SlideShare a Scribd company logo
1 of 132
MATEMATIKA
SMP/MTs Kelas IX
Oleh : Suparno
Disklaimer Daftar isi
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna
membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan
secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkannya sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
DAFTAR ISI
BAB I Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
BAB II Persamaan Kuadrat
BAB III Fungsi Kuadrat
BAB IV Transformasi Geometri
BAB V Kekongruenan dan Kesebangungan
BAB VI Bangun Ruang Sisi Lengkung
BAB
A. Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat
B. Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan
BAGIAN BAB
Ke Daftar Isi
I
Bilangan Berpangkat dan
Bentuk Akar
1. Pengertian Perpangkatan Bilangan
2. Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat
A. Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat
3. Operasi Hitung yang Melibatkan Bilangan Berpangkat
4. Perkalian pada Perpangkatan
5. Pembagian pada Perpangkatan
6. Bentuk Baku Bilangan
7. Persamaan Pangkat Sederhana
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Pengertian Perpangkatan Bilangan
Perpangkatan bilangan merupakan perkalian berulang dari
bilangan tersebut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Nyatakan perpangkatan berikut ke dalam bentuk perkalian berulang.
a. 32
b. 43
c. (–2)5
d. –64
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat
a. Bilangan Berpangkat 0
b. Bilangan Berpangkat Negatif
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Tentukan hasilnya.
a. 30
b. (–2)0
Nyatakan ke dalam bentuk pangkat positif.
a. 3–2
b. (–2)–3
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Operasi Hitung yang Melibatkan Bilangan Berpangkat
Urutan pengerjaan operasi hitung yang melibatkan bilangan berpangkat
sebagai berikut.
a. Kerjakan operasi dalam kurung terlebih dahulu.
b. Lanjutkan dengan operasi perpangkatan.
c. Kerjakan operasi perkalian atau pembagian.
d. Kerjakan operasi penjumlahan atau pengurangan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Perkalian pada Perpangkatan
Pada operasi perkalian perpangkatan dengan bilangan pokok yang
sama berlaku sifat berikut.
a. am × an = am + n
b. (am)n = (an)m = am × n
c. (a × b)m = am × bm
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Tentukan hasilnya.
a. 43 × 42
b. (23)2
c. (2 × 3)2
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. Pembagian pada Perpangkatan
Pada operasi pembagian perpangkatan dengan bilangan pokok yang
sama berlaku sifat berikut.
a. am : an = am – n
b. (a : b)m = am : bm
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Tentukan hasilnya.
a. 43 : 42
b. (6 : 2)2
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
6. Bentuk Baku Bilangan
Bilangan yang sangat besar atau kecil lebih mudah dituliskan ke dalam
bentuk baku. Bentuk baku bilangan yaitu a × 10n dengan 1 ≤ a < 10 dan
n bilangan bulat.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
7. Persamaan Pangkat Sederhana
Jika af(x) = ag(x), berlaku f(x) = g(x) dengan a bilangan real dan f(x), g(x)
fungsi dalam variabel x
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Penarikan Akar Pangkat
2. Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional
B. Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan
3. Sifat-Sifat Operasi Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional
4. Bentuk Akar
5. Sifat-Sifat Bentuk Akar
6. Operasi Aljabar Bentuk Akar
7. Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Penarikan Akar Pangkat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Sifat-Sifat Operasi Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Bentuk Akar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. Sifat-Sifat Bentuk Akar
a. Sifat Perkalian Bentuk Akar
b. Sifat Pembagian Bentuk Akar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
6. Operasi Aljabar Bentuk Akar
a. Penjumlahan Bentuk Akar
b. Pengurangan Bentuk Akar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Perkalian Bentuk Akar
d. Pembagian Bentuk Akar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
7. Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
A. Pengertian Persamaan Kuadrat dan Akar Persamaan Kuadrat
B. Menentukan Akar Persamaan Kuadrat
BAGIAN BAB
Persamaan
Kuadrat
II
Ke Daftar Isi
1. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat
2. Akar Persamaan Kuadrat
A. Pengertian Persamaan Kuadrat dan Akar Persamaan Kuadrat
3. Banyak Akar Persamaan Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat
Bentuk umum persamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c = 0 dengan a, b, c
bilangan real dan a ≠ 0.
x disebut variabel.
a disebut koefisien dari x2.
b disebut koefisien dari x.
c disebut konstanta.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Perhatikan beberapa persamaan kuadrat berikut.
a. x2 + 2x – 1 = 0
b. 2t2 + t = 0
c. m2 – 3 = 0
d. n2 = 0
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Akar Persamaan Kuadrat
Akar atau penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah nilai
x yang menyebabkan ruas kiri persamaan bernilai nol. Dengan kata
lain, penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah nilai x
yang memenuhi persamaan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Banyak Akar Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 0 bisa mempunyai dua
akar, satu akar, atau bahkan tidak mempunyai akar. Banyak akar yang
dimiliki suatu persamaan kuadrat dapat dilihat dari nilai
diskriminannya yaitu D = b2 – 4ac.
a. Persamaan kuadrat mempunyai dua akar real berbeda (berlainan)
jika nilai D > 0.
b. Persamaan kuadrat mempunyai satu akar real jika nilai D = 0. Satu
akar real juga sering disebut dua akar real kembar.
c. Persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real jika nilai D < 0.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Pemfaktoran
2. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Kuadrat Sempurna
B. Menentukan Akar Persamaan Kuadrat
3. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Rumus abc
4. Menyusun Persamaan Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Pemfaktoran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Kuadrat Sempurna
Bentuk kuadrat sempurna yaitu (x + p)2 dan (x – p)2.
Persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dapat diubah menjadi kuadrat
sempurna.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Rumus abc
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Menyusun Persamaan Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
