SlideShare a Scribd company logo
By : Arafat, M.Kom
Model Hebb


Model Hebb
•Diusulkan oleh Donald Olding Hebb pada th 1949
•Metode pengembangan dari metode McCulloch-Pitts
•Menentukan bobot dan bias secara analitik (manual)
•Pembelajaran dilakukan dengan memperbaiki nilai
bobot secara continue
Model Hebb


Perbaikan bobot diperoleh dengan cara

     wi(baru) = wi(lama) + xi*y
     b(baru) = b(lama) + y
dengan:
     wi = bobot data input ke-i
     xi = input data ke-i
     y = output data
     b = nilai bias
Algoritma Hebb
Algoritma pelatihan Hebb dengan vektor input s dan target t :
  – Inisialisasi semua bobot = 0 dan b = 0
  – Set masukan pi = si (i=1,2, …… R)
  – Set keluaran a = t
  – Perbaiki bobot : wi (baru) = wi (lama) + ∆w dengan
    ∆w = pi t
  – Perbaiki bias : b(baru) =b(lama) + ∆ b dengan ∆b = t
Model Hebb


Contoh :
Misalkan kita ingin membuat jaringan syaraf untuk
melakukan pembelajaran terhadap fungsi AND dengan
input dan target biner sebagai berikut:

         x1        x2      Bias (b)    Target (y)
          1        1          1            1
          1        0          1            0
          0        1          1            0
          0        0          1            0


      Bobot awal dan bobot bias kita set = 0.
Model Hebb


Contoh :
Misalkan kita ingin membuat jaringan syaraf untuk
melakukan pembelajaran terhadap fungsi AND dengan
input biner dan target bipolar sebagai berikut:
         x1        x2      Bias (b)    Target (y)
          1        1          1            1
          1        0          1           -1
          0        1          1           -1
          0        0          1           -1

      Bobot awal dan bobot bias kita set = 0.
Contoh Soal 1.5
Buat jaringan Hebb untuk menyatakan fungsi logika AND jika representasi yang dipakai
adalah :
a). Masukan dan keluaran biner
b). Masukan biner dan keluaran bipolar
c). Masukan dan keluaran bipolar

Jawab :
a) Pola hubungan masukan-target :

                          Masukan                        Target
           p1               p2                   1         t
            0                0                   1         0
            0                1                   1         0
            1                0                   1         0
            1                1                   1         1

                p1   w1
                                         n           a
                                 ∑           f
                     w2
                p2
                                     b

                                 1
Hasil pelatihan :
     Masukan            Target    Perubahan bobot             Bobot baru
                                  ∆w = pi t ∆b = t         wbaru = wlama + ∆w
                                                           bbaru = blama + ∆b
p1        p2        1     t       ∆w1    ∆w2       ∆b       w1     w2     b
                                        Inisiasi               0   0      0
 0        0         1     0        0       0       0           0   0      0
 0        1         1     0        0       0       0           0   0      0
 1        0         1     0        0       0       0           0   0      0
 1        1         1     1        1       1       1           1   1      1      w1 = 1, w2 = 1, b = 1

Hasil akhir :
     p1        p2        n = p1 w1 +p2 w2+ b            a = f(n)
                                                                        f (n ) = 1, n ≥ 0
     0         0              0.1+0.1+1 = 1                1
     0         1              0.1+1.1+1= 2                 1                  = 0, n < 0
     1         0              1.1+0.1+1= 2                 1
     1         1              1.1+1.1+1= 3                 1

Keluaran ≠ target  Jaringan Hebb tidak dapat ‘mengerti’ pola yang dimaksud
b)     Pola hubungan masukan-target :
                                Masukan                              Target
                 p1                p2                   1                 t
                 0                 0                    1                 -1
                 0                 1                    1                 -1
                 1                 0                    1                 -1
                 1                 1                    1                 1

