SlideShare a Scribd company logo
Bab 15_Pengenalan Pola 229
Bab 15
Pengenalan Pola
eskipun materi pengenalan pola (pattern recognition) tidak termasuk ke
dalam pokok bahasan buku ini, namun sebagai bab penutup Penulis akan
menjelaskan secara singkat mengenai pengenalan pola.
15.1 Pengertian Pola dan Ciri
Pola adalah entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya
(features) [HEN95]. Ciri-ciri tersebut digunakan untuk membedakan suatu pola
dengan pola lainnya. Ciri yang bagus adalah ciri yang memiliki daya pembeda
yang tinggi, sehingga pengelompokan pola berdasarkan ciri yang dimiliki dapat
dilakukan dengan keakuratan yang tinggi.
Sebagai contoh,
Pola Ciri
huruf tinggi, tebal, titik sudut,
lengkungan garis, dll
suara amplitudo, frekuensi, nada,
intonasi, warna, dll
tanda tangan panjang, kerumitan, tekanan, dll
sidik jari lengkungan, jumlah garis, dll
M
230 Pengolahan Citra Digital
Ciri pada suatu pola diperoleh dari hasil pengukuran terhadap objek uji. Khusus
pada pola yang terdapat di dalam citra, ciri-ciri yang dapat diperoleh berasal dari
informasi:
a. Spasial: intensitas pixel, histogram, …
b. Tepi: arah, kekuatan, …
c. Kontur: garis, elips, lingkaran, …
d. Wilayah/bentuk: keliling, luas, pusat massa, …
e. Hasil transformasi Fourier: frekuensi, …
15.2 Sistem Pengenalan Pola
Pengenalan pola bertujuan menentukan kelompok atau kategori pola berdasarkan
ciri-ciri yang dimiliki oleh pola tersebut. Dengan kata lain, pengenalan pola
membedakan suatu objek dengan objek lain. Terdapat dua pendekatan yang
dilakukan dalam pengenalan pola: pendekatan secara statistik dan pendekatan
secara sintaktik atau struktural [HEN95].
(a) Pengenalan Pola secara Statistik
Pendekatan ini menggunakan teori-teori ilmu peluang dan statistik. Ciri-ciri yang
dimiliki oleh suatu pola ditentukan distribusi statistiknya. Pola yang berbeda
memiliki distribusi yang berbeda pula. Dengan menggunakan teori keputusan di
dalam statistik, kita menggunakan distribusi ciri untuk mengklasifikasikan pola.
Contoh teori keputusan:
Misalkan ada N pola yang dikenali, yaitu w1, w2, …, wN dan fungsi peluang atau
kerapatan dari ciri-ciri pada pola diketahui. Jika x merupakan hasil pengukuran
ciri-ciri, maka
)( iwxp , i = 1, 2, …, N
dapat dihitung.
Sebagai contoh, misalkan diketahui fungsi kerapatan dari diameter buah jeruk dan
apel yang diperlihatkan pada Gambar 15.1.
Bab 15_Pengenalan Pola 231
Preprocessing
Feature
Extraction
Classification
Pola
Feature
Selection
Learning
Pengenalan (recognition)
Pelatihan (training)
Pola terokan
p(diameter | jeruk)
p(diameter | apel)
diameter
1
0
peluang
a b
Gambar 15.1. Grafik fungsi kerapatan dari ciri diameter jeruk dan apel.
Jika sebuah objek diukur dan diperoleh diameternya adalah a cm, maka kita
mengklasifikasikan objek tersebut sebagai “jeruk”, karena
p(a | jeruk) > p(a | apel)
dan jika hasil pengukuran diameter adalah b cm, kita mengklasifikasikan objek
tersebut sebagai “apel”, karena
p(b | jeruk) < p(b | apel)
Sistem pengenalan pola dengan pendekatan statistik ditunjukkkan oleh diagram
pada Gambar 15.2.
Gambar 15.2. Sistem pengenalan pola dengan pendekatan statistik.
232 Pengolahan Citra Digital
Ada dua fase dalam sistem pengenalan pola: (i) fase pelatihan dan (ii) fase
pengenalan. Pada fase pelatihan, beberapa contoh citra dipelajari untuk menentukan
ciri yang akan digunakan dalam proses pengenalan serta prosedur klasifikasinya.
Pada fase pengenalan, citra diambil cirinya kemudian ditentukan kelas kelompoknya.
Preprocessing
Proses awal yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas citra (edge enhancement)
dengan menggunakan teknik-teknik pengolahan citra yang sudah diejelaskan
