SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Yunus Shobrun
Rani Rahim
Wahyuni
Teknik
Sampling
Probability
Sampling
Simple Random
Sampling
Sampling Sistematis
Disproportionate
Stratified Random
Sampling
Proportionate
Stratified Random
Sampling
Cluster Sampling
Non Probability
Sampling
Convenience Sampling
Sampling Kuota
Sampling Insidental
Sampling Purposive
Sampling Jenuh
Snowball Sampling
PROBABILITY DAN NONPROBABILITY
SAMPLING
Probability
 Setiap anggota populasi
mempunyai peluang sama
untuk dipilih menjadi
anggota sampel
 hasil penelitian dijadikan
ukuran untuk mengestimasi
populasi (melakukan
generalisasi)
Non Probability
 Setiap anggota populasi tidak
mempunyai peluang sama
untuk dipilih menjadi
anggota sampel
 hasil penelitian tidak untuk
melakukan generalisasi
1. SIMPLE RANDOM SAMPLING
 Teknik sampling secara acak, setiap individu
dalam populasi memiliki peluang yang sama
untuk dijadikan sampel
 Syarat: anggota populasi dianggap homogen
 Cara pengambilan sampel bisa melalui undian
 Sampling ini memiliki bias terkecil dan
generalisasi tinggi
 Banyak digunakan dalam penelitian sains.
SIMPLE RANDOM SAMPLING: UNDIAN
 Dengan cara memberikan nomor-nomor pada
seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih
nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel
yang dibutuhkan.
 Ada dua rancangan cara undian :
o Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti
sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan
menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan
o Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti
sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih
lagi. Menghasilkan nilai probabilitas yang konstan
2. Sistematic Sampling
 Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak
interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random
dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak
interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan
angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan
dasar urutan abjad
 Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah
adanya daftar semua anggota populasi
 Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan
menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias
3. Stratified Random Sampling
 Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor
heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen
populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-
masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai
proporsinya.
 Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari
karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls
I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan
menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll.
 Keadaan populasi yang heterogen tidak akan
terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena
hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang
terpilih menjadi sampel.
• Contoh Stratified Random Sampling:
Populasi 900 orang
Dibagi tiga
Gr gol.I Gr gol. II Gr gol. III
300 orang 300 orang 300 orang
Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak
Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
Stratified Random Sampling
• Adakalanya
populasi yang ada
memiliki strata
atau tingkatan dan
setiap tingkatan
memiliki
karakteristik
sendiri
Strata Anggota
Populasi
Persentase
(%)
Sampel
1 2 3 4 (50%*3)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana 50 12,5 6
Jumlah 400 100 50
2. PROPORSIONATE STRATIFIED
RANDOM SAMPLING
• Teknik sampling dari anggota populasi
secara acak dan berstrata secara
proporsional.
• Anggota populasi heterogen, dan
heterogenitas tersebut mempunyai arti
yang signifikan pada pencapaian tujuan
penelitian
PROPORSIONATE STRATIFIED
RANDOM SAMPLING
• seorang peneliti ingin mengetahui sikap
manajer terhadap satu kebijakan perusahaan.
Dia menduga bahwa manajer tingkat atas
cenderung positif sikapnya terhadap
kebijakan perusahaan tadi.
