SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Keadaan
1. Keadaan Sekarang
Lingkungan keluarga yang hampir seluruhnya petani akibatnya kurang kesadaran masyarakat
akan pentingnya pendidikan. Sehingga pendidikan anak-anaknya kurang diperhatikan. Ayah dan
ibu mereka akan berangkat pagi-pagi dan pulang sore hari tanpa memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan pendidikan anaknya. Seorang anak yang kurang mendapat dukungan dari orang tua
cenderung malas belajar, dampaknya adalah kurang maksimalnya prestasi yang diraih. Dalam
prosesbelajarmengajar,motivasi merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap hasil
belajar.Siswa yang motivasinya rendah akan memperoleh hasil belajar yang kurang, malas mengikuti
pembelajaran bahkan ada yang sampai tidak masuk sekolah.
2. Keadaan Yang diinginkan
Dengan meningkatnya motivasi siswa diharapkan meningkatnya prestasi belajar. Motivasi
mempunyai fungsiyangpentingdalambelajar,karenamotivasiakanmenentukanintensitas
usaha belajaryangdilakukansiswa.Hawley(Yusuf1993 : 14) menyatakanbahwapara siswa
yang memiliki motivasi tinggi,belajarnyalebihbaikdibandingkandengansiswayangmotivasi
belajarnyarendah.Hal ini dapatdipahami,karenasiswayangmemiliki motivasi belajartinggi
akan tekundalambelajardanterusbelajar secarakontinutanpamengenal putusasaserta
dapat mengesampingkanhal-hal yangdapat mengganggukegiatanbelajaryangdilakukannya.
Prayitno(dalamSardiman,1988) mengatakanbahwafungsi dari motivasi dalamProsesBelajar
Mengajaradalah :
Menyediakan kondisi yangoptimal bagi terjadinyabelajar.
Menguatkansemangatbelajarsiswa.
Menimbulkanataumenggugahminatsiswaagarmaubelajar.
Mengikatperhatiansiswaagarmau dan menemukansertamemilihjalan/tingkahlakuyang
sesuai untukmencapai tujuanbelajarmaupuntujuanhidupjangkapanjang. Siswayangmemiliki
motivasi belajaryangtinggi,cenderungmenunjukkansemangatdankegairahandalam
mengikuti pembelajaran,merekabiasanyakelihatanlebihmenaruhperhatianbersungguh-
sungguhdalambelajardanaktif berpartisipasidalamkegiatanpembelajaran,baikdi kelas
maupundi luar kelas.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berorientasi pada fungsi dan tujuan pendidikan Nasional tersebut, maka sekolah sebagai
salah satu lembaga pendidikan (formal), mempunyai misi dan tugas yang cukup berat.
Selanjutnya dikatakan bahwa sekolah berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
dalam arti menumbuhkan, memotivasi dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang
mencakup etika, logika, estetika, dan praktika, sehingga tercipta manusia yang utuh dan
berakar pada budaya bangsa (Sumidjo, 1999 : 71).
Tercapainya tujuan pendidikan tadi, akan ditentukan oleh berbagai unsur yang
menunjangnya. Makmun (1996 : 3-4) menyatakan tentang unsur-unsur yang terdapat
dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) yaitu :”(1) Siswa, dengan segala karakteristiknya
yang berusaha untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan
belajar, (2) tujuan, ialah sesuatu yang diharapkan setelah adanya kegiatan belajar
mengajar, (3) guru, selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat (mengajar)
sehingga memungkinkan bagi terjadinya proses belajar.”
Dari pendapat tersebut tersirat bahwa dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
siswa tidak terlepas dari peran guru sebagai pihak yang mengajar dan membimbing
siswa. Hal ini mengimplikasikan bahwa Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan
suatu proses interaksi antara guru dan siswa yang didasari oleh hubungan yang bersifat
mendidik dalam rangka pencapaian tujuan (Surakhmad, 1994 : 52).
Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang diduga besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya tinggi diduga akan
memperoleh hasil belajar yang baik. Pentingnya motivasi belajar siswa terbentuk antara
lain agar terjadi perubahan belajar ke arah yang lebih positif. Pandangan ini sesuai
dengan Pendapat Hawley (Prayitno, 1989:3) : “Siswa yang termotivasi dengan baik
dalam belajar melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih cepat, dibandingkan dengan
siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Prestasi yang diraih akan lebih baik apabila
mempunyai motivasi yang tinggi.”
Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
Guru Kurang mampu memahami karakteristik siswa
Guru kurang memahami latar belakang ekonomi keluarga siswa
Guru belum bisamemotivasi siswa
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah dengan meningkatnya motivasi dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar?
2. Apakah dengan meningkatnya motivasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
C. Analisa dan Pemecahan Masalah
1. Analisa Masalah
Aspekmotivasi dalamkeseluruhanprosesbelajarmengajarsangatpenting,karenamotivasi
dapat mendorongsiswauntukmelakukanaktivitas-aktivitastertentuyangberhubungandengan
kegiatanbelajar.Motivasi dapatmemberikansemangatkepadasiswadalamkegiatan-kegiatan
belajarnyadanmemberi petunjukatasperbuatan yangdilakukannya.
Siswayangtermotivasi dalambelajarnyadapatdilihatdari karakteristiktingkahlakuyang
menyangkutminat,ketajaman,perhatian,konsentrasi,danketekunan.Siswayangmemiliki
motivasi rendahdalambelajarnyamenampakkankeengganan,cepatbosan,danberusaha
menghindardari kegiatanbelajar.motivasimenentukantingkatberrhasil tidaknyakegiatan
belajarsiswa.Motivasi menjadi salahsatufaktoryangmenentukanbelajaryangefektif.
Sebagai seorangmotivator,seorangguruharusmampumembangkitkansemangatdan
menguburkelemahananakdidiknya.Sebagai seorangmotivator,guruadalahpsikologyang
diharapkanmampumenyelami psikologi anakdidiknya,sehinggamengetahui kondisi lahir
batinnya.Dandari pengetahuanini,seorangguruakanmencari model motivasi yangcocokbagi
anak didiknya.MenurutOemarHamalik(2008),memotivasi belajarpentingartinyadalam