     Hasil pelatihan :
          Masukan         Target    Perubahan bobot             Bobot baru
                                    ∆w = pi t ∆b = t         wbaru = wlama + ∆w
                                                             bbaru = blama + ∆b
     p1     p2        1     t          ∆w1    ∆w2       ∆b    w1     w2        b
                                             Inisiasi         0      0         0
      0      0        1     -1          0       0       -1    0      0         -1
      0      1        1     -1          0      -1       -1    0      -1        -2
      1      0        1     -1          -1      0       -1    -1     -1        -3
      1      1        1     1           1       1       1     0      0      -2
                                                             w1 = 0, w2 = 0, b = - 2
Hasil akhir :
  p1        p2   n = p1 w1 +p2 w2+ b       a = f(n)
                                                             w1 = 0, w2 = 0, b = - 2
   0        0       0.0+0.0 - 2 = -2         -1
   0        1      0.0+1.0 -2 = - 2          -1              f (n ) = 1, n ≥ 0
   1        0       1.0+0.0-2 = - 2          -1
                                                                  = − 1, n < 0
   1        1       1.0+1.0 - 2= -2          -1

 Keluaran ≠ target  Jaringan Hebb tidak dapat ‘mengerti’ pola yang dimaksud


c) Pola hubungan masukan-target :
                 Masukan                              Target
       p1           p2                 1                t
       -1           -1                 1                -1
       -1            1                 1                -1
       1            -1                 1                -1
       1             1                 1                1
Hasil pelatihan :
     Masukan            Target     Perubahan bobot              Bobot baru
                                   ∆w = pi t ∆b = t          wbaru = wlama + ∆w
                                                             bbaru = blama + ∆b
p1        p2        1     t         ∆w1    ∆w2       ∆b       w1     w2      b
                                          Inisiasi               0   0       0
-1        -1        1     -1         1       1       -1          1   1      -1
-1        1         1     -1         1      -1       -1          2   0      -2
 1        -1        1     -1         -1      1       -1          1   1      -3
 1        1         1     1          1       1       1           2   2      -2       w1 = 2, w2 = 2, b = -2

Hasil akhir :
     p1        p2        n = p1 w1 +p2 w2+ b              a = f(n)
                                                                          f (n ) = 1, n ≥ 0
     -1        -1             -1.2+-1.2-2 = -6              -1
     -1        1               -1.2+1.2-2= - 2              -1                   = − 1, n < 0
     1         -1              1.2+-1.2-2= - 2              -1
     1         1                1.2+1.2-2= 2                 1

Keluaran = target  Jaringan Hebb ‘mengerti’ pola yang dimaksud
Keberhasilan jaringan Hebb tergantung pada representasi masukan dan target
Catatan:
•Dari ketiga contoh di atas, tampak bahwa dalam jaringan
Hebbian, bisa tidaknya suatu jaringan mengenali pola tidak
hanya ditentukan oleh algoritma untuk merevisi bobot, tapi
juga dari bagaimana representasi data yang di pakai !!!!.
Contoh 2:
Buatlah jaringan Hebbian dengan 3 masukan dan sebuah
target keluaran untuk mengenali pola yang tampak pada tabel
berikut
Penyelesaian
•Jaringan Hebb terdiri dari 3 masukan dan sebuah neuron
keluaran.
•Seperti pada contoh 1a. Sebelumnya, jaringan tidak akan
mampu mengenali pola jika target keluaran = 0
•(INGAT: bahwa perubahan bobot didasarkan ata perkalian
masukan dan target sehingga jika target = 0 , maka
perubahan bobot = 0)
•Maka paling sedikit keluaran harus dijadikan bipolar (atau
bahkan jika perlu baik masukan dan keluaran bipolar)
Tabel berikut merupakan tabel masukan biner dan keluaran
bipolar
• Bobot awal (w1 w2 w3 b) = (0 0 0 0).
• Bobot baru = bobot lama + perubahan bobot, karena
  bobot awal semua = 0,
• Bobot akhir yang dihasilkan merupakan penjumlahan
  semua perubahan bobot yang terjadi:
• (w1 w2 w3 b) akhir = (1 1 1 1) + (-1 -1 0 -1) + (-1 0 -1 -1)
  + (0 -1 -1 -1) = (-1 -1 -1 - 2)
Tampak bahwa keluaran jaringan tidak tepat untuk pola
yang pertama (seharusnya keluaran jaringan = 1).
Bobot akhir yang dihasilkan merupakan penjumlahan semua
perubahan bobot yang terjadi:
(w1 w2 w3 b) akhir = (1 1 1 1) + (-1 -1 1 -1) + (-1 1 -1 -1) + (1
-1 -1 -1) = (0 0 0 -2)
Tampak bahwa keluaran jaringan masih belum tepat
untuk pola pertama.
JADI: bagaimanapun representasi data, jaringan tetap
tidak mampu mengenali semua pola dengan benar
Latihan Soal 1.3
Buat jaringan Hebb untuk mengenali pola pada tabel di bawah ini
          p1        p2             p3             1              t
          -1         1             1              1             -1
          1         -1             1              1             -1
          1          1             -1             1             -1
          1          1             1              1             1
Jawab :
Hasil pelatihan :
        Masukan           Target              Perubahan bobot                    Bobot baru
                                              ∆w = pi t ∆b = t                wbaru = wlama + ∆w
                                                                              bbaru = blama + ∆b