A. Fungsi Kuadrat
B. Sifat-Sifat Grafik Fungsi Kuadrat
BAGIAN BAB
C. Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat
Ke Daftar Isi
Fungsi Kuadrat
III
1. Bentuk Persamaan Fungsi Kuadrat
2. Grafik Fungsi Kuadrat
A. Fungsi Kuadrat
3. Menentukan Titik Balik Grafik Fungsi Kuadrat
4. Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Bentuk Persamaan Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat merupakan suatu fungsi yang memiliki satu variabel
dan pangkat tertinggi variabel tersebut dua.
Bentuk persamaan fungsi kuadrat dalam x adalah f(x) = ax2 + bx + c
dengan a, b, dan c bilangan real dan a ≠ 0.
x disebut variabel, a disebut koefisien x2, b disebut koefisien x, dan c
disebut konstanta.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Perhatikan persamaan fungsi kuadrat berikut.
a. f(x) = x2 + 2x – 3, memiliki nilai a = 1, b = 2, dan c = –3.
b. f(x) = –3x2 – 4x, memiliki nilai a = –3, b = –4, dan c = 0.
c. f(x) = 4x2 – 8, memiliki nilai a = 4, b = 0, dan c = –8.
d. f(x) = 2x2, memiliki nilai a = 2, b = 0, dan c = 0.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Grafik Fungsi Kuadrat
Sketsa grafik fungsi kuadrat dapat digambarkan secara sederhana yaitu
dengan menentukan beberapa titik yang terletak pada grafik fungsi f(x).
Kemudian, menggambarkan titik tersebut pada bidang koordinat
kartesius secara tepat dan menghubungkannya dengan hati-hati
sehingga terbentuk kurva mulus.
Beberapa informasi pada grafik fungsi kuadrat:
a. Titik potong grafik dengan sumbu X
b. Titik potong grafik dengan sumbu Y
c. Sumbu simetri fungsi
d. Titik puncak/titik ekstrem/titik balik fungsi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Menentukan Titik Balik Grafik Fungsi Kuadrat
Secara umum, fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c mempunyai koordinat
titik balik yaitu (x, y) dengan:
x = –b/2a
y = –D/4a
untuk D = b2 – 4ac
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat
Cara menggambar sketsa grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c
sebagai berikut.
a. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu koordinat.
1) Grafik memotong sumbu X jika y = 0.
2) Grafik memotong sumbu Y jika x = 0.
b. Menentukan koordinat titik balik.
c. Menentukan beberapa titik bantu yang dilalui grafik.
d. Menghubungkan titik-titik yang diperoleh dari langkah a sampai c
dengan hati-hati sehingga terbentuk kurva mulus.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Berdasarkan Koefisien x2
2. Berdasarkan Koefisien x2 dan Koefisien x
B. Sifat-Sifat Grafik Fungsi Kuadrat
3. Berdasarkan Konstanta
4. Berdasarkan Diskriminan
5. Berdasarkan Koefisien x2 dan Diskriminan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Berdasarkan Koefisien x2
Koefisien x2 dari fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 adalah
a. Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai a sebagai berikut.
a. Jika a > 0, grafik terbuka ke atas sehingga grafik mempunyai titik
balik minimum.
b. Jika a < 0, grafik terbuka ke bawah sehingga grafik mempunyai
titik balik maksimum.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bentuk Grafik
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Berdasarkan Koefisien x2 dan Koefisien x
Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai a dan b sebagai
berikut.
a. Jika a > 0 dan b > 0, grafik terbuka ke atas dan titik puncak di kiri
sumbu Y.
b. Jika a > 0 dan b < 0, grafik terbuka ke atas dan titik puncak di
kanan sumbu Y.
c. Jika a > 0 dan b = 0, grafik berada pada sumbu Y.
d. Jika a < 0 dan b > 0, grafik terbuka ke bawah dan titik puncak di
kanan sumbu Y.
e. Jika a < 0 dan b < 0, grafik terbuka ke bawah dan titik puncak di
kiri sumbu Y.
f. Jika a < 0 dan b = 0, grafik berada pada sumbu Y.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bentuk Grafik
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Berdasarkan Konstanta
Konstanta dari fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 adalah c.
Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai c sebagai berikut.
a. Jika c > 0, grafik memotong sumbu Y positif.
b. Jika c = 0, grafik memotong melalui titik pangkal koordinat.
c. Jika c < 0, grafik memotong sumbu Y negatif.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bentuk Grafik
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Berdasarkan Diskriminan
Diskriminan dari fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 adalah
D = b2 – 4ac. Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai
diskriminannya sebagai berikut.
a. Jika D > 0, grafik memotong sumbu X di dua titik berlainan.
b. Jika D = 0, grafik memotong sumbu X di satu titik atau grafik
menyinggung sumbu X.
c. Jika D < 0, grafik tidak memotong atau tidak menyinggung sumbu
X. Grafik fungsi kuadrat yang tidak memotong atau tidak
menyinggung sumbu X disebut definit.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bentuk Grafik
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. Berdasarkan Koefisien x2 dan Diskriminan
Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c, a ≠ 0 berdasarkan
nilai nilai a dan D sebagai berikut.
a. Jika a > 0 dan D < 0, grafik terbuka ke atas dan tidak memotong
atau tidak menyinggung sumbu X. Grafik semcam ini disebut grafik
definit positif.
b. Jika a < 0 dan D < 0, grafik terbuka ke bawah dan tidak memotong
atau tidak menyinggung sumbu X. Grafik semacam ini disebut
grafik definit negatif.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bentuk Grafik
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Melalui Tiga Titik
2. Memotong Sumbu X di Dua Titik
C. Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat
3. Menyinggung Sumbu X
4. Melalui Titik Puncak
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Melalui Tiga Titik
Persamaan grafik fungsi kuadrat yang melalui tiga titik A(x1, y1),
B(x2, y2), dan C(x3,y3) dapat dicari dengan cara mensubstitusikan
ketiga titik ke dalam persamaan umum y = f(x) = ax2 + bx + c.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Memotong Sumbu X di Dua Titik
Persamaan grafik fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di
titik (x1, 0) dan (x2, 0) serta serta melalui titik C(x3, y3) adalah f(x)
= a(x – x1)(x – x2). Nilai a ditentukan dengan cara
mensubstitusikan titik C(x3, y3) ke dalam persamaan fungsi
kuadrat y = f(x) = a(x – x1)(x – x2) sehingga diperoleh persamaan
y3 = a(x3 – x1)(x3 – x2).
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Menyinggung Sumbu X