• Agar dapat menguji dugaannya tersebut
maka sampelnya harus terdiri atas paling
tidak para manajer tingkat atas, menengah,
dan bawah
3. DISPROPORTIONATE
STRATIFIED RANDOM SAMPLING
• Teknik sampling dimana populasi berstrata tapi
kurang proporsional.
• Jumlah guru di Kecamatan A memiliki 1 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 178 orang
lulusan S1 dan 156 orang lulusan Diploma.
Maka Pengambilan sampel untuk S3 sebanyak
1 orang, S2 sebanyak 4 orang, sedangkan untuk
S1 dan Diploma diambil secara proporsional.
4. Cluster Sampling
 Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam
cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok
dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan
homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering
digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin
wilayahnya luas.
 Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien
dalam hal ketepatan serta tidak umum
TEKNIK SAMPLING RANDOM KLASTER
Digunakan apabila:
 Ukuran populasinya tidak terbatas (tidak
diketahui dengan pasti).
 Tidak tersedia kerangka sampling atau tidak
memungkinkan untuk dibuat kerangka
samplingnya.
 Unsur-unsur populasi tersebar, baik secara
geografis maupun secara wilayah
administratif.
•14
SAMPEL KLASTER BANYAK TAHAP
(MULTISTAGE CLUSTER SAMPLING)
Misalnya, populasi penelitian kita adalah
seluruh penduduk Kota Medan.
Kota Medan diuraikan menjadi wilayah-
wilayah, kecamatan-kecamatan, kelurahan-
kelurahan, dan seterusnya sampai pada
wilayah yang dikehendaki oleh peneliti.
•15
Non Probability Sampling
 Cara pengambilan sampel pada prinsipnya
menggunakan pertimbangan tertentu yang digunakan
oleh peneliti. Misalnya, jumlah responden terlalu
kecil, jumlah populasi tidak diketahui secara pasti.
Convenience Sampling
 Dalam Teknik pengambilan sampel ini, peneliti
memilih partisipan berdasarkan keinginan dan
kesediaan partisipan sendiri. Dalam kasus ini, peneliti
tidak dapat mengatakan dengan penuh keyakinan
bahwa individu tersebut mewakili populasi. Akan
tetapi sampelnya dapat memberikan informasi yang
berguna untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis
penelitian.
SAMPLING KUOTA
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang
pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Jumlah
sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan
data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka
penelitian dipandang belum selesai.
SAMPLING INSIDENTAL
• Teknik sampling berdasarkan faktor spontanitas.
Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu
dengan peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan
sampel
• Peneliti ingin mengetahui minat siswa untuk
mengunjungi perpustakaan. Untuk pengambilan
sampel, peneliti memberikan angket kepada para
pengunjung perpustakaan dan dijadikan sebagai
sampel
SAMPLING PURPOSIVE
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di
suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah
orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-
penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
SAMPLING JENUH
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal
ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.
SNOWBALL SAMPLING
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel
yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama
kelamaan menjadi besar. Dalam penentuan sampel,
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena
dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap
data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain
yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu
seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
SNOWBALL SAMPLING
•A
•G •H •I
•F
•E
•D
•C
•B
•K •L
•J •N
•N
•M
Pengembangan Model pembelajaran berbasis
budaya untuk meningkatkan HOTS siswa
 Teknik pengambilan sampel adalah non propabiliti
yaitu Purposive sampling. Dengan alasan bahwa tidak
seluruh siswa sekolah dapat dijadikan sabjek dalam
penelitian ini