pada bab-bab sebelum ini.
Feature Extraction
Proses mengambil ciri-ciri yang terdapat pada objek di dalam citra. Pada proses
ini objek di dalam citra mungkin perlu dideteksi seluruh tepinya, lalu menghitung
properti-properti objek yang berkaitan sebagai ciri. Beberapa proses ekstraksi ciri
mungkin perlu mengubah citra masukan sebagai citra biner, melakukan penipisan
pola, dan sebagainya.
Classification
Proses mengelompokkan objek ke dalam kelas yang sesuai.
Feature Selection
Proses memilih ciri pada suatu objek agar diperoleh ciri yang optimum, yaitu ciri
yang dapat digunakan untuk membedakan suatu objek dengan objek lainnya.
Learning
Proses belajar membuat aturan klasifikasi sehingga jumlah kelas yang tumpang
tindih dibuat sekecil mungkin.
Kumpulan ciri dari suatu pola dinyatakan sebagai vektor ciri dalam ruang
bahumatra (multi dimensi). Jadi, setiap pola dinyatakan sebagai sebuah titik
dalam ruang bahumatra. Ruang bahumatra dibagi menjadi sejumlah uparuang
(sub-ruang). Tiap uparuang dibentuk berdasarkan pola-pola yang sudah dikenali
kategori dan ciri-cirinya (melalui fase pelatihan). Lihat Gambar 15.3.
Bab 15_Pengenalan Pola 233
Preprocessing
Primitive
Extraction
Classification
Pola
Primitive
Selection
Learning
Pengenalan (recognition)
Pelatihan (training)
Pola terokan
ciri 1
ciri 2 ciri 2
ciri 1
3 kelas 2 kelas yang beririsan
batas keputusan
batas kelas
Gambar 15.3. Contoh pembagian kelas pola
(b) Pengenalan Pola secara Sintaktik
Pendekatan ini menggunakan teori bahasa formal. Ciri-ciri yang terdapat pada
suatu pola ditentukan primitif dan hubungan struktural antara primitif kemudian
menyusun tata bahasanya. Dari aturan produksi pada tata bahasa tersebut kita
dapat menentukan kelompok pola. Gambar 15.4 memperlihatkan sistem
pengenalan pola dengan pendekatan sintaktik.
Pengenalan pola secara sintaktik lebih dekat ke strategi pengenalan pola yang
dilakukan manusia, namun secara praktek penerapannya relatif sulit dibandingkan
pengenalan pola secara statistik.
Gambar 15.4. Sistem pengenalan pola dengan pendekatan sintaktik.
234 Pengolahan Citra Digital
Pendekatan yang digunakan dalam membentuk tata bahasa untuk mengenali pola
adalah mengikuti kontur (tepi batas) objek dengan sejumlah segmen garis
terhubung satu sama lain, lalu mengkodekan setiap garis tersebut (misalnya
dengan kode rantai). Setiap segmen garis merepresentasikan primitif pembentuk
objek.
Contoh 15.1. [GON77] Pembentukan tata bahasa (grammar) untuk mengenali
kromosom (lihat Gambar 15.5) yang diusulkan oleh Ledley (1964, 1965). Tata
bahasa untuk mengenali kromosom adalah G = (N, ∑, P, S), yang dalam hal ini
∑ = {a, b, c, d, e}
N = {S, T, A, B, C, D, E, F}
S = { S, T}
dan himpunan aturan produksi P:
1) S → CC 10) A → Ab
2) T → AC 11) A → e
3) C → BC 12) B → bB
4) C → CB 13) B → Bb
5) C → FD 14) B → b
6) C → EF 15) B → d
7) E → Fc 16) F → bF
8) D → cF 17) F → Fb
9) A → bA 18) F → a
Bab 15_Pengenalan Pola 235
a b c d e
a
ab
b
c
b
be
a a
b
b
d
b b
c
d
b
b
a
a
b
c
b
abcbabdbabcbabdb
ebabcbab
(a)
(b)
Gambar 15.5 (a) Primitif grammar kromosom, (b) pengkodean kromosom.
Contoh 15.2. [GON77] Pembentukan grammar dengan Picture Description
Language (PDL) yang diusulkan oleh Shaw (1970). Lihat Gambar 15.6. Tata
bahasa untuk mengenali bentuk “rumah” adalah G = (N, ∑, P, S), yang dalam hal
ini
∑={a , b , c , d }
N = {S, A1, A2, A3, A4, A5}
S = { S}
dan himpunan aturan produksi P:
S → d + A1
A1 → c + A2
A2 → ~d*A2
A3 → a + A4
A4 → b*A5
A5 → c
236 Pengolahan Citra Digital
h
h ht
t
t
d c + (~d) d + (c+(~d))
(a) (b) (c)
t th
h
t h
a + d
(d)
(a + b) *c
(e)
(d + (c + (~d)))*((a+b)*c)
(f)
Gambar 15.6 Langkah-langkah pembentukan struktur PDL

