa. Dampaknya, konsentrasi belajar
anak/siswa bisa terganggu. Pada kasus lain, bisa jadi guru menjadi sentimen terhadap
murid sehingga ia melakukan diskriminasi belajar dan pemberian nilai terhadap siswa.
Banyak kasus yang berujung pada penanganan aparat hukum akibat tidak adanya
komunikasi yang baik.
Setiap sekolah harus memiliki program khusus untuk mempertemukan guru-guru dan
orang-tua siswa secara rutin. Pada proses ini dapat dilakukan kegiatan-kegiatan yang
dapat mendekatkan guru dan orang-tua siswa. Fungsinya adalah untuk
menghilangkan rasa keraguan, rasa curiga, rasa sungkan dan sebagainya agar
mereka dapat bekerja-sama memberikan pendidikan bagi anak/siswa.
BELAJAR JADI PENDENGAR YANG BAIK
Pada prakteknya dalam keseharian, guru dan orang-tua siswa harus aktif
berkomunikasi satu sama lain. Bisa melalui alat komunikasi (handphone atau gadget)
atau bisa juga bertemu langsung. Kegiatan ini dilakukan untuk:
1. Mengontrol kegiatan anak/murid. Orang-tua menanyakan kondisi anaknya di
sekolah. Guru menanyakan kondisi muridnya di rumah. Contoh manfaatnya adalah
jika anak tidak ada di sekolah maupun di rumah, maka semua pihak dapat segera
bertindak.
3. 2. Mengevaluasi kemajuan anak/murid. Contohnya jika anak mendapatkan nilai yang
kurang, guru dan orang-tua harus membicarakan cara yang dibutuhkan untuk
meningkatkan pencapaian anak/murid.
Oleh karena itu guru harus bisa merangkul orang-tua murid agar turut berperan serta
dalam proses pendidikan anaknya. Demikian halnya dengan orang-tua, orang-tua
murid harus bisa memberikan guru masukan-masukan.
Membangun komunikasi antara orang-tua murid dan guru janganlah hanya menjadi
wacana atau slogan semata. Komunikasi yang baik dapat mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan dalam proses pendidikan. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan
mutu penididikan dan kemajuan anak/murid. Jika komunikasi antara guru dan orang-
tua murid hanya berlangsung pasif, itu akan memperlambat proses pendidikan
anak/stswa karena tidak terjadi kontrol dari dua arah.
Manfaat lain yang didapatkan dari komunikasi yang baik antara orang-tua murid dan
guru adalah anak akan memiliki dua pengayom yang dapat mencegah ia kehilangan
arah. Jika anak/murid sedang bermasalah dengan yang satu, ada yang lain sebagai
tempat mengadu. Jika anak/siswa dimarahi guru, ada orang-tua yang dapat
menenangkan hatinya dan memberi semangat. Jika anak/murid sedang bermasalah
dengan keluarganya, ada guru di sekolah yang dapat menasihati dan menjaga
anak/murid agar tidak melakukan hal-hal buruk sebagai pelarian. Jika anak/siswa
berseteru dengan temannya dan guru tidak dapat membela dirinya, ia masih bisa
pulang mencari orang-tuanya. Jadi antara guru dan orang-tua murid, mereka harus
saling mengisi.
Membangun komunikasi yang baik antara guru dan orang-tua murid membutuhkan
komitmen yang tinggi dengan kesadaran bahwa ini penting untuk dilaksanakan.
Jika anak/murid dimarahi guru, ada orang-tua yang dapat menenangkan hatinya dan
memberi semangat. Jika anak/murid sedang bermasalah dengan keluarganya, ada
guru di sekolah yang dapat menasihati dan menjaga anak/murid agar tidak melakukan
hal-hal buruk sebagai pelarian. Jika anak/murid berseteru dengan temannya dan guru
tidak dapat membela dirinya, ia masih bisa pulang mencari orang-tuanya. Jadi antara
guru dan orang-tua murid, mereka harus saling mengisi.
