SlideShare a Scribd company logo
ALJABAR LINEAR
   MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS
Dosen Pengampu : Fitriana Rahmawati, S. Si., M. Pd.




                        Disusun Oleh :
                       KELOMPOK 3
                          Kelas IV D
                        Nama anggota
             1. Diana Puspita Sari       (10130068)
             2. Febriyanti Fathonah      (10130103)
             3. Maulina Sari             (10130190)
             4. Nurul Komariah           (10130231)
             5. Siska Oktarina           (10130306)




  SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
       PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
           (STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG
                        TA 2011/2012
KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb.




Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah menyelesaikan makalah
Aljabar Linear dengan materi Matriks dan Operasi Matriks pada semester genap tahun kedua
dengan empat satuan kredit semester.




Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini. Mungkin banyak kekeliruan
dalam makalah ini baik dari segi penulisan maupun dalam penyusunan makalah ini.
Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dengan rendah hati
kami mohon maaf apabila kurang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembaca.




Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca agar makalah ini
dapat lebih baik dan menjadi sempurna.




Demikian makalah yang dapat kami buat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Atas perhatian para pembaca, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




                                                         Bandarlampung, 2 Maret 2012



                                                                   Penyusun
DAFTAR ISI


Kata Pengantar ………………………………………………………………............                                                   i

Daftar isi ………………………………………………………………………..........                                                      ii




BAB I     PENDAHULUAN

          1.1. Latar Belakang ………………………………………………..........                                            1

BAB II    PEMBAHASAN

          2.1. Notasi dan Terminologi Matriks………..............................................        2

          2.2. Operasi-Operasi Matriks………………..............................................            3

          2.3. Matriks-Matriks Terpartisi…………………………………………..                                           8

          2.4 Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris….......................                 8

          2.5. Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear……………………...                                 10

          2.6. Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear…………………………...                                   11

          2.7 Transpose Suatu Matriks …………………………………………....                                            12

          2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar ...................................................   13

BAB III   PENUTUP

          3.1. Kesimpulan …………………………………………………...............                                          14




DAFTAR PUSTAKA
BAB I

                                  PENDAHULUAN



1.1   Latar Belakang




Banyak dalam permasalahan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan
penerapan matriks. Seperti halnya masalah transportasi dalam bidang industri yang
meletakkan hasil produksi industri tersebut di tempat yang terpisah. Namun, bagaimanakah
cara mendistribusikan hasil produksi dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang
dengan biaya tranportasi yang dikeluarkan seminimal mungkin. Nah, permasalahan ini dapat
diselesaikan dengan matriks.




Susunan bilangan real berbentuk segi empat muncul dalam banyak konteks, selain sebagai
matriks yang diperbesar untuk sistem persamaan linear. Pada subbab ini kita akan meninjau
susunan-susunan seperti itu dengan susunan bilangan itu sendiri sebagai objeknya dan
mengembangkan beberapa sifat-sifat susunan bilangan tersebut

.

Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk
suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam
matriks.




Pembahasan pada makalah ini dimulai pada Notasi dan Terminologi Matriks, Operasi-
Operasai Matriks, Matriks-Matriks Terpartisi, Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan
Baris, Hasil Kali Matriks sebagai Kombinasi Linear, Bentuk Matriks dari Suatu Sistem
Linear, Transpose Suatu Matriks, dan Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar.
BAB II

                                    PEMBAHASAN



2.1 Notasi dan Terminologi Matriks




a. Pengertian matriks

       Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang
membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut
entri dalam matriks.

Contoh:
                       2 0 3
          baris        1 2 4
                       3 2 1

                       kolom


Ukuran matriks, diberikan oleh jumlah baris (garis horizontal) dan kolom (garis vertical)
yang dikandungnya.

Contoh:

 2 4 1
            ini adalah matriks yang berukuran 2 × 3
 3 0 2

Sebuah matriks dengan hanya satu kolom disebut matriks kolom (atau vector kolom), dan
sebuah matriks dengan hanya satu baris disebut matriks baris (atau vector baris).
                                                 1
                                                 2
                               2 1 3
                                                 3
                           vektor baris
                                           vektor kolom
Untuk menghilangkan tanda kurung pada matriks 1 × 1 merupakan hal umum dilakukan.
Jadi, kita boleh menuliskan 4 bukan [4]. Kita akan menggukan huruf                  besar untuk
menyatakan matriks dan huruf kecil untuk mewakili bilangan.

Contoh:
                              2 0 3
                              1 2 4 atau B =          a b           c
                       A=
                              3 2 1                   d      e      f

Entri pada baris i dan kolom j dari sebuah matriks A akan dinyatakan sebagai aij.

Jadi, sebuah matriks umum 3 × 4 dapat di tulis sebagai:

                                        a11    a12    a13        a14
                                    A   a 21   a 22   a 23       a 24
                                        a 31   a 32   a 33       a 34

Dan sebuah matriks umum mxn sebagai




2.2 Operasi-Operasi Matriks




Sejauh ini, kita telah menggunakan matriks untuk mempersingkat pekerjaan dalam
menyelesaikan sistem persamaan linear. Akan tetapi, untuk penerapan lainnya kita ingin
mengembangkan suatu “aritmetika matriks” dimana matriks-matriks dapat ditambahkan,
dikurangkan, dan dikalikan dengan cara yang berguna.

Definisi Dua matriks didefinisikan sama jika keduanya mempunyai ukuran yang sama dan
entri-entri yang berpadanan sama.

Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka

A = B jika dan hanya jika (Aij)=(Bij), atau secara ekuivalen, aij=bij untuk semua i dan j.

Contoh 2 Tinjau matriks-matriks
Jika x=5, maka A=B, tetapi untuk semua nilai x lainnya matriks A dan B tidak sama,karena
tidak semua entri-entrinya yang berpadanan sama. Tidak ada nilai x yang membuat A=C
karena A dan C mempunyai ukuran yang berbeda.