More Related Content

Similar to BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN

Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeBarna Yudha SutanMudo
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiSarah Eddiah
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
 
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxPPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxAlya Rafita Nurfauzy
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelLana Karyatna
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptAbedoRechment1
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 

Similar to BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN (20)

P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
m_s2_sampling.ppt
m_s2_sampling.pptm_s2_sampling.ppt
m_s2_sampling.ppt
 
Teknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptxTeknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptx
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
 
5. TEKNIK SAMPLING.pptx
5. TEKNIK SAMPLING.pptx5. TEKNIK SAMPLING.pptx
5. TEKNIK SAMPLING.pptx
 
Pengertian sampel
Pengertian sampelPengertian sampel
Pengertian sampel
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
 
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptxPPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
PPT METLIT POPULASI DAN SAMPLE_KELOMPOK 2.pptx
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
INISIASI 5.pptx
INISIASI 5.pptxINISIASI 5.pptx
INISIASI 5.pptx
 
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel PenelitianMenentukan Populasi dan Sampel Penelitian
Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
 
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.pptPOPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
POPULASI SAMPEL SAMPLING.ppt
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 

More from yunusshobrun2

Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES SorghumKetahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghumyunusshobrun2
 
MATERI KEPEMIMPINAN TAHUN 2023 GEL III.pptx
MATERI KEPEMIMPINAN TAHUN 2023 GEL III.pptxMATERI KEPEMIMPINAN TAHUN 2023 GEL III.pptx
MATERI KEPEMIMPINAN TAHUN 2023 GEL III.pptxyunusshobrun2
 
SLIDE BELA NEGARA PASITER 2023 BAGI PEMERINTAH DESA
SLIDE BELA NEGARA PASITER 2023  BAGI PEMERINTAH DESASLIDE BELA NEGARA PASITER 2023  BAGI PEMERINTAH DESA
SLIDE BELA NEGARA PASITER 2023 BAGI PEMERINTAH DESAyunusshobrun2
 
SOSIALISASI PENEGASAN BATAS DESA & PENYELESAIN PERMASALAHAN KONFLIK BATAS DES...
SOSIALISASI PENEGASAN BATAS DESA & PENYELESAIN PERMASALAHAN KONFLIK BATAS DES...SOSIALISASI PENEGASAN BATAS DESA & PENYELESAIN PERMASALAHAN KONFLIK BATAS DES...
SOSIALISASI PENEGASAN BATAS DESA & PENYELESAIN PERMASALAHAN KONFLIK BATAS DES...yunusshobrun2
 
Manajemen Media Sosial.pptx
Manajemen Media Sosial.pptxManajemen Media Sosial.pptx
Manajemen Media Sosial.pptxyunusshobrun2
 

More from yunusshobrun2 (6)

Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES SorghumKetahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
Ketahanan Pangan Desa Melalui BUMDDES Sorghum
 
MATERI KEPEMIMPINAN TAHUN 2023 GEL III.pptx
MATERI KEPEMIMPINAN TAHUN 2023 GEL III.pptxMATERI KEPEMIMPINAN TAHUN 2023 GEL III.pptx
MATERI KEPEMIMPINAN TAHUN 2023 GEL III.pptx
 
SLIDE BELA NEGARA PASITER 2023 BAGI PEMERINTAH DESA
SLIDE BELA NEGARA PASITER 2023  BAGI PEMERINTAH DESASLIDE BELA NEGARA PASITER 2023  BAGI PEMERINTAH DESA
SLIDE BELA NEGARA PASITER 2023 BAGI PEMERINTAH DESA
 
SOSIALISASI PENEGASAN BATAS DESA & PENYELESAIN PERMASALAHAN KONFLIK BATAS DES...
SOSIALISASI PENEGASAN BATAS DESA & PENYELESAIN PERMASALAHAN KONFLIK BATAS DES...SOSIALISASI PENEGASAN BATAS DESA & PENYELESAIN PERMASALAHAN KONFLIK BATAS DES...
SOSIALISASI PENEGASAN BATAS DESA & PENYELESAIN PERMASALAHAN KONFLIK BATAS DES...
 
Medsos-PPID.pptx
Medsos-PPID.pptxMedsos-PPID.pptx
Medsos-PPID.pptx
 
Manajemen Media Sosial.pptx
Manajemen Media Sosial.pptxManajemen Media Sosial.pptx
Manajemen Media Sosial.pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

