ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL PADA DATA JUMLAH PERMINTAAN AIR BERSIH TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA, JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA, DAN PENGELUARAN ENERGI
Data Panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series sehingga jumlah pengamatan menjadi sangat banyak.
Time Series merupakan data dari satu atau beberapa variabel yang dikumpulkan secara runtut waktu. Frekuensi data dapat berupa harian, mingguan, bulanan, dsb. Misalnya adalah data harga saham,kurs mata uang, dsb.
Cross Section merupakan Data dari satu atau beberapa variabel pada satu titik waktu. misalnya adalah perusahaan dengan beberapa jenis data (laba, biaya iklan, laba ditahan, dan tingkat investasi) dalam suatu periode waktu tertentu
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL PADA DATA JUMLAH PERMINTAAN AIR BERSIH TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA, JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA, DAN PENGELUARAN ENERGI
Data Panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series sehingga jumlah pengamatan menjadi sangat banyak.
Time Series merupakan data dari satu atau beberapa variabel yang dikumpulkan secara runtut waktu. Frekuensi data dapat berupa harian, mingguan, bulanan, dsb. Misalnya adalah data harga saham,kurs mata uang, dsb.
Cross Section merupakan Data dari satu atau beberapa variabel pada satu titik waktu. misalnya adalah perusahaan dengan beberapa jenis data (laba, biaya iklan, laba ditahan, dan tingkat investasi) dalam suatu periode waktu tertentu
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. Kelompok 4 :
Al Zena Vashti T.
04
Andi Candra W.
05
Devira Agata P.
11
Erlangga Faruq N.
16
Fanany Wuri P.
17
Kintan Nabilla Z.
22
M. Mirza Alfarisi
26
Puspita Ayu S.
2. PENGERTIAN
HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu
masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji
kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati
sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi
focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang
benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala,
peristiwa, atau masalah yang menjadi titik
perhatiannya tersebut.
3. FUNGSI HIPOTESIS
Fungsi atau kegunaan hipotesis yang disusun dalam
suatu rencana penelitian, setidaknya ada empat yaitu:
a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara
tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan
hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
d. Hipotesis memberikan kerangka untuk
melaporkan kesimpulan penyelidikan.
4. Pengujian hipotesis merupakan dugaan atau
pernyataan mengenai satu atau lebih populasi yang
perlu diuji kebenarannya. Benar atau tidaknya suatu
pengujian hipotesis belum dapat diketahui dengan
pasti, kecuali kita melakukan pengujian dengan
menggunakan keseluruhan populasi. Hal ini
seringkali tidak mungkin dilakukan karena perlu
waktu lama dan biaya yang besar untuk meneliti
seluruh populasi apabila populasinya berukuran
besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengambilan
sampel yang dapat mewakili populasi.
PENGUJIAN
HIPOTESIS
5. KEKELIRUAN YANG TERJADI PADA
PENGUJIAN HIPOTESIS
Dalam hal lain dapat terjadi perumusan hipotesisnya benar te
kesalahan
dalam penarikan kesimpulan. Kesalahan penarikan kesimpul
barangkali
disebabkan karena kesalahan sampel.
Kesimpulan
dan Keputusan
Keadaan Kebenarannya
Hipotesis Nol
Benar
Hipotesis Nol Salah
Terima
Hipotesis Nol
Tidak membuat
kekeliruan
(1-α)
Kekeliruan macam II
β
Tolak Hipotesis
Nol
Kekeliruan macam
I
α
Tidak membuat
kekeliruan
(1-β)
6. 1.Berdasarkan Jumlah Sampelnya
a) Pengujian hipotesis sampel besar
merupakan pengujian hipotesis yang
menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n >
30).
b) Pengujian hipotesis sampel kecil
pengujian hipotesis yang menggunakan sampel
lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).
MACAM PENGUJIAN
HIPOTESIS
7. 2.Berdasarkan Arah atau Bentuk
Formulasi Hipotesisnya
a)Pengujian hipotesis dua pihak
Pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi “tidak sama dengan”
(Ho = dan H1 ≠)
MACAM PENGUJIAN
HIPOTESIS
8. b)Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
Pengujian hipotesis di mana hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau
sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)
berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil sama
dengan”
(Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ )
MACAM PENGUJIAN
HIPOTESIS
9. c) Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian
hipotesis di mana hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama
dengan” atau “lebih kecil sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya (H1) berbunyi “lebih besar” atau “lebih
besar sama dengan”
(Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥).
MACAM PENGUJIAN
HIPOTESIS
10. 1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu
variabel mandiri. Tidak membuat perbandingan atau
hubungan. Sebagai contoh bila rumusan masalah
penelitian sebagai berikut ini, maka hipotesis (jawaban
sementara) yang dirumuskan adalah hipotesis deskriptif.
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol
(H0) dan hipotesis alternatiif (H1) selalu berpasangan, bila
salah satu ditolak, maka yang lain diterima sehingga dapat
dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak pasti H1
diterima.
Contoh :
Seorang dokter mengatakan bahwa lebih dari 60% pasien
kanker adalah karena merokok.
BENTUK PENGUJIAN
HIPOTESIS
11. 2. Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang
menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih.
Contoh:
Rumusan masalahny adalah “apakah ada hubungan antara
gaya hidup dengan kesuksesan?”.
Rumus dan hipotesis nolnya adalah: Tidak ada hubungan
antara gaya gaya hidup dengan kesuksesan.
