Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas data. Beberapa metode untuk menguji normalitas data dijelaskan seperti Chi-Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, dan Shapiro Wilk. Metode untuk menguji homogenitas variansi meliputi membandingkan variansi terbesar dan terkecil, membandingkan variansi terkecil dan terbesar, serta uji Bartlett. Contoh soal juga disajikan untuk masing-masing metode.
Uji Normalitas Liliefors Menggunakan Microsoft ExcelDewanto Dewanto
Uji normalitas liliefors menggunakan microsoft excel berisikan langkah-langkah yang dapat diikuti oleh teman-teman apabila ingin melakukan uji normalitas menggunakan Microsoft Excel.
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data berasal dari populasi normal, dengan metode seperti Chi Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, dan Shapiro Wilk. Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah variansi dari dua kelompok data sama atau tidak dengan menghitung nilai F. Diberikan contoh penghitungan kedua jenis uji tersebut.
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. Terdapat dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji Fisher untuk dua kelompok dan Uji Bartlett untuk lebih dari dua kelompok. Kedua uji menghitung nilai statistik dan membandingkannya dengan nilai kritis untuk menentukan apakah varian antar kelompok berbeda secara signifikan. Contoh menunjukkan b
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Awal Akbar Jamaluddin
1. Tulisan ini membahas tiga metode pengujian homogenitas data yaitu uji F, uji Barlett, dan uji Runs.
2. Uji F digunakan untuk menguji homogenitas dua kelompok data dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel.
3. Uji Barlett menggunakan statistik chi-kuadrat untuk menguji apakah varians beberapa sampel berasal dari populasi yang sama.
4. Uji Runs menghitung jumlah run (deretan data yang sama
Uji Normalitas Liliefors Menggunakan Microsoft ExcelDewanto Dewanto
Uji normalitas liliefors menggunakan microsoft excel berisikan langkah-langkah yang dapat diikuti oleh teman-teman apabila ingin melakukan uji normalitas menggunakan Microsoft Excel.
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data berasal dari populasi normal, dengan metode seperti Chi Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, dan Shapiro Wilk. Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah variansi dari dua kelompok data sama atau tidak dengan menghitung nilai F. Diberikan contoh penghitungan kedua jenis uji tersebut.
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang sama. Terdapat dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji Fisher untuk dua kelompok dan Uji Bartlett untuk lebih dari dua kelompok. Kedua uji menghitung nilai statistik dan membandingkannya dengan nilai kritis untuk menentukan apakah varian antar kelompok berbeda secara signifikan. Contoh menunjukkan b
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Awal Akbar Jamaluddin
1. Tulisan ini membahas tiga metode pengujian homogenitas data yaitu uji F, uji Barlett, dan uji Runs.
2. Uji F digunakan untuk menguji homogenitas dua kelompok data dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel.
3. Uji Barlett menggunakan statistik chi-kuadrat untuk menguji apakah varians beberapa sampel berasal dari populasi yang sama.
4. Uji Runs menghitung jumlah run (deretan data yang sama
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut merangkum tiga teknik uji normalitas data, yaitu uji kertas peluang normal, uji Chi-Kuadrat, dan uji Lilliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal sebelum melakukan analisis lebih lanjut. Dijelaskan pula langkah-langkah dan contoh soal pada masing-masing teknik uji normalitas.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran pemusatan data, yaitu mean, median, dan modus. Mean adalah rata-rata aritmatika dari sekelompok data, median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan, dan modus adalah nilai yang paling sering muncul dari data. Dokumen ini menjelaskan rumus dan contoh perhitungan ketiga ukuran pemusatan data tersebut.
Transformasi geometri T didefinisikan sebagai T(A)=A dan T(P)=P' dimana P' adalah titik tengah antara A dan P. Transformasi T dibuktikan sebagai transformasi karena memenuhi sifat surjektif dan injektif: Setiap titik memiliki prapeta dan prapeta setiap titik unik.
Dokumen tersebut membahas tentang integral lipat tiga pada berbagai koordinat ruang dan contoh-contoh perhitungannya. Terdapat penjelasan mengenai integral lipat tiga pada koordinat Kartesius, tabung, dan bola serta penggantian variabel dan contoh perhitungannya.
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)reno sutriono
Dokumen tersebut membahas mengenai ukuran kemiringan dan keruncingan data. Ukuran kemiringan digunakan untuk mengetahui model distribusi yang memiliki kemiringan tertentu, sedangkan keruncingan digunakan untuk mengetahui tingkat runcing datarnya suatu kurva distribusi. Diberikan contoh perhitungan tingkat kemiringan dan keruncingan pada data tertentu beserta penjelasan rumus-rumus yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal dengan metode Liliefors, Kolmogorov-Smirnov, kertas peluang normal dan chi kuadrat. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi data sama atau tidak dengan metode uji homogenitas variansi dan Bartlett.