More Related Content

What's hot

Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
Septi Ratnasari
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogram
Roziq Bahtiar
 
Praktik dengan matlab
Praktik dengan matlabPraktik dengan matlab
Praktik dengan matlab
Syafrizal
 
Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processingDefri Tan
 
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianAplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianSMKN 9 Bandung
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
Siti Khotijah
 
kriptografi hill cipher
kriptografi hill cipherkriptografi hill cipher
kriptografi hill cipher
Adi Ginanjar Kusuma
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleksIrwandaniin
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanFahrul Razi
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
KuliahKita
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
Cheria Asyifa
 
Pengantar matematika-diskrit
Pengantar matematika-diskritPengantar matematika-diskrit
Pengantar matematika-diskrittafrikan
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Simesterious TheMaster
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Syafrizal
 
Pembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlinePembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlineandiseprianto
 
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogram
 
Praktik dengan matlab
Praktik dengan matlabPraktik dengan matlab
Praktik dengan matlab
 
Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processing
 
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianAplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
kriptografi hill cipher
kriptografi hill cipherkriptografi hill cipher
kriptografi hill cipher
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi BooleanPenyederhanaan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi Boolean
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Jaringan hebb
Jaringan hebbJaringan hebb
Jaringan hebb
 
Pengantar matematika-diskrit
Pengantar matematika-diskritPengantar matematika-diskrit
Pengantar matematika-diskrit
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Pembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlinePembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja online
 
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
Determinan Matriks ( Aljabar Linear Elementer )
 

Viewers also liked

Pcd topik4 - image restoration01
Pcd   topik4 - image restoration01Pcd   topik4 - image restoration01
Pcd topik4 - image restoration01
Syafrizal
 
Bab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarkingBab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarking
Syafrizal
 
Praktik matlab
Praktik matlabPraktik matlab
Praktik matlab
Syafrizal
 
7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter
Simon Patabang
 
8 Kuantisasi
8 Kuantisasi8 Kuantisasi
8 Kuantisasi
Simon Patabang
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
Simon Patabang
 
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
Bayu Nurcahyo
 
Tugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarTugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasar
Syafrizal
 
Pertemuan 3
Pertemuan  3Pertemuan  3
Pertemuan 3
Syafrizal
 
Pertemuan 4
Pertemuan  4Pertemuan  4
Pertemuan 4
Syafrizal
 
Pcd topik1 - fundamental
Pcd   topik1 - fundamentalPcd   topik1 - fundamental
Pcd topik1 - fundamental
Syafrizal
 
Bab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraBab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citra
Syafrizal
 
Bab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citraBab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citra
Syafrizal
 
Tema APP 2017 Keluarga Berwawasan Ekologis KAM Makassar
Tema APP 2017 Keluarga Berwawasan Ekologis KAM MakassarTema APP 2017 Keluarga Berwawasan Ekologis KAM Makassar
Tema APP 2017 Keluarga Berwawasan Ekologis KAM Makassar
Simon Patabang
 

Viewers also liked (14)

Pcd topik4 - image restoration01
Pcd   topik4 - image restoration01Pcd   topik4 - image restoration01
Pcd topik4 - image restoration01
 
Bab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarkingBab 13 steganografi dan watermarking
Bab 13 steganografi dan watermarking
 
Praktik matlab
Praktik matlabPraktik matlab
Praktik matlab
 
7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter7 Analog Digital Converter
7 Analog Digital Converter
 