prosesbelajarsiswa,karenaberfungsimendorong,menggerakkan,danmengarahkankegiatan
belajar.Olehsebabitu,prinsip-prinsipmotivasibelajarsangateratkaitannyadenganprinsip-
prinsipbelajaritusendiri
2. Pemecahan Masalah
Mengingat demikian pentingnya peranan motivasi bagi siswa dalam belajar, maka guru
diharapkan dapat membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa-siswanya. Agar
siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka siswa harus memiliki motivasi belajar
yang tinggi,namunpadakenyataannyatidaksemuasiswamemiliki motivasi belajar yang tinggi
dalam belajar. Di sekolah tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Untuk
membantusiswayang memiliki motivasi belajar rendah perlu dilakukan suatu upaya dari guru
agar siswa yang bersangkutan untuk dapat meningkatkan motivasi belajarnya
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk siswa. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilakusiswa.
Ada tiga komponen dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.
Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi
ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar. Ada beberapa
upaya motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik
di kelas, menurut A.M. Sardiman (2005:92-94), sebagai berikut:
 Memberi Angka
Angka adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka
merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk
mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar mereka di masa
mendatang. Angka ini biasanya terdapat dalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran
yang diprogramkan dalam kurikulum.
 Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau
kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi.
Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, ranking satu, dua, atau
tiga dari anak didik lainnya. Pemberian hadiah bisa juga diberikan dalam bentuk
beasiswa atau dalam bentuk lain seperti alat tulis. Dengan cara itu anak didik akan
termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.
 Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong
anak didik agar mereka bergairah dalam belajar. Persaingan, baik dalam bentuk individu
maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk
menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif. Bila iklim belajar yang
kondusif terbentuk, maka setiap anak didik telah terlihat dalam kompetisi untuk
menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Selanjutnya, setiap anak didik sebagai
individu melibatkan diri mereka mesing-masing ke dalam aktivitas belajar.
 Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan
harga diri sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan
berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga
harga dirinya. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
 Memberi Ulangan
Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk
menghadapi ulangan. Namun demikian, ulangan tidak selamanya dapat digunakan
sebagai alat motivasi. Ulangan yang guru lakukan setiap hari dengan tidak terprogram,
akan membosankan anak didik. Oleh karena itu, ulangan akan menjadi alat motivasi bila
dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis.
Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil,
anak didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila hasil belajar itu mangalami kemajuan,
anak didik berusaha untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya
guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari atau pada semester atau
catur wulan berikutnya.
 Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi.
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan
pekerjaan di sekolah. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau
bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik. Dengan begitu anak didik tidak antipati
terhadap guru, tetapi merupakan figur yang disenangi dan dikagumi.
 Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat
dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman akan merupakan alat
motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif
dimaksud di sini sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan
perbuatan anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak
didik tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran. Minimal mengurangi frekuensi pelanggaran.
Akan lebih baik bila anak didik berhenti melakukannya di hari mendatang. Oleh karena itu,
hukuman hanya diberikan oleh guru dalam konteks mendidik seperti memberikan hukuman
berupa membersihkan kelas, menyiangi rumput di halaman sekolah, membuat resume atau
ringkasan, atau apa saja dengan tujuan mendidik.
 Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini
akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud. Hasrat untuk belajar
berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah pasti
hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang tidak berhasrat untuk belajar. Diakui, hasrat
untuk belajar adalah gejala psikologis yang tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan
kebutuhan anak didik untuk mengetahui sesuatu dari objek yang akan dipelajarinya. Kebutuhan
itulah yang menjadi dasar aktivitas anak didik dalam belajar. Tidak ada kebutuhan berarti tidak
ada hasrat untuk belajar. Itu sama saja tidak ada minat untuk belajar.
 Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu
sacara konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
 Tujuan yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi
yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, dirasakan anak sangat
berguna dan menguntungkan, sehingga menimbulkan gairah untuk terus belajar
Dari pemaparan diatas, jika diterapkan secara optimal akan meningkatkan motivasi siswa dalam
kegiatan belajar mengajar .
4.