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan uji homogenitas untuk menguji karakteristik data. Secara singkat, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa kelompok data memiliki variansi yang sama. Metode uji normalitas meliputi Chi Square, Lilliefors, dan Kolmogorov Smirnov, sedangkan metode uji homogenitas meliputi Uji F
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut merangkum tiga teknik uji normalitas data, yaitu uji kertas peluang normal, uji Chi-Kuadrat, dan uji Lilliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal sebelum melakukan analisis lebih lanjut. Dijelaskan pula langkah-langkah dan contoh soal pada masing-masing teknik uji normalitas.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran pemusatan data, yaitu mean, median, dan modus. Mean adalah rata-rata aritmatika dari sekelompok data, median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan, dan modus adalah nilai yang paling sering muncul dari data. Dokumen ini menjelaskan rumus dan contoh perhitungan ketiga ukuran pemusatan data tersebut.
Transformasi geometri T didefinisikan sebagai T(A)=A dan T(P)=P' dimana P' adalah titik tengah antara A dan P. Transformasi T dibuktikan sebagai transformasi karena memenuhi sifat surjektif dan injektif: Setiap titik memiliki prapeta dan prapeta setiap titik unik.
Dokumen tersebut membahas tentang integral lipat tiga pada berbagai koordinat ruang dan contoh-contoh perhitungannya. Terdapat penjelasan mengenai integral lipat tiga pada koordinat Kartesius, tabung, dan bola serta penggantian variabel dan contoh perhitungannya.
Pertemuan 7 (ukuran kemiringan dan keruncingan data)reno sutriono
Dokumen tersebut membahas mengenai ukuran kemiringan dan keruncingan data. Ukuran kemiringan digunakan untuk mengetahui model distribusi yang memiliki kemiringan tertentu, sedangkan keruncingan digunakan untuk mengetahui tingkat runcing datarnya suatu kurva distribusi. Diberikan contoh perhitungan tingkat kemiringan dan keruncingan pada data tertentu beserta penjelasan rumus-rumus yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal dengan metode Liliefors, Kolmogorov-Smirnov, kertas peluang normal dan chi kuadrat. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi data sama atau tidak dengan metode uji homogenitas variansi dan Bartlett.
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan uji homogenitas untuk menguji karakteristik data. Secara singkat, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa kelompok data memiliki variansi yang sama. Metode uji normalitas meliputi Chi Square, Lilliefors, dan Kolmogorov Smirnov, sedangkan metode uji homogenitas meliputi Uji F
Pendugaan rata-rata populasi dilakukan dengan menggunakan rata-rata sampel dan memperhatikan simpangan bakunya. Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran pernyataan tentang parameter populasi dengan menentukan hipotesis nol, statistik uji, dan kriteria keputusan. Metode pengujian hipotesis meliputi pengujian rata-rata, proporsi, variansi, dan perbandingan antar dua populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas. Secara ringkas, terdapat beberapa metode uji normalitas seperti Chi-square, Lilliefors, Kolmogorov Smirnov, dan Shapiro Wilk. Metode tersebut digunakan untuk menguji apakah data berasal dari populasi berdistribusi normal. Selain itu, dibahas pula dua metode uji homogenitas yaitu uji homogenitas variansi dan uji Bartlett untuk menguji keseragaman variansi antar kelompok data.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis, termasuk pengertian, jenis-jenis, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Beberapa jenis uji hipotesis yang dijelaskan adalah uji hipotesis rata-rata populasi, uji hipotesis beda dua rata-rata populasi, dan uji hipotesis proporsi populasi. Contoh-contoh soal juga diberikan beserta penyelesaiannya untuk memperjelas penjelasan.
Statistika menguji normalitas dan homogenitas suatu data berdasarkan berbagai uji. Uji normalitas digunakan untuk membuktikan suatu data memiliki sebaran yang normal atau tidak. Homogenitas menguji data apakah memiliki keberagaman atau cenderung memiliki nilai yang sama.
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxTegar Adi
Uji hipotesis satu rata-rata untuk menguji pernyataan bahwa rata-rata PAD Tk II tidak sama dengan Rp 200 juta. Data sampel 50 kabupaten menunjukkan rata-rata PAD sebesar Rp 203,5 juta dengan standar deviasi Rp 16 juta. Uji statistik menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak pada tingkat keyakinan 99%.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis satu arah dan dua arah menggunakan analisis variansi (ANAVA). Secara garis besar dibahas tentang rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan taraf nyata, membuat tabel ANAVA, dan kriteria pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis.
1. Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk menentukan apakah beberapa sampel independen berasal dari populasi yang sama atau berbeda.
2. Metode pengujiannya melibatkan penggantian nilai data dengan peringkat dan menghitung statistik uji H untuk dibandingkan dengan nilai kritis.
3. Jika H lebih besar dari nilai kritis, maka ditolak hipotesis nol bahwa tidak ada perbedaan antara kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang uji Mann-Whitney dan uji Fisher untuk menguji perbedaan antar dua kelompok data. Secara singkat, dijelaskan prosedur pelaksanaan uji Mann-Whitney untuk sampel kecil dan besar beserta contoh kasusnya, serta penjelasan singkat tentang uji Fisher beserta contoh kasusnya.
Similar to Bab viii uji normalitas dan homogenitas (20)
Dokumen ini memberikan panduan penggunaan akun Edmodo untuk guru, siswa, dan orang tua siswa. Termasuk cara membuat akun, mengumpulkan tugas, menilai tugas siswa, membuat dan mengerjakan kuis, serta melihat hasil penilaian. Dokumen ini menjelaskan proses-proses tersebut dengan contoh akun guru bernama Linda Rosalina, siswa bernama Dania, Silvia, dan Cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri netral dan beberapa teorema yang terkait dengan geometri netral seperti teorema tentang jumlah sudut dalam segitiga, sifat-sifat persegi panjang, dan hubungan antara keberadaan persegi panjang dengan jumlah sudut dalam segitiga.
Puisi ini menggunakan berbagai konsep matematika seperti lingkaran, himpunan, persamaan linier, dan statistik untuk menggambarkan kondisi Indonesia. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan konten matematika dan tingkat kesulitan materinya sesuai dengan tingkat sekolah menengah pertama penulis. Akan tetapi, tata bahasa puisi dan penggunaan rima perlu diperbaiki agar lebih konsisten.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik dasar yang mencakup pengertian statistik dan statistika, fungsi statistik, ciri khas statistik, jenis-jenis statistika (deskriptif dan inferensial), dan macam-macam data (kualitatif, kuantitatif, nominal, ordinal, interval).
Modul ini membahas tentang Logika dan Algoritma serta pemrograman dengan bahasa Pascal. Terdiri dari pengertian logika dan algoritma, struktur dasar algoritma, penulisan algoritma, dan pengenalan bahasa pemrograman Pascal beserta struktur dan tipe datanya. Modul ini juga membahas flowchart dan contoh pemrograman dasar di Pascal seperti input/output, perulangan, dan percabangan."
This program selects data by removing duplicate entries. It first prompts the user to enter the number of data points and then reads in each data value. It checks if the current data matches any previous data and prompts to re-enter if a duplicate is found. Finally, it prints out the unique data values that were entered.
This Pascal program calculates the average of a set of numbers. It prompts the user to enter the number of data values, then prompts the user to input each data value. It calculates the total sum of the values and divides by the number of values to obtain the average. The program then displays the average and asks if the user wants to calculate another average, repeating the process until the user enters "No".
This program solves quadratic equations by taking user input for values a, b, and c. It then calculates the discriminant D and determines if the roots are real/imaginary or equal/different based on whether D is less than, equal to, or greater than 0. The program outputs the calculated roots and asks the user if they want to try another equation.
This program sorts integer data input by the user. It contains procedures for inputting the data, sorting it from lowest to highest, and outputting the sorted data. The user is prompted to enter the number of data values, the data is input and sorted, and finally the sorted data is displayed.
Program ini menghitung modus data yang diinputkan pengguna. Program menyimpan data ke dalam array, menghitung frekuensi setiap data, dan menentukan data mana yang memiliki frekuensi tertinggi untuk ditetapkan sebagai modus. Jika lebih dari satu data memiliki frekuensi tertinggi, maka data-data tersebut ditetapkan sebagai modus.
Program ini menghitung luas segitiga dengan memasukkan nilai alas dan tinggi segitiga, kemudian menghasilkan luas segitiga dengan rumus L=(a*t)/2. Program ini meminta pengguna untuk mengulang perhitungan dengan data baru sampai pengguna memasukkan 'Tidak' untuk berhenti.
This Pascal program asks the user to input their name, student ID number, and school in separate input statements. It prompts the user to enter their name, ID number, and school with text, and uses the readln function to accept the input into three string variables before ending the program.
