SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
(SAMPLING)
Dr. Susilo, M.Pd.
Program Pascasarjana Kependidikan
Universitas Mulawarman
PARADIGMA KUANTITATIF
• Enumerative induction: suatu proses yang bertujuan
untuk mengetahui apakah karakter yang terdapat pada
populasi ditemukan pada sampel.
• Membuat dugaan tentang karakter atau hubungan antar
variabel pada populasi setelah melakukan pengamatan
pada sampel.
• Konsep generalisasi harus ada, yaitu sejauh mana
temuan penelitian pada sampel bisa digeneralisasi pada
populasi.
• Yang menjadi fokus pembahasan adalah insiden dan
frekuensi, bukan konsep dan kategori seperti pada
paradigma kualitatif
Definisi populasi dan sampel
• Entitas yang diidentifikasi sebagai yang
akan diteliti, bisa berupa kelompok orang,
peristiwa, atau obyek benda. Seluruh
anggota entitas itulah yang disebut
populasi.
• Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi yang diambil secara metodologis
dengan teknik tertentu.
Pengertian Sampel
Populasi
Sampel
Target Population
Accessible Population
Sample
Findings
Apa yang disebut “target
population”?
• Keseluruhan entitas yang diidentifikasi
sebagai representasi sesuatu yang akan
diselidiki dalam penelitian.
• Contoh: jika Anda ingin meneliti tentang
sikap anak remaja Indonesia terhadap tren
pakaian, maka “target population” adalah
semua laki-laki atau perempuan Indonesia
yang didefinisikan sebagai berusia remaja
– yaitu usia antara 12 -21 tahun.
Apa yang disebut “accessible
population”
• Bagian populasi yang dapat di jangkau oleh
peneliti untuk diambil sampelnya.
• Penentuan accessible population ini dipengaruhi
oleh waktu (time) dan sumber (resource) yang
dimiliki peneliti.
• Contoh: karena tidak mungkin dari segi waktu
untuk melibatkan seluruh anak remaja di
Indonesia, maka populasi yang akan diambil
sampelnya hanya beberapa kota besar di
Indonesia yang mewakili karakteristik remaja
Indonesia.
Berdasarkan kesempatan
terpilihnya setiap elemen pada
populasi, jenis pengambilan sampel
dapat dibedakan menjadi:
• Probability Sampling
• Non-Probability Sampling
Probability Sampling
• Seleksi sampel dimana anggota populasi
diambil dengan prosedur bahwa setiap
elemen mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel (random - acak)
Non-Probability Sampling
• Metode seleksi sampel dimana anggota
populasi tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk diambil menjadi anggota
sampel (non-random – bukan acak).
Non-Probability Sampling
hanya layak digunakan
manakala prosedur Probability
Sampling tidak feasible
dilakukan
Empat jenis probability
sampling:
• Simple Random Sampling
• Stratified Random sampling
• Cluster Sampling
• Systematic Sampling
Simple Random Sampling
• Semua anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih
menjadi anggota sampel
• Cara menyeleksi dengan menggunakan
tabel Random Number
Langkah-langkah menentukan
sampel dengan teknik random:
• Tentukan populasi Anda
• Daftar semua anggota populasi
• Tentukan jumlah sampel berapa prosen
dari populasi yang Anda inginkan
berdasarkan pertimbangan metodologis
• Pilih sejumlah sampel yang sudah Anda
tentukan dengan prosedur random (bisa
dengan menggunakan tabel random atau
teknik lotre nomor.
Random sampling tepat digunakan