Persamaan grafik fungsi kuadrat yang menyinggung sumbu X di
titik A(x1, 0) dan melalui titik B(x2, y2) adalah y = f(x) = a(x – x1)2.
Nilai a ditentukan dengan cara mensubstitusikan titik B(x2, y2) ke
dalam persamaan fungsi kuadrat y = f(x) = a(x – x1)2 sehingga
diperoleh persamaan y2 = a(x2 – x1)2.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Melalui Titik Puncak
Persamaan grafik fungsi kuadrat memiliki koordinat titik puncak
(p, q) dan melalui titik A(x1, y1) adalah f(x) = a(x – p)2 + q.
Nilai a ditentukan dengan cara mensubstitusikan titik A(x1, y1) ke
dalam persamaan fungsi kuadrat y = f(x) = a(x – p)2 + q sehingga
diperoleh persamaan y1 = a(x1 – p)2 + q.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
A. Refleksi dan Translasi
B. Rotasi dan Dilatasi
BAGIAN BAB
Ke Daftar Isi
Transformasi Geometri
IV
1. Refleksi (Pencerminan)
2. Translasi (Pergeseran)
A. Refleksi dan Translasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Refleksi (Pencerminan)
Secara umum, hasil refleksi pada bidang koordinat dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Translasi (Pergeseran)
Translasi merupakan transformasi yang memindahkan titik atau
bangun dengan cara menggeser titik atau bangun tersebut dengan
jarak dan arah tertentu.
Translasi suatu titik P(x, y) oleh translasi T = (a, b) yaitu
penggeseran titik P(x, y) sejauh a searah sumbu X (ke kanan atau
ke kiri) dan sejauh b searah sumbu Y (ke atas atau ke bawah)
sehingga menghasilkan titik P′(x + a, y + b).
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Rotasi (Perputaran)
2. Dilatasi
B. Rotasi dan Dilatasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Rotasi (Perputaran)
Rotasi merupakan transformasi yang memutar setiap titik dengan
sudut dan arah putaran tertentu terhadap titik yang tetap. Titik
yang tetap tersebut dinamakan titik pusat rotasi. Secara umum,
hasil rotasi pada bidang koordinat dengan pusat O(0, 0) dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Dilatasi
Dilatasi adalah proses pengalian ukuran bangun atau benda.
Pengalian ukuran yang dimaksud dapat berupa pembesaran atau
pengecilan tergantung dengan skala dilatasi. Unsur yang harus ada
pada dilatasi yaitu titik pusat dilatasi dan skala pengalinya.
Secara umum, bayangan titik A(x, y) oleh dilatasi terhadap pusat
O(0, 0) dengan faktor skala k adalah A′(kx, ky).
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
A. Konsep Kekongruenan dan Kesebangunan
B. Kekongruenan pada Segitiga
BAGIAN BAB
C. Kesebangunan pada Segitiga
Ke Daftar Isi
Kekongruenan dan
Kesebangunan
V
1. Kekongruenan Bangun Datar
2. Kesebangunan Bangun Datar
A. Konsep Kekongruenan dan Kesebangunan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Kekongruenan Bangun Datar
Secara umum, syarat dua bangun saling kongruen sebagai berikut.
a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
b. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Kesebangunan Bangun Datar
Secara umum, syarat dua bangun saling sebangun sebagai berikut.
a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
b. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Kekongruenan Segitiga
2. Syarat Cukup Kekongruenan Segitiga
B. Kekongruenan pada Segitiga
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Kekongruenan Segitiga
Dua segitiga yang kongruen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
b. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Syarat Cukup Kekongruenan Segitiga
Untuk menunjukkan bahwa dua segitiga kongruen tidak perlu
ditunjukkan semua sisinya sama panjang dan ketiga sudutnya
sama besar. Berikut ini syarat cukup dari dua segitiga kongruen.
a. Ttiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang (s – s – s).
b. Dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sepasang
sudut sama besar.
c. Dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar dan sepasang
sisi sama panjang.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Kesebangunan Segitiga
2. Rumus Khusus sebagai Akibat Kesebangunan Segitiga
C. Kesebangunan pada Segitiga
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Kesebangunan Segitiga
Dua segitiga yang sebangun mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
b. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Rumus Khusus sebagai Akibat Kesebangunan Segitiga
a. Rumus 1
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
b. Rumus 2
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
c. Rumus 3
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
A. Unsur-Unsur Tabung, Kerucut, dan Bola
B. Luas dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung
BAGIAN BAB
C. Gabungan dan Irisan Bangun Ruang Sisi Lengkung
Ke Daftar Isi
Bangun Ruang
Sisi Lengkung
VI
1. Tabung
2. Kerucut
A. Unsur-Unsur Tabung, Kerucut, dan Bola
3. Bola
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Tabung
Tabung adalah prisma yang bidang alas dan tutupnya berupa
lingkaran.
Unsur-unsur tabung sebagai berikut.
a. Sisi alas dan atas tabung berupa lingkaran.
b. Jari-jari tabung.
c. Tinggi tabung.
d. Selimut tabung berupa sisi lengkung yang menyelimuti tabung.
e. Banyak rusuk 2 dan tidak memiliki titik sudut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Kerucut
Kerucut adalah limas yang bidang alasnya berbentuk lingkaran.
Unsur-unsur kerucut sebagai berikut.
a. Jari-jari kerucut.
b. Tinggi kerucut.
c. Garis pelukis adalah garis yang menghubungkan titik puncak
ke titik pada keliling bidang alas kerucut.
d. Banyak rusuk 1 dan tidak memiliki titik sudut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Bola
Bola merupakan satu-satunya bangun ruang yang hanya tersusun
atas satu bidang sisi. Bidang sisi tersebut berupa bidang sisi
lengkung. Bola tidak memiliki rusuk dan titik sudut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Tabung
2. Kerucut
B. Luas dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung
3. Bola
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Tabung
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Kerucut
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Bola
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Gabungan Tabung dan Setengah Bola
2. Gabungan Tabung dan Kerucut
C. Gabungan dan Irisan Bangun Ruang Sisi Lengkung
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Gabungan Tabung dan Setengah Bola
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Gabungan Tabung dan Kerucut
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Terima Kasih
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