  p1     p2    p3   1       t           ∆w1     ∆w2      ∆w3         ∆b   w1      w2    w3     b
                                                 Inisialisasi             0        0     0         0
  -1     1      1   1       -1
   1     -1     1   1       -1
   1     1     -1   1       -1
   1     1      1   1       1
Hasil Akhir :
                     w1 = , w2 =   ,w3 =   ,b=

    p1          p2        p3        T       n = p1 w1 +p2 w2+ p3 w3 +b   a = f(n)
     -1         1         1        -1
     1          -1        1        -1
     1          1         -1       -1
     1          1         1        1
Jaringan Hebb Untuk Pengenalan Pola



Jaringan Hebb dapat pula dipakai untuk mengenali pola.
Caranya adalah dengan melatih jaringan untuk
membedakan 2 macam pola

Contoh:
Diketahui dua buah pola seperti huruf X dan O, gunakan
jaringan hebb untuk mengenali pola tersebut.
Jawab
•Dalam hal ini kita menganggap jaringan hanya
mempunyai 1 output yaitu kelas X(untuk huruf ”X”) dan
kelas bukan X (untuk huruf ”O”).
•Misal kelas X kita beri nilai target 1 sedangkan kelas
bukan X kita beri target –1.
•Sedangkan setiap lambang ”#” kita beri nilai 1 dan
lambang ”.” kita beri nilai –1. Vektor input untuk pola 1
dan pola 2 menjadi :
Bobot mula-mula :
 Wi = 0 dimana i = 1,2,…,25
 Sedangkan perubahan bobot (Δwi) dan bias setelah diberikan
input pola 1 dan 2 :




Dan bobot akhir (wi) dan bias b dapat ditentukan dari
penjumlahan kedua perubahan bobot diatas sehingga :
Setelah mendapatkan bobot akhir (wi) dan bias b, selanjutnya
dapat dilakukan proses testing terhadap pola input. Pertama
 kita melakukan testing thd pola 1 (huruf ”X”) :
Hasil testing selengkapnya dapat dilihat dalam tabel :




Dari tabel diatas dapat dilihat hasil testing terhadap pola 1
(”X”) dan pola 2(”O”) menghasilkan output(y) yang sesuai
dengan target.
Apakah Jaringan Hebb dapat membedakan 2 macam
               pola seperti berikut.

More Related Content

What's hot

Neuron Mc Culloch Pitts dan Hebb
Neuron Mc Culloch Pitts dan HebbNeuron Mc Culloch Pitts dan Hebb
Neuron Mc Culloch Pitts dan Hebb
Sherly Uda
 
2. galat
2. galat2. galat
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
Septi Ratnasari
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
ahmad haidaroh
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
muhamadaulia3
 
Slide minggu 6 (citra digital)
Slide minggu 6 (citra digital)Slide minggu 6 (citra digital)
Slide minggu 6 (citra digital)
Setia Juli Irzal Ismail
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
sinta novita
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
SartiniNuha
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
Simon Patabang
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelBAIDILAH Baidilah
 
Basis data
Basis dataBasis data
Basis datatafrikan
 
Interpolasi Newton
Interpolasi  NewtonInterpolasi  Newton
Interpolasi Newton
Ratih Vihafsari
 
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukanAlgoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
putraindo
 