Definisi Jika A dan B adalah matriks-matriks berukuran sama, maka jumlahA+B adalah
matriks yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri B dengan entri-entri A yang
berpadanan, dan selisihA-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan entri-entri
A dengan entri-entri B yang berpadanan. Matriks-matriks berukuran berbeda tidak dapat
ditambahkan atau dikurangkan.

  Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka

       (A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan       (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij

Contoh 3 Tinjau matriks-matriks




Maka




Ekspresi A + C, B + C, B - C tidak terdefinisi.

Definisi Jika A adalah sembarang matriks dan c adalah sembarang skalar, maka hasil
kalicA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap entri A dengan c.

Dalam notasi Matriks, jika A = [aij], maka

                            (cA)ij = c(A)ij = caij
Contoh 4 Untuk matriks-matriks




Kita dapatkan




Adalah umum menyatakan (-1)B dengan –B.

  Jika A1, A2, …, An adalah matriks-matriks berukuran sama dan c1, c2, …, cn adalah skalar,
maka sebuah ekspresi berbentuk

                                   c1A1 + c2A2 + … + cnAn

disebut kombinasi linear dari A1, A2, …, An dengan koefisien-koefisien c1, c2, …, cn.
Misalnya, jika A, B, dan C adalah matriks-matriks dalam contoh 4, maka

                               2A – B + C = 2A + (-1)B + C


                 =


                 =


adalah kombinasi linear dari A, B,dan C dengan koefisien skalar 2,-1, dan .

Sejauh ini kita telah mendefinisikan perkalian matriks dengan skalar,tetapi bukan perkalian
dua matriks. Karena matriks-matriks ditambahkan dengan menambahkan entri-entrinya yang
berpadanan dan dikurangkan dengan mengurangkan entri-entrinya yang berpadanan, maka
akan tampak masuk akal jika kitamendefinisikan perkalian matriks dengan mengalikan entri-
entrinya yang berpadanan. Akan tetapi, ternyata definisi yang demikian tidak akan sangat
berguna untuk kebanyakan masalah. Pengalaman telah membawa para matematikawan
kepada definisi perkalian matriks berikut ini yang kurang alami, tetapi lebih berguna.
Definisi. Jika A adalah sebuah matriks m x r dan B adalah sebuah matriks r x n, maka hasil
kali AB adalah matriks m x n yang entri-entrinya didiefinisikan sebagai berikut. Untuk
mencari entri dalam baris i dan kolom j dari AB, pilih baris i dari matriks A dan kolom j pada
matriks B. kalikan entri-entri yang berpadanan dari baris dan kolom secara bersama-sama dan
kemudian jumlahkan hasil kalinya.




Contoh 5 Tinjau matriks-matriks




    Karena A adalah matriks 2x3 dan B adalah matriks 3x4, maka hasil kali AB adalah
sebuah matriks 2x4. Misalnya, untuk menentukan entri pada baris 2 dan kolom 3 dari AB, kita
memilih baris 2 dari A dan kolom 3 dari B. Selanjutnya, sebagaimana yang diilustrasikan
dibawah ini, kita mengalikan entri-entri yang berpadanan secara bersama-sama dan
menjumlahkan hasil kali-hasil kali ini.



                                       26

(2.4) + (6.3) + (0.5) = 26

Entri pada baris 1 dan kolom 4 dari AB dihitung sebagai berikut.




               (1.3) + (2.1) + (4.2) = 13

Perhitungan untuk hasil kali-hasil kali lainnya adalah:




                        27

                                      AB =
Definisi perkalian matriks mensyaratkan bahwa jumlah kolom faktor pertama A sama dengan
jumlah baris faktor kedua B untuk membentuk hasil kali AB. Jika syarat ini tidak terpenuhi,
hasil kalinya tidak terdefinisi. Suatu cara yang mudah untuk menentukan apakah hasil kali
dua matriks terdefinisi atau tidak adalah dengan menuliskan ukuran faktor pertama, dan
disebelah kanannya tuliskan ukuran faktor kedua. Jika sebagaimana dalam gambar2,
bilangan-bilangan yang di dalam sama, maka hasil kalinya terdefinisi. Selanjutnya, bilangan-
bilangan di luar memberikan ukuran hasil kali.

                                 A                           B           =    AB
                                 m x r                     r x n             m x n
                                          Didalam
                                           Diluar


Contoh 6 Anggap bahwa A,B, dan C adalah matriks-matriks dengan ukuran-ukuran berikut
ini:
                                             A               B           C
                                     3 x 4                 4 x 7    7 x 3




Maka AB terdefinisi dan merupaka suatu matriks 3x7; CA terdefinisi dan merupaka suatu
matriks 7x4; dan BC terdefinisi dan merupakan suatu matriks 4x3. Hasil kali AC, CB, dan BA
tak terdefinisi.


Jika A =[aij] adalah suatu matriks umum mxr dan B = [bij] adalah suatu matriks umum rxn,
maka sebagaimana yang diilustrasikan oleh bagian yang terarsir pada Gambar 3, entri (AB)ij
pada baris i dan kolom j dari AB diberikan oleh:
                          (AB)ij = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + … + airbrj

                          a11      a12             a1r
                                                             b11   b12    b1 j       b1n
                          a 21     a 22       a2r
                                                             b21 b22  b2 j           b2 n
                                                   
                   AB                                                                
                          a i1     ai 2            a ir
                                                             br1   br 2  brj         brn
                                                   
                          a m1     am2        a mr
2.3 Matriks-matriks Terpartisi



Sebuah matriks dapat dibagi atau dipartisi menjadi matriks-matriks yang lebih kecil dengan
menyelipkan garis horizontal dan vertical di antara baris dan kolom yang ditentukan.
Misalnya, di bawah ini terdapat tiga partisi yang mungkin dari sebuah matriks umum A, 3 x
4, -pertama adalah sebuah partisi A menjadi empat submatriks A11, A12, A21 dan A22; kedua
adalah sebuah partisi A menjadi matriks-matriks baris r1, r2, dan r3; ketiga adalah partisi A
menjadi matriks –matriks kolom c1, c2, c3, dan c4;

