5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)Heru Fernandez
Dokumen ini membahas lima kunci untuk menjaga keamanan pangan jajanan anak sekolah, yaitu mengenali pangan yang aman, membeli pangan yang aman, membaca label dengan seksama, menjaga kebersihan, dan mencatat apa yang ditemui. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai informasi penting yang perlu diperhatikan untuk setiap kunci demi menjamin keamanan pangan siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk industri makanan olahan. HACCP adalah sistem manajemen risiko untuk menjamin keamanan pangan yang menerapkan pendekatan pencegahan. Dokumen ini menjelaskan tujuh prinsip HACCP dan tahapan-tahapan penerapannya di industri makanan olahan.
Cake adalah produk patiseri yang dibuat dari adonan dengan komponen terigu, lemak, gula, telur, cairan dan bahan pengembang kimia dengan cara dipanggang (baking) pada rentangan suhu 170-180˚C.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penyediaan makanan sehat dan aman di kantin sekolah untuk memenuhi gizi anak sekolah. Dokumen tersebut menjelaskan lima kunci penyediaan pangan yang aman yaitu menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak dengan benar, menyimpan pangan pada suhu yang aman, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman. Dokumen tersebut juga memberikan
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)Heru Fernandez
Dokumen ini membahas lima kunci untuk menjaga keamanan pangan jajanan anak sekolah, yaitu mengenali pangan yang aman, membeli pangan yang aman, membaca label dengan seksama, menjaga kebersihan, dan mencatat apa yang ditemui. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai informasi penting yang perlu diperhatikan untuk setiap kunci demi menjamin keamanan pangan siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk industri makanan olahan. HACCP adalah sistem manajemen risiko untuk menjamin keamanan pangan yang menerapkan pendekatan pencegahan. Dokumen ini menjelaskan tujuh prinsip HACCP dan tahapan-tahapan penerapannya di industri makanan olahan.
Cake adalah produk patiseri yang dibuat dari adonan dengan komponen terigu, lemak, gula, telur, cairan dan bahan pengembang kimia dengan cara dipanggang (baking) pada rentangan suhu 170-180˚C.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penyediaan makanan sehat dan aman di kantin sekolah untuk memenuhi gizi anak sekolah. Dokumen tersebut menjelaskan lima kunci penyediaan pangan yang aman yaitu menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak dengan benar, menyimpan pangan pada suhu yang aman, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman. Dokumen tersebut juga memberikan
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang stunting di Indonesia dan peran kesehatan lingkungan dalam penurunannya. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting seperti sanitasi dan kebersihan lingkungan serta strategi penanggulangannya melalui program STBM dan PKGBM.
Presentasi tentang pangan jajanan anak sekolah yang berkalitas demi perkembangan peserta didik. dengan presentasi tentang jajanan yang sehat dan berkualitas, diharapkan peserta didik dapat mengetahui cara tumbuh dan berkembang dengan baik. tujuan utama dari pangan jajanan sehat yaitu Membantu mendapatkan dan menjaga berat badan yang sehat. Memperkuat tulang. Mendukung perkembangan otak. Mendukung pertumbuhan yang sehat.
Makanan Jajanan Anak Sekolah merupakan contoh dimana sekolah memiliki peran penting dalam pencapaian kesehatan masyarakat, terutama kesehatan siswa sekolah. Peran penting ini telah diakui dan didorong oleh WHO pada tahun 2008 melalui pencanangan Konsep Sekolah Sehat, atau sekolah yang mempromosikan kesehatan (health promoting school).
Hal serupa telah diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 79 tentang Kesehatan Sekolah. Sekolah merupakan institusi yang dapat menciptakan pembelajaran, pertumbuhan, dan perkembangan harmonis peserta didik untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karenanya, kemampuan hidup sehat peserta didik, dan lingkungan pendidikan yang sehat, perlu diwujudkan dan menjadi tujuan penyelenggaraan Kesehatan Sekolah. Dalam konteks lingkungan pendidikan yang sehat, maka makanan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu dan bergizi menjadi suatu keharusan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep laboratorium atau lab work. Laboratorium didefinisikan sebagai tempat untuk melakukan eksperimen, penelitian, dan kegiatan praktik lainnya yang terkait dengan ilmu pengetahuan. Dokumen ini juga menjelaskan jenis, fungsi, dan langkah-langkah pemakaian laboratorium dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang jajanan sehat di sekolah, termasuk definisi jajanan sehat yang bergizi dan tidak mengandung zat berbahaya seperti pewarna, pemanis buatan, penyedap rasa, dan pengawet. Diberikan juga contoh zat berbahaya dan cara memilih jajanan sehat yang bersih, segar, dan tidak mengandung zat tambahan berbahaya.
Hygiene Sanitasi Makanan, pentingnya HSM bagi industri makanan indonesia khususnya UKM. karena permasalah klasik UKM terkait hyigiene sanitasi makanan, sehingga susah bersaing dengan produk-produk pabrikan bermodal besar. dengan HSM diharapkan UKM dapat menjaga kualitas, sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan industri yg lebih besar.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang tes kit keamanan pangan yang dijual oleh toko online alat laboratorium. Tes kit tersebut digunakan untuk mendeteksi bahan berbahaya seperti formalin, boraks, methanyl yellow, dan rhodamin B dalam makanan. Tes kit-tes kit tersebut dibuat di Jakarta dan telah disetujui oleh BPOM.
Pentingnya penerapan hiygiene sanitasi di kantin sekolah. kantin sekolah merupakan sarana pemenuhan asupan gizi bagi para penerus bangsa. sehingga Higiene sanitasi sangat mutlak diperlukan dalam penerapannya.
Sampel yang diambil dalam uji sensori harus mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik pengambilan sampel meliputi pengambilan secara acak maupun terpilih, sesuai dengan karakteristik populasi. Penyiapan dan penyajian sampel perlu dilakukan dengan standar yang sama untuk menghindari bias.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penggunaan gula, garam, dan asam dalam pengawetan makanan. Metode penggulaan, penggaraman, dan pengasaman digunakan untuk mengawetkan berbagai produk seperti selai, jelly, ikan asin, telur asin, dan acar. Dokumen juga menjelaskan proses dan kriteria mutu untuk beberapa produk tersebut.
Makanan 4 sehat 5 sempurna terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu. Makanan ini mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah antara 3-6 tahun. Ia menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, tahap-tahapnya, cara deteksi, manfaat deteksi dini, serta masalah-masalah yang dapat terjadi.
Dokumen ini memberikan informasi tentang label pada kemasan pangan olahan yang harus dicantumkan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Label pangan harus mencantumkan nama jenis dan nama dagang, daftar bahan, kandungan bersih, keterangan kedaluwarsa, kode produksi, nama dan alamat produsen, nomor pendaftaran, serta informasi tambahan seperti kandungan gizi, label halal, petunjuk penyimpanan,
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan jajanan anak sekolah, dengan memberikan 5 kunci penting yaitu mengenali pangan yang aman, membeli pangan yang aman, membaca label dengan seksama, menjaga kebersihan, serta mencatat apa yang ditemui untuk meningkatkan keamanan pangan di sekolah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang stunting di Indonesia dan peran kesehatan lingkungan dalam penurunannya. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting seperti sanitasi dan kebersihan lingkungan serta strategi penanggulangannya melalui program STBM dan PKGBM.
Presentasi tentang pangan jajanan anak sekolah yang berkalitas demi perkembangan peserta didik. dengan presentasi tentang jajanan yang sehat dan berkualitas, diharapkan peserta didik dapat mengetahui cara tumbuh dan berkembang dengan baik. tujuan utama dari pangan jajanan sehat yaitu Membantu mendapatkan dan menjaga berat badan yang sehat. Memperkuat tulang. Mendukung perkembangan otak. Mendukung pertumbuhan yang sehat.
Makanan Jajanan Anak Sekolah merupakan contoh dimana sekolah memiliki peran penting dalam pencapaian kesehatan masyarakat, terutama kesehatan siswa sekolah. Peran penting ini telah diakui dan didorong oleh WHO pada tahun 2008 melalui pencanangan Konsep Sekolah Sehat, atau sekolah yang mempromosikan kesehatan (health promoting school).
Hal serupa telah diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 79 tentang Kesehatan Sekolah. Sekolah merupakan institusi yang dapat menciptakan pembelajaran, pertumbuhan, dan perkembangan harmonis peserta didik untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karenanya, kemampuan hidup sehat peserta didik, dan lingkungan pendidikan yang sehat, perlu diwujudkan dan menjadi tujuan penyelenggaraan Kesehatan Sekolah. Dalam konteks lingkungan pendidikan yang sehat, maka makanan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu dan bergizi menjadi suatu keharusan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep laboratorium atau lab work. Laboratorium didefinisikan sebagai tempat untuk melakukan eksperimen, penelitian, dan kegiatan praktik lainnya yang terkait dengan ilmu pengetahuan. Dokumen ini juga menjelaskan jenis, fungsi, dan langkah-langkah pemakaian laboratorium dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang jajanan sehat di sekolah, termasuk definisi jajanan sehat yang bergizi dan tidak mengandung zat berbahaya seperti pewarna, pemanis buatan, penyedap rasa, dan pengawet. Diberikan juga contoh zat berbahaya dan cara memilih jajanan sehat yang bersih, segar, dan tidak mengandung zat tambahan berbahaya.
Hygiene Sanitasi Makanan, pentingnya HSM bagi industri makanan indonesia khususnya UKM. karena permasalah klasik UKM terkait hyigiene sanitasi makanan, sehingga susah bersaing dengan produk-produk pabrikan bermodal besar. dengan HSM diharapkan UKM dapat menjaga kualitas, sehingga mampu berkembang dan bersaing dengan industri yg lebih besar.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang tes kit keamanan pangan yang dijual oleh toko online alat laboratorium. Tes kit tersebut digunakan untuk mendeteksi bahan berbahaya seperti formalin, boraks, methanyl yellow, dan rhodamin B dalam makanan. Tes kit-tes kit tersebut dibuat di Jakarta dan telah disetujui oleh BPOM.
Pentingnya penerapan hiygiene sanitasi di kantin sekolah. kantin sekolah merupakan sarana pemenuhan asupan gizi bagi para penerus bangsa. sehingga Higiene sanitasi sangat mutlak diperlukan dalam penerapannya.
Sampel yang diambil dalam uji sensori harus mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik pengambilan sampel meliputi pengambilan secara acak maupun terpilih, sesuai dengan karakteristik populasi. Penyiapan dan penyajian sampel perlu dilakukan dengan standar yang sama untuk menghindari bias.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penggunaan gula, garam, dan asam dalam pengawetan makanan. Metode penggulaan, penggaraman, dan pengasaman digunakan untuk mengawetkan berbagai produk seperti selai, jelly, ikan asin, telur asin, dan acar. Dokumen juga menjelaskan proses dan kriteria mutu untuk beberapa produk tersebut.
Makanan 4 sehat 5 sempurna terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu. Makanan ini mengandung karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah antara 3-6 tahun. Ia menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, tahap-tahapnya, cara deteksi, manfaat deteksi dini, serta masalah-masalah yang dapat terjadi.
Dokumen ini memberikan informasi tentang label pada kemasan pangan olahan yang harus dicantumkan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Label pangan harus mencantumkan nama jenis dan nama dagang, daftar bahan, kandungan bersih, keterangan kedaluwarsa, kode produksi, nama dan alamat produsen, nomor pendaftaran, serta informasi tambahan seperti kandungan gizi, label halal, petunjuk penyimpanan,
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan jajanan anak sekolah, dengan memberikan 5 kunci penting yaitu mengenali pangan yang aman, membeli pangan yang aman, membaca label dengan seksama, menjaga kebersihan, serta mencatat apa yang ditemui untuk meningkatkan keamanan pangan di sekolah.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk memverifikasi keamanan dan kualitas produk pangan olahan dengan memeriksa kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa. Informasi penting lainnya seperti komposisi, nilai gizi, dan petunjuk penyimpanan juga perlu diperiksa. Badan Pengawas Obat dan Makanan di Semarang dapat dihubungi untuk pertanyaan lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Kabupaten Sumedang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain masalah keracunan pangan yang terjadi akibat berbagai faktor, perlunya sertifikasi pangan untuk menjamin keamanan, serta tantangan dalam pembinaan dan pengawasan pangan di daerah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan dan higiene penjamah pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penjamah pangan harus sehat dan bersih serta menghindari kebiasaan tangan tertentu untuk mencegah kontaminasi silang pada pangan. Dokumen juga menjelaskan enam prinsip higiene sanitasi pangan mulai dari pemilihan bahan hingga penyajian pangan.
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XFatwa Sabilla
Dokumen tersebut membahas tentang pengawetan bahan pangan nabati dan hewani, meliputi definisi pengolahan dan pengawetan pangan, tujuan pengawetan untuk memperpanjang masa simpan, serta beberapa metode pengawetan seperti pengawetan dengan suhu rendah, suhu tinggi, pengeringan, dan bahan kimia. Juga dibahas mengenai karakteristik kewirausahaan dalam bidang pengawetan pangan dan contoh pro
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan legalitas produk perikanan melalui sertifikat PIRT (Izin Pangan Industri Rumah Tangga) di Kabupaten Bangkalan melalui sosialisasi di Dinas Perikanan. Dokumen menjelaskan pengertian, manfaat, persyaratan, prosedur permohonan izin PIRT, jenis produk yang dapat diajukan, dan pengecualiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahaya-bahaya pada pangan yaitu bahaya biologis, kimia, dan fisik serta cara-cara pencegahannya. Dokumen juga menyinggung masalah utama keamanan pangan di Indonesia seperti penggunaan bahan berbahaya seperti boraks dan pewarna yang dilarang.
Makalah ini membahas tentang bahan pengawet pada makanan. Pengertian bahan pengawet makanan adalah bahan tambahan yang digunakan untuk mencegah rusaknya makanan. Beberapa bahan pengawet yang dilarang karena berbahaya adalah boraks, asam salisilat, dan formalin. Survei menunjukkan 45% jajanan sekolah mengandung bahan pengawet berbahaya seperti formalin yang dapat menyebabkan kanker.
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalMahyudd1n
Disampaikan dalam kegiatan Penyebaran Informasi di Aula Kelurahan Rinbesi, Atambua, Kabupaten Belu pada 19 Maret 2015. Slide tentang Obat Tradisional masih memanfaatkan materi yang sudah ada sebelumnya; but, don't worry, masih tetap relevan kok. Silakan dimanfaatkan sebaik-baiknya. ^,^
Balai POM di Kupang bertanggung jawab untuk mengawasi obat dan makanan di Nusa Tenggara Timur secara premarket dan postmarket sesuai standar internasional serta melindungi masyarakat dengan memberdayakan mereka, mengoptimalkan kerja sama, dan membangun organisasi yang inovatif. Balai ini memiliki gedung dan laboratorium di Kupang beserta dua pos di Atambua dan Sumba Barat Daya.
Rapor Merah Rezim Sekuler
Tahun 2013 menunjukkan Indonesia masih jauh dari harapan dengan masalah politik (korupsi tinggi dan demokrasi gagal), ekonomi (utang besar dan SDA dicaplok asing), sosial budaya (kerusakan moral dan konflik). Akar masalahnya adalah sistem sekuler yang harus dicampakkan dan diganti dengan syariah Islam sebagai satu-satunya jalan untuk kebaikan umat.
Dokumen ini memberikan informasi tentang penggunaan obat tradisional secara rasional dan aman. Dokumen ini menjelaskan manfaat obat tradisional untuk pencegahan, peningkatan kesehatan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan. Dokumen ini juga memberikan tips penggunaan obat tradisional seperti konsultasi terlebih dahulu, menggunakan obat yang terdaftar, memperhatikan petunjuk penggunaan, dan menyimpannya dengan ben
Isinya sekilas tentang kosmetik dan kiat menggunakannya.
8 slides only!
Pernah disampaikan dalam Sosialisasi Obat dan Makanan di Kantor Biro Perekonomian Setda Provinsi NTT (Maret 2014) & Kantor PLN Wilayah NTT (April 2014).
Komunikasi, informasi, dan edukasi dilaksanakan melalui berbagai media lokal seperti radio, televisi, dan surat kabar di NTT. Beberapa program edukasi masyarakat disiarkan di stasiun radio setempat seperti RRI, Radio Rhamagong, dan Radio DMWS, serta disiarkan di televisi lokal seperti NTT TV, Madika TV, dan Sindo TV. Surat kabar setempat seperti Timor Express juga digunakan untuk menyebarluaskan informasi
3. Pangan Aman: Harus Bebas dari 3 Bahaya
Bahaya
Kimia
Bahaya
Kimia
Bahaya
Biologis
Bahaya
Biologis
Bahaya
Biologis
Bahaya
Fisik
Bahaya
Fisik
bakteri, jamur, dsb
4. Aman dari Bahaya Biologis
Bersih,
tidak
basi
Kemasan
tidak
rusak
Penjual
bersih
dan
sehat
Tempat
bersih
5. Aman dari Bahaya Kimia
• Tidak terlalu kenyal, keras, atau gosong
• Tidak berasa pahit atau getir
• Tidak berwarna terlalu mencolok
• Tidak dibungkus dengan kertas bekas/koran
• Tidak menggunakan bahan tambahan pangan berlebih
• Tidak mengandung bahan berbahaya, semisal formalin dan boraks
• Tempat bersih, terlindung dari matahari, debu, asap
• Buah sudah dicuci bersih, terutama buah potong
• Tidak terlalu kenyal, keras, atau gosong
• Tidak berasa pahit atau getir
• Tidak berwarna terlalu mencolok
• Tidak dibungkus dengan kertas bekas/koran
• Tidak menggunakan bahan tambahan pangan berlebih
• Tidak mengandung bahan berbahaya, semisal formalin dan boraks
• Tempat bersih, terlindung dari matahari, debu, asap
• Buah sudah dicuci bersih, terutama buah potong
6. Aman dari Bahaya Fisik
• Tidak terlihat adanya benda asing, semisal
rambut, serpihan kayu, kerikil, dll
• Tidak dibungkus dengan pembungkus yang
distaples
• Tidak terlihat adanya benda asing, semisal
rambut, serpihan kayu, kerikil, dll
• Tidak dibungkus dengan pembungkus yang
distaples
8. Label pangan:
keterangan pangan
berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi keduanya,
atau bentuk lain
yang disertakan pada pangan,
dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada,
atau merupakan bagian
dari kemasan pangan.
Label pangan:
keterangan pangan
berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi keduanya,
atau bentuk lain
yang disertakan pada pangan,
dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada,
atau merupakan bagian
dari kemasan pangan.
9. 1. Nama Jenis
dan Nama Dagang
2. Daftar Bahan
(Komposisi)
4. Keterangan
Kedaluwarsa
4. Keterangan
Kedaluwarsa
5. Kode
Produksi
5. Kode
Produksi
3. Isi
Bersih
5. Kode
Produksi
5. Kode
Produksi
6. Nama dan Alamat
Produsen/Importir
6. Nama dan Alamat
Produsen/Importir
7. Nomor
Pendaftaran
7. Nomor
Pendaftaran
Label Pangan
10. 1. Nama Pangan Olahan
NAMA JENIS:
pernyataan/keterangan tentang
identitas pangan olahan.
NAMA DAGANG:
Tanda berupa gambar, nama, kata,
huruf, angka, susunan warna,
atau kombinasinya, yang memiliki
daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan peredaran pangan.
Nama
Jenis
Nama
Dagang
NAMA JENIS:
pernyataan/keterangan tentang
identitas pangan olahan.
NAMA DAGANG:
Tanda berupa gambar, nama, kata,
huruf, angka, susunan warna,
atau kombinasinya, yang memiliki
daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan peredaran pangan.
11. 2. Daftar Bahan (Komposisi)
Bahan yang digunakan dalam produksi pangan
dicantumkan pada label secara lengkap
dan berurutan dimulai dari jumlah terbanyak.
12. 3. Berat Bersih atau Isi Bersih
Pernyataan pada label yang memberikan keterangan
mengenai kuantitas atau jumlah pangan olahan
yang terdapat di dalam kemasan.
13. 4. Keterangan Kedaluwarsa
Batas akhir suatu pangan olahan dijamin mutunya
sepanjang penyimpanannya
mengikuti petunjuk produsen.
14. 5. Kode Produksi
Kode yang dapat memberikan penjelasan
mengenai riwayat produksi pangan olahan
yang diproses pada kondisi dan waktu yang sama,
dapat disertai dengan atau berupa tanggal produksi
(tanggal, bulan tahun).
15. 6. Nama dan Alamat Produsen/Importir
Pangan olahan dalam negeri mencantumkan
nama-alamat produsen di wilayah Indonesia.
Pangan olahan luar negeri mencantumkan
nama-alamat produsen di luar negeri
serta nama dan alamat importir.
16. 7. Nomor Pendaftaran Pangan
Nomor pendaftaran dikeluarkan oleh:
- Badan POM RI:
- BPOM RI MD (pangan olahan produksi dalam negeri)
- BPOM RI ML (pangan olahan produksi luar negeri)
- Dinkes Kabupaten/Kota: nomor pendaftaran P-IRT
(Pangan Industri RumahTangga).
Nomor pendaftaran dikeluarkan oleh:
- Badan POM RI:
- BPOM RI MD (pangan olahan produksi dalam negeri)
- BPOM RI ML (pangan olahan produksi luar negeri)
- Dinkes Kabupaten/Kota: nomor pendaftaran P-IRT
(Pangan Industri RumahTangga).
17. Informasi Lain pada Label
1. Kandungan
Gizi
2. Label Halal
3. Petunjuk
Penyimpanan
4. Peringatan
19. Informasi Lain: 2. Label Halal
Sertifikasi
Halal
LPPOM MUI
Persetujuan
Pencantuman
BPOM
20. Informasi Lain: 3. Petunjuk Penyimpanan
Pangan olahan dalam kemasan
yang tidak mungkin dikonsumsi dalam satu kali makan
harus mencantumkan
cara penyimpanan setelah kemasan dibuka.
Contoh:
Pangan olahan dalam kemasan
yang tidak mungkin dikonsumsi dalam satu kali makan
harus mencantumkan
cara penyimpanan setelah kemasan dibuka.
Contoh:
Setelah dibuka, segera simpan di kulkas
21. Informasi Lain: 4. Peringatan
Pangan tertentu harus mencantumkan tulisan
atau peringatan.
Misalnya pangan olahan mengandung bahan
yang berasal dari babi mencantumkan:
Produk susu kental manis mencantumkan:
Pangan tertentu harus mencantumkan tulisan
atau peringatan.
Misalnya pangan olahan mengandung bahan
yang berasal dari babi mencantumkan:
Produk susu kental manis mencantumkan:
22. 1. Nama Jenis & Nama Dagang
2. Daftar Bahan (Komposisi)
3. Isi Bersih
4. Keterangan Kedaluwarsa
5. Kode Produksi
6. Nama-Alamat Produsen/Importir
7. Nomor Pendaftaran
8. Kandungan Gizi
9. Label Halal
10. Petunjuk Penyimpanan
11. Peringatan
Informasi Label
1. Nama Jenis & Nama Dagang
2. Daftar Bahan (Komposisi)
3. Isi Bersih
4. Keterangan Kedaluwarsa
5. Kode Produksi
6. Nama-Alamat Produsen/Importir
7. Nomor Pendaftaran
8. Kandungan Gizi
9. Label Halal
10. Petunjuk Penyimpanan
11. Peringatan
23. Jaga Kebersihan
Mencuci tangan dengan baik, terutama saat:
Sebelum
makan
Setelah dari
toilet
Setelah
memegang
alat tulis
Setelah
memegang
binatang
Setelah
memegang
benda kotor
lainnya
24. Jaga Kebersihan
Menjaga lingkungan tetap bersih
– Buang sampah pada tempatnya
– Setelah membuang sampah,
tutup kembali
– Usir bila ada hewan peliharaan di sekitar kantin
– Usai menggunakan peralatan makan, letakkan di tempat
yang disediakan
– Aktif berpartisipasi menjaga kebersihan sekolah
Menjaga lingkungan tetap bersih
– Buang sampah pada tempatnya
– Setelah membuang sampah,
tutup kembali
– Usir bila ada hewan peliharaan di sekitar kantin
– Usai menggunakan peralatan makan, letakkan di tempat
yang disediakan
– Aktif berpartisipasi menjaga kebersihan sekolah
25. Terima Kasih
BADAN POM
Terima Kasih
Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK)
Balai POM di Kupang:
Jl. R.A Kartini,Walikota.
No.Telp/Fax 0380-8554595/8554596
Email: bpom_kupang@pom.go.id
balaipom_kupang@yahoo.comw w w . p o m . g o . i d