What's hot (20)

Modul Pemrograman Bahasa Assembly
Modul Pemrograman Bahasa AssemblyModul Pemrograman Bahasa Assembly
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
 
Neuron Mc Culloch Pitts dan Hebb
Neuron Mc Culloch Pitts dan HebbNeuron Mc Culloch Pitts dan Hebb
Neuron Mc Culloch Pitts dan Hebb
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Bab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar booleanBab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar boolean
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Slide minggu 6 (citra digital)
Slide minggu 6 (citra digital)Slide minggu 6 (citra digital)
Slide minggu 6 (citra digital)
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
 
Basis data
Basis dataBasis data
Basis data
 
Interpolasi Newton
Interpolasi  NewtonInterpolasi  Newton
Interpolasi Newton
 
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukanAlgoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
 

Similar to Jaringan hebb

Jaringanhebb
JaringanhebbJaringanhebb
JaringanhebbSan Toso
 
03. JARINGAN SYARAF HEBB (1).pptx
03. JARINGAN SYARAF HEBB (1).pptx03. JARINGAN SYARAF HEBB (1).pptx
03. JARINGAN SYARAF HEBB (1).pptx
ssuserb33952
 
Metode belajar hebbian supervised
Metode belajar hebbian supervisedMetode belajar hebbian supervised
Metode belajar hebbian supervised
Roy Nuary Singarimbun
 
Jar perceptron
Jar perceptronJar perceptron
JARINGAN SYARAF TIRUAN(PERCEPTRON)_.pptx
JARINGAN SYARAF TIRUAN(PERCEPTRON)_.pptxJARINGAN SYARAF TIRUAN(PERCEPTRON)_.pptx
JARINGAN SYARAF TIRUAN(PERCEPTRON)_.pptx
UmiMahdiyah2
 
Pertemuan 3. Arsitektur jaringan Hebb.pptx
Pertemuan 3. Arsitektur jaringan Hebb.pptxPertemuan 3. Arsitektur jaringan Hebb.pptx
Pertemuan 3. Arsitektur jaringan Hebb.pptx
smk methodist-8
 
Bab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanaBab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanasholikhankanjuruhan
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan Hopfield
Sherly Uda
 
Makalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhana
MakalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhanaMakalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhana
MakalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhanaAlgebra Iostream Khaeron
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
Wildan Manchunian
 

Similar to Jaringan hebb (12)

Jaringanhebb
JaringanhebbJaringanhebb
Jaringanhebb
 
03. JARINGAN SYARAF HEBB (1).pptx
03. JARINGAN SYARAF HEBB (1).pptx03. JARINGAN SYARAF HEBB (1).pptx
03. JARINGAN SYARAF HEBB (1).pptx
 
Metode belajar hebbian supervised
Metode belajar hebbian supervisedMetode belajar hebbian supervised
Metode belajar hebbian supervised
 
Jar perceptron
Jar perceptronJar perceptron
Jar perceptron
 
JARINGAN SYARAF TIRUAN(PERCEPTRON)_.pptx
JARINGAN SYARAF TIRUAN(PERCEPTRON)_.pptxJARINGAN SYARAF TIRUAN(PERCEPTRON)_.pptx
JARINGAN SYARAF TIRUAN(PERCEPTRON)_.pptx
 
19511 19 & 20 jst
19511 19 & 20 jst19511 19 & 20 jst
19511 19 & 20 jst
 
14237 19 & 20 jst
14237 19 & 20 jst14237 19 & 20 jst
14237 19 & 20 jst
 
Pertemuan 3. Arsitektur jaringan Hebb.pptx
Pertemuan 3. Arsitektur jaringan Hebb.pptxPertemuan 3. Arsitektur jaringan Hebb.pptx
Pertemuan 3. Arsitektur jaringan Hebb.pptx
 
Bab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanaBab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhana
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan Hopfield
 
Makalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhana
MakalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhanaMakalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhana
Makalahstatistikarsyilpenerapanregresisederhana
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 

More from UNISKA, SMK Telkom Banjarbaru

More from UNISKA, SMK Telkom Banjarbaru (20)