                           a11   a12    a13    a14
                                                           A11        A12
                      A= a 21    a 22   a 23   a 24   =
                                                          A21         A22
                         a 31    a 32   a 33   a 34



                           a11   a12    a13    a14        r1
                      A= a 21    a 22   a 23   a 24 = r2
                         a 31    a 32   a 33   a 34   r3



                           a11   a12    a13    a14
                      A= a 21    a 22   a 23   a 24 = c1         c2    c3   c4
                         a 31    a 32   a 33   a 34



2.4 Perkalian matriks dengan kolom dan dengan baris



Kadang-kadang kita mungkin ingin mendapatkan baris atau kolom tertentu dari suatu hasil
kali matriks AB tanpa menghitung keseluruhan hasil kalinya. Hasil-hasil berikut ini, yang
buktinya ditinggalkan sebagai latihan, berguna untuk maksud tersebut:



            Matriks kolom ke-j dari AB = A[matriks kolom ke-j dari B]            …...(3)

            Matriks baris ke-i dari AB = [matriks baris ke-i dari A]B            ……(4)
Contoh :

Jika A dan B adalah matriks-matriks dalam contoh 5, maka matriks kolom kedua dari AB
dapat diperoleh dari (3) dengan perhitungan


                                                    =




                                        Kolom kedua           Kolom kedua
                                             B                    AB

                                             B

Dan dari (4) matriks barispertama dari AB dapat diperoleh dengan perhitungan



                         4    1   4 3
              1 2 4      0     1 3 1 = 12 27 30 13
                         2    7 5 2

            Baris pertama A                      Baris pertama AB




Jika a1, a2, …, ammenyatakan matriks-matriks baris dari A dan b1, b2, …, bn menyatakan
matriks-matriks kolom dari B, maka dari rumus (3), dan (4) kita dapat memperoleh



                        AB    A b1   b2  b n         Ab1   Ab2  Abn

                              (AB dihitung kolom per kolom)



                                   a1    a1 B
                                   a2    a2 B
                              AB =    B=
                                         
                                   am    am B

                              (AB dihitung baris per baris)
2.4 Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear




Matriks-matriks baris dan kolom memberikan suatu cara berfikir alternatif mengenai
perkalian matriks.

Misalnya :



                                            dan




Maka,

        a11 x1    a12 x2    .... a1n xn                   a11         a12          a1n
        a 21 x1   a 22 x2   .... a 2 n xn                 a 21        a 22         a2n
Ax                                                x   1          x2          ...
                                                                               
        a m1 x1   am 2 x2    .... a mn xn                 a m1        am2          a mn

Dari hasil kali Ax dari sebuah matriks A dengan sebuah matriks kolom x adalah sebuah
kombinasi linier dari matriks-matriks kolom dari A koefisien-koefisien yang berasal dari
matriks x. dan menunjukkan hasil kali yA dari sebuah matriks y ukuran 1 × m dengan sebuah
matriks A berukuran m × n merupakan sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks baris A
dengan koefisien scalar yang berasal dari y.

Contoh:




Dapat ditulis sebagai kombinasi linier




Dan hasil kali matriks
Dan kombinasi liniernya




2.6   Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear




Perkalian matriks mempuyai suatu penerapan yang penting pada persamaan linear. Tinjau
sembarang sistem persamaan linear dalam n peubah.

                            a11 x1         a12 x2       .... a1n xn         b1
                            a21 x1         a22 x2       .... a2 n xn        b2
                            am1 x1         am 2 x2       .... amn xn            bm

Selanjutnya, persamaan dari sitem linear ini dapat digantikan dengan persamaan matriks
tunggal, seperti yang dapat kita lihat di bawah ini.

                                a11 x1 a12 x2 .... a1n xn              b1
                                a21 x1 a22 x2 .... a2 n xn             b2
                                                                         
                                am1 x1 am 2 x2 .... amn xn             bm

Matriks m x 1 pada ruas kiri persamaan ini dapat ditulis sebagai suatu hasil kali untuk
menghasilkan :

                                 a11        a12        a1n    x1      b1
                                 a21        a22        a2 n   x2      b2
                                                                    
                                am1 am 2  amn xn                      bm




Jika kita misalkan matriks-matriks di atas masing-masing dengan A, x, dan b, maka yang
didapat adalah matriks tunggal seperti berikut.
Ax b

Matriks A dalam persamaan ini disebut matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut.

Matriks yang diperbesar untuk sistem ini diperoleh dengan menggandengkan b ke A sebagai
kolom terakhir, jadi matriks yang diperbesar adalah




                                a11         a12              a1n     b1
                                a 21        a 22             a2 n    b2
                     A b
                                                                   
                                a m1        am 2             a mn    bm




2.7   Transpose Suatu Matriks




Jika A adalah sembarang matriks m × n, maka transpose A dinyatakan dengan AT,
didefinisikan sebagai matriks n × m yang didapatkan dengan mempertukarkan baris dan
kolom dari A; yaitu, kolom pertama dari ATadalah baris pertama dari A, kolom kedua dari
ATadalah baris kedua dari A, dan seterusnya.

Contoh:


A                                      B                      C                     D


            ↕                                    ↕                    ↕                   ↕



AT                    BT               CT            DT




Jika dari kolom ATmenjadi baris dari A, tetapi baris dari AT juga menjadi kolom A. Jadi, entri
dalam baris i dan kolom j dari AT adalah entri dalam baris j dan kolom i dari A: yaitu:
(AT)ij     ij


Sifat-sifat transpose :

1. (A’)’ = A

2. (A+B)’ = A’ + B’

3. k(A’) = kA’

4. (AB)’ = B’A’

5. Jika Aadalah matriks simetris, maka A’ = A




2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar




Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka traceA, dinyatakan dengan tr(A),
didefinisikan sebagai jumlah entri-entri pada diagonal utama A. Trace Atidak terdefinisi jika
A bukan matriks bujur sangkar.