BAB 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN

  • 2. Teknik Sampling Probability Sampling Simple Random Sampling Sampling Sistematis Disproportionate Stratified Random Sampling Proportionate Stratified Random Sampling Cluster Sampling Non Probability Sampling Convenience Sampling Sampling Kuota Sampling Insidental Sampling Purposive Sampling Jenuh Snowball Sampling
  • 3. PROBABILITY DAN NONPROBABILITY SAMPLING Probability  Setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel  hasil penelitian dijadikan ukuran untuk mengestimasi populasi (melakukan generalisasi) Non Probability  Setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel  hasil penelitian tidak untuk melakukan generalisasi
  • 4. 1. SIMPLE RANDOM SAMPLING  Teknik sampling secara acak, setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel  Syarat: anggota populasi dianggap homogen  Cara pengambilan sampel bisa melalui undian  Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi  Banyak digunakan dalam penelitian sains.
  • 5. SIMPLE RANDOM SAMPLING: UNDIAN  Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan.  Ada dua rancangan cara undian : o Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan o Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Menghasilkan nilai probabilitas yang konstan
  • 6. 2. Sistematic Sampling  Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan dasar urutan abjad  Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi  Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias
  • 7. 3. Stratified Random Sampling  Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing- masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya.  Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll.  Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel.
  • 8. • Contoh Stratified Random Sampling: Populasi 900 orang Dibagi tiga Gr gol.I Gr gol. II Gr gol. III 300 orang 300 orang 300 orang Pilih secara acak Pilih secara acak Pilih secara acak Untuk 90 orang Untuk 90 orang Untuk 90 orang
  • 9. Stratified Random Sampling • Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel 1 2 3 4 (50%*3) SD 150 37,5 19 SMP 125 31,25 16 SMU 75 18,75 9 Sarjana 50 12,5 6 Jumlah 400 100 50
  • 10. 2. PROPORSIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING • Teknik sampling dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. • Anggota populasi heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian
  • 11. PROPORSIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING • seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadap kebijakan perusahaan tadi. • Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harus terdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah
  • 12. 3. DISPROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING • Teknik sampling dimana populasi berstrata tapi kurang proporsional. • Jumlah guru di Kecamatan A memiliki 1 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 178 orang lulusan S1 dan 156 orang lulusan Diploma. Maka Pengambilan sampel untuk S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 4 orang, sedangkan untuk S1 dan Diploma diambil secara proporsional.
  • 13. 4. Cluster Sampling  Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok. Teknik cluster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mungkin wilayahnya luas.  Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum
  • 14. TEKNIK SAMPLING RANDOM KLASTER Digunakan apabila:  Ukuran populasinya tidak terbatas (tidak diketahui dengan pasti).  Tidak tersedia kerangka sampling atau tidak memungkinkan untuk dibuat kerangka samplingnya.  Unsur-unsur populasi tersebar, baik secara geografis maupun secara wilayah administratif. •14
  • 15. SAMPEL KLASTER BANYAK TAHAP (MULTISTAGE CLUSTER SAMPLING) Misalnya, populasi penelitian kita adalah seluruh penduduk Kota Medan. Kota Medan diuraikan menjadi wilayah- wilayah, kecamatan-kecamatan, kelurahan- kelurahan, dan seterusnya sampai pada wilayah yang dikehendaki oleh peneliti. •15
  • 16. Non Probability Sampling  Cara pengambilan sampel pada prinsipnya menggunakan pertimbangan tertentu yang digunakan oleh peneliti. Misalnya, jumlah responden terlalu kecil, jumlah populasi tidak diketahui secara pasti.
  • 17. Convenience Sampling  Dalam Teknik pengambilan sampel ini, peneliti memilih partisipan berdasarkan keinginan dan kesediaan partisipan sendiri. Dalam kasus ini, peneliti tidak dapat mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa individu tersebut mewakili populasi. Akan tetapi sampelnya dapat memberikan informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian.
  • 18. SAMPLING KUOTA Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai.
  • 19. SAMPLING INSIDENTAL • Teknik sampling berdasarkan faktor spontanitas. Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan sampel • Peneliti ingin mengetahui minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Untuk pengambilan sampel, peneliti memberikan angket kepada para pengunjung perpustakaan dan dijadikan sebagai sampel
  • 20. SAMPLING PURPOSIVE Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian- penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
  • 21. SAMPLING JENUH Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
  • 22. SNOWBALL SAMPLING Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama kelamaan menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
  • 23. SNOWBALL SAMPLING •A •G •H •I •F •E •D •C •B •K •L •J •N •N •M
  • 24. Pengembangan Model pembelajaran berbasis budaya untuk meningkatkan HOTS siswa  Teknik pengambilan sampel adalah non propabiliti yaitu Purposive sampling. Dengan alasan bahwa tidak seluruh siswa sekolah dapat dijadikan sabjek dalam penelitian ini