More Related Content

Similar to Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar.pptx

Power Point PR Matematika Pem. 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].ppt
Power Point PR Matematika Pem. 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptPower Point PR Matematika Pem. 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].ppt
Power Point PR Matematika Pem. 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].ppt
SitiRamadhah
 
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwaraPPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
mjohantop
 

Similar to Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar.pptx (20)

Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019.ppt
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019.pptPower Point PR Matematika 8A Ed. 2019.ppt
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019.ppt
 
Bentuk akar
Bentuk akarBentuk akar
Bentuk akar
 
Bentuk akar
Bentuk akarBentuk akar
Bentuk akar
 
Bentuk akar
Bentuk akarBentuk akar
Bentuk akar
 
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.pptPower Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
Power Point PR Matematika 8A Ed. 2019 Jos.ppt
 
Bab5KELAS 8.ppt
Bab5KELAS 8.pptBab5KELAS 8.ppt
Bab5KELAS 8.ppt
 
Pertidaksamaan pecahan dan irasional.pptx
Pertidaksamaan pecahan dan irasional.pptxPertidaksamaan pecahan dan irasional.pptx
Pertidaksamaan pecahan dan irasional.pptx
 
bentuk akar.ppt
bentuk akar.pptbentuk akar.ppt
bentuk akar.ppt
 
Power Point PR Matematika 8.ppt
Power Point PR Matematika 8.pptPower Point PR Matematika 8.ppt
Power Point PR Matematika 8.ppt
 
Power Point PR Matematika 8.ppt
Power Point PR Matematika 8.pptPower Point PR Matematika 8.ppt
Power Point PR Matematika 8.ppt
 
Bilangan real
Bilangan realBilangan real
Bilangan real
 
PPT MATEMATIKA PEMINATAN KELAS XII KURIKULUM 2013
PPT MATEMATIKA PEMINATAN KELAS XII KURIKULUM 2013PPT MATEMATIKA PEMINATAN KELAS XII KURIKULUM 2013
PPT MATEMATIKA PEMINATAN KELAS XII KURIKULUM 2013
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
 
Ppt rafika meiista sari (1652210083)
Ppt rafika meiista sari (1652210083)Ppt rafika meiista sari (1652210083)
Ppt rafika meiista sari (1652210083)
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smp
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Bentuk Akar Matematika SMA 10.pptx
Bentuk Akar Matematika SMA 10.pptxBentuk Akar Matematika SMA 10.pptx
Bentuk Akar Matematika SMA 10.pptx
 
Matematika Peminatan 10A.ppt
Matematika Peminatan 10A.pptMatematika Peminatan 10A.ppt
Matematika Peminatan 10A.ppt
 
