Dokumen tersebut membahas tentang keberagaman peserta didik dan merancang pembelajaran yang memperhatikan keberagaman tersebut. Dokumen menjelaskan tujuan pembelajaran untuk mengenali keberagaman peserta didik, skenario pembelajarannya, dan cara mengidentifikasi keberagaman peserta didik seperti melalui observasi dan wawancara. Dokumen juga memberikan contoh cara merancang pembelajaran dan mengatasi perilaku tak pantas siswa.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pemutaran video tentang keberagaman peserta didik peserta Bimtek
diharapkan mampu menemutunjukan keberagaman peserta didik pada video yang
ditontonnya
2. Melalui penugasan dan diskusi kelompok peserta Bimtek diharapkan mampu
menemukenali keberagaman peserta didik yang diampunya
3. Melalui pemecahan kasus peserta Bimtek mampu memecahkan permasalahan
yang dihadapinya
3. SKENARIO PEMBELAJARAN
Inti
170 Menit
Pendahuluan
25 Menit
Penutup
30 Menit
Pengkondisian Kelas
Ice Breaker
Penyampaian target
kompetensi
Penyampaian skenario
kegiatan
Pengamatan video
Diskusi Kelompok
Presentasi
Penguatan
Studi Kasus
Refleksi
Evaluasi
Tindaklanjut
8. Keberagaman peserta didik dalam belajar terbagi dalam tujuh
jenis, meliputi: kecerdasan linguistik, kecerdasan logis
matematik, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal,
kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal dan
kecerdasan intrapersonal (Gardner, 1983).
9. HAKIKAT KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK
Peserta didik di kelas inklusi memiliki karakteristik
tersendiri, baik pada peserta didik reguler maupun pada
peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK)
Keberadaan PDBK dipayungi Undang Undang Dasar
1945 pasal 31, ayat 1 mengamanatkan bahwa; “Setiap
warga Negara berhak mendapatkan pendidikan” dan ayat
2; “Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya’.
Setiap individu memiliki karakteristik sendiri, baik
dalam gaya belajar atau kemampuan
mengaktulisasikan berbagai kemampuan dan
keterampilannya, misalnya perbedaan jender.
Murid laki-laki memiliki karakteristik yang
berbeda dengan murid perempuan. Misalnya, cara
berpikir siswa laki-laki berbeda dengan murid
perempuan.
Pendidik sangat penting memberikan wawasan
kepada peserta didik bahwa masyarakat majemuk
tradisional perlu mempertimbangkan
adanya pluralitas horizontal (adanya perbedaan
etnik, sub-sub etnik) dan pluralitas vertical (adanya
pelapisan-pelapisan sosial).
Upaya-upaya pemberian layanan pendidikan terhadap
PDBK hendaknya berfokus pada potensi-potensi yang
dapat dikembangkan melalui pengamatan guru secara
berkesinambungan dan sistematik dalam proses
identifikasi dan asesmen
10. Indikator KualitasHidup Peserta Didik
To Live
Setiap peserta didik di sekolah inklusi memiliki hak untuk hidup mengembangkan potensi dirinya, tanpa
harus terhalangi atau dibatasi oleh kondisi hambatan yang dimilikinya.
To Love
Setiap peserta didik di sekolah inklusi harus merasa terlindungi, mengikuti kegiatan pembelajaran dan
aktivitas sekolah lainnya secara ramah, nyaman dan tidak dibiarkan mendapat bully dari peserta didik
lainnya
To Play
setiap peserta didik di sekolah inklusif harus memperoleh kesempatan yang sama untuk mengikuti aktivitas
belajar secara aktif dan bermain di sekolah, seperti dalam diskusi kelompok, kegiatan ekstrakurikuler, dan
perlombaan yang diadakan sekolah. Peserta didik berkebutuhan khusus harus memperoleh hak yang sama
untuk memperoleh kesempatan aktivitas permainan di kelas dan lingkungan sekolah.
To Work
Setiap peserta dididk di sekolah inklusif memperoleh hak yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam
upaya mengembangkan potensi dirinya untuk nantinya menjadi individu yang mandiri dalam memasuki
dunia kerja.
11. CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KERAGAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
1. Pelajari dan pahami tugas-tugas perkembangan masa akhir kanak-kanak (siswa SD)
2. Jabarkan tugas-tugas perkembangan kepada keterampilan-keterampilan dan pola perilaku
yang bersifat operasional.
3. Contoh: Keterampilan dasar berhitung adalah keterampilan menambah, mengurangi,
perkalian, pembagian pada bilangan bulat dan pecahan.
4. Lakukan obervasi.
12. 5. Guru mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dengan cara:
a. Menggunakan pedoman observasi
b. Catatan anekdot
c. lakukan wawancara.
d. Menggunakan angket atau inventori (jika tersedia) untuk mengungkap aspek-aspek
kepribadian peserta didik.
e. Menggunakan analisis prestasi belajar, tugas, dan karya peserta didik untuk
mengidentifikasi aspek kecakapan dan kepribadian peserta didik.
f. Informasi dari orangtua serta teman-teman peserta didik
g. Hasil identifikasi dianalisis dan dibuat catatan.
h. Catatan dikembangkan menjadi langkah-langkah pengembangan atau pemecahan masalah, dan
tindak lanjut.
14. Merancang Pembelajaran yang Memperhatikan Keberagaman
Peserta Didik
1. Kelas dengan kondisi peserta didik yang beragam
2. Keberagaman datang dari hasil penilaian yang efektif dan
terus menerus dari kebutuhan belajar peserta didik
3. Semua peserta didik mempunyai pekerjaan yang sesuai
4. Guru dan peserta didik dapat bekerja sama dalam
pembelajaran
16. HASIL BELAJAR
Melibatkan peserta didik untuk mendisain produk sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Mendorong peserta didik untuk mengekspresikan apa yang telah mereka
pelajari dengan cara yang berbeda.
Memberikan pekerjaan yang bervariasi secara teratur (misalnya, bekerja sendiri
atau sebagai bagian dari kelompok untuk melengkapi pekerjaannya).
Menyediakan atau mendorong penggunaan berbagai jenis sumber dalam
menyiapkan hasil belajar.
Menggunakan berbagai metode penilaian.
17. CARA MENGATASI PERILAKU TAK PANTAS
Kelas memerlukan peraturan tegas yang dibuat bersama antara guru dan peserta didik:
“Menghargai Satu Sama Lain”.
Buatlah kurikulum yang menarik dengan materi yang bermakna untuk peserta didik,
maka peserta didik akan merasa senang terlibat dalam belajar.
Kita perlu mempunyai keterampilan observasi dan mendokumentasi yang baik untuk
menemukan apa penyebab masalah prilaku.
Yang paling penting, kita perlu menciptakan suatu lingkungan agar peserta didik aktif dan
termotivasi. Pembelajaran yang baik untuk semua peserta didik, berarti guru bukanlah
selalu yang mengontrol, tapi merupakan satu tim pemecahan masalah termasuk peserta
didik, orangtua, dan guru lain.
18. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Melibatkan tim yang terdiri dari peserta didik,
orangtua atau pengasuh, guru dan tim dari luar
yang bertanya tentang lingkungan fisik kelas,
interaksi sosial, lingkungan pengajaran, serta
kondisi non-formal.