Dokumen tersebut membahas tentang upaya membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran matematika melalui model pembelajaran quantum learning. Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat, serta membuat proses belajar menjadi menyenangkan dan bermanfaat.
Membangkitkan motivasi siswa melalui model pembelajaran quantum learning
1. JURNAL
MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
Disusun Oleh :
Roihan ( 2009 121 002 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2012
2. MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
Abstrak
Pembelajaran matematika yang terjadi selama ini kurang efektif, karena siswa hanya
menerima informasi pembelajaran dari guru. Selain itu, guru juga masih menggunakan
metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar. Akibatnya pembelajaran kurang
bermakna, siswa menjadi bosan dengan kegiatan belajar mengajar sehingga mempengaruhi
motivasi siswa dalam belajar . Oleh karena itu,perlu adanya suatu model pembelajaran yang
diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa seperti Quantum Learning. Quantum
learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat. Model ini juga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa
khususnya dalam pembelajaran matematika.
Kata kunci : Belajar, motivasi, Quantum Learning
I. Pendahuluan
I.I Latar Belakang Masalah
Matematika adalah ilmu dasar yang wajib dipelajari oleh semua siswa dari tingkat SD
sampai tingkat SMA bahkan juga di perguruan tinggi, seperti kita ketahui dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika memegang peranan penting karena matematika tidak hanya
diterapkan pada saat belajar matematika itu sendiri tetapi matematika diterapkan juga pada
bidang ilmu pengetahuan yang lain, seperti : kimia, fisika, biologi, ekonomi, dan lain-lain.
Pembelajaran matematika yang terjadi selama ini kurang efektif, karena siswa hanya
menerima informasi pembelajaran dari guru. Selain itu, guru juga masih menggunakan
metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajar. Akibatnya pembelajaran kurang bermakna,
siswa menjadi bosan dengan kegiatan belajar mengajar sehingga mempengaruhi motivasi
siswa dalam belajar . Oleh karena itu,perlu adanya suatu model pembelajaran yang
diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa seperti Quantum Learning. Quantum
learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat
3. mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat.
I.II Perumusan Masalah
• Bagaimanakah cara membangkitkan motivasi belajar siswa pada pelajaran
matematika melalui model pembelajaran quantum learning ?
I.III Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya adalah :
• Mengetahui cara membangkitkan motivasi belajar siswa pada pelajaran
matematika melalui model pembelajaran quantum learning
II. Pembahasan
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Menurut Gagne (1984) belajar adalah sebagai suatu
proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
Sedangkan Henry E Garret berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung
dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada
perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan
siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun kegiatan tidak
langsung yaitu dengan cara menggunakan berbagai media. (Rusman, 2008:159)
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,
dan membimbingpembelajaran di kelas atau yang lainnya. (Rusman, 2008:150)
Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang
dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses
yang menyenangkan dan bermanfaat. Model ini juga dapat membangkitkan motivasi belajar
siswa.
4. Dalam hubungannya dengan hal diatas, perlu dikembangkan model pembelajaran
matematika yang dapat meningkatkmembangkitkan motivasi belajar siswa, diantaranya
dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning.
A. Belajar
Belajar merupakan tidakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Menurut Gagne (1984) belajar adalah sebagai suatu
proses dimana suatu organism berybah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
Sedangkan Henry E Garret berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung
dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada
perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Menurut
Sagala (2005 : 11) belajar merupkan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan
tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit ataupun implisit ( tersembunyi).
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa belajar adalah
suatu aktivitas yang mengarah pada perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara
perubahan bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Menurut Hamalik (2007 : 56) motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Di dalam perumusan ini kita dapat lihat, bahwa ada tiga unsur yang saling berkaitan,
yaitu sebagai berikut :
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal.
c. Motivasi ditandai dengan reaksi – reaksi untuk mencapai tujuan.
5. 2. Komponen – komponen motivasi
Motivasi memiliki dus komponen dalam (inner component), dan luar (outer
component). Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak
puas, dan ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang , tujuan
yang menjadi arah kelakuannya. Jadi, komponen dalam ialah kebutuhan yang ingin
dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.