Power Point PR Matematika Pem. 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].ppt
Power Point PR Matematika Pem. 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].pptPower Point PR Matematika Pem. 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].ppt
Power Point PR Matematika Pem. 10A Ed. 2019 [www.defantri.com].ppt
 
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwaraPPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
 

More from ZubaidahZubaidah6 (7)

Bab 1.pptx
Bab 1.pptxBab 1.pptx
Bab 1.pptx
 
Pembelajaran 21.ppt
Pembelajaran 21.pptPembelajaran 21.ppt
Pembelajaran 21.ppt
 
Luas Piramida.ppt
Luas Piramida.pptLuas Piramida.ppt
Luas Piramida.ppt
 
EDARAN DISDIK - JAM KERJA TERBARU.pdf
EDARAN DISDIK - JAM KERJA TERBARU.pdfEDARAN DISDIK - JAM KERJA TERBARU.pdf
EDARAN DISDIK - JAM KERJA TERBARU.pdf
 
MATEMATIKA AKU SUKA.ppt
MATEMATIKA AKU SUKA.pptMATEMATIKA AKU SUKA.ppt
MATEMATIKA AKU SUKA.ppt
 
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptxMatematika 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptx
 
AKU CINTA MATEMATIKAKU.ppt
AKU CINTA MATEMATIKAKU.pptAKU CINTA MATEMATIKAKU.ppt
AKU CINTA MATEMATIKAKU.ppt
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
SemediGiri2
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 

