1. AKSI NYATA
MODUL 1.1 FILOSOFI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA
OLEH
ANDI NURHAYATI HAFID
UPT SPF SMP NEGERI 18 BULUKUMBA
CGP KAB. BULUKUMBA – SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud
Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Meskipun Pendidikan itu hanya ‘tuntunan’ saja di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, tetapi perlu juga Pendidikan itu berhubungan dengan
kodrat keadaan dan keadaannya setiap anak. Andaikata anak tidak baik dasarnya, tentu
anak tersebut perlu mendapatkan tuntunan agar semakin baik budi pekertinya. Anak yang
dasar jiwanya tidak baik dan juga tidak mendapat tuntunan Pendidikan, tentu akan mudah
menjadi orang jahat. Anak yang sudah baik dasarnya juga masih memerlukan tuntunan.
Tidak saja dengan tuntunan itu ia akan mendapatkan kecerdasan yang lebih tinggi dan
luas, akan tetapi dengan adanya tuntunan itu ia dapat terlepas dari segala macam
pengaruh jahat. Tidak sedikit anak-anak yang baik dasarnya, tetapi karena pengaruh-
pengaruh keadaan yang buruk, kemudian menjadi orang-orang jahat.
Niat awal saya mengikuti program guru penggerak ini adalah karena saya membaca
informasi bahwa kegiatan ini akan memberikan pendidikan kepada guru agar kegiatan
pembelajaran yang terjadi nantinya berpusat pada peserta didik. Saya sangat ingin melihat
perubahan pada peserta didik dimana mereka aktif untuk mencari pengetahuan melalui
cara apapun. Saya juga ingin lebih memaksimalkan pengajaran tentang karakter yang
baik. Seseorang yang beradab pastilah akan menjadi orang yang berilmu.
B. TUJUAN
1. Memaksimalkan penerapan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang salah
satunya yaitu “menuntun”. Dimana kegiatan menuntun yang berusaha kami
maksimalkan adalah menuntuk peserta didik dalam pembelajaran dan memancing
2. keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode,
menggunakan alat praktikum yang tersedia di laboratorium dan lingkungan sekitar
2. Mewujudkan profil pelajar Pancasila gotong royong melalui kegiatan pembelajaran di
dalam kelas, dan kegiatan Jum’at bersih yang dilakukan dengan membersihkan kelas
dan pekarangan sekolah. Kegiatan gotong royong yang terjadi dilingkungan pendidik
dan tenaga kependidikan juga selalu dilakukan sebagai contoh bagi peserta didik,
dalam kegiatan jum’at bersih, kegiatan keagamaan dan berbagi THR dalam bentuk
sembako saat bulan Ramadhan.
3. Menumbuhkan karakter baik peserta didik didalam pengajaran, pemberian nasihat dan
memberikan contoh dalam tindakan sehari-hari atau saat berkomunikasi dengan
peserta didik.
C. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
Dukungan dari seluruh stake holder pendidikan mulai dari tingkat Kabupaten dalam hal
ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Tenaga
Kependidikan, Komite, serta Orang tua/Wali siswa di rumah, dan pendamping praktik
calon guru penggerak.
D. DESKRIPSI AKSI NYATA
Tahapan tindakan yang dilakukan dalam linimasa 4 minggu sebagai berikut :
1. Minggu Pertama (tanggal 19 – 24 April 2021)
Tahap persiapan dan perencanaan. Pada tahap ini, calon guru penggerak melakukan
rancangan aksi nyata
2. Minggu kedua (tanggal 26 april – 1 mei 2021)
Tahap koordinasi dan sosialisasi aksi nyata. Pada tahapan ini guru penggerak
melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada kepala sekolah, rekan sejawat, juga
mendapat arahan dari pengajar praktik guna tindakan pelaksanaan aksi nyata
3.