3. Analisis dan Tinjauan terhadap Motivasi
Antara kebutuhan, motivasi, perbuatan atau kelakuan, tujuan dan kepuasan terdapat
hubungan dan kaitan yang kuat. Setiap perbuatan senantiasa berkat adanya dorongan
motivasi. Timbulnya motivasi oleh karena seseorang merasakan sesuatu kebutuhan tertentu
dan karenanya perbuatan tadi terarah kepada pencapaian tujuan tertentu pula. Apabila tujuan
telah tercapai maka ia akan merasa puas. Kelakuan yang telah memberi kepuasan terhadap
sesuatu kebutuhan akan cenderung untuk diulang kembali, sehingga ia akan menjadi lebih
kuat dan lebih mantap.
4. Motivasi dan Kebutuhan
Kebutuhan adalah kecenderungan – kecenderungan permanen dalam diri seseorang
yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan untuk mencapai tujuan. Kebutuhan
ini timbul oleh karena adanya perubahan (internal change) dalam organism atau disebabkan
oleh perangsang kejadian – kejadian di lingkungan organism.
5. Motivasi dan Drive
Drive adalah sesuatu perubahan dalam struktur neurofisiologis seseorang menjadi
dasar organis dari perubahan energi, yang disebut motivasi. Jadi timbulnya motivasi
dikarenakan terjadinya perubahan – perubahan neurofisiologis.
6. Motivasi dan Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan yang apabila tercapai
akan memuaskan individu. Adanya tujuan yang jelas dan disadari akan mempengaruhi
kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi dala diri seseorang.
6. 7. Motivasi dan Incentive
Incentive adalah hal – hal yang disediakan oleh lingkungan (guru) dengan maksud
merangsang murid bekerja lebih giat dan lebih baik, misalnya : kenaikan kelas, hadiah, dan
lain – lain. Guru sering kali menggunakan Incentive untuk memberikan motivasi kepada
siswa didik untuk mencapai tujuan – tujuan yang diinginkan.
8. Fungsi Motivasi
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak
akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
9. Nilai Motivasi dalam Pengajaran
a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbutan belajar murid.
Belajar tanpa adanya motivasi akan sulit berhasil.
b. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajara yang disesuaikn
dalam kebutuhan, dorongan, motif, minat yangada pada murid.
c. Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi guru untuk
erusaha secara sungguh – sungguh mencari cara – cara yang relevan dan sesuai
guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.
d. Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral daripada asas – asas
mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar buku saja melengkapi prosedur
mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif.
C. Quantum Learning
1. Pengertian Quantum Learning
7. Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang
dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses
yang menyenangkan dan bermanfaat (dalam http://www.infoskripsi.com/Article/Quantum-
Learning.html). Konsep penting Quantum learning oleh DePorter dan Hernacki
mendefinisikannya sebagai interaksi – interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.
(Sagala, 2005:105)
Manfaat dari quantum learning ini adalah dapat meningkatkan sikap positif, motivasi,
keterampilan belajar seumur hidup, kepercayaan diri dan kesuksesan. Quantum learning
menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan program neurolinguistik
dengan teori, keyakinan, dan metode sendiri. (Deporter;hernacki, 2009:13)
Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting tentang cara otak mengatur
informasi. Menurut DePorter dkk (2002:16), “Quantum Learning adalah interaksi-interaksi
yang mengubah energi menjadi cahaya”. Dengan mengutip rumus Albert Einstein, yakni
E=mc2, DePorter memisalkan kekuatan energi ke dalam analogi tubuh manusia yang secara
fisik adalah materi. Sehingga tujuan belajar menurut Quantum Learning adalah meraih
sebanyak mungkin cahaya.
2. PRINSIP-PRINSIP
Menurut Saryono (dalam http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/11/pembelajaran-
kuantum-sebagai-model-pembelajaran-yang-menyenangkan/) Prinsip dapat berarti (1) aturan
aksi atau perbuatan yang diterima atau dikenal dan (2) sebuah hukum, aksioma, atau doktrin
fundamental. Setidak-tidaknya ada tiga macam prinsip utama yang membangun sosok
pembelajaran kuantum. Ketiga prinsip utama yang dimaksud sebagai berikut.
a. Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi: Bawalah Dunia Mereka (Pembelajar) ke
dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar) ke dalam Dunia
Mereka (Pembelajar).