Bab 1 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar.pptx

  • 1. MATEMATIKA SMP/MTs Kelas IX Oleh : Suparno Disklaimer Daftar isi
  • 2. • PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. • Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. • Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. • Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. • Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
  • 3. DAFTAR ISI BAB I Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar BAB II Persamaan Kuadrat BAB III Fungsi Kuadrat BAB IV Transformasi Geometri BAB V Kekongruenan dan Kesebangungan BAB VI Bangun Ruang Sisi Lengkung
  • 4. BAB A. Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat B. Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan BAGIAN BAB Ke Daftar Isi I Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
  • 5. 1. Pengertian Perpangkatan Bilangan 2. Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat A. Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat 3. Operasi Hitung yang Melibatkan Bilangan Berpangkat 4. Perkalian pada Perpangkatan 5. Pembagian pada Perpangkatan 6. Bentuk Baku Bilangan 7. Persamaan Pangkat Sederhana Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 6. 1. Pengertian Perpangkatan Bilangan Perpangkatan bilangan merupakan perkalian berulang dari bilangan tersebut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 7. Contoh Soal Nyatakan perpangkatan berikut ke dalam bentuk perkalian berulang. a. 32 b. 43 c. (–2)5 d. –64 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 8. 2. Bilangan Berpangkat Bilangan Bulat a. Bilangan Berpangkat 0 b. Bilangan Berpangkat Negatif Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 9. Contoh Soal Tentukan hasilnya. a. 30 b. (–2)0 Nyatakan ke dalam bentuk pangkat positif. a. 3–2 b. (–2)–3 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 10. 3. Operasi Hitung yang Melibatkan Bilangan Berpangkat Urutan pengerjaan operasi hitung yang melibatkan bilangan berpangkat sebagai berikut. a. Kerjakan operasi dalam kurung terlebih dahulu. b. Lanjutkan dengan operasi perpangkatan. c. Kerjakan operasi perkalian atau pembagian. d. Kerjakan operasi penjumlahan atau pengurangan. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 11. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 12. 4. Perkalian pada Perpangkatan Pada operasi perkalian perpangkatan dengan bilangan pokok yang sama berlaku sifat berikut. a. am × an = am + n b. (am)n = (an)m = am × n c. (a × b)m = am × bm Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 13. Contoh Soal Tentukan hasilnya. a. 43 × 42 b. (23)2 c. (2 × 3)2 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 14. 5. Pembagian pada Perpangkatan Pada operasi pembagian perpangkatan dengan bilangan pokok yang sama berlaku sifat berikut. a. am : an = am – n b. (a : b)m = am : bm Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 15. Contoh Soal Tentukan hasilnya. a. 43 : 42 b. (6 : 2)2 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 16. 6. Bentuk Baku Bilangan Bilangan yang sangat besar atau kecil lebih mudah dituliskan ke dalam bentuk baku. Bentuk baku bilangan yaitu a × 10n dengan 1 ≤ a < 10 dan n bilangan bulat. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 17. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 18. 7. Persamaan Pangkat Sederhana Jika af(x) = ag(x), berlaku f(x) = g(x) dengan a bilangan real dan f(x), g(x) fungsi dalam variabel x Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 19. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 20. 1. Penarikan Akar Pangkat 2. Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional B. Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan 3. Sifat-Sifat Operasi Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional 4. Bentuk Akar 5. Sifat-Sifat Bentuk Akar 6. Operasi Aljabar Bentuk Akar 7. Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 21. 1. Penarikan Akar Pangkat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 22. 2. Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 23. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 24. 3. Sifat-Sifat Operasi Bilangan Berpangkat Bilangan Rasional Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 25. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 26. 4. Bentuk Akar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 27. 5. Sifat-Sifat Bentuk Akar a. Sifat Perkalian Bentuk Akar b. Sifat Pembagian Bentuk Akar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 28. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 29. 6. Operasi Aljabar Bentuk Akar a. Penjumlahan Bentuk Akar b. Pengurangan Bentuk Akar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 30. c. Perkalian Bentuk Akar d. Pembagian Bentuk Akar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 31. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 32. 7. Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 33. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 34. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 35. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 36. BAB A. Pengertian Persamaan Kuadrat dan Akar Persamaan Kuadrat B. Menentukan Akar Persamaan Kuadrat BAGIAN BAB Persamaan Kuadrat II Ke Daftar Isi
  • 37. 1. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat 2. Akar Persamaan Kuadrat A. Pengertian Persamaan Kuadrat dan Akar Persamaan Kuadrat 3. Banyak Akar Persamaan Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 38. 1. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat Bentuk umum persamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c = 0 dengan a, b, c bilangan real dan a ≠ 0. x disebut variabel. a disebut koefisien dari x2. b disebut koefisien dari x. c disebut konstanta. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 39. Contoh Soal Perhatikan beberapa persamaan kuadrat berikut. a. x2 + 2x – 1 = 0 b. 2t2 + t = 0 c. m2 – 3 = 0 d. n2 = 0 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 40. 2. Akar Persamaan Kuadrat Akar atau penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah nilai x yang menyebabkan ruas kiri persamaan bernilai nol. Dengan kata lain, penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah nilai x yang memenuhi persamaan. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 41. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 42. 3. Banyak Akar Persamaan Kuadrat Persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan a ≠ 0 bisa mempunyai dua akar, satu akar, atau bahkan tidak mempunyai akar. Banyak akar yang dimiliki suatu persamaan kuadrat dapat dilihat dari nilai diskriminannya yaitu D = b2 – 4ac. a. Persamaan kuadrat mempunyai dua akar real berbeda (berlainan) jika nilai D > 0. b. Persamaan kuadrat mempunyai satu akar real jika nilai D = 0. Satu akar real juga sering disebut dua akar real kembar. c. Persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real jika nilai D < 0. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 43. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 44. 1. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Pemfaktoran 2. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Kuadrat Sempurna B. Menentukan Akar Persamaan Kuadrat 3. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Rumus abc 4. Menyusun Persamaan Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 45. 1. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Pemfaktoran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 46. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 47. 2. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Kuadrat Sempurna Bentuk kuadrat sempurna yaitu (x + p)2 dan (x – p)2. Persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dapat diubah menjadi kuadrat sempurna. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 48. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 49. 3. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Rumus abc Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 50. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 51. 4. Menyusun Persamaan Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 52. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 53. BAB A. Fungsi Kuadrat B. Sifat-Sifat Grafik Fungsi Kuadrat BAGIAN BAB C. Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat Ke Daftar Isi Fungsi Kuadrat III