Contoh:




                 tr(A)                 tr(B)




                                          BAB III

                                        PENUTUP
3.1 Kesimpulan




    Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang
    membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut
    disebut entri dalam matriks.

    -   Matriks kolom adalah sebuah matriks dengan hanya satu kolom.
              1
        A                 matriks kolom
              4
    -   Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki satu baris.

        B    2 1 5              matriks baris

    -   Matriks persegi atau matriks bujur sangkar adalah matriks yang berbentuk persegi.

               2    3
        C                      matriks bujursangkar
                  2 6

    Penjumlahan dan Pengurangan :

    (A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan   (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij

    Perkalian matriks :

    (cA)ij = c(A)ij = caij= c1A1 + c2A2 + … + cnAn

    Perkalian matriks dengan scalar :

    2A – B + C = 2A + (-1)B + C




    Matriks-matriks terpartisi :
a11       a12        a13     a14
                                                                             A11        A12
                       A= a 21          a 22       a 23    a 24       =
                                                                             A21        A22
                          a 31          a 32       a 33    a 34



                                         a11        a12     a13           a14           r1
                                 A= a 21            a 22    a 23        a 24 = r2
                                    a 31            a 32    a 33        a 34   r3



                                a11     a12        a13     a14
                       A= a 21          a 22       a 23    a 24 = c1               c2        c3   c4
                          a 31          a 32       a 33    a 34

Perkalian matriks baris dan kolom :

                       AB        A b1      b2  b n                       Ab1      Ab2  Abn

                                         (AB dihitung kolom per kolom)



                                  a1    a1 B
                                  a2    a2 B
                             AB =    B=
                                        
                                  am    am B

                             (AB dihitung baris per baris)

Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear :

             a11 x1    a12 x2     .... a1n xn                         a11               a12             a1n
             a 21 x1   a 22 x2      .... a 2 n xn                     a 21              a 22            a2n
       Ax                                                    x    1             x2                ...
                                                                                                    
             a m1 x1   am 2 x2        .... a mn xn                    a m1              am2             a mn




Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear :
a11 x1      a12 x2     .... a1n xn     b1
                               a21 x1      a22 x2     .... a2 n xn       b2
                               am1 x1      a m 2 x2    .... amn xn         bm



                                  a11         a12                  a1n         b1
                                  a21         a22                  a2 n        b2
              A b
                                                                             
                                 am1          am 2                 amn         bm




Transpose :

          (AT)ij          ij


Sifat-sifat transpose :

1. (A’)’ = A

2. (A+B)’ = A’ + B’

3. k(A’) = kA’

4. (AB)’ = B’A’

5. Jika A adalah matriks simetris, maka A’ = A

Trace Matriks Bujur Sangkar :

tr ( A)    a11     a 22        a 33

Trace A tidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar.




                                          DAFTAR PUSTAKA
1.   Anton, Howard. 2000. Aljabar Linier. _ :Karisma Publishing Group

2.   Johanes,dkk. 2006. Kompetensi Matematika 3A Program IPA. Jakarta : Yudhistira.

3.   http://www.slideshare.net/AmriSandy/pertemuan12-10080718

More Related Content

What's hot

Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Dia Cahyawati
 
84681491 analisis-real-2
84681491 analisis-real-284681491 analisis-real-2
84681491 analisis-real-2
Ali Sahbana Siregar
 
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaanMatematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaanKardilah Azijehmail
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
Acika Karunila
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
Diponegoro University
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
hendrapratama
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiOnggo Wiryawan
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
 
14. Soal-soal Limit Fungsi
14. Soal-soal Limit Fungsi14. Soal-soal Limit Fungsi
14. Soal-soal Limit Fungsi
Naufal Irsyad Arzada
 
Persamaan Trigonometri
Persamaan TrigonometriPersamaan Trigonometri
Persamaan Trigonometri
Fitria Maghfiroh
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
unna_ahmad
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Rossi Fauzi
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
Phe Phe
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
 

What's hot (20)

Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
84681491 analisis-real-2
84681491 analisis-real-284681491 analisis-real-2
84681491 analisis-real-2
 
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaanMatematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaan
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Matriks ordo 3x3
Matriks ordo 3x3Matriks ordo 3x3
Matriks ordo 3x3
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
14. Soal-soal Limit Fungsi
14. Soal-soal Limit Fungsi14. Soal-soal Limit Fungsi
14. Soal-soal Limit Fungsi
 
Persamaan Trigonometri
Persamaan TrigonometriPersamaan Trigonometri
Persamaan Trigonometri
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 

Viewers also liked

Makalah Matriks dalam Struktur Data
Makalah Matriks dalam Struktur DataMakalah Matriks dalam Struktur Data
Makalah Matriks dalam Struktur Data
Parningotan Panggabean
 
2 array n-matriks
2 array n-matriks2 array n-matriks
2 array n-matriks
Wandi Parlente
 
matriks dan jenis-jenis matriks
matriks dan jenis-jenis matriksmatriks dan jenis-jenis matriks
matriks dan jenis-jenis matriks
zulfatul karomah
 
Aljabar matriks rev1
Aljabar matriks rev1Aljabar matriks rev1
Aljabar matriks rev1
abdul kahari
 
Program Input dan output data matrik
Program  Input dan output  data matrikProgram  Input dan output  data matrik
Program Input dan output data matrik
Simon Patabang
 
Rpp ekonomi x kd 1 kurikulum 2013
Rpp ekonomi x kd 1 kurikulum 2013Rpp ekonomi x kd 1 kurikulum 2013
Rpp ekonomi x kd 1 kurikulum 2013
Siti Mugi Rahayu
 
Sejarah Ekonomi Indonesia
Sejarah Ekonomi IndonesiaSejarah Ekonomi Indonesia
Sejarah Ekonomi Indonesia
Eem Masitoh
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaHarry Hassan
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
bernypebo
 