Dokumen ini berisi ringkasan dua soal matematika tentang kubus. Pertama, menggambar dan menghitung besar sudut antara garis BG dan bidang ACGE pada kubus, yang hasilnya 30 derajat. Kedua, menjelaskan besar sudut antara garis BE dan DF pada kubus lainnya, yang juga 90 derajat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penyelesaian soal-soal geometri yang berkaitan dengan kubus dan bidang-bidang reguler. Di antaranya menghitung jarak antara titik-titik dan bidang-bidang yang terkandung dalam kubus dan bidang-bidang tersebut.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Bab viii uji normalitas dan homogenitas
1. UJI NORMALITAS DAN
HOMOGENITAS
Diah Octavianty (06081181419002)
Linda Rosalina (06081181419014)
Cahaya Wania (06081181419010)
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
Indralaya
2015
2. UJI NORMALITAS
Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data
kontinu berdistribusi normal sehingga analisis dengan validitas,
reliabilitas, uji t, korelasi, regresi dapat dilaksanakan.
Uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya :
Chi-Square
Kolmogorov Smirnov
Lilliefors
Shapiro Wilk.
3. METODE CHI SQUARE
Metode Chi-Square atau untuk Uji Goodness of fit Distribusi
Normal menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan
data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan.
4. Contoh :
Diambil tinggi badan mahasiswa himma 2014 sebagai berikut.
Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas
berdistribusi normal? (Mean = 157.8; Standar deviasi = 8.09)
5. Penyelesaian :
1. Hipotesis
Ho : Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal
H1 : Populasi tinggi badan mahasiswa tidak berdistribusi normal
2. Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
3. Rumus Statistik penguji
6.
7. 4. Derajat Bebas
Df = ( k – 3 ) = ( 5 – 3 ) = 2
5. Nilai
Nilai tabel x2 ; α = 0,05 ; df = 2 ; = 5,991. Tabel X2 (Chi-Square)
pada lampiran.
6. Daerah penolakan
- Menggunakan gambar
8. - Menggunakan rumus
|0,427 | < |5,991| ; berarti Ho diterima, Ha ditolak
7. Kesimpulan
Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal α = 0,05.
9. METODE LILLIFORS (N KECIL DAN N BESAR)
Uji kenormalan dilakukan secara parametrik dengan
menggunakan penaksir rata-rata dan simpangan baku, maka
dalam bagian ini akan diperlihatkan uji kenormalan secara
nonparametrik yang disebut dengan Uji Lillifors.
10. Contoh :
Misalkan sampel dengan data:
23, 27, 33, 40, 48, 48, 57, 59, 62, 68, 69, 70 telah diambil dari sebuah
populasi. Akan diuji hipotesis nol bahwa sampel ini berasal dari
populasi dengan distribusi normal. Dari data di atas didapat =
50,3 dan s = 16,55. Agar supaya mudah dimengerti setelah
mengikuti prosedur disebutkan di atas, sebaiknya hasilnya
disusun seperti dalam daftar berikut
11. Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat L0 = 0,1170.
Dengan n = 12 dan taraf nyata = 0,05, dari Daftar XIX didapat
L = 0,242 yang lebih besar dari L0 = 0,1170 sehingga hipotesis nol
diterima. Kesimpulannya adalah bahwa populasi berdistribusi
normal.
12. METODE KOLMOGOROV-SMIRNOV
Metode Kolmogorov-Smirnov tidak jauh beda dengan metode
Lilliefors. Signifikansi metode Kolmogorov-Smirnov
menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-Smirnov,
sedangkan metode Lilliefors menggunakan tabel pembanding
metode Lilliefors.
13. METODE SHAPIRO WILK
Metode Shapiro Wilk menggunakan data dasar yang belum
diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data diurut, kemudian
dibagi dalam dua kelompok untuk dikonversi dalam Shapiro
Wilk. Dapat juga dilanjutkan transformasi dalam nilai Z untuk
dapat dihitung luasan kurva normal.
14. UJI HOMOGENITAS
Pengujian homogenitas merupakan uji yang dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel
berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
Cara pengujian homogenitas ada tiga, diantaranya :
Varians terbesar dibandingkan varians terkecil
Varians terkecil dibandingkan varians terbesar
Uji bartlett
15. VARIANS TERBESAR DIBANDINGKAN VARIANS TERKECIL
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
2. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
3. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus:
4. Tetapkan taraf signifikansi (α)
5. Hitung Ftabel dengan rumus:
dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel.
6. Tentukan kriteria pengujian H0 yaitu:
7. Bandingkan Fhitung dengan Ftabel.
8. Buatlah kesimpulan.
16. Contoh :
Terdapat dua macam pengukuaran prosedur mengajar di sebuah
sekolah. Prosedur ke-1 dilakukan 10x menghasilkan s2 = 37,2 dan
prosedur ke-2 dilakukan 13x menghasilkan s2 = 37,2. (α) = 0,10.