More Related Content

What's hot

Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbmMakalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbmRisma Amalia
 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...endik baulu
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
upaya pengembangan kognitif anak usia dini
upaya pengembangan kognitif anak usia diniupaya pengembangan kognitif anak usia dini
upaya pengembangan kognitif anak usia diniSuraya Atika
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTKSary Phah
 
Bahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajarBahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajarHananie Halim
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahHariyatunnisa Ahmad
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Ig Fandy Jayanto
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganMuLtazam Gea
 
BBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaranBBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaranZanari Zainon
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Khusnul Kotimah
 
Bermain kartu bilangan untuk meningkatkan
Bermain kartu bilangan untuk meningkatkanBermain kartu bilangan untuk meningkatkan
Bermain kartu bilangan untuk meningkatkanNugie Outsider's
 

What's hot (19)

Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbmMakalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
Makalah strategi pembelajaran langsung, inkuiri & spbm
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Bab%201 08513245010
Bab%201 08513245010Bab%201 08513245010
Bab%201 08513245010
 
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
upaya pengembangan kognitif anak usia dini
upaya pengembangan kognitif anak usia diniupaya pengembangan kognitif anak usia dini
upaya pengembangan kognitif anak usia dini
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Bahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajarBahan bantu mengajar
Bahan bantu mengajar
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
 
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
Peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi ...
 
Peran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembanganPeran guru dalam pengembangan
Peran guru dalam pengembangan
 
BBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaranBBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaran
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
 
Laporan kti bahadiman
Laporan kti bahadimanLaporan kti bahadiman
Laporan kti bahadiman
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Bermain kartu bilangan untuk meningkatkan
Bermain kartu bilangan untuk meningkatkanBermain kartu bilangan untuk meningkatkan
Bermain kartu bilangan untuk meningkatkan
 
Proposal pkn sela
Proposal pkn selaProposal pkn sela
Proposal pkn sela
 

Viewers also liked

Viewers also liked (11)

BrickAcres | Real estate in chandigarh | North/Northern India
BrickAcres | Real estate in chandigarh | North/Northern IndiaBrickAcres | Real estate in chandigarh | North/Northern India
BrickAcres | Real estate in chandigarh | North/Northern India
 
Actual and future trends in chemical finishing
Actual and future trends in chemical finishingActual and future trends in chemical finishing
Actual and future trends in chemical finishing
 