apabila:
• Karakteristik populasi dikategorikan homogen
berdasarkan masalah yang akan diteliti.
• Contoh: Anda akan meneliti kemampuan siswa,
maka seluruh siswa pada satuan pendidikan
tertentu (SMA, misalnya) tidak bisa dikatakan
sebagai homogen karena terdapat pembagian
kelas.
• Akan tetapi jika Anda ingin meneliti sikap siswa
terhadap tren rambut, maka seluruh siswa SMA
bisa dikategorikan homogen karena mereka
secara sosial sama yaitu usia remaja.
Apabila populasi Anda tidak
homogen, atau heterogen,
• Maka Anda lebih tepat menggunakan
teknik Stratified Random Sampling.
Stratified Random Sampling
• Ketika populasi terdapat strata dari
anggotanya, maka pada setiap strata
harus terwakili dalam sampel.
• Cara menyeleksi: buat persentase dari
strata yang ada di populasi kemudian tarik
sampel dengan komposisi menurut
persentase di populasi.
Contoh
Stratified Random Sampling:
• 1000 populasi siswa
SMA,terdiri dari:
• 250 kelas orang kelas
1(25 % dari seluruh
populasi)
• 500 orang kelas 2 (50%
dari seluruh populasi)
• 250 orang kelas 3 (25 %
dari seluruh populasi)
• Sampel ditentukan
sejumlah 100 siswa untuk
diteliti, maka dari 100
orang tersebut harus
mewakili prosentase
kelas, yaitu:
• 25 orang dari kelas 1
• 50 orang dari kelas 2
• 25 orang dari kelas 3
Systematic Sampling
• Prosedur menggunakan rumus kelipatan,
artinya menghitung pilihan sampel dengan
kelipatan.
• Contoh: 500 populasi diambil 50 sampel.
Pengambilan dengan kelipatan 10, maka
pemilihan ditunjuk pada setiap kelipatan
10.
Cluster Sampling
• Unit yang dipilih sebagai sampel bukan
individu tetapi lebih kepada kelompok
yang sudah tertata.
• Cluster sampel ini harus di pilih random
dari populasi cluster juga.
• Contohnya satu kelas diambil sebagai
sampel karena sistem sekolah tidak
memungkinkan untuk merandom individu
di sekolah
Non-Probability Sampling
• Accidental Sampling
• Purposive Sampling
• Quota Sampling
Accidental Sampling
• Sampel diambil secara accidental
(kebetulan)
• Misal: wawancara siswa yang ketemu
pertama dikampus, maka siswa itulah
yang digunakan sampel; atau
menggunakan siswa kelas yang sedang
diajar sendiri sebagai sampel
Purposive Sampling
• Disebut juga jugdment sampling, artinya elemen
sampel yang diambil merupakan ciri khusus
(typical) dari populasi.
• Misalnya, untuk memprediksi jumlah pemilih
dalam pemilu suatu daerah, survey memilih
sampel kecamatan atau desa dengan ciri yang
mewakili karakter seluruh daerah itu. Kemudian
seluruh anggota masyarakat di daerah itu
diwawancarai untuk menyimpulkan prediksi
suara pemilu.
Quota Sampling
• Menyeleksi kasus berciri khusus (typical) dari
bermacam-macam strata dalam populasi.
• Caranya: tentukan segmen dalam populasi yang
akan diteliti, tentukan jumlah setiap segmen
dalam populasi, tentukan jumlah kuota yang
akan diberikan tiap segmen, lalu seleksi kasus
tipikal untuk setiap segmen dalam populasi
untuk mengisi kuota sampel.
Seberapa Besar ukuran Sampel
ditentukan?
• Yang harus dikawatirkan dan menjadi hal
penting dalam pengambilan sampel
adalah keterwakilan (representativeness)
setiap elemen dalam populasi.
• Ukuran besar sampel tidak menjamin
keakuratan.
• Tetapi logisnya sampel yang lebih besar
akan lebih representative (mewakili)
daripada sampel kecil.