8 Kuantisasi
8 Kuantisasi8 Kuantisasi
8 Kuantisasi
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
Laporan 1 Sistem dan Signal (DFT Ms. Excel)
 
Tugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarTugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasar
 
Pertemuan 3
Pertemuan  3Pertemuan  3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 4
Pertemuan  4Pertemuan  4
Pertemuan 4
 
Pcd topik1 - fundamental
Pcd   topik1 - fundamentalPcd   topik1 - fundamental
Pcd topik1 - fundamental
 
Bab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraBab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citra
 
Bab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citraBab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citra
 
Tema APP 2017 Keluarga Berwawasan Ekologis KAM Makassar
Tema APP 2017 Keluarga Berwawasan Ekologis KAM MakassarTema APP 2017 Keluarga Berwawasan Ekologis KAM Makassar
Tema APP 2017 Keluarga Berwawasan Ekologis KAM Makassar
 

Similar to Bab 15 pengenalan pola

Representation Description_computer_enginering.pptx
Representation Description_computer_enginering.pptxRepresentation Description_computer_enginering.pptx
Representation Description_computer_enginering.pptx
Krinesca
 
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiRPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
kikiismayanti
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
kusnadiyoan
 
Recognition and Interpretation
Recognition and InterpretationRecognition and Interpretation
Recognition and Interpretation
FahmiAnharC1
 
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik PerhitunganDasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Aulia DSP
 
Kurikulum Mata Kuliah Matriks dan Vektor.pdf
Kurikulum Mata Kuliah Matriks dan Vektor.pdfKurikulum Mata Kuliah Matriks dan Vektor.pdf
Kurikulum Mata Kuliah Matriks dan Vektor.pdf
ssuser4aca28
 
Pemetaan standar isi
Pemetaan standar isiPemetaan standar isi
Pemetaan standar isiWahyu Andista
 
Kd 3.10 dan kd 4.10
Kd 3.10 dan kd 4.10Kd 3.10 dan kd 4.10
Pengantar R3
Pengantar R3Pengantar R3
Pengantar R3
Raden Maulana
 
Pcd 8
Pcd 8Pcd 8
Pcd 8
dedidarwis
 
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarSoftware Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarPrandita Sega
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikNida Shafiyanti
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaPrediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
arif widyatma
 
Relasi & Fungsi (Bentuk Fungsi) p-3 (compile ppt)
Relasi & Fungsi (Bentuk Fungsi) p-3 (compile ppt)Relasi & Fungsi (Bentuk Fungsi) p-3 (compile ppt)
Relasi & Fungsi (Bentuk Fungsi) p-3 (compile ppt)
Shinta Novianti
 

Similar to Bab 15 pengenalan pola (20)

Representation Description_computer_enginering.pptx
Representation Description_computer_enginering.pptxRepresentation Description_computer_enginering.pptx
Representation Description_computer_enginering.pptx
 
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiRPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
Pcd 10
Pcd 10Pcd 10
Pcd 10
 
Recognition and Interpretation
Recognition and InterpretationRecognition and Interpretation
Recognition and Interpretation
 
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik PerhitunganDasar-dasar Teknik Perhitungan
Dasar-dasar Teknik Perhitungan
 
Kurikulum Mata Kuliah Matriks dan Vektor.pdf
Kurikulum Mata Kuliah Matriks dan Vektor.pdfKurikulum Mata Kuliah Matriks dan Vektor.pdf
Kurikulum Mata Kuliah Matriks dan Vektor.pdf
 
Pcd 8
Pcd 8Pcd 8
Pcd 8
 
Pemetaan standar isi
Pemetaan standar isiPemetaan standar isi
Pemetaan standar isi
 
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
 
Pengembangan model
Pengembangan modelPengembangan model
Pengembangan model
 
Kd 3.10 dan kd 4.10
Kd 3.10 dan kd 4.10Kd 3.10 dan kd 4.10
Kd 3.10 dan kd 4.10
 
Kd 3.10 dan kd 4.10
Kd 3.10 dan kd 4.10Kd 3.10 dan kd 4.10
Kd 3.10 dan kd 4.10
 
Kelompok 3 (matriks)
Kelompok 3 (matriks)Kelompok 3 (matriks)
Kelompok 3 (matriks)
 