  • 54. 1. Bentuk Persamaan Fungsi Kuadrat 2. Grafik Fungsi Kuadrat A. Fungsi Kuadrat 3. Menentukan Titik Balik Grafik Fungsi Kuadrat 4. Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 55. 1. Bentuk Persamaan Fungsi Kuadrat Fungsi kuadrat merupakan suatu fungsi yang memiliki satu variabel dan pangkat tertinggi variabel tersebut dua. Bentuk persamaan fungsi kuadrat dalam x adalah f(x) = ax2 + bx + c dengan a, b, dan c bilangan real dan a ≠ 0. x disebut variabel, a disebut koefisien x2, b disebut koefisien x, dan c disebut konstanta. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 56. Contoh Soal Perhatikan persamaan fungsi kuadrat berikut. a. f(x) = x2 + 2x – 3, memiliki nilai a = 1, b = 2, dan c = –3. b. f(x) = –3x2 – 4x, memiliki nilai a = –3, b = –4, dan c = 0. c. f(x) = 4x2 – 8, memiliki nilai a = 4, b = 0, dan c = –8. d. f(x) = 2x2, memiliki nilai a = 2, b = 0, dan c = 0. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 57. 2. Grafik Fungsi Kuadrat Sketsa grafik fungsi kuadrat dapat digambarkan secara sederhana yaitu dengan menentukan beberapa titik yang terletak pada grafik fungsi f(x). Kemudian, menggambarkan titik tersebut pada bidang koordinat kartesius secara tepat dan menghubungkannya dengan hati-hati sehingga terbentuk kurva mulus. Beberapa informasi pada grafik fungsi kuadrat: a. Titik potong grafik dengan sumbu X b. Titik potong grafik dengan sumbu Y c. Sumbu simetri fungsi d. Titik puncak/titik ekstrem/titik balik fungsi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 58. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 59. 3. Menentukan Titik Balik Grafik Fungsi Kuadrat Secara umum, fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c mempunyai koordinat titik balik yaitu (x, y) dengan: x = –b/2a y = –D/4a untuk D = b2 – 4ac Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 60. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 61. 4. Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat Cara menggambar sketsa grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c sebagai berikut. a. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu koordinat. 1) Grafik memotong sumbu X jika y = 0. 2) Grafik memotong sumbu Y jika x = 0. b. Menentukan koordinat titik balik. c. Menentukan beberapa titik bantu yang dilalui grafik. d. Menghubungkan titik-titik yang diperoleh dari langkah a sampai c dengan hati-hati sehingga terbentuk kurva mulus. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 62. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 63. 1. Berdasarkan Koefisien x2 2. Berdasarkan Koefisien x2 dan Koefisien x B. Sifat-Sifat Grafik Fungsi Kuadrat 3. Berdasarkan Konstanta 4. Berdasarkan Diskriminan 5. Berdasarkan Koefisien x2 dan Diskriminan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 64. 1. Berdasarkan Koefisien x2 Koefisien x2 dari fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 adalah a. Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai a sebagai berikut. a. Jika a > 0, grafik terbuka ke atas sehingga grafik mempunyai titik balik minimum. b. Jika a < 0, grafik terbuka ke bawah sehingga grafik mempunyai titik balik maksimum. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 65. Bentuk Grafik Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 66. 2. Berdasarkan Koefisien x2 dan Koefisien x Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai a dan b sebagai berikut. a. Jika a > 0 dan b > 0, grafik terbuka ke atas dan titik puncak di kiri sumbu Y. b. Jika a > 0 dan b < 0, grafik terbuka ke atas dan titik puncak di kanan sumbu Y. c. Jika a > 0 dan b = 0, grafik berada pada sumbu Y. d. Jika a < 0 dan b > 0, grafik terbuka ke bawah dan titik puncak di kanan sumbu Y. e. Jika a < 0 dan b < 0, grafik terbuka ke bawah dan titik puncak di kiri sumbu Y. f. Jika a < 0 dan b = 0, grafik berada pada sumbu Y. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 67. Bentuk Grafik Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 68. 3. Berdasarkan Konstanta Konstanta dari fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 adalah c. Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai c sebagai berikut. a. Jika c > 0, grafik memotong sumbu Y positif. b. Jika c = 0, grafik memotong melalui titik pangkal koordinat. c. Jika c < 0, grafik memotong sumbu Y negatif. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 69. Bentuk Grafik Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 70. 4. Berdasarkan Diskriminan Diskriminan dari fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c dengan a ≠ 0 adalah D = b2 – 4ac. Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat berdasarkan nilai diskriminannya sebagai berikut. a. Jika D > 0, grafik memotong sumbu X di dua titik berlainan. b. Jika D = 0, grafik memotong sumbu X di satu titik atau grafik menyinggung sumbu X. c. Jika D < 0, grafik tidak memotong atau tidak menyinggung sumbu X. Grafik fungsi kuadrat yang tidak memotong atau tidak menyinggung sumbu X disebut definit. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 71. Bentuk Grafik Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 72. 5. Berdasarkan Koefisien x2 dan Diskriminan Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c, a ≠ 0 berdasarkan nilai nilai a dan D sebagai berikut. a. Jika a > 0 dan D < 0, grafik terbuka ke atas dan tidak memotong atau tidak menyinggung sumbu X. Grafik semcam ini disebut grafik definit positif. b. Jika a < 0 dan D < 0, grafik terbuka ke bawah dan tidak memotong atau tidak menyinggung sumbu X. Grafik semacam ini disebut grafik definit negatif. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 73. Bentuk Grafik Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 74. 1. Melalui Tiga Titik 2. Memotong Sumbu X di Dua Titik C. Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat 3. Menyinggung Sumbu X 4. Melalui Titik Puncak Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 75. 1. Melalui Tiga Titik Persamaan grafik fungsi kuadrat yang melalui tiga titik A(x1, y1), B(x2, y2), dan C(x3,y3) dapat dicari dengan cara mensubstitusikan ketiga titik ke dalam persamaan umum y = f(x) = ax2 + bx + c. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 76. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 77. 2. Memotong Sumbu X di Dua Titik Persamaan grafik fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di titik (x1, 0) dan (x2, 0) serta serta melalui titik C(x3, y3) adalah f(x) = a(x – x1)(x – x2). Nilai a ditentukan dengan cara mensubstitusikan titik C(x3, y3) ke dalam persamaan fungsi kuadrat y = f(x) = a(x – x1)(x – x2) sehingga diperoleh persamaan y3 = a(x3 – x1)(x3 – x2). Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 78. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 79. 3. Menyinggung Sumbu X Persamaan grafik fungsi kuadrat yang menyinggung sumbu X di titik A(x1, 0) dan melalui titik B(x2, y2) adalah y = f(x) = a(x – x1)2. Nilai a ditentukan dengan cara mensubstitusikan titik B(x2, y2) ke dalam persamaan fungsi kuadrat y = f(x) = a(x – x1)2 sehingga diperoleh persamaan y2 = a(x2 – x1)2. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 80. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 81. 4. Melalui Titik Puncak Persamaan grafik fungsi kuadrat memiliki koordinat titik puncak (p, q) dan melalui titik A(x1, y1) adalah f(x) = a(x – p)2 + q. Nilai a ditentukan dengan cara mensubstitusikan titik A(x1, y1) ke dalam persamaan fungsi kuadrat y = f(x) = a(x – p)2 + q sehingga diperoleh persamaan y1 = a(x1 – p)2 + q. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 82. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 83. BAB A. Refleksi dan Translasi B. Rotasi dan Dilatasi BAGIAN BAB Ke Daftar Isi Transformasi Geometri IV