Hipotesis statistiknya adalah:
H0 : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
BENTUK PENGUJIAN
HIPOTESIS
12. 1.Menentukan Formulasi Hipotesis
2.Menentukan Taraf Nyata (α) dan Nilai
Tabel(Z)
3.Menentukan Kriteria Pengujian
4.Menentukan Nilai Uji Statistik
5.Membuat Kesimpulan
LANGKAH PENGUJIAN
HIPOTESIS
13. 1.Menentukan Formulasi Hipotesis
Formulasi atau perumusan hipotesis dapat di bedakan
menjadi :
1)Hipotesis nol (HO)
Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan
sebagai suatu pernyataan yang akan di uji. Hipotesis ini
menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel,
atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel
Y.Dengan kata lain, selisih variabel pertama dengan
variabel kedua adalah nol
atau nihil.
Rumusan hipotesis nol:
a. Tidak ada perbedaan antara... dengan... dalam...
LANGKAH PENGUJIAN
HIPOTESIS
14. 1.Menentukan Formulasi Hipotesis
2)Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan
sebagai lawan atau tandingan dari hipotesis nol.
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok.
Rumusan hipotesis kerja:
a. Jika... maka...
b. Ada perbedaan antara... dan... dalam...
c. Ada pengaruh... terhadap...
LANGKAH PENGUJIAN
HIPOTESIS
15. CONTOH FORMULASI
HIPOTESIS
1.Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada sebuah
media massa, bahwa harga beras jenis “A” di suatu
wilayah adalah Rp. 3.200,- (Pengujian Dua Pihak)
Ho : µ = Rp. 3.200,- (Ho = dan H1 ≠)
Ha : µ ≠ Rp. 3.200,-
2.Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di
suatu wilayah tidak kurang dari Rp. 3.200,- (Pengujian
Satu Pihak – Kiri)
Ho : µ ≥ Rp. 3.200,- (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ )
Ha : µ < Rp. 3.200,-
3.Berdasarkan informasi bahwa harga beras jenis “A” di
suatu wilayah tidak lebih dari Rp. 3.200,- (Pengujian Satu
Pihak – Kanan)
16. 2.Menentukan Taraf Nyata (α) dan Nilai Tabel (Z)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam
menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai
parameter populasinya.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan
taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5%
(0,05), 10% (0,1),
sehingga secara umum taraf nyata di tuliskan
sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α bergantung
pada keberanian pembuat keputusan yang dalam hal
ini berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan
resiko) yang akan di tolerir. Besarnya kesalahan
tersebut di sebut sebagai daerah kritis pengujian
atau daerah penolakan
LANGKAH PENGUJIAN
HIPOTESIS
17. 3.Menentukan Kriteria Pengujia
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan
dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan
cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai
kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk
pengujiannya. Yang di maksud dengan bentuk pengujian
adalah sisi atau arah pengujian.
a.Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
b.Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di
luar nilai kritis.
LANGKAH PENGUJIAN
HIPOTESIS
18. Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di
bawah ini
LANGKAH PENGUJIAN
HIPOTESIS
19. LANGKAH PENGUJIAN
HIPOTESIS
4.Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang
berhubungan dengan distribusi tertentu dalam
pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan
untuk menduga parameter data sampel yang di
ambil secara random dari sebuah populasi.
Jika Pengujian hipotesis sampel besar (n > 30)
21. LANGKAH PENGUJIAN
HIPOTESIS
5.Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan
keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan
hipotesis nol yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
22. CONTOH PENGUJIAN
HIPOTESIS
SOAL
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan
pengecekan terhadap produk mereka, apakah rata-rata
berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi
dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah
lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya di ketahui
bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama
dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti,
di peroleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah di
terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan
tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % !
23. CONTOH PENGUJIAN
HIPOTESIS
PENYELESAIAN
Diketahui :
n = 50, X = 375, σ = 125, µo = 400
Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ ≤ 400
H1 : µ > 400
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α = 5% = 0,05
Zα=Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri)
c. Kriteria pengujian :
o Ho di terima jika Zo > - 1,64
o Ho di tolak jika Zo ≤ - 1,64
24. CONTOH PENGUJIAN
HIPOTESIS
PENYELESAIAN
d. Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena Zo >Z0,05 (-1,41 > - 1,64) maka Ho di terima. Jadi,
berat bersih rata-rata susu bubuk merek GOOD MILK
per kaleng yang di pasarkan tetap atau kurang dari 400
gram .
25. KESIMPULAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus
diuji. Pengujian itu bertujuan untuk membuktikan
apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hipotesis
berfungsi sebagai kerangka kerja bagi peneliti,
memberi arah kerja, dan mempermudah dalam
penyusunan laporan penelitian.
Ada 2 macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja, yang
juga disebut hipotesis alternatif(Ha) dan hipotesis nol
(Ho) (hipotesis nihil) yang juga disebut hipotesis
statistik.
26. Sehubungan dengan perumusan hipotesis maka ada
kekeliruan yang kita buat:
a. Menolak hipotesis yang seharusnya diterima, disebu
kekeliruan alpha (ɑ).
b. Menerima hipotesis yang seharusnya ditolak, disebu
kekeliruan beta (β).
Cara menguji hipotesis, menggunakan daerah kurva norma
Apabila harga Z-score
terletak di daerah penerimaan Ho, maka Ha yang dirumuskan
tidak diterima.
KESIMPULAN