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 KD 2 MAsalah EKonomi
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 KD 2 MAsalah EKonomiRpp ekonomi x kurikulum 2013 KD 2 MAsalah EKonomi
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 KD 2 MAsalah EKonomi
Siti Mugi Rahayu
 
10. sejarah ekonomi indonesia
10.  sejarah ekonomi indonesia10.  sejarah ekonomi indonesia
10. sejarah ekonomi indonesia
dezils
 
Memahami konsep-matematika
Memahami konsep-matematikaMemahami konsep-matematika
Memahami konsep-matematika
fajarulis
 
Contoh RPP MP ekonomi SMA kelas XI Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Tagulandang
Contoh RPP MP ekonomi SMA kelas XI Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 TagulandangContoh RPP MP ekonomi SMA kelas XI Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Tagulandang
Contoh RPP MP ekonomi SMA kelas XI Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Tagulandang
Widelman Taghulihi
 

Viewers also liked (13)

Makalah Matriks dalam Struktur Data
Makalah Matriks dalam Struktur DataMakalah Matriks dalam Struktur Data
Makalah Matriks dalam Struktur Data
 
2 array n-matriks
2 array n-matriks2 array n-matriks
2 array n-matriks
 
matriks dan jenis-jenis matriks
matriks dan jenis-jenis matriksmatriks dan jenis-jenis matriks
matriks dan jenis-jenis matriks
 
Aljabar matriks rev1
Aljabar matriks rev1Aljabar matriks rev1
Aljabar matriks rev1
 
Program Input dan output data matrik
Program  Input dan output  data matrikProgram  Input dan output  data matrik
Program Input dan output data matrik
 
Rpp ekonomi x kd 1 kurikulum 2013
Rpp ekonomi x kd 1 kurikulum 2013Rpp ekonomi x kd 1 kurikulum 2013
Rpp ekonomi x kd 1 kurikulum 2013
 
Sejarah Ekonomi Indonesia
Sejarah Ekonomi IndonesiaSejarah Ekonomi Indonesia
Sejarah Ekonomi Indonesia
 
Sejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesiaSejarah perekonomian indonesia
Sejarah perekonomian indonesia
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
 
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 KD 2 MAsalah EKonomi
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 KD 2 MAsalah EKonomiRpp ekonomi x kurikulum 2013 KD 2 MAsalah EKonomi
Rpp ekonomi x kurikulum 2013 KD 2 MAsalah EKonomi
 
10. sejarah ekonomi indonesia
10.  sejarah ekonomi indonesia10.  sejarah ekonomi indonesia
10. sejarah ekonomi indonesia
 
Memahami konsep-matematika
Memahami konsep-matematikaMemahami konsep-matematika
Memahami konsep-matematika
 
Contoh RPP MP ekonomi SMA kelas XI Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Tagulandang
Contoh RPP MP ekonomi SMA kelas XI Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 TagulandangContoh RPP MP ekonomi SMA kelas XI Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Tagulandang
Contoh RPP MP ekonomi SMA kelas XI Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Tagulandang
 

Similar to Kelompok 3 (matriks)

Tugas kalkulus ii
Tugas kalkulus iiTugas kalkulus ii
Tugas kalkulus ii
Muzz Lhieya
 
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriks
Ika Deavy
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
Ket Ket
 
Matriks X
Matriks XMatriks X
Matriks X
Ket Ket
 
Makalah Determinan UPB
Makalah Determinan UPBMakalah Determinan UPB
Makalah Determinan UPB
Parningotan Panggabean
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
LusiIrawati1
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
LusiIrawati1
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
Safran Nasoha
 
Aljabar matriks-its
Aljabar matriks-itsAljabar matriks-its
Aljabar matriks-its
Masnia Siti
 
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
BAIDILAH Baidilah
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
AZLAN ANDARU
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
FaniFauzihanFebridia
 
BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
Mang Engkus
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
Reski Aprilia
 
10 notasi matriks
10 notasi matriks10 notasi matriks
10 notasi matriks
Eva Nurmalasari
 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriks
Eko Supriyadi
 
File pendukung powerpoint matriks
File pendukung powerpoint matriksFile pendukung powerpoint matriks
File pendukung powerpoint matriksTri Nopi Yanti TP
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptx
NawazzZz
 

Similar to Kelompok 3 (matriks) (20)

Tugas kalkulus ii
Tugas kalkulus iiTugas kalkulus ii
Tugas kalkulus ii
 
Bahan ajar matriks
Bahan ajar matriksBahan ajar matriks
Bahan ajar matriks
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matriks X
Matriks XMatriks X
Matriks X
 
Makalah Determinan UPB
Makalah Determinan UPBMakalah Determinan UPB
Makalah Determinan UPB
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
 
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdfBahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
Bahan Ajar Inovasi Matriks Lusi Irawati, S.Pd.pdf
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
 
Aljabar matriks-its
Aljabar matriks-itsAljabar matriks-its
Aljabar matriks-its
 
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
10 notasi matriks
10 notasi matriks10 notasi matriks
10 notasi matriks
 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriks
 
File pendukung powerpoint matriks
File pendukung powerpoint matriksFile pendukung powerpoint matriks
File pendukung powerpoint matriks
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptx
 

Recently uploaded

12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 

Recently uploaded (12)

12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 

Kelompok 3 (matriks)