4. Tip membangun komunikasi yang baik antara guru dan orang-tua murid saat di rumah,
yaitu:
1. Kondisi Anak Saat Covid
a. Jenuh, Bosan dan Stres----sebab hampir 4 bulan anak-anak selalu di rumah dan
terbelenggu dengan sekat-sekat rumah yang terbatas.
b. Kurang Gerak ----- sebab anak-anak hanya tinggal di rumah dan terbatas dalam
melakukan aktivitas.
c. Kegiatan Monoton-----sebab tidak ada kurikulum baku kegiatan belajar.
d. Positifnya Banyak Waktu ----untuk berinteraksi dengan keluarga, belajar dan
berkegiatan
2. KONDISI ORANG TUA SAAT COVID
a. Tekanan Psikologis-----baik secara ekonomi, emosi dan juga mental.
b. Berpikir Irasional-----sebab tekanan dari berbagai pihak dan juga kondisi.
c. Bertindak Emosional-----karena banyak kebutuhan dan harapan yang tidak
tercapai,khususnya untuk kepentingan keluarga.
d. Posisitfnya Punya Banyak Waktu/Kesempatan ---jadi banyak peluang untuk
berinteraksi dengan anak
3. Peran orang Tua
a. Sebagai PENDENGAR yang baik khususnya bagi anak. Gunakan berbagai
media untuk berinteraksi untuk sekedar Say Hello. Mengadakan parenting
dengan orang tua dan anak melalui media online.
b. Sebagai INOVATOR mengembangkan dan juga memodifikasi berbagai
metode,teknik ataupun pendekatan yang efektif dilakukaan untuk
membelajarkan anak. Bercerita kemudian videonya dikirim ke anak atau
sebaliknya meminta cerita kegiatan anak dan dikirim ke guru videonya.
c. Sebagai KREATOR menciptakan berbagai kegiatan yang mengaktifkan anak.
Guru membuat disain gambar yang kemudian dikirim ke anak untuk
dikerjakan/diwarnai. Meminta dokumen kegiatan anak waktu belajar di rumah.
d. Sebagai MOTIVATOR memberikan perhatian, menghargai anak, memberikan
semangat dan menyampaikan optimisme.
5. e. Sebagai KOMUNIKATOR yang efektif yaitu menjalin komunikasi yang efektif
dalam mendelagasikan berbagai kegiatan yang sebaiknya dilakukan oleh anak
kepada orang tua
f. Sebagai ORANG TUA PEDAGOGIS tetap menyanyi anak secara penuh
sebagaimana menyayangi anak BIOLOGIS.
Belajar bagi anak adalah proses membangun makna/pemahaman oleh terhadap
pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran, perasaan jadi
belajar = membangun Gagasan
4. Langkah-langkahnya yang harus dilakukan
a. P enting…harus mengutamakan bahwa belajar dengan anak saat ini paling
penting sebab tidak pernah terulang lagi. Anggap bahwa hari ini hari terakhir
belajar dengan anak.
b. S abar & S uport…Sabar bahwa kita pernah jadi anak dan anak belum pernah
jadi kita, jadi memahami mereka merupakan bagian yang sangat esensial.
Suport, berikan semangat, dampingi dengan fokus, posisikan kita bagian
penting/berharga dalam diri anak.
c. B ereksperimen…Gunakan berbagai metode, siapkan berbagai bahan dan
instrumen pendukung lainnya sebab tidak ada satupun metode/strategi yang
paling mujarab.
d. B ebaskan…tidak perlu terlalu banyak aturan main, tidak diskriminatif, tidak perlu
khawatir rumah kotor.
5. AKTIVITAS YANG DIBANGUN BERSAMA ANAK
a. Menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab
anak yang jadi bekal seumur hidup
b. Bantu Anak untuk Mengalami (mengamati, mencoba, menyelidiki dan diskusi)
c. Ada komunikasi mengemukakan pendapat, mengeskplorasi lingkungan
memajang karya anak
6. BAHAN-BAHAN UNTUK PARENTING
a. Karakteristik unik perkembangan anak; Anak bukan orang dewasa mini.
b. Dunia anak sebagian besar bermain.
6. c. Anak adalah peniru, maka perlu keteladanan.
d. Anak adalah individu kreatif dan aktif.
e. Anak senang berpetualang dan punya rasa ingin tahu yang tinggi
KESIMPULAN
Sebagai seorang guru, tentunya secara berkala Anda harus berhadapan langsung
dengan orangtua murid-murid Anda. Terkadang, miskomunikasi dapat menyebabkan
hubungan antara guru dan orangtua murid menjadi renggang. Padahal integrasi dan
kerjasama antara orangtua dan guru sangat penting untuk memberikan pendidikan
terbaik bagi anak.
Sebagai dua institusi yang berperan penting pada tumbuh kembang anak—keluarga
dan sekolah—orangtua dan guru wajib saling mendukung agar anak mendapatkan
pemelajaran optimal di kedua tempat.
REFERENSI
Clay, Susan G. Communicating with Parents: Strategies for Teachers.
http://www.adi.org/journal/ss05/Graham-Clay.pdf
Meador, Derrick. (2016). Tips for Highly Successful Parent Teacher Communication.
http://teaching.about.com/od/pd/a/Parent-And-Teacher-Communication.htm