Pengantar R3
Pengantar R3Pengantar R3
Pengantar R3
 
Pcd 8
Pcd 8Pcd 8
Pcd 8
 
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarSoftware Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang Metrik
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaPrediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
 
Relasi & Fungsi (Bentuk Fungsi) p-3 (compile ppt)
Relasi & Fungsi (Bentuk Fungsi) p-3 (compile ppt)Relasi & Fungsi (Bentuk Fungsi) p-3 (compile ppt)
Relasi & Fungsi (Bentuk Fungsi) p-3 (compile ppt)
 

More from Syafrizal

Pertemuan 2
Pertemuan  2Pertemuan  2
Pertemuan 2
Syafrizal
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
Syafrizal
 
Bab 11 citra biner
Bab 11 citra binerBab 11 citra biner
Bab 11 citra biner
Syafrizal
 
Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citra
Syafrizal
 
Bab 8 pendeteksian tepi
Bab 8 pendeteksian tepiBab 8 pendeteksian tepi
Bab 8 pendeteksian tepi
Syafrizal
 
Bab 07b
Bab 07bBab 07b
Bab 07b
Syafrizal
 
Bab 07a
Bab 07aBab 07a
Bab 07a
Syafrizal
 
Bab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citraBab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citra
Syafrizal
 
Bab 05
Bab 05Bab 05
Bab 05
Syafrizal
 
Pertemuan 4
Pertemuan  4Pertemuan  4
Pertemuan 4
Syafrizal
 
Pertemuan 3
Pertemuan  3Pertemuan  3
Pertemuan 3
Syafrizal
 
Pertemuan 2
Pertemuan  2Pertemuan  2
Pertemuan 2
Syafrizal
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
Syafrizal
 
Metafisika 3.a
Metafisika 3.aMetafisika 3.a
Metafisika 3.a
Syafrizal
 
Metafisika 3.b
Metafisika 3.bMetafisika 3.b
Metafisika 3.b
Syafrizal
 
Pertemuan iv
Pertemuan ivPertemuan iv
Pertemuan iv
Syafrizal
 
Pertemuan iii
Pertemuan iiiPertemuan iii
Pertemuan iii
Syafrizal
 
Pertemuan ii
Pertemuan iiPertemuan ii
Pertemuan ii
Syafrizal
 
Pertemuan i
Pertemuan iPertemuan i
Pertemuan i
Syafrizal
 

More from Syafrizal (19)

Pertemuan 2
Pertemuan  2Pertemuan  2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
 
Bab 11 citra biner
Bab 11 citra binerBab 11 citra biner
Bab 11 citra biner
 
Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citra
 
Bab 8 pendeteksian tepi
Bab 8 pendeteksian tepiBab 8 pendeteksian tepi
Bab 8 pendeteksian tepi
 
Bab 07b
Bab 07bBab 07b
Bab 07b
 
Bab 07a
Bab 07aBab 07a
Bab 07a
 
Bab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citraBab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citra
 
Bab 05
Bab 05Bab 05
Bab 05
 
Pertemuan 4
Pertemuan  4Pertemuan  4
Pertemuan 4
 
Pertemuan 3
Pertemuan  3Pertemuan  3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 2
Pertemuan  2Pertemuan  2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 1
Pertemuan  1Pertemuan  1
Pertemuan 1
 
Metafisika 3.a
Metafisika 3.aMetafisika 3.a
Metafisika 3.a
 
Metafisika 3.b
Metafisika 3.bMetafisika 3.b
Metafisika 3.b
 
Pertemuan iv
Pertemuan ivPertemuan iv
Pertemuan iv
 
Pertemuan iii
Pertemuan iiiPertemuan iii
Pertemuan iii
 
Pertemuan ii
Pertemuan iiPertemuan ii
Pertemuan ii
 
Pertemuan i
Pertemuan iPertemuan i
Pertemuan i
 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

