Dokumen ini membahas penerapan teori belajar Brunner dalam pembelajaran matematika. Teori ini menyatakan bahwa belajar adalah proses aktif yang terdiri atas tiga tahapan yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Pembelajaran matematika sesuai teori ini adalah belajar mengenai konsep dan struktur matematika serta hubungan antar keduanya.
2. Penerapan Teori Brunner:
1. Dasar pemikiran teori belajar Brunner
2. Tiga proses kognitif dalam belajar
3. Tahapan-tahapan belajar
4. Pembelajaran matematika
5. Teorema-teorema dalam pengajaran
matematika
3. Dasar pemikiran........
1. Manusia sebagai pemeroses, pemikir
dan pencipta informasi.
2. Belajar merupakan suatu proses aktif
yang memungkinkan manusia untuk
menemukan hal-hal baru di luar
informasi yang diberikan kepada
dirinya.
4. Ada tiga proses kognitif yang terjadi
dalam belajar, yaitu:
1. Proses perolehan informasi baru, misalnya
melalui kegiatan membaca dan
mendengarkan.
2. Proses mentransformasikan informasi yang
diterima sesuai dengan kebutuhan,
3. Menguji relevansi dan ketepatan
pengetahuan dengan cara dianalisis, diproses
atau diubah menjadi konsep yang lebih
abstrak agar suatu saat dapat dimanfaatkan.
5. Tahapan belajar menurut Brunner:
• Tahap enaktif, proses belajar dilakukan dengan
cara memanipulasi objek konkret yang
berkaitan dengan materi.
• Tahap ikonik, pengetahuan direpresentasikan
dalam bentuk visual berdasarkan objek yang
digunakan dalam tahap enaktif.
• Tahap simbolik, pengetahuan
direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol
arbitrer (berdasarkan kesepakatan
orang-orang dalam bidang bersangkutan).
6. Menurut Brunner....
Belajar matematika adalah belajar
mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur
matematika yang terdapat di
dalam materi yang dipelajari, serta
mencari hubungan antara konsep-konsep
dan strukturstruktur matematika itu.
7. Teorema-teorema dalam pengajaran
matematika:
1. Dalil Konstruksi / Penyusunan (Contruction
Theorem), penyusunan objek yang berkaitan dengan
materi.
2. Dalil Notasi (Notation Theorem), penggunaan notasi
yang berkaitan dengan tingkat kognitif anak.
3. Dalil Kekontrasan dan Variasi (Contrast and Variation
Theorem), menyajikan perbedaan yang kontras antar
konsep.
4. Dalil Konektivitas atau Pengaitan (Connectivity
Theorem), setiap konsep, prinsip, dan ketrampilan
dalam matematika berhubungan dengan konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan ketrampilan-ketrampilan
yang lain.