4. 3. Minggu ketiga (tanggal 3 mei – 8 mei 2021)
Tahap Pelaksanaan aksi nyata. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan
filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun untuk memancing
keaktifan peserta didik, mewujudkan profil pelajar Pancasila gotong royong dan
penumbuhan karakter yang baik.
- Kegiatan pembelajaran
8. 4. Minggu keempat (tanggal 18 mei – 22 mei 2021)
Tahap refleksi dan pelaporan aksi nyata. Calon guru penggerak melakukan refleksi
terhadap kegiatan aksi nyata yang telah dilakukan dengan melakukan analisis faktor
pendukung dan penghambat selama melaksanakan kegiatan serta upaya perbaikan
pada masa yang akan datang.
Faktor pendukung :
- Dukungan warga sekolah
- Sarana dan prasarana
Faktor penghambat
- Kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, sehingga mereka terkesan
lebih banyak bermain
Rencana perbaikan di waktu yang akan datang
- Mempersiapkan dan melakukan metode pembelajaran yang lebih bervariasi,
inovatif dan menarik bagi peserta didik
E. TOLAK UKUR HASIL AKSI NYATA
1. Tampak Keaktifan peserta didik meningkat pada proses pembelajaran
2. Peserta didik dan warga sekolah aktif, sukarela dan bergotong royong dalam
melaksanakan kegiatan membersihkan kelas dan pekarangan sekolah pada kegiatan
jumat bersih
3. Tampak kegiatan gotong royong peserta didik dalam melaksanakan kegiatan praktik
dikelas baik secara berkelompok maupun berpasangan
4. Penanaman Karakter
a. Siswa melakukan kegiatan membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan pelajaran
b. Warga sekolah PNS peduli dengan kondisi guru honorer disekolah dengan
kegiatan berbagi THR dan berbagi sembako pada bulan ramadhan
5. Pelaksanaan pembelajaran yang sesuai pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Guru
menuntun peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan guru
berfungsi sebagai pamong dalam memberikan tuntunan dan arahan kepada peserta
didik agar tidak kesulitan dalam pembelajaran, dan melakukan kegiatan praktikum
menggunakan alat praktikum yang tersedia di sekolah atau menggunakan bahan dari
lingkungan sekitar.
9. JURNAL REFLEKSI AKSI NYATA
1. Perasaan selama melakukan perubahan di kelas
Perasaan yang saya rasakan selama melakukan perubahan di kelas adalah saya merasa
senang dan bersemangat karena mendapatkan pengetahuan baru yang selama ini saya
belum ketahui. Sharing dengan teman kelompok dan teman-teman dari kelompok lain
juga memberikan banyak pengalaman baru dan menyadarkan saya bahwa selama ini saya
masih minim dan kurang pengalaman serta pemahaman tentang dunia pendidikan yang
sudah saya geluti selama lebih dari 10 tahun pengalaman mengajar saya. Mengikuti
program guru penggerak ini memberikan saya wawasan yang baru tentang cara mengajar
dan mendidik anak. Persepsi saya selama ini banyak yang salah tentang cara mengajar,
dimana saya sebelum mengkaji modul 1.1, saya selalu berpikir bahwa yang terpenting
adalah nilai akademik peserta didik. Tetapi hal itu rupanya bertentangan dengan filosofi
pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Hal yang penting adalah bagaimana
karakter dan budi pekerti yang baik dimiliki oleh anak. Dan hal itu terbukti di jaman
sekarang. Betapa banyaknya orang yang menyalahgunakan kepintaran untuk merugikan
orang lain dan negara.
2. Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan
Ide yang pertama muncul di pikiran saya adalah saya harus merubah diri saya terlebih
dahulu. Saya harus disiplin waktu terlebih dahulu. Kemudian yang berkaitan dengan
pembelajaran, saya ingin mengubah cara pembelajaran saya. Tetapi yang baru terpikirkan
adalah hal yang bisa saya ubah ini apabila terjadi pelajaran secara tatap muka. Sedangkan
pada masa pandemi seperti sekarang, saya masih memikirkan cara untuk melakukan
perubahan dengan cara apa. Saya masih belum mendapatkan tentang ide apa yang akan
saya lakukan untuk pembelajaran daring. Sedangkan untuk pembelajaran luring, saya
sudah memiliki rencana untuk menerapkan pembelajaran yang menyenangkan bagi
peserta didik, memancing kreativitas mereka, dan mereka memahami pembelajaran
karena melakukan secara langsung atau secara praktik pengetahuan yang mereka akan
ketahui
3. Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik
Saya melakukan pembelajaran secara luring, meskipun ada himbauan dari pemerintah
untuk melaksanakan pembelajaran secara daring, tetapi dengan mempertimbangkan
kondisi peserta didik yang kesulitan jaringan internet, serta jumlah siswa di dalam satu
kelas yang hanya berjumlah 20 orang, dan yang hadir biasanya kurang dari 20 orang
10. sehingga bisa memenuhi protokoler kesehatan dengan tetap jaga jarak dan memakai
masker. Pada pelaksanaan tugas aksi nyata, materi yang saya ajarkan secara luring adalah
gelombang bunyi. Saya menugaskan kepada peserta didik untuk membawa gelas
minuman kemasan. Kami belajar di luar kelas yaitu di halaman sekolah. Peserta didik
dibuat berpasangan karena mereka akan membuat telpon mainan dari gelas minuman
kemasan. Mereka membuat terlebih dahulu telpon mainan tersebut, kemudian mereka
mengerjakan pertanyaan dan berdiskusi dengan pasangannya masing-masing melalui
telpon mainan tersebut, karena pertanyaan yang harus diselesaikan berhubungan dengan
penggunaan telpon mainan tersebut. Setelah semua pasangan menyelesaikan tugas,
beberapa perwakilan pasangan membacakan hasil diskusi mereka. Dan saya memperbaiki
dan menambahkan informasi tentang pembelajaran yang kita lakukan hari ini. Saya
kemudian memperlihatkan torso organ telinga dan peserta didik mencocokkan dengan
yang ada di buku paket serta memperhatikan penjelasan tentang bagian-bagian dan fungsi
serta mekanisme bagaimana kita bisa mendengar suara atau bunyi.
Hambatan yang saya alami adalah beberapa siswa yang terkesan lebih bermain dan tidak
serius mengerjakan tugas, tetapi bisa saya atasi dengan memberikan sedikit pandangan
bahwa saat ini adalah pembelajaran yang santai, tetapi tugas juga harus dikumpulkan
kemudian ibu nilai dan berikan poin
4. ‘Foto bercerita’ dari seluruh rangkaian pelaksanaan (perencanaan, penerapan dan refleksi)
aksi Anda.
- Perencanaan
Perencanaan yang saya lakukan adalah saya meminta izin kepada kepala sekolah untuk
melaksanakan pembelajaran luring dan beliau memberikan izin dengan catatan tetap
memperhatikan protokoler kesehatan
13. Refleksi
Saya masih harus memperhatikan durasi waktu yang digunakan dalam pembelajaran,
mengawasi siswa dengan baik lagi dalam melakukan praktik, mengarahkan peserta didik
apabila tidak mengerti dengan pertanyaan
5. Anda juga dapat memasukkan ‘testimoni’ dari rekan guru dan murid yang terlibat dalam
proses perubahan yang Anda lakukan.
Testimoni dari peserta didik – Ririn Dwiyanti, kelas VIII.2
“Perasaan saya dengan praktikum yang tadi
dilakukan adalah saya sangat senang dan gampang
untuk memahami materi yang dipelajari karena
berdasarkan pengalaman yang kita lakukan sendiri”
Video dokumentasi aksi nyata modul 1.1 https://youtu.be/4YwG2YoLSS0