Apakah kedua prosedur mengajar tersebut mempunyai varians
yang homogen?
1. Ha : Terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2.
H0 : Tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2.
2. Ha :
H0 :
3. Fhitung dengan menggunakan rumus:
4. Taraf signifikansi (α) = 0,10.
5. Hitung Ftabel dengan rumus:
Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel = 3,07.
17. 6. Kriteria pengujian H0 yaitu jika l, maka H0
diterima
(homogen).
7. Ternyata , sehingga H0 diterima
(homogen).
8. Kesimpulannya:
H0 yang berbunyi: “Tidak terdapat perbedaan varians 1
dengan
varians 2”, diterima (homogen). Sebaliknya Ha yang berbunyi
“Terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2”, ditolak
(tidak
homogen).
18. VARIANS TERKECIL DIBANDINGKAN VARIANS TERBESAR
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
2. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
3. Cari Fhitung semula dengan menggunakan rumus:
4. Tetapkan taraf signifikansi (α)
5. Hitung Ftabel semula dengan rumus:
dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel semula.
6. Cari Ftabel kanan dengan rumus:
dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel kanan. Nilai ini
selanjutnya
sebagai nilai maksimal.
19. 7. Cari Ftabel kiri dengan rumus:
8. Tentukan kriteria pengujiannya yaitu:
9. Bandingkan nilai
10. Buatlah kesimpulannya.
20. Contoh :
Terdapat dua macam pengukuaran prosedur mengajar di sebuah
sekolah. Prosedur ke-1 dilakukan 10x menghasilkan s2 = 37,2 dan
prosedur ke-2 dilakukan 13x menghasilkan s2 = 37,2. (α) = 0,10.
Apakah kedua varians tersebut homogen?
1. Ha : Terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2.
H0 : Tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2.
2. Ha :
H0 :
3. Fhitung kini untuk langkah 3 dengan rumus:
4. Taraf signifikasi =0,10.
5. Hitung Ftabel dengan rumus :
Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel = 3,07 nilai ini
sebagai
Ftabel semula.
21. 6. Ftabel kanan dengan rumus:
dengan memakai tabel F didapat nilai Ftabel kanan = 2,80. Nilai ini
selanjutnya sebagai nilai maksimal.
7. Cari Ftabel kiri dengan rumus:
8. Kriteria pengujiannya yaitu:
9. Ternyata
sehingga H0 diterima (homogen).
10. Kesimpulannya:
H0 yang berbunyi: “Tidak terdapat perbedaan varians 1
dengan varians 2”, diterima (homogen). Sebaliknya Ha yang
berbunyi “Terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2”,
ditolak (tidak homogen).
22. UJI BARTLETT
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
2. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.
3. Buatlah tabel penolong untuk uji Bartlett.
23. 4. Hitung s2 dengan menggunakan rumus:
5. Hitung log s2
6. Hitung B dengan rumus :
7. Cari x2
hitung dengan rumus :
8. Tetapkan taraf signifikansi
9. Cari x2
tabel dengan rumus :
dimana dk = banyak kelompok -1, dengan menggunakan tabel
x2
didapat x2
tabel
10. Bandingkan x2
hitung dengan x2
tabel
11. Buatlah kesimpulannya.
24. Contoh :
Kelompok 1 dengan anggota 8 orang bervarians 400,609.
Kelompok 2 dengan anggota 9 orang bervarians 256,889.
Kelompok 3 dengan anggota 9 orang bervarians 354,444.
Kelompok 4 dengan anggota 8 orang bervarians 147,734.
Apakah keempat varians tersebut homogen?
1. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
Ha : Terdapat perbedaan varians.
H0 : Tidak terdapat perbedaan varians.
2. Hipotesis statistiknya
3. Buatlah tabel penolong untuk uji Bartlett sebagai berikut:
26. 5. log s2 = log 290,969 = 2,4638
6. Hitung B dengan rumus :
7. Cari x2
hitung dengan rumus :
8. Taraf signifikansi (α) = 0,01
9. Cari x2
tabel dengan rumus :
dimana dk = banyak kelompok – 1=4-1 = 3
dengan menggunakan tabel x2 didapat x2
tabel = 11,3
10. Ternyata sehingga H0 diterima.
11. Kesimpulannya:
H0 yang berbunyi: “Tidak terdapat perbedaan varians 1”,
diterima
(homogen). Sebaliknya Ha yang berbunyi “Terdapat
perbedaan