  • 1. ALJABAR LINEAR MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS Dosen Pengampu : Fitriana Rahmawati, S. Si., M. Pd. Disusun Oleh : KELOMPOK 3 Kelas IV D Nama anggota 1. Diana Puspita Sari (10130068) 2. Febriyanti Fathonah (10130103) 3. Maulina Sari (10130190) 4. Nurul Komariah (10130231) 5. Siska Oktarina (10130306) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG TA 2011/2012
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah menyelesaikan makalah Aljabar Linear dengan materi Matriks dan Operasi Matriks pada semester genap tahun kedua dengan empat satuan kredit semester. Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini. Mungkin banyak kekeliruan dalam makalah ini baik dari segi penulisan maupun dalam penyusunan makalah ini. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami mohon maaf apabila kurang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik dan menjadi sempurna. Demikian makalah yang dapat kami buat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Atas perhatian para pembaca, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bandarlampung, 2 Maret 2012 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………………………………............ i Daftar isi ……………………………………………………………………….......... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………….......... 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Notasi dan Terminologi Matriks……….............................................. 2 2.2. Operasi-Operasi Matriks……………….............................................. 3 2.3. Matriks-Matriks Terpartisi………………………………………….. 8 2.4 Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris…....................... 8 2.5. Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear……………………... 10 2.6. Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear…………………………... 11 2.7 Transpose Suatu Matriks ………………………………………….... 12 2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar ................................................... 13 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan …………………………………………………............... 14 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dalam permasalahan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan penerapan matriks. Seperti halnya masalah transportasi dalam bidang industri yang meletakkan hasil produksi industri tersebut di tempat yang terpisah. Namun, bagaimanakah cara mendistribusikan hasil produksi dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang dengan biaya tranportasi yang dikeluarkan seminimal mungkin. Nah, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan matriks. Susunan bilangan real berbentuk segi empat muncul dalam banyak konteks, selain sebagai matriks yang diperbesar untuk sistem persamaan linear. Pada subbab ini kita akan meninjau susunan-susunan seperti itu dengan susunan bilangan itu sendiri sebagai objeknya dan mengembangkan beberapa sifat-sifat susunan bilangan tersebut . Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. Pembahasan pada makalah ini dimulai pada Notasi dan Terminologi Matriks, Operasi- Operasai Matriks, Matriks-Matriks Terpartisi, Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris, Hasil Kali Matriks sebagai Kombinasi Linear, Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear, Transpose Suatu Matriks, dan Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Notasi dan Terminologi Matriks a. Pengertian matriks Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. Contoh: 2 0 3 baris 1 2 4 3 2 1 kolom Ukuran matriks, diberikan oleh jumlah baris (garis horizontal) dan kolom (garis vertical) yang dikandungnya. Contoh: 2 4 1 ini adalah matriks yang berukuran 2 × 3 3 0 2 Sebuah matriks dengan hanya satu kolom disebut matriks kolom (atau vector kolom), dan sebuah matriks dengan hanya satu baris disebut matriks baris (atau vector baris). 1 2 2 1 3 3 vektor baris vektor kolom
  • 6. Untuk menghilangkan tanda kurung pada matriks 1 × 1 merupakan hal umum dilakukan. Jadi, kita boleh menuliskan 4 bukan [4]. Kita akan menggukan huruf besar untuk menyatakan matriks dan huruf kecil untuk mewakili bilangan. Contoh: 2 0 3 1 2 4 atau B = a b c A= 3 2 1 d e f Entri pada baris i dan kolom j dari sebuah matriks A akan dinyatakan sebagai aij. Jadi, sebuah matriks umum 3 × 4 dapat di tulis sebagai: a11 a12 a13 a14 A a 21 a 22 a 23 a 24 a 31 a 32 a 33 a 34 Dan sebuah matriks umum mxn sebagai 2.2 Operasi-Operasi Matriks Sejauh ini, kita telah menggunakan matriks untuk mempersingkat pekerjaan dalam menyelesaikan sistem persamaan linear. Akan tetapi, untuk penerapan lainnya kita ingin mengembangkan suatu “aritmetika matriks” dimana matriks-matriks dapat ditambahkan, dikurangkan, dan dikalikan dengan cara yang berguna. Definisi Dua matriks didefinisikan sama jika keduanya mempunyai ukuran yang sama dan entri-entri yang berpadanan sama. Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka A = B jika dan hanya jika (Aij)=(Bij), atau secara ekuivalen, aij=bij untuk semua i dan j. Contoh 2 Tinjau matriks-matriks