Bab 15 pengenalan pola

  • 1. Bab 15_Pengenalan Pola 229 Bab 15 Pengenalan Pola eskipun materi pengenalan pola (pattern recognition) tidak termasuk ke dalam pokok bahasan buku ini, namun sebagai bab penutup Penulis akan menjelaskan secara singkat mengenai pengenalan pola. 15.1 Pengertian Pola dan Ciri Pola adalah entitas yang terdefinisi dan dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya (features) [HEN95]. Ciri-ciri tersebut digunakan untuk membedakan suatu pola dengan pola lainnya. Ciri yang bagus adalah ciri yang memiliki daya pembeda yang tinggi, sehingga pengelompokan pola berdasarkan ciri yang dimiliki dapat dilakukan dengan keakuratan yang tinggi. Sebagai contoh, Pola Ciri huruf tinggi, tebal, titik sudut, lengkungan garis, dll suara amplitudo, frekuensi, nada, intonasi, warna, dll tanda tangan panjang, kerumitan, tekanan, dll sidik jari lengkungan, jumlah garis, dll M
  • 2. 230 Pengolahan Citra Digital Ciri pada suatu pola diperoleh dari hasil pengukuran terhadap objek uji. Khusus pada pola yang terdapat di dalam citra, ciri-ciri yang dapat diperoleh berasal dari informasi: a. Spasial: intensitas pixel, histogram, … b. Tepi: arah, kekuatan, … c. Kontur: garis, elips, lingkaran, … d. Wilayah/bentuk: keliling, luas, pusat massa, … e. Hasil transformasi Fourier: frekuensi, … 15.2 Sistem Pengenalan Pola Pengenalan pola bertujuan menentukan kelompok atau kategori pola berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh pola tersebut. Dengan kata lain, pengenalan pola membedakan suatu objek dengan objek lain. Terdapat dua pendekatan yang dilakukan dalam pengenalan pola: pendekatan secara statistik dan pendekatan secara sintaktik atau struktural [HEN95]. (a) Pengenalan Pola secara Statistik Pendekatan ini menggunakan teori-teori ilmu peluang dan statistik. Ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu pola ditentukan distribusi statistiknya. Pola yang berbeda memiliki distribusi yang berbeda pula. Dengan menggunakan teori keputusan di dalam statistik, kita menggunakan distribusi ciri untuk mengklasifikasikan pola. Contoh teori keputusan: Misalkan ada N pola yang dikenali, yaitu w1, w2, …, wN dan fungsi peluang atau kerapatan dari ciri-ciri pada pola diketahui. Jika x merupakan hasil pengukuran ciri-ciri, maka )( iwxp , i = 1, 2, …, N dapat dihitung. Sebagai contoh, misalkan diketahui fungsi kerapatan dari diameter buah jeruk dan apel yang diperlihatkan pada Gambar 15.1.
  • 3. Bab 15_Pengenalan Pola 231 Preprocessing Feature Extraction Classification Pola Feature Selection Learning Pengenalan (recognition) Pelatihan (training) Pola terokan p(diameter | jeruk) p(diameter | apel) diameter 1 0 peluang a b Gambar 15.1. Grafik fungsi kerapatan dari ciri diameter jeruk dan apel. Jika sebuah objek diukur dan diperoleh diameternya adalah a cm, maka kita mengklasifikasikan objek tersebut sebagai “jeruk”, karena p(a | jeruk) > p(a | apel) dan jika hasil pengukuran diameter adalah b cm, kita mengklasifikasikan objek tersebut sebagai “apel”, karena p(b | jeruk) < p(b | apel) Sistem pengenalan pola dengan pendekatan statistik ditunjukkkan oleh diagram pada Gambar 15.2. Gambar 15.2. Sistem pengenalan pola dengan pendekatan statistik.