More Related Content

Similar to TEKNIK SAMPLING

Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeBarna Yudha SutanMudo
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Maulana Husada
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
Metode Penelitian Survey.pptx
Metode Penelitian Survey.pptxMetode Penelitian Survey.pptx
Metode Penelitian Survey.pptxaris112031
 
Populasi dan-sampel
Populasi dan-sampelPopulasi dan-sampel
Populasi dan-sampelAgus Rahmat
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptSriAnton
 
Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleheri damanik
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Populasi dan sampel validitas dan reliabilitas
Populasi dan sampel   validitas dan reliabilitasPopulasi dan sampel   validitas dan reliabilitas
Populasi dan sampel validitas dan reliabilitasNurul Faqih Isro'i
 
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumen
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumenPopulasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumen
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumenNurulFaqih3
 

Similar to TEKNIK SAMPLING (20)

Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Participans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitativeParticipans, subjects, and sampling for quantitative
Participans, subjects, and sampling for quantitative
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
Metode Penelitian Survey.pptx
Metode Penelitian Survey.pptxMetode Penelitian Survey.pptx
Metode Penelitian Survey.pptx
 
Populasi dan-sampel
Populasi dan-sampelPopulasi dan-sampel
Populasi dan-sampel
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel.ppt
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.ppt
 
Teknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptxTeknik Sampling.pptx
Teknik Sampling.pptx
 
Prosedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sampleProsedur pengambilan sample
Prosedur pengambilan sample
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Teknik sampling1
Teknik sampling1Teknik sampling1
Teknik sampling1
 
Populasi dan sampel validitas dan reliabilitas
Populasi dan sampel   validitas dan reliabilitasPopulasi dan sampel   validitas dan reliabilitas
Populasi dan sampel validitas dan reliabilitas
 
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumen
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumenPopulasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumen
Populasi, sampel, validitas dan reliabilitas instrumen
 
5. TEKNIK SAMPLING.pptx
5. TEKNIK SAMPLING.pptx5. TEKNIK SAMPLING.pptx
5. TEKNIK SAMPLING.pptx
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