  • 7. Jika x=5, maka A=B, tetapi untuk semua nilai x lainnya matriks A dan B tidak sama,karena tidak semua entri-entrinya yang berpadanan sama. Tidak ada nilai x yang membuat A=C karena A dan C mempunyai ukuran yang berbeda. Definisi Jika A dan B adalah matriks-matriks berukuran sama, maka jumlahA+B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri B dengan entri-entri A yang berpadanan, dan selisihA-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan entri-entri A dengan entri-entri B yang berpadanan. Matriks-matriks berukuran berbeda tidak dapat ditambahkan atau dikurangkan. Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka (A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij Contoh 3 Tinjau matriks-matriks Maka Ekspresi A + C, B + C, B - C tidak terdefinisi. Definisi Jika A adalah sembarang matriks dan c adalah sembarang skalar, maka hasil kalicA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap entri A dengan c. Dalam notasi Matriks, jika A = [aij], maka (cA)ij = c(A)ij = caij
  • 8. Contoh 4 Untuk matriks-matriks Kita dapatkan Adalah umum menyatakan (-1)B dengan –B. Jika A1, A2, …, An adalah matriks-matriks berukuran sama dan c1, c2, …, cn adalah skalar, maka sebuah ekspresi berbentuk c1A1 + c2A2 + … + cnAn disebut kombinasi linear dari A1, A2, …, An dengan koefisien-koefisien c1, c2, …, cn. Misalnya, jika A, B, dan C adalah matriks-matriks dalam contoh 4, maka 2A – B + C = 2A + (-1)B + C = = adalah kombinasi linear dari A, B,dan C dengan koefisien skalar 2,-1, dan . Sejauh ini kita telah mendefinisikan perkalian matriks dengan skalar,tetapi bukan perkalian dua matriks. Karena matriks-matriks ditambahkan dengan menambahkan entri-entrinya yang berpadanan dan dikurangkan dengan mengurangkan entri-entrinya yang berpadanan, maka akan tampak masuk akal jika kitamendefinisikan perkalian matriks dengan mengalikan entri- entrinya yang berpadanan. Akan tetapi, ternyata definisi yang demikian tidak akan sangat berguna untuk kebanyakan masalah. Pengalaman telah membawa para matematikawan kepada definisi perkalian matriks berikut ini yang kurang alami, tetapi lebih berguna.
  • 9. Definisi. Jika A adalah sebuah matriks m x r dan B adalah sebuah matriks r x n, maka hasil kali AB adalah matriks m x n yang entri-entrinya didiefinisikan sebagai berikut. Untuk mencari entri dalam baris i dan kolom j dari AB, pilih baris i dari matriks A dan kolom j pada matriks B. kalikan entri-entri yang berpadanan dari baris dan kolom secara bersama-sama dan kemudian jumlahkan hasil kalinya. Contoh 5 Tinjau matriks-matriks Karena A adalah matriks 2x3 dan B adalah matriks 3x4, maka hasil kali AB adalah sebuah matriks 2x4. Misalnya, untuk menentukan entri pada baris 2 dan kolom 3 dari AB, kita memilih baris 2 dari A dan kolom 3 dari B. Selanjutnya, sebagaimana yang diilustrasikan dibawah ini, kita mengalikan entri-entri yang berpadanan secara bersama-sama dan menjumlahkan hasil kali-hasil kali ini. 26 (2.4) + (6.3) + (0.5) = 26 Entri pada baris 1 dan kolom 4 dari AB dihitung sebagai berikut. (1.3) + (2.1) + (4.2) = 13 Perhitungan untuk hasil kali-hasil kali lainnya adalah: 27 AB =
  • 10. Definisi perkalian matriks mensyaratkan bahwa jumlah kolom faktor pertama A sama dengan jumlah baris faktor kedua B untuk membentuk hasil kali AB. Jika syarat ini tidak terpenuhi, hasil kalinya tidak terdefinisi. Suatu cara yang mudah untuk menentukan apakah hasil kali dua matriks terdefinisi atau tidak adalah dengan menuliskan ukuran faktor pertama, dan disebelah kanannya tuliskan ukuran faktor kedua. Jika sebagaimana dalam gambar2, bilangan-bilangan yang di dalam sama, maka hasil kalinya terdefinisi. Selanjutnya, bilangan- bilangan di luar memberikan ukuran hasil kali. A B = AB m x r r x n m x n Didalam Diluar Contoh 6 Anggap bahwa A,B, dan C adalah matriks-matriks dengan ukuran-ukuran berikut ini: A B C 3 x 4 4 x 7 7 x 3 Maka AB terdefinisi dan merupaka suatu matriks 3x7; CA terdefinisi dan merupaka suatu matriks 7x4; dan BC terdefinisi dan merupakan suatu matriks 4x3. Hasil kali AC, CB, dan BA tak terdefinisi. Jika A =[aij] adalah suatu matriks umum mxr dan B = [bij] adalah suatu matriks umum rxn, maka sebagaimana yang diilustrasikan oleh bagian yang terarsir pada Gambar 3, entri (AB)ij pada baris i dan kolom j dari AB diberikan oleh: (AB)ij = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + … + airbrj a11 a12  a1r b11 b12  b1 j  b1n a 21 a 22  a2r b21 b22  b2 j  b2 n    AB     a i1 ai 2  a ir br1 br 2  brj  brn    a m1 am2  a mr
  • 11. 2.3 Matriks-matriks Terpartisi Sebuah matriks dapat dibagi atau dipartisi menjadi matriks-matriks yang lebih kecil dengan menyelipkan garis horizontal dan vertical di antara baris dan kolom yang ditentukan. Misalnya, di bawah ini terdapat tiga partisi yang mungkin dari sebuah matriks umum A, 3 x 4, -pertama adalah sebuah partisi A menjadi empat submatriks A11, A12, A21 dan A22; kedua adalah sebuah partisi A menjadi matriks-matriks baris r1, r2, dan r3; ketiga adalah partisi A menjadi matriks –matriks kolom c1, c2, c3, dan c4; a11 a12 a13 a14 A11 A12 A= a 21 a 22 a 23 a 24 = A21 A22 a 31 a 32 a 33 a 34 a11 a12 a13 a14 r1 A= a 21 a 22 a 23 a 24 = r2 a 31 a 32 a 33 a 34 r3 a11 a12 a13 a14 A= a 21 a 22 a 23 a 24 = c1 c2 c3 c4 a 31 a 32 a 33 a 34 2.4 Perkalian matriks dengan kolom dan dengan baris Kadang-kadang kita mungkin ingin mendapatkan baris atau kolom tertentu dari suatu hasil kali matriks AB tanpa menghitung keseluruhan hasil kalinya. Hasil-hasil berikut ini, yang buktinya ditinggalkan sebagai latihan, berguna untuk maksud tersebut: Matriks kolom ke-j dari AB = A[matriks kolom ke-j dari B] …...(3) Matriks baris ke-i dari AB = [matriks baris ke-i dari A]B ……(4)