Audience feedback
Audience feedback Audience feedback
Audience feedback
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Baccalaureate Catalogue 2006-2007
Baccalaureate Catalogue 2006-2007Baccalaureate Catalogue 2006-2007
Baccalaureate Catalogue 2006-2007
 
Tema 3. A arte romana
Tema 3. A arte romanaTema 3. A arte romana
Tema 3. A arte romana
 
ethics in organizational psychlogy
ethics in organizational psychlogyethics in organizational psychlogy
ethics in organizational psychlogy
 
Upperlimb(4)
Upperlimb(4)Upperlimb(4)
Upperlimb(4)
 
Designing for loyalty in a digital world
Designing for loyalty in a digital worldDesigning for loyalty in a digital world
Designing for loyalty in a digital world
 
Inner City Local Area Plan | Updating the implementation strategy for the LAP...
Inner City Local Area Plan | Updating the implementation strategy for the LAP...Inner City Local Area Plan | Updating the implementation strategy for the LAP...
Inner City Local Area Plan | Updating the implementation strategy for the LAP...
 
Startup Investor Pitch Deck
Startup Investor Pitch DeckStartup Investor Pitch Deck
Startup Investor Pitch Deck
 

Similar to Bab iii

Cara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi SiswaCara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi Siswasabilal123
 
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptxPPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptxangga716150
 
proses belajar.pdf
proses belajar.pdfproses belajar.pdf
proses belajar.pdfWisang Geni
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarwiwi yanti
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarLidra Wati
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarLidra Wati
 
Imam Royani
Imam RoyaniImam Royani
Imam Royaniimam89
 
Membangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learning
Membangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learningMembangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learning
Membangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learningRoihanHan IthoeSiicg
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxernakomaryah
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdfZULPANSSi
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 324110053
 

Similar to Bab iii (20)

Cara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi SiswaCara Memotivasi Siswa
Cara Memotivasi Siswa
 
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptxPPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
PPT MOTIVASI BELAJAR.pptx
 
proses belajar.pdf
proses belajar.pdfproses belajar.pdf
proses belajar.pdf
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
1710 5486-1-pb
1710 5486-1-pb1710 5486-1-pb
1710 5486-1-pb
 
Imam Royani
Imam RoyaniImam Royani
Imam Royani
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Membangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learning
Membangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learningMembangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learning
Membangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learning
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaran
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
Belajar Resume Buku
Belajar Resume BukuBelajar Resume Buku
Belajar Resume Buku
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
1216 2384-1-sm
1216 2384-1-sm1216 2384-1-sm
1216 2384-1-sm
 

More from August Ruris Narendra (19)

Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Dp
DpDp
Dp
 
Depan
DepanDepan
Depan
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Instrumen non tes
Instrumen non tesInstrumen non tes
Instrumen non tes
 
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahEvaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
 
Pengembangan variasi mengajar111
Pengembangan variasi mengajar111Pengembangan variasi mengajar111
Pengembangan variasi mengajar111
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
Mahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsirMahamai kitab tafsir
Mahamai kitab tafsir
 
Instrumen non tes
Instrumen non tesInstrumen non tes
Instrumen non tes
 
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahEvaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
1
11
1
 