8. b. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan
permainan orkestra simfoni.
c. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak
bagi terbentuknya keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini bahkan telah dipandang
sebagai jantung fondasi pembelajaran kuantum. Ada delapan prinsip keunggulan – yang
juga disebut delapan kunci keunggulan, yaitu :
• Terapkanlah hidup dalam integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh yang lahir ketika ni
lai-nilai dan perilaku kita menyatu. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar yang
pada giliran nya mencapai tujuan belajar. Dengan kata lain, integritas dapat membuka
pintu jalan me nuju prestasi puncak.
• Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
Dalam pembelajaran, kita harus mengerti dan mengakui bahwa kesalahan atau kegagalan
dapat memberikan informasi kepada kita yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut
sehingga kita dapat berhasil. Kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus dan
diberi hukuman karena kegagalan merupakan tanda bahwa seseorang telah belajar.
• Berbicaralah dengan Niat Baik
Dalam pembelajaran, perlu dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan
bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Niat baik berbicara dapat
meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar pembelajar.
• Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus mengikuti visi-misi tanpa
ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan. Untuk itu, mereka perlu melakukan apa
saja untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sinilah perlu dikembangkan slogan: Saya harus
9. menyelesaikan pekerjaan yang memang harus saya selesaikan, bukan yang hanya saya
senangi.
• Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab tidak mungkin
terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu. Karena itu, pengajar dan pembelajar
harus bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugas mereka. Mereka hendaklah menjadi
manusia yang dapat diandalkan, seseorang yang bertanggung jawab.
• Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahankan kemampuan untuk mengubah yang sedang dilakukan
untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pembelajar, lebih-lebih pengajar, harus pandai-
pandai membaca lingkungan dan suasana, dan harus pandai-pandai mengubah lingkungan
dan suasana bilamana diperlukan.
• Pertahankanlah Keseimbangan
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat dalam satu kesatuan
dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal. Tetap dalam
keseimbangan merupakan proses berjalan yang membutuhkan penyesuaian terus-menerus
sehingga diperlukan sikap dan tindakan cermat dari pembelajar dan pengajar.
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran melalui konsep Quantum Lerning dengan cara yaitu :
1) Kekuatan Ambak,
Sebelum anda melakukan hampir segalanya dalam hidup anda, baik secara sadar
maupun tidak, anda akan bertanya pada diri anda tentang pertanyaan penting ini “Apa
manfaatnya bagiku?” Mulai dari pekerjaan yang paling sederhana hingga monumental
yang mengubah hidup, segala sesuatu harus menjadikan manfaat pribadi atau anda tak
mempunyai motivasi untuk melakukannya.
2) Penataan lingkungan belajar,
10. Dalam menata lingkungan belajar, anda harus menciptakan suasana yang nyaman dan
santai, bisa juga dengan mendengarkan musik supaya terasa santai, terjaga, dan siap
berkonsentrasi. Menyesuaikan jenis musik sesuai dengan suasana hati, kemudian anda
juga dapat menggunakan pengingat – pengingat visual untuk mempertahankan sikat
positif dan berinteraksilah dengan lingkungan anda untuk menjadi pelajar yang lebih baik.
3) Memupuk sikap juara,
Memahami bagaimana K berarti keberhasilan yang tertunda bukan kegagalan,
memilih reaksi dan perbincangan diri anda untuk menciptakan motivasi yang kuat. Atasi
rintagan dengan membekali diri dengan pesan – pesan positif serta kendalikan kerangka
pikiran anda dengan mengendalikan ekspresi tubuh dan wajah. Pastikan untuk mempunyai
sikap positif, dan segalanya akan segera berubah.
4) Bebaskan gaya belajarnya,
Menemukan cara – cara orang belajar, mempelajari bagaimana menyerap dan
mengolah informasi, menggunakan teknik – teknik untuk menyeimbangkan cara belajar
dan mencapai keberhasilan belajar, dan memantau cara belajar orang lain dalam hidup
anda.
5) Membiasakan mencatat,
Dengan mencatat anda dapat melihat seluruh gambaran secara sekilas, mengingat
detail secara mudah, melihat hubungan antara gagasan dan konsep, bekerja sama dengan
otak, bukan bertentangan dengannya, dan menyingkirkan “format outline” yang
membosankan, selamanya.