  • 12. Contoh : Jika A dan B adalah matriks-matriks dalam contoh 5, maka matriks kolom kedua dari AB dapat diperoleh dari (3) dengan perhitungan = Kolom kedua Kolom kedua B AB B Dan dari (4) matriks barispertama dari AB dapat diperoleh dengan perhitungan 4 1 4 3 1 2 4 0 1 3 1 = 12 27 30 13 2 7 5 2 Baris pertama A Baris pertama AB Jika a1, a2, …, ammenyatakan matriks-matriks baris dari A dan b1, b2, …, bn menyatakan matriks-matriks kolom dari B, maka dari rumus (3), dan (4) kita dapat memperoleh AB A b1 b2  b n Ab1 Ab2  Abn (AB dihitung kolom per kolom) a1 a1 B a2 a2 B AB = B=   am am B (AB dihitung baris per baris)
  • 13. 2.4 Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear Matriks-matriks baris dan kolom memberikan suatu cara berfikir alternatif mengenai perkalian matriks. Misalnya : dan Maka, a11 x1 a12 x2 .... a1n xn a11 a12 a1n a 21 x1 a 22 x2 .... a 2 n xn a 21 a 22 a2n Ax x 1 x2 ...       a m1 x1 am 2 x2 .... a mn xn a m1 am2 a mn Dari hasil kali Ax dari sebuah matriks A dengan sebuah matriks kolom x adalah sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks kolom dari A koefisien-koefisien yang berasal dari matriks x. dan menunjukkan hasil kali yA dari sebuah matriks y ukuran 1 × m dengan sebuah matriks A berukuran m × n merupakan sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks baris A dengan koefisien scalar yang berasal dari y. Contoh: Dapat ditulis sebagai kombinasi linier Dan hasil kali matriks
  • 14. Dan kombinasi liniernya 2.6 Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear Perkalian matriks mempuyai suatu penerapan yang penting pada persamaan linear. Tinjau sembarang sistem persamaan linear dalam n peubah. a11 x1 a12 x2 .... a1n xn b1 a21 x1 a22 x2 .... a2 n xn b2 am1 x1 am 2 x2 .... amn xn bm Selanjutnya, persamaan dari sitem linear ini dapat digantikan dengan persamaan matriks tunggal, seperti yang dapat kita lihat di bawah ini. a11 x1 a12 x2 .... a1n xn b1 a21 x1 a22 x2 .... a2 n xn b2     am1 x1 am 2 x2 .... amn xn bm Matriks m x 1 pada ruas kiri persamaan ini dapat ditulis sebagai suatu hasil kali untuk menghasilkan : a11 a12  a1n x1 b1 a21 a22  a2 n x2 b2      am1 am 2  amn xn bm Jika kita misalkan matriks-matriks di atas masing-masing dengan A, x, dan b, maka yang didapat adalah matriks tunggal seperti berikut.
  • 15. Ax b Matriks A dalam persamaan ini disebut matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut. Matriks yang diperbesar untuk sistem ini diperoleh dengan menggandengkan b ke A sebagai kolom terakhir, jadi matriks yang diperbesar adalah a11 a12  a1n b1 a 21 a 22  a2 n b2 A b     a m1 am 2  a mn bm 2.7 Transpose Suatu Matriks Jika A adalah sembarang matriks m × n, maka transpose A dinyatakan dengan AT, didefinisikan sebagai matriks n × m yang didapatkan dengan mempertukarkan baris dan kolom dari A; yaitu, kolom pertama dari ATadalah baris pertama dari A, kolom kedua dari ATadalah baris kedua dari A, dan seterusnya. Contoh: A B C D ↕ ↕ ↕ ↕ AT BT CT DT Jika dari kolom ATmenjadi baris dari A, tetapi baris dari AT juga menjadi kolom A. Jadi, entri dalam baris i dan kolom j dari AT adalah entri dalam baris j dan kolom i dari A: yaitu:
  • 16. (AT)ij ij Sifat-sifat transpose : 1. (A’)’ = A 2. (A+B)’ = A’ + B’ 3. k(A’) = kA’ 4. (AB)’ = B’A’ 5. Jika Aadalah matriks simetris, maka A’ = A 2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka traceA, dinyatakan dengan tr(A), didefinisikan sebagai jumlah entri-entri pada diagonal utama A. Trace Atidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar. Contoh: tr(A) tr(B) BAB III PENUTUP
  • 17. 3.1 Kesimpulan Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. - Matriks kolom adalah sebuah matriks dengan hanya satu kolom. 1 A matriks kolom 4 - Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki satu baris. B 2 1 5 matriks baris - Matriks persegi atau matriks bujur sangkar adalah matriks yang berbentuk persegi. 2 3 C matriks bujursangkar 2 6 Penjumlahan dan Pengurangan : (A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij Perkalian matriks : (cA)ij = c(A)ij = caij= c1A1 + c2A2 + … + cnAn Perkalian matriks dengan scalar : 2A – B + C = 2A + (-1)B + C Matriks-matriks terpartisi :
  • 18. a11 a12 a13 a14 A11 A12 A= a 21 a 22 a 23 a 24 = A21 A22 a 31 a 32 a 33 a 34 a11 a12 a13 a14 r1 A= a 21 a 22 a 23 a 24 = r2 a 31 a 32 a 33 a 34 r3 a11 a12 a13 a14 A= a 21 a 22 a 23 a 24 = c1 c2 c3 c4 a 31 a 32 a 33 a 34 Perkalian matriks baris dan kolom : AB A b1 b2  b n Ab1 Ab2  Abn (AB dihitung kolom per kolom) a1 a1 B a2 a2 B AB = B=   am am B (AB dihitung baris per baris) Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear : a11 x1 a12 x2 .... a1n xn a11 a12 a1n a 21 x1 a 22 x2 .... a 2 n xn a 21 a 22 a2n Ax x 1 x2 ...       a m1 x1 am 2 x2 .... a mn xn a m1 am2 a mn Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear :
  • 19. a11 x1 a12 x2 .... a1n xn b1 a21 x1 a22 x2 .... a2 n xn b2 am1 x1 a m 2 x2 .... amn xn bm a11 a12  a1n b1 a21 a22  a2 n b2 A b     am1 am 2  amn bm Transpose : (AT)ij ij Sifat-sifat transpose : 1. (A’)’ = A 2. (A+B)’ = A’ + B’ 3. k(A’) = kA’ 4. (AB)’ = B’A’ 5. Jika A adalah matriks simetris, maka A’ = A Trace Matriks Bujur Sangkar : tr ( A) a11 a 22 a 33 Trace A tidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar. DAFTAR PUSTAKA
  • 20. 1. Anton, Howard. 2000. Aljabar Linier. _ :Karisma Publishing Group 2. Johanes,dkk. 2006. Kompetensi Matematika 3A Program IPA. Jakarta : Yudhistira. 3. http://www.slideshare.net/AmriSandy/pertemuan12-10080718