  • 84. 1. Refleksi (Pencerminan) 2. Translasi (Pergeseran) A. Refleksi dan Translasi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 85. 1. Refleksi (Pencerminan) Secara umum, hasil refleksi pada bidang koordinat dapat dirumuskan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 86. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 87. 2. Translasi (Pergeseran) Translasi merupakan transformasi yang memindahkan titik atau bangun dengan cara menggeser titik atau bangun tersebut dengan jarak dan arah tertentu. Translasi suatu titik P(x, y) oleh translasi T = (a, b) yaitu penggeseran titik P(x, y) sejauh a searah sumbu X (ke kanan atau ke kiri) dan sejauh b searah sumbu Y (ke atas atau ke bawah) sehingga menghasilkan titik P′(x + a, y + b). Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 88. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 89. 1. Rotasi (Perputaran) 2. Dilatasi B. Rotasi dan Dilatasi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 90. 1. Rotasi (Perputaran) Rotasi merupakan transformasi yang memutar setiap titik dengan sudut dan arah putaran tertentu terhadap titik yang tetap. Titik yang tetap tersebut dinamakan titik pusat rotasi. Secara umum, hasil rotasi pada bidang koordinat dengan pusat O(0, 0) dapat dirumuskan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 91. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 92. 2. Dilatasi Dilatasi adalah proses pengalian ukuran bangun atau benda. Pengalian ukuran yang dimaksud dapat berupa pembesaran atau pengecilan tergantung dengan skala dilatasi. Unsur yang harus ada pada dilatasi yaitu titik pusat dilatasi dan skala pengalinya. Secara umum, bayangan titik A(x, y) oleh dilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala k adalah A′(kx, ky). Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 93. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 94. BAB A. Konsep Kekongruenan dan Kesebangunan B. Kekongruenan pada Segitiga BAGIAN BAB C. Kesebangunan pada Segitiga Ke Daftar Isi Kekongruenan dan Kesebangunan V
  • 95. 1. Kekongruenan Bangun Datar 2. Kesebangunan Bangun Datar A. Konsep Kekongruenan dan Kesebangunan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 96. 1. Kekongruenan Bangun Datar Secara umum, syarat dua bangun saling kongruen sebagai berikut. a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. b. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 97. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 98. 2. Kesebangunan Bangun Datar Secara umum, syarat dua bangun saling sebangun sebagai berikut. a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. b. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian sama. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 99. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 100. 1. Kekongruenan Segitiga 2. Syarat Cukup Kekongruenan Segitiga B. Kekongruenan pada Segitiga Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 101. 1. Kekongruenan Segitiga Dua segitiga yang kongruen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. b. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 102. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 103. 2. Syarat Cukup Kekongruenan Segitiga Untuk menunjukkan bahwa dua segitiga kongruen tidak perlu ditunjukkan semua sisinya sama panjang dan ketiga sudutnya sama besar. Berikut ini syarat cukup dari dua segitiga kongruen. a. Ttiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang (s – s – s). b. Dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sepasang sudut sama besar. c. Dua pasang sudut yang bersesuaian sama besar dan sepasang sisi sama panjang. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 104. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 105. 1. Kesebangunan Segitiga 2. Rumus Khusus sebagai Akibat Kesebangunan Segitiga C. Kesebangunan pada Segitiga Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 106. 1. Kesebangunan Segitiga Dua segitiga yang sebangun mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. a. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. b. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 107. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 108. 2. Rumus Khusus sebagai Akibat Kesebangunan Segitiga a. Rumus 1 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 109. b. Rumus 2 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 110. c. Rumus 3 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 111. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 112. BAB A. Unsur-Unsur Tabung, Kerucut, dan Bola B. Luas dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung BAGIAN BAB C. Gabungan dan Irisan Bangun Ruang Sisi Lengkung Ke Daftar Isi Bangun Ruang Sisi Lengkung VI
  • 113. 1. Tabung 2. Kerucut A. Unsur-Unsur Tabung, Kerucut, dan Bola 3. Bola Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 114. 1. Tabung Tabung adalah prisma yang bidang alas dan tutupnya berupa lingkaran. Unsur-unsur tabung sebagai berikut. a. Sisi alas dan atas tabung berupa lingkaran. b. Jari-jari tabung. c. Tinggi tabung. d. Selimut tabung berupa sisi lengkung yang menyelimuti tabung. e. Banyak rusuk 2 dan tidak memiliki titik sudut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 115. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 116. 2. Kerucut Kerucut adalah limas yang bidang alasnya berbentuk lingkaran. Unsur-unsur kerucut sebagai berikut. a. Jari-jari kerucut. b. Tinggi kerucut. c. Garis pelukis adalah garis yang menghubungkan titik puncak ke titik pada keliling bidang alas kerucut. d. Banyak rusuk 1 dan tidak memiliki titik sudut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 117. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 118. 3. Bola Bola merupakan satu-satunya bangun ruang yang hanya tersusun atas satu bidang sisi. Bidang sisi tersebut berupa bidang sisi lengkung. Bola tidak memiliki rusuk dan titik sudut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 119. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 120. 1. Tabung 2. Kerucut B. Luas dan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung 3. Bola Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 121. 1. Tabung Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 122. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 123. 2. Kerucut Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 124. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 125. 3. Bola Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 126. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 127. 1. Gabungan Tabung dan Setengah Bola 2. Gabungan Tabung dan Kerucut C. Gabungan dan Irisan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 128. 1. Gabungan Tabung dan Setengah Bola Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 129. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 130. 2. Gabungan Tabung dan Kerucut Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 131. Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 132. Terima Kasih Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab