2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Keberagaman peserta didik peserta TOT diharapkan mampu menemutunjukan
keberagaman peserta didik
2. Melalui penugasan dan diskusi kelompok peserta TOT diharapkan mampu
menemukenali keberagaman peserta didik yang diampunya
3. Melalui pemecahan kasus peserta Bimtek TOT mampu memecahkan permasalahan
yang dihadapinya
4. Siswa di ruang kelas lebih beragam . Mereka
mewakili berbagai ras, etnis, budaya, dan
latar belakang sosial ekonomi, dan mereka
berbicara dalam banyak bahasa yang
berbeda. Lebih lanjut, para siswa ini sering
menunjukkan berbagai kemampuan atau
keterampilan akademik, fisik, dan sosial.
6. HAKIKAT KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK
Peserta didik di kelas inklusi memiliki karakteristik
tersendiri, baik pada peserta didik reguler maupun pada
peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK)
Keberadaan PDBK dipayungi Undang Undang Dasar
1945 pasal 31, ayat 1 mengamanatkan bahwa; “Setiap
warga Negara berhak mendapatkan pendidikan” dan ayat
2; “Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya’.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2011 tentang Kebijakan Penanganan Anak
Berkebutuhan Khusus dijelaskan bahwa Anak
Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami
keterbatasan/keluarbiasaan baik fisik, mental-intelektual,
sosial, maupun emosional yang berpengaruh secara
signifikan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain
seusianya.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 157 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Pendidikan Khusus Pasal 4
anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan
menjadi:
Tunanetra.
Tunarungu.
Tunawicara.
Tunagrahita.
Tunadaksa.
Tunalaras.
Berkesulitan belajar.
Lamban belajar.
Dalam perkembangannya, peserta didik
berkebutuhan khusus ini mengalami pertambahan
selain yang diuraikan di atas, meliputi: down
syndrom, autism, diskalkulia, disleksia, dan
disgrafsia.
7. Pada keberagaman peserta didik regular terbagi dalam tujuh
jenis, meliputi: kecerdasan linguistik, kecerdasan logis
matematik, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal,
kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal dan
kecerdasan intrapersonal (Gardner, 1983).
8. • Upaya-upaya pemberian layanan
pendidikan terhadap PDBK hendaknya
berfokus pada potensi-potensi yang
dapat dikembangkan melalui
pengamatan guru secara
berkesinambungan dan sistematik
dalam proses identifikasi dan asesmen
• Setiap individu memiliki karakteristik
sendiri, baik dalam gaya belajar atau
kemampuan mengaktulisasikan
berbagai kemampuan dan
keterampilannya, misalnya perbedaan
jender. Murid laki-laki memiliki
karakteristik yang berbeda dengan
murid perempuan. Misalnya, cara
berpikir siswa laki-laki berbeda dengan
murid perempuan.
Pendidik sangat penting memberikan wawasan kepada peserta didik bahwa masyarakat
majemuk tradisional perlu mempertimbangkan adanya pluralitas horizontal (adanya
perbedaan etnik, sub-sub etnik) dan pluralitas vertical (adanya pelapisan-pelapisan sosial).
9. Indikator KualitasHidup Peserta Didik
To Live
Setiap peserta didik di sekolah inklusi memiliki hak untuk hidup mengembangkan potensi dirinya, tanpa
harus terhalangi atau dibatasi oleh kondisi hambatan yang dimilikinya.
To Love
Setiap peserta didik di sekolah inklusi harus merasa terlindungi, mengikuti kegiatan pembelajaran dan
aktivitas sekolah lainnya secara ramah, nyaman dan tidak dibiarkan mendapat bully dari peserta didik
lainnya
To Play
setiap peserta didik di sekolah inklusif harus memperoleh kesempatan yang sama untuk mengikuti aktivitas
belajar secara aktif dan bermain di sekolah, seperti dalam diskusi kelompok, kegiatan ekstrakurikuler, dan
perlombaan yang diadakan sekolah. Peserta didik berkebutuhan khusus harus memperoleh hak yang sama
untuk memperoleh kesempatan aktivitas permainan di kelas dan lingkungan sekolah.
To Work
Setiap peserta dididk di sekolah inklusif memperoleh hak yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam
upaya mengembangkan potensi dirinya untuk nantinya menjadi individu yang mandiri dalam memasuki
dunia kerja.
10. CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KERAGAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
1. Pelajari dan pahami tugas-tugas perkembangan masa akhir kanak-kanak
(siswa SD)
2. Jabarkan tugas-tugas perkembangan kepada keterampilan-keterampilan dan
pola perilaku yang bersifat operasional.
3. Contoh: Keterampilan dasar berhitung adalah keterampilan menambah,
mengurangi, perkalian, pembagian pada bilangan bulat dan pecahan.
4. Lakukan obervasi.
11. 5. Guru mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dengan cara:
a. Menggunakan pedoman observasi
b. Catatan anekdot
c. lakukan wawancara.
d. Menggunakan angket atau inventori (jika tersedia) untuk mengungkap
aspek-aspek kepribadian peserta didik.
e. Menggunakan analisis prestasi belajar, tugas, dan karya peserta
didik untuk mengidentifikasi aspek kecakapan dan kepribadian peserta didik.
f. Informasi dari orangtua serta teman-teman peserta didik
g. Hasil identifikasi dianalisis dan dibuat catatan.
h. Catatan dikembangkan menjadi langkah-langkah pengembangan atau pemecahan
masalah, dan tindak lanjut.
13. Merancang Pembelajaran yang
Memperhatikan Keberagaman Peserta
Didik
1. Kelas dengan kondisi peserta didik yang
beragam
2. Keberagaman datang dari hasil penilaian
yang efektif dan terus menerus dari
kebutuhan belajar peserta didik
3. Semua peserta didik mempunyai pekerjaan
yang sesuai
4. Guru dan peserta didik dapat bekerja sama
dalam pembelajaran
15. HASIL BELAJAR
Melibatkan peserta didik untuk mendisain produk sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
Mendorong peserta didik untuk mengekspresikan apa yang telah
mereka pelajari dengan cara yang berbeda.
Memberikan pekerjaan yang bervariasi secara teratur (misalnya,
bekerja sendiri atau sebagai bagian dari kelompok untuk
melengkapi pekerjaannya).
Menyediakan atau mendorong penggunaan berbagai jenis
sumber dalam menyiapkan hasil belajar.
Menggunakan berbagai metode penilaian.
16. CARA MENGATASI PERILAKU TAK PANTAS
Kelas memerlukan peraturan tegas yang dibuat bersama antara guru dan
peserta didik: “Menghargai Satu Sama Lain”.
Buatlah kurikulum yang menarik dengan materi yang bermakna untuk
peserta didik, maka peserta didik akan merasa senang terlibat dalam
belajar.
Kita perlu mempunyai keterampilan observasi dan mendokumentasi yang
baik untuk menemukan apa penyebab masalah prilaku.
Yang paling penting, kita perlu menciptakan suatu lingkungan agar
peserta didik aktif dan termotivasi. Pembelajaran yang baik untuk semua
peserta didik, berarti guru bukanlah selalu yang mengontrol, tapi
merupakan satu tim pemecahan masalah termasuk peserta didik,
orangtua, dan guru lain.
17. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Melibatkan tim yang terdiri dari peserta
didik, orangtua atau pengasuh, guru dan
tim dari luar yang bertanya tentang
lingkungan fisik kelas, interaksi sosial,
lingkungan pengajaran, serta kondisi non-
formal.
18. Pelajari kasus perkembangan peserta didik berikut ini, identifikasi
indikator masalahnya (fenomena/gejala yang terlihat), apa
masalahnya, dan usulkan alternatif solusi untuk itu. Bekerjalah
dalam kelompok dan presentasikan hasilnya!
Kasus 1
Faktanya peserta didik memiliki keragaman, baik secara fisik,
psikologis, sosial dan budaya. Berdasarkan pengalaman Anda, lakukan
identifikasi keberagaman peserta didik di kelas Anda!
Kasus 2
Bu Fatimah guru di kelas 1 SDN di Jawa Barat sedang berupaya
untuk mengakomodasi perbedaan perkembangan peserta didik
asuhannya. Beberapa di antaranya masih belum bisa membaca
dan menulis. Dari informasi yang dikumpulkan dan hasil
pengamatan, mereka tumbuh dengan dukungan orangtua yang
terbatas karena sibuk bekerja dan belum memahami arti pendidikan
bagi masa depan anak-anaknya, serta mereka datang dari keluarga
ekonomi lemah sehingga tidak mungkin mendatangkan guru les.
LEMBAR KERJA