TEKNIK SAMPLING

  • 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) Dr. Susilo, M.Pd. Program Pascasarjana Kependidikan Universitas Mulawarman
  • 2. PARADIGMA KUANTITATIF • Enumerative induction: suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui apakah karakter yang terdapat pada populasi ditemukan pada sampel. • Membuat dugaan tentang karakter atau hubungan antar variabel pada populasi setelah melakukan pengamatan pada sampel. • Konsep generalisasi harus ada, yaitu sejauh mana temuan penelitian pada sampel bisa digeneralisasi pada populasi. • Yang menjadi fokus pembahasan adalah insiden dan frekuensi, bukan konsep dan kategori seperti pada paradigma kualitatif
  • 3. Definisi populasi dan sampel • Entitas yang diidentifikasi sebagai yang akan diteliti, bisa berupa kelompok orang, peristiwa, atau obyek benda. Seluruh anggota entitas itulah yang disebut populasi. • Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil secara metodologis dengan teknik tertentu.
  • 6. Apa yang disebut “target population”? • Keseluruhan entitas yang diidentifikasi sebagai representasi sesuatu yang akan diselidiki dalam penelitian. • Contoh: jika Anda ingin meneliti tentang sikap anak remaja Indonesia terhadap tren pakaian, maka “target population” adalah semua laki-laki atau perempuan Indonesia yang didefinisikan sebagai berusia remaja – yaitu usia antara 12 -21 tahun.
  • 7. Apa yang disebut “accessible population” • Bagian populasi yang dapat di jangkau oleh peneliti untuk diambil sampelnya. • Penentuan accessible population ini dipengaruhi oleh waktu (time) dan sumber (resource) yang dimiliki peneliti. • Contoh: karena tidak mungkin dari segi waktu untuk melibatkan seluruh anak remaja di Indonesia, maka populasi yang akan diambil sampelnya hanya beberapa kota besar di Indonesia yang mewakili karakteristik remaja Indonesia.
  • 8. Berdasarkan kesempatan terpilihnya setiap elemen pada populasi, jenis pengambilan sampel dapat dibedakan menjadi: • Probability Sampling • Non-Probability Sampling
  • 9. Probability Sampling • Seleksi sampel dimana anggota populasi diambil dengan prosedur bahwa setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (random - acak)
  • 10. Non-Probability Sampling • Metode seleksi sampel dimana anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk diambil menjadi anggota sampel (non-random – bukan acak).
  • 11. Non-Probability Sampling hanya layak digunakan manakala prosedur Probability Sampling tidak feasible dilakukan
  • 12. Empat jenis probability sampling: • Simple Random Sampling • Stratified Random sampling • Cluster Sampling • Systematic Sampling
  • 13. Simple Random Sampling • Semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel • Cara menyeleksi dengan menggunakan tabel Random Number
  • 14. Langkah-langkah menentukan sampel dengan teknik random: • Tentukan populasi Anda • Daftar semua anggota populasi • Tentukan jumlah sampel berapa prosen dari populasi yang Anda inginkan berdasarkan pertimbangan metodologis • Pilih sejumlah sampel yang sudah Anda tentukan dengan prosedur random (bisa dengan menggunakan tabel random atau teknik lotre nomor.
  • 15. Random sampling tepat digunakan apabila: • Karakteristik populasi dikategorikan homogen berdasarkan masalah yang akan diteliti. • Contoh: Anda akan meneliti kemampuan siswa, maka seluruh siswa pada satuan pendidikan tertentu (SMA, misalnya) tidak bisa dikatakan sebagai homogen karena terdapat pembagian kelas. • Akan tetapi jika Anda ingin meneliti sikap siswa terhadap tren rambut, maka seluruh siswa SMA bisa dikategorikan homogen karena mereka secara sosial sama yaitu usia remaja.
  • 16. Apabila populasi Anda tidak homogen, atau heterogen, • Maka Anda lebih tepat menggunakan teknik Stratified Random Sampling.
  • 17. Stratified Random Sampling • Ketika populasi terdapat strata dari anggotanya, maka pada setiap strata harus terwakili dalam sampel. • Cara menyeleksi: buat persentase dari strata yang ada di populasi kemudian tarik sampel dengan komposisi menurut persentase di populasi.
  • 18. Contoh Stratified Random Sampling: • 1000 populasi siswa SMA,terdiri dari: • 250 kelas orang kelas 1(25 % dari seluruh populasi) • 500 orang kelas 2 (50% dari seluruh populasi) • 250 orang kelas 3 (25 % dari seluruh populasi) • Sampel ditentukan sejumlah 100 siswa untuk diteliti, maka dari 100 orang tersebut harus mewakili prosentase kelas, yaitu: • 25 orang dari kelas 1 • 50 orang dari kelas 2 • 25 orang dari kelas 3
  • 19. Systematic Sampling • Prosedur menggunakan rumus kelipatan, artinya menghitung pilihan sampel dengan kelipatan. • Contoh: 500 populasi diambil 50 sampel. Pengambilan dengan kelipatan 10, maka pemilihan ditunjuk pada setiap kelipatan 10.
  • 20. Cluster Sampling • Unit yang dipilih sebagai sampel bukan individu tetapi lebih kepada kelompok yang sudah tertata. • Cluster sampel ini harus di pilih random dari populasi cluster juga. • Contohnya satu kelas diambil sebagai sampel karena sistem sekolah tidak memungkinkan untuk merandom individu di sekolah
  • 21. Non-Probability Sampling • Accidental Sampling • Purposive Sampling • Quota Sampling
  • 22. Accidental Sampling • Sampel diambil secara accidental (kebetulan) • Misal: wawancara siswa yang ketemu pertama dikampus, maka siswa itulah yang digunakan sampel; atau menggunakan siswa kelas yang sedang diajar sendiri sebagai sampel
  • 23. Purposive Sampling • Disebut juga jugdment sampling, artinya elemen sampel yang diambil merupakan ciri khusus (typical) dari populasi. • Misalnya, untuk memprediksi jumlah pemilih dalam pemilu suatu daerah, survey memilih sampel kecamatan atau desa dengan ciri yang mewakili karakter seluruh daerah itu. Kemudian seluruh anggota masyarakat di daerah itu diwawancarai untuk menyimpulkan prediksi suara pemilu.
  • 24. Quota Sampling • Menyeleksi kasus berciri khusus (typical) dari bermacam-macam strata dalam populasi. • Caranya: tentukan segmen dalam populasi yang akan diteliti, tentukan jumlah setiap segmen dalam populasi, tentukan jumlah kuota yang akan diberikan tiap segmen, lalu seleksi kasus tipikal untuk setiap segmen dalam populasi untuk mengisi kuota sampel.
  • 25. Seberapa Besar ukuran Sampel ditentukan? • Yang harus dikawatirkan dan menjadi hal penting dalam pengambilan sampel adalah keterwakilan (representativeness) setiap elemen dalam populasi. • Ukuran besar sampel tidak menjamin keakuratan. • Tetapi logisnya sampel yang lebih besar akan lebih representative (mewakili) daripada sampel kecil.