  • 4. 232 Pengolahan Citra Digital Ada dua fase dalam sistem pengenalan pola: (i) fase pelatihan dan (ii) fase pengenalan. Pada fase pelatihan, beberapa contoh citra dipelajari untuk menentukan ciri yang akan digunakan dalam proses pengenalan serta prosedur klasifikasinya. Pada fase pengenalan, citra diambil cirinya kemudian ditentukan kelas kelompoknya. Preprocessing Proses awal yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas citra (edge enhancement) dengan menggunakan teknik-teknik pengolahan citra yang sudah diejelaskan pada bab-bab sebelum ini. Feature Extraction Proses mengambil ciri-ciri yang terdapat pada objek di dalam citra. Pada proses ini objek di dalam citra mungkin perlu dideteksi seluruh tepinya, lalu menghitung properti-properti objek yang berkaitan sebagai ciri. Beberapa proses ekstraksi ciri mungkin perlu mengubah citra masukan sebagai citra biner, melakukan penipisan pola, dan sebagainya. Classification Proses mengelompokkan objek ke dalam kelas yang sesuai. Feature Selection Proses memilih ciri pada suatu objek agar diperoleh ciri yang optimum, yaitu ciri yang dapat digunakan untuk membedakan suatu objek dengan objek lainnya. Learning Proses belajar membuat aturan klasifikasi sehingga jumlah kelas yang tumpang tindih dibuat sekecil mungkin. Kumpulan ciri dari suatu pola dinyatakan sebagai vektor ciri dalam ruang bahumatra (multi dimensi). Jadi, setiap pola dinyatakan sebagai sebuah titik dalam ruang bahumatra. Ruang bahumatra dibagi menjadi sejumlah uparuang (sub-ruang). Tiap uparuang dibentuk berdasarkan pola-pola yang sudah dikenali kategori dan ciri-cirinya (melalui fase pelatihan). Lihat Gambar 15.3.
  • 5. Bab 15_Pengenalan Pola 233 Preprocessing Primitive Extraction Classification Pola Primitive Selection Learning Pengenalan (recognition) Pelatihan (training) Pola terokan ciri 1 ciri 2 ciri 2 ciri 1 3 kelas 2 kelas yang beririsan batas keputusan batas kelas Gambar 15.3. Contoh pembagian kelas pola (b) Pengenalan Pola secara Sintaktik Pendekatan ini menggunakan teori bahasa formal. Ciri-ciri yang terdapat pada suatu pola ditentukan primitif dan hubungan struktural antara primitif kemudian menyusun tata bahasanya. Dari aturan produksi pada tata bahasa tersebut kita dapat menentukan kelompok pola. Gambar 15.4 memperlihatkan sistem pengenalan pola dengan pendekatan sintaktik. Pengenalan pola secara sintaktik lebih dekat ke strategi pengenalan pola yang dilakukan manusia, namun secara praktek penerapannya relatif sulit dibandingkan pengenalan pola secara statistik. Gambar 15.4. Sistem pengenalan pola dengan pendekatan sintaktik.
  • 6. 234 Pengolahan Citra Digital Pendekatan yang digunakan dalam membentuk tata bahasa untuk mengenali pola adalah mengikuti kontur (tepi batas) objek dengan sejumlah segmen garis terhubung satu sama lain, lalu mengkodekan setiap garis tersebut (misalnya dengan kode rantai). Setiap segmen garis merepresentasikan primitif pembentuk objek. Contoh 15.1. [GON77] Pembentukan tata bahasa (grammar) untuk mengenali kromosom (lihat Gambar 15.5) yang diusulkan oleh Ledley (1964, 1965). Tata bahasa untuk mengenali kromosom adalah G = (N, ∑, P, S), yang dalam hal ini ∑ = {a, b, c, d, e} N = {S, T, A, B, C, D, E, F} S = { S, T} dan himpunan aturan produksi P: 1) S → CC 10) A → Ab 2) T → AC 11) A → e 3) C → BC 12) B → bB 4) C → CB 13) B → Bb 5) C → FD 14) B → b 6) C → EF 15) B → d 7) E → Fc 16) F → bF 8) D → cF 17) F → Fb 9) A → bA 18) F → a
  • 7. Bab 15_Pengenalan Pola 235 a b c d e a ab b c b be a a b b d b b c d b b a a b c b abcbabdbabcbabdb ebabcbab (a) (b) Gambar 15.5 (a) Primitif grammar kromosom, (b) pengkodean kromosom. Contoh 15.2. [GON77] Pembentukan grammar dengan Picture Description Language (PDL) yang diusulkan oleh Shaw (1970). Lihat Gambar 15.6. Tata bahasa untuk mengenali bentuk “rumah” adalah G = (N, ∑, P, S), yang dalam hal ini ∑={a , b , c , d } N = {S, A1, A2, A3, A4, A5} S = { S} dan himpunan aturan produksi P: S → d + A1 A1 → c + A2 A2 → ~d*A2 A3 → a + A4 A4 → b*A5 A5 → c
  • 8. 236 Pengolahan Citra Digital h h ht t t d c + (~d) d + (c+(~d)) (a) (b) (c) t th h t h a + d (d) (a + b) *c (e) (d + (c + (~d)))*((a+b)*c) (f) Gambar 15.6 Langkah-langkah pembentukan struktur PDL