Teknologi wi max
Teknologi wi maxTeknologi wi max
Teknologi wi max
 
Jaringan perceptron & matlab
Jaringan perceptron & matlabJaringan perceptron & matlab
Jaringan perceptron & matlab
 
Fungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlabFungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlab
 
Introduction jst
Introduction jstIntroduction jst
Introduction jst
 
Karakteristik neural network
Karakteristik neural networkKarakteristik neural network
Karakteristik neural network
 
Karakteristik neural network
Karakteristik neural networkKarakteristik neural network
Karakteristik neural network
 
Create mental sphere
Create mental sphereCreate mental sphere
Create mental sphere
 
Creative styling for your car
Creative styling for your carCreative styling for your car
Creative styling for your car
 
Create symmetrical abstraction
Create symmetrical abstractionCreate symmetrical abstraction
Create symmetrical abstraction
 
Create a loving cup 3 d ai
Create a loving cup 3 d aiCreate a loving cup 3 d ai
Create a loving cup 3 d ai
 
Coca cola 3 d ai
Coca cola 3 d aiCoca cola 3 d ai
Coca cola 3 d ai
 
3 d adobe illustrator
3 d adobe illustrator3 d adobe illustrator
3 d adobe illustrator
 
Design grafis adobe illustrator
Design grafis adobe illustratorDesign grafis adobe illustrator
Design grafis adobe illustrator
 
Daftar alamat domain dan hosting gratis
Daftar alamat domain dan hosting gratisDaftar alamat domain dan hosting gratis
Daftar alamat domain dan hosting gratis
 
Anatomi furuf
Anatomi furufAnatomi furuf
Anatomi furuf
 
Vibi net sql server 2005 dan my sql
Vibi net sql server 2005 dan my sqlVibi net sql server 2005 dan my sql
Vibi net sql server 2005 dan my sql
 
Design grafis
Design grafisDesign grafis
Design grafis
 
Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabelJaringan nirkabel
Jaringan nirkabel
 
Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabelJaringan nirkabel
Jaringan nirkabel
 
Jaringan komputer 1 pertemuan 2
Jaringan  komputer 1 pertemuan 2Jaringan  komputer 1 pertemuan 2
Jaringan komputer 1 pertemuan 2
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 

Jaringan hebb

  • 1. By : Arafat, M.Kom
  • 2. Model Hebb Model Hebb •Diusulkan oleh Donald Olding Hebb pada th 1949 •Metode pengembangan dari metode McCulloch-Pitts •Menentukan bobot dan bias secara analitik (manual) •Pembelajaran dilakukan dengan memperbaiki nilai bobot secara continue
  • 3. Model Hebb Perbaikan bobot diperoleh dengan cara wi(baru) = wi(lama) + xi*y b(baru) = b(lama) + y dengan: wi = bobot data input ke-i xi = input data ke-i y = output data b = nilai bias
  • 4. Algoritma Hebb Algoritma pelatihan Hebb dengan vektor input s dan target t : – Inisialisasi semua bobot = 0 dan b = 0 – Set masukan pi = si (i=1,2, …… R) – Set keluaran a = t – Perbaiki bobot : wi (baru) = wi (lama) + ∆w dengan ∆w = pi t – Perbaiki bias : b(baru) =b(lama) + ∆ b dengan ∆b = t
  • 5. Model Hebb Contoh : Misalkan kita ingin membuat jaringan syaraf untuk melakukan pembelajaran terhadap fungsi AND dengan input dan target biner sebagai berikut: x1 x2 Bias (b) Target (y) 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 Bobot awal dan bobot bias kita set = 0.
  • 6. Model Hebb Contoh : Misalkan kita ingin membuat jaringan syaraf untuk melakukan pembelajaran terhadap fungsi AND dengan input biner dan target bipolar sebagai berikut: x1 x2 Bias (b) Target (y) 1 1 1 1 1 0 1 -1 0 1 1 -1 0 0 1 -1 Bobot awal dan bobot bias kita set = 0.
  • 7. Contoh Soal 1.5 Buat jaringan Hebb untuk menyatakan fungsi logika AND jika representasi yang dipakai adalah : a). Masukan dan keluaran biner b). Masukan biner dan keluaran bipolar c). Masukan dan keluaran bipolar Jawab : a) Pola hubungan masukan-target : Masukan Target p1 p2 1 t 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 p1 w1 n a ∑ f w2 p2 b 1
  • 8. Hasil pelatihan : Masukan Target Perubahan bobot Bobot baru ∆w = pi t ∆b = t wbaru = wlama + ∆w bbaru = blama + ∆b p1 p2 1 t ∆w1 ∆w2 ∆b w1 w2 b Inisiasi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 w1 = 1, w2 = 1, b = 1 Hasil akhir : p1 p2 n = p1 w1 +p2 w2+ b a = f(n) f (n ) = 1, n ≥ 0 0 0 0.1+0.1+1 = 1 1 0 1 0.1+1.1+1= 2 1 = 0, n < 0 1 0 1.1+0.1+1= 2 1 1 1 1.1+1.1+1= 3 1 Keluaran ≠ target  Jaringan Hebb tidak dapat ‘mengerti’ pola yang dimaksud
  • 9. b) Pola hubungan masukan-target : Masukan Target p1 p2 1 t 0 0 1 -1 0 1 1 -1 1 0 1 -1 1 1 1 1 Hasil pelatihan : Masukan Target Perubahan bobot Bobot baru ∆w = pi t ∆b = t wbaru = wlama + ∆w bbaru = blama + ∆b p1 p2 1 t ∆w1 ∆w2 ∆b w1 w2 b Inisiasi 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 0 0 -1 0 1 1 -1 0 -1 -1 0 -1 -2 1 0 1 -1 -1 0 -1 -1 -1 -3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 -2 w1 = 0, w2 = 0, b = - 2
  • 10. Hasil akhir : p1 p2 n = p1 w1 +p2 w2+ b a = f(n) w1 = 0, w2 = 0, b = - 2 0 0 0.0+0.0 - 2 = -2 -1 0 1 0.0+1.0 -2 = - 2 -1 f (n ) = 1, n ≥ 0 1 0 1.0+0.0-2 = - 2 -1 = − 1, n < 0 1 1 1.0+1.0 - 2= -2 -1 Keluaran ≠ target  Jaringan Hebb tidak dapat ‘mengerti’ pola yang dimaksud c) Pola hubungan masukan-target : Masukan Target p1 p2 1 t -1 -1 1 -1 -1 1 1 -1 1 -1 1 -1 1 1 1 1
  • 11. Hasil pelatihan : Masukan Target Perubahan bobot Bobot baru ∆w = pi t ∆b = t wbaru = wlama + ∆w bbaru = blama + ∆b p1 p2 1 t ∆w1 ∆w2 ∆b w1 w2 b Inisiasi 0 0 0 -1 -1 1 -1 1 1 -1 1 1 -1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 2 0 -2 1 -1 1 -1 -1 1 -1 1 1 -3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 -2 w1 = 2, w2 = 2, b = -2 Hasil akhir : p1 p2 n = p1 w1 +p2 w2+ b a = f(n) f (n ) = 1, n ≥ 0 -1 -1 -1.2+-1.2-2 = -6 -1 -1 1 -1.2+1.2-2= - 2 -1 = − 1, n < 0 1 -1 1.2+-1.2-2= - 2 -1 1 1 1.2+1.2-2= 2 1 Keluaran = target  Jaringan Hebb ‘mengerti’ pola yang dimaksud Keberhasilan jaringan Hebb tergantung pada representasi masukan dan target
  • 12. Catatan: •Dari ketiga contoh di atas, tampak bahwa dalam jaringan Hebbian, bisa tidaknya suatu jaringan mengenali pola tidak hanya ditentukan oleh algoritma untuk merevisi bobot, tapi juga dari bagaimana representasi data yang di pakai !!!!.
  • 13. Contoh 2: Buatlah jaringan Hebbian dengan 3 masukan dan sebuah target keluaran untuk mengenali pola yang tampak pada tabel berikut
  • 14. Penyelesaian •Jaringan Hebb terdiri dari 3 masukan dan sebuah neuron keluaran. •Seperti pada contoh 1a. Sebelumnya, jaringan tidak akan mampu mengenali pola jika target keluaran = 0 •(INGAT: bahwa perubahan bobot didasarkan ata perkalian masukan dan target sehingga jika target = 0 , maka perubahan bobot = 0) •Maka paling sedikit keluaran harus dijadikan bipolar (atau bahkan jika perlu baik masukan dan keluaran bipolar)
  • 15. Tabel berikut merupakan tabel masukan biner dan keluaran bipolar
  • 16.
  • 17. • Bobot awal (w1 w2 w3 b) = (0 0 0 0). • Bobot baru = bobot lama + perubahan bobot, karena bobot awal semua = 0, • Bobot akhir yang dihasilkan merupakan penjumlahan semua perubahan bobot yang terjadi: • (w1 w2 w3 b) akhir = (1 1 1 1) + (-1 -1 0 -1) + (-1 0 -1 -1) + (0 -1 -1 -1) = (-1 -1 -1 - 2)
  • 18. Tampak bahwa keluaran jaringan tidak tepat untuk pola yang pertama (seharusnya keluaran jaringan = 1).
  • 19.
  • 20. Bobot akhir yang dihasilkan merupakan penjumlahan semua perubahan bobot yang terjadi: (w1 w2 w3 b) akhir = (1 1 1 1) + (-1 -1 1 -1) + (-1 1 -1 -1) + (1 -1 -1 -1) = (0 0 0 -2)
  • 21. Tampak bahwa keluaran jaringan masih belum tepat untuk pola pertama. JADI: bagaimanapun representasi data, jaringan tetap tidak mampu mengenali semua pola dengan benar
  • 22. Latihan Soal 1.3 Buat jaringan Hebb untuk mengenali pola pada tabel di bawah ini p1 p2 p3 1 t -1 1 1 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1 Jawab : Hasil pelatihan : Masukan Target Perubahan bobot Bobot baru ∆w = pi t ∆b = t wbaru = wlama + ∆w bbaru = blama + ∆b p1 p2 p3 1 t ∆w1 ∆w2 ∆w3 ∆b w1 w2 w3 b Inisialisasi 0 0 0 0 -1 1 1 1 -1 1 -1 1 1 -1 1 1 -1 1 -1 1 1 1 1 1
  • 23. Hasil Akhir : w1 = , w2 = ,w3 = ,b= p1 p2 p3 T n = p1 w1 +p2 w2+ p3 w3 +b a = f(n) -1 1 1 -1 1 -1 1 -1 1 1 -1 -1 1 1 1 1
  • 24. Jaringan Hebb Untuk Pengenalan Pola Jaringan Hebb dapat pula dipakai untuk mengenali pola. Caranya adalah dengan melatih jaringan untuk membedakan 2 macam pola Contoh: Diketahui dua buah pola seperti huruf X dan O, gunakan jaringan hebb untuk mengenali pola tersebut.
  • 25. Jawab •Dalam hal ini kita menganggap jaringan hanya mempunyai 1 output yaitu kelas X(untuk huruf ”X”) dan kelas bukan X (untuk huruf ”O”). •Misal kelas X kita beri nilai target 1 sedangkan kelas bukan X kita beri target –1. •Sedangkan setiap lambang ”#” kita beri nilai 1 dan lambang ”.” kita beri nilai –1. Vektor input untuk pola 1 dan pola 2 menjadi :
  • 26. Bobot mula-mula : Wi = 0 dimana i = 1,2,…,25 Sedangkan perubahan bobot (Δwi) dan bias setelah diberikan input pola 1 dan 2 : Dan bobot akhir (wi) dan bias b dapat ditentukan dari penjumlahan kedua perubahan bobot diatas sehingga :
  • 27. Setelah mendapatkan bobot akhir (wi) dan bias b, selanjutnya dapat dilakukan proses testing terhadap pola input. Pertama kita melakukan testing thd pola 1 (huruf ”X”) :
  • 28. Hasil testing selengkapnya dapat dilihat dalam tabel : Dari tabel diatas dapat dilihat hasil testing terhadap pola 1 (”X”) dan pola 2(”O”) menghasilkan output(y) yang sesuai dengan target.
  • 29. Apakah Jaringan Hebb dapat membedakan 2 macam pola seperti berikut.