Instrumen fix
Instrumen fixInstrumen fix
Instrumen fix
 
5
55
5
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Bab iii

  • 1. BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Keadaan 1. Keadaan Sekarang Lingkungan keluarga yang hampir seluruhnya petani akibatnya kurang kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Sehingga pendidikan anak-anaknya kurang diperhatikan. Ayah dan ibu mereka akan berangkat pagi-pagi dan pulang sore hari tanpa memperhatikan kebutuhan- kebutuhan pendidikan anaknya. Seorang anak yang kurang mendapat dukungan dari orang tua cenderung malas belajar, dampaknya adalah kurang maksimalnya prestasi yang diraih. Dalam prosesbelajarmengajar,motivasi merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap hasil belajar.Siswa yang motivasinya rendah akan memperoleh hasil belajar yang kurang, malas mengikuti pembelajaran bahkan ada yang sampai tidak masuk sekolah. 2. Keadaan Yang diinginkan Dengan meningkatnya motivasi siswa diharapkan meningkatnya prestasi belajar. Motivasi mempunyai fungsiyangpentingdalambelajar,karenamotivasiakanmenentukanintensitas usaha belajaryangdilakukansiswa.Hawley(Yusuf1993 : 14) menyatakanbahwapara siswa yang memiliki motivasi tinggi,belajarnyalebihbaikdibandingkandengansiswayangmotivasi belajarnyarendah.Hal ini dapatdipahami,karenasiswayangmemiliki motivasi belajartinggi akan tekundalambelajardanterusbelajar secarakontinutanpamengenal putusasaserta dapat mengesampingkanhal-hal yangdapat mengganggukegiatanbelajaryangdilakukannya. Prayitno(dalamSardiman,1988) mengatakanbahwafungsi dari motivasi dalamProsesBelajar Mengajaradalah : Menyediakan kondisi yangoptimal bagi terjadinyabelajar. Menguatkansemangatbelajarsiswa. Menimbulkanataumenggugahminatsiswaagarmaubelajar. Mengikatperhatiansiswaagarmau dan menemukansertamemilihjalan/tingkahlakuyang sesuai untukmencapai tujuanbelajarmaupuntujuanhidupjangkapanjang. Siswayangmemiliki motivasi belajaryangtinggi,cenderungmenunjukkansemangatdankegairahandalam mengikuti pembelajaran,merekabiasanyakelihatanlebihmenaruhperhatianbersungguh- sungguhdalambelajardanaktif berpartisipasidalamkegiatanpembelajaran,baikdi kelas maupundi luar kelas. B. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berorientasi pada fungsi dan tujuan pendidikan Nasional tersebut, maka sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan (formal), mempunyai misi dan tugas yang cukup berat. Selanjutnya dikatakan bahwa sekolah berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam arti menumbuhkan, memotivasi dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang
  • 2. mencakup etika, logika, estetika, dan praktika, sehingga tercipta manusia yang utuh dan berakar pada budaya bangsa (Sumidjo, 1999 : 71). Tercapainya tujuan pendidikan tadi, akan ditentukan oleh berbagai unsur yang menunjangnya. Makmun (1996 : 3-4) menyatakan tentang unsur-unsur yang terdapat dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) yaitu :”(1) Siswa, dengan segala karakteristiknya yang berusaha untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar, (2) tujuan, ialah sesuatu yang diharapkan setelah adanya kegiatan belajar mengajar, (3) guru, selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat (mengajar) sehingga memungkinkan bagi terjadinya proses belajar.” Dari pendapat tersebut tersirat bahwa dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari peran guru sebagai pihak yang mengajar dan membimbing siswa. Hal ini mengimplikasikan bahwa Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa yang didasari oleh hubungan yang bersifat mendidik dalam rangka pencapaian tujuan (Surakhmad, 1994 : 52). Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya tinggi diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik. Pentingnya motivasi belajar siswa terbentuk antara lain agar terjadi perubahan belajar ke arah yang lebih positif. Pandangan ini sesuai dengan Pendapat Hawley (Prayitno, 1989:3) : “Siswa yang termotivasi dengan baik dalam belajar melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Prestasi yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai motivasi yang tinggi.” Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut: Guru Kurang mampu memahami karakteristik siswa Guru kurang memahami latar belakang ekonomi keluarga siswa Guru belum bisamemotivasi siswa 2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah dengan meningkatnya motivasi dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar? 2. Apakah dengan meningkatnya motivasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
  • 3. C. Analisa dan Pemecahan Masalah 1. Analisa Masalah Aspekmotivasi dalamkeseluruhanprosesbelajarmengajarsangatpenting,karenamotivasi dapat mendorongsiswauntukmelakukanaktivitas-aktivitastertentuyangberhubungandengan kegiatanbelajar.Motivasi dapatmemberikansemangatkepadasiswadalamkegiatan-kegiatan belajarnyadanmemberi petunjukatasperbuatan yangdilakukannya. Siswayangtermotivasi dalambelajarnyadapatdilihatdari karakteristiktingkahlakuyang menyangkutminat,ketajaman,perhatian,konsentrasi,danketekunan.Siswayangmemiliki motivasi rendahdalambelajarnyamenampakkankeengganan,cepatbosan,danberusaha menghindardari kegiatanbelajar.motivasimenentukantingkatberrhasil tidaknyakegiatan belajarsiswa.Motivasi menjadi salahsatufaktoryangmenentukanbelajaryangefektif. Sebagai seorangmotivator,seorangguruharusmampumembangkitkansemangatdan menguburkelemahananakdidiknya.Sebagai seorangmotivator,guruadalahpsikologyang diharapkanmampumenyelami psikologi anakdidiknya,sehinggamengetahui kondisi lahir batinnya.Dandari pengetahuanini,seorangguruakanmencari model motivasi yangcocokbagi anak didiknya.MenurutOemarHamalik(2008),memotivasi belajarpentingartinyadalam prosesbelajarsiswa,karenaberfungsimendorong,menggerakkan,danmengarahkankegiatan belajar.Olehsebabitu,prinsip-prinsipmotivasibelajarsangateratkaitannyadenganprinsip- prinsipbelajaritusendiri 2. Pemecahan Masalah Mengingat demikian pentingnya peranan motivasi bagi siswa dalam belajar, maka guru diharapkan dapat membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa-siswanya. Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka siswa harus memiliki motivasi belajar yang tinggi,namunpadakenyataannyatidaksemuasiswamemiliki motivasi belajar yang tinggi dalam belajar. Di sekolah tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Untuk membantusiswayang memiliki motivasi belajar rendah perlu dilakukan suatu upaya dari guru agar siswa yang bersangkutan untuk dapat meningkatkan motivasi belajarnya Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk siswa. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilakusiswa. Ada tiga komponen dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar. Ada beberapa upaya motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, menurut A.M. Sardiman (2005:92-94), sebagai berikut:  Memberi Angka
  • 4. Angka adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar mereka di masa mendatang. Angka ini biasanya terdapat dalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum.  Hadiah Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, ranking satu, dua, atau tiga dari anak didik lainnya. Pemberian hadiah bisa juga diberikan dalam bentuk beasiswa atau dalam bentuk lain seperti alat tulis. Dengan cara itu anak didik akan termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.  Kompetisi Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah dalam belajar. Persaingan, baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif. Bila iklim belajar yang kondusif terbentuk, maka setiap anak didik telah terlihat dalam kompetisi untuk menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Selanjutnya, setiap anak didik sebagai individu melibatkan diri mereka mesing-masing ke dalam aktivitas belajar.  Ego-Involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.  Memberi Ulangan Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Namun demikian, ulangan tidak selamanya dapat digunakan sebagai alat motivasi. Ulangan yang guru lakukan setiap hari dengan tidak terprogram,
  • 5. akan membosankan anak didik. Oleh karena itu, ulangan akan menjadi alat motivasi bila dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis. Mengetahui Hasil Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila hasil belajar itu mangalami kemajuan, anak didik berusaha untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari atau pada semester atau catur wulan berikutnya.  Pujian Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik. Dengan begitu anak didik tidak antipati terhadap guru, tetapi merupakan figur yang disenangi dan dikagumi.  Hukuman Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif dimaksud di sini sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak didik tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran. Minimal mengurangi frekuensi pelanggaran. Akan lebih baik bila anak didik berhenti melakukannya di hari mendatang. Oleh karena itu, hukuman hanya diberikan oleh guru dalam konteks mendidik seperti memberikan hukuman berupa membersihkan kelas, menyiangi rumput di halaman sekolah, membuat resume atau ringkasan, atau apa saja dengan tujuan mendidik.  Hasrat untuk Belajar
  • 6. Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah pasti hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang tidak berhasrat untuk belajar. Diakui, hasrat untuk belajar adalah gejala psikologis yang tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan kebutuhan anak didik untuk mengetahui sesuatu dari objek yang akan dipelajarinya. Kebutuhan itulah yang menjadi dasar aktivitas anak didik dalam belajar. Tidak ada kebutuhan berarti tidak ada hasrat untuk belajar. Itu sama saja tidak ada minat untuk belajar.  Minat Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu sacara konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.  Tujuan yang Diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, dirasakan anak sangat berguna dan menguntungkan, sehingga menimbulkan gairah untuk terus belajar Dari pemaparan diatas, jika diterapkan secara optimal akan meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar .
  • 7.
  • 8. 4.