6) Membiasakan membaca,
Dengan membiasakan membaca anda dapat mengembangkan kecepatan membaca
secara dramatis, meningkatkan pemahaman dan daya ingat, menambah pembendaharaan
kata dan menambah bank data, dan menghabiskan sedikit waktu untuk membaca sehingga
anda dapat mengerjakan hal – hal lain.
7) Jadikan anak lebih kreatif,
Memaksimumkan proses – proses pemecahan secara kreatif, membiarkan otak kanan
bekerja pada situasi – situasi yang menantang, memahami peran paradigm pribadi dalam
proses – proses kreatif, mempelajari bagaimana curah gagasan (brain storming) dapat
11. memberikan pemecahan inovatif bagi berbagai masalah, dan menemukan keberhasilan
dalam “berfikir tentang hasil (outcome thinking)
8) Melatih kekuatan memori anak.
Dengan melatih kekuatan memori anda dapat mengembangkan kapasitas untuk mengingat
fakta – fakta, detail – detail , dan “hal – hal yang harus dilakukan, dengan mudah dapat
mengingat daftar nama – nama, nomor – nomor, dan hal – hal lain, meningkatkan keyakinan
saat presentasi dan pidato – pidato, dan mengingat nama – nama orang yang dikenal. (dalam
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2120770-penerapan-quantum-learning-
dalam-pembelajaran/#ixzz29shvA2lw)
III.Penutup
III.I Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran kuantum merupakan
sebuah falsafah dan metodologi pembelajaran yang umum yang dapat diterapkan baik di
dalam lingkungan bisnis, lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, khususnya di dalam
lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan metodologi pembelajaran
kuantum membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia sebab karakteristik,
prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih menyegarkan daripada falsafah dan
metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang dominan watak behavioristis dan
rasionalisme Cartesiannya). Selain itu pembelajaran ini juga dapat membangkitkan motivasi
belajar siswa.
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Jika siswa memiliki motivasi, maka
mereka akan lebih merasa tertantang untuk mencapai tujuan tersebut.Meskipun demikian,
secara nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum ini
masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut
perubahan pola berpikir para pelaksana pengajaran, budaya pengajaran dan pendidikan, dan
struktur organisasi sekolah dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan tersebut
12. dapat dilakukan niscaya pembelajaran kuantum dapat dilaksanakan dengan hasil yang
optimal.
III.II Solusi
Cara membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika selain
menggunakan model pembelajaran quantum learning adalah sebagai berikut :
1. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kendala dalam belajar
matematika.
2. Berikan pengalaman belajar matematika yang menyenangkan.
3. Jelaskan kepada siswa manfaat belajar matematika.
Lalu, cara kita melihat kemajuan atau peningkatan motivasi belajar matematika siswa
adalah dengan melihat beberapa indikator diantaranya :
1. Siswa terdorong mengemukakan ide-idenya, merasa bangga dan senang karena
menggunakan idenya sendiri.
2. Siswa merasa senang belajar matematika melalui diskusi dengan teman-temannya.
3. Siswa berpendapat banwa ada kaitan matematika dengan lingkungan sekitar mereka.
4. Siswa berpendapat bahwa pengetahuan matematika dapat diperoleh dengan
mengembangkan idenya sendiri.
5. Siswa berpendapat bahwa pembelajaran matematika yang interaktif antara siswa
dengan siswa dan siswa dengan guru dapat menambah pengetahuan mereka.
13. DAFTAR PUSTAKA
Deporter, Hernacki. 2009. Quantum Learning (Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan). Bandung. Kaifa
Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Rusman.2010. Model-Model Pembelajaran(Mengembangkan Profesionalisme Guru).Ban
dung : Rajawali Pers
Sagala. 2005 . Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Saryono.http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/11/pembelajaran-kuantum-sebagai-
model-pembelajaran-yang-menyenangkan/). Diakses 18 Oktober 2012
http://www.infoskripsi.com/Article/Quantum-Learning.html. Diakses 18 Oktober 2012
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2120770-penerapan-quantum-learning-
dalam-pembelajaran/#ixzz29shvA2lw. Diakses 19 Oktober 2012